manfaat sedekah
DESCRIPTION
Manfaat SedekahTRANSCRIPT
Yayasan Setya Bumi Nusantara
18 Juni 2013 ·
MANFAAT-MANFAAT SEDEKAH (ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH)
Pertama, Membersihkan harta. Rasul bersabda, “Lindungi harta kamu dengan zakat, obati sakitmu dengan sedekah, dan hadapi gelombang hidup dengan tawadhu kepada Allah dan doa.“ (HR. Baihaqi).
Kedua, Membersihkan-badan.“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka“ (Taubah 103).
Ketiga, Menolak bencana dan penyakit. Rasul bersabda “Obatilah orang sakit di antara kalian dengan bersedekah.“ (HR. Baihaqi).Hadist lain, Rasul menegaskan “Sedekah akan menutup tujuh puluh pintu keburukan“ (HR. Thabrani ). Tutur Ibnul Qayyim, “Sedekah mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam menolak bencana, meskipun berasal dari orang yang suka berbuat maksiat atau kezaliman, bahkan dari seorang kafir sekalipun. Hal ini diketahui oleh semua orang. Mereka semua mengakuinya karena telah mencobanya.“
Keempat, Memberikan kegembiraan kepada orang-orang miskin dan meringankan kesusahan mereka. Rasul bersabda “Amal yang paling disukai Allah ialah kegembiraan yang engkau masukkan dalam hati seorang Muslim, menghilangkan kesusahannya, melunasi utangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku untuk suatu hajat lebih aku sukai daripada beriktikaf di masjid ini selama sebulan.“ Sebagian ulama menyatakan, “Sedekah merupakan sarana pendekatan diri kepada Allah Ta’ala yang paling utama. Sedekah lebih utama daripada jihad, terlebih bersedekah di saat paceklik melanda,apalagi bersedekah kepada keluarga dan kerabat. Sedekah juga lebih utama daripada haji, karena haji bersifat individual, sedangkan sedekah bersifat sosial.”
Kelima, Mendatangkan keberkahan harta dan kelapangan rezeki. “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya.“ (Saba 39).
Keenam, Mengundang rezeki. Setiap pagi malaikat berdoa, “Ya Allah berikan ganti kepada orang yang berinfak.“ Rasul bersabda “Undanglah rezeki kalian dengan bersedekah.“ Nabi memberi nasehat kepada Bilal, salah seorang sahabat yang tergolong miskin. “Nafkahkanlah, wahai Bilal, dan jangan takut dikurangi oleh Penguasa Arsy“ (HR. Al Bazzar). “Nafkahkanlah, maka Allah memberi nafkah kepadamu“ (HR. Thabrani). Juga dalam hadis lain Rasul menerangkan, “Sedekah tidak mengurangi harta. Tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan ampunan, melainkan kemuliaan. Dan tidaklah seseorang bertawadhu karena Allah, melainkan Dia meninggikan derajatnya“ (HR. Muslim).
Ketujuh, Menjadi orang yang beruntung. Allah berfirman “Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,mereka itulah orang-orang yang beruntung“ (Al Hasyr 9). Rassul SAW bersabda “Memberi sedekah, menganjurkan kebaikan, berbaktti kepada orang tua, dan silaturrahmi dapat mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan,menambah berkah umur, dan menolak kejahatan“ (HR. Abu Na’im).
Kedelapan, Menolak kematian yang buruk. Rasul bersabda “ Sedekah itu dapat meredam murka Rabb dan menolak kematian yang buruk (HR. Tirmizi).
Kesembilan, Manfaatnya di akhirat, antara lain:1. Meringankan hisab. 2. Memberatkan timbangan kebaikan (Simak Al Hadid 18 dan al Baqarah 261). 3. Menjadi naungan bagi orang yang melakukannya dari dahsyatnya panas hari kiamat. Rasul bersabda “Setiap orang berada dalam naungan sedekahnya hingga diputuskan perkara diantara manusia.” “Naungan Mukmin pada hari Kiamat adalah sedekahnya,“ kilah
Putra Luqman al Hakim. “4. Dimudahkaan melewati ash-shirath. 5. Menaikkan derajat di surga. 6. Menghapuskan dosa dan kesalahan. Rasul SAW bersabda, “Puasa adalah perisai, dan sedekah itu memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api.” Nasehat Luqman al Hakim kepada anaknya, ”Jika engkau melakukan suatu kesalahan, maka bersedekahlah“
Kesepuluh, Memadamkan murka Rabb. Rasul bersabda, “Sedekah secara diam-diam dapat meredam murka Rabb.“ Imam Zainal Abidin RA berkata, “Sedekah di malam hari akan memadamkan murka Rabb.“ Adi bin Hatim RA, ia berkata, ‘Aku mendengar Nabi SAW bersabda “Barang siapa diantara kalian mampu berlindung dari neraka walau hanya dengan separoh kurma, maka hendaklah ia melakukannya (bersedekah)“ (HR. Muslim). Rasul SAW berpesan pada kaum wanita, “Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah beristighfar karena aku melihat kalian adalah yang paling banyak menghuni neraka“ (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesebelas, Salah satu amal yang bisa mendatangkan manfaat setelah seseorang meninggal. Rasul SAW bersabda, “Jika anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang senantiasa mendoakannya.“ (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmizi).
Keduabelas, Mendapat pujian dari Allah.
Ketigabelas, Mendapat rahmat Allah. Allah berfirman “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan.“ (Al A'raf 56)
Wallahualam.
PENGERTIAN, MANFAAT DAN AKIBAT TIDAK INFAQ25 Mei 2010 pukul 7:30
Sholat itu penting maka diletakan pertama kali dalam perintah Allah mengenai kewajiban,
karena ini adalah hubungan khusus dengan Allah, di dalam alquran ini sholat selalu dikaitkan
dengan infak dan ini bukan semuanya dari harta tapi hanya sebagian saja, kalau Allah ingin
kita mengeluarkan semua juga wajar karena semua harta kita yang memberi adalah Allah
juga.
Rizki itu ialah segala pemberian yang diberi oleh Allah untuk makhluk sebagai bekal hidup
manusia untuk melangsungkan kehidupannya di bumi ini, dan jangan bunuh anak-anak kita
karena rizki itu juga untuk anak-anak kita,dan perlu di ingat semua rizki yang turun untuk kita
ini pada dasarnya adalah halal dan yang mencarinya itu ada yang melewati yang haram,
kalau kita baca Alquran mengenai rizki itu bukan hanya harta saja karena semua yang Allah
berikan itu adalah rizki, ilmu dan semuanya tapi ingat di dalam rizki itu juga terdapat hak
orang lain dan harus menginfakkan kalau ingin menjadi orang yang muttaqin.
Kita menemukan dalam Alquran Allah sangat memperhatikan untuk memberikan kepada
yang lain mengeluarkan infak baik itu wajib maupun yang tidak, lalu kenapa Alquran selalu
memerintahkan untuk berinfaq? Sebenarnya ada beberapa point yang sesuai dengan
alquran yaitu:
1. Untuk mengangakat kehidupan orang-orang yang fakir untuk hidup yang layak
2. Supaya tidak nampak perbedaan yang terlalu mencolok antara si kaya dan si miskin dan
ternyata kemiskinan itu sangat berbahaya, karena agama juga bisa terjual.
3. Kehidupan dalam masyarakat tanpa ada yang berinfaq yang kaya boros yang miskin
hampir menjual agamanya, akan ada revolusi kelaparan yaitu orang-orang yang miskin akan
berontak, harta bukan hanya keliling kepada orang-orang yang kaya saja.
Makanya Alquran memaksa supaya berinfak disetiap tempat.
Cara alquran ini dalam mendorong manusia untuk berinfak dengan semua cara bagi kita
yang masih menamakan manusia untuk mendorong kita supaya berinfaq. Kadang-kadang
alquran ini ketika mengajak dengan berbagai cara kadang kita di ingatkan kalau harta ini
bukan hartamu, lalu kenapa kita harus menjadi kikir. “berika kepada mereka dari harta Allah
yang Allah berikan kepada kalian” ini berarti semua adalah milik Allah kita ini punya apa??
apakah lahir langsung kaya punya segalanya, sedangkan Allah yang memiliki segalanya
menyeru untuk memberikan sebagian saja, lalu kenapa kita yang diminta oleh Sang pemilik
tapi kenapa kita tidak berikan.
Cara lain, harta ini adalah milik Allah, Allah menyebutkan ini adalah titipan Allah, kita ini
sebenarnya tidak layak untuk di titipi karena mengeluarkan sedikit saja misal hartanya 100,
80 untuk kita dan 20 untuk yang berhak, kalau kita memahami arti titipan ini cobalah kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari misal kita dititipi tapi tidak bisa menjaga dan melaksanan yang
ia titipkan dengan baik maka sang peniti tidak akan titip pada kita lagi.
Cara yang ketiga, Friman Allah “berikan apa yang harus kamu infakkan Allah akan ganti
hartamu”, jadi jangan khawatir, kalau kita yakin akan diganti oleh Allah sudah pasti akan
menjadi dermawan. Coba direnungi, ganti Allah 1:10, 1:100, 1:700 dan banyak lagi lalu
kenapa ragu lagi kalau Allah yang akan mengganti.
Cara lain yang keempat, hutangilah Allah dengan yang baik (shodaqoh yang hanya dari
harta yang halal) hutang bukan berarti Allah tidak mampu dan tidak punya, tapi inilah cara
Allah yang paling lembut karena yang namanya hutang pasti akan diganti jadi tidak akan
takut karena akan dilipat gandakan dan Allah akan mengampuni dosa kita, At-taghobun ;17
Mengatakan “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah
melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.”[64:17]
Lagi siapa yang berbuat baik sekali Allah akan beri 10 kalilipat, lalu siapa yang memberi
infak Allah akan lipat gandakan Allah tidak menyebutkan hitungan tapi Allah mengatakan
“banyak” hanya Allah yang tahu, lalu semua ini tujuannya adalah menggugah kita untuk mau
berinfak dan tinggal kita percaya atau tidak meski kita ini marah apabila dikatakan tidak
percaya?
Ada suatu riwayat “Ketika seorang mukmin memberi infaq dan Allah menerimanya maka
jahanam teriak dan sujud kepada Allah tunduk kepada Allah sebagai rasa syukur karena
Allah telah menyelamatkan 1 dari umat nabi Muhammad SAW.
Shodaqoh ini menurut imam Ali Sa dan dari rosul ketika shodaqoh ini belum sampai kepada
tangan yang menerima terlebih dahulu akan sampai kepada Allah dan Allah sendiri yang
menerimanya, dan infaq itu tadi berkata lima hal;
1. Dulu aku sedikit tapi ketika kamu berikan kepada yang membutuhkan akan jadi banyak,
2. Dulu ketika aku kecil kamu besarkan aku,
3. Dulu aku musuh namun sekarang engkau jadikan aku yang menyenangkan,
4. Dulu aku fana namun sekarang engkau jadikan aku kekal,
5. Dulu akan yang dijaga namun sekarang aku yang akan menjagamu,
Pertanyaan:
Apa yang harus kita infakkan?? yaitu semua kelebihan yang kita miliki untuk kepada orang
lain kepada siapa harus berinfak “pertama kedua orantua, kerabat famili yang dekat, kepada
mereka anak yatim, kepada orang miskin baru mereka dalam perantauan tapi kehabisan
bekal. Apa yang layak untuk kita berikan? jangan kamu berikan sesuatu yang kamu sudah
jijik dan kita tidak mau kita lihatnya baru kamu berikan, berilah yang baik.
Cara shodaqoh ada dalam Qs Al-baqarah ;271, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu)
{172}, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya {173} dan kamu
berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”[2:271] Kadang-kadang orang tidak mampu untuk
menyembunyikan mengenai pemberiannya bisa diam-diam dan terang-terangan tapi yang
paling wajib ialah kita harus bisa mengontrol diri sendiri, apabila ia terang-terangan bisa
membuat mereka riya' lebih baik diam diam saja maka Allah akan memujinya dan Allah
maha mengetahui.
Orang yang infaq itu sebagian dari harta yang pertama kali mendapat keuntungan dan
manfat yang pertama adalah diri sendiri baru yang menerima dan ini adalah bahasa alquran
ini ada dalam Qs Albaqarah ;272 “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan
karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan,
niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan
dianiaya (dirugikan).”[2:272]
Infak ini bukan perkara mudah karena ada penyakit yang merusak pahala infaq, ada
shodaqoh ini tapi kita tidak mendapatkan satu apapun karena termakan oleh virusnya yaitu
mengungkit-ungkit kembali pemberian dan menyakiti hati yang menerima dalam Qs
Albaqarah; 264, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir {168}.[2:264] ”
Banyak sekali gangguan ketika infak itu, bahkan imam Sajjad saja selalu berdoa kepada
Allah supaya diberi kesabaran untuk bisa hidup dengan Orang-orang yang para Auliya' Allah
yang sabar. Kalimat shodaqoh memiliki makna akan memisahkan kita dari Api neraka,
penunjuk jalan ke surga dan hidayah juga.
Sumber
- Sentuhan Qolbu Bersama Habib Muhammad bin Alwi Pasuruhan