manajemen kinerja infrastruktur
DESCRIPTION
MANAJEMEN KINERJA INFRASTRUKTURKarina Pradinie T, ST, M.EngPENGUKUR AN KINERJA INFRASTRU KTURPENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTURKinerja Infrastruktur dapat diukur dari : Ukuran-ukuran ekonomi dan sosial dan terlaksananya project infrastruktur (infrastruktur road map, laporan akuntabilitas menko 2010 ) Ukuran Keterlayanan (dokumen publikasi Kadin)PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR Ukuran-Ukuran Ekonomi Infrastruktur Road Map, 2005 Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6% per tahun selamaTRANSCRIPT
![Page 1: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/1.jpg)
Karina Pradinie T, ST, M.Eng
MANAJEMEN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 2: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/2.jpg)
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 3: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/3.jpg)
Kinerja Infrastruktur dapat diukur dari :
Ukuran-ukuran ekonomi dan sosial dan terlaksananya project infrastruktur (infrastruktur road map, laporan akuntabilitas menko 2010 )
Ukuran Keterlayanan (dokumen publikasi Kadin)
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 4: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/4.jpg)
Ukuran-Ukuran Ekonomi Infrastruktur Road Map, 2005
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6% per tahun selama 5 tahun kedepan
Sektor swasta diharapkan mencapai total investasi 86% dari target yaitu sekitar 4.100 T
Kemiskinan diharapkan dapat turun dari angka 16,6% tahun 2004 menjadi 8,2% tahun 2009
Menjaga kestabilatan moneter (kestabilan inflasi dan nilai tukar mata uang)
Untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6 % per tahun maka diperlukan investasi sebanyak 689.4 T hanya untuk perkembangan infrastruktur
![Page 5: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/5.jpg)
Ukuran-Ukuran Ekonomi Laporan akuntabilitas menko, 2011
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
Sasaran strategis yang dicapai dari program ini adalah Peningkatan DayaSaing Wilayah, Peningkatan Aksesibilitas dan Konektivitas, dan KetersediaanInfrastruktur yang Menunjang Investasi.Tercapainya sasaran strategis di atas, dilakukan melalui sinkronisasi dankoordinasi yang terkait dengan :a. Alokasi pendanaanb. Memastikan ketersediaan lahanc. Mengembangan kawasan ekonomid. Dukungan regulasi (debotlenecking, masterplan)e. Meningkatan peran pemda dan swasta (PPP)f. Penyediaan infrastruktur secara merata (PSO, Perintis, USO)
![Page 6: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/6.jpg)
Ukuran-Ukuran Ekonomi /Investasi Bidang Infrastruktur
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 7: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/7.jpg)
Ukuran-Ukuran Ekonomi /Investasi Bidang Infrastruktur
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 8: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/8.jpg)
Ukuran-Ukuran Keterlayanan
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 9: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/9.jpg)
Ukuran-Ukuran Keterlayanan
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 10: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/10.jpg)
Ukuran-Ukuran Keterlayanan
PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR
![Page 11: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/11.jpg)
PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP
![Page 12: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/12.jpg)
WHY PRIVATE SECTOR??
![Page 13: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/14.jpg)
KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM INFRASTRUKTUR
![Page 15: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/15.jpg)
KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM INFRASTRUKTUR
![Page 16: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/16.jpg)
Terjaminnya mendapatkan harga pasar yang terendah (lowest market prices);
Meningkatkan penerimaan publik terhadap proyek PPP; Mencukupi kebutuhan pendanaaan secara
berkelanjutan melalui pengerahan dana swasta;Meningkatkan kuantitas, kualitas dan efisiensi
pelayanan melalui persaingan sehat;meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan
dalam penyediaan infrastruktur serta mendorong dipakainya prinsip pengguna membayar
pelayanan yang diterima, atau dalam hal tertentu mempertimbangkan daya beli pengguna.
KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM INFRASTRUKTUR
![Page 17: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/17.jpg)
CONTOH PPP DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN
![Page 18: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/18.jpg)
Tiga Inisiatif Pemerintah Terhadap Partisipasi Sektor Privat, tersusun dalam Infrastructure Road Map 2005-2010. Pertama: Kebijakan Umum (yang menyangkut aturan-atura
pemerintah mengenai kerjasama pemerintah –swasta secara umum)
Kedua : Entry Policies (yang menyangkut perspektif kemudahan yang diberikan pemerintah pada swasta)
Ketiga: Kebijakan Mengenai Harga (Pricing Policies)
PARTISIPASI PRIVATE SECTOR
![Page 19: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/19.jpg)
G E N E R A L P O L I C I E S
![Page 20: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/20.jpg)
Tujuan
Menyediakan Kerangka Kerja bagi pemerintah untuk mengurangi ketidakpastian investasi yang dilakukan oleh pihak swasta
Komponen
Prediksi terhadap peraturan dan kebijakan
Mitigasi resiko pada investor non komersial
Kepastian kebijakanPercepatan
perkembangan infrastruktur
Kebijakan mitigasi resiko pada keadaan umum di Indonesia
GENERAL POLICIES
![Page 21: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/21.jpg)
Untuk mengurangi pesepsi terhadap terjadinya resiko dan menarik investor besar
Memfasilitasi koordinasi horizontal dan vertikal
MITIGASI RESIKO Mitigasi resiko
dimaksudkan pada investor yang tidak memiliki kepentingan komersial
Memprediksikan resiko yang dapat terjadi serta yang ditanggung oleh investor apabila terjadi kerugian
Menawarkan manajemen resiko bersama dengan menggunakan standar internasional
KOMPONEN GENERAL POLICIES
Prediksi terhadap peraturan dan kebijakan
![Page 22: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/22.jpg)
Kebijakan ini diminta oleh beberapa investor potensial terkait dengan kepastian besarnya pasar dan nilai pengembalian investasi, diusahakan agar kerjasama tidak hanya terjadi dalam jangka pendek saja
Jaminan akan kerjasama dalam jangka pendek sebisa mungkin terselenggara dengan tangung jawab dari kedua belah pihak yaitu swasta dan pemerintah (e.g. comfort letter) Comfort letter merupakan
perjanjian dari resiko dan kewajiban yang harus ditangung oleh pemerintah, namun comfort letter ini tidak menurunkan resiko yang dihadapi oleh pihak swasta
Percepatan pengembangan Infrastruktur
Mempercepat pembangunan infrastruktur melalui pemenuhan kebutuhan infrastruktur baik pusat dan lokal dengan menggunakan kerjasama pada pihak swasta
Memperkuat kinerja forum-forum kementrian untuk menyelesaikan permasalahan terkait kerjasama pemerintah dan swasta di skala lokal
KOMPONEN GENERAL POLICIES
KEPASTIAN KEBIJAKAN
![Page 23: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/23.jpg)
RESIKO – RESIKO UMUM YANG ADA DI INDONESIA
![Page 24: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/24.jpg)
RESIKO – RESIKO UMUM YANG ADA DI INDONESIA
![Page 25: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/25.jpg)
E N T R Y P O L I C I E S
![Page 26: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/26.jpg)
ENTRY POLICIES
1.Mengurangi hambatan dalam peraturan Memfasilitasi reformasi hambatan-hambatan yang dimiliki
oleh sektor privat dengan cara: Menciptakan kompetisi yang fair
Mencegah kompetisi – kompetisi yang tidak sehat (termasuk dalam permainan harga)
Memperkenalkan persaingan pada pihak-pihak yang memiliki monopoli Menjaga keseimbangan suppy dan demand
Mengatur model-model kompetisi Deregulasi peraturan semisal telkom BOT Konsensi atau manajemen delegasi e.g supply air
![Page 27: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/27.jpg)
ENTRY POLICIES
2. Unbundling atau liberalisasi Deregulasi peraturan yang tidak mendukung privatisasi
Sebagi studi kasus adalah peraturan mengenai telekomunikasi pada uu 36 tahun 1999
Uu no 22/2001 tentang kompetisi dan harga pasar dalam persaingan minyak dan sumber energi
UU 38/2004 tentang pengadaan jalan termasuk agar investasi jalan tol dapat dilakukan oleh swasta
Komitmen dalam supply listrik terhadap industri UU 20/2002 tentang deregulasi sektor listrik di indonesia
sehingga dapat meningkatkan kompetisi pada supply listrik baik skala grosir ataupun retail
Komitmen untuk memenuhi kebutuhan perindustrian Pengalaman-pengalaman lain dapat digunakan untuk
memformulasikan kebijakan pengadaan listrik
![Page 28: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/28.jpg)
P R I C I N G P O L I C I E S
![Page 29: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/29.jpg)
PRICING POLICIES
Penyederhanaan pengaturan tarif Penetapan tarif dalam hal infrastruktur akan
dirasionalisasi, jauh dari politik dan menjamin keamanan investor
Penetapan harga akan menyesuaikan kompetisi dan dijauhkan dari monopoli
Membuat peraturan yang menjamin akan penetapan mekanisme tarif yang adil
![Page 30: Manajemen kinerja infrastruktur](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102516/55721132497959fc0b8e8eb7/html5/thumbnails/30.jpg)
INDIKASI KEBERHASILAN PPP