makna bismallah _ walijo dot com
TRANSCRIPT
![Page 1: Makna Bismallah _ Walijo Dot Com](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073120/55cf9b7b550346d033a63c45/html5/thumbnails/1.jpg)
9/6/13 Makna Bismallah | Walijo dot Com
walijo.com/makna-bismallah/ 1/6
WALIJO DOT COM
Makna BismallahPosted by Admin Walijo dot Com on 7 November 2012, 12:10 am
Dalam suatu hadits Nabi saw. Beliau bersabda, ” Setiap kandungan dalam seluruh kitab-kitab Allah
diturunkan, semuanya ada di dalam Al-Qur’an. Dan seluruh kandungan Al-Qur’an ada di dalam Al-
Fatihah. Dan semua yang ada dalam Al-Fatihah ada di dalam Bismillahirrahmanirrahiim.”
Bahkan disebutkan dalam hadits lain, “setiap kandungan yang ada dalam
Bismillahirrahmaanirrahiim ada di dalam huruf Baa’, dan setiap yang terkandung di dalam Baa’ ada
di dalam titik yang berada dibawah Baa’”.
Sebagian para Arifin menegaskan, “Dalam perspektif ahlul ma’rifatullah , ”
Bismillaahirrahmaanirrahim” itu kedudukannya sama dengan “kun” dari Allah”.
Perlu diketahui bahwa pembahasan mengenai Bismillahirrahmaanirrahiim banyak ditinjau dari
berbagai segi, baik dari segi gramatikal (Nahwu dan sharaf) ataupun segi bahasa (etimologis),
disamping tinjuan dari materi huruf, bentuk, karakteristik, kedudukan, susunannya serta
keistemewaanya atas huruf-huruf lainnya yang ada dalam Surat Pembuka Al-Qur’an, kristalisasi dan
spesifikasi huruf-huruf yang ada dalam huruf Baa’, manfaat dan rahasianya.
Tujuan tulisan ini bukan mengupas semua itu, tetapi lebih pada esensi atau hakikat makna
terdalam yang relevan dengan segala hal di sisi Allah swt, Pembahasannya akan saling berkelin dan
satu sama lainnya, karena seluruh tujuannya adalah Ma’rifat kepada Allah swt.
Kami memang berada di gerbangNya, dan setiap ada limpahan baru di dalam jiwa maka ar-Ruhul
Amin turun di dalam kalbunya kertas. Ketahuilah bahwa Titik yang berada dibawah huruf Baa’
adalah awal mula setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala. Sebab huruf itu sendiri tersusun darititik, dan
sudah semestinya setiap Surat ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada
titik yang menjadi awalnya huruf. Karena itu menjadi keniscayaan bahwa titik itu sendiri adalah awal
dan pada setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala.
Kerangka hubungan antara huruf Baa’ dengan Tititknya secara komprehensif akan dijelaskan
berikut nanti. Bahwa Baa’ dalam setiap surat itu sendiri sebagai keharusan adanya dalam Basmalah
bagi setiap surat, bahkan di dalam surat Al-Baqarah. Huruf Baa’itu sendiri mengawali ayat dalam
![Page 2: Makna Bismallah _ Walijo Dot Com](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073120/55cf9b7b550346d033a63c45/html5/thumbnails/2.jpg)
9/6/13 Makna Bismallah | Walijo dot Com
walijo.com/makna-bismallah/ 2/6
surat tersebut. Karena itu dalam konteks inilah setiap surat dalam Al-Qur’an mesti diawali dengan
Baa’ sebagaimana dalam hadits di atas, bahwa seluruh kandungan Al-Qur’an itu ada dalam surah Al-
Fatihah, tersimpul lagi di dalam Basmalah, dan tersimpul lagi dalam Huruf Baa’, akhirnya pada titik .
Hal yang sama , Allah SWT dengan seluruh yang ada secara paripurna sama sekali tidak terbagi-bagi
dan terpisah-pisah. Titik sendiri merupakan syarat-syarat dzat Allah Ta’ala yang tersembunyi dibalik
khasanahnya ketika dalam penampakkan-Nya terhadap mahlukNya, titik itu tidak tampak dan tidak
Layak lagi bagi anda untuk dibaca selamanya mengingat kediaman dan kesuciannya dari segala
batasan, dari satu makhraj ke makhraj lainya. Sebab ia adalah jiwa dari seluruh huruf yang keluar
dari seluruh tempat keluarnya huruf. Maka,camkanlah, dengan adanya batin dari Ghaibnya sifat
Ahadiyah.
Misalnya anda membaca titik menurut persekutuan, seperti huruf Taa’ dengan dua titik, lalu Anda
menambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa’, maka yang Anda baca tidak lain kecuali Titik itu
sendiri, sebab Taa’ bertitik dua, dan Tsaa’ bertitik tiga tidak terbaca, karena bentuknya satu, yang
tidak terbaca kecuali titiknya belaka. Seandainya Anda membaca di dalam diri titik itu niscaya
bentuk masing-masing berbeda dengan lainnya. Karena itu dengan titik itulah masing-masing
dibedakan, sehingga setiap huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja. Hal yang sama
dalam perspektif makhluk, bahwa makhluk itu tidak dikenal kecuali Allah.
Bahwa Anda mengenal-Nya dari makhluk sesungguhnya Anda mengenal-Nya dari Allah swt. Hanya
saja Titik pada sebagian huruf lebih jelas satu sama lainnya, sehingga sebagian menambah yang
lainnya untuk menyempurnakannya, seperti dalam huruf-huruf yang bertitik, kelengkapannya pada
ttik tersebut. Ada sebagian yang tampak pada kenyataannya seperti huruf Alif dan huruf-huruf
tanpa Titik. Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik. Oleh sebab itulah, Alif lebih mulia
dibanding Baa’,karena Titiknya justru menampakkan diri dalam wujudnya, sementara dalam Baa’ itu
sendiri tidak tampak (Titik berdiri sendiri). Titik di dalam huruf Baa’ tidak akan tampak, kecuali
dalam rangka kelengkapannya menurut perspektif penyatuan. Karena Titik suatu huruf Merupakan
kesempurnaan huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut. Sementara
penyatuan itu sendiri mengindikasikan adanya faktor lain, yaitu faktor yang memisahkan antara
huruf dengan titiknya.
Huruf Alif itu sendiri posisinya menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam setiap huruf.
Misalnya Anda bisa mengatakan bahwa Baa’ itu adalah Alif yang di datarkan Sedang Jiim, misalnya,
adalah Alif dibengkokkan’ dua ujungnya. Daal adalah Alif yang yang ditekuk tengahnya.
Sedangkan Alif dalam kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf ibarat Masing-
masing huruf tersusun dari Titik. Sementara Titik bagi setiap huruf ibarat Neucleus yang
![Page 3: Makna Bismallah _ Walijo Dot Com](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073120/55cf9b7b550346d033a63c45/html5/thumbnails/3.jpg)
9/6/13 Makna Bismallah | Walijo dot Com
walijo.com/makna-bismallah/ 3/6
terhamparan. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur. Kedudukan Alif dengan kerangkanya
seperti kedudukan Titik. Lalu huruf-huruf itu tersusun dari Alif sebagimana kita sebutkan, bahwa
Baa’ adalah Alif yang terdatarkan.
Demikian pula Hakikat Muhammadiyyah merupakan inti dimana seluruh jagad raya ini diciptakan
dari Hakikat Muhammadiyah itu. Sebagaimana hadits riwayat Jabir, yang intinya Allah swt.
menciptakan Ruh Nabi saw dari Dzat-Nya, dan menciptakan seluruh alam dari Ruh Muhammad saw.
Sedangkan Muhammad saw. adalah Sifat Dzahirnya Allah dalam makhluk melalui Nama-Nya dengan
wahana penampakan Ilahiyah.
Anda masih ingat ketika Nabi saw. diisra’kan dengan jasadnya ke Arasy yang merupakan Singgasana
Ar-Rahman. Sedangkan huruf Alif, —walaupun huruf-huruf lain yang tanpa titik sepadan dengannya,
dan Alif merupakan manifestasi Titik yang tampak di dalamnya dengan substansinya — Alif memiliki
nilai tambah dibanding yang lain. Sebab yang tertera setelah Titik tidak lain kecuali berada satu
derajat. Karena dua Titik manakala disusun dua bentuk alif, maka Alif menjadi sesuatu yang
memanjang. Karena dimensi itu terdiri dari tiga: Panjang, Lebar dan Kedalaman.
Sedangkan huruf-huruf lainnya menyatu di dalam Alif,seperti huruf Jiim. Pada kepala huruf Jiim ada
yang memanjang, lalu pada pangkal juga memanjang, tengahnya juga memanjang. Pada huruf Kaaf
misalnya, ujungnya memanjang, tengahnya juga memanjang namun pada pangkalnya yang
pertama lebar. Masing-masing ada tiga dimensi. Setiap huruf selain Alif memiliki dua atau tiga
jangkauan yang membentang. Sementara Alif sendiri lebih mendekati titik. Sedangkan titik , tidak
punya bentangan. Hubungan Alif diantara huruf-huruf yang Tidak bertitik, ibarat hubungan antara
Nabi Muhammad saw, dengan para Nabi dan para pewarisnya yang paripurna. Karenanya Alif
mendahului semua huruf.
Diantara huruf-huruf itu ada yang punya Titik di atasnya, ada pula yang punya Titik
dibawahnya,Yang pertama (titik di atas) menempatip osisi “Aku tidak melihat sesuatu sebelumnya)
kecuali melihat Allah di sana”.
Diantara huruf itu ada yang mempunyai Titik di tengah, seperti Titik putih dalam lobang Huruf Mim
dan Wawu serta sejenisnya, maka posisinya pada tahap, ”Aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah
didalamnya.” Karenanya titik itu berlobang, sebab dalam lobang itu tampak sesuatu selain titik itu
sendiri Lingkaran kepada kepala Miim menempati tahap, “Aku tidak melihat sesuatu” sementara
Titik putih menemptai “Kecuali aku melihat Allah di dalamnya.”
Alif menempati posisi “Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu sesungguhnya mereka
itu berbaiat kepada Alllah.” Kalimat “sesungguhnya” menempati posisi arti “Tidak”, dengan uraian
![Page 4: Makna Bismallah _ Walijo Dot Com](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073120/55cf9b7b550346d033a63c45/html5/thumbnails/4.jpg)
9/6/13 Makna Bismallah | Walijo dot Com
walijo.com/makna-bismallah/ 4/6
“Sesungguhnya orang-orang berbaiat” kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat
kepadamu, kecuali berbaiat kepada Allah.”
Dimaklumi bahwa Nabi Muhammad saw. dibaiat, lalu dia bersyahadat kepada bersyahadat kepada
Allah pada dirinya sendiri, sesungguhnya tidaklah dia itu berbaiat kecuali berbaiat kepada Allah.
Artinya, kamu sebenarnya tidak berbaiat kepada Muhammad saw. tetapi hakikat-nya berbaiat
kepada Allah swt. Itulah arti sebenarnya dari Khilafah tersebut
Menurut Ibnu Araby dalam Kitab Tafsir Tasawufnya, “Tafsirul Qur’anil Karim” menegaskan, bahwa
dengan (menyebut) Asma Allah, berarti Asma-asma Allah Ta’ala diproyeksikan yang menunjukkan
keistimewaan-nya, yang berada di atas Sifat-sifat dan Dzat Allah Ta’ala. Sedangkan wujud Asma itu
sendiri menunjukkan arah-Nya, sementara kenyataan Asma itu menunjukkan Ketunggalan-Nya.
Allah itu sendiri merupakan Nama bagi Dzat (Ismu Dzat) Ketuhanan. dari segi Kemutlakan Nama itu
sendiri. Bukan dari konotasi atau pengertian penyifatan bagi Sifat-sifat-Nya, begitu pula bukan bagi
pengertian “Tidak membuat penyifatan”.
“Ar- Rahman” adalah predikat yang melimpah terhadap wujud dan keparipurnaan secara universal.
menurut relevansi hikmah. dan relevan dengan penerimaan di permulaan pertama.
“Ar-Rahiim” adalah yang melimpah bagi keparipurnaan maknawi yang ditentukan bagi manusia jika
dilihat dari segi pangkal akhirnya. Karena itu sering. disebutkan, “Wahai Yang Muha Rahman bagi
Dunia dan akhirat, dan Maha Rahim bagi akhirat”.
Artinya, adalah proyeksi kemanusiaan yang sempuma, dan rahmat menyeluruh, baik secara umum
maupun khusus, yang merupakan manifestasi dari Dzat Ilahi. Dalam konteks, inilah Nabi
Muhammad saw. Bersabda, “Aku diberi anugerah globalitas Kalam, dan aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak (menuju) paripurna akhlak”.
Karena. kalimat-kalimat merupakan hakikat-hakilkat wujud dan kenyataannya. Sebagaimana Isa as,
disebut sebagai Kalimah dari Allah, sedangkan keparipurnaan akhlak adalah predikat dan
keistimewaannya. Predikat itulah yang menjadi sumber perbuatan-perbuatan yang terkristal dalam
jagad kemanusiaan. Memahaminya sangat halus. Di sanalah para Nabi – alaihimus salam –
meletakkan huruf-huruf hijaiyah dengan menggunakan tirai struktur wujud. Kenyataan ini bisa
djtemukan dalam periode! Isa as, periode Amirul Mukminin Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah, dan
sebagian masa sahabat, yang secara keseluruhan menunjukkan kenyataan tersebut.
Disebutkan, bahwa Wujud ini muncul dari huruf Baa’ dari Basmalah. Karena Baa’ tersebut
![Page 5: Makna Bismallah _ Walijo Dot Com](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073120/55cf9b7b550346d033a63c45/html5/thumbnails/5.jpg)
9/6/13 Makna Bismallah | Walijo dot Com
walijo.com/makna-bismallah/ 5/6
mengiringi huruf Alif yang tersembunyi, yang sesungguhnya adalah Dzat Allah. Disini ada indikasi
terhadap akal pertama, yang merupakan makhluk awal dari Ciptaan Allah, yang disebutkan melalui
firman-Nya, “Aku tidak menciptakan makhluk yang lebih Kucintai dan lebih Kumuliakan ketimbang
dirimu, dan denganmu Aku memberi. denganmu Aku mengambil, denganmu Aku memberi pahala
dan denganmu Aku menyiksa”. (Al-hadits).
Huruf-huruf yang terucapkan dalam Basmalah ada 18 huruf. Sedangkan yang tertera dalam tulisan
berjumlah 19 huruf. Apabila kalimat-kalimat menjadi terpisah. maka jumlah huruf yang terpisah
menjadi 22.
Delapan belas huruf mengisyaratkan adanya alam-alam yang dikonotasikannya dengan jumlahnya.
18 ribu alam. Karena huruf Alif merupakan hitungan sempurna yang memuat seluruh struktur
jumlah. Alif merupakan induk dari seluruh strata yang tidak lagi ada hitungan setelah Alif. Karena
itu dimengerti sebagai induk dari segala induk alam yang disebut sebagai Alam Jabarut, Alam
Malakut, Arasy, Kursi, Tujuh Langit., dan empat anasir, serta tiga kelahiran yang masing masing
terpisah dalam bagian-bagian tersendiri.
Sedangkan makna sembilan belas, menunjukkan penyertaan Alam Kemanusiaan. Walau pun masuk
kategori alam hewani, namun alam insani itu menurut konotasi kemuliaan dan universalitasnya atas
seluruh alam dalam bingkai wujud, toh ada alam lain yang memiliki ragam jenis yang prinsip. Ia
mempunyai bukti seperti posisi Jibril diantara para Malaikat.
Tiga Alif yang tersembunyi yang merupakan pelengkap terhadap dua puluh dua huruf ketika
dipisah-pisah, merupakan perunjuk pada Alam Ilahi Yang Haq, menurut pengertian Dzat. Sifat dan
Af ‘aal. Yaitu tiga Alam ketika dipisah-pisah, dan Satu Alam ketika dinilai dari hakikatnya.
Sementara tiga huruf yang tertulis menunjukkan adanya manifestasi alam-alam tersebut pada
tempat penampilannya yang bersifat agung dan manusiawi.
Dan dalam rangka menutupi Alam Ilahi, ketika Rasulullah saw, ditanya soal Alif yang melekat pada
Baa’, “dari mana hilangnya Alif itu?” Maka Rasulullah saw, menjawab, “Dicuri oleh Syetan”.
Diharuskannya memanjangkan huruf Baa’nya Bismillah pada penulisan, sebagai ganti dari Alifnya,
menunjukkan penyembunyian Ketuhanannya predikat Ketuhanan dalam gambaran Rahmat yang
tersebar. Sedangkan penampakannya dalam potret manusia, tak akan bisa dikenal kecuali oleh
ahlinya. Karenanya, dalam hadist disebutkan, “Manusia diciptakan menurut gambaran Nya”.
Dzat sendiri tersembunyikan oleh Sifat, dan Sifat tersembunyikan oleh Af’aal. Af’aal tersembunyikan
oleh jagad-jagad dan makhluk.
![Page 6: Makna Bismallah _ Walijo Dot Com](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073120/55cf9b7b550346d033a63c45/html5/thumbnails/6.jpg)
9/6/13 Makna Bismallah | Walijo dot Com
walijo.com/makna-bismallah/ 6/6
15 22
Oleh sebab itu, siapa pun yang meraih Tajallinya Af’aal Allah dengan sirnanya tirai jagad raya, maka
ia akan tawakkal. Sedangkan siapa yang meraih Tajallinya Sifat dengan sirnanya tirai Af’aal, ia akan
Ridha dan Pasrah. Dan siapa yang meraih Tajallinya Dzat dengan terbukanya tirai Sifat, ia akan fana
dalam kesatuan. Maka ia pun akan meraih Penyatuan Mutlak. Ia berbuat, tapi tidak berbuat. Ia
membaca tapi tidak membaca “Bismillahirrahmaanirrahiim”.
Tauhidnya af’aal mendahului tauhidnya Sifat, dan ia berada di atas Tauhidnya Dzat. Dalam trilogi
inilah Nabi saw, bermunajat dalam sujudnya, ” Tuhan, Aku berlindung dengan ampunanmu dari
siksaMu, Aku berlindung dengan RidhaMu dari amarah dendamMu, Aku berlindung denganMu dari
diriMu “.
Sumber : Tafsirul Qur’anil Karim, karya Ibnu Araby
Filed under Tasawuf | Tagged Rahasia Al Qur'an, Tafsir | 1 Comment | Permalink
One Comment
Walijo dot Com © 2013
Like 311
good post
ekoMarch 1, 2013 at 8:00 pm