manajemen konflik

12
PENDAHULUAN Konflik adalah sebuah keadaan yang timbul oleh karena perbedaan tujuan atau emosional. Terjadinya konflik dalam suatu organisasi, merupakan hal yang mustahil untuk dihindarkan. Hal ini disebabkan oleh karena individu- individu yang terlibat dalam organisasi memiliki berbagai macam karakter, tujuan, visi, maupun gaya yang berbeda-beda. Konflik yang berkepanjangan dapat mempengaruhi komponen yang terlibat di dalamnya, bahkan kehancuran tidak dapat dihindarkan. Sebaliknya, konflik juga bisa konstruktif (functional conflict) yang merangsang terbentuknya sikap positif, misalnya memberikan tantangan kepada karyawan untuk mendapatkan reward bila berprestasi baik, membuat persaingan antar karyawan untuk berlomba-lomba mendapatkan penghargaan, dan sebagainya. Agar konflik tetap menguntungkan, maka seorang pemimpin yang baik harus dapat memilih pendekatan yang tepat untuk menyelesaikan suatu konflik yang terjadi di dalam organisasinya. Sebelumnya seorang manajer atau pemimpin harus mengetahui sebab-sebab konflik terlebih dahulu. Identifikasi konflik dan pemilihan solusi yang tepat menentukan kelangsungan suatu oganisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu manajemen konflik, yaitu sebuah cara yang digunakan oleh manajer atau pemimpin dalam sebuah organisasi, untuk mengatasi konflik yang merugikan, atau menimbulkan konflik yang menguntungkan. 1

Upload: dechastra

Post on 17-Jul-2016

124 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

konflik

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen konflik

PENDAHULUAN

Konflik adalah sebuah keadaan yang timbul oleh karena perbedaan

tujuan atau emosional. Terjadinya konflik dalam suatu organisasi, merupakan hal

yang mustahil untuk dihindarkan. Hal ini disebabkan oleh karena individu-individu

yang terlibat dalam organisasi memiliki berbagai macam karakter, tujuan, visi,

maupun gaya yang berbeda-beda. Konflik yang berkepanjangan dapat

mempengaruhi komponen yang terlibat di dalamnya, bahkan kehancuran tidak

dapat dihindarkan.

Sebaliknya, konflik juga bisa konstruktif (functional conflict) yang

merangsang terbentuknya sikap positif, misalnya memberikan tantangan kepada

karyawan untuk mendapatkan reward bila berprestasi baik, membuat persaingan

antar karyawan untuk berlomba-lomba mendapatkan penghargaan, dan

sebagainya.

Agar konflik tetap menguntungkan, maka seorang pemimpin yang baik

harus dapat memilih pendekatan yang tepat untuk menyelesaikan suatu konflik

yang terjadi di dalam organisasinya. Sebelumnya seorang manajer atau

pemimpin harus mengetahui sebab-sebab konflik terlebih dahulu. Identifikasi

konflik dan pemilihan solusi yang tepat menentukan kelangsungan suatu

oganisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu manajemen konflik, yaitu sebuah

cara yang digunakan oleh manajer atau pemimpin dalam sebuah organisasi,

untuk mengatasi konflik yang merugikan, atau menimbulkan konflik yang

menguntungkan.

Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis daerah yang

merupakan komponen penting dalam pembangunan masyarakat. Puskesmas

Sumberpucung memiliki dua unit kerja yaitu unit pelayanan rawat jalan dan rawat

inap. Keharmonisan dalam bekerja memberikan andil dalam terwujudnya

pelayanan yang optimal kepada pasien.

Dalam makalah ini akan dibahas analisis situasi, identifikasi, sebab konflik

serta alternatif pemecahan sebuah konflik yang terjadi di Puskesmas

Sumberpucung, khususnya di unit rawat inap. Adanya berbagai karakter dan

kepentingan telah menimbulkan benturan-benturan antar individu dalam

organisasi tersebut. Mengingat pentingnya pelayanan rawat inap, adanya konflik

negatif yang tidak segera diatasi akan menghambat kinerja individu dalam

organisasi tersebut.

1

Page 2: Manajemen konflik

IDENTIFIKASI KONFLIK

A. Identifikasi dan Deskripsi Konflik di Puskesmas SumberpucungKonflik yang saat ini sedang terjadi di Puskesmas Sumberpucung adalah :

Konflik antara perawat dengan apoteker tentang pengelolaan obat

Konflik biasanya muncul saat dinas jaga dan saat pengelolaan pasien

berlangsung. Konflik terjadi karena tidak adanya obat-obat emergensi diUGD

seperti D40, adrenalin, diazepam dan obat-obatan perawatan yang lainnya. Alat-

alat medis seperti nebulizer rusak dan tidak dalam kondisi yang optimal supaya

bisa digunakan dalam kondisi kritis. Akibatnya banyak pasien-pasien gawat yang

ke UGD tidak menerima perawatan untuk krisisnya tetapi dirujuk ke rumah sakit

yang lain. Kebanyakan keluarga pasien merasa sulit dan mengalami kesukaran

karena masalah biaya dan transportasi. Dokter muda yang bertugas juga

mengalami kesulitan untuk mendiagnosis pasien dan merawat pasien yang

memerlukan perawatan emergensi. Walaupun perawat UGD telah memberitahu

tentang kekurangan obat-obatan di UGD namun tidak diambil peduli oleh

apoteker.

2

Page 3: Manajemen konflik

INDEPTH INTERVIEW

1. Interview dengan Perawat WSabtu 12 Febuari 2011, Pukul 23.00 WIB

Dokter Muda sedang duduk dibangku menunggu pasien dirujuk ke rumah sakit

yang berdekatan kerena kekurangan obat-obatan.

Perawat W : ”Wis embak, tidur ai, tah tunggu keluarganya”

DM : ”Masih lama ya mas? Pasiennya itu lemah mas. Malam-

malam mana mau cari air gula? ” Kok bisa ya, enggak

ada GDA stick?

Perawat W hanya tersenyum

Perawat W : ”Kita udah bilang ke Mas R tapi dia iku iya iya tok”

DM : ”Wah.... masa ta mas?”

Perawat W : “Iya udah berapa kali dibilang ke dia, tapi dia iya iya tok. Orang iku, kalau sing ngomong bukan main buuanyak, tapi kosong semua. Buktinya lo sampai sekarang seperti ini.”

DM : “Hahaha…”

Rabu 22 Febuari 2011, Pukul 20.00 WIB

DM dan perawat lagi menungguin keluarga pasien untuk dirujuk

DM J : ”Masih lama kah mas, slorok iku jauh aah?”

Perawat W : ”Haha, enggak tau embak, sampaian tidur aei, tah tunggu disini.”

DM W : ”Enggak pa-pa mas kita disini aja, kasian masnya ?”

Perawat X : ”hahaha...embaknya iku kelihatan ngatuk ”

DM J :”iya mas, capek ini, lagi bikin proposal untuk penyuluhan. Ai kok bisa ya, obat-obat emergensi iku enggak ada?

3

Page 4: Manajemen konflik

DM W : ”iya, obat emergensi iku harus ada mas, pokoknya yang lima iku penting. Masa di ambulance enggak ada adrenalin??? Pasien apnue gimana dunk? Kalau hipoglikemi malam-malam mau cari air gula gimana dunk?

DM J : ”iya mas, enggak dibilang ke pak B kah?

Perawat X : “itukan, urusan apoteker mbk, kita udah kasi tahu kok”

DM W&J : ummmmm…

Perawat W :”Dia iku mau kita iku bikin laporan apa gitu, seharusnya yang mengawal obat-obat di UGD iku perawat mbk, seng apotekernya enggak tahu apa-apa mbak”. Kita yang bingung malam-malam. Orangnya kan enggak ada malam-malam” Pokok aee dia mau kita iku ikut caranya die mbak.

DM W& J : iya mas, sabar mas…

HASIL WAWANCARA

• Dari hasil wawancara dengan beberapa staf Puskesmas Sumberpucung

bagian Keperawatan didapatkan informasi bahwa : Apoteker R ingin suatu sistim laporan pengobatan yang jelas.

Perawat merasakan wewenangnya dicampuri oleh apoteker dan

merasakan kesalahan ketiadaan obat adalah karena apoteker tidak

peduli apa yang telah disampaikan oleh perawat.

Perawat merasakan apoteker tidak menerima pendapatnya tentang

pengadaan obat-obatan emergensi.

4

Page 5: Manajemen konflik

ANALISA KONFLIK

Berdasarkan Moore’s Model, konflik dapat disebabkan oleh lima hal yaitu

Relation, Interest, Structure, Value dan Data.

1. RELATIONSHIP CONFLICT

“..occur because of the presence of strong negative emotions,

misperceptions, poor or miscommunication or repetitive negative

behaviours.”

Pada Puskesmas Sumberpucung, relationship conflict terjadi karena :

Adanya negative emotions dari perawat terhadap apoteker akibat

apoteker menurutnya tidak memantau ketersediaan obat walaupun sudah

diberitahu.

Alternatif Pemecahan Relationship Conflict Block negative, repetitive behaviour by changing structure

1. Menetapkan standar prosedur pelayanan pasien yang dirawat diUGD

terutama berkenaan dengan tugas dan tanggung jawab perawat jaga

dan juga apoteker, serta menerapkan sistem pengawasan atau

inspeksi mendadak, untuk mencegah repetitive negative behaviours.

2. Memantau sistem penyedian obat oleh apoteker terutama obat-obat

emergensi.

5

Page 6: Manajemen konflik

Improve communication

1. Kepala Puskesmas dan Dokter Operasional hendaknya bersikap

lebih bijaksana dalam menyingkapi setiap permasalahan yang ada,

misalnya dengan melakukan cross check kepada orang ketiga.

2. Kepala Puskesmas dan Dokter Operasional diharapkan dapat

berbaur dengan karyawan yang lain sehingga dapat meningkatkan

komunikasi dengan bawahan.

3. Mengadakan kegiatan informal yang dapat meningkatkan rasa

kekeluargaan dan komunikasi pada seluruh lingkungan pegawai

puskesmas. Dimana pada saat acara tersebut dapat memfasilitasi

antar staff untuk berkomunikasi dengan lebih baik, sekaligus sebagai

media untuk mengenal lebih jauh secara personal. Contoh kegiatan :

camping, outbond, rekreasi seluruh petugas dan keluarga.

2. INTEREST CONFLICT“..can occur over substantive issues such as: money, procedural issues (the way

in which the dispute is to be resolved), psychological or ego type issues

(perceptions of trust, fairness, respect, status.”

Tidak ditemukan adanya faktor interest dalam konflik di Puskesmas

Sumberpucung saat ini.

3. STRUCTURAL CONFLICT“...are caused by 'oppressive' patterns of human relationships - may be

external to those involved in the dispute….”

a lack of clear role descriptions, dimana tidak ada pembagian tugas yang

secara tegas tertulis antara perawat dan apoteker.

dimana tidak ada pengarahan tentang pelaporan obat untuk setiap

pelayanan

Alternatif Pemecahan Structural Conflict Memberikan peraturan tertulis yang jelas mengenai tugas dan tanggung

jawab para perawat jaga dan apoteker.

6

Page 7: Manajemen konflik

4. DATA CONFLICT“…..occur when people lack the information necessary to make decisions, are

misinformed, disagree over what data are relevant or, have competing

assessment procedures….”

Tidak ditemukan faktor data dalam konflik yang terjadi di Puskesmas

Sumberpucung saat ini.

5. VALUE CONFLICT“…are caused by perceived or actual incompatible belief systems..”

Tidak ditemukan adanya faktor value dalam konflik di Puskesmas Sumberpucung

saat ini.

7

Page 8: Manajemen konflik

Tugas Modul 6

MANAJEMEN KONFLIKPUSKESMAS SUMBERPUCUNG

Pembimbing :

Dr. Arief Alamsyah, MARS

Oleh :

Arimurti P 0510710021

Fadhilla 0510710052

Luqman H 0510710083

Purnamawati 0510710102

Jayamalar P 0510714006

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2010

8