management plan-trainingmanagerphpl

30
PERENCANAAN PENGELOLAAN HUTAN PADA TINGKAT UNIT MANAJEMEN HUTAN Disampaikan dalam Diklat Manager PHPL di Bina Segah Hotel, Tanjung Redeb, 3-12 Mei 2011 Kerjasama The Forest Trust dengan Pusat Diklat Kerjasama The Forest Trust dengan Pusat Diklat Kehutanan, didukung oleh Responsible Asia Forestry & Trade Program dan The Nature Conservancy TEDDY RUSOLONO Fakultas Kehutanan IPB, Kampus IPB Darmaga-Bogor E-mail: [email protected]

Upload: rendi-afrian

Post on 22-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Management Plan-TrainingManagerPHPL

TRANSCRIPT

Page 1: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PERENCANAAN

PENGELOLAAN HUTAN

PADA TINGKAT UNIT MANAJEMEN

HUTAN

Disampaikan dalam Diklat Manager PHPL di BinaSegah Hotel, Tanjung Redeb, 3-12 Mei 2011

Kerjasama The Forest Trust dengan Pusat DiklatKerjasama The Forest Trust dengan Pusat DiklatKehutanan, didukung oleh Responsible Asia Forestry & Trade Program dan The Nature Conservancy

TEDDY RUSOLONO

Fakultas Kehutanan IPB, Kampus IPB Darmaga-Bogor

E-mail: [email protected]

Page 2: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SFM Framework 30-4-2011 Ind.pdf

Page 3: Management Plan-TrainingManagerPHPL

HARAPAN:

� Perusahaaan/FMU melaksanakan sendiri

penyusunan RKU & RKT

� Manajer bersama tim mampu menyusun

dokumen RKU & RKT dan dokumen

perencanaan lainnya.perencanaan lainnya.

� Manajer bersama tim mampu melaksanakan

IHMB & pengumpulan data pendukung lainnya.

Page 4: Management Plan-TrainingManagerPHPL

APA ITU RENCANA PENGELOLAAN HUTAN ?

� Sebuah dokumen tertulis berisi strategi dan

rencana-rencana pengelolaan hutan untuk

mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan serta

memberikan arah untuk menyusun rencana

pengelolaan hutan yang lebih operasional.pengelolaan hutan yang lebih operasional.

Page 5: Management Plan-TrainingManagerPHPL

CIRI-CIRI RENCANA PENGELOLAAN:

� Dokumen yang tertulis

� Berisi informasi SDH yang dikelola

� Terdapat tujuan & sasaran pengelolaan

� Terdapat strategi & opsi untuk mencapai tujuan

perusahaanperusahaan

� Terdapat rincian rencana/aktivitas pengelolaan

hutan (kelola ekonomi, lingkungan, dan sosial)

� Panduan untuk menyusun rencana yang lebih

pendek dan operasional (micro planning).

� Adanya review dan revisi sehingga selalu up-to

date

Page 6: Management Plan-TrainingManagerPHPL

FUNGSI DOKUMEN RENCANA

PENGELOLAAN HUTAN

EKSTERNAL

Pemenuhan aspek legal & alat komunikasi

dengan publik/stakeholder ttg apa yang telah

dan ingin dicapai perusahaan dalam pengelolaan

hutannya dan cara-cara melakukannya.hutannya dan cara-cara melakukannya.

INTERNAL

Panduan bagi UM untuk memahami tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai perusahaan dan cara-

cara yang diperlukan untuk mencapainya

melalui rencana yang lebih pendek dan

operasional.

Page 7: Management Plan-TrainingManagerPHPL

TAHAPAN PROSES PERENCANAAN

MANAGEMENT PLAN (DAVIS ET ALL. 2001) :

� Mengidentifikasi sasaran & sumberdaya

� Penilaian kondisi hutan & riwayat

pengelolaannya

� Mengembangkan berbagai alternatif rencana

Membuat keputusan� Membuat keputusan

� Menyusun dokumen perencanaan

Page 8: Management Plan-TrainingManagerPHPL

TOPIK YANG HARUS ADA DALAM DOKUMEN

RENCANA (DAVIS ET ALL. 2001):

� Pernyataan sasaran pengelolaan dan alasan

penyusunan rencana

� Penilaian kondisi sumberdaya sekarang

� Proyeksi jangka panjang kegiatan, kondisi dan

keluaran yang diperoleh dari hutankeluaran yang diperoleh dari hutan

� Diskripsi pelaksanaan rencana (bagaimana,

dimana, dan siapa yang akan melaksanakan

rencana).

� Evaluasi bagaimana dampak pelaksanaan setiap

rencana terhadap sumberdaya dan bagaimana

dampak negatif akan diatasi.

� Diskripsi program monitoring

Page 9: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PRINSIP 7 FSC : RENCANA PENGELOLAAN

7.1 Rencana pengelolaan dandokumen pendukung harusmemberikan informasi tentang:

� Tujuan pengelolaan� Penjelasan tentang

sumberdaya hutan yang akandikelola, batasan-batasanlingkungan, status tata gunalahan dan kepemilikan, kondisi social ekonomi dan

� Perlindungan lingkungan hidupberdasar pada hasil penilaianlingkungan hidup (EIA).

� Rencana untuk identifikasi danperlindungan spesies langka, terancam dan hampir punahkondisi social ekonomi dan

profil-profil lahan di dekatnya.� Penjelasan tentang sistem

silvikultur atau pengelolaanberdasar pada ekologi hutanybs dan informasi yang dikumpulkan melaluiinventarisasi sumberdayahutan

� Dasar keputusan untukpenentuan jatah tebangantahunan dan pemilihanspesies.

� Persyaratan untuk monitoring pertumbuhan dan dinamikahutan.

terancam dan hampir punah(RTE species)

� Peta yang menggambarkandasar sumberdaya hutan, meliputi kawasan lindung, aktivitas pengelolaan yang direncanakan dan kepemilikanlahan.

� Penjelasan dan pembenaran teknik pemanenen kayu dan perlengkapan yang akan digunakan.

Page 10: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PRINSIP 7 FSC :

RENCANA PENGELOLAAN…………….

7.2. Rencana pengelolaan harus secara periodik direvisi, memasukkan hasil monitoring atauinformasi ilmiah dan teknis yang baru danmemberikan respon karena perubahan situasilingkungan, social dan ekonomi.

7.3. Pekerja hutan harus menerima pelatihan dan7.3. Pekerja hutan harus menerima pelatihan dansupervisi yang cukup untuk menjaminpelaksanaan rencana pengelolaan.

7.4. Dengan tetap menghormati kerahasiaaninformasi, pengelola harus menyediakanrencana pengelolaan hutan bagi publikdengan informasi seperti yang digambarkandalam kriteria 7.1

Page 11: Management Plan-TrainingManagerPHPL

HIRARKHI DOKUMEN RENCANA

PEMANFAATAN HASIL HUTAN

Jenis Rencana Jangka

waktu

Kedalaman rencana

Mandatory/memerlukan pengesahan pemerintah

RKU-PHHK 10 tahun Makro seluruh FMU & siklus

tebang, Rincian 10 tahun RKU

RKTU-PHHK 1 tahun Mikro (pada blok & petak) 1 tahunRKTU-PHHK 1 tahun Mikro (pada blok & petak) 1 tahun

RKT

Kebutuhan Internal

RKAP 1 tahun Terjemahan perusahaan terhadap

target kegiatan RKT & dan

pembiayaannya

Rencana Operasional 1 tahun Rencana tindak setiap

bagian/bidang dlm UM (target fisik

& keuangan)

Logging plan 1 tahun Rencana spesifik terkait

pemanenen kayu

Page 12: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PENYUSUNAN RKU-PHHK

PERMENHUT NO: P. 56/MENHUT-II/2009

� Wajib bagi IUPHHK-HA atau IUPHHK-RE utk

jangka waktu 10 tahun.

� RKUPHHK harus mendapat persetujuan Menteri

atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

� Usulan RKUPHHK-HA atau RKUPHHK-RE � Usulan RKUPHHK-HA atau RKUPHHK-RE

disusun oleh GANISPHPL-TC dan atau

GANISPHPL-CANHUT, dan ditandatangani/

disetujui oleh Direktur Utama perusahaan

� Tidak diperlukan revisi RKUPHHK yang telah

disahkan, jika ada revisi RKT terhadap blok

tebangan dalam RKUPHHK 10 tahun.

� Usulan Revisi RKUPHHK-HA atau RKUPHHK-RE

diajukan kepada Direktur Jenderal.

Page 13: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SISTEMATIKA ISI “RKU-PHHK-HA”

� BAB I. PENDAHULUAN

� A. Latar Belakang

� B. Maksud dan Tujuan

� C. Visi, Misi, dan Sasaran Strategis

� BAB II. KEADAAN UMUM

� A. Data Pokok Pemegang Izin

� B. Sejarah Pengusahaan/Pemanfaatan Hutan

� C. Kondisi Biofisik dan Kondisi Sosial Ekonomi

BAB III. RENCANA PEMANFAATAN

� RKU bukan hanya sekedar

dokumen administratif.

� Bagaimana agar RKU-

memuat cakupan rencana

pengelolaan yang � BAB III. RENCANA PEMANFAATAN

� A. Tata Batas dan Zonasi Areal

� B. Sistem Silvikultur

� C. Penggunaan dan Penjualan

� D. Tenaga Kerja

� E. Perlindungan dan Pengamanan Hutan

� F. Kelola Sosial

� G. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

� H. Penelitian dan Pengembangan

� BAB IV. ANALISIS EKONOMI

� A. Analisis Finansial

� B. Kontribusi Terhadap Pembangunan

� LAMPIRAN

pengelolaan yang

diinginkan dalam standar?

� Bagaimana agar RKU

logis & dapat

diimplementasikan?

� Dokumen pendukung apa

saja yang diperlukan?

Page 14: Management Plan-TrainingManagerPHPL

DOKUMEN PENDUKUNG:

BAHAN DASAR PENYUSUNAN RKU-PHHK

� AMDAL/EIA, RKL & RPL

� Survey SosialPartisipatif/Studidiagnostik/SIA

Hasil Identifikasi

� Bagaimanamengintegrasikanhasil-hasil studi, pengumpulan data dan rencana-rencanakedalam RKU

� Hasil IdentifikasiHCVF & rencanapengelolaannya

� Hasil IHMB

� Hasil pengukuranriap

� Dokumen tatabatas

kedalam RKU

� Bagaimana agar RKU bisa menjadi rujukanseluruh rencanapengelolaan (kelolaproduksi, lingkungandan sosial)

Page 15: Management Plan-TrainingManagerPHPL

INFORMASI PENTING: BAHAN DASAR RKU

Dokumen Pendukung Informasi & Referensi

•Dokumen tatabatas Luas definitif areal, zonasi hutan

•AMDAL/EIA, RKL & RPL Deskripsi SDH, Zonasi hutan, Identifikasi

Dampak Penting, RKL & RPL

•Survey Sosial

Partisipatif/Studi

Rona sosial, land-tenure, peta kawasan

komunitas (zonasi sosial), HHNK, Partisipatif/Studi

diagnostik/SIA

komunitas (zonasi sosial), HHNK,

Identifikasi dampak sosial, resolusi konflik,

Rencana kelola sosial

•Hasil Identifikasi HCVF

& rencana pengelolaannya

Identifikasi HCVF, informasi HHNK,

zonasi lingkungan, rencana pengelolaan

HCVF, pengelolaan kawasan dilindungi

•Hasil IHMB Deskripsi SDH, potensi & distribusi stok

tegakan, zoning areal produktif, input

sistem silvikultur, yield regulation dan

AAC, teknik pemanenan

•Hasil pengukuran riap Penetapan riap/regrowh, sistem & teknik

silvikultur,yield regulation

Page 16: Management Plan-TrainingManagerPHPL

ZONASI HUTAN

� Zoning areal FMU berdasarkan tujuan utama peruntukannya

atas dasar pertimbangan ekonomi, ekologi dan sosial

� Pengelolaan hutan produksi juga bertujuan mempertahankan

kualitas ekologi & memberikan manfaat sosial

Peruntukan pokok Faktor yang dipertimbangkanPeruntukan pokok Faktor yang dipertimbangkan

Kawasan efektif

produksi

Areal berhutan & potensi tegakan efektif

diproduksi

Kawasan dilindungi Areal sesuai peraturan harus sbg kawasan

lindung (sempadan sungai, buffer zone,

koridor satwa dll)

Areal yang diidentifikasi sbg HCVF dan

harus dilindungi

Kawasan penggunaan

lain/tidak efektif

Areal tdk berhutan dan akan direhabilitasi

Areal komunitas untuk kelola sosial

Areal untuk infrastruktur (jalan, TPn, TPK,

persemaian dll)

Areal lain yg tidak produktif (berbatu dll).

Page 17: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SISTEM SILVIKULTUR HUTAN ALAMPERMENHUT NO : P. 11/MENHUT-II/2009

PERDIRJEN BPK NO: P.9/VI/BPHA/2009

� Tebang pilih individu dengan Tebang Pilih Tanam

Indonesia (TPTI).

� Tebang pilih kelompok dengan Tebang Rumpang (TR).

� Tebang pilih jalur dengan Tebang Pilih Tanam Jalur

(TPTJ).

Sistem silvikultur siklus tebang batas diameter (cm)

Hutan Tanah

Kering

TPTI / TR

30 thn >= 40 cm (HP&HPK),

>=50 cm (HPT)

TPTJ 25 thn Tebang habis (jalur tanam);

>= 40 cm (jalur antara)

Hutan Rawa

TPTI

40 thn >= 30 cm

Hutan mangrove 20 thn (chip);

30 thn (arang)

>= 10 cm

Page 18: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PERUBAHAN SISTEM SILVIKULTUR …….

� Perubahan siklus tebang dan atau limit diameter

penebangan dgn permohonan ke Menhut

� Menhut menugaskan Balitbanghut untuk

melakukan kajian

� Perubahan sistem silvikultur melalui revisi� Perubahan sistem silvikultur melalui revisi

RKU-PHHK

� Permenhut No: P.30/Menhut-II/2005 tentang Standar

Sistem Silvikultur Pada Hutan Alam Tanah kering

dan atau Hutan Alam Tanah Basah/Rawa, tidak berlaku

lagi.

Page 19: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PERKEMBANGAN STOK & YIELD:

HARAPAN SISTEM TPTI & TPTJ

Reserve growing stock/pohon inti

Perkembangan stok tegakan tinggal

Reserve growing stock

Rotasi I Rotasi II

Rotasi I Rotasi II

Perkembangan stok jalur tanam

Page 20: Management Plan-TrainingManagerPHPL

TPTI VS TPTJ

� TPTI

� Mempertahankan siklus tebang

� Pembatasan limit diameter pohon tebang

� Persyaratan pohon tinggal/inti (reserve growing stock)

� Silvikultur minimal (pengayaan, pembebasan)

� TPTJ

� Mempersingkat siklus tebang

� Penurunan limit diameter pohon tebang (utk persiapan

jalur tanam)

� Silvikultur intensif (seleksi bibit, tanam jalur dll)

� Tebang habis pada jalur tanam

� Tidak ada persyaratan pohon inti

Page 21: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SISTEM SILVIKULTUR….

Beberapa perbedaan Permenhut No : P.

11/Menhut-II/2009 &

Perdirjen BPK No: P.9/VI/BPHA/2009 dibanding

peraturan sistem silvikultur sebelumnya:

� Penurunan siklus tebang & atau limit tebang� Penurunan siklus tebang & atau limit tebang

� Tidak tegas mensyaratkan “pohon inti” yang

harus tinggal pasca penebangan.

� Tata waktu kegiatan TPTI lebih fleksibel.

� Intensifikasi silvikultur hutan alam (TPTJ)

Page 22: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SISTEM SILVIKULTUR: IMPLIKASI BAGI UMH

� Penting bagi UMH menyusun “prescription

silvikultur” yang paling cocok dengan kondisi

ekosistem setempat (tidak generik).

� Mengembangkan prosedur standar “best

practice” : menjamin kontinyuitas produksi & practice” : menjamin kontinyuitas produksi &

perbaikan lingkungan

� Mengembangan sistem monev : prosedur standar

diimplementasikan & tindakan koreksi

Page 23: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PENGATURAN HASIL HUTAN ALAM

� Penetapan AAC pada Kawasan Efektif Produksi

� Pengalokasian rencana pemanenen kayukedalam blok dan petak tahunan

� Penetapan aturan operasi pemanenen kayu

AAC/JPT (Rumus yang dipakai saat ini, pendekatan stok saja):

� AAC luas = A/R

� AAC volume = (A x V)/R x fe x fk

� Asumsi : volume tegakan konstan, tidak adariap/regrowth (hutan dlm kondisi klimaks)

Page 24: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PENGATURAN HASIL …..

AAC/JPT (Pendekatan stok & riap)

(analogi pendekatan AAC Von Mantel = 2V/R)

� AAC = A (V/R + 0.5 i) x fe x fk atau

� AAC = A (V/R + c i) x fe x fk� AAC = A (V/R + c i) x fe x fk

dimana : i = riap tahunan berjalan (CAI) (m3/ha/th)

c = konstanta nilai bervariasi sekitar 0.5

Review Penetapan AAC:

� Monitoring perubahan kondisi hutan: Citra satelit

� Monitoring stok : IHMB, ITSP

� Monitoring riap : PUP

� Monitoring faktor eksploitasi & dampak kerusakan tegakantinggal

Page 25: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PENYUSUNAN RKT-UPHHK

� U-RKTUPHHK-HA atau RKTUPHHK-RE disusunGANISPHPL-TC atau GANISPHPL-CANHUT, danditandatangani/disetujui oleh Direktur Utama perusahaan

� Usulan RKT disusun berdasarkan :

Peta Dasar Areal Kerja & atau peta areal kerja (sesuai Kpts IUPHHK) bagi yang belum memiliki PDAK;

RKUPHHK yang telah disetujui;

Rekapitulasi LHC atau Hasil Risalah Hutan untuk RKTUPHHK-RE, yang ditandatangani GANISPHPL-TC atau GANISPHPL-CANHUT;

Peta hasil penafsiran Citra Satelit (skala 1 : 50.000 atau 1 : 100.000) umur maks 2 th terakhir.

� LHC berdasarkan Timber Cruising 100%, atau risalah hutan1% bagi RE.

� Kewenangan “self approval” bagi IUPHHK-HA dengansertifikat PHPL mandatory “kinerja sekurang-kurangnyabaik” atau sertifikat PHPL voluntary.

� Jangka waktu RKT berlaku 12 bulan sejak tanggalpersetujuan.

Page 26: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SISTEMATIKA ISI RKTU-PHHK…….

DATA POKOK, REALISASI TAHUN LALU & RENCANA SEKARANG

BAB I DATA POKOK

A. Data Pemegang Izin

B. Data Keadaan Hutan

BAB II REALISASI RKTUPHHK DALAM HUTAN ALAM TAHUN ........

A. Tata Batas Areal IUPHHK

B. TPTI :

1. Penataan Areal Kerja

C. Tenaga Teknis dan Non TeknisKehutanan

D. Peralatan

E. Pemanfaatan Kayu

F. Penelitian dan Pengembangan

G. Perlindungan dan Pengamanan Hutan

H. Pengelolaan dan Pemantauan DampakLingkungan

I. Kelola Sosial1. Penataan Areal Kerja

2. Inventarisasi Tegakan SebelumPenebangan

3. Pembukaan Wilayah Hutan

4. Pemanenan

5. Penanaman dan pemeliharaanpengayaan

6. Pembebasan pohon binaan

7. Perlindungan dan pengamanan hutan

I. Kelola Sosial

J. Pemeliharaan Batas

K. Pendapatan dan Pengeluaran

L. Pendidikan dan Pelatihan

M. Perlengkapan, Prosedur dan MetodeKerja

Page 27: Management Plan-TrainingManagerPHPL

SISTEMATIKA RKTU-PHHK……

BAB III. RKTUPHHK DALAM HUTAN ALAM TAHUN ......

A. Tata Batas Areal IUPHHK

B. TPTI :

1. Penataan Areal Kerja

2. Inventarisasi TegakanSebelum Penebangan

3. Pembukaan Wilayah Hutan

E. Tenaga Teknis dan Non TeknisKehutanan

F. Peralatan

G. Pemanfaatan Kayu

H. Penelitian dan Pengembangan

I. Perlindungan dan PengamananHutan

J. Pengelolaan dan Pemantauan3. Pembukaan Wilayah Hutan

4. Pemanenan

5. Penanaman danpemeliharaan pengayaan

6. Pembebasan pohon binaan

7. Perlindungan danPengamanan hutan.

J. Pengelolaan dan PemantauanDampak Lingkungan

K. Kelola Sosial

L. Pemeliharaan Batas

M. Pendapatan dan Pengeluaran

N. Pendidikan dan Pelatihan

O. Perlengkapan, Prosedur danMetode Kerja

LAMPIRAN

Page 28: Management Plan-TrainingManagerPHPL

TAFSIR: PENYUSUNAN –URKT DENGAN

PERATURAN LAIN YANG TERKAIT

� Pedoman penyusunan RKTU-PHHK beberapa

tidak relevan lagi dengan Permenhut tentang

sistem silvikultur

� Tafsir yang beragam terhadap proses

persetujuan & pengesahan URKTpersetujuan & pengesahan URKT

� Self approval RKT: pusat-daerah

Page 29: Management Plan-TrainingManagerPHPL

PENYUSUNAN RKAP :

� Merupakan tafsir perusahaan/FMU terhadap

seluruh target RKT dan kemampuan

melaksanakannya (fisik & keuangan).

� Penilaian Biaya dan Pendapatan (Pendapatan

Perusahaan)Perusahaan)

� RKAP akan diterjemahkan lebih lanjut oleh

setiap bagian/departemen dalam FMU menjadi

Rencana Operasional (target fisik & keuangan

setiap bulan dalam satu tahun RKT).

� R.O menjadi “dokumen rujukan Manajer”

pelaksanaan operasional setahun.

Page 30: Management Plan-TrainingManagerPHPL

TERIMA KASIH DAN SELAMAT

BERDISKUSI