manfaat imunomodulator pada obat herbal

7
MAKALAH BIOLOGIMOLEKULER DAN IMUNOLOGI MANFAAT IMUNOMODULATOR HERBAL PADA PENCEGAHAN KANKER KELAS III C FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 Disusun Oleh: Kelompok 20, anggota: Intan Melati Sukma ( Rizka Puspaning H (1300023196) Winda Rizki (1300023214) Nadia Putri A S (1300023219) Mukti Rahayu (1300023281) Ni Putu Isa Bela M P (1300023269)

Upload: rizka-puspaning-hanar

Post on 21-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

imunologi; farmasi

TRANSCRIPT

MAKALAH BIOLOGIMOLEKULER DAN IMUNOLOGI

MANFAAT IMUNOMODULATOR HERBAL PADA PENCEGAHAN KANKER

KELAS III C

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2014

Abstrak

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.

Imunomodulator adalah cara memperbaiki fungsi sistem imun tubuh dengan menggunakan bahan yang merangsang atau meningkatkan kerja sistem tersebut.Fungsi Imunomodulatoryaitu sebagai pertahanan tubuh, menjaga keseimbangan tubuh, dan sebagian sel peronda yang membinasakansel tubuh yang mengalami mutasi.Imunomodulator sebagai antioksidan yang menguatkan sel-sel yang sehat untuk menghadang kanker. Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan selkanker. Antineoplastik adalah obatyang mencegah, membunuh, atau menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Herbal dapat memerangi kanker secara langsung dan juga baik digunakan sebagai komplementer (pelengkap) pengobatan konvensional. Beberapa obat herbal yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan kanker yaitu sambiloto, mengkudu, dan buah manggis.Kata Kunci : Kanker, Imunomodulator, Sitostatika, Antineoplastik, Herbal, Sambiloto, Mengkudu, Manggis

Pendahuluan

Sebagian besar tanaman mengandung ratusan jenis senyawa kimia, baik yang telah diketahui jenis dan khasiatnya ataupun yang belum diketahui jenis dan khasiatnya. Senyawa kimia merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan obat dari berbagai hasil pengkajian menunjukkan bahwa tanaman daerah tropis mem-punyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai obat (Sukara, 2000).

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan badan untuk melindungi dan mempertahankan ke-utuhan tubuh dari bahaya yang menyerang tubuh. Dikatakan pula bahwa imunomodulator terutama dibutuhkan untuk kondisi dimana status sistem imun akan mempengaruhi kondisi pa-sien dan penyebaran penyakit, seperti pada kasus terapi adjuvan yang melibatkan infeksi bakteri, fungi atau virus(Tjandrawinata et al., 2005).

Beberapa jenis tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator antara lain: manggis, mengkudu, dan sambiloto. Tujuan penulisan untuk memberikan informasi mengenai beberapa tanaman obat berfungsi sebagai imunomodulator dan senyawa yang berfungsi untuk mencegah dan mengobati kanker yang terdapat pada tanaman herbal.

Pembahasan

Kanker

kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan tumbuh dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya akan menyusup ke jaringan di sekitarnya dan terus menyebar melalui jaringan darah.

Peran obat herbal dalam pencegahan dan penyembuhan kanker adalah sebagai imunodolator, sitostatika, antineoplastik, anti-inflamasi, hepatoprotektor, dan analgesik. Misalnya seperti sambiloto, kulit buah manggis, mengkudu, telah diformulasi menjadi obat kanker/karsinom-1 untuk mengobati kanker, terutama kanker yang telah mengalami metatasis.

Penggunaan obat herbal untuk mengobati kanker diaplikasikan pada kanker

kanker yang terdiagnosis sejak dini

kanker yang telah mendapatkan pembedahan

diberikan sebagai pendukung radioterapi

diberikan bersamaan dengan kemoterapi untuk mendapatkan efek adaptif dan potensial, serta sebagai adjuvan (penawar) untuk mengurangi efek samping obat

sebagai kemopreventif bagi mereka yang beresiko tinggi terkena kanker. (Yellia Mangan )

Sitostatika

Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel sel secara fraksional ( fraksi tertentu mati), sehingga 90 % berhasil daan 10 % tidak berhasil. (Hanifa Wignjosastro, 1997). Bahan Sitostatika adalah zat/obat yang merusak dan membunuh sel normal dan sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumor malignan. imunomodulatorFungsi imunomodulator adalah memperbaiki sistem imun yaitu dengan cara stimulasi (imunostimulan) atau menekan/menormalkan reaksi imun yang abnormal (imunosupresan). Dike-nal dua golongan imunostimulan yaitu imunostimulan biologi dan sintetik

Beberapa contoh imunostimulan bio-logi adalah sitokin, antibodi monok-lonal, jamur dan tanaman obat (herbal). Sedangkan imunostimulan sintetik ya-itu levamisol, isoprinosin dan muramil peptidase (Djauzi, 2003). Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Walaupun berbagai bagian ta-naman mengkudu telah lama digunakan untuk mengobati berbagai pe-nyakit, penggunaan yang paling umum adalah mencegah dan mengobati kanker. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa jus mengkudu dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan membantu memperbaiki kerusakan sel, tetapi penelitian-penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk mem-buktikan penemuan-penemuan tersebut.

Telah diketahui bahwa salah satu komponen spesifik antrakuinon yaitu damnakantal yang secara in vitro memperlihatkan efek melawan proliferasi sel kanker pada tingkat gen. Penelitian telah menunjukkan bahwa satu komponen yang diisolasi dari buah mengkudu dapat mematikan sinyal dari sel tumor untuk berproliferasi. Seperti dilaporkan oleh Asahina et al. dalam Wang et al., 2002 dan Hokama (1993) bahwa ekstrak buah mengkudu pada berbagai konsentrasi dapat menghambat produk-si tumor necrosis factor-alpha (TNF-), yang merupakan promotor endogen tumor. Selanjutnya Hirazumi et al., 1994 melaporkan bahwa jus mengkudu dapat menekan pertumbuhan kanker Lewis Lung Carcinoma (LLC), yaitu nama sejenis kanker yang diinokulasi-kan ke dalam tikus percobaan melalui aktivitas sistem kekebalan tubuh inang.

Hirazumi et al., 1996 melapor-kan bahwa jus buah mengkudu ber-fungsi sebagai imunomodulator yang mempunyai efek antikanker. Hal itu disebabkan jus mengkudu mengandung substansi kaya polisakarida yang meng-hambat pertumbuhan tumor. Kemung-kinan jus mengkudu dapat menekan pertumbuhan tumor melalui aktivasi sistem kekebalan pada inang (Hirazumi dan Furuzawa 1999).

Sambiloto (Androgaphis paniculata) Produksi dan mutu simplisia sambiloto sangat dipengaruhi oleh kon-disi agroekologi. Dari hasil analisis mutu, sambiloto di tanam di dataran tinggi menujukkan kadar sari yang larut dalam air mempunyai kadar yang lebih tinggi dibandingkan dataran rendah (Yusron et al., 2004). Komponen aktif dari sambiloto yaitu andrographolide, 14-deoxyandro-grapholide dan 14-deoxy-11,12-dide-hydroandrographolide yang diisolasi dari ekstrak metanol mempunyai efek imunomodulator dan dapat menghambat induksi sel penyebab HIV. Komponen-komponen tersebut meningkatkan proliferasi dan induksi IL-2 limfosit perifer darah manusia (Kumar et al. dalam Elfahmi, 2006).

Dari hasil penelitian Cahyaning-sih et al., 2003 bahwa dengan pembe-rian sambiloto dosis bertingkat dengan koksidiostat (preparat sulfa) akan menaikkan heterofil pada darah ayam. Dengan penambahan dosis sambiloto akan menaikkan heterofil, kenaikkan tersebut diduga berkaitan erat dengan fungsi ganda dari sambiloto sebagai imunosupresan dan imunostimulan (Deng, 1978; Puri et al., 1993). Hete-rofil merupakan salah satu komponen sistem imun yaitu sebagai penghancur bahan asing yang masuk ke dalam tubuh (Tizard, 1987).

Mekanisme kerja dari herba sam-biloto sebagai imunosupresan sangat terkait dengan keberadaan dari kelenjar adrenal (Yin dan Guo, 1993). Hal ini dikarenakan sambiloto dapat merang-sang pelepasan hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari kelenjar pitui-tari anterior yang berbeda di dalam otak yang selanjutnya akan merangsang kelenjar adrenal bagian kortek untuk memproduksi kortisol. Kortisol yang dihasilkan ini selanjutnya akan bertindak sebagai imunosupresan (West, 1995). Efek imunosupresan akan mengakibatkan timbulnya penurunan respon imun.

Menurut Puri et al., 1993 bahwa sambiloto dapat merangsang sistem imun tubuh baik berupa respon antigen spesifik maupun respon imun non spe-sifik untuk kemudian menghasilkan sel fagositosis. Respon antigen spesifik yang dihasilkan akan menyebabkan di-produksinya limfosit dalam jumlah be-sar terutama limfosit B. Limfosit B akan menghasilkan antibodi yang me-rupakan plasma glikoprotein yang akan mengikat antigen dan merangsang pro-ses fagositosis (Decker, 2000).

Kulit Buah ManggisManggis(Garcinia mangostanaL.) adalah sejenispohonhijau abadidari daerahtropikayang diyakini berasal dariKepulauan Nusantara. Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa kulit buah Manggis memiliki manfaat yang signifikan dalam mengatasi sel kanker dan virus. Berikut ialah beberapa hasil penelitian yang menunjukkan keberhasilan kandungan kulit Manggis dalam mematikan sel kanker. PenelitianDr Agung Endro Nugroho, MSi, yang berhasil menyimpulkan bahwa dalam Manggis setidaknya terkandung sebanyak 50 senyawa xanthone, salah satunya seperti alfa-mangostin, gamma-mangostin dan juga garsinon-E yang dikenal memiliki efek farmakologis. Derivasi xanthone tersebut terbukti mampu dalam meredam kanker.Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang bernamaYukihiro Akao, mengungkapkan bahwa alfa-mangostin yang terkandung dalam Manggis bisa mengendalikan sel kanker dengan mekanisme yang disebut dengan apoptosis atau bunuh diri.

Tidak hanya itu, alfa-mangostin juga sangat berperan dalam mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untukk melawan sel kanker. (anonym, 2012) Di kawasan Oregon Amerika Serikat, penelitian xanthone berakhir pada kesimpulan bahwa senyawa yang satu ini ampuh untuk penyakit malaria. Sampai akhirnya pada medio 1997-2004 penelitian terhadap kulit buah Manggis ini dilakukan di berbagai penjuru dunia dan hasilnya sangat beragam: bermanfaat untuk menyembuhkan tuberkulosis, kanker payudara, diabetes, maupun arthriti. Antioksidan yang terkandung dalam xanthone ini merupakan yang tertinggi di dunia. Kandungan antioksidannya mencapai 66,7 kali antioksidan pada wortel, atau 8,3 kali dari kulit jeruk. Turunan xanthone yang memiliki efek farmakologi ialah alfa-mangostin, beta-mangostin dan garcion E. Tahukah Anda bahwa mangostin dan gamma-mangostin mampu berperan sebagai anti-oksidan yang sanggup mencegah aktifitas virus HIV. Karena antioksidannya yang sangat tinggi xanthone yang terkandung dalam kulit Manggis ini bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh, mengontrol hipertensi, trombosis, arthtritis, osteoarthritis, dan lainnya. (anonym, 2011)

KESIMPULAN

1. Imunomodulator adalah cara memperbaiki fungsi sistem imun tubuh dengan menggunakan bahan yang merangsang atau meningkatkan kerja sistem tersebut.Fungsi Imunomodulatoryaitu sebagai pertahanan tubuh, menjaga keseimbangan tubuh, dan sebagian sel peronda yang membinasakansel tubuh yang mengalami mutasi.2. Sitostatika bisa berfungsi sebagai zat yang dapat mencegah dan menyembuhkan kanker dengan cara merusak dan membunuh sel normal dan sel kanker.3. Obat herbal yang memiliki imunomodulator dan sitostatika sebagai pencegahan kanker diantaranya adalah sambiloto, mengkudu dan buah manggis.DAFTAR PUSTAKA1. Sukara, E., 2000. Sumber daya alam hayati dan pencarian bahan baku obat (Bioprospekting). Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan Aromatik. Puslitbang Biologi-LIPI, Bogor : 31-37.

2. Tjandrawinata, R.R., S. Maat dan D. Noviarny, 2005. Effect of stan-dardized Phyllanthus niruri extract on changes in immunologic para-meters: correlation between pre-clinical and clinical studies. Medika XXXI (6) : 367-371.

3. Mangan, yelia., 2014. Ebook. Solusi Sehat Mencegah & Mengatasi Kanker bab 3

4. Hanifa Wiknjosastro. 1997 Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

5. Djauzi, S., 2003. Perkembangan Imu-nomodulator. Simposium Peranan Echinacea sebagai imunomodulator dalam Infeksi Virus dan Bakteri.

6. Hirazumi, A., E. Furuzawa., S.C. Chou and Y. Hokama, 1994. Anticancer activity of Morinda citrifolia (No-ni) on intraperitoneally implanted Lewis Lung Carcinoma in synge-neic mice. Proc. West Pharmacol. Soc. 37 : 145-146.

7. Hirazumi, A., E. Furuzawa., S.C.Chou and Y. Hokama, 1996. Imunomo-dulation contributes to the anti-can-cer activity of Morinda citrifolia (Noni) Fruit Juice. Proc. West Pharmacol. Soc. 39 : 7-9.

8. Yusron M., M. Januwati dan W.J. Priambodo, 2004. Keragaan mutu simplisia sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) pada beberapa kondisi agroekologi. Prosiding Se-minar Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) Tanaman Obat Indo-nesia di Tawangmangu, 27-28 April 2004.

9. Elfahmi, 2006. Phytochemical and Bio-synthetic Studies of Lignans with a Focus on Indonesian Medicinal Plants. Facilitas Beddrif of Gro-ningen The Netherlands. Thesis (Disertasi).

10. Puri A., Saxena R.P., Saxena K.C, Srivastava V., Tanden J.S., 1993. Immunostimulant Agent From Andrographis paniculata. J. Nat. Prod. Jul 56 (7) : p. 995-999. http//www.rechnature.com/products/herbal/articles/Aleanson.hlml

11. Tizard I., 1987. Pengantar Imunology Veteriner. Penerjemah: Soehardjo Hardjosworo. Terjemahan dari : Introduction to Veterinary

12. Yin J. Dan L. Guo, 1993. Con-temporary traditional Chinese Me-dicine. Beijing: Xie Yuan. http: //www alcancer com/andcan.htm# 101.

13. West G., 1995. Blacks Veterinary Dictionary 18 th Edition. A dan C Black London. p. 288.14. Decker J.M., 2000. Introduction to immunology 11 th Hour. Blackwell Science. Inc. p. 1-2.

15. Anonym 2012: www.deherba.com/jus-kulit-buah-manggis-untuk-mengobati-kanker16. Anonym, 2012: www.deherba.com/bukti-ilmiah-dan-empiris-kulit-buah-manggisDisusun Oleh:

Kelompok 20, anggota:

Intan Melati Sukma(

Rizka Puspaning H(1300023196)

Winda Rizki(1300023214)

Nadia Putri A S(1300023219)

Mukti Rahayu (1300023281)

Ni Putu Isa Bela M P(1300023269)