maman abdurohman- jangan pernah lelah menemani
DESCRIPTION
judul jangan pernah lelah menemaniTRANSCRIPT
![Page 1: Maman Abdurohman- Jangan Pernah Lelah Menemani](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf92f6550346f57b9aab7e/html5/thumbnails/1.jpg)
Membersamaiku, akan banyak membawamu lebih mengenal negeri. Jika selama sekolah
mungkin kamu kesulitan mengucap beberapa nama kota di negeri ini yang terbilang aneh bagi
lidah sundamu, maka nanti tidak akan lagi. Karena bisa jadi kota yang sekadar menyebutkan
namanya dengan benar ini saja telah begitu susah, suatu saat bisa jadi akan kamu tinggali.
Bertahun-tahun, meski aku berharap itu tak pernah terjadi. Tapi kemungkinan untuk kesana
tetap tak bisa disebut tidak ada.
Dalam perjalanan mengenali negeri ini, kamu akan banyak sekali menemukan apa yang tak
diungkap oleh buku geografi. Dan tentunya tak ketinggalan hal-hal dalam buku geografi yang
mengundangmu penasaran untuk berkunjung pun menjadi mungkin untuk disinggahi, seperti
yang kualami baru-baru ini.
Surat keputusan mutasi telah membawaku ke kota Langsa. KPPN Langsa jelasnya. Kota yang
secara geografis berada di wilayah provinsi Aceh, namun terletak berdekatan dengan
perbatasan provinsi Sumatera Utara. Letak yang berdekatan ini memberiku kesempatan untuk
mengeksplorasi dua provinsi ini sekaligus. Sudah berbilang kali aku berkunjung ke Banda Aceh,
menyeberang ke Sabang, dan ke satu tempat yang akan kuceritakan secara khusus kali ini
untukmu, tempat yang pertama kali aku lihat gambarnya di permainan monopoli. Tempat itu
berada di wilayah provinsi Sumatera Utara, dan merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.
Tempat itu adalah Danau Toba.
Kolam raksasa ini ternyata pendiam. Hanya ada riak-riak dan gelombang kecil yang timbul
tenggelam akibat tersibak feri dan boat yang lalu lalang. Sentuhan angin yang dinginnya
sanggup mengupas daging turut juga menimbulkan riak-riak dan gulungan-gulungan kecil itu di
permukaan. Kolam raksasa ini diam, luas, dalam, dan tenang. Ah, ditambah dengan sedikit
pengetahuan bahwa sejatinya danau ini adalah kaldera raksasa yang di perutnya masih
memeluk magma, mungkin kamu akan sedikit ketakutan.
Pagi masih teramat perawan ketika aku tiba di danau ini. Aku bahkan masih pulas menuntaskan
tidur malam ketika mobil yang mengantarkanku ini berlabuh di dermaganya. Ya, dermaganya.
Karena setelah itu aku tak berlama-lama di sana, hanya beberapa menit menikmati
pemandangan danau dari sisi Parapat untuk selanjutnya menumpang sebuah feri
penyeberangan menuju pulau Samosir.
![Page 2: Maman Abdurohman- Jangan Pernah Lelah Menemani](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf92f6550346f57b9aab7e/html5/thumbnails/2.jpg)
Di perjalanan menuju Samosir ini, napasmu mungkin akan tertahan melihat batu-batu cadas
yang menggantung di sepanjang sisi jurang yang menghadap danau. Ah, mungkin juga kamu
akan merayu memintaku untuk barang satu dua malam menginap di villa-villa yang
bergelantungan di badan batu-batu cadas. Biar aku beritahu ya… kudengar, hantu-hantu yang
menghuni batu cadas ini tak terhitung banyaknya. Dan kamu dipastikan tak akan sanggup
membayangkan bagaimana seramnya rupa hantu Batak itu.
Perjalananpun dilanjut, hingga tak berapa lama feri yang aku tumpangi ini berlabuh di tujuan.
Kamu mungkin tahu tentang tarian Batak yang diperagakan oleh sebuah patung. Di sini, di
sebuah desa yang bernama Tomok ini aku bisa melihat langsung boneka itu, bahkan
menyentuhnya.
Menurut kabar yang aku terima, patung ini sedikit berhantu. Bisa kau bayangkan bagaimana
seramnya hantu Batak kan? Ish, tentu seram kali kurasa, dan aku sudah buktikan keberanianku
ini dengan memegang patung berhantu itu. Ah, pemberani kali aku ini bukan? Aku yakin, saat
membaca ini mungkin kau akan sedikit menambah rasa kecintaan dan kekagumanmu padaku.
Tapi di luar itu, em… entah kau merasakan keanehan ini atau tidak, aku sedikit merasa nada
bicaraku ini berubah menjadi agak berlogat Batak. Ah, mungkin aku dikutuk sama patung Batak
ini setelah memegangnya. Mungkin aku mendingan sekalian saja manortor, menarikan tari
sigale-gale di depan rumah bolon di hadapan patung ini biar mirip Batak betulan sekalian, atau
pilihan lainnya aku harus segera meneleponmu saat ini, mendengar satu atau dua patah logat
sundamu yang teramat kental biar aku mampu kembali normal.
Tempat-tempat tujuan wisata di Tomok ini tidak lah terpaut jarak yang jauh. Satu sama lain
saling berdekatan bahkan ada yang berada dalam satu lokasi. Maka tak heran dalam seharian
ini saja telah rampung daftar kunjungan wajibku di desa ini. Bale Sigale-gale, rumah Bolon,
Museum Batak, Makam raja-raja Batak sudah tamat semua aku singgahi. Maka setelah dipikir
tidak ada lagi tempat unik yang hendak aku kunjungi, aku pungkas cerita perjalanan ini dengan
meleburkan diri di sebuah pasar yang menjual pelbagai cinderamata khas Batak dan danau
Toba.
Sebenarnya teramat mungkin bahwa aku sudah melewatkan satu, dua, atau bahkan lebih dari
tiga tempat eksotik di pulau ini akibat ketidaktahuan dan kurangnya riset pendahuluan.
![Page 3: Maman Abdurohman- Jangan Pernah Lelah Menemani](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf92f6550346f57b9aab7e/html5/thumbnails/3.jpg)
Seandainya kamu ikut bersamaku tentu kita akan menginap saja barang semalam di sebuah
villa yang menghadap danau. Besoknya kita akan susuri keindahan alam yang menakjubkan di
danau dan pulau kecil ini, atau bertanya-tanya ke tourist guide yang bertebaran di pulau ini
untuk bertanya tentang hal apa saja yang telah aku lewatkan, untuk kemudian mengunjunginya
denganmu, bersamaan. Tidaklah masalah bagiku jikapun dengan itu aku harus melewati
malam-malam nan dramatis lantaran secara tak sengaja melihat patung Sigale-gale yang tengah
menari sendiri.
Masih banyak kisah perjalanan yang menanti di depan. Masih banyak warna-warni negeri yang
dalam perjalanannya ini akan kamu temukan, dan mungkin akan kamu cintai. Aku tak bisa
menjamin hanya hal-hal manis saja yang akan kamu alami. Akan ada rasa lain, akan ada warna
lain. Namun jika hitam pahit getir yang nanti kamu temukan, janganlah pernah khawatir. Sebab
selalu akan ada bahuku yang siap untuk kamu sandari, selalu akan ada kisah-kisah lucu pelipur
lara yang akan aku ceritakan biar tercipta lagi gelak tawa. Namun ada satu hal yang benar-benar
aku pinta darimu, dan semogalah permintaan ini tidak terlalu tinggi: jangan pernah lelah
menemaniku...