manfaat getah pepaya
TRANSCRIPT
Karya Tulis Ilmiah
GETAH PEPAYA SEBAGAI SOLUSI PRAKTISATASI BURUKNYA PENANGANAN LUKA BAKAR
DI KALANGAN MASYARAKAT
Disusun oleh
Shara MaharaniNISN. 9964082894
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 4 WIRA BANGSAACEH BARAT
2012
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis: GETAH PEPAYA SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS
ATASI BURUKNYA PENANGANAN LUKA BAKAR
DI KALANGAN MASYARAKAT
2. Penulis:
Nama : Shara Maharani
NISN : 9964082894
Kelas : XI (Sebelas)
Aceh Barat, 24 Mei 2012
Menyetujui,
Guru Pembimbing Penulis
Marlita Rahman, S.Pd., M.Si. Shara Maharani NISN. 9964082894
Kepala SekolahSMA Negeri 4 Wira Bangsa
Drs. Cheruman NIP. 196703051997021001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan yang telah
diberikan dalam penyelesaian karya tulis yang berjudul “GETAH PEPAYA
SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS ATAS BURUKNYA PENANGANAN LUKA
BAKAR DI KALANGAN MASYARAKAT”.
Karya tulis ini merupakan hasil kerja keras penulis sebagai bentuk realisasi
dari hasil cipta, rasa, dan karsa penulis yang inovatif dalam berkreasi. Penulisan
karya tulis ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang turut membantu. Dalam hal ini,
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Cheruman selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Wirabangsa yang
telah memberikan izin dan sarana kepada penulis dalam penyusunan karya tulis
ini;
2. Ibu Marlita Rahman, S.Pd., M.Si. selaku Guru Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan karya tulis ini;
3. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam
penyusunan karya tulis ini; dan
4. Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan karya tulis ini, yang
tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi terwujudnya karya
ilmiah yang mapan di masa mendatang. Semoga dari gagasan yang penulis
tuangkan dalam karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kemajuan bangsa dan
negara, amin.
Aceh Barat, 24 Mei 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iv
RINGKASAN .....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Pembatasan Masalah.................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................4
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Luka Bakar...................................................4
2.2 Tinjauan Umum Mengenai Tanaman Pepaya...........................................4
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................8
3.1 Hipotesis Penelitian .................................................................................8
3.2 Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................8
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................8
3.4 Prosedur Penelitian...................................................................................9
3.5 Hasil Penelitian.........................................................................................9
BAB IV PENUTUP ..........................................................................................10
4.1 Simpulan ................................................................................................10
4.2 Saran ......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................12
LAMPIRAN......................................................................................................13
iv
RINGKASAN
GETAH PEPAYA SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS ATAS BURUKNYA PENANGANAN LUKA BAKAR DI KALANGAN MASYARAKAT
Kondisi yang diakibatkan oleh buruknya penanganan terhadap luka bakar
tentu saja menjadi sangat memprihatinkan dan perlu mendapatkan perhatian lebih
guna menemukan alternatif yang solutif. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan
masyarakat untuk memperoleh obat yang tepat dan terjangkau guna mengatasi
luka bakar, mendorong mereka berfikir primitif dan cenderung teguh pada
pendirian yang salah. Misalnya mengobati luka bakar dengan melumuri pasta gigi,
kecap, margarin, minyak tanah maupun membalutnya dengan kain kasa, yang
pada akhirnya akan berakibat kurang baik pada luka bakar seperti meninggalkan
bekas luka yang tidak mudah hilang sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri
pada penderita dan pada akhirnya akan berakibat buruk pada kondisi psikologis
dan emosional penderita.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mengajukan alternatif lain
berupa getah pepaya yang telah diketahui mengandung berbagai elemen yang
diyakini dapat mengatasi luka bakar jika digunakan sedini mungkin, karena Pada
dasarnya ketika luka bakar ditangani dengan baik dan benar sejak awal, tentunya
akibat yang ditimbulkanpun akan dapat lebih diminimalkan.
(http://www.anneahira.com)
Kemudian kenyataan bahwa getah pepaya bukan merupakan suatu hal
yang langka dan memiliki harga yang mahal memungkinkan seluruh masyarakat
Indonesia untuk dapat memanfaatkan getah pepaya sebagai obat luka bakar tanpa
perlu mengeluarkan biaya yang besar. Selanjutnya pemanfaatan getah pepaya
sebagai obat luka bakar diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat
untuk lebih menyadari akan potensi yang dimiliki lingkungan alam sekitar.
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Luka bakar merupakan suatu permasalahan yang tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Ditambah maraknya kasus kebakaran yang terjadi
pada perumahan warga yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti
meledaknya tabung gas dan berbagai faktor yang diakibatkan oleh kelalaian
manusia. Kurangnya pengetahuan mengenai penanganan yang tepat tehadap
luka bakar di kalangan masyarakat Indonesia berakibat pada kurang tepatnya
pemilihan obat untuk menangani luka bakar. Umumnya masyarakat hanya
berfikir sebatas memilih obat yang dapat dengan cepat menghilangkan rasa
sakit dan perih, namun pada akhirnya akan menimbulkan bekas luka bakar
yang tidak dikehendaki. Pada dasarnya ketika luka bakar ditangani dengan
baik dan benar sejak awal, tentunya akibat yang ditimbulkan pun akan dapat
lebih diminimalkan (http://www.anneahira.com).
Seringkali luka bakar berakibat fatal jika tidak diatasi dengan benar.
Bahkan luka bakar juga sering mengurangi rasa percaya diri seseorang
karena luka bakar sering meninggalkan bekas luka yang tidak mudah hilang.
Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan
jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat
yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar
dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk
diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance
elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang
berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional
(trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan
bekas luka (http://www.w ikipedia.org. i d ).
Kondisi yang diakibatkan oleh buruknya penanganan terhadap luka
bakar tentu saja menjadi sangat memperihatinkan dan perlu mendapatkan
2
perhatian lebih guna menemukan alternatif yang solutif. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, penulis mengajukan alternatif berupa getah pepaya
yang telah diketahui mengandung berbagai elemen yang diyakini dapat
mengatasi luka bakar jika digunakan sedini mungkin, karena Pada dasarnya
ketika luka bakar ditangani dengan baik dan benar sejak awal, tentunya
akibat yang ditimbulkanpun akan dapat lebih diminimalkan
(http://www.anneahira.com). Kemudian kenyataan bahwa getah pepaya
bukan merupakan suatu hal yang langka dan memiliki harga yang mahal
memungkinkan seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat memanfaatkan
getah pepaya sebagai obat luka bakar tanpa perlu mengeluarkan biaya yang
besar. Selanjutnya pemanfaatan getah pepaya sebagai obat luka bakar
diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih
menyadari akan potensi yang dimiliki lingkungan alam sekitar.
1.2 Pembatasan Masalah
Masalah pada penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan getah pepaya
sebagai obat luka bakar. Getah tersebut dapat diambil dari batang, daun,
maupun buah pepaya. Akan tetapi getah terbaik adalah dari buah yang
belum masak. Luka bakar yang dimaksud dalam tulisan ini adalah luka
bakar akibat terkena api, air panas, minyak panas, dan benda-benda panas
lainnya seperti knalpot kendaraan yang dapat membuat kulit melepuh
terbakar.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah getah pepaya dapat dijadikan solusi praktis penanganan luka
bakar?
2. Bagaimanakah peranan getah pepaya sebagai jawaban atas persoalan
mengenai buruknya penanganan luka bakar di kalangan masyarakat?
3
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pemanfaatan getah pepaya sebagai solusi praktis untuk menyembuhkan
luka bakar;
2. Peranan getah pepaya sebagai jawaban atas persoalan mengenai
buruknya penanganan luka bakar di kalangan masyarakat
1.5 Manfaat Penelitian
Secara Teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan literatur
mengenai manfaat tumbuhan pepaya, terutama getah pepaya yang dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk mengobati luka bakar.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat diadopsi dan diterapkan
oleh masyarakat luas untuk mengatasi permasalahan luka bakar, serta
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang keliru terkait dengan penanganan
luka bakar.
4
BAB IILANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum Mengenai Luka Bakar
Luka bakar merupakan luka kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan
yang diakibatkan oleh sumber panas ataupun suhu tinggi, sumber listrik,
bahan kimia, cahaya, radiasi, dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam
dan memiliki penanganan yang berbeda, tergantung jenis jaringan yang
terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat
luka tersebut.
Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah, dan
jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada ditempat
yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar
dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal. Termasuk
diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidakseimbangan elektrolit (inbalance
elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi fisik, luka
bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis
yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar, dan adanya bekas luka
(scar).
2.2 Tinjauan Umum Mengenai Tanaman Pepaya
Pepaya merupakan tanaman yang tergolong dalam famili caricaceae
yang berasal dari Amerika Tengah. Genus Carica diperkirakan lebih dari 30
spesies, banyak terdapat di Meksiko dan Costa Rica. Pepaya dapat tumbuh
di mana saja, baik daerah tropis maupun subtropis, pertumbuhannya
tergantung pada kandungan air dan unsur hara di daerah tersebut. Di
Indonesia, tanaman pepaya hampir terdapat di seluruh wilayah Jawa, NTB,
Bali, dan Sumatera Selatan. Tanaman buah ini dapat tumbuh dan
berkembang di daerah- daerah basah dan kering, dataran rendah maupun
dataran tinggi, di daerah pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1000
meter dari permukaan laut, tinggi tanaman ini bisa mencapai 8-10 meter,
tergantung besar kecilnya kadar air dan unsur hara dalam tanah.
5
Tanah yang subur dengan porositas yang baik, mengandung kapur, dan
ber-pH 6-7 paling disenangi oleh tanaman pepaya. tanaman pepaya lebih
menyukai daerah terbuka (tidak ternaungi) dan tidak tergenang air. tanah
yang berdrainase tidak baik menyebabkan tanaman mudah terserang
penyakit akar.
1. Sifat Botani Pepaya
a. Daun dan batang
Daunnya berlekuk menjari dengan tangkai daun yang panjang dan
berlubang. Batangnya berongga karena intinya berupa sel gabus.
Berbatang lunak berair. Bekas kedudukan tangkai daun
meninggalkan tanda seperti ruas. pada musim hujan ruasnya panjang,
sedangkan pada musim kemarau ruasnya pendek sesuai kecepatan
pertumbuhan tanaman. Daun muda berwarna hijau muda, daun tua
berwarna hijau tua dan daun tua lama kelamaan berubah warna
menjadi kuning kecokelatan lalu gugur dengan sendirinya;
b. Bunga
Bunga keluar dari ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian.
bunganya ada yang berkelamin tunggal (betina/putik atau
jantan/benang sari saja) atau berkelamin sempurna (hermafrodit)
yang mempunyai putik dan benang sari yang fertile. Dengan
demikian, ada pohon betina, pohon jantan (pepaya gantung), dan
pohon sempurna sesuai dengan perantaraan angin. Bunganya
berbentuk terompet kecil. Mahkota bunga berwarna kekuningan.
Serangga (lebah) tidak senang mengunjungi bunga pepaya karena
getah pepaya mengandung enzim protease yang bisa mematikan.
akibatnya, biji pepaya akan selalu menghasilkan tanaman yang
seragam;
c. Buah
Buahnya bergetah. Getah semakin hilang pada saat mendekati tua
(matang). Getah pepaya (dari buah, daun, maupun batang)
mengandung papain yang bersifat proteolitik (merombak protein).
6
Buah pepaya berbiji banyak dalam rongga buah yang lebar. Biji-biji
tersebut ada yang berwarna hitam (fertil), dan ada yang berwarna
putih (abortus, tidak tumbuh). Bila biji hitam ditanam akan
menghasilkan 25-50% jenis pepaya sempurna, tergantung asal
pohonnya. Pohon pepaya betina umumnya hanya menghasilkan
sekitar 50% pohon pepaya sempurna saja. Sementara pohon pepaya
sempurna menghasilkan sekitar 50% pohon pepaya sempurna,
sisanya adalah pohon pepaya jantan dan yang tidak normal (mati).
Menurut percobaan, biji-biji yang terdapat pada bagian tengah
hingga ujung buah pepaya sempurna lebih bnyak menghasilkan
pohon pepaya sempurna. Buah dari bunga sempurna berbentuk
panjang dengan daging yang tebal. Buah dari bunga betina berbentuk
bulat hingga oval dengan daging tipis;
d. Akar
Mempunyai akar tunggang dan akar samping yang lunak dan agak
dangkal. akar pepaya tumbuh panjang, cenderung mendatar dan
jumlahnya tidak banyak karena bukan tanaman berkayu, akar
tanaman ini sangat lemah;
e. Pepaya sebagai penghasil papain
Pepaya merupakan penghasil papain baik akar, batang, daun, bunga,
buah dan tangkai daunnya. Namun penghasil papain terbaik adalah
pada buah pepaya yang masih mentah;
f. Enzim
Enzim merupakan biokatalisator, protein, bekerja secara khusus,
diperlukan dalam jumlah sedikit, dan bekerja secara bolak-balik,
dapat digunakan berulang kali, kerjanya dipengaruhi oleh
lingkungan. Enzim tersusun dari protein, sehingga enzim sangat peka
terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menyebabkan
denaturasi protein. Denaturasi protein adalah proses di mana protein
atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan sekunder dengan
beberapa tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam basa, garam
7
anorganik, sebuah pelarut (alkohol) organik, atau karena tekanan
temperatur udara yang tinggi. Protein merupakan sumber asam
amino yang merupakan struktur elemen dasar dari setiap sel;
g. Papain
Papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam getah
pepaya. Enzim ini tergolong protease sulfhidril. Secara umum papain
adalah papain yang telah murni ataupun yang masih kasar. Dalam
getah pepaya terdapat 3 jenis enzim, yaitu papain, kimo papain, dan
lisozim. Kestabilan papain baik pada larutan yang mempunyai pH
5,0. Papain mempunyai keaktifan serta daya tahan panas yang lebih
tinggi dari pada enzim lain. Disamping keaktifan untuk memecah
protein, papain mempunyai kemampuan membentuk protein baru
atau senyawa yang menyerupai protein dari hasil hidrolisa protein.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hipotesis Penelitian
Karena sifat enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya
memiliki daya tahan panas lebih tinggi dari pada enzim lain maka enzim
protease dapat menyerap panas pada luka bakar (yang ditimbulkan oleh api,
minyak panas, air panas, atau tersentuh benda panas lainnya). Dalam hal ini
diduga dapat menghentikan proses pembentukan bulla (benjolan berisi air),
sehingga bulla tidak terbentuk dan tidak akan menyebabkan luka bakar
menghitam atau meninggalkan bekas luka yang sukar hilang.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti. Penelitian ini dilaksanakan
selama 1 hari dan sering saya terapkan saat kulit saya terbakar, baik oleh api,
air panas, minyak panas, dan luka bakar lainnya.
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
table berikut.
Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian
No Alat dan bahan Jumlah
1 Buah pepaya muda yang baru dipetik 1 buah
2 Korek api 1 buah
3 Lilin ukuran sedang 1 batang
4 Minyak panas Secukupnya
5 Pisau 1 Buah
9
3.4 Prosedur Penelitian
1. Nyalakan lilin dengan korek api, kemudian letakkan jari pada api untuk
beberapa saat hingga benar-benar merasakan panasnya seperti yang
terlihat pada Gambar 1 dan 2;
2. Sayat buah pepaya hingga mengeluarkan getah, kemudian oleskan getah
tersebut pada bagian yang terbakar seperti yang terlihat pada gambar 3;
3. Setelah itu, coba kembali dengan memasukkan jari pada minyak panas
kemudian mengoleskan kembali getah pepaya pada kulit yang terluka
seperti pada gambar 4.
3.5 Hasil yang Diperoleh
Pada bagian tubuh yang terbakar tidak terbentuk bulla setelah dioleskan
getah pepaya sehingga tidak menimbulkan luka yang meninggalkan bekas.
Dengan demikian terbukti benar bahwa enzim protease yang terkandung
dalam getah pepaya memiliki daya tahan panas lebih tinggi daripada enzim
lain, sehingga enzim protease dapat menyerap panas pada luka bakar yang
ditimbulkan oleh api, minyak panas, air panas, atau tersentuh benda panas
lainnya. Daya tahan terhadap panas yang dimiliki oleh enzim protease
tersebut pada gilirannya dapat mencegah proses pembentukan bulla,
sehingga bulla tidak terbentuk dan tidak akan menyebabkan luka bakar
menghitam atau meninggalkan bekas luka yang sukar hilang.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Getah pepaya dapat dijadikan solusi praktis penanganan luka bakar;
2. Enzim protease yang terkandung di dalam getah pepaya dapat
menetralkan suhu kulit yang terbakar, sehingga dapat mencegah proses
pembentukan bulla yang dapat meninggalkan bekas luka bakar.
4.2 Saran
Pengkajian secara lebih mendalam mengenai zat-zat yang terkandung
pada tumbuhan pepaya memberi peluang yang cukup besar terhadap
temuan-temuan berikutnya terkait dengan pemanfaatan tumbuhan pepaya
secara luas. oleh karena itu, sangat disayangkan jika penelitian serta
pengkajian mengenai tanaman pepaya hanya berhenti di karya tulis ini.
Tentunya diperlukan sebuah kesadaran berfikir untuk mengembangkan
penelitian ini agar tanaman pepaya semakin dapat digunakan dengan mudah,
efisien, tepat guna dalam mengatasi permasalahan mengenai luka bakar
dalam masyarakat luas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sunarjono, Hendro. 2006. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Dudung, Muhidin. 1999. Agro Industri Papain dan Pektin. Jakarta: Swadaya.Lutfi, Muchtar. 1984. Buku Panduan Penulisan Makalah dan Skripsi, PKIP
UNRI. Pekanbaru
http://www. AnneAhira. com, di akses pada tanggal 9 mei 2012http://www. Rosyidi. com, diakses pada tanggal 9 mei 2012 http://www. Wikipedia. com, diakses pada tanggal 9 mei 2012
12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Riwayat Penulis
Nama : Shara Maharani
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 13 maret 1996
Alamat : PT. SPS 1 Alueghani, Nagan Raya, Aceh
Telp. /HP : 082163728547
Email : [email protected]
Kelas : XI (Sebelas)
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Wira Bangsa
Riwayat Pendidikan : SD Negeri 1 Kaway XVI, Aceh Barat
SMP Negeri Bunga Bangsa, Nagan Raya
SMA Negeri 4 Wira Bangsa, Aceh Barat
Pengalaman Organisasi :
Tanda Tangan
Shara Maharani NISN. 99640802894
13
LAMPIRAN
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 1. Buah pepaya muda dan lilin yang sudah dinyalakan untuk kebutuhan percobaan penelitian.
Gambar 2. Peneliti sedang melakukan demonstrasi dengan meletakkan ujung jarinya di atas lilin yang menyala.
14
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 3. Peneliti melumuri ujung jarinya dengan getah pepaya.
Gambar 4. Peneliti memperlihatkan bahwa setelah dilumuri dengan getah pepaya, ujung jari yang terkena api tidak membentuk bulla.