manual komunitas

182

Upload: bayu-wardhana

Post on 18-Jul-2015

419 views

Category:

Government & Nonprofit


11 download

TRANSCRIPT

1KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Tim Penyusun

TIM PENGARAH : M. Basuki Hadimuljono,

Dadang Rukmana, Firman Mulia Hutapea, Budi Situmorang, Dedy Permadi, Lina Marlia,

Bahal Edison Naiborhu

TIM PELAKSANA : Firsta Ismet, Endra S. Atmawidjaja, Marcia,

Zikky Ardiansyah, Mula Pralampita, Deciana Napitupulu, Dwi Yudho Sasongko.

TIM PENDAMPING :

Alinda ZainNirwono JogaIwan Ismaun

Bayu WhardanaBintang A. Nugroho

Niken Prawestiti

TIM PENYUSUN : Santi Indra Astuti, Tito Budiarto, Rita Gani

Ilustrasi & Tata Letak :

Yoga Iman G & Friend [email protected]

Foto : Dokumentasi

Direktorat Jenderal Penataan Ruangdan dari berbagai sumber

Dicetak di IndonesiaPenerbit :

Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Dipersilahkan mengutip atau memperbanyak sebagian buku ini dengan seizin tertulis

dari penulis dan/atau penerbit.

Indeks :ISBN 978-602-1365-07-6

Copyright © 2013

DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMGedung Ditjen SDA & DitjenPenataan Ruang Lt.4Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran BaruJakarta Selatan 12110Tel/Fax : 021-7231611 - 021-7243431www.penataanruang.net

Untuk membangun Kota Hijau, mari kita buang jauh-jauh pikiran untuk mewujudkan impian ini sendirian. Kota adalah milik bersama, maka Kota Hijau harus menjadi cita-cita bersama. Ini berarti, kita harus menggandeng sebanyak-banyaknya kawan, keluarga, kerabat, siapapun, agar dapat bersama-sama terlibat dalam membangun Kota Hijau. Buku ini memberi panduan praktis untuk keperluan tersebut. Yaitu, menginformasikan, mengajak, dan bergerak bersama warga, keluarga, atau siapapun di lingkungan Anda guna melakukan aksi nyata membangun Kota Hijau.

Modul ini khusus diperuntukkan bagi sahabat-sahabat komunitas, karena kami meyakini pada komunitaslah terletak energi, semangat, dan potensi dinamika perubahan yang luarbiasa. Maka, siapapun Anda, dan apapun komunitas Anda, bacalah modul ini. Resapilah gagasan-gagasannya. Dan sambutlah ajakan kami untuk bersama-sama Anda membangun komunitas, mengembangkan komunitas yang sudah ada, atau melibatkan komunitas Anda dalam Aksi Hijau secara global.

2 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersamai

Salam Hijau.Buku ini dirancang dengan satu tujuan: menggerakkan kita semua untuk mengupayakan terwujudnya Kota Hijau. Untuk itu, buku ini berisi pemahaman mengenai Kota Hijau, atribut-atribut Kota Hijau, dan petunjuk-petunjuk untuk mengawali langkah kita dalam mewujudkan Kota Hijau. Inilah yang akan Anda temukan pada buku ini:

Sekilas Kota HijauMenjelaskan konsep Kota Hijau, Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH), dan payung hukum berupa Undang-Undang yang berhubungan dengan Kota Hijau.

Atribut Kota HijauMenjelaskan makna dan aksi setiap atribut Kota Hijau. Penjelasan atribut selalu dimulai dengan kalimat “Apakah (atribut) itu?”. Misalnya, “Apakah Green Open Space itu?”

Aksi Hijau KomunitasIngin tahu apa yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan Kota Hijau sesuai dengan atributnya? Informasinya ada di bagian ini!

TipsPetunjuk-petunjuk praktis atau keterangan tambahan untuk memudahkan aksi lapangan atau tugas yang akan dikerjakan.

Lembar Komitmen Lembar Komitmen ada di setiap akhir bab. Isinya adalah lembar yang sengaja dikosongkan untuk diisi oleh pembaca buku mengenai gagasan-gagasan yang muncul sesudah mendapatkan informasi Kota Hijau.

Rencana Kerja Anda (RKA)RKA terdapat pada Bab 9 berjudul “Membaca Lingkungan, Merencanakan Program”. RKA adalah lembar kosong berisi instruksi atau data untuk diisikan. RKA memberi panduan langkah demi langkah bagi komunitas atau warga yang ingin membentuk komunitas, guna berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan Kota Hijau. Jadi, tidak perlu bingung untuk beraksi secara nyata. Ikutilah panduan dalam Bab 9 ini.

Panduan Membaca Buku Komunitas

3KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama ii

Kata PengantarBicara soal Kota Hijau, kita semua berangkat dari pemikiran yang sama. Yaitu, bagaimana mewujudkan impian Kota Hijau menjadi kenyataan. Pertanyaannya, mungkinkah itu dilakukan? Tidak ada jawaban lain kecuali YA. Kota Hijau dapat diwujudkan. Syaratnya hanya satu: ada harapan yang dipupuk bersama, terus-menerus, secara konsisten. Ibarat benih, jika dirawat dengan baik, maka pohon harapan yang tumbuh akan memberikan manfaat kepada siapa saja. Demikian pula dengan Kota Hijau. Siapa sih yang tidak ingin hidup di tengah kota yang sejuk, nyaman, bebas dari krisis lingkungan, dan memberi ruang tumbuh kembang yang maksimal? Inilah cita-cita kita bersama. Satu hal sangat jelas, mewujudkan Kota Hijau tidak hanya bermanfaat buat kita yang sekarang ini menghuni bumi. Tetapi juga menciptakan ruang hunian yang nyaman sebagai warisan bagi anak cucu kita kelak.

Untuk membangun Kota Hijau, mari kita buang jauh-jauh pikiran untuk mewujudkan impian ini sendirian. Kota itu milik bersama, maka harus menjadi cita-cita bersama. Ini berarti, kita harus menggandeng sebanyak-banyaknya kawan, keluarga, kerabat, siapapun, agar dapat bersama-sama terlibat dalam membangun Kota Hijau. Buku ini memberi panduan praktis untuk keperluan tersebut. Yaitu, menginformasikan, mengajak, dan bergerak bersama warga, keluarga, atau siapapun di lingkungan Anda guna melakukan aksi nyata membangun Kota Hijau.

Perlu disampaikan, format buku ini agak berbeda dari buku-buku kami pada umumnya. Modul ini memang khusus diperuntukkan bagi sahabat-sahabat komunitas, karena kami meyakini pada komunitaslah terletak energi, semangat, dan potensi dinamika perubahan yang luarbiasa. Maka, siapapun Anda, dan apapun komunitas Anda, bacalah modul ini. Resapilah gagasan-gagasannya. Dan sambutlah ajakan kami untuk bersama-sama Anda membangun komunitas, mengembangkan komunitas yang sudah ada, atau melibatkan komunitas Anda dalam Aksi Hijau secara global.

4 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersamaiii

M. Basuki HadimuljonoDirektur Jenderal Penataan Ruang

Kembali soal Kota Hijau, seluruh dunia sedang bergerak mewujudkannya. Inilah kesempatan Anda untuk menjadi bagian dari sebuah gerakan perubahan yang akan mewariskan bumi indah ini pada anak cucu kita. Mari melakukannya sekarang. Bersama-sama. Untuk Kota Hijau, kota kita semua.

Jakarta, September 2013

M. Basuki Hadimuljono Direktur Jenderal Penataan Ruang

5KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama iv

Dafta

r Isi

Sekilas tentang kota hijau 1

Green waste 65

Green Planning and Design 16

Green open space 27

Green Building 49

Kota Hijau apakah itu? Atribut Kota Hijau ?

P2KH apakah itu?PAYUNG HUKUM P2KH

SKENARIO P2KH

23567

Apakah Green Waste itu?Aksi Hijau Komunitas untuk Green waste

Bank SampahBisnis Daur Ulang Sampah

Event Kreatif Berbasis Sampah

6669717272

Apakah Green Planning and Design itu? Aksi Hijau Komunitas untuk Green planning & design

Menyusun Peta Hijau

182023

Apakah Green Open Space itu?Wujud Green Open Space

Aksi Hijau Komunitas untuk Green Open SpaceTaman kotaHutan kotaJalur hijau

Tempat pemakaman umumPertanian perkotaan

2830313235384042

Apakah Green Building itu?Mewujudkan Green Building

Aksi Hijau Komunitas untuk Green BuildingMemanfaatkan Material Daur Ulang

Mengembangkan Sumber Energi Lokal Secara MandiriGreen Building sebagai Gaya Hidup Komunitas

505456585959

Tim PenyusunPanduan Membaca Buku Komunitas

Kata PengantarDaftar Isi

iii

ivv

6 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersamav

Green Transportation77

Green water99

Green energy115

Green community132

Apakah Green Transportation itu?Mengatasi KemacetanAksi Hijau Komunitas untuk Green TransportationJalan Kaki, Yuk!(Menyelamatkan dan Memiliki) Kawasan Pejalan KakiAyo Bersepeda!Ride Sharing!Bijak Berkendaraan

7981838387889093

Apakah Green Water itu?Green Water di PerumahanGreen Water di PerkotaanGreen Water untuk IndustriGreen Water untuk PertanianAksi Hijau Komunitas untuk Green water

100102103104104109

Apakah Green Energy itu?Pembangkit Listrik Tenaga AnginPembangkit Listrik Tenaga MatahariPembangkit Listrik Tenaga AirEnergi TumbuhanPembangkit Listrik Panas BumiEnergi SampahAksi Hijau Komunitas untuk Green Energy

116118119120123124125127

Apakah Green Community itu?Manfaat Green CommunityMembentuk Green Communityfoto kegiatan forum komunitas hijauMembacaLingkungan, Merencanakan Program Menandai Persoalan yang AdaMerencanakan AksiBerbagi TugasDana & AnggaranBuka Jaringanbergabunglah dengan fkh kotaDaftar forum komunitas hijau (FKH)

135136138142149150152154156158163164

7KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama vi

8 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Merupakan kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

kota hijau

Pendahuluan

Marilah kita cermati kondisi di sekitar lingkungan kita. Pagi hari pukul enam tiga puluh, beberapa menit setelah putera-puteri kita mencium tangan orangtuanya untuk berpamitan ke sekolah masing-masing, jalanan sudah penuh dipadati kendaraan. Motor, mobil, angkutan kota, ojek, sesekali becak dan sepeda, semua tumpah ruah memenuhi jalanan. Udara sesak dengan polusi knalpot. Pejalan kaki kerepotan mencari jalan. Trotoarpun, kalau ada, dijajah motor tanpa ampun.

Tak heran, begitu sampai di tempat tujuan, murid-murid sekolah sudah kehabisan energi untuk menyerap pelajaran. Para karyawan sudah loyo kelelahan terserap tenaganya untuk bersaing merebut celah jalanan agar sampai tepat waktu—itupun tetap terlambat. Para bos sudah terkuras emosinya. Biarpun naik mobil nyaman yang dikemudikan supir, beliau tetap tak bisa menghindar dari kemacetan yang parah. Situasi seperti ini terjadi kembali di sore hari. Dan besoknya. Dan besoknya lagi. Berminggu-minggu, bertahun-tahun... kota yang seharusnya jadi tempat kehidupan, lama-lama berubah jadi ruang tempat kematian, penyakit, dan bahaya yang mengancam.

Semua kota sesungguhnya menghadapi

persoalan yang sama: tekanan urbanisasi, polusi yang parah, lingkungan hidup yang tergradasi, lahan hijau yang menghilang diganti hutan beton. Bertubi-tubi bencana tiba-tiba menyerang. Banjir, tanah longsor, sinkhole, belum lagi pemanasan global. Udara bersih semakin sulit didapat. Air semakin langka. Pemadaman listrik kian sering terjadi—sebuah tanda persoalan energi yang serius. Dan tahu-tahu, harga bawang putih, bawang merah, cabe merah, dan sembako lainnya melonjak tinggi. Sebuah sinyal rapuhnya ketahanan pangan. Semua permasalahan ini saling kait-mengait dengan kompleks menjadi masalah kota-kota di seluruh Indonesia.

Menyedihkan, kita adalah bagian dari permasalahan itu. Karena, kita tidak sadar sedang berhadapan dengan kota yang sekarat akibat bencana ekologis. Tentu saja, ketika kota menjadi sakit, maka setiap orang yang ada di dalamnya pun terancam sakit. Ketika kota menjadi sekarat, kita juga demikian. Tak seorang pun mau terus-terusan terjebak dalam situasi dan ancaman seperti ini. Maka, tugas kita sekarang menghidupkan dan menyehatkan kota. Mengubah warna kota yang abu-abu kusam menjadi hijau cemerlang. Mengubah kota yang sakit menjadi KOTA HIJAU.

tentang Kota HijauSekilas

11KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kota Hijau apakah itu?Kota hijau adalah kota ramah lingkungan yang dibangunberdasarkan keseimbangan antara dimensi sosial, ekonomi danlingkungan, serta dimensi tata kelolanya, termasuk kepemimpinan dan kelembagaan kota yang mantap.

Kota Hijau adalah sebuah metafora yang dipilih untuk melambangkan Kota Berkelanjutan atau Kota Ekologis. Kota Hijau, dengan demikian, adalah kota yang mengandung pengertian sbb.

Kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Kota yang didesain dengan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, dihuni oleh orang-orang yang

memiliki kesadaran untuk meminimalisir (penghematan) penggunaan energi, air dan makanan, serta meminimalisir buangan limbah, percemaran udara dan pencemaran air.

Kota yang mengutamakan keseimbangan ekosistem hayati, dengan lingkungan terbangun sehingga tercipta kenyamanan bagi penduduk kota yang tinggal didalamnya maupun bagi para pengunjung kota.

Kota yang dibangun dengan menjaga dan memupuk aset-aset kota-wilayah, seperti aset manusia dan warga yang terorganisasi, lingkungan terbangun, keunikan, dan kehidupan budaya, kreativitas dan intelektual, karunia sumber daya alam, serta lingkungan dan kualitas prasarana kota.

2 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green Planningand DesignPerencanaan dan perancangan yangramah lingkungan sesuai dengan RTRW dan rencana rinci lainnya

Green Open SpacePeningkatan kuantitas dan kualitasRTH sesuai karakteristik kota/kabdengan target RTH Publik 30%

Green WasteUsaha untuk zero waste denganmelaksanakan prinsip 3R yaitumengurangi sampah/limbah,mengembangkan proses daur ulang dan meningkatkannilai tambah

Green TransportationPengembangan sistem transportasi

yang berkelanjutan, misal :transportasi publik, jalur sepeda

dan pedestrian

Green WaterEfisiensi pemanfaatan sumberdaya air, pencegahan pencemaran dan pengendalian risikobencana terkait air

Green EnergyPemanfaatan sumber energi yangefisien dan ramah lingkungan

Green BuildingBangunan hemat energi,diawali dengan PerdaBangunan Gedung

Green CommunityKepekaan, kepedulian dan peranserta aktif masyarakat dalampengembangan atribut-atribut kotahijau

Atribut Kota HijauKota Hijau memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri.

Kami menyebutnya sebagai ‘Atribut Kota Hijau’. Inilah atribut-atribut tersebut.

3KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setiap atribut memiliki makna dan cara penerapan yang berbeda-beda. Anda bisa menyimaknya pada bab-bab lanjutan dari buku ini. Yang jelas, atribut-atribut ini saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitannya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

DELAPAN ATRIBUT KOTA HIJAU DAN KETERKAITAN SATU SAMA LAINNYA

WaterGreen

GreenOpen Space

BuildingGreen

WasteGreenTransportation

Green

EnergyGreen

Planing & Design

Green

CommunityGreen

4 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

P2KH apakah itu?Di Indonesia, gagasan Kota Hijau disambut

baik oleh pemerintah dari berbagai wilayah Nusantara. Di bawah Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang, dibentuk Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) sebagai wujud langkah nyata Pemerintah di tingkat Pusat, Provinsi, hingga Kota/Kabupaten, sebagai bentuk respon terhadap perubahan iklim di Indonesia. Bentuk kegiatan P2KH sendiri berbeda-beda di setiap kawasan, disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan kesiapan masing-masing kota/kabupaten.

Pada tahun 2011, P2KH diawali dengan penyusunan Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) dan penandatanganan Piagam Kota Hijau untuk 60 Kota/Kabupaten.

Tahun 2012, 60 Kota/Kabupaten telah menyelesaikan penyusunan Rencana Induk RTH, implementasi fisik penambahan RTH baru (54 Kota/Kabupaten), dan pembentukan Forum Komunitas Hijau (FKH) berikut pembuatan Peta Komunitas Hijau (PKH).

Di samping itu, ada 25 Kota/Kabupaten juga telah menyusul menyelesaikan penyusunan RAKH, Rencana Induk RTH dan pembentukan FKH berikut pembuatan PKH. Selanjutnya, ada 29 Kota/Kabupaten peserta baru yang telah menyusun RAKH dan menandatangani Piagam Kota Hijau, siap untuk bergabung dalam pelaksanaan kegiatan P2KH 2013.

5KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

PAYUNG HUKUM P2KH ANTARA LAIN :

UU NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG (PASAL 29)30% dari wilayah kota berwujud RTH, RTH Publik 20% dan RTH Privat 10%.

UU NO. 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANAMewujudkan Kota Tanggap Bencana, RTH sebagai tulang punggung evakuasi bencana.

UU NO. 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG (PASAL 14 AYAT 4)Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannyaharus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yangseimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.

PP NO. 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (PASAL 36)Rencana penyediaan dan pemanfaatan wilayah kota terbuka hijau publik kota min. 20% dari luaswilayah kota, sedangkan privat min 10% dari luas wilayah kota. Apabila sudah lebih besar dari 30%(tiga puluh persen), harus tetap dipertahankan.

PERPRES NO. 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL GAS RUMAH KACATarget penurunan emisi GRK sebesar 26% dengan usaha sendiri atau mencapai 41% denganbantuan internasional pada tahun 2020Penurunan emisi GRK pada 5 sektor utama: pertanian; kehutanan dan lahan gambut; energi dantransportasi; industri; dan pengelolaan limbah.

Undang-undang sektor lain diantaranya adalah :UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPUU NO. 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKANUU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALANUU NO. 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAHUU NO. 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANAUU NO. 34 TAHUN 2004 TENTANG JALANUU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAHUU NO. 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR

6 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Mewujudkan Kota Hijau melalui P2KH membutuhkan perencanaan sistematis dan terpadu. Skenarionya adalah sbb.

Skenario perkembangan P2KH, dari tahun ke tahun, memang mengesankan. Tetapi, pekerjaan utama kita sebenarnya bukan di sana. Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat adalah memfasilitasi dan merintis P2KH di berbagai wilayah. Selanjutnya, menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk mengelolanya.

SKENARIO PELAKSANAAN P2KH

2011

TAHAPAN

FOKUS (WAJIB)

RAKH +

PiagamKomitmen

65 Kab/Kota 65 Kab/Kota 112 Kab/Kota Seluruh IndonesiaKab/Kota

2012 2013 2014RAKH

+ Piagam

Komitmen

RAKH +

PiagamKomitmen

INISIASI IMPLEMENTASI REPLIKASI INSTITUSIONALISASILINTAS SEKTOR

GPD GOS GC GPD GOS GCGPD GOS GCGPD GOS GC

20112011 20142014Bimbingan Teknis:Kampanye Publik

Replikasi GreenOpen Space

Perluasan SpektrumKota Hijau (Best Practices)

Bimbingan Teknis:Sosialisasi

Bantuan Teknis:Fasilitasi PenyusunanRAKH

Pernyataan Komitmen terhadap RAKH

20122012 20132013Bimbingan Teknis:Kampanye PublikPelatihan/Capacity Building

Bantuan Teknis:Fasilitasi penyusunan RAKHFasilitasi penyusunan Green MapFasilitasi penyusunanmasterplan RTHFasilitasi KegiatanGreen CommunityPercontohan Green Open Space / Pilot projectPerluasan Spektrum Kota Hijau

Bimbingan Teknis:Kampanye PublikPelatihan/Capacity BuildingBantuan Teknis:Fasilitasi penyusunan RAKHFasilitasi penyusunanGreen MapFasilitasi penyusunanmasterplan RTHFasilitasi KegiatanGreen CommunityPercontohan Green Open Space / Pilot project

Green Planning and Design, Green Open Space, Green Community

Green Transportation, Green Waste

Green Water, Green Building, Green Energy

2010 2014 2019 2024

Perluasan Spektrum Kota Hijau

Perluasan Spektrum Kota Hijau

SKENARIO P2KH

7KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Mengelola P2KH di lingkungan komunitas berarti memanfaatkan, meningkatkan, dan mewujudkan agenda-agenda

P2KH sesuai dengan potensi wilayah dan prioritas masing-

masing kawasan. Pada titik ini, kita tidak bisa lagi

hanya menunggu-nunggu uluran proyek. Secara mandiri, kita harus bergerak mengelola P2KH menjadi program kita sendiri, baik di level pemerintah daerah, maupun komunitas. Sudah semestinya demikian, karena kitalah yang seterusnya menjadi pemangku kepentingan

utama dari program ini.

Anda adalah bagian dari PERUBAHAN.....

8 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Jangan biarkan ketertarikan Anda pada Aksi Hijau P2KH dihalangi oleh pertimbangan-pertimbangan seperti biaya, sumberdaya manusia, lokasi, dan sebagainya. Aksi Hijau adalah inisiatif yang sangat fleksibel, bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Lakukanlah Aksi Hijau sesuai dengan porsi kemampuan masing-masing. Kaitkan dengan situasi dan permasalahan lingkungan.

Bersama Anda, komunitas bisa mewujudkan P2KH dengan cara:1. Memprakarsai salah satu Aksi Hijau P2KH, dan mewujudkannya di tengah masyarakat.2. Mengidentifikasi permasalahan lingkungan dan solusi dalam konteks atribut-atribut

P2KH. 3. Mendukung Aksi Hijau P2KH yang diprakarsai pemerintah, atau pihak lain dengan cara

melibatkan diri.4. Turut menyosialisasikan Kota Hijau dan P2KH.5. Menjadi kelompok advokasi, misalnya mengawasi proses penentuan kebijakan khususnya

terkait tata kota di tingkat pemerintah kota/kabupaten masing-masing agar tidak melanggar prinsip-prinsip P2KH dan RAKH.

6. Turut berpartisipasi dalam menjaga dan mengelola hasil-hasil P2KH selama ini. Misalnya, memelihara Taman Kota, jalur sepeda, jogging track. Menjaga trotoar dari invasi pesepeda motor. Mengelola sampah sesuai aturan. Menjaga kebersihan sungai. Berinisiatif mengisi ruang terbuka dan memanfaatkan lahan kosong. Mengelola Bank Sampah. Dan lain-lain.

Apa yang bisa dilakukan oleh Anda sebagai bagian dari komunitas?

9KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ini adalah cer ita tentang sekelompok orang yang ‘gerah’ mel ihat lahan kosong yang telantar. Lewat Google Earth, Ridwan Kamil—warga Bandung pegiat komunitas kreati f—mel ihat banyak lahan semacam ini. Berbekal 19.600 follower yang akti f bertwitter-r ia, Ridwan Kamil membangun komunitas Indonesia Berkebun tanpa modal. Setiap follower menyumbang, entah tanah kosong, kompos, b ib it, pengetahuan cara bertani organik dan waktu serta tenaga. Para followers tersebut bergabung dengan komunitas berkebun di kotanya masing-masing seperti Jakarta Berkebun, Bandung Berkebun, Banten Berkebun, Makasar Berkebun, dan seterusnya.. . Dalam waktu setahun, telah terbentuk 20 komunitas berkebun di 20 kota besar Indonesia. Bahkan, pada acara puncak Konferensi Tunza 2011 di Bandung, ratusan peserta mendeklarasikan komitmennya untuk mengimplementasikan urban farming di negaranya masing-masing. Luarb iasa bukan?

Maria Hardayanto, 4 Desember 2011, Kompasiana.comRahasia di Balik Kesuksesan Indonesia Berkebun

Mereka yang telah mewujudkan sebagian impiannya...Komunitas Indonesia Berkebun

Foto | dari berbagai sumber

10 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

T idak banyak guru yang sadar dan pedul i akan l ingkungan di sekolahnya. Namun, bagi Ibu Guru N ia Kurniati, memilah dan mengurangi sampah telah menjadi hal yang sangat dinikmatinya. Komitmen

ini membawa sekolah tempat ia menga jar memperoleh penghargaan pelestar ian l ingkungan tingkat sekolah dar i Pemerintah Kota Bandung. Awalnya, N ia keb ingungan mel ihat tumpukan

sampah di sekolahnya. Dar i s itulah awal c ita-c itanya menc iptakan sekolah yang ramah l ingkungan. Setelah mendapatkan pelatihan dar i Yayasan Biosains dan Bioteknologi (YBPP) dan Ashoka,

N ia mulai mewu judkan impiannya dengan membentuk tim beranggotakan l ima anak SMP Negeri 1 1 Bandung, tempat N ia menga jar. The Dream Team ini bergerak dengan mis i pertama: Challenge

to Stop the Styrofoam yang mengampanyekan bahaya kemasan styro foam dan himbauan mengurangi konsumsi styro foam. Dengan dukungan sekolah, yaitu ultimatum kepala sekolah

berupa pemecatan bagi kantin yang masih menggunakan styro foam, kampanye ini berhasil . Mis i kedua pun diluncurkan: Go to Zero Waste School, yaitu mencapai sekolah yang b isa mengelo la

sampah secara mandir i. Waktunya tiga tahun. Untuk itu, N ia dan timnya mengembangkan Rumah Kompos berupa sebuah ruangan yang penuh ber is i keranjang Takakura. Mis i ini pun berlangsung

sukses, apalagi kini didukung oleh guru-guru la in yang mulai tergerak untuk mengintegrasikan isu-isu l ingkungan ke dalam mata pela jarannya. N ia berniat melanjutkan programnya membimbing anak didiknya agar mampu membuat alat pencacah sederhana atau menc iptakan kemasan yang

ramah l ingkungan. Selain itu, ia berniat mereal isasikan Kantin Sehat dan Ju j ur di sekolahnya. Penghormatan terhadap l ingkungan terbukti mampu membuka penghargaan pada nil a i-nil a i luhur

la innya..

Syai f ul Rochman, Greeners Volume 4 Edis i 3, November 2009.N ia Kurniati: Komitmen Seorang Guru Terhadap Sampah

Nia Kurniati

Sekolah Berwawasan Lingkungan

Foto | dari berbagai sumber

11KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Menerangi sebanyak mungkin desa dengan pembangkit l istr ik mini tenaga air. Itulah salah satu mimpi Tr i Mumpuni. Bagi perempuan yang satu ini , mimpi itu b isa diwu judkan dengan kemauan dan ker ja keras. Melalu i lembaga Institus Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan yang dip impin dan dikelo la bersama suaminya, Tr i Mumpuni

memfokuskan upaya untuk membantu masyarakat di pedesaan terpenc il yang belum menikmati l istr ik. Pil ih annya jatuh pada sumberdaya alam berupa air sebagai energi alternati f, karena di Indonesia, sumber

air mikrohidro itu relati f mel impah dan murah. I a memanfaatkan al iran sungai untuk membangkitkan l istr ik berkekuatan kec il . D ibanding generator l istr ik PLN yang berbahan bakar bensin, pembangkit l istr ik tenaga

mikrohidro jelas ramah l ingkungan. Salah satu buah keberhasil an Tri MumPuni di awal proyek swadaya masyarakatnya adalah memanfaatkan Sungai Ciasem untuk pembangkit l istr ik mikrohidro bagi warga Desa Curuagung, Subang, Jawa Barat, di tahun 90an. Energi l istr ik yang dihasilkan berkekuatan 13 kilowatt, c ukup

untuk menerangi 121 rumah. Modal awalnya ‘hanya’ 44 j uta rupiah—jelas bukan berasal dar i kantong penduduk desa yang tara f kehidupannya pas-pasan. Tr i Mumpunil ah yang pontang-panting meminjam dana ke bank,

atau mencar i bantuan dar i sejumlah negara melalu i kantor perwakil annya di Jakarta. Kini, masyarakat yang dibantunya sudah mandir i dan mampu ber-swadaya energi. Sepuluh tahun berkec impung di dunia mikrohidro

dan pemberdayaan masyarakat, Tr i Mumpuni dan timnya telah membangun 60 pembangkit l istr ik mikrohidro di seluruh Indonesia. T idak salah j ika ia digelar i “Sr ikandi Penerang Desa” yang dihormati o leh sosok sekal iber

Presiden AS Barack Obama.. .

Heyder A ffan, BBC Indonesia, 25 Mei 2010.“Sosok Wanita Penerang Desa”

Mikrohidro, Penerang Desa-Desa Terpencil

Foto | dari berbagai sumber

12 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kami yakin, Anda punya potensi hebat seperti mereka!

Kota Hi jau, Cita-Cita BersamaKota Hi jau bukan sekadar mimpi. Leb ih tepatnya, ini sebuah c ita-c ita yang mesti diwu judkan bersama. Bagaimana mewu judkannya? Kita tidak mungkin beker ja sendir ian. Mimpi bersama harus diwu judkan dengan cara menga jak seluruh warga untuk bersama-sama menc iptakan

dan memel ihara Kota Hi jau.

Sebagai bagian dar i warga kota, Anda adalah aktor-aktor yang akan mewu judkan impian kita bersama tentang sebuah kota yang berkelanjutan. Anda memil iki potensi untuk

mewu judkan Kota Hi jau. Maril ah kita mengawal inya dar i buku kec il ini.

Buku ini kami rancang bagi s iapapun yang tertar ik untuk mewu judkan Kota Hi jau. Buku yang Anda pegang BUKAN buku tentang Kota Hi jau. Tetapi, buku tentang bagaimana

mewu judkan Kota Hi jau secara mandir i atau pun bersama dengan komunitas. Siapapun Anda, apapun komunitas Anda, buku ini akan memberikan petunjuk-petunjuk dan gagasan-gagasan mewu judkan Kota Hi jau sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Kami berharap

Anda membaca dan mempraktikkan is i buku ini , l angkah demi l angkah. Dengan demikian, upaya kita bersama untuk menumbuhkan noktah-noktah hi jau yang menghubungkan seluruh

Nusantara, dapat segera terwu jud. Selamat membaca. Selamat menghi jau.

Selamat membaca.. . . Selamat menghi jau.. . .

13KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

14 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

15KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green Planningand DesignKota Hijau merupakan buah dari perencanaan wilayah yang memperhatikan berbagai aspek: kapasitas daya dukung lingkungan, efisiensi dalam alokasi sumberdaya dan ruang, keseimbangan lingkungan alami dan lingkungan yang dibangun. Semua aspek diperhitungkan dalam rangka mewujudkan kota atau kawasan yang aman dan nyaman, produktif dan berkelanjutan.

16 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Mimpi Itu...Berawal Dari Sini...

17KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Segala sesuatu bermula dari perencanaan. Kota Hijau merupakan buah dari perencanaan wilayah yang memperhatikan berbagai aspek: kapasitas daya dukung lingkungan, efisiensi dalam alokasi sumberdaya dan ruang, keseimbangan lingkungan alami dan lingkungan yang dibangun. Semua aspek diperhitungkan dalam rangka mewujudkan kota atau kawasan yang aman dan nyaman, produktif dan berkelanjutan.

Green Planning and Design adalah awal dari Kota Hijau. Seperti kita ketahui bersama, Kota Hijau memiliki 8 (delapan) atribut, atau ciri-ciri. Selain atribut Green Planning and Design, atribut lainnya adalah Green Open Space (Ruang Terbuka Hijau), Green Waste (Pengelolaan limbah/sampah berprinsip Kota Hijau), Green Transportation (transportasi ramah lingkungan), Green Water (efisiensi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air), Green Energy (efisiensi dan pemanfaatan sumber-sumber energi), Green Building (bangunan ‘hijau’, ramah lingkungan) dan Green Community (komunitas ‘hijau’, penggerak lingkungan untuk Kota Hijau). Di tingkat nasional, upaya mewujudkan Kota Hijau telah diawali oleh Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sejak tahun 2010. Harapannya, gaung P2KH di tingkat nasional ini bisa menyebar hingga ke pelosok Indonesia, dan melibatkan seluruh warga serta komunitas dalam mewujudkan Kota Hijau.

Perencanaan kota merupakan urusan pemerintah. Namun, masyarakat dan komunitas dapat memberikan masukan terkait dengan penataan ruang melalui konsultasi publik terkait dengan penyusunan rencana tata ruang. Di sini, komunitas dapat melibatkan diri dalam dialog bersama pihak berwenang untuk mengetahui konsep tata ruang dan peruntukkan wilayah. Komunitas dapat mencermati apakah konsep tata ruang yang dikembangkan pemerintah setempat telah menyeimbangkan aspek-aspek Kota Hijau atau Sustainable City.

Selain itu, komunitas dapat membantu menyosialisasikan kebijakan tata ruang kota/wilayah dengan menginformasikan kepada warga masyarakat atau anggota komunitas mengenai wilayah pengembangan kota dan peruntukkannya. Dengan demikian, komunitas dapat mengantisipasi faktor-faktor lingkungan yang perlu disiapkan. Atau, membantu mengawasi apakah konsep tata ruang kota/kawasan yang sudah ideal di atas kertas, memang benar-benar dipatuhi dalam prakteknya.

Apakah Green Planning and Design itu?

Mengapa Komunitas dan Seluruh Warga Masyarakat Perlu Dilibatkan?

18 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Jangan hanya berfokus pada peta besar tata ruang. Cermatilah hal-hal detail. Cobalah, misalnya, melihat apakah di setiap kawasan yang direncanakan sebagai pemukiman, telah terdapat perencanaan tata ruang untuk perkantoran, ruang terbuka, pasar, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Dalam aspek transportasi, misalnya, apakah jalur transportasi yang direncanakan sudah memadai? Apakah kawasan pejalan kaki dimasukkan ke dalam perencanaan? Kalau tidak jelas, tanyakan, dan minta hal-hal semacam ini dipertimbangkan.

Fungsi komunitas dalam Green Planning and Design yang tak kalah penting adalah pengawasan. Rencana tata ruang yang bagus, sering kehilangan makna ketika dilanggar dalam prakteknya. Pelanggaran ini bisa bersumber dari kebijakan pemerintah sendiri dalam pengembangan kota yang tidak merujuk pada rencana tata ruang—entah tidak tahu, atau karena dikuasai oleh kepentingan tertentu sehingga ‘mengkhianati’ rencana tata ruang. Nah, komunitas dapat mengajukan protes hingga menggalang aksi untuk mempertanyakan kebijakan tersebut. Lagi-lagi, modalnya adalah Peta Hijau.

UU Penataan Ruang No. 26 Th. 2007 pasal 65 “Peran Serta Masyarakat”1. Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang. 2. Partisipasi dalam pemanfaatan ruang3. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang

19KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat-sahabat Komunitas, apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Planning and Design?

Forum Warga untuk Kota HijauUnsur penting dalam mewujudkan Kota Hijau adalah warga atau penduduk yang menempati ‘ruang’ atau kawasan masing-masing. Mari kita sejenak melihat fungsi atau peran warga dalam penataan ruang, karena atribut pertama ini sangat terkait dengan masalah disain atau Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dalam kebijakan penataan ruang, telah ditetapkan bahwa masyarakat adalah pelaku yang sangat menentukan dalam proses pemanfaatan ruang. Karena itu, masyarakat harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam penataan ruang. Terkait dengan hal tersebut, komunitas dapat membantu meningkatkan keterlibatan masyarakat dengan menyelenggarakan

semacam ‘forum warga’ untuk mendiskusikan persoalan-persoalan tata ruang yang nantinya akan menunjang terciptanya Kota Hijau.

Sahabat Komunitas, yang namanya ‘forum warga’ itu ada di mana-mana, walaupun sebutannya tidak selalu resmi atau formal. Forum warga banyak juga yang tidak resmi sifatnya, seperti kumpul-kumpul warga di pos ronda, arisan dan pengajian/majelis taklim ibu-ibu, warung kopi, pendopo kelurahan, atau di pinggir lapangan bulutangkis. Pada situasi seperti ini, jadilah pendengar yang baik untuk mengetahui aspirasi warga, atau menyelami ketidaktahuan mereka mengenai aspek penataan ruang. Pancing keterlibatan warga dengan mengangkat permasalahan tata ruang mulai dari hal-hal kecil dan sederhana, misalnya lingkungan yang jadi tidak tertata gara-gara kehadiran PKL.

Di beberapa tempat, forum warga sering menjadi sarana ampuh untuk menggalang inisiatif warga untuk menjaga dan memberdayakan penataan ruang. Atau, untuk menyebarluaskan berbagai informasi Green City. Intinya, banyak hal bisa dicapai melalui mobilisasi warga dalam forum-forum semacam ini. Namun, dalam menggalang keterlibatan warga, ingatlah bahwa Sahabat Komunitas harus membawa dan memperjuangkan aspirasi warga. Maka, suara serta identitas warga-lah yang harus diangkat, bukan organisasi atau kelompok-kelompok yang ndompleng nama di belakang mereka!

Aksi Hijau Komunitasuntuk  Greenplanning& design

20 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sebaik apapun rencana tata ruangnya, dan sehebat apapun fasilitas yang telah disediakan, semua itu tidak ada gunanya bila masyarakat tidak berpartisipasi untuk memanfaatkannya. Dalam aspek Green Planning & Design, peran masyarakat adalah memberdayakan dan menjaga ruang sesuai RTRW. Seringkali, peran masyarakat tersebut tidak terlihat. Penyebabnya bukan karena masyarakat malas, atau menolak pembangunan fasilitas dan penataan ruang. Melainkan, sederhana saja, karena tidak tahu harus berbuat apa dalam menjaga dan memberdayakan ruang sebagai wujud RTRW sesuai dengan atribut Kota Hijau. Nah, komunitas dalam hal ini dapat membantu warga untuk memberdayakan dan menjaga ruang yang ada sehingga menunjang tujuan-tujuan Green City.

Memberdayakan berarti menggunakan ruang semaksimal mungkin demi kepentingan warga. Misalnya, memanfaatkan taman sebagai ruang terbuka tempat warga beraktivitas. Atau menanami Jalur Hijau yang disediakan sebagai tempat bercocok tanam. Menjaga berarti mengawasi dan turut mengendalikan pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW-nya, sekaligus mengawasi wujud atribut Kota Hijau di wilayah masing-masing . Hal ini dapat dilakukan mulai dari halaman sekitar rumah hingga ke kawasan ketetanggaan atau lingkungan yang lebih luas. Inti dari melibatkan warga dalam menjaga dan memberdayakan ruang adalah menumbuhkan kepedulian dan tanggungjawab dalam mewujudkan Kota Hijau. Komunitas dapat membantu masyarakat untuk mewujudkan kepedulian dan tanggungjawab mereka!

Menjaga dan Memberdayakan Ruangsesuai Atribut Kota Hijau

21KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Agar semua orang dapat berpartisipasi dalam merencanakan, memberdayakan, dan menjaga ruang serta atribut-atribut Kota Hijau, maka, pertama-tama, warga perlu diberi pemahaman terlebih dahulu mengenai hal-hal yang terkait dengan Kota Hijau dan pemanfaatan ruang untuk atribut-atribut Kota Hijau. Caranya, dengan memberikan informasi mengenai Kota Hijau, atribut Kota Hijau, RTRW, dan lain-lain yang menunjang pencapaian Kota Hijau. Komunitas dalam hal ini dapat bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyebarluaskan pemahaman ini. Logikanya, apabila pemahaman bersama mengenai Kota Hijau telah dicapai, masyarakat akan terlibat untuk membantu mewujudkannya.

Mendidik Publik,Menyebarluaskan Informasi Kota Hijau

22 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Komunitas dapat membantu perencanaan dan pengawasan tata ruang kota dengan membuat Peta Hijau (Green Map). Peta Hijau bukan sembarang peta. Peta Hijau adalah peta tematik yang menampilkan keterkaitan antara masyarakat dengan lingkungan. Dengan kata lain, Peta Hijau adalah peta yang menunjukkan pada publik tempat-tempat untuk berperilaku sosial yang bertanggungjawab, kegiatan harian yang sifatnya berkelanjutan, kawasan yang kaya secara budaya, sadar ekologi, dan wilayah komunitas yang terlibat dalam aktivitas ‘hijau’.

Peta ini dibuat secara mandiri oleh komunitas dengan melibatkan warga masyarakat. Kegiatan membuat Peta Hijau punya manfaat ganda. Pertama, masyarakat memiliki Peta Hijau. Kedua, karena dalam penyusunannya melibatkan warga masyarakat, maka secara tidak langsung masyarakat pun memahami konsep-konsep Kota Hijau dan dapat menandai wilayah-wilayah yang perlu dilestarikan, atau yang ‘kurang hijau’. Jika Peta Hijau telah dibuat, publikasikan ke mana-mana. Bermodal Peta Hijau, ajak setiap warga kota atau anggota masyarakat untuk merumuskan kegiatan dan melibatkan diri dalam aksi hijau. Jangan lupa, pemerintah juga perlu memahami Peta Hijau dan menyesuaikan aspek tata ruang wilayah dengan peta tersebut.

Menyusun Peta Hijau

23KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca Bab 1 , apa sa ja yang akan di l akukan oleh komunitasmu untuk mewu judkan green planning and design di l ingkunganmu? Siapa sa ja p ihak-pihak yang akan dil ibatkan untuk mendukung aksi komunitasmu?

24 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

25KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

26 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green open space

Green Open Space atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area atau jalur dalam kota/ wilayah yang penggunaannya bersifat terbuka. Disebut ‘hijau’

karena RTH menjadi tempat tumbuh tanaman—baik secara alamiah ataupun yang sengaja ditanami. RTH punya banyak fungsi.

Ada Taman Di Kotaku

27KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Apakah Green Open Space itu?

Green Open Space atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area atau jalur dalam kota/ wilayah yang penggunaannya bersifat terbuka. Disebut ‘hijau’ karena RTH menjadi tempat tumbuh tanaman—baik secara alamiah ataupun yang sengaja ditanami. RTH punya banyak fungsi.

Pertama,

RTH memiliki fungsi ekologi. Dalam hal ini, RTH dapat menjadi ‘paru-paru’ kota atau wilayah. Tetumbuhan hijau dapat menyerap kadar CO2, menambah oksigen, menurunkan suhu dengan keteduhan dan kesejukan tanaman, menjadi area resapan air, serta meredam kebisingan.

Kedua,

RTH menjadi ruang tempat warga dapat bersilaturahmi dan berekreasi. Anak-anak mendapatkan ruang untuk bermain, sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi atau video game. Warga dapat berjalan kaki, berolahraga, dan melakukan aktivitas lain.

28 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ketiga,

RTH memiliki fungsi estetis. Kehadiran RTH memperindah pemukiman, komplek perumahan, perkantoran, sekolah, mall, dan lain-lain. Bayangkan suasana kantor yang ‘kering’, sekolah yang panas, perumahan yang gersang, mall yang hanya dipenuhi tembok dan tanaman artifisial. Bandingkan dengan kantor, sekolah, perumahan, dan mall yang menghijau. Bukan saja hati dan perasaan jadi adem. Kepala pun bisa diajak berpikir lebih jernih dan kreatif!

Keempat,

RTH dalam tata kota memiliki fungsi planologi. RTH bisa menjadi pembatas antara satu ruang dengan ruang lain yang peruntukannya berbeda-beda.

Kelima,

RTH memenuhi fungsi pendidikan. RTH menjadi ruang tempat satwa dan tanaman yang bisa dijadikan sarana belajar. Kalau anak-anak juga dilibatkan dalam pengelolaan RTH,

mereka juga akan mendapat pelajaran soft skill yang penting dan mungkin tak bisa didapatkan di bangku sekolah: belajar berorganisasi dan menghayati nilai-nilai luhur dari upaya menjaga kelestarian lingkungan. Ini bekal yang penting bagi mereka sebagai generasi penerus di masa depan, jadi mengapa tidak dimulai dari sekarang?

Keenam,

RTH juga punya fungsi ekonomis! Jenis-jenis tanaman tertentu punya nilai jual dan nilai konsumsi yang lumayan. Bunga, buah-buahan, kayu-kayuan. Apabila ditata dengan baik, RTH bukan saja menjadi lokasi wisata yang strategis, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi bagi pengelolanya. Jadi, keberadaan RTH dapat menyejahterakan warga di sekitarnya.

Dengan sekian banyak manfaatnya, bisa kita pahami mengapa keberadaan RTH menjadi sangat penting dalam perencanaan wilayah. Tanpa RTH, sebuah kawasan akan mengalami banyak kerugian. Pertanyaan selanjutnya, di mana dan seperti apakah wujud RTH?

29KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Hirarki Kawasan Fungsi Pelayanan Fasilitas Umum dan sosial Ruang Terbuka Hijau

Pusat Kota • Melayani fungsi-fungsi regional kawasan

• Pemenuhan kebutuhan insidentil seperti RS besar, pendidikan tinggi, jasa perbankan dan koneksi terhadap jaringan transportasi regioanal/ antar kota

• Pusat perdagangan dan bisnis

• Perkantoran• Perdagangan dan jasa skala

besar• Rumah sakit pusat, saran

pendidikan lanjutan• Sarana hiburan dan rekreasi

kota

• Taman kota, green belt, hutan kota, taman botani dll.

• Fasilitas olahraga: stadion sepakbola skala regional/ nasional.

• Jalur-jalur hijau pada koridor jalan utama

• Danau dan area retensi pengendali banjir

Sub Pusat ( Kecamatan)

• Melayani kegiatan ekonomi –sosial di tingkat kecamatan

• Pemenuhan kebutuhan bulanan (Pusat perbelanjaan, pasar tra-disional dan jasa perbankan)

• SMA, Sekolah Tinggi, perusta-kaan wilayah,.

• Pasar Kecamatan• Fasilitas perbankan. Pos dan

giro• Saran rekreasi

(bioskop arena hiburan dan lain-lain)

• Taman kecamatan, jogging track.

• Fasilitas olahraga, stadion mini kolam renang.

• Sempadan sungai, situ, dan kolam-kolam retensi

• Urban farming, kebon bibit, taman bunga dll.

Lokal ( Kelurahan)

• Pusat kegiatan lokal• Pemenuhan kebutuhan ming-

guan (belanja, bank, rekreasi)

• Pendidikan menengah SMP, Sekolah kejuruan, kursus keterampilan

• Sarana ibadah : Mesjid besar, Gereja.

• Taman Kelurahan, taman bunga.

• Sarana olahraga lapangan bola, lapangan basket dll

• TPU

Sub Lokal ( RT / RW )

• Kawasan hunian (domitory area)

• Pemenuhan kebutuhan sehari- hari (Pendidikan dasar, ibadah, interaksi sosial, belanja harian dll.)

• Taman kanak-kanak, sekolah dasar

• Sarana Ibadah• Pertokoan kecil, warung

serba ada• Sarana transportasi ojek,

Becak dll)

• Taman bermain (play ground)

• Lapangan olahraga (volley, tennis, badminton dll)

• Taman taman privat, roof garden dll.

Wujud Green Open SpaceAdalah wajar kalau kita membayangkan wujud RTH sebagai area terbuka yang luas. Masalahnya, tidak setiap kawasan memiliki ‘kemewahan’ mempunyai area terbuka yang luas dan bisa dimanfaatkan sebagai RTH. Seringnya, kita berada dalam situasi di mana kota atau kawasan sudah telanjur dipenuhi oleh penduduk atau ditempati sebagai ruang usaha.

Kalau hal ini dialami oleh sahabat-sahabat komunitas, tidak perlu risau. Sepadat-padatnya kota, atau tempat kita bermukim, sesungguhnya, selalu ada celah yang bisa dimanfaatkan di sekitar ruang hidup kita. Di kawasan padat, RTH tetap bisa diupayakan dengan menyiasati bentuk-bentuk tertentu. Inilah beberapa wujud RTH yang mungkin bisa menginspirasi sahabat-sahabat komunitas!

30 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Mari berperan dalam mengelola lahan hijau pekarangan. Banyak caranya, misalnya, menanam pohon rindang,

menumbuhkan ‘karpet hijau’ tanaman, serta membuat lubang biopori. Selain itu, pemerintah daerah dapat mulai mendata dan menetapkan RTH dengan memanfaatkan pekarangan rumah, sekolah, atau perkantoran. Pemerintah daerah juga

dapat bekerjasama dengan pengembang untuk mewujudkan RTH di kawasan terpadu, pusat perbelanjaan, hotel, dan

apartemen. Bagi warga yang bersedia mengikhlaskan sebagian lahannya untuk RTH, ada ‘bonus’ atau ‘reward’ (imbalan) berupa keringanan pajak PBB, pajak air tanah,

pembayaran tagihan listrik, maupun telepon.

Sahabat-sahabat Komunitas, apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Ruang Terbuka Hijau (RTH)?

Partisipasi Warga dalam RTH

Aksi Hijau Komunitas

untuk  Green Open Space

31KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kehadiran taman sangat diperlukan di perkotaan. Selain untuk menunjang keindahan kota, fungsi taman lainnya adalah menjadi ruang terbuka tempat warga beraktivitas, sekaligus sebagai paru-paru kota. Bayangkan saja sebuah kota tanpa taman. Tentu terasa gersang dan tidak menyenangkan. Anak-anak tidak punya ruang bermain. Warga tidak punya tempat berekreasi yang murah dan menyenangkan. Taman ibarat oase dalam sebuah kota atau wilayah. Di tengah kepadatan populasi dan tekanan pekerjaan, kehadiran Taman Kota dapat mengurangi stres.

Taman Kota dapat dibuat dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang kecil (Taman Lingkungan), hingga Taman Kota untuk 480.000 penduduk. Semua ada hitungannya,

mencakup ‘jatah’ orang per meter persegi dalam taman itu. Semakin besar tamannya, semakin banyak fasilitas yang harus disediakan karena disesuaikan dengan fungsinya. Taman paling sederhana paling tidak harus dilengkapi bangku-bangku taman. Taman Kota yang besar dilengkapi dengan jogging track sampai arena olahraga mini. Satu hal yang pasti, berapapun ukuran tamannya, RTH menempati persentase terbesar antara 30 % hingga 70%.

Tahukah Anda?Taman Lingkungan terkecil berukuran 250 m2 untuk melayani 250 penduduk Letaknya paling jauh 300 meter dari rumah penduduk 40% area berupa RTH, ditanami min. 3 pohon pelindung Harus dilengkapi bangku taman dan fasilitas permainan anak!

Taman kota

32 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Taman yang tertutup dan sepi pengunjung sama saja dengan taman yang kotor dan terbengkalai. Semua itu akan membuat kita semua merana. Taman yang dibiarkan begini sungguh tak ada gunanya bagi warga dan sekadar menjadi pajangan yang tidak punya makna. Yuk, buat taman sebanyak-banyaknya supaya kota menjadi asri. Selanjutnya, cintai, kunjungi, dan rawatlah taman-taman di sekitar kita.

Sahabat komunitas, taman jenis apapun atau taman seukuran apapun terbuka bagi warganya. Taman pada hakekatnya merupakan wujud nyata ruang publik. Oleh sebab itu, menjadi tanggungjawab bersama untuk memelihara kebersihan dan keindahan taman. Sahabat-sahabat komunitas dapat melakukan aksi hijau dengan membentuk Komunitas Cinta Taman, misalnya. Kegiatannya mencakup memelihara dan mengawasi penggunaan taman sehingga tetap sesuai dengan fungsinya. Atau, sahabat-sahabat komunitas juga dapat beraktivitas di taman, berpartisipasi mengelola taman, sehingga taman menjadi ramai dikunjungi dan digunakan untuk berkegiatan.

Faktanyasetiap 1 hektar tanah yang ditumbuhi pepohonan, perdu, semak, rerumputan

dengan luas permukaan daun sebesar 5 hektar, dapat menyerap 900 kg CO2 dan

melepaskan 600 kg O2 dalam waktu 12 jam! Suhu udara di keteduhan pohon juga terbukti berkurang sekitar 2-4 derajat Celsius

(Purnomohadi, 1994)

33KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

34 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Hutan Kota adalah kumpulan vegetasi berupa pohon dan semak sejenisnya, yang tumbuh di lahan kota atau sekitar kota, berbentuk jalur, menyebar, atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur menyerupai hutan alam. Hutan Kota menjadi habitat atau hunian kehidupan satwa. Hutan Kota membuat lingkungan jadi sehat, nyaman, dan estetis.

Hutan kota menempati area setidaknya 10% dari luas kota, atau disesuaikan dengan kondisi fisik kota. Dalam arsitektur kota, hutan kota dapat menyeimbangkan pembagian area perkotaan yang didominasi peruntukan tertentu, menyelaraskan kompleks tapak bangunan dengan lingkungannya, atau menyatukan lingkungan yang tadinya tampak tidak beraturan.

Sebagai paru-paru kota, Hutan Kota menyegarkan udara dengan cara menyerap CO2 dan melepaskan O2. Selain itu, dapat mengendalikan polusi, banjir, erosi, dan tanah longsor. Hutan Kota dapat meredam kebisingan dan aneka polusi suara lainnya. Sebagai habitat satwa, mulai dari berbagai jenis burung dan unggas-unggasan hingga kumbang dan kupu-kupu, Hutan Kota dapat menjadi ‘laboratorium alam’ dan pusat pembelajaran bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

Hutan Kota dapat berbentuk menyebar tak merata, bergerombol atau berbentuk jalur

hutan kota

mengikuti struktur tertentu (misalnya, hutan kota di tepi sungai). Hutan Kota terbagi dua: Hutan Kota berstrata satu hanya terdiri dari pohon dan rumput; sementara Hutan Kota berstrata banyak bukan hanya terdiri dari pohon dan rumput, tetapi juga aneka semak, terna, liana, dan epifit anakan penutup tanah.

Pengadaan Hutan Kota merupakan bagian dari kebijakan pemerintah. Kendati demikian, diperlukan peran masyarakat untuk merawat, mengelola, dan memanfaatkan Hutan Kota. Sahabat-sahabat komunitas dapat membantu melestarikan Hutan Kota sambil menjaga kebersihan. Adakan berbagai aktivitas di Hutan Kota secara reguler—apakah itu sebatas untuk anggota komunitas saja, atau bagi siapapun yang tertarik untuk bergabung. Dengan cara ini, sahabat komunitas dapat berperanserta dalam menumbuhkan kecintaan masyarakat kepada Hutan Kota.

Faktanya

Hutan Kota menurunkan kadar debu

sebesar 43 % hingga 53 %, Hutan Kota

yang bentuknya menyebar sangat

efektif meredam kebisingan kota

Hutan Kota yang terdiri dari pepohonan,

semak, perdu, dan epif it anakan

penutup tanah yang tumbuh dengan

jarak tak beraturan, juga ternyata paling

ampuh menanggulangi permasalahan

lingkungan.

Hutan Kota ada untuk kita semua. Maka, memelihara Hutan Kota juga merupakan kewajiban kita bersama.

35KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

36 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan

dengan “Hutan Kota”

37KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

jalurhijau

Jalur Hijau merupakan RTH berbentuk memanjang mengikuti jalan, sungai, atau jaringan utilitas, yaitu jaringan yang memenuhi fungsi tertentu di sebuah kawasan. Misalnya, rel kereta api, saluran pipa minyak mentah dan gas alam, dan lain-lain. Jalur Hijau berfungsi membatasi jalan, sungai, dan jaringan utilitas dari gangguan berbagai aktivitas perkotaan. Selain itu, Jalur Hijau berfungsi sebagai pengaman dan pembatas bagi masyarakat agar tidak terkena dampak negatif sungai, jalan, atau jaringan utilitas tersebut.

Jalur Hijau lazimnya merupakan kawasan yang terlarang bagi warga untuk dijadikan ruang beraktivitas sehari-hari, karena vitalnya fungsi yang harus dilindungi. Namun, dari sudut fungsi Tata Ruang yang berkaitan dengan Kota Hijau, Jalur Hijau sesungguhnya menyimpan

potensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari RTH. Dengan berkoordinasi bersama aparat terkait, sahabat-sahabat komunitas dapat memanfaatkan Jalur Hijau sebagai Taman Lingkungan atau tempat bercocok tanam.

Sahabat-sahabat komunitas dapat berpartisipasi dalam merawat dan mengelola Jalur Hijau di sekitar lingkungan masing-masing. Sekaligus membantu pemerintah mengawasi agar Jalur Hijau tidak ditempati oleh pihak lain seperti PKL dan pemukim liar. Warga di Kelurahan Podosugih Kota Pekalongan, yang mencakup 3 RW, menyulap pinggiran sungai Kali Asem yang semula terkesan kumuh dan tak beraturan menjadi kawasan yang hijau tertata rapi. Jalur Hijau yang tertata rapi ini dinamai Binatur Riverwalk. Binatur Riverwalk meningkatkan kualitas hidup warga di sekitarnya. Bukan hanya itu, ada bonus yang diperoleh warga setempat. Kini, Kali Asem jadi bersih, sampah pun menghilang. Setelah merasakan kenyamanan tinggal di lingkungan yang bersih tertata, tak seorang pun rela sungainya dicemari lagi oleh sampah.

38 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Binatur Riverwalk di Kota Pekalongan adalah contoh sukses penataan RTH dalam bentuk Jalur Hijau. Awalnya dicemari limbah industri batik setempat, Binatur Riverwalk kini menjadi salah satu

tujuan wisata di Pekalongan, yang menjadi penggerak perekonomian lokal

Foto Atas Kali Binatur sebelum di laksanakan Program P2KH Foto Bawah Kali Binatur setelah di laksanakan Program P2KH

Binatur Riverwalk

1 2 3

Jenis jalur Hijau di Perkotaan• Jalur Hijau Jalan• Jalur Hijau jalan bebas hambatan ( TOL )• Jalur Hijau jalan Kereta Api• Jalur Hijau sempadan sungai / badan air• Jalur hijau sempadan Jaringan Listrik

tegangan tinggi (SUTT/SUTET).• Jalur hijau batas kota• Jalur hijau fungsi khusus, misalnya pembatas industri, pertambangan, sumber air.

39KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Standar kebutuhan TPU: 1.2 m2 /orang. Saat ini, nyaris seluruh kota di Indonesia kesulitan membuka lahan pemakaman baru, sementara yang sudah ada kapasitasnya terbatas.

Tempatpemakaman umumDulu, kita beranggapan bahwa kuburan adalah tempat yang harus dijauhi, tidak boleh diganggu, dan hanya dikunjungi pada waktu-waktu tertentu. Anggapan kedua dan ketiga itu benar. TPU memiliki nilai kultural dan religius yang harus dihormati kesakralannya, sehingga tidak boleh diganggu. Tetapi, TPU sesungguhnya punya potensi RTH yang—apabila dioptimalkan—akan menopang kehidupan kota/wilayah, TANPA mengganggu fungsi ritual pemakaman sebagai tempat peristirahatan terakhir yang harus dihormati.

Sejumlah pemakaman di kota-kota besar kini menjalankan program “Rumputisasi”. Melalui program ini, makam yang tadinya berupa gundukan beton/semen/bata, kini

diseragamkan bentuknya menjadi gundukan hijau berumput, yang punya fungsi ekologi menjaga keseimbangan resapan air. Selain itu, rumputisasi membuat pemakaman menjadi hijau, tidak lagi gersang dipenuhi oleh nisan-nisan marmer semata. Rumputisasi merupakan optimalisasi pemakaman sebagai fungsi RTH. Sahabat-sahabat komunitas dapat membantu program ini dengan mendorong masyarakat agar mendukung pelaksanaan program Rumputisasi di berbagai pemakaman.

40 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Faktanyarumputisasi pemakaman dapat meningkatkan daya tampung

makam di TPU Muslimin Kota Bandung sebanyak 41.87%. Selain itu, menurunkan BCR menjadi 24% (Firmansam, 2012).

41KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

pertanianperkotaanurban farming

Siapa bilang tinggal di kota itu susah berkebun? Dengan Urban Farming, atau pertanian perkotaan, mimpi punya kebun sendiri bisa terwujud! Pertanian Perkotaan merupakan kegiatan bercocok tanam dengan memanfaatkan celah-celah lahan di sekitar pemukiman warga. Satu keuntungan dari kegiatan ini adalah kesempatan berkebun tanpa mempedulikan luas lahannya. Sepetak

kecil tanah sudah cukup untuk berkebun. Kalau pun tak ada tanah sama sekali, Pertanian Perkotaan tetap dapat diwujudkan dengan pot-pot gantung dan tiang penyangga.

Jenis tanaman Pertanian Perkotaan disesuaikan dengan kondisi ketersediaan lahan. Lazimnya, tanaman yang dipilih adalah sayur-mayur, buah-buahan, atau tanaman herbal yang cepat panen. Pertanian

42 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Perkotaan di sejumlah wilayah terbukti mampu memperindah wajah kota. Selain itu, memiliki fungsi sosial yaitu meningkatkan silaturahmi di antara warga melalui kegiatan bercocok tanam, tukar-menukar benih, hingga panen dan menikmati hasilnya bersama. Pertanian Perkotaan juga dapat memberi nilai tambah yang ekonomis kepada komunitas, seperti yang dialami oleh warga di Kompleks Bumi

Asri kawasan Padasuka, Bandung. Sejak menerapkan Pertanian Perkotaan beberapa tahun lalu, kini mereka tak perlu lagi membeli sayur-mayur. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka tinggal memetiknya dan mengonsumsi sendiri. Kelebihannya bahkan dapat dijual ke tukang sayur yang biasanya menjadi langganan mereka.

43KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Foto : Contoh kegiatan Pertanian Perkotaan (Urban Farming) di berbagai daerah di Indonesia.

44 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat-sahabat komunitas dapat mengorganisir kegiatan Pertanian Perkotaan di kawasan masing-masing. Jika ada tanah kosong terbengkalai, gunakanlah untuk Pertanian Perkotaan. Tanah kosong biasanya hanya menjadi tempat pembuangan sampah, atau dijadikan lahan pemukim liar. Pada akhirnya, hal ini dapat menjadi masalah, terutama jika sang pemilik tanah akan mengambil alih atau memanfaatkan lahan kosong tersebut. Nah, sebelum hal-hal seperti ini terjadi, manfaatkanlah lahan terbengkalai itu untuk Pertanian Perkotaan. Bagi sahabat komunitas yang tertarik dengan kegiatan ini, namun tidak punya lahan kosong yang bisa dimanfaatkan di sekitar lingkungannya, jangan biarkan hal seperti ini menghalangi niat yang mulia. Gunakan kreativitas Anda, manfaatkan bahan-bahan bekas untuk menjadi pot penampung. Dalam waktu beberapa bulan, ketika benih sayuran dan buah--buahan telah tumbuh menghijau siap dipanen, Anda bisa merasakan bahwa jerih payah Anda sungguh tidak sia-sia!

Inilah sekilas berita Panen Raya dari berbagai kota:• Di Surabaya, Ibu Walikota bersama warga setempat

ramai-ramai panen cabe dan panen ikan di Karamba Waduk

Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep. Kegiatan ini

adalah puncak dari gowes bareng (funbike) Ibu Walikota

bersama warga Surabaya (2011)• Di Makasar, para pemuda aktivis Makasar Berkebun

panen sawi, kangkung, dan selada, yang dibagikan gratis

pada siapa saja. Mereka berkebun di lahan kosong yang

disediakan oleh Bosowa Group di daerah Tanjung Bunga

(2012)• Di Medan, ibu-ibu Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)

Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor,

ramai-ramai panen timun dan ubi. Hasilnya diborong oleh

Bapak/Ibu Pejabat Gubernur Sumatera Utara! (Januari

2013)Kapan kebun Anda akan panen? Kabari kita semua ya

melalui media sosial!

45KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 2, apa sa ja aksi komunitasmu untuk menjaga fasil itas umum dan sosial yang ada di sekitarmu? Siapa sa ja sahabat komunitas yang akan kamu l ibatkan dalam mewu judkannya?. Bagaimana tahapan yang akan komunitasmu lakukan mweu judkan dan menjaga hutan hi jau yang ada di l ingkunganmu.

46 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

47KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

48 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green Building

Green Building bukan semata-mata bangunan bercat hijau, lho! Lebih tepatnya, Green Building adalah sebuah konsep yang digagas untuk memperkenalkan

sistem pengelolaan rumah atau bangunan yang ramah lingkungan

Rumah Hijau Idamanku

49KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Tahukah Anda? Rumah, dengan segala aktivitasnya, ternyata merupakan penyumbang terbesar emisi gas karbondioksida. Tingkat emisi CO2 rumahtangga mengalahkan emisi gas karbon dari aktivitas transportasi yang ada di posisi kedua, dan aktivitas industri di posisi ketiga (Suryandari, 2011). Di sisi lain, coba amati bagaimana perilaku rumah tangga dalam memanfaatkan air. Bisa dikatakan boros, bahkan sangat boros! Hitung saja berapa kali dalam sehari kita membilas, mencuci piring, mencuci tangan, mandi, mencuci kendaraan, menyiram tanaman, sampai menyiram jalanan yang berdebu. Semua dilakukan berkali-kali. Keran air bolak-balik dibuka, pompa air terus-menerus diperbesar kapasitasnya, tak peduli bahwa pemakainya sebenarnya hanya sedikit. Kita belum lagi bicara soal penggunaan energi, yang ternyata sama saja borosnya. Pemakaian AC, lampu, segala macam perlengkapan rumah tangga seperti kompor, microwave, pemanas air dan lain-lain, semua ini menyedot listrik yang tidak sedikit. Semua ini menjadikan rumah dan aktivitas rumah tangga menjadi salah satu titik yang mengganggu keseimbangan lingkungan.

Untuk mewujudkan Kota Hijau, bukan tata kotanya saja yang harus diurus. Bangunan-bangunan lain, apakah itu pemukiman ataupun perkantoran dan fasilitas sosial lainnya juga harus diurus agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang serius di kemudian hari. Solusi yang ditawarkan untuk menunjang Kota Hijau dari segi bangunan adalah Green Building.

Apakah Green Building itu?

Green Building bukan semata-mata bangunan bercat hijau, lho! Lebih tepatnya, Green Building adalah sebuah konsep yang digagas untuk memperkenalkan sistem pengelolaan rumah atau bangunan yang ramah lingkungan. Guna mewujudkan Green Building, ada tiga aspek yang harus diperhitungkan dan direncanakan sejak awal membangun atau merombak rumah/bangunan. Pertama, konstruksi bangunan. Kedua, desain. Ketiga, sistem pengoperasian atau pengaturan rumah tangga/bangunan yang serba ramah lingkungan.

50 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

51KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

52 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

bertujuan melestarikan sumber daya alam, meningkatkan efisiensi energi dalam bangunan, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Apabila diterapkan secara optimal, Green Building dapat meningkatkan kualitas konstruksi, membuat bangunan lebih awet, mengurangi kerumitan jaringan utilitas, secara signifikan memotong anggaran pemeliharaan, dan meningkatkan kenyamanan. Green Building sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam pembangunan perkantoran maupun pemukiman. Selain ramah lingkungan, Green Building juga menyehatkan penghuninya dan dalam jangka panjang menghemat biaya ekonomi perawatan rumah dan pengelolaan rumah tangga.

Green Building

53KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sebelum membicarakan langkah-langkah untuk mewujudkan Green Building, Anda perlu mengetahui prinsip-prinsip Green Building dan skema penerapannya. Perhatikan skema berikut ini.

Mewujudkan Green Building

KETENTUAN PENERAPAN GREEN BUILDING

LEMBAGA /INSTANSIBERWENANG

SERTIFIKASI GREEN BUILDING

• PEMBANGUNAN TAPAK SECARA TEPAT• EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI• KONSERVASI AIR• PENGGUNAAN METERIAL DAN DAUR ULANG• KESEHATAN UDARA DALAM RUANG DAN KEANYAMANAN• PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKITAR BANGUNAN

KOMPONEN PENERAPAN :

PRINSIP DASAR GREEN BUILDING :

• PENGELOlLAAN TAPAK• PENGELOLAAN AIR• ENERGI DAN ATMOSFIR• SUMBER DAYA• KESEHATAN UDARA DALAM RUANG DAN KENYAMANAN

STANDAR YANG SESUAI BERDASARKAN KONDISI

SETEMPAT

54 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Berdasarkan skema tadi, maka terdapat enam tahapan dalam membangun Green Building. Perhatikan skema berikutnya.

Tidak juga. Panduan Green Building ada di mana-mana, dan bisa didapatkan di Dinas PU setempat untuk membantu Anda. Mari berpikir ke masa depan. Manfaat Green Building yang difungsikan secara optimal, tak ternilai harganya jika ditukar dengan rupiah. Inilah rincian manfaat yang bisa Anda peroleh jika menerapkan strategi Green Building untuk membangun rumah baru Anda, atau merombak rumah yang sudah ada menjadi ramah lingkungan.

Terasa rumit? Perancangan

Pemelliharaan

dalam bangunan, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Apabila diterapkan secara optimal, Green Building dapat meningkatkan kualitas konstruksi, membuat bangunan lebih awet, mengurangi kerumitan jaringan utilitas, secara signifikan memotong anggaran pemeliharaan, dan meningkatkan kenyamanan. Green Building sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam pembangunan perkantoran maupun pemukiman. Selain ramah lingkungan, Green Building juga menyehatkan penghuninya dan dalam jangka panjang menghemat biaya ekonomi perawatan rumah dan pengelolaan rumahtangga. Mewujudkan Green Building Sebelum membicarakan langkah-langkah untuk mewujudkan Green Building, Anda perlu mengetahui prinsip-prinsip Green Building dan skema penerapannya. Perhatikan skema berikut ini. Pak Yoga: Gambar 16. Skema Mewujudkan Green Building, halaman 63 Berdasarkan skema tadi, maka terdapat enam tahapan dalam membangun Green Building. Perhatikan skema berikutnya. Pak Yoga: Gambar 17. Langkah-Langkah Membangun Green Building, halaman 64. Terasa rumit? Tidak juga. Panduan Green Building ada di mana-mana, dan bisa didapatkan di Dinas PU setempat untuk membantu Anda. Mari berpikir ke masa depan. Manfaat Green Building yang difungsikan secara optimal, tak ternilai harganya jika ditukar dengan rupiah. Inilah rincian manfaat yang bisa Anda peroleh jika menerapkan strategi Green Building untuk membangun rumah baru Anda, atau merombak rumah yang sudah ada menjadi ramah lingkungan.

Aspek Manfaat Uraian Manfaat Kesehatan Mengurangi polusi dalam ruangan.

Mengusahakan kualitas lingkungan ruangan yang lebih baik. Memberikan kesempatan perbaikan kesehatan masyarakat.

Tapak/Komunitas Melindungi tanah, air dan udara pada tapak dan sekitarnya dari polusi

Pencegahan Kerusakan Lingkungan

Menggunakan infrastruktur kota dengan lebih efisien melalui pembangunan kembali gedung atau tapak. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan bagi terwujudnya kenyamanan masyarakat.

Efisiensi Energi Mengurangi konsumsi energi dalam bangunan

Efisiensi Air Mengurai konsumsi air pada bangunan dan tapak

Efisiensi Material Menerapkan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle), Mengurangi penggunaan material baik pada saat membangun maupun waktu Mengoperasikan bangunan, Menggunakan material / bahan bangunan yang tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.

Manajemen Pengelolaan Memperpanjang umur bangunan, Mengurangi biaya opresional bangunan

Kepuasan Penghuni Menghemat biaya, Meningkatkan kualitas hidup penghuninya

Sertifikasi Green Building Memperoleh pengakuan resmi sebagai green building.

Aksi Hijau Komunitas untuk Green Building Sahabat-sahabat Komunitas, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Building? Tidak usah jauh-jauh. Mari kita mulai dari rumah tangga kita, atau dari lingkungan kantor kita.

55KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Anda bisa membantu terwujudnya Green Building dalam skala rumah tangga dengan mempertimbangkan efisiensi energi mulai dari air, listrik, hingga cahaya. Untuk itu, pilihlah perangkat-perangkat rumah tangga yang hemat energi, seperti lampu LED, kulkas hemat listrik, pemanas air tenaga surya, dan lain-lain. Hindari AC, manfaatkan sistem ventilasi yang sehat dengan mempertimbangkan besaran jendela, penyekatan, dan aliran udara di dalam rumah.

Hindari pemborosan air. Pilih keran, toilet flush, shower dan klep-klep pipa yang membantu penghematan energi. Gantilah keran dan pipa yang rusak sesegera mungkin, untuk menghindari pemborosan air yang terbuang percuma gara-gara kebocoran pipa. Piket warga atau anggota komunitas sangat diperlukan guna memeriksa kebocoran-kebocoran di fasilitas-fasilitas publik.

Pertimbangkanlah input cahaya matahari ke dalam rumah, ketika mendisain rumah dan ruangan-ruangannya. Aturlah cahaya sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu silau, atau malah terlalu gelap di siang hari, sehingga membutuhkan lampu listrik.

Dalam skala komunitas, lakukan kampanye di lingkungan Anda untuk menghemat semua sumberdaya. Undanglah ahli, atau orang yang berpengalaman untuk berbagi strategi mengelola air dan limbah rumah tangga, sehingga tidak mencemari lingkungan sekaligus hemat energi.

Sahabat-sahabat Komunitas, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Building? Tidak usah jauh-jauh. Mari kita mulai dari rumah tangga kita, atau dari lingkungan kantor kita.

Mengelola Rumah Tangga Hemat Energi

Aksi Hijau Komunitasuntuk  Green BUILDING

56 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

57KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Dengan sedikit kejelian dan kreativitas, material sisa perombakan bangunan bisa dipakai untuk menambah nilai artistik rumah, tanpa kehilangan fungsi utamanya. Batu bata bekas, potongan keramik, keping-keping kaca, sampai tutup botol—semua bisa difungsikan menjadi dinding pelapis, lantai, sampai tembok dengan hiasan yang unik! Demikian juga dengan kayu-kayu, bahkan pecahan beton berbentuk brangkal untuk pondasi bangunan. Ada banyak contoh desain interior maupun eksterior rumah ramah lingkungan di sekitar kita dengan material daur ulang yang bisa menginspirasi. Atau, Anda juga bisa mencari inspirasi dari buku-buku desain rumah. Cukup banyak kok buku-buku interior yang membahas topik daur ulang untuk interior dan eksterior bangunan

MemanfaatkanMaterial Daur Ulang

Faktanya,80% material hasil bongkaran bangunan lama sesungguhnya masih bisa dipakai untuk bahan

bangunan. Kuncinya adalah kreativitas dan pemahaman mengenai Green Building!

58 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Mengapa tidak? Daripada menggantungkan diri pada sumber energi terbatas yang disediakan pemerintah, kita sesungguhnya bisa mengembangkan sumber energi secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan warga setempat. Pertimbangkan untuk menggunakan pembangkit listrik sel surya, turbin air mini, atau kincir angin. Tidak tertutup kemungkinan bagi komunitas untuk membangun, memiliki, dan mengelola sendiri pembangkit listrik tenaga mikrohidro (baca lebih lanjut mengenai hal ini di bab Green Energy). Ketergantungan terhadap PLN pun dapat dikurangi.

Kembangkan Green Building tidak hanya sebatas pada lingkup rumah tangga maupun lingkungan ketetanggaan. Perluas dalam skala yang lebih besar. Bersama komunitas, Anda bisa menggagas Sekolah Hijau, Kampus Hijau, Pondok Hijau, bahkan Kantor Hijau dan Kampung Hijau, yang bangunan-bangunannya didesain menggunakan prinsip-prinsip Green Building. Bersama komunitas, Anda juga bisa berkiprah memetakan bangunan-bangunan yang telah memenuhi kriteria standar Green Building sebagai bagian dari Peta Hijau Komunitas. Atau, Anda bisa sekaligus mengajak komunitas untuk mengadakan lomba Green Building dan menganugerahkan Green Building Award pada mereka yang berkomitmen mewujudkan Green Building baik dalam skala rumah tangga, maupun lingkup sosial yang lebih besar lagi. Semakin banyak bangunan yang menerapkan Green Building, semakin sehat penghuninya, dan semakin nyaman warga setempat karena tinggal di wilayah yang terhindar dari pencemaran lingkungan.

MengembangkanSumber Energi LokalSecara Mandiri

Green Buildingsebagai Gaya Hidup Komunitas

59KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

60 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Beberapa Aplikasi Green Building pada rumah tinggal, salah satunya penempatan banyak jendela yang berfungsi sebagai media sirkulasi udara dan pencahayaan ruangan, sehingga dapat mengurangi penggunaan pendingin ruangan

dan lampu penerangan sehingga dapat mengurangi penggunaan tenaga listrik dari PLN.

61KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 3, apa sa ja yang komunitas lakukan untuk mewu judkan rumah atau bangunan yang ramah l ingkungan? Tahapan apa sa ja yang akan komunitasmu lakukan untuk mensosial isasikan kepada l ingkungan sekitarmu tentang konsep green building?

62 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

63KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

64 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green waste

Green Waste lebih tepatnya bermakna sebagai usaha yang dilakukan oleh semua pihak untuk mencapai kondisi zero waste melalui prinsip-prinsip 3R: Reduce

(mengurang sampah), Recycle (mendaur-ulang sampah), dan Reuse (memberi nilai tambah bagi sampah hasil proses daur ulang).

Limbah yang bermanfaat...

65KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Apakah Green Waste itu?Kalau diterjemahkan secara langsung, Green Waste artinya Sampah Hijau. Ini sebenarnya istilah saja, bukan merujuk pada ‘sampah yang berwarna hijau’. Atribut ke-3 Kota Hijau berkenaan dengan cara kita memperlakukan sampah: apakah menunjang tujuan mewujudkan Kota Hijau, atau tidak? Green Waste lebih tepatnya bermakna sebagai usaha yang dilakukan oleh semua pihak untuk mencapai kondisi zero waste melalui prinsip-prinsip 3R: Reduce (mengurang sampah), Recycle (mendaur-ulang sampah), dan Reuse (memberi nilai tambah bagi sampah hasil proses daur ulang). Memangnya, ada apa dengan sampah? Jelas, kita menghadapi masalah besar dengan sampah. Tingkat konsumsi masyarakat kita sudah sedemikian luar biasa sehingga menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Lebih parah lagi, sebagian besar di antara kita tidak punya perilaku yang mengatasi masalah sampah. Alih-alih mengurangi sampah, masyarakat kita justru berperilaku ceroboh: menumpuk sampah dengan sembarangan, membuang sampah di sungai, atau area terbuka lainnya, bukan di tempat sampah. Tidak memilah sampah sehingga menyulitkan pembuangannya. Inilah contoh perilaku negatif berkaitan dengan sampah yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

66 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setiap hari, pemerintah kota luar biasa repot karena harus ‘bertempur’ dengan buangan sampah. Masalahnya ada dua: pengangkutan dan tempat pembuangan. Saking banyaknya sampah, mengangkuti sampah menjadi pekerjaan yang high cost—besar ongkosnya. Selain itu, harus mencari dan menyediakan tempat pembuangan sampah (TPS). TPS yang ada, cepat atau lambat, pasti akan menjadi penuh. Mencari TPS baru tambah lama tambah sulit karena selain harga tanah melonjak mahal, resistensi atau penentangan penduduk di sekitar wilayah yang akan dijadikan sebagai TPS juga kuat. Lha, coba, bayangkan saja kalau kita adalah mereka. Siapa yang mau lokasi tempat tinggalnya berdekatan atau bersebelahan dengan TPS? Sahabat komunitas, diperlukan revolusi untuk mengatasi permasalahan

Faktanya,sampah rumah tangga di perkotaan jumlahnya mencapai 51 % - 79 % dari keseluruhan sampah!Sisanya berasal dari sampah pasar

dan jalan, area industri, kawasan komersial dan lain-lain.Maka, kunci pengelolaan sampah

yang paling penting sebenarnya terletak pada keluarga.

sampah. Inilah yang kita upayakan bersama dengan Green Waste, yaitu mengurangi sampah hingga titik nol melalui perilaku 3R. Lebih bagus lagi, kalau bisa sampah memberikan nilai plus bagi sampah yang bisa di-recycle. Selain bisa berhemat, sekaligus bisa memberi nilai tambah bagi produsen sampah daur ulang. Melalui usaha-usaha daur ulang sampah, beberapa pihak telah membuktikan bahwa sampah bisa menghidupi mereka!

Sampah itu MAHAL!

Selama ini kita cenderung berpikir kalau sampah itu tidak punya nilai.Padahal, pengelolaan sampah butuh

ongkos mahal.Membersihkan sungai atau wilayah

yang penuh sampah itu mahal.Dan, kerugian akibat pengelolaan

sampah yang tidak beres,mulai dari banjir, polusi, hingga ancaman

penyakit.

siapa bilang semua itu TIDAK MAHAL?

67KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

68 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Mari, ajak keluarga dan tetangga sekitar kita untuk mulai menerapkan 3R dalam mengurus sampah. Awali dengan Reduce, yaitu mengurangi penggunaan sampah rumah tangga sehari-hari. Pilah sampah organik dan anorganik. Kurangi pemakaian plastik.

Kemudian, terapkan R yang kedua: Recycle. Mendaur ulang barang-barang bekas yang masih bisa dipakai. Kaca, plastik, paku, dan kertas adalah material yang masih bisa didaurulang dalam kondisi tertentu. Simpanlah kaca dan paku di tempat terpisah. Berikan kepada para pemulung sampah. Mereka tahu cara memanfaatkannya.

Jangan gengsi menggunakan kertas bekas. Di bagian belakang surat-surat biasanya masih terdapat lembaran kertas bersih yang layak ditulisi. Beberapa kantor dan sekolah memiliki kebijakan daurulang kertas yang patut ditiru. Kertas-kertas bekas dipotong kecil-kecil seukuran memo, lalu dimanfaatkan untuk kepentingan internal. Sejumlah kantor malah mengaku telah membuat kesepakatan dengan seluruh staf dan pejabat untuk menggunakan kertas bekas bagi keperluan sehari-hari, mulai dari menulis surat undangan rapat, edaran memo, pengumuman, dan lain-lain. Ada beberapa dosen yang meminta mahasiswanya menyerahkan paper menggunakan kertas bekas tugas sebelumnya. “Toh baru bimbingan skripsi, belum final. Jadi, masih dicorat-coret untuk direvisi.

Sahabat-sahabat Komunitas, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Waste?

Terapkan 3R Start dengan Reduce,

Lanjutkan dengan Recycle dan Reuse!

Aksi Hijau Komunitas

untuk  Green waste

69KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ngapain juga pakai kertas baru setiap kali bimbingan,” tutur sang dosen. Beberapa ibu membawa pulang kertas bekas dari kantornya untuk keperluan anak-anak menggambar. “Yah, daripada corat-coret tembok,” tutur sang Ibu.

Jangan buang tas keresek bekas belanja. Sebagian besar yang masih layak pakai, simpan. Gunakan untuk pelapis tempat sampah, atau bahkan untuk berbelanja kembali! Jangan gengsi ke supermarket membawa tas belanja. Apalagi, sekarang banyak tas belanja praktis yang bisa dilipat b e r b e n t u k dompet yang imut dan kreatif. Tidak ada salahnya k e m a n a -m a n a m e m b a w a termos air. Banyak kok t u m b l e r ( w a d a h minuman bertutup) yang lucu-lucu. Daripada bolak-balik beli air mineral plastik, membawa wadah minuman yang bisa diisi ulang jelas lebih hemat dan mengurangi timbunan sampah yang sulit diuraikan. Lebih baik lagi kalau sahabat-sahabat komunitas bisa menggalang gerakan bersama mengurangi sampah plastik, misalnya, di lingkungan masing-masing. Pasti seru kemana-mana membawa kantong buatan sendiri—yang diberi identitas komunitas!

Masih banyak lagi contoh lain yang mungkin sudah Anda terapkan. Berbagilah dengan komunitas maupun lingkungan Anda supaya yang lain juga terinspirasi.

Reduce juga merupakan prinsip yang bisa diterapkan di lingkungan sekitar, tidak hanya di rumah tangga. Coba lihat, apakah sampah di tempat Anda langsung diangkut ke dalam gerobak sampah begitu saja, atau sudah dalam keadaan terbungkus rapi dan terpisah-pisah antara sampah organik dan anorganik? Kalau belum, budayakan kebiasaan memilah sampah, paling tidak, memilah sampah organik dan anorganik. Kemudian, sosialisasikan cara membuangnya dalam keadaan terbungkus,

sehingga tidak m e n y u l i t k a n p e t u g a s s a m p a h yang sudah b e r s u s a h -payah mau m e n g u r u s sampah kita. Cara seperti ini harus menjadi g e r a k a n b e r s a m a , s e h i n g g a k e s a d a r a n

yang muncul bukan hanya kesadaran individu. Rugi dong, kalau hanya sebatas kesadaran individu.

Sampah anorganik bisa didaurulang. Bagaimana dengan sampah organik yang mudah busuk dan bau? Ada beberapa teknik daurulang sampah organik yang bisa menghasilkan produk-produk bermanfaat. Mulai dari komposting, Keranjang Takakura, hingga membuat lubang-lubang Biopori. Carilah di internet, ada banyak informasi mengenai cara-cara pengolahan sampah menjadi kompos yang murah dan praktis.

70 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Bank SampahBank Sampah adalah istilah bagi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh komunitas mulai dari mengumpulkan, mengolah, hingga memasarkan hasil olahan sampah. Konsepnya memang seperti bank. Ada nasabah, yaitu warga atau komunitas yang menyetorkan sampah kepada ‘bank sampah’. Hasil setorannya dicatat sebagai ‘simpanan’ atau deposit. Kemudian, pengelola Bank Sampah bertanggung jawab mengolah dan memasarkan hasil olahan sampah yang kini sudah bernilai jual. Hasil penjualan kemudian dimasukkan ke dalam buku simpanan nasabah. Nah, menguntungkan bukan? Bank Sampah memiliki banyak manfaat. Pertama, mendidik warga agar peduli dengan penanganan sampah

yang baik dan benar. Kedua, mengurangi volume sampah tanpa harus menambah tenaga kerja pengangkut atau pengolah sampah. Ketiga, memberikan nilai ekonomis pada nasabah. Lumayan lho, menambah uang saku! Keempat, membuka lapangan kerja baru. Yaitu, sebagai tenaga pengrajin dan pengolah sampah. Bank Sampah tidak perlu takut kekurangan ‘nasabah’. Yang namanya sampah rumah tangga itu banyak sekali. Menurut penelitian, dalam sehari orang menghasilkan sampah sebanyak 0.5 hingga 0.8 kg. Kapasitas Bank Sampah untuk mengolah sampah mencapai 53 kg hingga 77 kg sampah. Maka, dalam satu hari, Bank Sampah dapat menyerap sampah yang dihasilkan oleh 220 hingga 1.100 orang.

“Sampai akhir Juni 2012, tercatat sekitar 782 Bank Sampah

di seluruh Indonesia.

Dana bergulir untuk mengelola Bank Sampah mencapai

31 milyar rupiah.

Pemerintah dan Industri Swasta, melalui program CSR, sangat

mendorong inisiatif komunitas untuk mengembangkan Bank Sampah“

Tertarik mencoba?

71KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kalau kita cukup jeli, sampah sesungguhnya menyimpan potensi ekonomi yang lebih dari lumayan. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos. Sampah kardus atau karton bekas dapat diolah menjadi barang kerajinan, seperti alas laptop, kotak pensil, pigura, dan lain-lain. Sampah kertas dapat dihancurkan dan diolah kembali menjadi kertas daur ulang yang alami-artistik. Sampah plastik bekas kemasan, oleh tangan-tangan kreatif, bahkan menjadi barang-barang baru yang nilainya bisa lebih mahal daripada harga produk utuhnya. Enam puluh bungkus bekas minuman kopi instan, di tangan Ibu Iyos, seorang penggerak lingkungan yang berfokus pada produksi daur ulang sampah di kawasan Tamansari-Cikapundung Bandung, dapat menjadi tas laptop yang terjual sekitar Rp. 50.000,- Jika satu sachet minuman kopi instan tersebut harganya Rp. 750,- maka 60 bungkus harganya menjadi Rp. 45.000.- Itu kalau membeli utuh. Kalau hanya bungkusnya saja, harganya paling mahal Rp. 25/bungkus.

Silakan dihitung sendiri, berapa selisih

untungnya!

Sahabat-sahabat komunitas, Anda juga bisa menggerakkan publik di sekitar Anda agar teredukasi, terdidik, atau ‘melek’ soal sampah. Selenggarakanlah pelatihan soal pengelolaan dan pengolahan sampah. Banyak ahli yang mau berbagi. Tidak usah memusingkan biayanya, karena para ahli persampahan biasanya adalah para aktivis yang giat mengampanyekan penanggulangan sampah. Materi yang diberikan bisa berkisar pada tips pengelolaan limbah rumah tangga. Atau cara-cara mengatasi limbah cair melalui proses fitromediasi, membuat komposting dan biopori kategori rumah tangga. Kalau komunitas Anda tertarik dengan kerajinan daur ulang sampah,

mengapa tidak menyelenggarakan workshop daur ulang sampah?

Mau seru-seruan sambil mendidik publik supaya ‘melek sampah’ juga banyak caranya. Di SD Karangpawulang Bandung, April 2013, sekolah bekerjasama

Bisnis Daur Ulang Sampah

Event Kreatif Berbasis Sampah

72 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

dengan produsen suplemen kesehatan anak-anak menyelenggarakan Fashion Show memanfaatkan kertas koran. Siapa sangka, anak-anak SD pun dapat menghasilkan karya yang sangat kreatif dengan kertas koran, tak kalah dengan mahasiswa desain seni! Beberapa perusahaan juga memiliki program tetap menyelenggarakan lomba karya kreatif daur ulang sampah. Anda bisa menggerakkan komunitas untuk menjadi pelaksananya atau menyelenggarakan event serupa. Entah itu yang bersifat umum, atau berbahan baku

khusus, seperti Lomba Desain Pesawat Luar Angkasa berbahan kardus dan kertas bekas yang diselenggarakan sebuah penerbit. Event Kreatif Berbasis Sampah ini hendaknya juga menjadi salah satu ajang kontes Festival Hijau yang akan diselenggarakan di kota Anda, sebagai puncak pelaksanaan P2KH. Maka, bersiaplah dari sekarang untuk menggagas event apa yang kiranya bisa diselenggarakan pada momen Festival Hijau kelak.

73KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 4, apa sa ja kegiatan yang dil akukan oleh komunitasmu untuk mewu judkan green waste? Bagaimana langkah yang komunitasmu lakukan untuk memanfaatkan sampah di sekitar l igkunganmu?. Apakah komunitasmu mempuyai rekan ker ja yang akan “memasarkan” produk green waste yang dihasilkan oleh komunitasmu?

74 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

75KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green TRANSPORTATION

76 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green TRANSPORTATION

Green Transportation adalah pengembangan sistem transportasi yang berprinsip pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, efisiensi penggunaan

bahan bakar, dan pelayanan yang berorientasi pada manusia. Faktor terakhir itu, pelayanan berorientasi pada manusia, mencakup pengembangan jalur khusus

pejalan kaki dan sepeda, pengembangan angkutan umum massal berbahan energi alternatif terbarukan yang bebas polusi dan ramah lingkunga

Langit Biru Bebas Polusi

77KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

78 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Apakah Green Transportation itu?Kemacetan sudah menjadi pemandangan umum yang kita jumpai di kota-kota dewasa ini.

Kemacetan terjadi di mana saja, mulai dari pusat kota hingga merembet ke kawasan pinggiran. Di hari-hari kerja, kemacetan paling parah terjadi pada jam sibuk pergi dan pulang kantor/

sekolah. Pada akhir pekan, kemacetan juga tetap terjadi karena padatnya kegiatan warga kota di luar rumah. Ada yang mau kondangan, ada yang mau jalan-jalan, yah, pokoknya tetap banyak juga yang keluar rumah untuk berekreasi. Pada masa-masa libur ‘kejepit’, wah, kemacetan bisa

semakin luarbiasa, terutama di kawasan-kawasan rekreasi.

Kemacetan terjadi akibat ketidakberesan penataan kota dan transportasi, baik sistem, angkutan, jalan, maupun regulasinya. Biasanya, ketika kota berkembang semakin pesat,

kegiatan warga pun menjadi kian kompleks, dan kebutuhan hunian maupun fasilitas umum jadi semakin meningkat. Sayang, tidak semua kota mampu beradaptasi, atau memiliki desain

penataan kota yang mampu mengantisipasi perkembangan kota. Akibatnya bukan saja tata ruang kota menjadi kacau-balau. Sistem transportasi pun menjadi tidak karuan. Korbannya?

Siapa lagi kalau bukan kita semua.

Kemacetan membuat waktu tempuh perjalanan menjadi panjang. Bahan bakar jadi boros. Asap knalpot yang mengandung CO2 pun memenuhi jalanan. Udara menjadi semakin terpolusi. Jangan tanya lagi soal hati dan kepala pengemudi dan penumpang di tengah kemacetan. Siapa

yang bisa berpikir jernih dan tidak emosi di tengah kemacetan?

79KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green Transportation berupaya mengatasi semua permasalahan terkait dengan sistem transportasi yang tidak menunjang pencapaian cita-cita Kota Hijau. Green Transportation adalah pengembangan sistem transportasi yang berprinsip pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, efisiensi penggunaan bahan bakar, dan pelayanan yang berorientasi pada manusia. Faktor terakhir itu, pelayanan berorientasi pada manusia, mencakup pengembangan jalur khusus pejalan kaki dan sepeda, pengembangan angkutan umum massal berbahan energi alternatif terbarukan yang bebas polusi dan

ramah lingkungan. Tetapi, Green Transportation sesungguhnya bukan sekadar masalah pembangunan. Melainkan, persoalan life style atau gaya hidup. Karena itu, salah satu misi Green Transportation adalah mempromosikan gaya hidup sehat dalam bertransportasi.

80 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ada tiga langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan. Pertama, menganalisis kondisi transportasi yang ada. Transportasi adalah sebuah sistem yang memindahkan warga dari satu tempat ke tempat lain. Analisis perlu dilakukan untuk melihat tumpang tindih trayek, alur lalu lintas, volume jalan, dan kepadatan pelintas jalan. Kedua, merumuskan langkah-langkah untuk mengurangi kemacetan dan emisi kendaraan bermotor. Ketiga, membuat kombinasi yang tepat untuk berbagai pilihan transportasi.

Guna menyusun kombinasi pilihan transportasi yang pas, kita perlu mengetahui apa saja jenis

Faktanya,

setiap kali digunakan, kendaraan bermotor

rata-rata mengeluarkan emisi sebesar

60% gas karbonmonoksida (CO) dan 30%

nitrogen oksida (NO).

Kedua zat tergolong unsur berbahaya

yang merusak kesehatan kita,

sekaligus mencemari langit.

Kemacetan juga punya dampak serius

terhadap perubahan iklim global.

MengatasiKemacetan

transportasi dan skala prioritasnya. Untuk Green Transportation, berdasarkan skala prioritasnya, maka sistem transportasi harus disusun berdasarkan piramida ini.

Prinsip Green Transportation bukanlah meniadakan kendaraan bermotor yang menjadi biang keladi polusi udara. Melainkan, mengombinasikan moda kendaraan bermotor dengan berbagai sarana transportasi lainnya—dengan mengutamakan pengembangan s a r a n a transportasi yang bebas b a h a n bakar seperti jalur sepeda d a n jalur pejalan kaki. Nah,

sahabat komunitas bisa mengecek apakah hal-

hal semacam ini telah difasilitasi oleh kota

Anda!

“Prinsip Green Transportation bukanlah meniadakan kendaraan

bermotor yang menjadi biang keladi polusi udara. “

Jalur Pejalan Kaki

Jalur Sepeda

Angkutan Umum Masal

Taksi

HOV

SOV

Angkutan Kota(Paratransit)

81KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

82 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Adanya jalur pejalan kaki dapat membantu sistem transportasi yang bebas bahan bakar. Jalur pejalan kaki dapat berbentuk trotoar, tempat penyeberangan, jembatan penyeberangan, dan terowongan penyeberangan. Karena pejalan kaki punya kontribusi penting dalam mengurangi volume kendaraan bermotor sekaligus emisi kendaraan, maka kita perlu mempromosikan berjalan kaki sebagai alternatif transportasi. Jangan sedikit-sedikit naik kendaraan. Kalau masih bisa dicapai dengan berjalan kaki, mengapa tidak? Tubuh sehat, polusi pun berkurang.

Banyak orang bersedia kok untuk berjalan kaki. Masalahnya, fasilitas pejalan kaki jauh dari memadai. Trotoar berlubang-lubang compang-camping. Sudah begitu, dijajah pula oleh motor ketika terjadi kemacetan. Trotoar juga sering dijadikan tempat usaha, seperti kios eceran.

Di Yogyakarta, trotoar di kanan-kiri jalan malah ditutupi oleh tikar pandan, atau karpet plastik, di malam hari. Tempat ini menjadi lokasi lesehan untuk menikmati ‘sego kucing’ yang sangat legendaris itu. Para konsumen duduk lesehan di trotoar sambil bersantai melepas kepenatan sambil menyantap sego kucing. Sementara di sisi jalan, motor dan mobil yang terhenti di tengah kemacetan menyemburkan asap knalpot ke hidangan dan konsumen yang duduk lesehan. Bagi sementara orang, kondisi ini dirasa tidak mengganggu kenyamanan. Tapi, masalahnya, pejalan kaki yang seharusnya berhak memanfaatkan trotoar, jadi tertutup aksesnya. Mau turun ke jalan, selain berbahaya, juga sedang macet luarbiasa. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana kelanjutan nasib para pejalan kaki yang malang ketika melintas di kawasan ini.

Sahabat-sahabat Komunitas, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Transportation?

Jalan Kaki, Yuk!

Aksi Hijau Komunitas

untuk  Green TRANsportation

83KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Penempatan trotoar, pemeliharaan fasilitas dan jalur pejalan kaki, merupakan bagian dari kebijakan pemerintah. Sahabat-sahabat komunitas bisa mengontrol kinerja pemerintah yang berkewajiban

mengutamakan pejalan kaki. Laporkan segera kepada pemerintah, khususnya Dinas Tata Kota, apabila ada jalur pejalan kaki yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jangan ragu-ragu untuk meminta pemerintah memenuhi hak pejalan kaki. Tulis di surat kabar, atau media online mengenai kondisi trotoar dan suarakan keinginan Anda agar hak pejalan kaki dipenuhi.

Selain itu, sahabat-sahabat komunitas juga bisa menjadi bagian dari gerakan warga yang berupaya melindungi kawasan pejalan kaki agar tidak dijajah oleh kepentingan bisnis maupun kendaraan bermotor yang berusaha mencari celah di tengah kemacetan. Gerakan merebut hak pejalan kaki di pedestrian line atau jalur pejalan kaki telah dimulai di beberapa kota. Mengapa tidak menyelenggarakannya di kota Anda sekalian?

Faktanya,

Jalur pejalan kaki merupakan amanat

Peraturan Presiden No. 43 Th. 1993,

tentang Prasarana Jalan, Bagian VII pasal

39. Peraturan ini mewajibkan pemerintah

menyediakan jalur pejalan kaki yang layak

sebagai bagian dari sistem transportasi

kota.

Layak, artinya, memenuhi unsur

keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki.

84 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Foto. Jalur Pejalan Kaki - Kawasan Kuningan, JakartaFoto | dari berbagai sumber

85KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Foto. Car Free Day - Kawasan Bunderan Hotel Indonesia , JakartaFoto | dari berbagai sumber

86 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ini merupakan area khusus bagi pejalan kaki. Contohnya, trotoar. Atau, jalan kendaraan bermotor yang ditutup pada akhir pekan atau hari-hari tertentu untuk sarana rekreasi dan olahraga publik. Car Free Day di berbagai kota adalah contohnya. Di banyak kota, kawasan pejalan kaki semakin langka. Bahkan, trotoar pun kerap dijajah oleh kendaraan bermotor sehingga tidak nyaman lagi bagi pejalan kaki. Komunitas dapat melakukan gerakan bersama untuk menyadarkan pentingnya memiliki kawasan pejalan kaki, sekaligus menjaga area pejalan kaki yang sudah ada supaya tidak dimanfaatkan untuk fungsi-fungsi lain.

Di kawasan Buahbatu, Bandung, pada saat Car Free Day diberlakukan, ada komunitas warga yang bertugas ‘piket’: mereka menjaga agar pedagang tidak membanjiri area pejalan

kaki yang mengganggu kenyamanan warga untuk beraktivitas. Komunitas tersebut juga bertugas menyisir wilayah untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyusupan kendaraan bermotor.

Di Bogor, Depok, dan Jakarta, sekelompok mahasiswa bergabung untuk mengadakan aksi merebut kembali trotoar dari penjajahan yang dilakukan oleh kendaraan bermotor, atau pedagang yang membuka tenda di kawasan pejalan kaki. Ini adalah wujud fungsi pengawasan yang bisa dilakukan oleh komunitas. Anda juga bisa mengorganisasikan kegiatan semacam ini! Selamatkan kawasan pejalan kaki, dan beri ruang yang nyaman bagi para pejalan kaki, karena mereka adalah sahabat-sahabat lingkungan yang tidak mencemari udara dengan polusi kendaraan.

(Menyelamatkan dan Memiliki) Kawasan Pejalan Kaki

87KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Beberapa tahun belakangan, bersepeda menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di berbagai kota. Ini merupakan gejala yang sangat positif. Bersepeda secara signifikan mengurangi emisi kendaraan. Selain itu, menyehatkan pengendaranya. Kalau dulu, bersepeda dianggap sebagai kegiatan rekreasi yang hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Sekarang, semakin sering kita temukan para eksekutif, pekerja kantoran, mahasiswa, maupun anak sekolah, bersepeda ke tempat aktivitasnya masing-masing.

Kita perlu mendorong sebanyak-banyaknya orang bersepeda. Di sisi lain, kita juga perlu mengupayakan kenyamanan dan keselamatan bersepeda bagi para pengendaranya. Misalnya, menyediakan jalur bersepeda, tempat parkir sepeda, dan outlet sewa sepeda. Dalam disain tata kota, mencakup sistem transportasi, pemerintah perlu membuka jalur sepeda sebanyak-banyaknya.

Sahabat Komunitas bisa menjadi bagian dari gerakan bersepeda, apakah bergabung dengan komunitas yang sudah ada, atau membentuk komunitas tersendiri. Komunitas pesepeda menjamur di mana-mana, tak terhitung banyaknya. Ada Bike to Work, Bike to Campus, Bike to School dan lain-lain, yang sangat ‘militan’ menjalankan ‘misi’nya. Ada juga yang dengan kreatif mendirikan komunitas pesepeda untuk bersenang-senang sambil menjalin kebersamaan. Komunitas Sepeda Onthel dan Komunitas Orenji adalah contoh komunitas bagi pemilik tipe sepeda tertentu. Komunitas lain tak kalah menarik. Jarambah adalah komunitas pesepeda terdiri dari kakek-kakek pensiunan usia 60 tahun ke atas yang konon masih ‘bandel’ menjelajah kampung dan kota. Ini disaingi dengan komunitas ibu-ibu setengah baya yang tidak mau kalah mengayuh sadel ke sudut-sudut kota. Bagaimana dengan Anda?

AyoBersepeda!

88 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ada tiga tipe jalur bersepeda:Bike path, lajur sepeda khusus terpisah

dari lajur kendaraan bermotor.Bike lane, lajur sepeda khusus menyatu

dengan lajur kendaraan bermotor.Bike route, rute bersepeda yang

dirancang khusus sebagai atraksi wisata atau olahraga

Bike lane

Bike routeBike path

89KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat komunitas, coba perhatikan isi kendaraan pribadi yang melintas di jalanan atau yang terhenti di kemacetan. Banyak lho kita jumpai mobil-mobil yang hanya terisi oleh 1-2 pengendara saja. Kontribusi mobil-mobil pribadi sebagai penyumbang kemacetan dan kepadatan jalan, cukup besar! Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi hal ini?

Di beberapa kota besar, seperti Jakarta, para pelaju harian atau daily commuter yang pulang pergi Jakarta Bogor, Jakarta-Bekasi, atau Jakarta-Tangerang, biasa melakukan ride sharing. Konsepnya, seorang pemilik mobil pribadi mengangkut beberapa teman seperjalanan. Biaya bensin ditanggung bersama. Lebih murah dan lebih efisien, serta mengurangi beban kemacetan jalanan. Pulangnya, mereka janjian lagi ketemu di satu lokasi. Besoknya, giliran pengemudi dengan mobil pribadi yang lain. Hubungan yang tercipta lewat ride sharing ini bahkan begitu erat hingga anggota-anggotanya

membentuk komunitas, di antaranya Nebeng.com.

Di luar negeri, konsep ini dikembangkan menjadi carpooling dan vanpooling. Kalau mobilnya tidak punya, tinggal sewa untuk dikemudikan sendiri. Biaya sewa dan bensin cukup patungan saja. Irit, bukan? Bayangkan kalau setiap hari kita memaksakan diri mengendarai mobil pribadi melaju di tengah kemacetan sendirian selama berjam-jam. Ongkos bensin mahal, belum termasuk tarif tol, energi pun terkuras. Coba kalau ditanggung bersama, jatuhnya akan lebih murah. Bonus lain adalah mendapatkan teman seperjalanan yang asyik dan siap menggantikan kalau kelelahan.

Sahabat komunitas, kalau kebetulan Anda mengalami kondisi seperti ini, cobalah mencari rekan ‘senasib sepenanggungan’ yang bisa diajak berbagi sarana transportasi. Ride sharing bisa mengatasi masalah Anda!

Ride Sharing!

90 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

91KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

92 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green Transportation, seperti yang telah diungkapkan tadi, pada prinsipnya bukan menghilangkan atau memusuhi kendaraan-kendaraan berbahan bakar. Melainkan, membuat sistem yang memungkinkan pemakaian kendaraan berbahan bakar dapat dikurangi sehingga tidak mencemari udara. Boleh-boleh saja kita bermobil atau bersepeda motor. Atau, naik angkutan kota (angkot). Hanya saja, kita perlu menimbang pemakaiannya sebijak mungkin. Pakailah kendaraan bermotor pribadi, kalau memang perlu. Kalau masih ada cara lain, sebisa mungkin, pilih yang ‘green’.

Ketika menggunakan mobil atau motor, etika berlalulintas hendaknya dikedepankan. Selain itu, hormatilah hak pejalan kaki dan pesepeda. Sesungguhnya, mereka adalah pahlawan jalanan, dan kita harus berterimakasih kepada mereka. Maka, lindungilah keselamatan mereka. Beri jalan pada mereka. Jangan ‘menjajah’ kawasan yang diperuntukkan bagi mereka. Jangan ragu untuk mengingatkan sesama pengendara kendaraan bermotor apabila ada yang tega ‘mendzhalimi’ para pejalan kaki dan pesepeda, dengan merebut lahan yang diperuntukkan bagi mereka.

Di sisi lain, kita juga bisa mengadakan gerakan bersama untuk ‘memanusiakan’ angkot. Bukan rahasia lagi, di Indonesia, angkot sering memperlakukan

penumpangnya dengan sembarangan. Mungkin kita bisa bersama-sama ‘mendidik’ penumpang maupun supir angkot agar membuat situasi berkendaraan umum menjadi lebih nyaman. Sehingga, kita tidak perlu enggan lagi mengutamakan kendaraan umum, dibanding kendaraan pribadi.

BijakBerkendaraan

93KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green Transportation

94 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

95KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 5, bagaimana upaya komunitasmu untuk mewu judkan green transportation? Apakah anggota komunitasmu leb ih banyak mempergunakan kendaraan bermotor atau tidak? Apa sa ja kegiatan yang dil akukan oleh komunitasmu untuk mendukung program green transportration?

96 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

97KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green water

98 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green water

Green Water dapat mengatasi masalah kelangkaan air, sekaligus menghemat penggunaan air, yang berarti menghemat biaya rumah tangga! Dalam skala yang

lebih besar lagi, Green Water dapat menawarkan solusi lingkungan di tingkat kota, industri pertanian, dan industri lain yang membutuhkan air dalam jumlah besar.

Air, Investasi Masa Depan Kita

99KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Saat ini, dunia menghadapi krisis air bersih yang parah. Sumber air semakin langka, kekeringan melanda, cuaca tak bisa diramalkan. Yang lebih gawat lagi, sebagian besar masyarakat dunia tidak punya perilaku yang ideal dalam mengonsumsi dan menyimpan air. Walaupun air adalah sumber kehidupan, kenyataannya, masih banyak warga yang mencemari sungai dengan sampah, dan tidak menjaga sumber air yang ada.

Adalah ironis, di satu sisi, banjir sering terjadi—menandakan luapan atau kelebihan air yang tak terkendali. Di sisi lain, sumber air bersih semakin langka. Orang harus berjalan kaki berjam-jam untuk mendapatkan air bersih. Air bersih, di tengah masyarakat menengah ke bawah terutama di perkotaan, menjadi barang mahal. Jelas, ini menyedihkan karena menutup akses masyarakat terhadap air bersih.

Konsep Green Water diperkenalkan untuk menghemat dan mengelola air yang ada sehingga menunjang upaya mewujudkan Kota Hijau. Terdapat beberapa pengertian mengenai Green Water. Green Water bisa diartikan sebagai air hujan yang langsung digunakan (oleh tanaman) dan dievaporasikan (diuapkan ke udara) tanpa melalui irigasi, ladang penggembalaan, dan lahan hutan. Biasanya, air hujan tidak pernah repot-repot diolah. Paling-paling ditampung. Selebihnya dibiarkan mengalir. Di tengah kelangkaan sumberdaya air seperti sekarang ini, sayang sekali melihat air terbuang sia-sia. Karena itu, berkembang pengertian Green Water lainnya. Kini, Green Water dimaknai sebagai sistem pengelolaan air yang dijalankan sedemikian rupa, mencakup akses kepada air bersih, konservasi sumber daya air, dan pengurangan limbah atau polusi sumberdaya air bersih. Guna

Apakah Green Water itu?

100 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

melaksanakan ini, Green Water mengandung prinsip-prinsip sbb. (1) Memaksimalkan penyerapan air. (2) Mengurangi limpasan air, dan (3) Mengefisienkan pemakaian air.

Nah, apabila diterapkan secara optimal, Green Water dapat mengatasi masalah kelangkaan air, sekaligus menghemat penggunaan air, yang berarti menghemat biaya rumah tangga! Dalam skala yang lebih besar lagi, Green Water dapat menawarkan solusi lingkungan di tingkat kota, industri pertanian, dan industri lain yang membutuhkan air dalam jumlah besar.

Green Water sebagai sistem pengolahan air hujan untuk efisiensi sumberdaya air dapat dilakukan dalam berbagai tingkatan: skala rumah tangga, skala perkotaan, skala industri, dan skala pertanian.

Jangan keliru, Green Water BUKAN Blue Water.Blue Water adalah istilah untuk kumpulan air yang tersimpan dalam lapisan aquifer, danau,

dan bendungan. Kendati berbeda, Green Water dan Blue Water pada dasarnya saling melengkapi.Dalam proses aliran air, Blue Water mengalir ke sungai dan lapisan aquifer. Sementara, Green Water yang praktis terletak di permukaan air, akan diuapkan kembali ke atmosfer.

101KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat-sahabat Komunitas, persoalan utama Green Water di Tingkat Perumahan adalah bagaimana memanfaatkan air hujan secara maksimal sehingga bisa melestarikan lingkungan dan mengatasi kelangkaan sumberdaya air di sekitar kita. Jawabannya adalah dengan membuat Biopori sesuai dengan kebutuhan. Biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, akar tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. Pori-pori yang terbentuk dapat meningkatkan kemampuan tanah menahan air dengan cara menyirkulasikan air dan oksigen ke dalam tanah. Biopori dapat dibuat di dasar saluran pembuangan atau selokan air hujan, di sekeliling batang pohon, atau di batas taman. Semakin banyak biopori di dalam tanah, semakin sehat tanah tersebut!

Model Model Green Water

Green Water di Perumahan

SEMEN

SAMPAHORGANIK RONGGA

BIOPORI10 CM

80-100 CM

Faktanya,Biopori mampu menambah bidang resapan

air setidaknya sebesar luas kolong perbidang lubang.

Biopori berukuran 10 cm dengan kedalaman 100 cm akan memiliki bidang resapan air seluas 3.140 cm2, atau nyaris sepertiga

meter persegi. Bandingkan dengan lubang biasa. Walaupun ukuran diameternya sama,

tetapi kemampuan resapan airnya jauh berbeda. Lubang biopori punya kemampuan

resapan air 40 kali dibandingkan lubang biasa berukuran sama.

102 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Air hujan, kalau dibiarkan saja, akan terbuang percuma. Padahal, seharusnya, bisa menambah volume air tanah, sehingga membantu mengatasi problem kelangkaan air. Guna ‘menangkap’ peluang menyimpan air tanah, maka kota dapat mengembangkan konsep Low Impact Development (LID). Untuk itu, setiap permukaan tanah—apakah yang alami atau diperkeras—didesain sedemikian rupa agar dapat menjalankan fungsi hidrologi secara maksimal. Maksudnya, bisa menyimpan, menampung, menahan, sampai menyaring air hujan. Misalnya,

Green Water di Perkotaan

dengan mengurangi material lantai yang tidak rembes air, menambah jalur hijau atau area vegetasi yang mampu menangkap air, mengarahkan permukaan curahan hujan ke area vegetasi, meniadakan lokasi-lokasi genangan air yang menghalangi aliran curah hujan ke area vegetasi, menata sistem drainase, membuat atap tetumbuhan, atau taman di atap bangunan, perbaikan sistem pemipaan sehingga mengurangi kebocoran untuk meningkatkan akses air bersih, dan lain-lain.

Kita punya masalah besar terkait dengan akses air minum!

Secara nasional, akses air minum baru mencapai 47.71 %. Masih cukup jauh dari target MIDGs yang mematok angka 68.87% di tahun 2015. Sementara, layanan pipa air minum bersih secara nasional baru mencapai 25.56%. Layanan ini lebih banyak dinikmati oleh masyarakat perkotaan (44%). Masyarakat pedesaan yang menikmati layanan pipa air minum bersih hanya mencapai 11.55%. Sungguh menyedihkan, dan sungguh tidak adil.

Faktanya,kebocoran pipa air bersih sering

menghambat atau mengurangi akses terhadap air yang berkualitas.

Di Indonesia, tingkat kebocoran pipa air bersih rata-rata mencapai 32.86% (2009).

Satu dua tahun kemudian, angka kebocoran dapat diturunkan menjadi

sekitar 30%. Biarpun begitu, angka kebocoran sebesar 30 % tetap

saja memprihatinkan.

103KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Industri menghabiskan air dalam jumlah besar untuk menjalankan operasionalisasi pabrik atau usahanya. Maka, industri juga perlu terlibat dalam pengelolaan air hujan, sehingga tidak menyedot persediaan air tanah atau sumberdaya blue water lainnya. Sistem Green Water industri dilengkapi dengan reservoir, pipa transmisi, dan instalasi pengolah air. Industri yang berwawasan lingkungan umumnya telah memikirkan hal ini, sehingga dapat memanfaatkan Green Water secara maksimal.

Pertanian jelas-jelas membutuhkan air untuk memelihara tanaman, dan di banyak tempat, krisis air yang diakibatkan oleh kekeringan menghantam para petani sehingga gagal panen. Konsep Green Water yang sudah diujicobakan di beberapa wilayah dapat mengatasi kegagalan panen yang diakibatkan oleh kasus semacam ini. Green Water menyediakan air yang dibutuhkan petani, ketika sumber daya blue water sulit dijangkau, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Prinsipnya begini. Green Water adalah air yang terdapat dalam zona tidak jenuh dalam tanah (unsaturated zone), yaitu yang terdapat dalam perakaran tanaman hingga zona air jenuh (saturated zone). Green Water terkumpul setelah curah hujan jatuh membasahi tanah dan menembus ke bawah permukaan tanah. Setelahnya, Green Water akan menguap kembali ke udara melalui proses transpirasi tanaman dan penguapan air tanah. Dalam proses ini, hakekatnya, tidak akan air yang hilang. Air hanya berubah bentuk. Apa yang harus dilakukan adalah mengolah air dalam berbagai bentuk tersebut untuk dimanfaatkan kembali, terutama di lahan-lahan yang kekurangan air.

Untuk lahan yang berdekatan dengan sumber air, kehilangan air di zona tak jenuh, tidak jadi masalah. Tetapi, untuk lahan yang jauh dari sumber air blue water, kehilangan air akibat transpirasi tanaman maupun

Green Water untuk Industri

Green Water untuk Pertanian

104 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

penguapan permukaan tanah bisa berabe. Ketika lahan selesai dipanen, bisa-bisa tidak produktif lagi, karena sudah kehilangan akses terhadap air. Maka, hal ini harus dicegah sebisanya.

Ada beberapa cara yang telah dikembangkan oleh para petani untuk ‘menahan’ Green Water sehingga lahan habis panen bisa tetap produktif dan siap digunakan untuk musim tanam berikutnya. Misalnya, mulching, yaitu membiarkan lahan habis panen ditutupi oleh residu atau sisa tanaman hasil panen berupa batang, akar, daun. Sisa-sisa ini mampu menyerap air sehingga lahan punya persediaan air untuk musim tanam selanjutnya. Atau, membuang tanaman-tanaman non produktif jika ada tenaga ekstra, guna mengurangi transpirasi.

Precipitation

SurfaceFlow

Percolation

Groundwater Flow

CondensationTranspiration

Evaporation

SEA

RIVERRESERVOAR

infiltration

Pada sistem pertanian yang canggih, teknologi penginderaan digital digunakan untuk menandai perbedaan kadar penguapan air di berbagai wilayah. Dengan menggabungkan data mengenai kadar penguapan air di berbagai lahan dengan peta geografis DAS (Daerah Aliran Sungai), kita bisa memperoleh data mengenai wilayah-wilayah yang berpotensi kelebihan maupun kekurangan air, termasuk data penting mengenai kelebihan volume maupun kekurangan air akibat penguapan. Nah, strategi penghematan air dapat dirancang dan dilakukan berdasarkan data-data tersebut.

Sahabat-sahabat Komunitas, apakah Anda petani ataupun bukan, apakah Anda terlibat dalam industri pertanian atau tidak,

105KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

hal-hal seperti ini perlu kita pahami. Pertanian adalah basis penyediaan pangan kita. Sudah terbukti bahwa gagal panen di satu tempat dapat mengganggu persediaan pangan di wilayah lain, dan menimbulkan krisis nasional gara-gara ketergantungan kita terhadap impor pangan. Dengan memahami konsep ini, kita dapat bersama-sama mendukung upaya-upaya pertanian mengembangkan produktivitasnya. Paling tidak, caranya dengan menyebarkan informasi pengelolaan Green Water ketika krisis air terjadi di pertanian di sekitar Anda.

106 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

107KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

108 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat Komunitas, Anda bisa membantu terwujudnya Green Water di tingkat perumahan dengan mengajak warga sekitar untuk membuat lubang-lubang biopori sesuai kebutuhan. Anda bisa meminta bantuan pakar lingkungan atau komunitas yang telah berpengalaman untuk mengajarkan cara membuat lubang biopori dan mengelolanya. Lakukan workshop singkat untuk menginformasikan prinsip-prinsip biopori dan pengelolaannya. Kemudian praktikkan dengan konsisten. Dan, lihatlah hasilnya! Bukan saja resiko banjir berkurang. Kompos yang dihasilkan lubang biopori pun dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, atau dipasarkan ke pihak lain.

Ada hitungan tersendiri untuk membuat lubang biopori.

Untuk daerah yang sering turun hujan lebat, dengan laju resapan air 3 liter/lubang atau 180 liter/jam, dibutuhkan setidaknya 28 lubang pada 100 m2 bidang kedap air.

Sahabat-sahabat Komunitas, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Water?

Membuat Lubang Biopori

Aksi Hijau Komunitas

untuk  Green water

10-30CMAIR

+100 CM

BIOPORI

PROSES

PENGOMPOSAN

SAMPAH

ORGANIK

Referensi Pembuatan Biopori : https://www.youtube.com/watch?v=gDhwS8F-iQE

109KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ternyata, air adalah sumberdaya yang sangat berharga. Kita juga telah membuktikan betapa mahalnya ongkos yang harus dikeluarkan untuk memompa air tanah. Kenyataannya, krisis air masih saja terjadi. Green Water memang konsep pengelolaan air hujan yang membutuhkan fasilitas khusus untuk memperoleh air bersih. Pada skala rumah tangga, kecuali bak penampungan biasa, belum ada teknologi Green Water yang dipromosikan dapat mengolah air hujan sehingga siap dikonsumsi. Kendati

Green Water untuk Industri

demikian, kita bisa membantu mengatasi krisis air dengan bijak dan hemat dalam menggunakan air. Mengurangi volume pemakaian air, dan secara jeli mendaur ulang air bekas pakai yang masih layak digunakan untuk keperluan-keperluan rumah tangga lainnya, dapat membantu menghemat air. Kita juga perlu mengajarkan kepada anak-anak kita perilaku hemat air dan penghormatan terhadap sumberdaya air. Di masa depan, kelangkaan air akan menjadi masalah yang kian serius. Pencegahannya harus dilakukan sejak sekarang. Dengan semaksimal mungkin mengelola Green Water, penyedotan blue water dapat dikurangi. Itulah cara kita menginvestasikan air untuk masa depan anak-anak kita.

110 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Ternyata, air adalah sumberdaya yang sangat berharga. Kita juga telah membuktikan betapa mahalnya ongkos yang harus dikeluarkan untuk memompa air tanah. Kenyataannya, krisis air masih saja terjadi. Green Water memang konsep pengelolaan air hujan yang membutuhkan fasilitas khusus

Konservasi (Sumber Daya) Air untuk memperoleh air bersih. Pada skala rumah tangga, kecuali bak penampungan biasa, belum ada teknologi Green Water yang dipromosikan

111KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 6, apakah anggota komunitasmu menyadar i bahwa air adalah investasi masa depan? Apa sa ja kegiatan yang dil akukan oleh komunitasmu untuk mendukung program green water tersebut? Bagaimana cara komunitasmu untuk mensosial isasikan cara penggunaan air yang b i jak?

112 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

113KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green energy

114 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green energy

Green Energy merupakan energi yang dihasilkan dari sumber-sumber energi yang ramah lingkungan. Green Energy dikembangkan sebagai upaya mengatasi

dampak lingkungan yang luarbiasa akibat penggunaan energi fosil, seperti emisi karbon kendaraan bermotor, pencemaran lingkungan akibat operasi

pertambangan, kebocoran minyak yang merusak lautan, dan lain-lain.

Energi Ramah Lingkungan

115KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kebutuhan sumber energi baru sebagai energi alternatif dapat

dipenuhi dengan dua cara. Pertama, mendayagunakan

sumber energi tak terbarukan yang belum diolah selama ini.

Misalnya, nuklir, hidrogen, batu bara cair (liquified coal), batu bara gas (gassified coal), gas methana batu bara (coal bed

methane), dan lain-lain

Apakah Green Energy itu?Belakangan ini, pemadaman listrik secara bergiliran mulai sering terjadi. Sayangnya, tidak banyak di antara kita yang menyadari bahwa hal ini merupakan sinyal krisis energi yang cukup serius. Sebagian besar masyarakat kita biasanya langsung mengomeli PLN yang dianggap sebagai biang keladi kelangkaan listrik. Padahal, masalah utamanya sesungguhnya berpulang pada perilaku kita sendiri, dan minimnya pemahaman kita semua mengenai peta (kebutuhan) energi baik di masa sekarang maupun di masa depan.

Sebelum membahas Green Energy sebagai bagian dari Kota Hijau, mari kita

Pengembangan Green Energy memiliki sejumlah manfaat:

Tersedianya energi alternatif yang mampu memenuhi kebutuhan energi nasional

Terjaganya kelestarian lingkungan hidup

Terciptanya lapangan kerja baru

Munculnya kesadaran terhadap dampak negatif energi fosil yang tak terbarukan

116 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

samakan dulu pemahaman kita mengenai konsep-konsep energi. Pertama, yang disebut energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat berupa panas, cahaya, mekanika, kimia dan elektromagnetika. Kedua, sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik lewat proses konversi maupun transformasi. Ketiga, sumber energi dibagi menjadi dua macam: sumber energi yang tidak terbarukan dan sumber energi terbarukan. Sumber energi tidak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil—ya itulah, yang biasa kita pakai sehari-hari selama ini seperti minyak bumi dan batu bara (kan asalnya dari timbunan fosil yang terkubur di bawah tanah), gas, gambut, serpih bitumen. Sumber energi tidak terbarukan ini, kalau sudah habis, ya sudahlah. Nol. Kita tidak bisa mengadakannya lagi, apalagi membuatnya sendiri.

Tapi, tak perlu risau. Selain sumber energi tidak terbarukan, masih ada sumber energi lain yang terbarukan. Artinya, sumber energi yang bisa memproduksi energi berulangkali tanpa takut kehabisan. Atau, dengan kata lain, sumber energi yang berkelanjutan. Misalnya, panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran atau curahan air, gerakan atau aliran air laut, dan beda suhu lapisan air laut.

Di mana letak permasalahan kita? Anda tentu bisa menebak sekarang. Betul, krisis energi seluruh umat manusia di dunia terletak pada ketergantungan kita yang luarbiasa pada sumber energi tak terbarukan. Memang, di mana-mana dikampanyekan Gerakan Hemat Energi. Tetapi, jelas, perilaku hemat energi saja belum cukup untuk mengatasi masalah

kelangkaan energi. Penghematan bisa melambatkan laju habisnya sumberdaya energi. Tapi, lama-kelamaan, sumberdaya energi tak terbarukan akan habis juga. Kita membutuhkan sumber energi baru: sumber energi alternatif!

Kebutuhan sumber energi baru sebagai energi alternatif dapat dipenuhi dengan dua cara. Pertama, mendayagunakan sumber energi tak terbarukan yang belum diolah selama ini. Misalnya, nuklir, hidrogen, batu bara cair (liquified coal), batu bara gas (gassified coal), gas methana batu bara (coal bed methane), dan lain-lain. Kedua, mendapatkan sumber energi baru yang prinsipnya berkelanjutan, sehingga kita tak perlu kuatir kehabisan sumber daya energi. Dengan cara ini, ancaman kelangkaan energi dapat diatasi.

Nah, jawaban dari persoalan ini adalah Green Energy atau Energi Hijau. Green Energy merupakan energi yang dihasilkan dari sumber-sumber energi yang ramah lingkungan. Green Energy dikembangkan sebagai upaya mengatasi dampak lingkungan yang luarbiasa akibat penggunaan energi fosil, seperti emisi karbon kendaraan bermotor, pencemaran lingkungan akibat operasi pertambangan, kebocoran minyak yang merusak lautan, dan lain-lain. Sumber energi yang ramah lingkungan berasal dari sumber energi terbarukan, seperti sinar matahari, panas bumi, aliran air, pasang surut laut, dan lain-lain. Jelas, sumber energi seperti ini jumlahnya tak terhitung di Indonesia. Nah, mengapa kita tidak memanfaatkannya dari sekarang?

117KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Pembangkit listrik tenaga angin mengubah (mengonversi) tenaga angin menjadi tenaga listrik. Prinsip kerjanya cukup sederhana: energi angin memutar turbin atau kincir angin yang diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Muncullah energi listrik, yang akan disimpan dalam baterai, sebelum dimanfaatkan. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia. Inilah wilayah-wilayah yang ‘kaya’ angin. Artinya, Indonesia merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

118 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Pembangkit listrik tenaga matahari mengubah sinar matahari menjadi listrik. Hasilnya digunakan untuk memanaskan, mendinginkan, menyalakan, mencahayai, yah... apapun yang biasanya difungsikan menggunakan perangkat listrik. Cara kerjanya ada dua. Pertama, mengubah energi matahari menjadi energi panas. Tekanan panas uap yang tinggi lantas digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin penghasil listrik yang siap dibagi ke rumah-rumah. Kedua, mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui perantaraan elemen yang disebut solar cell atau sel surya. Alat yang digunakan untuk menangkap, mengubah, dan menghasilkan listrik disebut photovoltaic. Ajaib! Dengan perantaraan photovoltaic, sinar matahari bisa langsung diubah menjadi energi listrik!

Di sejumlah kota, energi listrik tenaga surya tidak hanya digunakan untuk kebutuhan kantor seperti kalkulator, atau alat-alat rumahtangga seperti pemanas air. Dengan kreativitas tersendiri, sel surya dan teknologi photovoltaic digunakan sebagai lampu jalanan. Cara kerjanya begini: di siang hari, sel-sel surya menampung sinar matahari sebanyak-banyaknya. Sementara pada malam hari, sel-sel surya menghasilkan listrik yang menyalakan lampu-lampu untuk menerangi jalanan dan ruang publik lainnya. Kerjasama insinyur perlistrikan dan desainer menghasilkan lampu-lampu jalanan yang artistik, seperti Son Umbra, Light Tree, Solar Sunflower, Solar Malle Trees, dan lain-lain. Lihatlah contoh-contoh indah berikut ini.

Di negara Kathulistiwa seperti Indonesia, panas matahari merupakan sumber energi gratis alias cuma-cuma yang tidak ada habisnya. Sahabat-sahabat Komunitas, mengapa kita tidak mempromosikannya sebagai salah satu sumber energi utama? Mari kita dorong pemerintah agar menaruh kepedulian serius terhadap pengembangan energi matahari!

Pembangkit Listrik Tenaga Matahari

119KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sudah lama pembangkit listrik tenaga air digunakan sebagai sumber energi. Energi tenaga air diperoleh dari aliran air dalam bentuk gerakan. Ini disebut sebagai energi kinetik. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian bawah bendungan, terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang, biasanya di bagian bawah, terdapat turbin-turbin pengubah energi kinetik menjadi energi mekanik yang menggerakkan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air ini disebut sebagai ‘Hydroelectric’.

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Faktanya,Hydroelectric menyumbang sekitar 715.000 MW atau 19 % kebutuhan listrik dunia. Di Kanada 61 % dari kebutuhan listrik negara berasal dari

Hydroelectric!

120 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Saat ini, guna mengatasi kelangkaan sumberdaya listrik di wilayah pedesaan, dikembangkan teknologi tepat guna mikrohidro yang memanfaatkan sungai-sungai kecil. Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dapat menghasilkan daya listrik sebesar 5 hingga 100kW. Negara Indonesia memiliki banyak potensi mikrohidro. Pengembangan mikrohidro merupakan sumber energi alternatif yang tepat untuk desa-desa terpencil di Indonesia, mengingat keterbatasan jaringan dan daya jangkau PLN.

“Negara Indonesia memiliki banyak potensi

mikrohidro”Faktanya,

ada sekitar 30% desa di Indonesia yang masih gelap gulita karena tak

terjamah listrik.

Walaupun memiliki potensi energi yang besar, yakni sekitar 7.500 MW,

hingga saat ini baru 4% saja potensi mikrohidro di Indonesia

yang telah dimanfaatkan

(Majalah Energi, 21 September 2010)

121KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

122 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Energi TumbuhanSelain menghasilkan pangan, tumbuh-tumbuhan juga bisa menghasilkan energi. Namanya bioethanol. Sebagai sumber energi, kemampuan bioethanol (yang dicampur dengan gasohol) tidak kalah dibandingkan bensin. Yang lebih menarik, pembakaran bioethanol pada dasarnya tidak menghasilkan CO2 karena toh CO2 tersebut akan diperlukan atau ‘ditarik’ lagi oleh tanaman yang akan diolah guna menghasilkan bioethanol. Bioethanol dikategorikan sebagai energi terbarukan karena tidak akan habis sepanjang tanaman penghasil bioethanol tetap dapat dipanen. Mau tahu tanaman apa saja yang bisa menghasilkan bioethanol? Tidak jauh-jauh kok dari kebun kita: tebu, jagung, singkong, ubi, dan sagu. Ini tanaman sehari-hari yang biasa ditanam oleh petani kita. Efisiensi bioethanol, yaitu pemanfaatan bagian tanaman yang tidak dipakai melalui serangkaian pengolahan, masih bisa menghasilkan bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Selain bioethanol, ada pula biodiesel yang mampu menggantikan solar. Biodiesel bersumber dari minyak tumbuhan seperti sawit, jarak pagar, kapuk, dan sebagainya. Dibandingkan solar, biodiesel lebih ramah lingkungan karena rendahnya kadar sulfur, daya lumas yang lebih baik, dan tingginya angka setana (cetane rating). Saat ini, ada sekitar 60 tanaman yang telah diidenfitikasi berpotensi sebagai sumber energi terbarukan. Tanaman-tanaman tersebut terbagi dalam tiga jenis. Pertama, jenis tanaman pangan penghasil bioethanol

seperti umbi-umbian,

kacang-kacangan, serta biji-bijian (jagung, tan, serealia, dan biji bunga matahari). Jenis kedua adalah tanaman perkebunan yang bisa diolah menjadi bioethanol maupun biodiesel, yaitu jenis-jenis palma seperti kelapa sawit, sagu, dan tebu-tebuan. Jenis ketiga adalah tanaman non pangan yang bisa menjadi biodiesel seperti jarak pagar, jarak kepyar, dan kapuk randu.

Cetane rating, atau angka setana,

adalah tolok ukur kemudahan menyala suatu bahan bakar dalam mesin diesel. Semakin tinggi angka setana-nya, semakin bagus bahan bakar tersebut, karena itu berarti bahan bakar terbakar sempurna dan tidak meninggalkan zat beracun seperti sulfur,

nitrogen, dan karbon. Dengan kata lain, semakin aman emisi gas buangannya.Solar memiliki angka setana 45. Biodiesel dari minyak

jarak pagar memiliki angka setana 51.

Nah, mana yang Anda pilih?

Kabar dari Menristek, jika satu jenis tanaman bioenergi mampu men-substitusi 5% saja kebutuhan BBM nasional, kita bisa menghemat 2 juta kiloliter atau setara dengan 9 trilyun rupiah!

123KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Di Indonesia, eksploitasi sumber panas bumi untuk keperluan energi sebenarnya sudah dimulai sejak jaman Belanda. Pada tahun 1918, survei vulkanologi pertama dilakukan di Kawah Kamojang. Walhasil, delapan tahun kemudian, lima sumur dibor, dan tenaga uap yang dihasilkan dipakai untuk memproduksi listrik. Hebatnya, setelah puluhan tahun dieksploitasi, satu di antara lima sumur bor panas bumi pertama di Indonesia tersebut masih beroperasi hingga kini! Ironisnya, data menunjukkan, potensi panas bumi di Indonesia sebagai sumber energi listrik sejauh ini baru dimanfaatkan sebanyak 3% saja. Bisa dibilang, sejak Kawah Kamojang dibuka nyaris seabad silam, praktis tidak ada kemajuan berarti dalam memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber energi baru di negara kita!

Pembangkit Listrik Panas Bumi

DRY STEAM

TURBINEGENERATOR

CONDENSER

DRY STEAM

ELECTRICITY

WATER

EARTHCourtesy of TXU

VOLCANO

EXHALATION

SEPARATOR POWERGENERATOR

RETURN WELL

RAIN WATER

FLOW OF HOT WATERFLOW OF COLD WATER

Tenaga panas bumi berasal dari aliran magma di inti bumi. Sudah barang tentu, suhunya mencapai ribuan derajat Celsius. Panas bumi mengalir menembus berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Jika panas bumi mencapai saluran-saluran reservoir air bawah tanah, maka akan terbentuk air atau uap panas bertekanan tinggi. Begitulah cara panas bumi mencapai kita. Panas bumi dimanfaatkan melalui dua cara. Ada yang dimanfaatkan secara langsung (tanpa mengubah bentuk energi), ada pula yang harus mengalami perubahan bentuk terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan. Tenaga uap bersuhu tinggi dimanfaatkan untuk memutar turbin dan generator penghasil listrik. Sedangkan yang suhunya lebih rendah (di bawah 1000 derajat Celsius) dimanfaatkan secara langsung untuk sektor pariwisata, pertanian, industri, dan lain-lain.

Hasil penelitian Direktorat Vulkanologi menunjukkan,

terdapat 217 titik panas bumi yang punya prospek menjadi sumber energi baru. Titik-titik ini membentang di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat pulau Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan membelok ke Utara melalui Sulawesi dan Kepulauan Maluku.

Sebagai bangsa Indonesia, kita sesungguhnya sangat kaya dengan sumber energi baru....

124 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sampah memang tidak termasuk kategori energi terbarukan. Tetapi, dalam konsep Green Energy, sampah termasuk didalamnya karena punya potensi menggantikan bahan bakar fosil sekaligus mengatasi dampak pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah dan polusi karbon. Teorinya, jika kita bisa mengolah satu ton sampah menjadi energi, maka kita bisa mengurangi satu ton emisi CO2 yang terbuang di udara. Pasalnya, proses pembakaran sampah menjadi bahan bakar akan menghancurkan semua gas karbon dan nitrogen oksida sehingga menghasilkan energi yang bersih. Pembakaran juga menghancurkan semua virus, bakteri, makanan busuk, dan zat-zat lain yang dapat merusak kesehatan kita.

Faktanya, sampah adalah bahan campuran yang mengandung banyak bahan bakar.

Dari setiap 50 kg sampah, 80 % (40 kg) di antaranya bisa diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan tenaga listrik. Pengolahan sampah menjadi bahan bakar juga dapat mengurangi

volume tumpukan sampah sekitar 80 % hingga 90%!

Energi Sampah

1

2 3

5

6

7 8

9

1110

4

PROSES PRODUKSI ENERGI DARI SAMPAHGAMBAR 38.

Instalasi pengolah sampah menjadi energi bisa menghasilkan 525 kWH listrik dari 1 ton sampah. Jumlah energi listrik sebanyak ini cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sebuah gedung perkantoran selama 1 hari. Pada tahun 2008, Singapura yang memiliki 4 instalasi pembakar sampah berhasil memproduksi lebih dari 1 juta Mwh, yang memenuhi 3% kebutuhan listrik nasional. Di negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, teknologi pengolahan sampahnya sudah mampu menghasilkan daya listrik sebesar 5MWh per hari, yang menerangi 5.500 hingga 6.200 rumah. Bagaimana dengan Indonesia yang dikenal sebagai negara penghasil sampah yang luarbiasa banyaknya?

125KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

126 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat komunitas, Anda bisa membantu terwujudnya Green Energy dengan menginformasikan fakta-fakta seputar energi dan kebijakannya di Indonesia kepada berbagai pihak. Dengan bahasa yang lebih dipahami oleh lingkungan sekitar, Anda bisa menyebarkan pengetahuan Anda kepada keluarga, maupun orang-orang di sekeliling Anda.

Mewujudkan Green Energy memang tidak mudah. Diperlukan sistem dan teknologi yang mencukupi. Kalaupun kita bukan merupakan bagian langsung dari sistem dan teknologi Green Energy ini, paling tidak, mari kita posisikan diri sebagai pendukung program Green Energy, dengan tidak mengganggu proses perubahan yang tengah diupayakan.

Di banyak tempat, pembangunan instalasi Green Energy terancam berhenti karena ditentang masyarakat yang tampaknya mendapatkan pemahaman yang keliru, atau disesatkan informasinya sehingga mudah dihasut oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Padahal, hal-hal semacam itu bisa menjadi solusi penyediaan energi alternatif yang sangat kita butuhkan di masa depan. Pihak-pihak yang memiliki kepedulian dengan penyediaan energi alternatif perlu kita dukung. Gagasan mereka mesti kita apresiasi dengan sepantasnya.

Sahabat Komunitas, dengan turut menyebarluaskan isu mengenai kelangkaan energi dan gagasan solusinya pada sumber-sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, kita dapat membantu langkah-langkah mengatasi krisis kelangkaan energi di Indonesia yang harus dimulai sejak sekarang.

Sahabat-sahabat Komunitas, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atribut Green Energy?

Sosialisasi!

Aksi Hijau Komunitas

untuk  Green ENERGY

127KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Sahabat komunitas, perbincangan mengenai Green Energy mau tidak mau membawa kita pada isu kelangkaan energi, yang sebagian besar disebabkan oleh perilaku kita yang tidak bijak dalam menggunakan energi. Terus-terang, masyarakat kita masih boros menggunakan energi, dan enggan berhemat energi. Sebagai contoh, masih banyak yang menyalakan lampu di siang hari. Dengan alasan mahal, banyak rumah tangga—kelas menengah ke atas—yang tidak mau berpindah pada sumber energi LED yang lebih ramah lingkungan. Atau, menggunakan kendaraan untuk transportasi jarak dekat yang sebenarnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Berkaca pada kehidupan kita sehari-hari, banyak sesungguhnya perilaku kita yang belum hemat energi. Jika kita hendak mendukung upaya Green Energy, marilah kita mulai dari sini: menghemat konsumsi energi pada skala pribadi dan rumah tangga, sambil menyiapkan diri menghadapi perubahan menuju energi alternatif. Agar menjadi gerakan bersama, bergabunglah dalam komunitas yang bergerak dalam isu energi. Atau, mengapa tidak membuat komunitas Anda sendiri? Dengan demikian, Anda dan anggota-anggota komunitas bisa saling mengingatkan sambil membuat gerakan hemat energi, atau menjadi sahabat Green Energy pada skala yang lebih besar.

Bijak Menggunakan

Energi

128 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

129KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 7, apa sa ja yang komunitasmu lakukan untuk menghemat energi yang ada di sekitarmu? Energy alternati f apa sa ja yang ser ing komunitasmu gunakan untuk menghemat energi? Bagaimana cara komunitasmu dalam mensosial isasikan program hemat energi ini?

130 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

131KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green community

132 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green community

Green Community adalah sebutan yang dilekatkan pada kumpulan individu, komunitas atau kelompok-kelompok warga yang peduli dengan masalah

lingkungan dan sosial budaya

Komunitas Hijau, Komunitas Kita

133KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

134 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Apakah Green Community itu?Perjalanan kita sejauh ini sudah terbilang panjang. Kita telah berbicara panjang lebar mengenai hunian idaman kita, Kota Hijau, dengan segala atributnya. Tugas menantang terhampar di hadapan kita, yaitu mewujudkan impian membangun Kota Hijau. Tetapi, semua itu bakal sulit terwujud kalau kita nekat melakukan segala sesuatu sendirian. Maka, diperlukan gerakan bersama untuk mengembangkan atribut-atribut Kota Hijau. Sebuah kota memang tidak untuk dinikmati sendiri. Melainkan untuk dinikmati bersama-sama seluruh warga kota. Ini berarti, dalam membangun maupun mengelola Kota Hijau, diperlukan kerjasama dengan seluruh warga kota. Sahabat Komunitas, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah Green Community, atau Komunitas Hijau. Green Community adalah sebutan yang dilekatkan pada kumpulan individu, komunitas atau kelompok-kelompok warga yang peduli dengan masalah lingkungan dan sosial budaya. Keterikatan anggota-anggota Green Community (selanjutnya disebut sebagai Komunitas Hijau) disebabkan oleh meningkatnya kepedulian dan kesadaran bahwa tanggungjawab untuk menjaga lingkungan dan alam semesta bukan semata-mata berada di tangan pemerintah atau lembaga-lembaga besar. Melainkan, berada di tangan individu-individu selaku warga masyarakat atau bagian dari komunitas. Sebagai sebuah perkumpulan, Komunitas Hijau bersifat cair dan terbuka. Landasan aksinya adalah kerjasama dan

keyakinan bahwa setiap orang memiliki peran untuk melestarikan lingkungan dan menciptakan hunian yang nyaman serta lestari. Karena itu, Komunitas Hijau tak sekadar berwacana, namun menciptakan ide dan melaksanakan aksi nyata demi terwujudnya Kota Hijau nan ramah lingkungan.

Komunitas Hijau ini bisa berbentuk apa saja. Ada yang berawal dari inisiatif warga sesama pemukim, atau dari solidaritas yang terbentuk di ruang maya (lihat penggalan kisah beberapa komunitas pada bab Pendahuluan). Komunitas Hijau bisa berupa komunitas peduli lingkungan yang sudah lama terbentuk dan punya program aksi rutin. Tidak tertutup kemungkinan berupa komunitas baru yang dibentuk setelah warga menyadari pentingnya berjejaring untuk mewujudkan Kota Hijau.

135KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Manfaat Green CommunityKunci penting dari pengembangan Kota Hijau terletak pada faktor sumberdaya manusia, yaitu masyarakat. Sebagai target sasaran utama P2KH, masyarakat harus dilibatkan seintens mungkin dalam setiap langkah mewujudkan Kota Hijau. Untuk kepentingan pelibatan dan pemberdayaan warga ini, sahabat-sahabat komunitas memegang peranan penting. Karena, komunitas dapat menjadi pintu masuk sekaligus ujung tombak pelibatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan Kota Hijau. Gerakan Kota Hijau yang dilaksanakan dengan melibatkan unsur komunitas memiliki sejumlah manfaat. Berbekal

kedekatan dengan warga, komunitas dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengembangan Kota Hijau untuk mewujudkan fungsi kota yang berkelanjutan. Selain itu, komunitas dapat menjadi wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat terkait dengan pembangunan Kota Hijau. Melalui aksi hijau yang sesuai dengan kebutuhan lapangan, komunitas dapat menggerakkan masyarakat agar berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang berwawasan lingkungan. Lebih dari itu, berkumpulnya komunitas-komunitas yang peduli dengan isu lingkungan hidup diharapkan dapat beraliansi menjadi Forum Komunitas Hijau (FKH) yang berperan sebagai mitra pemerintah kota/kabupaten dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang. FKH adalah forum komunikasi antar komunitas/kelompok warga yang peduli pada masalah lingkungan dan sosial budaya, terutama membangun

136 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

137KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

MembentukGreen CommunityBagaimana membentuk Green Community alias Komunitas Hijau?

138 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Pertama, pilihlah isu atau atribut mana dari Kota Hijau yang menarik perhatian Anda, atau yang menjadi permasalahan paling utama di wilayah Anda. Misalnya, Green Open Space atau Ruang Terbuka Hijau. Kedua, ajaklah orang-orang di sekitar Anda untuk membicarakan hal ini. Lontarkan gagasan Anda, dan lihat bagaimana tanggapan mereka. Dengan cara ini, minimal Anda mengetahui siapa yang mendukung gagasan Anda, siapa yang menentang atau bersikap abstain. Langkah ketiga adalah membentuk komunitas. Terhadap mereka yang mendukung gagasan Anda, ajaklah bergabung untuk membuat aksi nyata. Keempat, jangan banyak berpikir lagi, lakukan saja apa yang menurut Anda memang harus dilakukan. Bersabarlah, beri waktu untuk melihat hasilnya. Bisa berhari-hari, tak jarang berbulan-bulan. Sementara menunggu hasilnya, perluas jaringan Anda, bicaralah dengan semakin banyak orang. Carilah komunitas sejenis yang sudah ada, dan bukalah komunikasi dengan mereka. Anda pasti akan mendapatkan dukungan! Komunitas Hijau tidak berdiri sendiri. Melainkan menjadi bagian dari komunitas-komunitas lain yang sama-sama bergerak untuk memperbaiki lingkungan hidup, dan meningkatkan kualitas kehidupan. Buatlah catatan tentang siapa-siapa atau komunitas macam apa yang berada dalam lingkaran garapan yang sama. Ini akan menjadi kekuatan Anda. Paling baik jika Komunitas Hijau menjadi bagian dari komunitas warga yang sudah ada. Misalnya, menjadi bagian dari warga RT atau RW tempat Anda bermukim. Atau, menjadi bagian dari asosiasi atau kumpulan di tempat kerja Anda yang sebelumnya sudah terbentuk.

Komunitas Hijau dibuat dengan tujuan menciptakan wadah bagi warga untuk terlibat dalam upaya menciptakan Kota Hijau. Aktifkan komunitas Anda, atau bergabunglah dengan Komunitas yang sudah ada. Jadilah bagian dari pembuat perubahan, perintis atau pionir-pionir di wilayah masing-masing untuk mewujudkan impian Kota Hijau! Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengawali terbentuknya Komunitas Hijau. Melalui gerakan bersama, Komunitas Hijau memiliki kemampuan untuk membuat perubahan. Dengan cara apa?1. Menjadi saluran penghubung antara

warga dengan pemerintah,2. Mengadopsi area hijau langsung di luar

pintu rumah3. Menciptakan rasa hormat terhadap ruang

hijau publik4. Meningkatkan partisipsi warga dalam

berbagai aksi hijau5. Melakukan transformasi ruang yang tidak

terpakai menjadi area hijau Komunitas sendiri merupakan perkumpulan yang sifat keanggotaannya biasanya terbuka, cair, dan berorientasi sosial. Ada banyak contoh komunitas yang sudah ada dalam lingkup Kota Hijau. Misalnya, Komunitas Pondok Hijau, Komunitas Hijau Bumi Alam Lestari, Komunitas Hijau Belitung, Green Community UI, dan lain-lain. Jangan lupa, komunitas juga punya kekuatan untuk berjejaring. Indonesia Berkebun dan Komunitas Bike to Work adalah contohnya. Jadi, sahabat komunitas, kini saatnya bergerak!

139KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

140 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

141KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Green community

142 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Beberapa Kegiatan Green Community di masyarakat,

Beberapa contoh kegiatan peduli lingkungan yang digerakan oleh Forum

Komunitas Hijau si seluruh Indonesia

Green community

143KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

foto kegiatan forum komunitas hijau

144 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

145KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 8, apa sa ja kegiatan yang sudah komunitasmu lakukan dalam mendukung aksi kota hi jau? Apakah komunitasmu beker ja sama dengan komunitas la innya di daerahmu? Apakah komunitasmu mel ibatkan pihak pemerintah dan swasta dalam melakukan berbagai kegiatan sosial isasi kota hi jau? Bagaimana cara yang dil akukan oleh komunitasmu untuk menggalang kebersamaan “membangun” kota hi jau? Apakah komunitasmu memil iki program khusus yang disampaikan untuk kalangan tertentu (nak-anak, rema ja, orang tua, ibu rumah tangga, penyandang cacat, dsb)

146 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

147KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Membaca Lingkungan, 

Merencanakan Program

148 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Membaca Lingkungan, 

Merencanakan Program

Ayo Beraksi....

149KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Menandai Persoalan yang AdaMasalah lingkungan terjadi di mana-mana. Termasuk di lingkungan kita. Maka, pertama-tama, cermatilah apa yang terjadi di sekitar Anda. Mulai sekarang, Anda harus berpikir dengan pola P2KH. Artinya, cobalah memandang permasalahan lingkungan Anda berdasarkan 8 Atribut Kota Hijau yang sudah diperkenalkan di bab sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan ‘pancingan’ ini mungkin bisa membantu.• Adakah lahan kosong yang tidak dimanfaatkan di sekitar Anda?• Bagaimana sistem pembuangan sampah di lingkungan Anda? • Apakah perilaku warga dalam membuang sampah sudah benar?• Apakah saluran air di sekitar Anda mengalir lancar?• Di manakah anak-anak bermain? Di jalan, di halaman, atau tidak pernah keluar rumah?• Apakah sungai di tempat Anda bersih dan lancar alirannya?• Bagaimana perilaku hemat energi di lingkungan Anda?

Masih banyak contoh masalah lain. Silakan dirinci. Sebanyak-banyaknya, dan selengkap-lengkapnya. Kemudian, cobalah menyusun skala prioritas. Mana yang paling mendesak untuk diselesaikan? Mana yang bisa dikerjakan bersama? Dan, ini yang paling penting: mana yang realistis untuk dimulai? Bacalah Lampiran 1. Agenda Aksi Komunitas Hijau, sebagai panduan. Lalu, isilah kolom berikut sebagai awal perencanaan kegiatan komunitas.

CATATAN MASALAH LINGKUNGAN KOMUNITAS WARGA

....................................................................................................................

CONTOH

CONTOH Prioritas Masalah di Tempat Tinggal

Saya .... Solusinya.... Yang bisa dilakukan

1 Lahan kosong di belakang bengkel suka dijadikan tempat sampah, suka ada preman ngumpul, anak remaja kadang gelut di situ, pernah ditemu-kan kaleng bekas miras.

Pertanian Perkotaan Mengajak warga menanami lah-an kosong biar nggak ada yang buang sampah sembarangan, dan tidak dipakai untuk maksiat nantinya

2 Selokan mampet di beberapa bagian

Membuang sampah yang memenuhi selokan

Kerja Bakti mingguan

3 Tepi sungai tidak terurus, suka jadi tempat sampah

Jalur Hijau Menata jalur hijau

150 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Catatan Masalah Lingkungan Komunitas Warga

... kalau wilayah Anda sudah punya Green Map, atau Peta Hijau, manfaatkan saja!

RENCANA KERJA ANDA

Catatan :

Prioritas Masalah di Tempat Tinggal Saya .... Yang bisa dilakukanSolusinya...

151KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Apa yang akan dilakukan? Tujuan Hasilnya Mengumpulkan warga Menginformasikan rencana menanami

lahan kosong kepada warga, mendata siapa yang mau berpartisipasi.

Kesepakatan mengolah lahan kosong.

Data warga yang mau berpartisipasi.

Membuang sampah yang memenuhi selokan

Kerja Bakti mingguan

Mengurus perijinan Mendapatkan ijin menanami lahan kosong dari pihak berwenang

Ijin melaksanakan kegiatan

Membentuk tim dan membagi tugas Mendapatkan anggota tim dan berbagi pekerjaan

Tim yang siap bekerja

Pembagian tugas dan tanggungjawab, dll.Mencari informasi Mendapatkan informasi sebanyak-

banyaknya mengenai urban farming atau bertani di lahan kosong

Rencana kerja secara tertulis, tanaman yang dipilih, alat-alat yang harus disiapkan, dll.

Mengumpulkan biaya perlengkapan Mendapatkan alat kerja. Mengetahui apa-apa yang masih kurang, dan mengusahakannya.

Mengumpulkan dan mengelola dana

Perlengkapan siap digunakan.

Simpanan dana untuk dikelola.Belanja kebutuhan Mendapatkan alat-alat kerja dan benih

yang dibutuhkanAlat kerja, benih, konsumsi.

Membersihkan lahan Lahan siap ditanamiMenyiapkan benih Benih siap ditanamkanMenanamMenyiram Memelihara tanamanMenyiangi Memelihara tanamanPiket Pengawasan dan pengontrolan Tim Piket wargaMenyiapkan konsumsi Botram aja!Panen Memetik hasilnya Hasil panen untuk anggota, kalau

berlebih, dibagikan ke orang luarBagi hasil IdemDokumentasi Menginformasikan dan mengarsipkan Album Foto, upload foto dan

informasi ke jaringan dan media sosial, dll.

Merencanakan AksiBerdasarkan skala prioritas, kini Anda sudah punya program Kota Hijau untuk dikerjakan di lingkungan Anda. Kita sebut ini sebagai Aksi Hijau. Langkah selanjutnya adalah menentukan faktor apa yang mau diubah, dibangun, atau dikembangkan dengan program Anda.

AKSI HIJAU KOMUNITAS WARGA :Menanami Tanah Kosong di RW 04 (belakang bengkel) seluas 400 m2

CONTOH

152 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Aksi Hijau Komunitas Warga :

RENCANA KERJA ANDA

Apa yang akan dilakukan? Tujuan Hasilnya

153KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Berbagi TugasSekarang, ajak tim Anda untuk berbagi tugas dan menetapkan jadwal kerja. Tabel berikut ini bisa membantu.

AKSI HIJAU KOMUNITAS:Menanami Tanah Kosong di RW 04 (belakang bengkel) seluas 400 m2

RENCANA KERJA

CONTOH

Kebutuhan Tim Siapa yang akan melakukan? Jadwal Kerjanya...

Mengumpulkan warga

Mengurus perijinan

Membentuk tim dan membagi tugas

Mencari informasi

Mengumpulkan biaya perlengkapan

Belanja kebutuhan

Membersihkan lahan

Menyiapkan benih

Menanam

Menyiram

Menyiangi

Piket

Menyiapkan konsumsi

Panen

Bagi hasil

Dokumentasi

154 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Aksi Hijau Komunitas :

RENCANA KERJA ANDA

Kebutuhan Tim Siapa yang akan

melakukan? Jadwal Kerjanya.. .

... kalau wilayah Anda sudah punya Komunitas, apalagi yang berhubungan dengan lingkungan, kontaklah mereka! Bisa jadi mereka sudah menyiapkan ini. Kalau belum, mengapa Anda tidak memulainya? Tawarkan gagasan Anda pada mereka. Kalau gagasan Anda ditolak karena mereka sudah punya prioritas lain, mengapa tidak mengawalinya sebagai proyek Anda sendiri?Buatlah komunitas sendiri untuk mewujudkan gagasan Anda! Pasti banyak pihak yang terpesona pada ide-ide menarik Anda dalam Aksi Hijau...

155KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Dana & AnggaranWalau tidak selalu merupakan hal yang utama, dana awal dibutuhkan untuk bergerak. Setiap proyek komunitas harus memiliki perkiraan dan catatan tertulis mengenai kebutuhan dan dana yang dimiliki. Dana awal biasanya bersumber dari donatur pribadi, atau iuran warga. Jumlahnya tidak selalu mencukupi. Namun, Sahabat Komunitas, janganlah keterbatasan dana menghalangi niat mulia Anda. Bergeraklah dengan dana yang ada, kelola sebaik mungkin. Proyek komunitas bermula dari inisiatif komunitas secara mandiri. Semangatnya gotong-royong, baik dalam berbagi tugas, tanggungjawab, termasuk pembiayaan. Ingatlah selalu hal ini. Walaupun kelak banyak pihak akan membantu, jagalah selalu kemandirian komunitas.

Perkara anggaran, jangan lupa mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, disertai bukti-bukti seperlunya. Lakukan pertanggung jawaban keuangan secara terbuka. Komunitas bertitiktolak dari keterbukaan dalam segala hal, termasuk dalam persoalan keuangan dan pembiayaan. Ketidakterbukaan berpotensi menghadirkan konflik, yang bisa berujung pada perpecahan komunitas. Jangan sampai ini terjadi.

Beberapa strategi bisa dilakukan komunitas untuk menggalang dana dan sumberdaya secara kreatif, tanpa harus meminta-minta sana-sini. • Membagi-bagi program menjadi satuan kecil, kemudian ‘memasarkan’ kepada warga atau

pihak lain yang tertarik untuk membantu. Misalnya, dalam Pertanian Perkotaan, catat dan perhitungkan sebisanya apa saja yang dibutuhkan, kemudian tawarkan siapa yang bersedia menanggung itu sendirian atau bersama-sama.

156 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

• Mengajak pihak lain menjadi mitra adopsi, dan memberikan reward tertentu. Misalnya, dalam perawatan Hutan Kota, jelas dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk merawat pepohonan. Tawarkan kepada warga atau komunitas, siapa yang mau mengadopsi pohon tertentu sebagai ‘anak asuh’. Orangtua asuh akan menyediakan pembiayaan dan tenaga yang diperlukan untuk anak asuhnya. Beberapa komunitas bahkan bisa bergerak lebih jauh. Mereka juga menawarkan kepada sekolah-sekolah untuk bermitra dengan mencari ‘kakak asuh’, yaitu anak-anak sekolah, bagi pohon-pohon yang perlu dirawat. Orangtua asuh lantas bermitra dengan anak-anak sekolah setempat sebagai ‘kakak asuh’. Dengan cara ini, komunitas bisa menggaet jaringan kemitraan yang beragam. Sementara, di sisi lain, setiap mitra mendapatkan manfaat yang luarbiasa. Pihak sekolah mendapatkan laboratorium alam, sementara siswa sekolah mendapatkan kesempatan praktik. Cara ini bisa ditempuh untuk berbagai program, mulai dari beternak hingga merawat taman-taman kota.

• Membuat merchandise. Kaos, mug, payung, buku, apapun yang bernilai jual. Buka toko komunitas. Anak-anak di luar negeri kerap membuat garage sale untuk mengumpulkan dana. Atau menjual makanan. Ajak ngobrol anggota komunitas. Mereka bisa urun rembug soal ini.

• Menyelenggarakan event untuk menggalang dana. Pilih event atau kegiatan yang sesuai dengan misi komunitas Anda. Event ini, selain dapat mempublikasikan atau mempromosikan kegiatan komunitas, juga sekaligus merupakan momen penggalangan dana.

Nah, itulah beberapa contoh cara menggalang dana secara kreatif, sekali lagi, tanpa harus meminta-minta atau menunggu uluran tangan pihak lain!

157KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Buka JaringanMewujudkan Kota Hijau adalah pekerjaan besar yang membutuhkan semua sumber daya, untuk bisa meraih mimpi yang kita cita-citakan bersama. Karena itu, setelah memiliki tim dan rencana kerja yang jelas, kini saatnya Anda mengembangkan kemitraan dengan pihak lain. Sahabat Komunitas, di sekitar kita, banyak sesungguhnya pihak-pihak yang dapat diajak bekerjasama. Mereka bisa membantu kita dalam banyak hal: menyediakan informasi, melatih atau berbagi keterampilan, berbagi lahan, hingga bergotong-royong membantu pembiayaan yang dibutuhkan. Inilah beberapa mitra yang bisa Anda libatkan.• Instansi/dinas pemerintah/aparat lokal untuk mengurus perijinan, memetakan lokasi, membantu menghubungkan komunitas

dengan mitra lainnya, menyediakan fasilitas, informasi, termasuk saran dan konsultasi P2KH.

• Industri untuk membantu pembiayaan, menyiapkan materi yang dibutuhkan, menyediakan tenaga

ahli atau berbagi keterampilan. Perusahaan atau industri memiliki kewajiban untuk menyisihkan sebagian keuntungan bagi program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditujukan bagi pengabdian masyarakat atau meningkatkan kualitas kehidupan warga di sekitar kawasan tempat industri beroperasi. Beberapa program lokal P2KH dibiayai oleh industri melalui jalur CSR.

• Komunitas lain untuk sharing informasi, saran dan konsultasi, menyediakan tenaga ahli, melaksanakan

agenda bersama (kalau kebetulan ada), memfasilitasi kebutuhan, menghubungkan dengan pihak lain, dan sebagainya.

• Media Massa membantu mempublikasikan dan mempromosikan kegiatan komunitas, secara tak

langsung membantu menghubungkan komunitas dengan pihak lain, membentuk opini positif bagi komunitas dan aktivitasnya.

Cobalah membuat catatan mengenai pihak-pihak yang bisa Anda ajak bermitra. Tidak perlu ragu-ragu untuk meminta bantuan. Namun demikian, pengalaman menunjukkan bahwa hanya niat tulus membangun Kota Hijau sajalah yang akan dilapangkan dan dilancarkan mendapatkan bantuan dari mana saja.

158 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

159KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

AKSI HIJAU KOMUNITAS:Menanami Tanah Kosong di RW 04 (belakang bengkel) seluas 400 m2

DATA KEMITRAAN

Mitra Alamat dan Contact Person Bantuan Kemitraan

Dinas Tata Kota Dinas Tata Kota Tim P2KH Kabupatenpak Hasan Gani,0823 6788 xxxx

Konsultasi P2KH, Data CSR

Bengkel Mobil Haji Munif (pemilik) Membantu pembiayaanRT/RW Pak Mardi (ketua RT)

Pak Frans (ketua RW)Ijin dan partisipasi, menggalang anggota lain

Dosen Pertanian Bu Lydia Cara menanam dan membuat pupuk sendiri. Mengajarkan bertanam organik

Mahasiswa, wartawan Syifa (anak pak Haji) Publikasi media, publikasi media sosial

Gapoktan (Gabungan Kelompok Pertanian Perkotaan)

Bp dan Ibu Andy Chan,022-8888xxxx

Mau bagi benih, mengundang panen raya, bagi pengalaman juga.Bu Chan punya toko online sayur organik.

CONTOH

160 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Aksi Hijau Komunitas Anda (Data Kemitraan)

RENCANA KERJA ANDA

Mitra Alamat danContact Person Bantuan Kemitraan

Catatan :

161KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

bergabunglahdengan fkh kota

162 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Forum Kota Hijau (FKH) adalah wadah tempat Komunitas Hijau di setiap wilayah dapat berkumpul dan saling berbagi informasi, pengalaman, saran, dan praktik-praktik terbaik. FKH menjadi semacam pusat informasi bagi setiap Aksi Hijau. Jika memungkinkan, FKH hendaknya memiliki sekretariat tersendiri sehingga dapat mendirikan pusat dokumentasi dan informasi Aksi Hijau.

FKH yang sudah mapan bisa menjadi pusat sinergi Aksi Hijau bagi komunitas maupun mitra yang terlibat. Jika di kota Anda belum terdapat FKH, Anda bisa menggalang inisiatif bersama untuk membentuknya. Walaupun setiap komunitas kemungkinan memiliki isu yang berbeda-beda, namun semua Aksi Hijau ditujukan untuk tujuan yang sama: mewujudkan impian Kota Hijau. Karena itu, hubungan antar komunitas dalam FKH mesti didasarkan pada kesetaraan dan kebersamaan untuk membuat perubahan yang lebih baik bagi kita semua.

Kami menyediakan materi-materi sosialisasi yang ‘fun’ dan edukatif untuk menginformasikan warga tentang Kota Hijau. Setiap komunitas akan dibekali satu Paket Hijau berisi dengan Buku Panduan Kota Hijau, Modul Komunitas (yang sedang Anda pegang ini), Buku Kecil P2KH untuk Masyarakat, juga alat bantu lainnya berbentuk permainan seperti Ular Tangga P2KH, Kuartet P2KH, poster, leaf let/brosur, stiker dan f lyer. Lihat lampiran di belakang untuk cara memainkannya:) Materi-materi ini dapat diperoleh di Dinas Tata Kota setempat dan/atau FKH di kota Anda.

bergabunglahdengan fkh kota

163KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kota Banda Aceh - FKH BustanulsalatinAbdul Muthalib - 0813 6088 4266

Kota Medan - FKH Medan

Kota Bukit Tinggi - Bukittinggi Go GreenNasrul M. Phietra - 08126713238

Kota Pariaman - FKH Pariaman

Kota Sawahlunto - Komunitas Hijau SawahluntoIka Meliana - 082388615515 [email protected] fb : [email protected]

Kabupaten Pesisir Selatan FKH Kabupaten Pesisir Selatan

Kota Batam fb : Forum Komunitas Hijau Kota Batam

Kota Tanjung Pinang - Forum Kota Hijau TPI [email protected] fb : Forumkotahijau TPi (people), Forum Komunitas Kota Hijau Tanjungpinang (page)

Kota Pagar Alam - Komunitas Hijau Kota Pagar Alam 02730623500 [email protected] : Komunitas Hijau Kota Pagar Alamweb : kotahijaupagaralam.wordpress.com

Kota Bandar Lampung - Komunitas Hijau Bandar LampungEman - 0821 7679 0489fb : Komunitashijau Kotabandarlampungtw : @HijaunyaBandarL

Kota Metro - Komunitas Hijau Kota MetroYB Beja - 0812 728 [email protected] : Komunitas Hijau Kota Metrotw : @HijaunyaMetroku

Kota Bogor - FKH Kota BogorFajar Erismoko - 0812 934 7548 [email protected] : komunitas hijau kota bogor tw : @bogorhejoweb : www.bojorhejo.com

Kabupaten Bandung - FKH Kabupaten Bandung

Kabupaten Bekasi - D’Green CommunityAgung Setiawan

Kabupaten Ciamis - FKH Kab. CiamisIwan Setiawan - 0813 2364 [email protected] - fb : cai_team_ciamis

Kabupaten Kuningan - FKH Kab.Kuningan Avo Juhartono - [email protected]

Kabupaten Tasikmalaya - FKH Kabupaten Tasikmalaya

Kota Salatiga - Forum Salatiga HijauTiti Permata - 0856 2681 839/ 0818 0249 1177 [email protected] fb : FORSH Forum Salatiga Hijau (grup)Forsh Salatiga (people)

Kota Semarang - Komunitas Hijau SemarangWinarso, Yuli, Ferry 0813 2552 9956/024-354 1529, 0857 4092 5601, 0816 4246 954milis : [email protected]

Kabupaten Blora - Komunitas Hijau Blora Rini Widiastuti - 0812 252 0636 [email protected] - fb : Kota hijau blora

Kabupaten Jepara - FKH Jepara Ashar Ekanto - 0813 2570 0900 Kabupaten Kudus - Komunitas Hijau Kudus Muhammad Syaifuddin, Eni - 0878 3359 0270/0291-430080, 0856 4004 3363 - [email protected]

Kabupaten Pati - FKH Kab.PatiMugiharjo 0857 4029 4700/0813 9026 [email protected]

Kabupaten Brebes - FKH Kab. BrebesKustiyanto - 0813 9190 0290/ 0283-870021

Kabupaten Pacitan

Kabupaten Kendal - FKH Kab.KendalFran S. Susena, Sukamto0858 7664 5566/0813 2576 9950, 0813 9055 0109 - email : [email protected]

Daftar forum komunitas hijau

164 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kabupaten Pekalongan - Greeneration Pekalongan fb : Greeneration Pekalongan

Kabupaten Rembang Dwi Wiyono, M. Imam Tamimi 0813 2578 6870, 0812 2569 0219

Kabupaten Pemalang - FKH Kab. PemalangEko Prasetyo - 0857 1991 8970 [email protected] -

Kota Surakarta - Forum Solo HijauSessario Bayu M - 0856 9135 2689/0271-796 [email protected] : Solo Kota Hijau (people & page) tw : @SoloKotaHijauweb : www.solokotahijau.com

Kabupaten Banyumas - Komunitas Hijau BanyumasHenry Budi Nursetyo 0857 4718 6998/028 1769 [email protected] fb : Komunitas Hijau Banyumas (grup/page)

Kabupaten Purbalingga - FKH Purbalingga Kabupaten Sukoharjo - FKH ‘Wijaya Kusuma’ Noor Eko Handriyanto - 0857 2919 8403 -

Kota Yogyakarta - FKH Kota YogyakartaTotok, Endang Rohjiani, Endang (0815 7877 6076) [email protected]

Kabupaten Kulonprogo - FKH KulonprogoSetyo Dharmodjo, Saptana Tandjung0274-774 638, 0813 2855 6931 [email protected] fb : P2KH Kulon Progo Kabupaten Sampang - FKH Kab. Sampang Siswo Budi Utomo, Agus Sudradjad0812 161 1375, 0812 3428 4388 [email protected] fb : kota hijau sampang

Kabupaten SidoarjoAisyah Baadillah - 0856 3368 065

Kabupaten Bangkalan Totok Purwianto - 0813 5713 3633

Kota Blitar - FKH Blitar Kota HijauDidik Yuli - 0856 4891 [email protected] - fb : BlitarKotaHijau

Kota Malang - FKH Kota Malang Ferry Augusta 0858 5575 6999 - fb : malang_kotahijau

Kota Probolinggo - FKH Kota ProbolinggoDiah Sajekti

Kabupaten BondowosoGo Green Kabupaten BondowosoVeni Sevia Febriyanti [email protected] fb : Go Green Bondowoso

Kabupaten Jombang - FKH JombangJalaluddin Hambali - 0812 3590 [email protected], [email protected]

Kabupaten Nganjuk Kabupaten NgawiAnang - 0868 5188 8418

Kabupaten Probolinggo - FKH Kota Kraksaan 0852 3306 9336fb : Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Kraksaan

Kabupaten Malang - Green Community Kab. MalangArif Rifai - 0856 4998 3183

Kabupaten Badung - FKH BADUNG - Kota Mataram - FKH Kota MataramSapta Arli Kasim - 0878 6160 7177fb : greenmapkotamataram

Kabupaten Lombok Tengah - FKH PrayaSaiful - 0817 3656 61 [email protected]

Kabupaten SumbawaForum Komunitas Hijau Samawa Rea Siti Aminah - 0819 0906 3671/0819 0923 9757/0371 21350 - [email protected] - fb : Sumbawaku Hijau

Kota Gorontalo - Kabupaten Pohuwato - Kota Makassar - Kota Parepare - FKH Parepare Amir Maisa Noor - 0852 1412 [email protected] fb : Fkh Parepare, web : fkhpare.wordpress.com

165KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Kabupaten Luwu Timur - Kota Bau-BauMuh. Filtar - 0823 4920 8711

Kota Kendari - FKH Kota Kendari0813 4170 [email protected], [email protected]

Kota Palu - FKH Kota PaluMuhammad Ruslan - 0813 4128 8168/0813 4118 [email protected] - fb : Ruang Terbuka Hijau Kita (RTH Dia-LO-Gue)>Grup, Komunitas Hijau Kota Palu (Palu Green Community)>Page - tw : @mrallanpeacock

Kota Ambon - Forum Kalesang Ambon HijauElisabeth Radjawane - 0911-311190/0911-353546 [email protected] - tw : @ambonhijau

Kota Padang - Kabupaten Bintan - Kota Pangkal PinangKomunitas Hijau Kota Pangkal PinangFajar H - 0717-434047/0717-421 794 [email protected] : Komunitas Hijau Kota Pangkalpinang (grup & page)tw : @KomHijauPklpinang

Kabupaten Lampung Barat - Kabupaten Way Kanan - Kota Bandung - Kota Bekasi - FKH Kota BekasiDhany Wahab - 0816 1658 [email protected]

Kota Tasikmalaya - FKH Kota Tasikmalaya Dadan Sukandar - 0813 2001 0211/026 534 6393 [email protected] -

Kabupaten Luwu Kota Pasuruanfb : Fkh Kotapasuruan (people), Pasuruan hijau (people)

Kabupaten GresikRamelan 085733147520fb : P2KH Gresik

Kabupaten Lamongan Kabupaten Pasuruan - FKH Kab. [email protected]: FORUM HIJAU PASURUAN (group) - tw : @fh_pasuruanweb : forumhijaupasuruan.wordpress.com”

Kota Batu - FKH Kota BatuKrisna - 0819 3777 7558 - [email protected] fb: Batu Kota Hijau Bkh (people), Forum “”Batu Kota Hijau”” (page) tw : @batukotahijau - web : batukotahijau.org”Kota Banjarmasin - FKH Kota Banjarmasin Muhammad Yusuf - 0815 2161 5101 [email protected]

Kabupaten Bima - FKH WohaFirdaus Umar - 85338666515

Kota Kupang - Kabupaten Sumba TengahFKH Waibakul Melkianus Umbu Ngailu0813 3743 3735 [email protected] - fb : Komunitas Hijau Waibakul

Kabupaten Sumba Barat - FKH WaikabubakDominikus Moda - 0821 4770 6373

Kabupaten BelluAdi Adv - 0813 3729 4457

Kabupaten Bolaang Mongondow - FKH Kota Lolak Yuldi Paputungan - 0857 5735 [email protected], [email protected]

Kabupaten Polewali Mandar - - Kabupaten Tojo Una UnaIrwan 0821 9335 3561 Kabupaten Jayapura - Green Bhuyakha0852 4418 2519 - [email protected]

Kabupaten Nabire - FKH Nabire [email protected] : komunitashijaunabire

166 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

Setelah membaca bab 8, apa langkah yang akan kamu lakukan untuk membentuk komunitas di sekitarmu? Bagaimana caramu untuk memberdayakan komunitas yang sudah ada? Apa sa ja kegiatan yang akan kamu lakukan untuk menggiatkan komunitas di sekitarmu?

167KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

168 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

169KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

170 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

171KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama

172 KOTA HIJAU - Menyatukan Harapan, Langkah, dan Aksi Bersama