manajemen keuangan
TRANSCRIPT
MAKALAH MANAJEMEN MODAL KERJA DALAM
APLIKASINYA PADA USAHA KECIL
Makalah Ini Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
yang Diampu Oleh : Drs.Eddy Sutjipto, MCom
Disusun Oleh :
Kelompok 7 :
B.231.08.0144 Rya Wihaningrum
B.231.08.0145 Desi Widy Hartanti
B.231.08.0182 Fransiska Tri H.
B.231.08.0234 Hanif Muhtiaji
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2010
e-mail : [email protected] 1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya
menyelasaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memeperluas ilmu tentang Manajemen
Modal Kerja, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Manajemen Keuangan Drs.Eddy
Sutjipto, MCom yang telah membimbing penyusun.
Tiada sesuatu yang sempurna, demikian pula makalah ini. Oleh karena itu kritik,
saran dan tegur sapa yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
penyusunan makalah – makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca sekalian.
Semarang, Maret 2010
Penyusun,
e-mail : [email protected] 2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
DAFTAR TABEL.....................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................5
1.1................................................................................................................... Latar
Belakang..............................................................................................................5
1.2................................................................................................................... Perum
usan Masalah.......................................................................................................6
1.3................................................................................................................... Tujua
n 6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................7
2.1. Definisi Manajemen Modal Kerja...........................................................7
2.2. Tujuan dan Sumber Modal Kerja............................................................8
2.3. Sebab Perubahan Modal Kerja................................................................8
2.4. Peran Penting Manajemen Modal Kerja.................................................9
2.5. Manfaat Manajemen Modal Kerja..........................................................9
2.6. Laporan Modal Kerja..............................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
e-mail : [email protected] 3
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1....Jenis modal tetap..................................................................................................10
2. Jenis modal kerja..................................................................................................10
3. Biaya tetap............................................................................................................11
4. Biaya tidak tetap...................................................................................................11
5. Perhitungan rugi laba...........................................................................................12
6. Kebutuhan peralatan pada produksi rumah tangga..............................................13
e-mail : [email protected] 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu perusahaan atau pelaku usaha pasti membutuhkan modal yang cukup untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya. Modal tersebut berasal dari kekayaan yang
dimiliki perusahaan atau pelaku usaha tersebut. Selain digunakan dalam operasional
pelaku usaha sehari-hari, modal kerja menunjukkan tingkat keamanan para kreditur
terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan
perusahaan dapat beroperasi seekonomis mungkin sehingga perusahaan tidak mengalami
kesulitan atau kekacauan keuangan.
Penggunaan modal kerja harus berdasarkan salah satu dari tiga konsep, yaitu
modal kerja kuantitatif yang menganggap modal kerja adalah keseluruhan jumlah dari
aktiva lancar. Konsep kuantitatif yang mengaitkan modal kerja dengan jumlah utang
lancar ataupun konsep fungsional yang mendasarkan pada fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan (income).
Untuk menghindari adanya krisis keuangan atau kelebuhan dana maka jumlah
modal kerja harus cukup untuk membiayai operasi perusahaan. Selain itu perusahaan
perlu mengatur penggunaan modalnya dengan seekonomis dan seefisien mungkin
sehingga tercipta kesesuaian antara kebutuhan dan jumlah dana yang tersedia. Modal
kerja dalam perusahaan adalah sejumlah dana yang harus berputar secara tetap atau
permanent. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menguntungkan bagi
kreditur jangka pendek karena mereka memperoleh kepastian bahwa modal kerja
berputar dengan kecepatan yang tinggi sehingga hutang akan segera dapat dibayar meski
dalam kondisi operaional yang sulit. Dalam perusahaan tingkat perputaran modal kerja
yang tinggi akibat adanya perputaran modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah
e-mail : [email protected] 5
modal yang cukup dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali
kebentuk semula yaitu kas dan piutang. Namun adakalanya perputaran modal kerja yang
tinggi bukan berarti efektif akan tetapi sebagai akibat perusahaan kekurangan modal kerja
sedangkan tingkat penjualan dalam perusahaan tersebut tinggi. Sedangkan tingkat
perputaran modal kerja yang rendah disebabkan karena banyaknya dana yang tidak
dimanfaatkan dalam operasional perusahaan secara efektif dan efisien dengan tingkat
penjualan yang rendah.
Usaha untuk memperoleh keuntungan, modal kerja dalam suatu perusahaan harus
dikelola dengan baik. Modal kerja tersebut harus cukup jumlahnya dalam arti harus
mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan operasional sehari-hari.
Dengan adanya modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagin perusahaan karena
disamping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien
perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana perputaran modal kerja pada usaha rumahan seperti usaha pembuatan
manisan?
1.3. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Memaparkan gambaran umum Manajemen Modal Kerja
2. Mengetahui peran manajemen modal kerja dalam industri rumah tangga
e-mail : [email protected] 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja adalah administrasi aktiva lancar perusahaan dan
pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar. Dalam Manajemen Modal
Kerja terdapat dua konsep utama yaitu modal kerja bersih dan modal kerja kotor.Modal
kerja bersih adalah aktiva lancar-kewajiban jangka pendek. Sedangkan modal kerja kotor
adalah investasi perusahan dalam aktiva lancar (seperti kas dan sekuritas yang dapat
diperjual belikan, piutang, persediaan).(James C. Van Horne dan John M. Wachowicz,
JR, 2005).
Tujuan Manajemen Modal Kerja yaitu mengelola aktiva lancar dan hutang lancar
agar terjamin jumlah net working capital yang layak diterima (acceptable)yang
menjamin tangkat likuiditass badan usaha.
Menurut Bambang Riyanto modal kerja dapat dibagi menurut konsep:
1. Konsep Kuantitatif
Menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini
sekali berputar dan dapat kembali kebentuk semula dalam jangka waktu pendek.
Konsep ini disebut modal kerja bruto – Gross working capital.
2. Konsep Kualitatif
Merupakan selisih antara aktiva lancar, atau merupakan sebagian dari aktiva lancar
yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa
menunggu likuiditas.
Konsep ini disebut modal kerja neto – net working capital.
3. Konsep fungsional
e-mail : [email protected] 7
Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan –
income – dari usaha pokok perusahaan. Menghasilkan pendapatan pada periode
akuntansi dan periode masa depan.
2.2. Tujuan dan Sumber Modal Kerja
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi
keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukkan sumber dan penggunaan
modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan
gambaran tentang bagaimana mamajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.
Sumber-sumber modal kerja berasal dari:
1. Hasil operasi perusahaan
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
3. Penjualan aktiva tidak lancar
4. Penjualan saham
2.3. Sebab Perubahan Modal Kerja
Ada beberapa sebab perubahan modal kerja antara lain:
1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dan pemilik perusahaan maka
modal kerja akan bertambah
2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui
proses depresiasi, modal kerja kan bertambah
3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk oblogasi, hipotek atau
hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar,
maka modal kerja akan bertambah
4. Karena kerugian yang diderita oleh perusahaa, baik kerugian normal maupun
kerugian exidentil maka akan mengurangi modal kerja
e-mail : [email protected] 8
5. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan
tertentu dalam jangka panjang maka akan mengurangi modal kerja
6. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal
kerja
7. Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadi (http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/08/08/modal-kerja,
diakses 17 maret 2010)
2.4. Peran Penting Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja sangat penting . Pertama, aktiva lancar perusahaan
manufaktur bisa mengembangkan lebih dari separuh total aktivanya. Bagi perusahaan
distribusi, jumlahnya bahkan lebih besar lagi. Tingkat aktiva uang berlebih dapat dengan
mudah membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas investasi yang rendah. Akan
tetapi, perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat mengalami
kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar.
Bagi perusahaan kecil, kewajiban jangka pendek adalah sumber utama dari
pendanaan eksternal. Perusahaan jenis ini tidak memiliki akses kepasar modal berjangka
panjang, selain daripada mendapatkan hasil penggadaian bangunan. Perusahaan yang
bertumbuh cepat tetapi lebih besar juga menggunakan pendanaan kewajiban jangka
pendek. Adanya alasan-alasan inilah sebabnya para manajer keuangan dan staf keuangan
mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk berbagai masalah modal kerja.
2.5. Manfaat Manajemen Modal Kerja
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva
lancar
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya
3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan
bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan
yang mungkin terjadi
e-mail : [email protected] 9
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
konsumen
5. Memungkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan
7. Laporan modal kerja akan sangat berguna bigi manajemen untuk mengadakan
pengawasan terhadap modal kerja
2.6. Laporan Modal Kerja dan Analisis Usaha
Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas
keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab
perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.
Analisis Usaha
Analisis usaha dibuat untuk mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan pada saat
mendirikansuatu usaha dan jumlah keuntungan yang akan diperoleh. Analisis usaha perlu
dibuat sebelum usaha dijalankan. Dengan demikian, kita akan memperoleh gambaran
tentang aspek keuangan dari usaha yang akan atau sedang kita jalankan.
A. Skala Industri
Berikut ini disajikan contoh analisis usaha industri manisan
1. Ketentuan Investasi :
Tabel 1. Jenis Modal Tetap
1 Tanah Rp 10,500,000.00
2 Bangunan Rp 37,500,000.00
3 Peralatan produksi Rp 4,199,500.00
4 Peralatan kantor Rp 525,000.00
Jumlah Rp 52,724,500.00
Tabel 2. Jenis Modal Kerja
1 Bahan baku, bahan penolong, dan Rp 20,177,980.00
e-mail : [email protected] 10
bahan pengemas
2 Bahan bakar dan listrik Rp 235,000.00
3 Gaji dan upah Rp 1,300,000.00
4 Biaya tak terduga 10% x modal kerja:
10% x Rp 21.712.980 Rp 2,171,298.00
Jumlah Rp 23,884,278.00
Jumlah Modal: Rp 76,608,778.00
2. Perhitungan Biaya Produksi untuk satu tahun
Tabel 3. Biaya Tetap
1 Gaji 12 Rp 550,000 Rp 6,600,000
2 Pemeliharaan 4% Rp 42,224,500 Rp 1,688,980
3 Penyusutan
a. Bangunan 5% Rp 37,500,000 Rp 1,875,000
b. Peralatan& alat kantor 10% Rp 4,724,500 Rp 472,450
Jumlah biaya penyusutan Rp 2,347,450
4 Asuransi 0.5% Rp 42,224,500 Rp 211,123
5 Pengawasan Mutu 4 Rp 50,000 Rp 200,000
6 Biaya umum 10% Rp 6,600,000 Rp 660,000
7 Biaya modal
a. Modal tetap 15% Rp 52,724,500 Rp 7,908,675
b. Modal Kerja 18% Rp 23,884,278 Rp 4,299,170
Jumlah bunga modal Rp 12,207,845
Jumlah biaya tetap Rp 23,915,398
Tabel 4. Biaya Tidak Tetap
1
Bahan baku, bahan
penolong, dan bahan
pengemas
12 Rp 20,177,980 Rp 242,135,760
2 Bahan bakar dan listrik 12 Rp 235,000 Rp 2,820,000
3 Upah karyawan harian 12 Rp 750,000 Rp 9,000,000
Jumlah biaya tidak tetap Rp 253,955,760
e-mail : [email protected] 11
Jumlah biaya produksi untuk 1 tahun : Rp 277,871,158
3. Perhitungan Rugi Laba
Tabel 5. Perhitungan Rugi Laba
a Hasil penjualan Rp 187,500 Rp 1,750 Rp 328,125,000 b Biaya produksi Rp 277,871,158 c Pajak penjualan 10% Rp 328,125,000 Rp 32,812,500 Penghasilan kotor Rp 17,441,342 d Pajak penghasilan 15% Rp 22,128,842 Rp 3,319,326 Penghasilan bersih Rp 14,122,016
eJumlah penerimaan setiap tahun Rp 16,469,466
4. Pengembalian Modal
Waktu pengembalian modal dihitung dengan asumsi jumlah penerimaan setiap tahun
sama. Waktu pengembalian modal :
= 3 tahun 2 bulan
5. Tingkat Perputaran Modal Investasi
e-mail : [email protected] 12
B. Skala Rumah Tangga
Berikut ini contoh analisis usaha pembuatan manisan untuk skala rumah tangga
1. Proses Produksi
Pembuatan manisan mangga dapat dilakukan melalui tahapan proses sebagai berikut :
a. Sortasi Bahan Baku
Mangga muda yang hendak diiolah dipilih yang segar. Kemudian buah mangga
dikupas, dipisahkan dari bijinya. Letakkan potongan mangga pada baskom.
b. Pencucian
Mangga yang sudah dipotong-potong dicuci dengan air bersih, lalu diiris tipis
melebar. Selanjutnya, buah diremas-remas dengan sedikit garam agar rasa asamnya agak
berkurang, kemudian dicuci kembali dan tiriskan.
c. Perebusan Bahan Baku
Gula direbus bersama air hingga kental, lalu buah mangga dimasukkan dan dibiarkan
sejenak. Setelah itu rebusan diangkat dan buah mangga dibiarkan terendam selama +12
jam. Apabila telah berasa manis manisan angkat dan dinginkan.
d. Pengemasan
Manisan mangga yang telah didinginkan segera dikemas dalam plastik.
2. Kapasitas Produksi
a. Produksi manisan per bulan 25 hari 11 kg 275
b.Jumlah produksi per bulan
dalam kemasan50 gr 1000 gr 5500
c. Nilai produksi perbulan 5500 bungkus Rp 200 Rp 1,100,000
3. Kebutuhan Peralatan
Tabel 6. Kebutuhan Peralatan pada Produksi Rumah Tangga
Nama Alat JumlahNilai
(Rp)
Umur
(Tahun)
Penyusutan
(Rp)
Timbangan 1 75,000 5 1,250
Kompor gas 1 150,000 3 4,167
Tabung gas 1 150,000 5 2,500
e-mail : [email protected] 13
Baskom plastik 2 15,000 2 625
Ember plastik 2 15,000 2 625
Tanggok bambu 3 4,500 1 375
Panci besar 1 50,000 2 2,083
Pisau stainless 3 7,500 2 313
Pengaduk 2 5,000 1 417
Jumlah 472,000 12,355
3. Biaya-Biaya
1 Penyusutan alat Rp 12,355
2 Biaya tempat Rp 30,000
3 Buah mangga muda
15kg x 25hari x Rp 1.600 Rp 375,000
4 Gula Pasir
5kg x 25hari x Rp 400 Rp 187,500
5 Garam Rp 20,000
6 Plastik pembungkus
3kg x Rp 5.000/kg Rp 15,000
7 Gas Rp 10,000
8 Tenaga kerja
2 x 25hari x Rp 3.000 Rp 150,000
Total biaya Rp 799,855
4. Keuntungan
Nilai produksi per bulan Rp 1,100,000
Total biaya per bulan Rp 799,855
Keuntungan per bulan Rp 300,145
e-mail : [email protected] 14
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari pemamaparan makalah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah
perusahaan maupun usaha kecil membutuhkan manajemen modal kerja yang baik, untuk
mengetahui perputaran modal produksi, dan laba rugi usaha.
e-mail : [email protected] 15
DAFTAR PUSTAKA
Apriyono, Andri. 2007. Modal Kerja. (http://ilmumanajemen. wordpress.com / 2007 /
08 / 08 / modal-kerja, diakses 17 Maret 2010).
Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.
Van Horne, James C., John M Wachowicz. 1995. Fundamentals of Financial
Manajement, The Dryden Press : New York.
e-mail : [email protected] 16