manajemen pest control

28
MANAJEMEN HAMA GUDANG

Upload: zaldafsaf-kempong

Post on 29-Nov-2015

236 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Pest Control

MANAJEMEN HAMA GUDANG

Page 2: Manajemen Pest Control

Hama gudang adalah hama yang merusak material yang disimpan dalam gudang.

Yang termasuk dalam hama gudang adalah serangga hama gudang yang mempunyai spesifikasi sbb;

1. Tubuh terdiri dari 3 bagian ; kepala, dada dan perut

2. Tubuh tertutup pleh kulit luar (external skeletons)

3. Selama hidupnya mengalami perubahan bentuk (methamorphosa)

4. Serangga dewa mempunyai 4 pasang kaki

Serangga hama gudang yang sering di temui di plant adalah sejenis tribolium

HAMA GUDANG????

Page 3: Manajemen Pest Control

Mengapa harus di kendalikan ????

Selama manusia menyimpan produk –

produk makanan selama itu pula hama gudang

akan ada

Tujuannya adalah melindungi produk makanan dari serangan hama gudang

Page 4: Manajemen Pest Control

Pertumbuhan populasi serangga

Sitophilus (Bubuk beras); internal feeder

Tribolium (kumbang tepung); external feeder

Trogoderma Granarium ( kumbang khapra); external feeder

Cocyra Cephalonnica (kupu – kupu beras)

Anagasta ( Mediterian flour moth); scavenger

Gambar

Jenis makanan yang diserang

Cantel, biji gandum, jagung dan gabah

Biji – bijian yang digiling menjadi tepung, kacang tanah, beras dan kopra

Kacang tanah, biji – bijian, rempah – rempah dan kacang – kacangan lainnya

Beras, cantel, kacang tanah, coklat, kopra, dan wijen

Beras, gandum, jagung dan tepung - tepungan

Page 5: Manajemen Pest Control

Sitophilus (Bubuk beras)

Tribolium (kumbang tepung)

Trogoderma Granarium ( kumbang khapra)

Cocyra Cephalonnica (kupu – kupu beras)

Anagasta ( Mediterian flour moth)

Kondisi optimum berkembang biak

Pada suhu 28°C dan kelembaban udara relatif 70%

Pada suhu 33°C dan kelembaban udara relatif 70%

Pada suhu 37°C dan kelembaban udara relatif 75%

Pada suhu 28 - 32°C dan kelembaban udara relatif 30%

Siklus hidup 30 – 40 hari 27 hari 25 hari 28 – 35 hari

Perkembang biakan

Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur antara 380 - 576 butir. Sitophilus dewasa dapat hidup sekitar 8 bulan apabila lingk. Cocok. Tanda spesifik adanya mulut seperti pipa yang disebut snout

Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 500 butir. Tribolium dewasa dapat hidup sekitar 1 tahun

Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur sebanyak 80 - 125 butir. Trogoderma Granarium dewasa dapat hidup sekitar 14 hari. Ulatnya dapat bertahan s/d 4 tahun dalam celah – celah gudang & tidak makan

Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 288 butir. Cocyra Cephalonnica dewasa dapat hidup sekitar 3 – 8 hari. Tanda spesifik berwarna kelabu coklat.

Serangga betina setelah kawin mampu menghasilkan telur ± 200 butir.

Lanjutan

Page 6: Manajemen Pest Control

Lanjutan

Sitophilus (Bubuk beras)

Tribolium (kumbang tepung)

Trogoderma Granarium ( kumbang khapra)

Cocyra Cephalonnica (kupu – kupu beras)

Anagasta ( Mediterian flour moth)

Tanda – tanda serangan

Butir – butir komoditas berlubang

Tepung terlihat kotor karena ekskresinya

Komoditas akan berlubang

Ulat dari hama akan menggandeng butir beras dengan air liurnya

Larva membuat kepompong pada karung, atap, dinding, dll

Page 7: Manajemen Pest Control

Mengapa Serangga tertarik dengan gudang

Makanan. Kelembaban. Kehangatan. Penerangan Luar. Keamanan

(harborage). “Terbawa” masuk.

Page 8: Manajemen Pest Control

Kemungkinan Investasi Serangga

Hama Gudang

Investasi pasif (III) (menumpang)

(pakain, peralatan, dll)

Ruang Penyimpanan (II)

Investasi dari komoditi sebelumnya

Transport

(kapal, truk, kereta,

container, dll)

Invested commodities

(import, perpindahan

jagung)

Packing

(Sack, bags, box, dll)

Investasi aktif (I)

(merayap, terbang)

Page 9: Manajemen Pest Control

BAGAIMANA MENGENDALIKANNYA???

Dengan menggunakan metode PESTM

P = Preventif (pencegahan)

E = Exclusion (penutupan lubang – lubang atau lantai yang rusak)

S = Sanitasi ( Pembersihan)

T = Treatment

M = Monitoring

Page 10: Manajemen Pest Control

Preventif (Pencegahan)

Perhatikan Sistem Pengiriman (dari awal penerimaan bahan yang turun dari kapal, kontainer) Sistem Pengepakan (apakah sistem bulk atau bag?), Stacking (Penyusunan pallet), perhatikan kebersihan, jarak dan susunan pakan di palet. Temperatur dan kelembaban ruangan penyimpanan atau gudang

Exclusion Tindakan pencegahan; tidak membeli produk yang telah diserang hama Menutup jalur masuk serangga; menutup lubang, memperbaiki lantai yang rusak, dll Menyingkirkan barang – barang tidak digunakan. Sanitasi Atur kebersihan di area penyimpanan (gudang) dan area kerja Pembersihan (lorong, bucket elevator, dll) secara rutin

Page 11: Manajemen Pest Control

Treatment (jalan terkahir)• Spraying• Fogging• Fumigasi

MonitoringInspeksi ; dengan melakukan inspeksi dapat dilakukan • identifikasi jenis hama gudang yang ada• mengetahui jalur masuknya serangga, penyebaran hama, dan

infestasi aktual• Melakukan pengendalian terhadap perkembangbiakan serangga

Tindakan ini dapat dibantu dengan menggunakan indikator1. Veromont trap2. Lampu UV

Page 12: Manajemen Pest Control

Sistem Penyusunan PalletAtur jarak pallet, ±30 – 50 cm. Jangan terlalu berhimpitan

Jaga kebersihan pallet, bersihkan secara rutin, baik sedang digunakan maupun tidak digunakan

±30 – 50 cm

Page 13: Manajemen Pest Control

SanitasiJaga kebersihan dinding dan sudut dinding tetap bersih, kering dan tidak lembab, pastikan sirkulasi udara baik

Tindakan ini dapat menjamin gudang tidak menarik bagi serangga

Page 14: Manajemen Pest Control

Sanitasi

Karung material/pakan dan area sekitarnya harus dijaga kebersihannya, upayakan sarang laba – laba terkurangi

Page 15: Manajemen Pest Control

SanitasiTempat lembab dan kotor meningkatkan perkembangbiakan kutu/serangga

Page 16: Manajemen Pest Control

Monitoring Pemetaan area

a. Cover area b. Lokasi penempatan trap (Pheromont trap/Ligthning trap)

Buat Schedule a. Inspeksi (bentuk tim inspeksi) trap dan kondisi, tentukan standard untuk melakukan treatment. Inspeksi bukan hanya kutu tapi juga kondisi alat dan bangunan, stapel/tumpukan bahan baku atau pakan dan lingkungan gudangInspeksi kutu dilakukan pada sore hari, yang dilakukan oleh QC dan Spv setempat (lakukan 2x/minggu).

Gunakan methode inspeksi dan pengamatan sbb; U/T ( tidak ada) = tidak terdapat kutu setelah di periksa beberapa waktu. U/R (Ringan) = ada kutu dalam jumlah kecil di beberapa tempat dipermukaan

karung U/S (Sedang) = ada kutu dalam jumlah yang lebih banyak di berbagai tempat di

permukaan karung U/B (Berat) = terdapat kutu dalam jumlah lebih besar, berterbangan dan bergerak

merayap sekitar stapel dan bergerombol di sekeliling stapel dan atas stapel U/SB (Sangat Berat) = Kutu banyak di sekitar stapel dan suara gemeletuk jelas

terdengar dari dalam karung, dan ada kutu mati disekitar stapel.

Page 17: Manajemen Pest Control

b. Treatment Spraying (menggunakan sitogard, lihat msds)

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan spraying Hindarkan terjadinya kontak langsung dengan insektisida/obat spraying. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai Dosis dan aplikasi harus tepat agar terhindar dari residu menumpuk di

material yang dispraying Dilakukan pada sore hari, agar lebih efektif Tidak ada hewan, atau pekerja lain selain operator spraying Dilarang merokok dan makan selama spraying

Fumigasi (menggunakan metagas/fumitoxin, lihat msds)

c. Audit (tim audit)

d. Evaluasi program

Meeting bulanan manajemen untuk evaluasi program

Page 18: Manajemen Pest Control

Spraying

Spraying dilakukan secara rutin atau pada saat dilakukan fumigasi,

Lakukan spraying di sekitar luar terpal dan sudutnya

Page 19: Manajemen Pest Control

Fumigasi

Atur jarak material yang di fumigasi dengan yang tidak

Kondisi dalam terpal harus vacum, beri pemberat bagian bawah terpal

Page 20: Manajemen Pest Control

Fumigasi

Terpal harus dalam kondisi baik, tidak robek dan diberi safety sign

Page 21: Manajemen Pest Control

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Pembersihan silo warehouse Manager WHS Dilakukan 1 minggu 2 Pembersihan bucket elevator warehouse Manager WHS sekali/ bila diperlukan3 Pembersihan chain warehouse Manager WHS4 Pembersihan elevator warehouse Manager WHS5 Pembersihan bin produksi Manager PROD6 Pembersihan bucket elevator produksi Manager PROD7 Pembersihan chain produksi Manager PROD8 Pembersihan elevator produksi Manager PROD9 Pembersihan tong produksi Manager PROD

10 Pembersihan filter bag Manager PROD

11 Spraying di silo warehouse Manager WHS Dilakukan 2 minggu 12 Spraying di elevator warehouse Manager WHS sekali13 Spraying di bucket elevator warehouse Manager WHS14 Spraying di chain warehouse Manager WHS15 Spraying di lorong silo warehouse Manager WHS16 Spraying di gudang RM Manager WHS17 Spraying di gudang Finish good Manager WHS Dilakukan 1x/2bln18 Spraying di bin produksi Manager Produksi19 Spraying di bucket elevator produksi Manager Produksi20 Spraying di elevator produksi Manager Produksi21 Spraying di chain produksi Manager Produksi22 Spraying di lorong produksi Manager Produksi23 Fumigasi di Silo warehouse Manager Produksi Dilakukan bila 24 Fumigasi di gudang warehouse Manager Produksi diperlukan25 Fumigasi di Bin Produksi Manager Produksi26 Audit 5S dan manajemen kutu IQA Leader dilakuka 1x/bulan

Treatment

Sanitasi

PEST MANAGEMENT SCHEDULE

No Rencana Tindakan PIC KeteranganTanggal

Page 22: Manajemen Pest Control

Note : Spraying dilakukan 4x/bln untuk gudang Pembersihan usahakan dilakukan 1x/mg Untuk area feedmill dilakukan spraying 1x/bulan Fumigasi dilakukan sesuai kondisi Audit 5S dan manajemen kutu dilakukan 1x/bulan Sanitasi harus dilakukan secara teratur Inspeksi kondisi trap dan penggantian trap

dilakukan 2 minggu sekali

Note : Spraying dilakukan 4x/bln untuk gudang Pembersihan usahakan dilakukan 1x/mg Untuk area feedmill dilakukan spraying 1x/bulan Fumigasi dilakukan sesuai kondisi Audit 5S dan manajemen kutu dilakukan 1x/bulan Sanitasi harus dilakukan secara teratur Inspeksi kondisi trap dan penggantian trap

dilakukan 2 minggu sekali

Page 23: Manajemen Pest Control

Area Penempatan Trap (dipasang di area yang berpotensi adanya kutu)Area Gudang RM tiap ruangan dipasang 2 trapCurah (1 trap)Silo (1 trap)Luar Elevator (1 trap) (sample 10 elevator; prod = 5 trap , whs = 5 trap)Luar Chain (1 trap) (sample 10 chain; prod = 5 trap, whs = 5 trap)Kontrol Tong (2 trap)Area Packing (1 trap)Finishgood (2 trap)

Page 24: Manajemen Pest Control

Contoh Checklist

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA FEEDMILL BALARAJA

ada tidak ada1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Staff Warehouse Staff QC Section Head Warehouse

Disetujui

Form Pengecekan Kondisi Warehouse dari Hama Kutu

Diperiksa Oleh

KeteranganNo Tgl. Pengecekan LokasiHasil pengecekan

F-11-CPI MNF-C04-Pengecekan Kondisi Warehouse dari Hama

Supervisor Warehouse

Page 25: Manajemen Pest Control

Contoh Checklist

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Lorong Silo 1- 3 / 4 - 62 Lorong Intake 13 Lorong Intake 64 Bak Elevator M 2045 Bak Elevator M 3046 Bak Elevator M 1067 Atap Silo 18 Atap Silo 29 Atap Silo 3

10 Atap Silo 411 Atap Silo 512 Atap Silo 613 Atap Silo 714 Atap Silo 815 Atap Silo 916 Atap Silo 1017 Atap Wet Corn 118 Atap Wet Corn 219 Atap Wet Corn 320 Atap Wet Corn 421 Lorong Intake 1222 Lorong Silo 7 - 8 / 9-1023 Bak Elevator M 41024 Bak Elevator M 10225 Talang Intake 1 / 6 / 1226 Tempat Bongkar CPO27 Tempat Aduk Mix Lechitin28 Tempat Pompa supply CPO29 Areal Silo 1-6/ 7-1030 Areal Intake 1 /6 /12 /12A 31 Control Room

Spv. Warehouse Manager Warehouse

FEEDMILL BALARAJACEK LIST KEBERSIHAN BAGIAN SILO

Dibuat Disetujui

( )

Paraf Operator

( )

F-02-CPI MNF-C04-Cek list Kebersihan Rutin Silo

No LOKASIBULAN :

KeteranganTanggal Pengerjaan:

Page 26: Manajemen Pest Control

Contoh Checklist

46

47

48

34B

35B

89

90

51B

P7A

49

50

51

36B

37B

91

92

52B

P7B

52

53

54

38B

39B

93

94

53B

P7C

55

56

57

40B

41B

95

96

99

P7D

58

44B

45B

42B

43B

97

98

100

101

F-03/CPI-PRD-C08

Check List Kebersihan BinBulan : Tahun :

KAMIS

NO.

BIN

CHECK

LIST

PARAF

PETUGAS

NO.

BIN

CHECK

LIST

PARAF

PETUGAS

J UM'AT

MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IVPARAF

CONTROL

SENIN

SELASA

RABU

HARIPARAF

CONTROL

RABU

KAMIS

J UM'AT

HARI

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

J UM'AT

PARAF

PETUGAS

PARAF

CONTROL

SENIN

SELASA

HARI HARINO.

BIN

CHECK

LIST

NO.

BIN

CHECK

LIST

PARAF

PETUGAS

PARAF

CONTROL

J UM'AT

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

Page 27: Manajemen Pest Control

Contoh Penggunaan Obat Spraying (Sitogard 25 WSC (5 Liter) Diketahui

Konsentrasi obat = 0.25 ml/m²/area

Konsentrasi larutan = 0.25 ml/30 ml

= 1 liter / 120 liter pelarut

1 tabung penyemprot sitogard = 20 liter Ditanya ; Berapa luas area yang dapat digunakan untuk 1 tabung ? Jawab ; 1 liter = 120 liter pelarut

0.16 liter = 20 liter (dalam 1 tabung penyemprot)

untuk air = 20 liter – 0.16 = 19.84 liter air dalam 1 tabung penyemprot Untuk 1 tabung = 0.25 ml/m²

= 160 ml/x

0,25 = 160

1 x

x = 640 m²

Jadi untuk 1 tabung penyemprot sitograd 20 liter dapat mengcover luas area 640 m²

Page 28: Manajemen Pest Control

QUESTION ???