management vaccination and lab monitoring

Upload: jati-pramono

Post on 07-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    1/37

    PRESENTED BY

    Vembriarto Jati Pramono

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    2/37

    PEND HULU N

    All-in All-out

    Management

    Feed

    Hygiene

    Cleaning /

    Disinfection

    Flock management

    Vaccination

    Control of

    Rodents &

    Insects

    Lab. Monitoring

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    3/37

    Pendahuluan

    KANDANG

    VAKSINASI

    BIOSEKURITI

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    4/37

    Pendahuluan

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    5/37

    Berbagai mekanisme antibodi dalam melindungi tubuh

    terhadap patogen

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    6/37

    HEALTH IS A BALANCE

    Disease agents:

    - Deficiencies

    - Toxins

    - Viruses

    - bacteria

    - Parasites

    Resistance:

    - Good feed

    -intestinal flora

    - Immunity

    * Local

    * Systemic

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    7/37

    SISTEM PERTAHANAN AYAM TERHADAP INFEKSI

    SPECIFIC IMMUNE SYSTEM

    Primary Organs

    1.Thymus gland

    T-cell system

    (cell-mediated immunity)

    2.Bursa of Fabricius

    B-cell system

    (humoral immunity)

    3. Bone marrowPrecursor blood cells

    4. Yolk sac

    Maternal immunity

    Peripheral lymphoid tissue

    1.Harderian gland

    2.Caecal tonsilles

    3.Spleen

    4.GALT

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    8/37

    SISTEM PERTAHANAN AYAM TERHADAP INFEKSI

    SPECIFIC IMMUNE SYSTEM

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    9/37

    Live

    Inactivated

    Recombinant Nucleic Acid

    Sistem pertahanan Ayam terhadap Infeksi

    MACAM VAKSIN

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    10/37

    Basics of Vaccination in Poultry

    GOOD

    VACCINATION

    PROGRAM

    DESIGNInterval between

    Subsequent

    Vaccinations

    Route of

    Vaccination

    Age of the

    First Vaccination

    Type of

    Vaccines

    Number of

    Vaccinations

    1. Stimulation & Maintenance of Protective Immunity

    2. Development of Immunologic Memmory

    Elements of a Vaccination Program

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    11/37

    Basics of Vaccination in PoultryRequirements for Good Immune Response

    GOOD

    IMMUNE

    RESPONSE

    No

    Immune

    Suppression

    Healthy Birds

    Good

    Administration

    Technique

    Correct

    Vaccination

    Programme

    Good Nutrition Correct

    Vaccine

    Storage

    Correct Vaccine

    No Stress

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    12/37

    Basics of Vaccination in PoultryKemungkinan Alasan Kegagalan Vaksinasi

    Pemberian dosis suboptimal vaksin.

    Kualitas vaksin yang buruk (jarang).

    Penanganan yang tidak tepat dari vaksin selama transportasi danpenyimpanan.

    Kesalahan dalam teknik vaksinasi.

    Immune suppression.

    Immune suppressive viral infections.

    Stress.

    Mycotoxines.

    Tingginya kadar antibodi dari induk.

    Tantangan lapangan yang kuat.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    13/37

    Basics of Vaccination in PoultryKemungkinan Alasan Kegagalan Vaksinasi

    Agen penyebab tidak tercover oleh vaksin yang digunakan

    (misalnya IBV variants, AIV subtypes, E. coli serotypes).

    Vaksinasi terlambat.

    Unggas yang sudah terinfeksi pada saat vaksinasi.

    Infeksi lapangan terjadi sebelum perkembangan imunitas

    pasca vaksinasi.

    Weaning of vaccinal immunity after time.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    14/37

    Basics of Vaccination in PoultryLive Vaccines

    Keuntungan

    Membuat Kekebalankompleks Humoral + cell-mediated.

    Kelas yang berbeda dari

    antibodi Onset yang cepat pada

    perlindungan vaksin.

    Aplikasi massa mudah.

    Tidak ada adjuvant yangdibutuhkan.

    Tidak ada reaksihipersensitivitas.

    Produksi dalam jumlahbesar.

    Kekurangan

    Agen Vaksin terdapat

    dalam populasi unggas.

    Kemungkinan pelepasan

    agen vaksin. Reaksi pasca vaccinasi

    yang bisa mungkin

    muncul.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    15/37

    Basics of Vaccination in PoultryInactivated Vaccines

    Keuntungan

    Tidak ada pengenalan

    "agen hidup baru".

    Tidak ada Pelepasan

    agen vaksin. Tidak ada posting reaksi

    vaccinal.

    Vaksinasi individual lebih

    akurat.

    Kekurangan

    Reaksi hipersensitivitas

    mungkin terjadi.

    Onset lambat dalam

    perlindungan. Imunitas humoral saja.

    Biaya tenaga kerja tinggi

    untuk aplikasi.

    Produksi mahal dari

    vaksin berkualitas tinggi.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    16/37

    Basics of Vaccination in PoultryMethods of Vaccine-Application

    Individual Applications:

    Eye drop vaccination

    Very efficient.

    Highly labour intensive; use only specific diluent.

    Wing web, i.m. & s.c. injection

    Very efficient.

    Highly labour intensive; use only sterile equipment andspecific diluent for live vaccines.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    17/37

    Basics of Vaccination in PoultryMethods of Vaccine-Application

    Mass-Applications:

    Drinking water vaccination

    Rapid, easy, very economical, safe.

    No disinfectants; control water quality; control watersystem and drinker.

    Spray vaccination

    Rapid, good immune response.

    Post vaccinal reactions possible (esp. in Mg+); usedistilled water only; large drops for young chicken andsmall drops for old chicken; control correct function ofequipment.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    18/37

    Basics of Vaccination in PoultryMethods of Vaccine-Application

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    19/37

    Basics of Vaccination in PoultryFine Spray

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    20/37

    Basics of Vaccination in PoultryMethods of Vaccine-Application

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    21/37

    LABORATORY MONITORINGTugas Pokok Untuk Veterinary Labs

    Menyelenggarakan program pengendalian penyakit.

    Early Warning System (EWS). Kegiatan korektif dapat diambil

    sebelum adanya penyakit / menurunnya produksi

    Mengukur Kinerja Vaksinasi (Melakukan QC pada kualitasvaksin, aplikasi vaksin dan metode Vaksinasi)

    Layanan diagnostik.

    Penelitian tentang infeksi.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    22/37

    LABORATORY MONITORINGExample for Organized Monitoring Program Breeders / Layers

    Age Sample Test

    Day 1 -Transfer box paper

    -Serum

    -Salmonella.

    -MGIBDSE-SP/G - AI

    Week 9 -Cloaca swabs

    -

    Serum

    -Salmonella

    -ND

    IBV - etcWeek 16 -Droppings

    -Serum

    -Salmonella

    -Se/St- MGNDAI -etc

    Week 22 -Droppings

    -Serum

    -Salmonella

    -

    SP/G-ND

    AI

    MG -etcWeek 45 -Droppings

    -Serum

    -Salmonella

    -Se/St- MGNDAI -etc

    Week 62 -Droppings

    -Serum

    -Salmonella

    -Se/St- MGND- AI -etc

    O O O O G

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    23/37

    LABORATORY MONITORINGExample for Organized Monitoring Program Broiler

    Age Sample Test

    Day 1 -Transfer box paper

    -Serum

    -Salmonella.

    -MGIBD - AI

    - 10 days before exit -Droppings -Salmonella

    - Marketing Age -Serum -NDIBVAI - IBD

    LABORATORY MONITORING

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    24/37

    LABORATORY MONITORINGExample for Organized Monitoring Program Broiler

    LABORATORY MONITORING

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    25/37

    LABORATORY MONITORINGExample for Organized Monitoring Program Slaughter house

    Time Sample Test

    Entrance Caecal Content -Salmonella.

    -Campylobacter

    Exit Neck Skin -Salmonella

    LABORATORY MONITORING

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    26/37

    1. Hemagglutination Inhibition test (HI).

    2. ELISA (indirect).

    3. Rapid plate agglutination test (RPA).

    4. Agar gel precipitation test (AGPT).

    LABORATORY MONITORINGSerological Monitoring

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    27/37

    Perkembangan Vaksin RekombinanImplementasinya Di Industri Perunggasan Di Indonesia

    Vaksin beredar di lapangan vaksin inaktif (killed) dan vaksin hidup

    (live) baik yang tidak patogenik maupun yang dilemahkan.

    Kondisi lapangan di mana patogen yang beredar sangatlah beragam

    menyebabkan pelaksanaan program vaksinasi menjadi sangat komplek

    dan tidak efisien bermunculannya strain-strain baru yang lebih

    patogen ataupun ancaman penyakit eksotik Penggunaan vaksin rekombinan merupakan suatu terobosan untuk

    menghadapi beberapa penyakit secara sekaligus

    Pada peternakan unggas komersial seperti broiler, metode vaksinasi

    tersebut sejak dini di unit pembibitan dapat meningkatkan efisiensi baik

    dari segi waktu maupun biaya

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    28/37

    Perkembangan Vaksin RekombinanVaksin Rekombinan

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    29/37

    Perkembangan Vaksin RekombinanVaksin Rekombinan

    Vaksin rekombinan memutasi suatu vektor untuk mengekspresikan

    antigen dari virus patogen dengan cara menyisipkan gene target ke

    dalam genom vektor

    Selain lebih mudah dan murah, vaksin rekombinan dapat diarahkan

    menjadi vaksin multivalen untuk beberapa patogen sekaligus tanpa perlu

    adanya booster

    Pada umumnya vektor virus DNA lebih sering dipergunakan karenakapasitas insersinya yang lebih besar dan stabil secara genetik namun

    penggunaan virus RNA sebagai vektor juga sudah dilakukan.

    Setiap vektor virus yang digunakan sebagai kerangka dasar dalam

    pembuatan vaksin rekombinan mempunyai kelebihan dan kekurangan

    sehingga pemilihannya harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

    di lapangan.

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    30/37

    Perkembangan Vaksin RekombinanVaksin Reverse Genetik

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    31/37

    Perkembangan Vaksin RekombinanVaksin Reverse Genetik

    penekanan yang lebih spesifik di mana suatu virus baru di-enginer melaluisuatu mekanisme rescue cDNA pada virus (-) RNA.

    Genom dari virus mutan dapat dimanipulasi sedemikan rupa sesuai dengan

    tujuan yang ingin dicapai

    Untuk bidang perunggasan, beberapa virus baru dibuat melalui rekayasa

    reverse genetik seperti AIV dan ND.

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    32/37

    Perkembangan Vaksin Rekombinanvaksin rekombinan untuk komoditas unggas

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    33/37

    Perkembangan Vaksin Rekombinan

    P k b V k i R k bi

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    34/37

    Perkembangan Vaksin RekombinanPertimbangan Penerapan Vaksin Rekombinan di Indonesia

    Implementasinya di lapangan masih terkendala dengan isu PRG (produk

    rekayasa genetik) yang masih diperdebatkan di beberapa negara, termasukIndonesia.

    Di samping motif ekonomi (hak paten dan monopoli), pertimbangan yang lebih

    rasional adalah dampaknya terhadap lingkungan. Introduksi makhluk baru

    termasuk produk rekayasa genetik dikhawatirkan akan mengganggu

    keseimbangan ekosistem.

    Tren untuk penggunaan rekombinan vaksin di bidang peternakan akan

    semakin menguat di masa mendatang. Beberapa peraturan perundangan

    telah dipersiapkan pemerintah RI dalam rangka menjawab isu penerapan

    produk PRG seperti UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

    Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No 21 Tahun 2005 tentang Keamanan

    Hayati PRG.

    Pemerintah RI mengedepankan isu keamanan pangan, keamanan pakan dan

    keamanan lingkungan.

    Kesiapan pemerintah baik dari segi legislasi maupun aparatur pelaksana

    sangat diperlukan untuk mengatur dan mengawasi penerapan vaksin

    rekombinan sehingga dampak negatifnya bisa diminimalisasi.

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    35/37

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    36/37

  • 7/21/2019 Management Vaccination and Lab Monitoring

    37/37