manajemen parkir pada kawasan komersil di kota bandung
TRANSCRIPT
![Page 1: Manajemen Parkir Pada Kawasan Komersil Di Kota Bandung](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080920/55cf9af6550346d033a434bb/html5/thumbnails/1.jpg)
Manajemen Parkir pada Kawasan Komersil di Kota Bandung
Oleh : Rini Nuraeni
NIM 101134024
Abstrak
Kota Bandung sebagai kota jasa dituntut untuk membangun lingkungan yang bersih, makmur,
taat dan bersahabat. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah tata kelola
perparkiran yang baik. Jika perparkiran dikelola dengan manajemen yang kurang baik akan
mengakibatkan berbagai permasalahan seperti kemacetan lalu-lintas dan lingkungan yang terlihat
tidak teratur dan rapi.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Berawal dari tata kota yang tidak direncana dengan baik. Di Bandung, sekarang tidak
bisa dibedakan mana kawasan komersil, perumahan, resapan air, dll. Perumahan di sepanjang
jalan raya sekarang sudah berubah fungsi menjadi tempat bisnis, ada Factory Outlet (FO),
restaurant, café, dan sebagainya. Memang, peralihan fungsi ini membantu perolehan pendapatan
kota Bandung dari bidang jasa. Tapi karena peruntukan awal yang bukan untuk kawasan
komersial menyebabkan lahan dan sarana pendukung kegiatan komersial ini menjadi sangat
terbatas, terutama lahan parkir. Ditambah dengan kota Bandung sebagai salah satu kota
Metropolitan di Indonesia, saat ini menurut data Dinas Perhubungan jumlah kendaraan di Kota
Bandung mencapai 1,2 juta kendaraan yang terbagi 400 ribu kendaraan mobil dan 800 ribu
kendaraan sepeda motor dan jumlah ini belum termasuk kendaraan dari beberapa kota disekitar
Kota Bandung yang beraktivitas di siang hari, sekedar transit (www.bandung.go.id). Dengan
jumlah kendaraan sebesar itu dibutuhkan lahan parkir yang besar. Sementara lahan parkir yang
tersedia terbatas sehingga banyak pangguna jalan yang parkir di tepi jalan umum yang pada
akhirnya akan menyebabkan terjadinya kemacetan lalu-lintas. Selain untuk tempat transit bagi
pendatang Semua itu juga memang.
![Page 2: Manajemen Parkir Pada Kawasan Komersil Di Kota Bandung](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080920/55cf9af6550346d033a434bb/html5/thumbnails/2.jpg)
1.2 Metodelogi
Kebutuhan data primer :
1. Observasi
Observasi ke lapangan dilakukan dengan beberapa pengamatan, Pengamatan yang
dilakukan mencakup hal - hal sebagai berikut :
Kondisi / situasi lokasi dan kapasitas parkir yang tersedia.
Jumlah kendaraan yang parkir Off Street
Durasi / lama parkir
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah pada Pengelola parkir disetiap daerah komersil.
Kebutuhan data sekunder :
literatur atau data arsip (Buku, dokumen Peraturan Perundang-undangan, Surat Kabar, Internet).
1.3 Pembahasan
Menurut Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Perparkiran yang dimaksud parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara. Sedangkan tempat parkir adalah fasilitas parkir untuk umum yang
menggunakan tepi jalan umum, gedung parkir dan/atau pelataran parkir, halaman
pasar/pertokoan.
1.3.1 Fasilitas Parkir
Di Kota Bandung banyak sekali titik-titik tempat parkir baik yang legal yang dikelola
oleh Dinas Perhubungan maupun yang ilegal. Menurut UPTD Parkir Dinas Perhubungan
Kota Bandung Nasrul Hasani terdapat 237 titik lahan parkir legal yang tersebar di Kota
Bandung. (pikiran rakyat ; 10 April 2012) . Untuk itu penting sekali untuk menyediakan
fasilitas parkir yang memadai. Kegagalan menyediakan fasiiltas parkir yang pantas untuk
![Page 3: Manajemen Parkir Pada Kawasan Komersil Di Kota Bandung](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080920/55cf9af6550346d033a434bb/html5/thumbnails/3.jpg)
menampung permintaan akan menghasilkan penumpukan kendaraan dan kekecewaan. Tanpa
pengetahuan mengenai permintaan (demand), jawaban terhadap tantangan ini tak dapat
ditentukan seperti juga akan kebutuhan fasilitas jalan raya. Untuk mengetahui kebutuhan
akan tempat parkir harus dilakukan survei. Informasi yang sangat dibutuhkan bagi keperluan
ini meliputi :
a. klasifikasi kebutuhan serta jumlahnya.
b. klasifikasi kendaraan, mobil penumpang, taxi, dll.
c. Kondisi tempat parkir : legal, ilegal, di pinggir jalan, diluar jalan, dll.
d. Waktu untuk parkir dan waktu keluar daerah parkir.
e. Tujuan pengendara setelah menaiki kendaraannya.
f. Tujuan lain setelah memanfaatkan tempat parkir.
g. Kebutuhan akan tempat parkir: berbelanja, bekerja, berdagang, bongkar muat, dll. (Drs Abbas Salim MA, 2008)
Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan baik kendaraan pribadi, angkutan penumpang
umum, sepeda motor maupun truk adalah sangat penting. Kebutuhan tersebut sangat berbeda
dan bervariasi tergantung dari bentuk dan karakteristik masing-masing kendaraan dengan
desain dan lokasi parkir. Jenis-jenis kebutuhan ruang parkir antara lain untuk kebutuhan :
a. Gedung perkantoran, pusat perdagangan
b. Pusat pemerintahan
c. Tempat rekreasi
d. Pusat perdagangan eceran atau pasar swalayan
e. Hotel dan tempat penginapan
f. Rumah sakit
g. Sekolah atau universitas
![Page 4: Manajemen Parkir Pada Kawasan Komersil Di Kota Bandung](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080920/55cf9af6550346d033a434bb/html5/thumbnails/4.jpg)
h. Bioskop atau tempat pertunjukan lainnya
i. Tempat pertandingan olah raga, dll.
Sebagai contoh berdasarkan observasi bahwa parkir di tepi jalan umum seperti yang terjadi di
sekitar kampus ITB Jl. Ganesha dan kampus Unisba Jl. Tamansari terlihat mengambil
dimensi jalan sehingga menyebabkan arus lalu-lintas menjadi terhambat. Seharusnya pihak
kampus menyediakan lahan parkir yang memadai di dalam lokasi kampus dengan disain
yang menyesuaikan ketersediaan tanah dan kontur tanahnya.
Pengendalian parkir di Kota Bandung dilakukan untuk mendorong penggunaan sumber daya
parkir secara lebih efisien serta digunakan juga sebagai alat untuk membatasi arus kendaraan
ke suatu kawasan yang perlu dibatasi lalu lintasnya. Pengendalian parkir merupakan alat
manajemen kebutuhan lalu lintas yang biasa digunakan untuk mengendalikan kendaraan
yang akan menuju suatu kawasan ataupun perkantoran tertentu sehingga dapat diharapkan
akan terjadi peningkatan kinerja lalu lintas di kawasan tersebut. Pengendalian parkir harus
diatur dalam Peraturan Daerah tentang Parkir agar mempunyai kekuatan hukum dan
diwujudkan rambu larangan, rambu petunjuk dan informasi. Untuk meningkatkan kepatuhan
masyarakat terhadap kebijakan yang diterapkan dalam pengendalian parkir perlu diambil
langkah yang tegas dalam menindak para pelanggar kebijakan parkir.
![Page 5: Manajemen Parkir Pada Kawasan Komersil Di Kota Bandung](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022080920/55cf9af6550346d033a434bb/html5/thumbnails/5.jpg)