manajemen keuangan

23
MAKALAH MANAJEMEN MODAL KERJA DALAM APLIKASINYA PADA USAHA KECIL Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan yang Diampu Oleh : Drs.Eddy Sutjipto, MCom Disusun Oleh : Kelompok 7 : B.231.08.0144 Rya Wihaningrum B.231.08.0145 Desi Widy Hartanti B.231.08.0182 Fransiska Tri H. B.231.08.0234 Hanif Muhtiaji e-mail : [email protected] 1

Upload: wisnu-wijaya

Post on 01-Jul-2015

460 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: manajemen keuangan

MAKALAH MANAJEMEN MODAL KERJA DALAM

APLIKASINYA PADA USAHA KECIL

Makalah Ini Disusun untuk

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

yang Diampu Oleh : Drs.Eddy Sutjipto, MCom

Disusun Oleh :

Kelompok 7 :

B.231.08.0144 Rya Wihaningrum

B.231.08.0145 Desi Widy Hartanti

B.231.08.0182 Fransiska Tri H.

B.231.08.0234 Hanif Muhtiaji

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2010

e-mail : [email protected] 1

Page 2: manajemen keuangan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya

menyelasaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan

sanggup menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memeperluas ilmu tentang Manajemen

Modal Kerja, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Manajemen Keuangan Drs.Eddy

Sutjipto, MCom yang telah membimbing penyusun.

Tiada sesuatu yang sempurna, demikian pula makalah ini. Oleh karena itu kritik,

saran dan tegur sapa yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan

penyusunan makalah – makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca sekalian.

Semarang, Maret 2010

Penyusun,

e-mail : [email protected] 2

Page 3: manajemen keuangan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

DAFTAR TABEL.....................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................5

1.1................................................................................................................... Latar

Belakang..............................................................................................................5

1.2................................................................................................................... Perum

usan Masalah.......................................................................................................6

1.3................................................................................................................... Tujua

n 6

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................7

2.1. Definisi Manajemen Modal Kerja...........................................................7

2.2. Tujuan dan Sumber Modal Kerja............................................................8

2.3. Sebab Perubahan Modal Kerja................................................................8

2.4. Peran Penting Manajemen Modal Kerja.................................................9

2.5. Manfaat Manajemen Modal Kerja..........................................................9

2.6. Laporan Modal Kerja..............................................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16

e-mail : [email protected] 3

Page 4: manajemen keuangan

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1....Jenis modal tetap..................................................................................................10

2. Jenis modal kerja..................................................................................................10

3. Biaya tetap............................................................................................................11

4. Biaya tidak tetap...................................................................................................11

5. Perhitungan rugi laba...........................................................................................12

6. Kebutuhan peralatan pada produksi rumah tangga..............................................13

e-mail : [email protected] 4

Page 5: manajemen keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suatu perusahaan atau pelaku usaha pasti membutuhkan modal yang cukup untuk

menjalankan kegiatan operasionalnya. Modal tersebut berasal dari kekayaan yang

dimiliki perusahaan atau pelaku usaha tersebut. Selain digunakan dalam operasional

pelaku usaha sehari-hari, modal kerja menunjukkan tingkat keamanan para kreditur

terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan

perusahaan dapat beroperasi seekonomis mungkin sehingga perusahaan tidak mengalami

kesulitan atau kekacauan keuangan.

Penggunaan modal kerja harus berdasarkan salah satu dari tiga konsep, yaitu

modal kerja kuantitatif yang menganggap modal kerja adalah keseluruhan jumlah dari

aktiva lancar. Konsep kuantitatif yang mengaitkan modal kerja dengan jumlah utang

lancar ataupun konsep fungsional yang mendasarkan pada fungsi dari dana dalam

menghasilkan pendapatan (income).

Untuk menghindari adanya krisis keuangan atau kelebuhan dana maka jumlah

modal kerja harus cukup untuk membiayai operasi perusahaan. Selain itu perusahaan

perlu mengatur penggunaan modalnya dengan seekonomis dan seefisien mungkin

sehingga tercipta kesesuaian antara kebutuhan dan jumlah dana yang tersedia. Modal

kerja dalam perusahaan adalah sejumlah dana yang harus berputar secara tetap atau

permanent. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menguntungkan bagi

kreditur jangka pendek karena mereka memperoleh kepastian bahwa modal kerja

berputar dengan kecepatan yang tinggi sehingga hutang akan segera dapat dibayar meski

dalam kondisi operaional yang sulit. Dalam perusahaan tingkat perputaran modal kerja

yang tinggi akibat adanya perputaran modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah

e-mail : [email protected] 5

Page 6: manajemen keuangan

modal yang cukup dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali

kebentuk semula yaitu kas dan piutang. Namun adakalanya perputaran modal kerja yang

tinggi bukan berarti efektif akan tetapi sebagai akibat perusahaan kekurangan modal kerja

sedangkan tingkat penjualan dalam perusahaan tersebut tinggi. Sedangkan tingkat

perputaran modal kerja yang rendah disebabkan karena banyaknya dana yang tidak

dimanfaatkan dalam operasional perusahaan secara efektif dan efisien dengan tingkat

penjualan yang rendah.

Usaha untuk memperoleh keuntungan, modal kerja dalam suatu perusahaan harus

dikelola dengan baik. Modal kerja tersebut harus cukup jumlahnya dalam arti harus

mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan operasional sehari-hari.

Dengan adanya modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagin perusahaan karena

disamping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien

perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana perputaran modal kerja pada usaha rumahan seperti usaha pembuatan

manisan?

1.3. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah :

1. Memaparkan gambaran umum Manajemen Modal Kerja

2. Mengetahui peran manajemen modal kerja dalam industri rumah tangga

e-mail : [email protected] 6

Page 7: manajemen keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja adalah administrasi aktiva lancar perusahaan dan

pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar. Dalam Manajemen Modal

Kerja terdapat dua konsep utama yaitu modal kerja bersih dan modal kerja kotor.Modal

kerja bersih adalah aktiva lancar-kewajiban jangka pendek. Sedangkan modal kerja kotor

adalah investasi perusahan dalam aktiva lancar (seperti kas dan sekuritas yang dapat

diperjual belikan, piutang, persediaan).(James C. Van Horne dan John M. Wachowicz,

JR, 2005).

Tujuan Manajemen Modal Kerja yaitu mengelola aktiva lancar dan hutang lancar

agar terjamin jumlah net working capital yang layak diterima (acceptable)yang

menjamin tangkat likuiditass badan usaha.

Menurut Bambang Riyanto modal kerja dapat dibagi menurut konsep:

1. Konsep Kuantitatif

Menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini

sekali berputar dan dapat kembali kebentuk semula dalam jangka waktu pendek.

Konsep ini disebut modal kerja bruto – Gross working capital.

2. Konsep Kualitatif

Merupakan selisih antara aktiva lancar, atau merupakan sebagian dari aktiva lancar

yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa

menunggu likuiditas.

Konsep ini disebut modal kerja neto – net working capital.

3. Konsep fungsional

e-mail : [email protected] 7

Page 8: manajemen keuangan

Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan –

income – dari usaha pokok perusahaan. Menghasilkan pendapatan pada periode

akuntansi dan periode masa depan.

2.2. Tujuan dan Sumber Modal Kerja

Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi

keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukkan sumber dan penggunaan

modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan

gambaran tentang bagaimana mamajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.

Sumber-sumber modal kerja berasal dari:

1. Hasil operasi perusahaan

2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )

3. Penjualan aktiva tidak lancar

4. Penjualan saham

2.3. Sebab Perubahan Modal Kerja

Ada beberapa sebab perubahan modal kerja antara lain:

1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya

pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dan pemilik perusahaan maka

modal kerja akan bertambah

2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan

bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui

proses depresiasi, modal kerja kan bertambah

3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk oblogasi, hipotek atau

hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar,

maka modal kerja akan bertambah

4. Karena kerugian yang diderita oleh perusahaa, baik kerugian normal maupun

kerugian exidentil maka akan mengurangi modal kerja

e-mail : [email protected] 8

Page 9: manajemen keuangan

5. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan

tertentu dalam jangka panjang maka akan mengurangi modal kerja

6. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal

kerja

7. Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk

kepentingan pribadi (http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/08/08/modal-kerja,

diakses 17 maret 2010)

2.4. Peran Penting Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja sangat penting . Pertama, aktiva lancar perusahaan

manufaktur bisa mengembangkan lebih dari separuh total aktivanya. Bagi perusahaan

distribusi, jumlahnya bahkan lebih besar lagi. Tingkat aktiva uang berlebih dapat dengan

mudah membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas investasi yang rendah. Akan

tetapi, perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat mengalami

kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar.

Bagi perusahaan kecil, kewajiban jangka pendek adalah sumber utama dari

pendanaan eksternal. Perusahaan jenis ini tidak memiliki akses kepasar modal berjangka

panjang, selain daripada mendapatkan hasil penggadaian bangunan. Perusahaan yang

bertumbuh cepat tetapi lebih besar juga menggunakan pendanaan kewajiban jangka

pendek. Adanya alasan-alasan inilah sebabnya para manajer keuangan dan staf keuangan

mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk berbagai masalah modal kerja.

2.5. Manfaat Manajemen Modal Kerja

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva

lancar

2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada

waktunya

3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan

bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan

yang mungkin terjadi

e-mail : [email protected] 9

Page 10: manajemen keuangan

4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani

konsumen

5. Memungkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih

menguntungkan kepada para langganannya

6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena

tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan

7. Laporan modal kerja akan sangat berguna bigi manajemen untuk mengadakan

pengawasan terhadap modal kerja

2.6. Laporan Modal Kerja dan Analisis Usaha

Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas

keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab

perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Analisis Usaha

Analisis usaha dibuat untuk mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan pada saat

mendirikansuatu usaha dan jumlah keuntungan yang akan diperoleh. Analisis usaha perlu

dibuat sebelum usaha dijalankan. Dengan demikian, kita akan memperoleh gambaran

tentang aspek keuangan dari usaha yang akan atau sedang kita jalankan.

A. Skala Industri

Berikut ini disajikan contoh analisis usaha industri manisan

1. Ketentuan Investasi :

Tabel 1. Jenis Modal Tetap

1 Tanah Rp 10,500,000.00

2 Bangunan Rp 37,500,000.00

3 Peralatan produksi Rp 4,199,500.00

4 Peralatan kantor Rp 525,000.00

Jumlah Rp 52,724,500.00

Tabel 2. Jenis Modal Kerja

1 Bahan baku, bahan penolong, dan Rp 20,177,980.00

e-mail : [email protected] 10

Page 11: manajemen keuangan

bahan pengemas

2 Bahan bakar dan listrik Rp 235,000.00

3 Gaji dan upah Rp 1,300,000.00

4 Biaya tak terduga 10% x modal kerja:  

  10% x Rp 21.712.980 Rp 2,171,298.00

Jumlah Rp 23,884,278.00

Jumlah Modal: Rp 76,608,778.00

2. Perhitungan Biaya Produksi untuk satu tahun

Tabel 3. Biaya Tetap

1 Gaji 12 Rp 550,000   Rp 6,600,000

2 Pemeliharaan 4% Rp 42,224,500   Rp 1,688,980

3 Penyusutan        

  a. Bangunan 5% Rp 37,500,000 Rp 1,875,000  

  b. Peralatan& alat kantor 10% Rp 4,724,500 Rp 472,450  

  Jumlah biaya penyusutan Rp 2,347,450

4 Asuransi 0.5% Rp 42,224,500   Rp 211,123

5 Pengawasan Mutu 4 Rp 50,000   Rp 200,000

6 Biaya umum 10% Rp 6,600,000   Rp 660,000

7 Biaya modal        

  a. Modal tetap 15% Rp 52,724,500 Rp 7,908,675  

  b. Modal Kerja 18% Rp 23,884,278 Rp 4,299,170  

  Jumlah bunga modal Rp 12,207,845

Jumlah biaya tetap Rp 23,915,398

Tabel 4. Biaya Tidak Tetap

1

Bahan baku, bahan

penolong, dan bahan

pengemas

12 Rp 20,177,980   Rp 242,135,760

2 Bahan bakar dan listrik 12 Rp 235,000   Rp 2,820,000

3 Upah karyawan harian 12 Rp 750,000   Rp 9,000,000

Jumlah biaya tidak tetap Rp 253,955,760

e-mail : [email protected] 11

Page 12: manajemen keuangan

Jumlah biaya produksi untuk 1 tahun : Rp 277,871,158

3. Perhitungan Rugi Laba

Tabel 5. Perhitungan Rugi Laba

a Hasil penjualan Rp 187,500 Rp 1,750 Rp 328,125,000  b Biaya produksi     Rp 277,871,158  c Pajak penjualan 10% Rp 328,125,000 Rp 32,812,500    Penghasilan kotor       Rp 17,441,342 d Pajak penghasilan 15% Rp 22,128,842   Rp 3,319,326   Penghasilan bersih       Rp 14,122,016

eJumlah penerimaan setiap tahun       Rp 16,469,466

4. Pengembalian Modal

Waktu pengembalian modal dihitung dengan asumsi jumlah penerimaan setiap tahun

sama. Waktu pengembalian modal :

= 3 tahun 2 bulan

5. Tingkat Perputaran Modal Investasi

e-mail : [email protected] 12

Page 13: manajemen keuangan

B. Skala Rumah Tangga

Berikut ini contoh analisis usaha pembuatan manisan untuk skala rumah tangga

1. Proses Produksi

Pembuatan manisan mangga dapat dilakukan melalui tahapan proses sebagai berikut :

a. Sortasi Bahan Baku

Mangga muda yang hendak diiolah dipilih yang segar. Kemudian buah mangga

dikupas, dipisahkan dari bijinya. Letakkan potongan mangga pada baskom.

b. Pencucian

Mangga yang sudah dipotong-potong dicuci dengan air bersih, lalu diiris tipis

melebar. Selanjutnya, buah diremas-remas dengan sedikit garam agar rasa asamnya agak

berkurang, kemudian dicuci kembali dan tiriskan.

c. Perebusan Bahan Baku

Gula direbus bersama air hingga kental, lalu buah mangga dimasukkan dan dibiarkan

sejenak. Setelah itu rebusan diangkat dan buah mangga dibiarkan terendam selama +12

jam. Apabila telah berasa manis manisan angkat dan dinginkan.

d. Pengemasan

Manisan mangga yang telah didinginkan segera dikemas dalam plastik.

2. Kapasitas Produksi

a. Produksi manisan per bulan 25 hari 11 kg 275

b.Jumlah produksi per bulan

dalam kemasan50 gr 1000 gr 5500

c. Nilai produksi perbulan 5500 bungkus Rp 200 Rp 1,100,000

3. Kebutuhan Peralatan

Tabel 6. Kebutuhan Peralatan pada Produksi Rumah Tangga

Nama Alat JumlahNilai

(Rp)

Umur

(Tahun)

Penyusutan

(Rp)

Timbangan 1 75,000 5 1,250

Kompor gas 1 150,000 3 4,167

Tabung gas 1 150,000 5 2,500

e-mail : [email protected] 13

Page 14: manajemen keuangan

Baskom plastik 2 15,000 2 625

Ember plastik 2 15,000 2 625

Tanggok bambu 3 4,500 1 375

Panci besar 1 50,000 2 2,083

Pisau stainless 3 7,500 2 313

Pengaduk 2 5,000 1 417

Jumlah   472,000   12,355

3. Biaya-Biaya

1 Penyusutan alat Rp 12,355

2 Biaya tempat Rp 30,000

3 Buah mangga muda

15kg x 25hari x Rp 1.600 Rp 375,000

4 Gula Pasir

5kg x 25hari x Rp 400 Rp 187,500

5 Garam Rp 20,000

6 Plastik pembungkus

3kg x Rp 5.000/kg Rp 15,000

7 Gas Rp 10,000

8 Tenaga kerja

2 x 25hari x Rp 3.000 Rp 150,000

Total biaya Rp 799,855

4. Keuntungan

Nilai produksi per bulan Rp 1,100,000

Total biaya per bulan Rp 799,855

Keuntungan per bulan Rp 300,145

e-mail : [email protected] 14

Page 15: manajemen keuangan

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Dari pemamaparan makalah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah

perusahaan maupun usaha kecil membutuhkan manajemen modal kerja yang baik, untuk

mengetahui perputaran modal produksi, dan laba rugi usaha.

e-mail : [email protected] 15

Page 16: manajemen keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Apriyono, Andri. 2007. Modal Kerja. (http://ilmumanajemen. wordpress.com / 2007 /

08 / 08 / modal-kerja, diakses 17 Maret 2010).

Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Van Horne, James C., John M Wachowicz. 1995. Fundamentals of Financial

Manajement, The Dryden Press : New York.

e-mail : [email protected] 16