mantri maslow
TRANSCRIPT
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 1/28
Sumber daya manusia adalah salah satu pendorong aktivitas perusahaan, yang memegang
peranan dalam membuat perusahaan berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tanpa
orang-orang yang memiliki keahlian dan kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk
mencapai tujuannya. Sumberdaya manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat
berjalan. Banyaknya keunggulan yang dimiliki organisasi atau perusahaan, tidak akan dapat
memaksimalkan produktivitas dan laba usaha tanpa adanya komunitas karyawan yang
berkeahlian, kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi atau perusahaan. Organisasi
atau perusahaan dikelola oleh orang-orang secara kolektif. Tanpa ada orang-orang yang memiliki
komitmen maka organisasi atau perusahaan tidak akan dapat berjalan Samsudin, !""#$. Salah
satu aspek penting dalam perusahaan untuk meningkatkan atau menjaga etos kerja para
karyawan agar tetap gigih dan giat dalam bekerja guna meningkatkan atau menjaga produktifitas
kerja yaitu dengan memberikan motivasi daya perangsang$ bagi para karyawan supaya
kegairahan bekerja para karyawan tidak menurun. %egairahan para pekerja tersebut sangat
dibutuhkan suatu perusahaan karena dengan semangat yang tinggi para karyawan dapat bekerja
dengan segala daya dan upaya yang mereka miliki tidak setengah-setengah$ sehingga
produktifitasnya maksimal dan memungkinkan terwujutnya tujuan yang ingin dicapai.
&enurut George R. dan Leslie W . dalam bukunya &atutina. dkk , '##($ mengatakan
bahwa motivasi adalah )** getting a person to exert a high degree of effort *.+ yang artinya
motivasi membuat seseorang bekerja lebih berprestasi. Sedang Ravianto (1986) dalam bukunya
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kinerja, yaitu atasan, rekan, sarana
fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang, jenis pekerjaan. engan demikian dapat
dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya
suatu tindakan action atau activities$ dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada
pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan. da
definisi yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan
'. /engaruh perilaku.
!. %ekuatan reaksi maksudnya upaya kerja$, setelah seseorang karyawan telah memutuskan
arah tindakan-tindakan.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 2/28
(. /ersistensi perilaku, atau berapa lama orang yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan
perilaku dengan cara tertentu. 0ampell , '#1"$.
&otivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi
tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu
a$ &otivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial
kepada karyawan. 2mbalan tersebut sering disebut insentif.
b$ &otivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial3
uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan
lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono , 1999)
Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (ontent
t!eory) dan teori proses (proess t!eory). Teori ini dikenal dengan nama konsep 4igiene, yang
mana cakupannya adalah
'. 2si /ekerjaan.
4al ini berkaitan langsung dengan sifat-sifat dari suatu pekerjaan yang dimiliki
oleh tenaga kerja yang isinya meliputi /restasi, upaya dari pekerjaan atau karyawan
sebagai aset jangka panjang dalam menghasilkan sesuatu yang positif di dalam
pekerjaannya, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi
individu.
!. 5aktor 4igienis.
Suatu motivasi yang dapat diwujudkan seperti halnya gaji dan upah, kondisi
kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antara pribadi, kualitas supervisi.
/ada teori tersebut bahwa perencanaan pekerjaan bagi karyawan haruslah menunjukkan
keseimbangan antara dua faktor.
Teori Motivasi Kepuasan (Content Theory)
Teori ini merupakan teori yang didasarkan pada kebutuhan insan dan kepuasannya. &aka
dapat dicari faktor-faktor pendorong dan penghambatnya. /ada teori kepuasan ini didukung juga
oleh para pakar diantaranya Teori 4irarki %ebutuhan . &aslow$, Teori Tiga &otif Sosial .
&c0lelland$, Teori ua 5aktor 5rederick 4er6berg$, Teori 7-8-9 0layton lderfer$. /ada
pembahasan ini akan lebih membahas mengenai teori 4irarki %ebutuhan . &aslow. Teori
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 3/28
&aslow akan menjadi titik tolak dan landasan pemikiran bagi gagasan tentang penemuan
motivasi untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi. Tidak disangkal bahwa dewasa ini
muncul berbagai kritik tentang validitas teori ini . :amun sebagai konsep dasar bagi pengenalan
struktur pribadi individu dan berbagai faktor yang mendorong orang melakukan sesuatu, teori ini
masih bisa bergema keras. Stephen /. 8obbins, dalam buku /erilaku Organisasi, menulis bahwa
)meskipun dikritik habis-habisan..., agaknya ;teori &aslow< masih merupakan penjelasan yang
paling baik soal motivasi karyawan+. Teori-teori lain yang muncul setelah teori &aslow lebih
merupakan penyempurnaan dan penyesuaian daripada penemuan suatu teori yang betul-betul
baru. ari telaah filosofis, dengan kelebihan maupun kelemahan teorinya, &aslow telah berhasil
mencetuskan pemikiran yang amat bermanfaat. %elebihan dari teorinya jelas memberikan
sumbangan besar dalam pengetahuan tentang motivasi dan kepribadian manusia. an kelemahan
teorinya serta-merta tetap berguna karena telah memberikan atau memancing feedback bagi
pemikir-pemikir selanjutnya untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
Teori Abraham Maslow Tentang Motivasi
Terminologi “Motivasi”
pa itu )motivasi+= itinjau dari etimologinya, )motivasi+ berasal dari kata
>atin motivus atau motum yang berarti menggerakkan atau memindahkan. ari asal-usul kata ini,
>orens Bagus, dalam Kamus Filsafat , mengartikan motivasi atau motif sebagai dorongan sadar
dari suatu tindakan untuk merumuskan kebutuhan-kebutuhan tertentu manusia. &otivasi
memainkan peranan penting dalam menilai tindakan manusia, karena pada motif-motif itulah
terkandung arti subyektif dari tindakan tertentu bagi orang tertentu. Kamus Besar Bahasa
Indonesia mendefinisikan motivasi sebagai )usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendaki atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya+.
&enurut Stephen /. 8obbins, motivasi adalah )proses yang ikut menentukan intensitas,
arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran+. Tiga kata kunci dalam definisi ini
adalah intensitas, arah, dan ketekunan yang mengandaikan berlangsung lama$. 2ntensitas
dimaksudkan seberapa keras seseorang berusaha. gar dapat menghasilkan kinerja yang baik,
intensitas setinggi apa pun$ harus mempunyai arah yang menguntungkan organisasi. an
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 4/28
akhirnya, intensitas dan arah yang telah dimiliki harus diterapkan secara tekun dan berlangsung
lama. 2nilah ukuran sejauh mana orang dapat mempertahankan usahanya. 2ndividu yang
termotivasi akan tetap bertahan dengan pekerjaannya dalam waktu cukup lama untuk mencapai
sasaran mereka. Sebaliknya, seseorang yang tidak termotivasi hanya akan memberikan upaya
minimum dalam hal bekerja. %onsep motivasi kiranya merupakan sebuah konsep penting dalam
studi tentang kinerja individu dalam organisasi. engan kata lain, motivasi merupakan salah satu
determinan penting bagi kinerja individual di samping variabel determinan lain misalnya
kemampuan orang yang bersangkutan dan atau pengalaman kerja sebelumnya.
Sekilas Tentang Abraham Maslow
braham &aslow dilahirkan pada tahun '#"? dalam keluarga imigran 8usia-@ahudi di
Brooklyn, :ew @ork. 2a seorang yang pemalu, neurotik, dan depresif namun memiliki rasa ingin
tahu yang besar dan kecerdasan otak yang luar biasa. engan 2A '#, ia unggul di sekolah.
%etika beranjak remaja, &aslow mulai mengagumi karya para filsuf seperti lfred :orth
Chitehead, 4enri Bergson, Thomas Defferson, braham >incoln, /lato, dan Baruch Spino6a. i
samping berkutat dalam kegiatan kognitif, ia juga mempunyai banyak pengalaman praktis. 2a
bekerja sebagai pengantar koran dan menghabiskan liburan dengan bekerja pada perusahaan
keluarga. &aslow hidup dalam 6aman di mana bermunculan banyak aliran psikologi yang baru
tumbuh sebagai disiplin ilmu yang relatif muda. i merika Cilliam Dames mengembangkan
5ungsionalisme, /sikologi 9estalt berkembang di Derman, Sigmund 5reud berjaya di Cina, dan
Dohn B. Catson mempopulerkan Behaviorisme di merika. %etika pada tahun '#E &aslow
menerbitkan bukunya yang berjudul Motivation and Personality, dua teori yang sangat populer
dan berpengaruh di universitas-universitas merika adalah /sikoanalisia Sigmund 5reud dan
Behaviorisme Dohn B. Catson.
alam ranah psikologi, /sikoanalisa 5reud dianggap ma6hab(force) pertama. Sedangkan
Behaviorisme disebut ma6hab kedua. gaknya &aslow kendati pernah mengagumi kedua aliran
tersebut$ mempunyai prinsip yang berbeda. Sampel penelitian 5reud adalah pasien-pasien
neurotis dan psikotis di kliniknya. /ertanyaan kita adalah bagaimana kesimpulan dari sampel
orang-orang yang terganggu jiwanya dapat diterapkan pada orang-orang pada umumnya yang
sehat mental$. &aslow mempunyai prinsip bahwa sebelum mengerti penyakit mental, orang
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 5/28
harus terlebih dahulu memahami kesehatan mental. i kutub lain, kaum Behavioris menghimpun
data dari penelitian atas binatang seperti burung merpati dan tikus putih. &aslow melihat bahwa
kesimpulan mereka bisa jadi berlaku bagi ikan, katak, atau tikus, tetapi tidak untuk bangsa
manusia. Berlawanan secara radikal dengan kedua aliran tersebut, &aslow mencari sampel pada
manusia-manusia yang dalam masyarakat dilihat sebagai )tokoh+. 2a melibatkan penelitiannya
terhadap tujuh tokoh modern dan sembilan tokoh sejarah braham >incoln dan Thomas
Defferson presiden S$, 7leanor 8oosevelt 5irst >ady yang dermawan$, Dane ddams pelopor
pekerja sosial$, Cilliam Dames psikolog$, lbert Schweit6er dokter dan humanis$, ldous
4uFley penulis$, dan Baruch Spino6a filsuf$. /enyelidikan tentang tokoh-tokoh ini dan yang
lainnya$ -kebiasaan, sifat, kepribadian, dan kemampuan mereka- telah mengantar &aslow
sampai pada teori tentang kesehatan mental dan teori tentang motivasi pada manusia. Secara
dialektis, tesis 5reud dan antitesis Catson dkk. melahirkan sintesis braham &aslow. Oleh
karena itu, &aslow menyebut teorinya sebagai mazha !etiga.
roposisi Maslow atas Teori Motivasi
Sebelum menguraikan teori tentang 4irarki %ebutuhan, &aslow dalam karya
masyhurnya, Motivation and Personality" memaparkan terlebih dahulu sejumlah proposisi yang
harus diperhatikan sebelum seseorang menyusun sebuah teori motivasi yang sehat. &aslow
mengakui sendiri bahwa sejumlah proposisi sangat benar dalam arti dapat diterima oleh banyak
kalangan. Sejumlah proposisi lain barangkali kurang dapat diterima dan dapat diperdebatkan.
4al ini mencerminkan kelegowoan &aslow untuk tidak begitu saja memutlakkan teorinya.
Berhubung teori ini berkenaan dengan manusia yang dinamis multidimensional, lumrah kiranya
bahwa pandangan tertentu kurang universal. Berikut ini sejumlah proposisi awal untuk
memahami jalan pikiran &aslow.
!n"ivi"u sebagai Kesatuan Terpa"u
&aslow pertama-tama menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu
dan terorganisasi. /ernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang
kemudian sering dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. /enting sekali
untuk selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 6/28
menyusun suatu teori motivasi yang sehat. &aslow memberikan contoh yang membutuhkan
makanan bukanlah perut Dohn Smith semata-mata, melainkan seluruh individu Dohn Smith
sebagai kesatuan. engan kata lain, makanan akan memuaskan rasa lapar Dohn Smith, dan bukan
rasa lapar pada perut Dohn Smith.
Cara "an Tu#uan
Bila kita telisik keinginan dalam pengalaman sehari-hari, hal penting untuk disadari
adalah pembedaan antara cara dan tujuan. %ebutuhan-kebutuhan biasanya lebih merupakan cara
atau sarana bagi suatu tujuan dan bukan tujuan itu sendiri. &isalnya kita menginginkan atau
membutuhkan uang agar dapat membeli mobil. nalisis selanjutnya menunjukkan bahwa kita
menginginkan mobil karena para tetangga memilikinya dan kita tidak ingin merasa kurang
daripada mereka. 8upanya ini soal harga diri dan kebutuhan untuk dihormati. %ita dapati bahwa
ada gejala dan ada pula arti di balik gejala, yakni apa yang sesungguhnya menjadi tujuan yang
lebih dasariah pada akhirnya. 2ntinya kita harus menemukan tujuan terdalam seseorang ketika
menginginkan sesuatu bila tidak ingin terjatuh dalam pemuasan kebutuhan yang tidak tepat
sasaran. Tujuan-tujuan lebih universal daripada cara-cara yang ditempuh untuk mencapainya.
%arena faktor budaya, bisa saja tujuan yang sama, misalnya harga diri, dicapai individu dalam
masyarakat tertentu dengan menjadi prajurit, dan dalam masyarakat yang lain dicapai dengan
menjadi dokter. %arena perbedaan perilaku individu dalam pemuasan kebutuhan tersebut, orang
seringkali membuat pembedaan atas tujuan yang sebetulnya sama. &eskipun beragam budaya,
sebetulnya umat manusia lebih banyak serupa daripada yang terlihat dan disangka banyak orang.
Motivasi $an"a
Seseorang bisa jadi dapat menjelaskan motivasi tertentu yang mendasari perilakunya.
:amun tidak jarang terdapat pula aneka motivasi lain yang barangkali tidak disadari dan dikira
oleh individu itu. Satu gejala sekaligus dapat menggambarkan bermacam-macam keinginan yang
berbeda-beda, bahkan juga kepentingan-kepentingan yang bertentangan satu sama lain. Teori
motivasi yang sehat tidak boleh mengabaikan aspek kehidupan alam bawah sadar. 9ejala
psikopatologis kelumpuhan, misalnya, dapat menggambarkan dipenuhinya sekaligus keinginan
akan balas dendam, dikasihani, dan dihormati. Dika gejala ini hanya dilihat sebagai gejala lahiriah
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 7/28
tanpa menelaah kemungkinan keinginan atau motivasi bawah sadar, berarti kita telah semena-
mena meniadakan kemungkinan untuk memahami seluruh perilaku dan keadaan motivasional
seorang individu.
Tata %ubungan Motivasi
&anusia adalah makhluk yang punya keinginan dan jarang mencapai keadaan puas
sepenuhnya kecuali untuk waktu yang singkat. pabila keinginan yang satu telah terpenuhi,
keinginan lainnya akan timbul menggantikan keinginan sebelumnya. Dika keinginan itu pun
terpenuhi, masih ada keinginan lainnya yang akan menyusul, dan begitu seterusnya. %enyataan
ini menuntut kita untuk menelaah tata hubungan semua motivasi satu sama lain. /ada saat yang
sama, kita juga harus melepaskan unit-unit motivasi yang tersendiri untuk mencapai pengertian
lebih luas yang dicari.
Tolak &a'tar &orongan &ikotomis
Tidak ada gunanya membuat daftar dorongan-dorongan stimulus$ yang muncul.
orongan-dorongan satu sama lain bukanlah hal-hal yang terpilah-pilah. /endaftaran dorongan
secara dikotomis mengabaikan sifat dinamis dari dorongan-dorongan itu, misalnya bahwa segi-
segi kesadaran dan ketidaksadaran mungkin berbeda-beda, atau bahwa suatu keinginan tertentu
sebenarnya dapat merupakan suatu saluran bagi pengungkapan berbagai keinginan lainnya, dan
sebagainya. /ada kenyataannya, dorongan-dorongan juga tidak mengelompokkan diri secara
aritmetik dan tersendiri dengan ciri-ciri tersendiri. Biasanya terdapat suatu tumpang-tindih,
sehingga hampir tidak mungkin secara jelas dan tajam memisahkan dorongan yang satu dari
yang lain.
ingkungan
spek yang satu ini tidak boleh dilupakan. Setiap teori motivasi dengan sendirinya harus
memperhitungkan fakta pengaruh lingkungan. &otivasi manusia jarang mewujudkan diri dalam
suatu perilaku yang lepas dari situasi dan dengan orang-orang lain. :amun pengakuan akan
pengaruh situasi lingkungan hendaknya tidak berlebihan, karena pusat telaah kita tetaplah
organisme atau struktur watak dari individu. Teori motivasi yang sehat harus mempertimbangkan
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 8/28
situasi, tetapi jangan terjebak ke dalam teori situasi murni. Telaah tentang motivasi jangan
meniadakan atau menyangkal telaah tentang penentu-penentu situasional. i lain sisi, telaah
motivasi jangan pula melupakan sifat intrinsik organisme demi kepentingan pemahaman dunia di
mana organisme itu hidup.
Kemungkinan Menapai %asil
&aslow, sebagaimana juga D. ewey dan Thorndike, menekankan aspek motivasi yang
sering diabaikan kebanyakan psikolog, yakni kemungkinan. /ada umumnya secara sadar kita
mendambakan apa yang menurut pikiran kita dapat dicapai. Bila penghasilan seseorang
bertambah, ia sadar bahwa dirinya secara aktif mengharapkan untuk memperoleh hal-hal yang
diidamkan beberapa tahun sebelumnya. Bila rata-rata orang mendambakan mobil dan rumah, hal
itu lumrah dan merupakan kemungkinan yang nyata. &ereka tidak mendambakan pesawat jet
atau kapal pesiar karena barang-barang itu ada di luar jangkauan rata-rata kemampuannya.
&ungkin sekali bahwa secara tidak sadar pun ia tidak mendambakannya. 5aktor kemungkinan
untuk mencapai hasil ini penting diperhatikan dalam usaha memahami perbedaan motivasi di
antara berbagai kelas dalam masyarakat atau antara individu-individu dari negara atau
kebudayaan yang berbeda-beda.
engetahuan Mengenai Motivasi Sehat
/roposisi ini merupakan nilai lebih dari pandangan &aslow dibandingkan dengan kedua
ma6hab psikologi sebelumnya. Boleh dikatakan bahwa hal berikut merupakan kritik &aslow atas
sampel penelitian mereka. &enurut &aslow, sebagian besar ahli motivasi mendapatkan data dari
para psikoterapis yang sedang merawat pasien. /asien-pasien itu merupakan sumber kekeliruan
yang besar karena mereka merupakan contoh yang kurang baik dari suatu populasi. Sebagai asas
sekali pun, kehidupan motivasional para penderita gangguan emosi harus ditolak sebagai contoh
bagi motivasi sehat. Teori motivasi yang sehat sepatutnya merupakan kesimpulan dari penelitian
atas orang-orang yang sehat pula. Oleh karena itu, sampel penelitian &aslow adalah orang-orang
yang ternama dalam sejarah manusia.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 9/28
Teori Motivasi Abraham Maslow* %irarki Kebutuhan
&aslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. 2amenyebut teorinya sebagai )hirarki kebutuhan+. %ebutuhan ini mempunyai tingkat yang
berbeda-beda. %etika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi
mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi
kebutuhan tingkat berikutnya. &aslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai
berikut
'. %ebutuhan fisiologis kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat
berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
!. %ebutuhan akan rasa aman mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap
kerugian fisik dan emosional.
(. %ebutuhan sosial mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang,
diterima-baik, dan persahabatan.
E. %ebutuhan akan penghargaan mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri,
otonomi, dan prestasiG serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
. %ebutuhan akan aktualisasi diri mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
&aslow menyebut teori 4irarki %ebutuhan-nya sendiri sebagai sintesis atau perpaduan
teori yang holistik dinamis. isebut demikian karena &aslow mendasarkan teorinya dengan
mengikuti tradisi fungsional Dames dan ewey, yang dipadu dengan unsur-unsur kepercayaan
Certheimer, 9oldstein, dan psikologi 9estalt, dan dengan dinamisme 5reud, 5romm, 4orney,
8eich, Dung, dan dler. Bagaimana identifikasi atas tiap kebutuhan di atas dan dampaknya
terhadap motivasi yang mempengaruhi kinerja individu dalam organisasi akan dijelaskan dalam
berikutnya.
!"enti'ikasi %irarki Kebutuhan &an Aplikasi Mana#emen
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 10/28
"e#utu!an $isiologis
• !"enti'ikasi Kebutuhan +isiologis
%ebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempattinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga
diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada
dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tak ada minat lain kecuali makanan. Bagi
masyarakat sejahtera jenis-jenis kebutuhan ini umumnya telah terpenuhi. %etika kebutuhan dasar
ini terpuaskan, dengan segera kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatnya$ akan
muncul dan mendominasi perilaku manusia.
Tak teragukan lagi bahwa kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan
mendesak. 2ni berarti bahwa pada diri manusia yang sangat merasa kekurangan segala-galanya
dalam kehidupannya, besar sekali kemungkinan bahwa motivasi yang paling besar ialah
kebutuhan fisiologis dan bukan yang lain-lainnya. engan kata lain, seorang individu yang
melarat kehidupannya, mungkin sekali akan selalu termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan ini.
• Aplikasi Mana#emen
/ertama-tama harus selalu diingat bahwa bagi orang yang sangat kelaparan, tidak ada
perhatian lain kecuali makanan. Seorang pemimpin atau manajer jangan berharap terlalu banyak
dari karyawan yang kelaparan. Berbeda dari kebutuhan-kebutuhan tingkat berikutnya, kebutuhan
pokok ini hanya bisa dipenuhi oleh pemicu kekurangannya. 8asa lapar hanya dapat dipuaskan
dengan makanan. Dangan berharap bahwa nasihat dan petuah saleh dapat memuaskannya.
&aslow menggambarkan bahwa bagi manusia yang selalu dan sangat kelaparan atau kehausan,
utopia dapat dirumuskan sebagai suatu tempat yang penuh makanan dan minuman. 2a cenderung
berpikir bahwa seandainya makanannya terjamin sepanjang hidupnya, maka sempurnalah
kebahagiaannya. Orang seperti itu hanya hidup untuk makan saja. Hntuk memotivasi kinerja
karyawan seperti ini, tentu saja makanan solusinya. Tunjangan ekstra untuk konsumsi akan lebih
menggerakkan semangat kerja orang seperti ini dibandingkan dengan nasehat tentang integritas
individu dalam organisasi.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 11/28
7lton &ayo dari 4arvard 9raduate School of Business dministration pada tahun '#!(
melakukan penelitian di sebuah pabrik tekstil di /hiladelphia. 2a ingin menemukan penyebab
terjadinya pergantian tenaga kerja yang terlalu sering di salah satu bagian produksi di mana
pekerjaan yang dilakukan lumayan sukar dan monoton. 2a bertolak dari asumsi kelelahan tenaga
kerja dan kebutuhan akan waktu istirahat. &aka ia menjadwalkan serangkaian waktu istirahat.
/ara karyawan diminta bekerja sama dalam menetapkan jadwal. 4asil yang diperoleh cukup
fantastis pergantian karyawan menurun drastis, produktivitas meningkat, dan semangat kerja
menjadi lebih baik. &ayo secara tepat menemukan apa yang dibutuhkan karyawan, yakni waktu
istirahat dan penghargaan diri karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut serta
dalam pengambilan keputusan yang biasanya menjadi monopoli pimpinan perusahaan. engan
satu panah, &ayo membidik dua burungG dua kebutuhan terpenuhi dalam waktu yang sama.
"e#utu!an Rasa %man
• !"enti'ikasi Kebutuhan ,asa Aman
Segera setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan &aslow
sebagai kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. %ebutuhan ini menampilkan diri dalam
kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan
kekalutanG kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya. %ebutuhan
ini dapat kita amati pada seorang anak. Biasanya seorang anak membutuhkan suatu dunia atau
lingkungan yang dapat diramalkan. Seorang anak menyukai konsistensi dan kerutinan sampai
batas-batas tertentu. Dika hal-hal itu tidak ditemukan maka ia akan menjadi cemas dan merasa
tidak aman. Orang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas
serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak diharapkan.
• Aplikasi Mana#emen
alam konteks perilaku kinerja individu dalam organisasi, kebutuhan akan rasa aman
menampilkan diri dalam perilaku preferensi individu akan dunia kerja yang adem-ayem, aman,
tertib, teramalkan, taat-hukum, teratur, dapat diandalkan, dan di mana tidak terjadi hal-hal yang
tak disangka-sangka, kacau, kalut, atau berbahaya. Hntuk dapat memotivasi karyawannya,
seorang manajer harus memahami apa yang menjadi kebutuhan karyawannya. Bila yang mereka
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 12/28
butuhkan adalah rasa aman dalam kerja, kinerja mereka akan termotivasi oleh tawaran
keamanan. /emahaman akan tingkat kebutuhan ini juga dapat dipakai untuk menjelaskan
mengapa karyawan tertentu tidak suka inovasi baru dan cenderung meneruskan apa yang telah
berjalan. tau dipakai untuk memahami mengapa orang tertentu lebih berani menempuh resiko,
sedangkan yang lain tidak.
alam organisasi, kita seringkali mendapati perilaku individu yang berusaha mencari
batas-batas perilaku yang diperkenankan (permisile ehavior). 2a menginginkan kebebasan
dalam batas tertentu daripada kebebasan yang tanpa batas. Seseorang yang tidak memiliki
pengetahuan yang cukup tentang batas-batas perilaku yang diterima bagi dirinya sendiri dapat
mempunyai perasaan terancam. gaknya ia akan berupaya untuk menemukan batas-batas seperti
itu, sekalipun pada saat-saat tertentu, ia harus berperilaku dengan cara-cara yang tidak dapatditerima. /ara manajer dapat mengakomodasi kebutuhan akan rasa aman dalam organisasi
dengan jalan membentuk dan memaksakan standar-standar perilaku yang jelas. /enting dicatat
juga bahwa perasaan manusia tentang keamanan juga terancam apabila ia merasa tergantung
pada pihak lain. 2a merasa bahwa ia akan kehilangan kepastian bila tanpa sengaja melakukan
sesuatu yang tidak dikehendaki. 2ndividu yang berada dalam hubungan dependen seperti itu akan
merasa bahwa kebutuhan terbesarnya adalah jaminan dan proteksi. 4ampir setiap individu dalam
tingkat kebutuhan ini akan menginginkan ketenteraman, supervisi, dan peluang kerja yang
bersinambung. ewasa ini marak wacana adanya kemungkinan para karyawan di-/4% karena
faktor teknologi yang berkembang. alam situasi ini, manajer dapat memotivasi karyawan
dengan jalan memberikan suatu jaminan kepastian jabatan (#o$security$pledge).
"e#utu!an &osial
• !"enti'ikasi Kebutuhan Sosial
Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakupkebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi
motivator penting bagi perilaku. /ada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya,
orang akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. 2a haus
akan relasi yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. 2a membutuhkan
terutama tempat peranan$ di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 13/28
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 14/28
&enurut &aslow, semua orang dalam masyarakat kecuali beberapa kasus yang
patologis$ mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap,
mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri.
%arenanya, &aslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara
internal dan eksternal. @ang pertama internal$ mencakup kebutuhan akan harga diri,
kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan
kebebasan kemerdekaan$. @ang kedua eksternal$ menyangkut penghargaan dari orang lain,
prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama
baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. engan demikian ia akan
lebih berpotensi dan produktif. Sebaliknya harga diri yang kurang akan menyebabkan rasa
rendah diri, rasa tidak berdaya, bahkan rasa putus asa serta perilaku yang neurotik. %ebebasan
atau kemerdekaan pada tingkat kebutuhan ini adalah kebutuhan akan rasa ketidakterikatan oleh
hal-hal yang menghambat perwujudan diri. %ebutuhan ini tidak bisa ditukar dengan sebungkus
nasi goreng atau sejumlah uang karena kebutuhan akan hal-hal itu telah terpuaskan.
• Aplikasi Mana#emen
Tidak jarang ditemukan pekerja di level manajerial memutuskan untuk mengundurkan
diri dari pekerjaannya. da apa gerangan= pakah kompensasi gajinya tidak memuaskannya=
Ternyata tidak selamanya uang dapat memotivasi perilaku individu dalam organisasi. ari semua
indikasi yang terdata, tampaknya organisasi yang menyandarkan peningkatan kinerja karyawan
mereka pada aspek finansial, tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Benar bahwa uang adalah
salah satu alat motivasi yang kuat, tetapi penggunaannya harus disesuaikan dengan persepsi nilai
setiap karyawan. 2ndividu tertentu pada saat dan kondisi tertentu barangkali tidak lagi merasakan
uang sebagai penggerak kinerja.
%etimbang uang, individu pada level ini lebih membutuhkan tantangan yang dapat
mengeksplorasi potensi dan bakat yang dimilikinya. Tidak mengherankan bahwa sejumlah top
manajer tiba-tiba mengundurkan diri ketika merasa tidak ada lagi tantangan dalam perusahaan
tempat mereka bekerja. %einginan atau hasrat kompetitif untuk menonjol atau melampaui orang
lain boleh dikatakan sebagai sifat universal manusia. %ebutuhan akan penghargaan ini jika
dikelola dengan tepat dapat menimbulkan kinerja organisasi yang luar biasa. Tidak seperti halnya
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 15/28
kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih rendah, kebutuhan akan penghargaan ini jarang sekali
terpenuhi secara sempurna. Sebagai bagian dari sebuah pendekatan yang lebih konstruktif,
manajemen partisipatif dan program-program umpan balik positif positive feedback programs$
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan. /endelegasian
otonomi dan tanggung jawab yang lebih luas kepada karyawan telah terbukti efektif untuk
memotivasi kinerja dan performa yang lebih baik. %eberhasilan eksperimen &ayo seperti telah
diuraikan sebelumnya menunjukkan bahwa penghargaan finansial terbukti tidak selamanya
seefektif penghargaan psikis. &asalahnya, banyak manajer seringkali lupa atau berpikir banyak
kali untuk memberikan pujian dan pengakuan tulus bagi prestasi karyawan, dan sebaliknya tanpa
pikir dua kali untuk melemparkan kritik atas pekerjaan buruk bawahannya.
/akar kepemimpinan, Cilliam 0ohen, mengatakan bahwa jangan pernah menyia-nyiakankesempatan yang baik untuk memberikan pengakuan kepada prestasi kerja dalam organisasi.
/engakuan merupakan salah satu motivator manusia yang paling kuat. /sikolog terkenal, B.5.
Skinner menambahkan bahwa untuk mendapat motivasi maksimum, orang harus memuji secepat
mungkin setelah tampak perilaku yang pantas mendapat pujian. Bahkan :apoleon Bonaparte
terkejut menyaksikan kekuatan pengakuan sebagai motivator. Setelah tahu bahwa para
prajuritnya bersedia melakukan apa saja untuk mendapatkan medali yang diberikannya,
:apoleon berseru )Sungguh menakjubkan apa yang akan dilakukan orang untuk barang sepele
seperti itu.+
"e#utu!an akan %ktualisasi iri
!"enti'ikasi Kebutuhan Aktualisasi &iri
&enurut &aslow, setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya. %ebutuhan
manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan kemampuannya disebut &aslow
sebagai aktualisasi diri. &aslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makinmenjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki.
%ebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan akan
penghargaan terpuaskan secara memadai.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 16/28
%ebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan aspek terpenting dalam teori motivasi
&aslow. ewasa ini bahkan sejumlah pemikir menjadikan kebutuhan ini sebagai titik tolak
prioritas untuk membina manusia berkepribadian unggul. Belakangan ini muncul gagasan
tentang perlunya jembatan antara kemampuan majanerial secara ekonomis dengan kedalaman
spiritual. &anajer yang diharapkan adalah pemimpin yang handal tanpa melupakan sisi
kerohanian. alam konteks ini, piramida kebutuhan &aslow yang berangkat dari titik tolak
kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri diputarbalikkan. engan demikian perilaku
organisme yang diharapkan bukanlah perilaku yang rakus dan terus-menerus mengejar pemuasan
kebutuhan, melainkan perilaku yang lebih suka memahami daripada dipahami, memberi daripada
menerima. alam makalah ini, gagasan aktualisasi diri akan mendapat sorotan lebih luas dan
dalam sebelum masuk dalam pembahasan penerapan teori.
• Ciri-iri riba"i Aktualisasi &iri
ari hasil penelitian yang merupakan proses analisis panjang, &aslow akhirnya
mengidentifikasikan '# karakteristik pribadi yang sampai pada tingkat aktualisasi diri.
'. /ersepsi yang jelas tentang hidup realitas$, termasuk kemampuan untuk mendeteksi
kepalsuan dan menilai karakter seseorang dengan baik. Berkat persepsi yang tajam,
mereka lebih tegas dan jitu dalam memprediksikan peristiwa yang bakal terjadi. &ereka
lebih mampu melihat dan menembus realitas-realitas yang tersembunyi dalam aneka peristiwaG lebih peka melihat hikmah dari pelbagai masalah.
!. /ribadi demikian melihat hidup apa adanya dan bukan berdasarkan keinginan mereka.
&ereka lebih obyektif dan tidak emosional. Orang yang teraktualisasi diri tidak akan
membiarkan harapan-harapan dan hasrat-hasrat pribadi menyesatkan pengamatan
mereka. Sebaliknya kebanyakan orang lain mungkin hanya mau mendengarkan apa yang
ingin mereka dengar dari orang lain sekalipun menyangkut hal yang tidak benar dan jujur.
(. &empunyai spontanitas yang lebih tinggi. &ereka lebih peka terhadap inner life yang
kaya dan tidak konvensional, serta memiliki kemampuan untuk melihat dunia dari sudut
pandang baru dan menghargai keindahan dalam hal-hal yang biasa. Biasanya mereka
tidak merasa perlu menyembunyikan perasaan atau pikiran mereka, atau bertingkah laku
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 17/28
yang dibuat-buat. /ribadi teraktualisai punya selera yang tinggi terhadap seni, musik, dan
masalah-masalah politik dan filsafat.
E. %eterpusatan-pada-masalah. &ereka amat konsisten dan menaruh perhatian pada
pertanyaan dan tantangan dari luar diri, memiliki misi atau tujuan yang jelas sehingga
menghasilkan integritas, ketidakpicikan, dan tekun introspeksi. &ereka mempunyai
komitmen yang jelas pada tugas yang harus mereka kerjakan dan mampu melupakan diri
sendiri, dalam arti mampu membaktikan diri pada pekerjaan, tugas, atau panggilan yang
mereka anggap penting.
. &erindukan kesunyian. Selain mencari kesunyian yang menghasilkan ketenteraman
batin, mereka juga dapat menikmatinya.
I. &ereka sangat mandiri dan otonom, namun sekaligus menyukai orang lain. &ereka
punya keinginan yang sehat akan keleluasaan pribadi yang berbeda dari kebebasan
neurotik yang serba rahasia dan penuh rasa takut$. Terkadang mereka terlihat sangat
otonom, karena mereka menggantungkan diri sepenuhnya pada kapasitas sendiri. 2nilah
paradoksnya mereka adalah orang yang paling individualis sekaligus sosial dalam
masyarakat. Bila mereka menaati suatu aturan atau perintah, hal itu didasarkan pada
pemahaman akan manfaat yang dapat dicapai dari pemenuhan aturan yang bersangkutan,dan bukan karena ikut-ikutan.
1. da kalanya mereka mengalami apa yang disebut )pengalaman puncak+ peak
eFperience$G saat-saat ketika mereka merasa berada dalam keadaan terbaik, saat diliputi
perasaan khidmat, kebahagiaan dan kegembiraan yang mendalam atau ekstase. 4al ini
berkaitan dengan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi secara luar biasa. %adang-
kadang kemampuan ini membuat mereka seolah linglung. Tidak jarang mereka
mengalami flow dalam kegiatan yang mereka lakukan.
?. 8asa kekeluargaan terhadap sesama manusia yang disertai dengan semangat yang tulus
untuk membantu sesama.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 18/28
#. /ribadi unggul ini lebih rendah hati dan menaruh hormat pada orang lain. &ereka yakin
bahwa dalam banyak hal mereka harus belajar dari orang lain. 4al ini membuat mereka
mampu untuk mendengarkan orang lain dengan penuh kesabaran. %eutamaan virtue$ ini
lahir dari pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri. Sama seperti anak-anak,
mereka mampu mendengarkan orang lain tanpa apriori atau penilaian sebelumnya.
&aslow menyebut keunggulan ini sebagai )Being cognition+ atau )B-cognition+G
pengamatan yang pasif dan reseptif.
'". &ereka memiliki etika yang jelas tentang apa yang baik dan apa yang jahat. :amun bagi
mereka, pertentangan antara yang baik dan yang buruk tidaklah menjadi masalah. Secara
konsisten, mereka akan memilih dan lebih menyukai nilai-nilai yang lebih luhur.
''. Selera humor yang baik. &ereka tidak tertarik pada pelbagai lelucon yang melukai atau
menyiratkan inferioritas yang membuat orang lain merasa dilecehkan. &ereka lebih
menyukai humor yang filosofis, kosmik, atau yang nilai humornya terkandung dalam
logika kata-kata. &ereka juga menonjol dalam hal toleransi terhadap kelemahan-
kelemahan alamiah orang lain. :amun mereka sangat anti terhadap ketidakjujuran,
penipuan, kebohongan, kekejaman, dan kemunafikan.
'!. %reatif dalam mengucapkan, melakukan, dan menyelesaikan sesuatu. Sifat ini dikaitkandengan fleksibelitas, tidak takut membuat sesuatu yang di kemudian hari ternyata adalah
kesalahan, dan keterbukaan. Seperti seorang anak yang lugu, mereka tidak takut berkreasi
karena cemoohan orang lain. &ereka kreatif dan melihat aneka peristiwa secara segar
tanpa prasangka. &enurut &aslow, hampir setiap anak mampu membuat lagu, sajak,
tarian, lakon, atau permainan secara mendadak, tanpa direncanakan atau didahului oleh
maksud tertentu sebelumnya. emikian jugalah kira-kira kreativitas orang yang
teraktualisasi diri.
'(. &ereka memiliki penghargaan yang sehat atas diri sendiri bertolak dari pengenalan akan
potensi diri mereka sendiri. &ereka bisa menerima pujian dan penghargaan tetapi tidak
sampai tergantung pada penghargaan yang diberikan orang lain. &ereka tidak
mendewakan kemasyhuran dan ketenaran kosong.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 19/28
'E. %etidaksempurnaan. &ereka tentu juga mempunyai perasaan bersalah, cemas, bersalah,
iri dan lain-lain. :amun perasaan itu tidak seperti yang dialami orang-orang yang
neurotis. &ereka lebih dekat dengan cara pikir positif. &ereka tidak selalu tenang,
kadang-kadang bisa meledakkan amarah pulaG bosan dengan obrolan basa-basi , omong-
kosong, dan hiruk-pikuk suasana pesta.
'. &ereka mempunyai )hirarki nilai+ yang jelas. &ereka mampu melihat dan membedakan
mana yang lebih penting dan harus diprioritaskan dalam situasi tertentu. %adar konflik
dirinya rendah. &ereka memiliki lebih banyak energi untuk tujuan-tujuan yang produktif
daripada menghabiskan waktu untuk menyesali diri dan keadaan. Bagi mereka,
pertentangan antara yang baik dan yang buruk tidaklah menjadi masalah. Secara
konsisten, mereka akan memilih dan lebih menyukai nilai-nilai yang lebih luhur, dandengan tulus mengikutinya. Bagi orang-orang ini, disiplin diri relatif mudah sebab apa
yang ingin mereka lakukan sejalan dengan apa yang mereka yakini benar. :ilai-nilai
mereka didasarkan pada apa yang nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan
orang lain kepada mereka.
'I. 8esistensi terhadap inkulturisasi. &ereka mampu melihat hal-hal di luar batasan
kebudayaan dan 6aman. &aslow menyebut mereka mempunyai apa yang disebut
)kemerdekaan psikologis+. 4al itu tercermin dari keputusan-keputusan mereka yang
terkadang )melawan arus+ pendapat khalayak ramai. &ereka tidak segan menolak
kebudayaan mereka jika memang tidak sejalan dengan akal sehat. Hntuk hal-hal kecil
seperti sopan-santun, bahasa, dan pakaian, makanan, dan sebagainya tidak
dipermasalahkan. Tapi bila menyangkut hal-hal yang dirasa melawan prinsip-prinsip
dasar, mereka dapat bersikap bebas mandiri dan bertindak di luar kebiasaan.
'1. &ereka cenderung mencari persahabatan dengan orang yang memiliki karakter yang
sama, seperti jujur, tulus hati, baik hati dan berani, namun tidak menghiraukan ciri-ciri
superfisial seperti kelas sosial, agama, latar belakang ras, dan penampilan. alam hal ini
mereka tidak merasa terganggu oleh perbedaan-perbedaan. &akin matang
kepribadiannya, mereka makin tidak peduli dengan penampilan ayu, tubuh tegap, badan
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 20/28
montok, dan sebagainya. Sebaliknya mereka amat menjunjung tinggi soal kecocokan,
kebaikan, ketulusan, dan kejujuran.
'?. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang yang teraktualisasi diri cenderung membina
hidup perkawinan yang kokoh, bahagia, dan berlangsung seumur hidup. alam pribadi
yang sehat, perkawinan yang terbina memungkinkan kedua belah pihak saling
meningkatkan kepercayaan dan harga diri, saling memberikan manfaat.
'#. &ereka itu sangat filosofis dan sabar dalam menuntut atau menerima perubahan yang
perlu secara tertib. Sementara kebanyakan orang dalam masyarakat cenderung bersikap
sangat praktis atau sangat teoritis, orang yang teraktualisasi diri lebih condong bersikap
praktis sekaligus teoritis tergantung kondisi yang bersangkutan. &ereka berusaha
mencintai dunia apa adanya, dengan tetap membuka mata pada kekurangan yang ada
seraya berupaya memperbaikinya.
• Aplikasi Mana#emen
/ada tingkat puncak hirarki kebutuhan ini, tidak banyak yang dapat dikatakan tentang
bagaimana cara memotivasi individu pada level ini. Bagi orang-orang yang dikatakan telah
mencapai kematangan psikologis ini, disiplin diri relatif mudah sebab apa yang ingin mereka
lakukan sejalan dengan apa yang mereka yakini benar. :ilai-nilai dan tindakan mereka
didasarkan pada apa yang nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan orang lain kepada
mereka. Bila pada level kebutuhan sebelumnya, individu biasa dimotivasi oleh kekurangan,
orang yang matang ini terutama dimotivasi oleh kebutuhannya untuk mengembangkan serta
mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan dan kapasitas-kapasitasnya secara penuh. Bahkan
menurut &aslow, istilah motivasi kurang tepat lagi untuk diterapkan pada kebanyakan orang
yang berada di tahap aktualisasi diri. &ereka itu amat spontan, bersikap wajar, dan apa yang
mereka lakukan adalah sekedar untuk mewujudkan diriG sekedar pemenuhan hidup sebagai
manusia. Seperti kata >uijpen Being man is having to e man.
Teori-teori Motivasi Komplementer
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 21/28
ari sudut pandang filosofis, tidak ada teori dalam sejarah yang tak berguna. 9agasan
)selemah+ apa pun tetap dapat menjadi titik tolak atau pancingan untuk melahirkan ide yang
lebih baik dan lengkap. alam sejarah, pandangan muskil geosentris yang melihat bumi sebagai
pusat tata surya telah memancing teori yang benar heliosentris dari 0opernicus. Tidak
mengherankan muncul sebuah istilah teknis )pembalikan kopernikan+ untuk menyatakan suatu
terobosan gagasan yang menjungkirbalikkan suatu pandangan sebelumnya. Bagian ini tidak
dimaksudkan untuk mengusulkan suatu teori motivasi yang baru. Tetapi apa yang akan diuraikan
berikut menyiratkan bahwa dewasa ini tidak ada satu pun teori motivasional tunggal yang dapat
memecahkan segala pertanyaan tentang motivasi karyawan. Oleh karena itu perpaduan berbagai
teori motivasional dalam bagian ini akan memperlihatkan bagaimana teori-teori tersebut saling
melengkapi komplementer$ dan kapan sebaiknya diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi
organisasi. /ertanyaan yang paling banyak diajukan sehubungan dengan tema motivasi adalah
)Bagaimana saya dapat memotivasi karyawan saya=+ Hntuk menjawab masalah ini, ada empat
hal yang harus digali, yakni
'. pa yang secara intrinsik batiniah$ merangsang perilaku individu=
!. 2mbalan (re%ard) apa yang dapat memuaskan kebutuhan individu=
(. Bagaimana menyesuaikan kebutuhan individu dengan imbalan (re%ard)=
E. Bagaimana caranya agar individu betah dalam organisasi=
Hntuk soal pertama, praktisi teori &aslow akan mengatakan tingkat kebutuhan terendah
yang belum terpenuhi yang akan merangsang perilaku karyawan dalam organisasi. avid
&c0lelland mengusulkan tiga motif kebutuhan, yakni afiliasi sama dengan kebutuhan sosial
&aslow$, kekuasaan keinginan untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain$, dan
pencapaian prestasi keinginan untuk memenuhi kegiatan yang bernilai$. &c0lelland tidak
mengatakan bahwa ketiga motif itu berada dalam hirarki yang sama dalam diri setiap orang. 2amengusulkan bahwa lebih dari satu kebutuhan dapat menjadi dominan pada saat yang sama.
Hntuk soal kedua, &c0lelland telah melakukan banyak riset dan mengusulkan tiga jawaban,
yakni
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 22/28
'. Bagi individu yang memiliki motif afiliasi tinggi, sebaiknya diberi kesempatan untuk
bertugas dalam kelompok yang dipilih sendiri. %embangkanlah program kompensasi
lebih berdasarkan kelompok daripada produktivitas individual.
!. Bagi individu dengan motif kekuasaan yang tinggi, sebaiknya diberi wewenang atas
orang lain yang disesuaikan dengan derajat keterampilan yang mereka miliki.
(. Bagi individu dengan motif pencapaian prestasi yang tinggi, hendaknya ditentukan
bersama dengan mereka sasaran dengan tingkat kesulitan yang sedang saja. Berikan
tanggung jawab untuk menyelesaikan sasaran denga cara mereka sendiri dan pastikan
bahwa mereka mendapatkan cukup pengetahuan tentang kemajuan mereka melalui sistem
umpan balik yang baik.
/akar motivasi lain bernama 5rederick 4er6berg muncul untuk meneruskan karya
&aslow. 4er6berg mengumpulkan data mengenai sikap kerja karyawan di ratusan perusahaan.
ari riset itu, ia menarik kesimpulan bahwa individu mempunyai dua kategori kebutuhan yang
mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan dalam pekerjaan. 5aktor-faktor yang menyebabkan
kepuasan kerja berbeda dan terpisah dari faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja.
%ategori pertama disebut kebutuhan hygiene. %ebutuhan ini bila tidak terpenuhi akan
menimbulkan ketidakpuasan kerja. %ebutuhan ini diandaikan harus dipelihara untuk mencegahterjadinya ketidakpuasan kerja. 5aktor pemuas kebutuhan ini antara lain uang, status, perlakuan,
dan keamanan. %ebutuhan kedua yang sungguh merupakan motivasi adalah pemuasan yang
berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri. Dika ingin memotivasi orang pada pekerjaannya,
4er6berg menyarankan untuk menekankan pada hal-hal yang berhubungan dengan kerja itu
sendiri atau hasil langsung yang diakibatkannya, misalnya peluang promosi, pertumbuhan
personal, pengakuan, tanggung jawab, dan prestasi. /emuasan kategori pertama hanya berguna
untuk mencegah ketidakpuasan kerja dan tidak dapat dipakai untuk menciptakan kepuasan kerja.
Bagi 4er6berg, ketiadaan ketidakpuasan belum tentu berarti ada kepuasan.
Hntuk soal ketiga, 4er6berg masih menawarkan konsep yang disebut pemerkayaan
pekerjaan. 0aranya adalah menanyakan kepada karyawan yang telah diperkaya pekerjaannya
tentang fungsi manajemen apa yang kini dikerjakan oleh atasannya, yang ia sendiri ingin dan
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 23/28
dapat mengerjakannya. %emudian delegasikan fungsi itu kepadanya. /emerkayaan pekerjaan ini
mencakup sekaligus tambahan pekerjaan dan tanggung jawab yang bukan hanya diserahkan
begitu saja.
&etode lain yang sangat populer dalam menjawab soal ketiga ini adalah yang disebut
&anajemen Berdasarkan Tujuan(Management y &#ectives'MB&). &etode ini menawarkan
empat langkah yang harus ditempuh, yakni
'. &enetapkan sasaran bersama-sama. i sini manajer meminta setiap karyawan untuk
menentukan sasaran yang ingin ia capai dalam jangka tertentu. &anajer sendiri secara
terpisah juga mengidentifikasi sasaran yang harus dicapai karyawannya. %emudian kedua
versi sasaran dipertemukan untuk disusun daftar gabungan.
!. &erencanakan tindakan. &anajer dan karyawan berembug untuk merumuskan tindakanapa yang akan dipakai untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. i sini manajer
tentu dapat berperan lebih untuk merumuskan tindakan-tindakan strategik. :amun cara
penyampaian harus sedemikian rupa sehingga hasil rembukan tetap tampak sebagai hasil
kerja sama. Dika orang merasa dihargai, maka mereka akan mengumpulkan banyak energi
untuk melaksanakan pekerjaaannya.
(. /enerapan. >angkah ini meliputi pelaksanaan dari tindakan yang telah direncanakan
untuk mencapai sasaran yang telah disetujui bersama.
E. /engkajian. /ada akhir jangka waktu pelaksanaan, adakan pertemuan dengan karyawan
untuk membandingkan sasaran yang direncanakan dengan hasil nyata yang tercapai. Bila
sasaran tercapai, karyawan patut diberi penghargaan yang memadai. Dika tidak tercapai,
penting untuk dicari sebab-sebab masalahnya.
&etode &BO mengandung filosofi manajemen yang berasumsi bahwa ada daya tarik
nyata dalam individu jika mereka menentukan sendiri sasaran kerjanya. %ekuatan utama terletak
dalam sasaran yang disusunya, bukan pada atasan. Hntuk menjawab soal terakhir, kita menuju
teori yang disebut teori /enguatan (reinforcement theory) yang telah berkembang menjadi
strategi bernama &odifikasi /erilaku. Teori ini berseberangan dengan &BO. &BO merupakan
pendekatan kognitif yang menekankan bahwa sasaran individu mengarahkan tindakannya.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 24/28
Sedangkan dalam teori /enguatan, kita mempunyai pendekatan perilaku behavioristik$, yang
melihat penguatanlah yang mengkondisikan perilaku. Teori ini menawarkan tiga langkah, yakni
'. &enetapkan sasaran. 2ni sama dengan langkah pertama &BO. Teori /enguatan
menggarisbawahi bahwa sasaran haruslah dapat diukur.
!. &emberi umpan balik. >angkah ini harus diambil secara efektif oleh manajer. Teori ini
menekankan bahwa setiap saat yang diinginkan, karyawan sebaiknya tahu bagaimana
kemajuan mereka menuju sasaran, tindakan untuk mengoreksi diri dapat diambil secepat
mungkin.
(. &emberikan imbalan tepat waktu. 2mbalan yang dalam praktek terbukti paling penting
tetapi juga paling tidak dimanfaatkan oleh manajer, adalah pengakuan. Sudah sering
terdengar keluhan karyawan bahwa manajer mereka seakan tidak tidak tahu semua hal
baik yang telah dikerjakan mereka. Tetapi begitu ada kesalahan, mereka langsung
mendapat kritik atau celaan. alam jangka pendek, celaan mungkin dapat menjadi
motivator sementara. Tetapi biasanya celaan cenderung memiliki sejumlah konsekuensi
disfungsional bagi organisasi dalam jangka panjang. Orang butuh motivasi, bukan celaan.
Dika manajer mengharapkan karyawan untuk tidak suka bekerja untuknya dan dengan
demikian menghindari semua tanggung jawab, maka pola kepemimpinan yang sangat memaksadan mengendalikan yang kemungkinan diterapkan oleh manajer, akan menciptakan ramalan
pemenuhan-diri, di mana pekerja akan termotivasi melakukan pekerjaan seminim mungkin.
Sebaliknya, jika manajer mengharapkan karyawan mereka untuk mencari tanggung jawab dan
mampu mengarahkan-diri ke sasaran yang mengandung imbalan, itu pun dapat menciptakan
ramalan pemenuhan-diri. 2nilah dugaan yang terkandung dalam Teori J dan Teori @ dari
&c9regor. /erangkat pengharapan terakhir, Teori @, pada mulanya dikembangkan dari teori
4irarki %ebutuhan &aslow, dan sangat mendasari gagasan perkayaan pekerjaan dan &BO. ari
uraian di atas, tampak benang merah antara teori yang satu dengan yang lain. Semua teori
motivasional ini saling melengkapi dan dapat dipergunakan sesuai dengan keperluan, situasi, dan
kondisi organisasi yang bersangkutan.
Kesimpulan* ro &an Kontra Teori Abraham Maslow
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 25/28
ari sekian banyak teori motivasional yang ada, mungkin teori 4irarki %ebutuhan
&aslow yang paling luas dikenal. Teori ini mewariskan pesan bagi kita bahwa begitu orang
melewati tingkat kebutuhan tertentu, ia tidak lagi terdorong oleh motivasi tingkat di bawahnya.
4al ini memberikan pengertian agar seorang manajer atau pemimpin atau motivator dalam
organisasi hendaknya mengenal apa yang dibutuhkan oleh bawahannya. %ebutuhan seorang
buruh produksi harian dengan karyawan staff manajerial tentu berbeda. Hntuk memberikan
motivasi yang dapat meningkatkan performa kepada keduanya, seorang motivator harus
memberikan treatment yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Bilamana seorang
karyawan mempunyai gaji dan keamanan kerja yang dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan
rasa amannya, maka hal itu tidak lagi akan memberikan motivasi. Sama halnya kita tidak akan
meresahkan kebutuhan bernapas, kecuali kita mempunyai masalah dalam organ pernapasan kita.
4irarki %ebutuhan &aslow penting bagi kita karena membantu menjelaskan mengapa
gaji tinggi, keuntungan yang baik, dan keamanan kerja tidak selamanya dapat memotivasi
kinerja. engan menelaah apa yang menjadi kebutuhan karyawan dan memberikan pemuasan
yang tepat sasaran, seorang motivator benar-benar telah mengelola motivasi. &engelola motivasi
berarti mengajak orang untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan untuk dilaksanakan, kapan
dan bagaimana itu dilakukan, karena orang ingin melakukannya.
4endaknya hirarki kebutuhan &aslow tidak dilihat secara kaku dan mutlak. Batas-batas
antara tingkatan yang satu dengan yang lain tidak terlampau jelas dan lebih menunjukkan saling
tumpang tindih. Tidak bisa dipastikan dengan kaku bahwa kebutuhan rasa aman hanya akan
muncul setelah kebutuhan akan makanan terpuaskan sepenuhnya. %ebanyakan orang dalam
masyarakat kita telah mampu memuaskan sebagian besar kebutuhan dasariah mereka kendati
belum dalam arti sepenuh-penuhnya. @ang mau ditekankan adalah bahwa begitu suatu tingkat
kebutuhan terpuaskan, maka kebutuhan tersebut tidak lagi akan memiliki pengaruh yang berarti
pada motivasi.
Sebagaimana lumrahnya perkembangan suatu teori, tesis &aslow juga mengundang
sejumlah antitesis. 2tulah dinamika dan dialektika ilmu pengetahuan. Sejumlah kalangan melihat
bahwa teori &aslow, kendati tampak sah bagi banyak orang, namun masih harus dibuktikan
secara empiris. alam kenyataannya, sulit sekali untuk memisahkan dan mengukur kebutuhan
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 26/28
itu. Hrutan hirarki spesifik tidak sama bagi semua orang. Duga tidak ada penjelasan kapan suatu
kebutuhan sudah cukup terpenuhi. an mungkin ada beberapa kebutuhan yang dominan dalam
diri seseorang pada saat yang sama.
&anusia memang makhluk yang dinamis dan multidimensional. Semua teori ilmu
pengetahuan tentang manusia mesti berhadapan dengan kenyataan itu. ari kenyataan ini, orang
melihat bahwa teori &aslow semestinya didukung lagi dengan bukti-bukti empiris yang lebih
banyak. 4ingga saat ini belum cukup bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa kebutuhan-
kebutuhan manusia dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok yang berbeda atau berada pada
suatu hirarki. Sejumlah ahli menjadi ragu karena hasil penelitian-penelitian memberikan hasil
yang berbedaG beberapa penelitian mendukung, sedangkan yang lainnya menolak. Cahba dan
Bridwell '#1I$ menyimpulkan suatu paradoks untuk teori &aslow bahwa teori ini diterimaluas, tapi tidak banyak didukung oleh bukti riset.
/atut disayangkan bahwa bagian terbesar dari hasil-hasil riset tersebut dicapai dari studi-
studi yang tidak menguji teori &aslow secara tepat. 7valuasi di atas menunjukkan sejumlah
keterbatasan yang lumrah pada suatu teori ilmiah. :amun secara umum dapat dikatakan bahwa
teori &aslow telah meletakkan batu pertama untuk penelitian struktur individu terutama
menyangkut apa yang lebih mendorong perilaku tertentu dalam organisasi. Sumbangan &aslow
tidak sedikit untuk perkembangan psikologi organisasi. Bila ditinjau lebih khusus, evaluasi atau
riset yang menghasilkan kesimpulan yang tidak mendukung teori bisa saja berangkat dari
pemahaman yang tidak komprehensif atas teori dan jalan pikiran &aslow. Tidak jarang terjadi,
dalam banyak kasus penelitian, teori yang baik gagal dibuktikan karena metode dan aplikasi riset
yang buruk. Tidak adanya keberhasilan sering disebabkan oleh salah pengertian teori, atau
penerapan buruk konsep motivasi yang baik.
alam buku Motivation and Personality, &aslow berkali-kali mengingatkan agar jangan
sesekali memutlakkan kelima tingkat kebutuhan atau membedakannya secara tajam dan kaku.
%iranya &aslow sepenuhnya menyadari sejak awal bahwa berbicara tentang struktur kepribadian
manusia yang dinamis tidak segampang membalikkan telapak tangan. Hntuk memahami,
menerima, dan menerapkan teori yang hingga kini masih menggema ini, kita harus memahami
sejumlah kualifikasi lanjutan agar konsep kita menjadi lebih komprehensif.
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 27/28
Pertama" mengingat teori &aslow merupakan suatu teori umum tentang kebutuhan
manusia, maka ketika diterapkan kepada manusia tertentu dengan budaya tertentu$ tentu
terdapat kekecualian-kekecualian dalam pengurutan umum hirarki yang ada. da orang tertentu
yang tidak pernah berkembang melampaui tingkatan pertama atau kedua, sedangkan ada pula
orang lain yang demikian terpukau oleh kebutuhan tingkat tinggi sehingga kebutuhan-kebutuhan
yang lebih rendah tidak menarik bagi mereka.
Kedua, rantai kausatif tidak selalu berlangsung dari stimulus-kebutuhan-perilaku.
Sekalipun &aslow dalam tesisnya menyatakan bahwa apabila seseorang tidak dapat memenuhi
dua macam kebutuhannya, maka ia lebih menginginkan pemenuhan kebutuhan yang lebih
mendasar. :yatanya, mungkin tindakan-tindakannya tidak sesuai dengan keinginannya karena
ideal, standar sosial, norma, dan tugas-tugas dapat mempengaruhi dirinya.
Ketiga, suatu tindakan jarang sekali dimotivasi oleh sebuah kebutuhan tunggal. Setiap
tindakan cenderung disebabkan oleh berbagai macam kebutuhan. i lain sisi, dua kebutuhan
yang sama tidak selalu akan menyebabkan timbulnya reaksi yang sama pada setiap individu.
Hmumnya dapat kita lihat bahwa individu-individu dapat mengembangkan tujuan-tujuan
substitut ketika pencapaian langsung terhadap suatu kebutuhan terhalangi.
Keempat , perlu disadari bahwa banyak di antara tujuan yang diupayakan oleh manusiamerupakan tujuan-tujuan jauh dan berjangka panjang yang hanya dapat dicapai melalui suatu seri
langkah dan sarana. Bila dalam jangka pendek seseorang tidak menampakkan minat pada tujuan
tertentu belum tentu bahwa ia tidak membutuhkannya. &enyadari hal ini, lagi-lagi ditegaskan
betapa besar misteri yang meliputi kepribadian manusia. %ata pemeo, dalamnya lautan bisa
diduga, dalamnya hati manusia sungguh tak dinyana. Barangkali misteri manusia in jugalah yang
membatasi semua teori tentang manusia.
Seorang ilmuwan bernama 0raig /inder memberikan jalan tengah atas dua kubu
pendapat yang pro-kontra sebagai berikut
)Teori &aslow tetap sangat populer di kalangan para manajer dan mereka yang
mempelajari perilaku organisasi kendati tidak banyak studi yang secara resmi dapat
mengkonfirmasi atau menolaknya.... da kemungkinan bahwa dinamika yang terimplikasi pada
7/21/2019 Mantri Maslow
http://slidepdf.com/reader/full/mantri-maslow 28/28
teori &aslow tentang kebutuhan bersifat terlalu kompleks untuk diterapkan dan dikonfirmasi
oleh riset ilmiah. Dika demikian halnya, maka kita tidak pernah mungkin mendeterminasi berapa
valid teori tersebut -atau secara tepat- aspek mana sajakah dari teori tersebut bersifat valid, dan
aspek mana yang tidak valid.+
Sekalipun tidak banyak riset yang secara jelas mendukung teori ini, kita tetap dapat
menarik pelajaran berharga bagi para manajer. %hususnya dapat dikatakan bahwa suatu
kebutuhan yang terpenuhi mungkin akan kehilangan potensi atau daya motivasionalnya. Oleh
karena itu, sebagai implikasi atas teori ini, para manajer dianjurkan untuk memotivasi para
karyawan mereka dengan jalan merancang program-program atau praktek-praktek yang
ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang muncul atau kebutuhan-kebutuhan
yang belum terpenuhi.