mal nutri si

21
MALNUTRISI Disusun Oleh : Nur Fauziyah P 17420113024

Upload: riindhu-screamo

Post on 10-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

MALNUTRISI

Disusun Oleh :Nur Fauziyah

P 17420113024

Latar BelakangMalnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta memiliki berbagai sebab yang saling berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF dapat dibedakan menjadi penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause).

Malnutrition Is

PENGERTIAN

Malnutrisi adalah keadaan terang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI, 1999).

.KLASIFIKASI

GANGGUAN GIZI•Berat badan > 120% baku : gizi lebih.•Berat badan 80-120% baku : gizi cukup/ baik.•Berat badan 60-80% baku, tanpa edema : gizi kurang (MEP ringan).•Berat badan 60-80% baku, dengan edema : kwashiorkor (MEP berat).•Berat badan < 60%  dari baku, tanpa

edema : marasmus.•Berat badan < 60% baku, dengan edema : marasmik-kwashiorkor (MEP

berat).

ETIOLOGI

• Sedangkan terjadinya marasmus juga dapat disebabkan faktor makanan dengan kadar kalori dan protein yang kurang dari kebutuhan tubuh, sehingga dapat terjadi atrofi jaringan khususnya pada lapisan subkutan dan akhirnya kelihatan kurus seperti orang tua. Marasmus timbul akibat kekurangan energi (kalori) sedangkan kebutuhan protein relatif cukup.

Patofisiologi

Terjadinya kwashiorkor dapat diawali oleh faktor makanan yang kadar proteinnya kurang dari kebutuhan tubuh sehingga akan kekurangan asam amino esensial dalam serum yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel. Kemudian produksi albumin dalam hati pun berkurang, sehingga berbagai kemungkinan terjadi hipoproteinemia yang dapat menyebabkan edema dan akhirnya menyebabkan asites, gangguan mata, kulit, dan lain-lain.

• Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat adanya kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%).

•MANIFESTASI KLINIKManifestasi klinik antara Marasmus dan

Kwashiorkor sebenarnya berbeda walaupun dapat terjadi bersama-sama.

Manifestasi Klinik Kwashiorkor

Pertumbuhan terganggu Perubahan mentalsebagian besar ditemukan edema ringan sampai beratGejala gastrointestinalGangguan pertumbuhan rambutKulit kering, bersisikPembesaran hatiAnemiaPada pemeriksaan kimia darah ditemukan hipoalbuminemia dengan kadar globulin normal, kadar kolesterol serum rendah.Pada biopsi hati ditemukan perlemakanHasil autopsi pasien kwashiorkor yang berat menunjukkan terjadinya perubahan degeneratif pada semua organ

Manifestasi Klinik Marasmus•Pertumbuhan berkurang atau terhenti, otot-

otot atrofi•Perubahan mental (cengeng, sering

terbangun tengah malam)•Sering diare, warna hijau tua, terdiri dari

lendir dengan sedikit tinja.•Turgor kulit menurn, tampak keriput karena

kehilangan jaringan lemak bawah kulit•Pada keadaan marasmik yang berat, lemak

pipi juga hilang sehingga wajah tampak lebih tua, tulang pipi dan dagu kelihatan menonjol

•Vena superfisial tampak lebih jelas•Perut membuncit dengan gambaran usus

yang jelas.

Manifestasi Klinik ObesitasSalah satu tanda-tanda dari obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan didalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasaan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.Biasanya gangguan pernapasan itu terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

PENATALAKSANAAN MEDIS

Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas biologiknya baik.

Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin.

 Pemberian terapi cairan dan

elektrolitPenatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare berat.Pengkajian riwayat

status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan, pengkajian antropometri, kaji manifestasi

klinis, monitor hasil laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.

Penanganan KKP berat

Menurut Arisman, 2004:105

Komposisi ppemberian CRO (Cairan Rehidrasi Oral) sebanyak 70-100 cc/kg BB biasanya cukup untuk mengoreksi dehidrasi.

Berika makanan cair yang mengandung 75-100 kkal/cc, masing-masing disebut sebagai F-75 dan F-100.

Menurut Nuchsan LubisPenatalaksanaan penderita marasmus yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap,

yaitu :1.Tahap awal :24-48 jam pertama merupakan masa kritis,

2.Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.Kemudian 140ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya.3.Cairan diberikan 200ml/kg BB/ hari.

4.Tahap penyesuaian terhadap pemberian makanan5.Pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/ kg BB/ hari

atau rata-rata 50 kalori/ kg BB/ hari, dengan protein 1-1,5 gr/ kg BB/ hari.6. Kemudian dinaikkan bertahap 1-2 hari hingga mencapai 150-175 kalori/ kg BB/ hari,

dengan protein 3-5 gr/ kg BB/ hari.7. Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet TKTP ini lebih kurang 7-10 hari.

pengobatan pada anak dengan obesitas adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki factor penyebab. 2. Motifasi penderita obesitas dewasa tentang perlunya

pengurusan badan.3. Memberikan diit rendah kalori yang seimbang.

4.Menganjurkan penderita untuk olah raga yang teratur

ASUHAN KEPERAWATANPADA ANAK DENGAN MALNUTRISI

PENGKAJIAN1. Identitas Klien

2. Riwayat Keluhan Utama3. Riwayat KeperawatanSekarang

4. Riwayat Kesehatan Keluarga5. Pemeriksaan Fisik

6. Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pada data laboratorium penurunan albumin serum merupakan perubahan yang paling khas. Ketonuria sering ada

pada stadium awal kekurangan makan tetapi seringkali menghilang pada stadium akhir. Harga glukosa darah rendah, tetapi kurva toleransi glukosa dapat bertipe diabetic. Ekskresi hidroksiprolin urin yang berhubungan dengan kreatinin dapat

turun

DIAGNOSA KEPERAWATANDiagnosa keperawatan yang mungkin

dapat ditemukan pada anak dengan Marasmik-Kwashiorkor adalah:

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang tidak

adekuat, anoreksia dan diare.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan

penurunan asupan peroral dan peningkatan kehilangan akibat diare.

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan asupan kalori dan protein

yang tidak adekuat.Risiko aspirasi berhubungan dengan pemberian makanan/minuman personde dan peningkatan

sekresi trakheobronkhial.Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi trakheobronkhial sekunder terhadap infeksi saluran pernapasan

Rencana KeperawatanDiagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

asupan yang tidak

adekuat, anoreksia

dan diare.

2. Kekurangan volume

cairan berhubungan

dengan penurunan

asupan peroral dan

peningkatan

kehilangan akibat

diare

Setelah di lakukan tindakan

keperawatan diharapkan Klien

akan menunjukkan peningkatan

status gizi.

Kriteria:

a.Keluarga klien dapat

menjelaskan penyebab gangguan

nutrisi yang dialami klien,

kebutuhan nutrisi pemulihan,

susunan menu dan pengolahan

makanan sehat seimbang.

b.Dengan bantuan perawat,

keluarga klien dapat

mendemonstrasikan pemberian

diet (per sonde/per oral) sesuai

programa

Jelaskan kepada keluarga tentang

penyebab malnutrisi,

kebutuhan nutrisi pemulihan,

susunan menu dan pengolahan

makanan sehat seimbang,

tunjukkan contoh jenis sumber

makanan ekonomis sesuai

status sosial ekonomi klien

Tunjukkan cara pemberian

makanan per sonde, beri

kesempatan keluarga untuk

melakukannya sendiri

1. Meningkatkan pemahaman

keluarga tentang penyebab

dan kebutuhan nutrisi untuk

pemulihan klien sehingga

dapat meneruskan upaya

terapi dietetik yang telah

diberikan selama

hospitalisasi.

2. Meningkatkan partisipasi

keluarga dalam pemenuhan

kebutuhan nutrisi klien,

mempertegas peran

keluarga dalam upaya

pemulihan status nutrisi

klien.

Any Question