maman abdurohman- jangan pernah lelah menemani

4
Membersamaiku, akan banyak membawamu lebih mengenal negeri. Jika selama sekolah mungkin kamu kesulitan mengucap beberapa nama kota di negeri ini yang terbilang aneh bagi lidah sundamu, maka nanti tidak akan lagi. Karena bisa jadi kota yang sekadar menyebutkan namanya dengan benar ini saja telah begitu susah, suatu saat bisa jadi akan kamu tinggali. Bertahun-tahun, meski aku berharap itu tak pernah terjadi. Tapi kemungkinan untuk kesana tetap tak bisa disebut tidak ada. Dalam perjalanan mengenali negeri ini, kamu akan banyak sekali menemukan apa yang tak diungkap oleh buku geografi. Dan tentunya tak ketinggalan hal-hal dalam buku geografi yang mengundangmu penasaran untuk berkunjung pun menjadi mungkin untuk disinggahi, seperti yang kualami baru-baru ini. Surat keputusan mutasi telah membawaku ke kota Langsa. KPPN Langsa jelasnya. Kota yang secara geografis berada di wilayah provinsi Aceh, namun terletak berdekatan dengan perbatasan provinsi Sumatera Utara. Letak yang berdekatan ini memberiku kesempatan untuk mengeksplorasi dua provinsi ini sekaligus. Sudah berbilang kali aku berkunjung ke Banda Aceh, menyeberang ke Sabang, dan ke satu tempat yang akan kuceritakan secara khusus kali ini untukmu, tempat yang pertama kali aku lihat gambarnya di permainan monopoli. Tempat itu berada di wilayah provinsi Sumatera Utara, dan merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Tempat itu adalah Danau Toba. Kolam raksasa ini ternyata pendiam. Hanya ada riak-riak dan gelombang kecil yang timbul tenggelam akibat tersibak feri dan boat yang lalu lalang. Sentuhan angin yang dinginnya sanggup mengupas daging turut juga menimbulkan riak-riak dan gulungan- gulungan kecil itu di permukaan. Kolam raksasa ini diam, luas, dalam, dan tenang. Ah, ditambah dengan sedikit pengetahuan bahwa

Upload: abahna-aslan

Post on 25-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

judul jangan pernah lelah menemani

TRANSCRIPT

Page 1: Maman Abdurohman- Jangan Pernah Lelah Menemani

Membersamaiku, akan banyak membawamu lebih mengenal negeri. Jika selama sekolah

mungkin kamu kesulitan mengucap beberapa nama kota di negeri ini yang terbilang aneh bagi

lidah sundamu, maka nanti tidak akan lagi. Karena bisa jadi kota yang sekadar menyebutkan

namanya dengan benar ini saja telah begitu susah, suatu saat bisa jadi akan kamu tinggali.

Bertahun-tahun, meski aku berharap itu tak pernah terjadi. Tapi kemungkinan untuk kesana

tetap tak bisa disebut tidak ada.

Dalam perjalanan mengenali negeri ini, kamu akan banyak sekali menemukan apa yang tak

diungkap oleh buku geografi. Dan tentunya tak ketinggalan hal-hal dalam buku geografi yang

mengundangmu penasaran untuk berkunjung pun menjadi mungkin untuk disinggahi, seperti

yang kualami baru-baru ini.

Surat keputusan mutasi telah membawaku ke kota Langsa. KPPN Langsa jelasnya. Kota yang

secara geografis berada di wilayah provinsi Aceh, namun terletak berdekatan dengan

perbatasan provinsi Sumatera Utara. Letak yang berdekatan ini memberiku kesempatan untuk

mengeksplorasi dua provinsi ini sekaligus. Sudah berbilang kali aku berkunjung ke Banda Aceh,

menyeberang ke Sabang, dan ke satu tempat yang akan kuceritakan secara khusus kali ini

untukmu, tempat yang pertama kali aku lihat gambarnya di permainan monopoli. Tempat itu

berada di wilayah provinsi Sumatera Utara, dan merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.

Tempat itu adalah Danau Toba.

Kolam raksasa ini ternyata pendiam. Hanya ada riak-riak dan gelombang kecil yang timbul

tenggelam akibat tersibak feri dan boat yang lalu lalang. Sentuhan angin yang dinginnya

sanggup mengupas daging turut juga menimbulkan riak-riak dan gulungan-gulungan kecil itu di

permukaan. Kolam raksasa ini diam, luas, dalam, dan tenang. Ah, ditambah dengan sedikit

pengetahuan bahwa sejatinya danau ini adalah kaldera raksasa yang di perutnya masih

memeluk magma, mungkin kamu akan sedikit ketakutan.

Pagi masih teramat perawan ketika aku tiba di danau ini. Aku bahkan masih pulas menuntaskan

tidur malam ketika mobil yang mengantarkanku ini berlabuh di dermaganya. Ya, dermaganya.

Karena setelah itu aku tak berlama-lama di sana, hanya beberapa menit menikmati

pemandangan danau dari sisi Parapat untuk selanjutnya menumpang sebuah feri

penyeberangan menuju pulau Samosir.

Page 2: Maman Abdurohman- Jangan Pernah Lelah Menemani

Di perjalanan menuju Samosir ini, napasmu mungkin akan tertahan melihat batu-batu cadas

yang menggantung di sepanjang sisi jurang yang menghadap danau. Ah, mungkin juga kamu

akan merayu memintaku untuk barang satu dua malam menginap di villa-villa yang

bergelantungan di badan batu-batu cadas. Biar aku beritahu ya… kudengar, hantu-hantu yang

menghuni batu cadas ini tak terhitung banyaknya. Dan kamu dipastikan tak akan sanggup

membayangkan bagaimana seramnya rupa hantu Batak itu.

Perjalananpun dilanjut, hingga tak berapa lama feri yang aku tumpangi ini berlabuh di tujuan.

Kamu mungkin tahu tentang tarian Batak yang diperagakan oleh sebuah patung. Di sini, di

sebuah desa yang bernama Tomok ini aku bisa melihat langsung boneka itu, bahkan

menyentuhnya.

Menurut kabar yang aku terima, patung ini sedikit berhantu. Bisa kau bayangkan bagaimana

seramnya hantu Batak kan? Ish, tentu seram kali kurasa, dan aku sudah buktikan keberanianku

ini dengan memegang patung berhantu itu. Ah, pemberani kali aku ini bukan? Aku yakin, saat

membaca ini mungkin kau akan sedikit menambah rasa kecintaan dan kekagumanmu padaku.

Tapi di luar itu, em… entah kau merasakan keanehan ini atau tidak, aku sedikit merasa nada

bicaraku ini berubah menjadi agak berlogat Batak. Ah, mungkin aku dikutuk sama patung Batak

ini setelah memegangnya. Mungkin aku mendingan sekalian saja manortor, menarikan tari

sigale-gale di depan rumah bolon di hadapan patung ini biar mirip Batak betulan sekalian, atau

pilihan lainnya aku harus segera meneleponmu saat ini, mendengar satu atau dua patah logat

sundamu yang teramat kental biar aku mampu kembali normal.

Tempat-tempat tujuan wisata di Tomok ini tidak lah terpaut jarak yang jauh. Satu sama lain

saling berdekatan bahkan ada yang berada dalam satu lokasi. Maka tak heran dalam seharian

ini saja telah rampung daftar kunjungan wajibku di desa ini. Bale Sigale-gale, rumah Bolon,

Museum Batak, Makam raja-raja Batak sudah tamat semua aku singgahi. Maka setelah dipikir

tidak ada lagi tempat unik yang hendak aku kunjungi, aku pungkas cerita perjalanan ini dengan

meleburkan diri di sebuah pasar yang menjual pelbagai cinderamata khas Batak dan danau

Toba.

Sebenarnya teramat mungkin bahwa aku sudah melewatkan satu, dua, atau bahkan lebih dari

tiga tempat eksotik di pulau ini akibat ketidaktahuan dan kurangnya riset pendahuluan.

Page 3: Maman Abdurohman- Jangan Pernah Lelah Menemani

Seandainya kamu ikut bersamaku tentu kita akan menginap saja barang semalam di sebuah

villa yang menghadap danau. Besoknya kita akan susuri keindahan alam yang menakjubkan di

danau dan pulau kecil ini, atau bertanya-tanya ke tourist guide yang bertebaran di pulau ini

untuk bertanya tentang hal apa saja yang telah aku lewatkan, untuk kemudian mengunjunginya

denganmu, bersamaan. Tidaklah masalah bagiku jikapun dengan itu aku harus melewati

malam-malam nan dramatis lantaran secara tak sengaja melihat patung Sigale-gale yang tengah

menari sendiri.

Masih banyak kisah perjalanan yang menanti di depan. Masih banyak warna-warni negeri yang

dalam perjalanannya ini akan kamu temukan, dan mungkin akan kamu cintai. Aku tak bisa

menjamin hanya hal-hal manis saja yang akan kamu alami. Akan ada rasa lain, akan ada warna

lain. Namun jika hitam pahit getir yang nanti kamu temukan, janganlah pernah khawatir. Sebab

selalu akan ada bahuku yang siap untuk kamu sandari, selalu akan ada kisah-kisah lucu pelipur

lara yang akan aku ceritakan biar tercipta lagi gelak tawa. Namun ada satu hal yang benar-benar

aku pinta darimu, dan semogalah permintaan ini tidak terlalu tinggi: jangan pernah lelah

menemaniku...