manuscript

3
Latar Belakang Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan prototombik, dan proinflamasi Prevalensi Hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain Menurut Riskesdes Indonesia 2013 Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %). Tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Menurut George Enggel pendekatan dalam pelayanan medis tidak hanya berfokus pada aspek biologi (penyakit) tetapi juga dipengaruhi aspek psikososial. Karena itu interaksi antara komunitas sosial dan keluarga dengan bantuan lingkungan komunitasnya sangat membantu tidak hanya dalam menyelesaikan masalah klinis saja tetapi juga masalah psikososial. Keluarga atau rumah tangga adalah unit masyarakat terkecil. Oleh sebab itu untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik harus dimulai dari keluarga. Keluarga bisa menjadi pelaku rawat yang baik bagi masing masing anggota keluarganya. Pola hidup yang kurang baik dalam kehidupan seseorang merupakan salah satu faktor internal, dan hubungan yang kurang baik dengan anggota keluarga lainnya merupakan faktor eksternal yang menyebabkan sulitnya penyelesaian masalah medis. Berdasarkan pelayanan dokter keluarga yang holistik komprehensif, kontinu, integratif, dan koordinatif, penyelesaian masalah medis dan psikososial dilaksanakan Tujuan Studi 1. Untuk mengurangi keluhan yang dirasakan pasien dengan penatalaksanaan secara holistik, pasien center, family appropied. 2. Terdeteksinya faktor faktor eksternal dan

Upload: raisamahmudah

Post on 24-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ini manuskrip buat di upload ke scribd

TRANSCRIPT

Latar Belakang

Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan

prototombik, dan proinflamasiPrevalensi Hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lainMenurut Riskesdes Indonesia 2013 Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %). Tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen.Menurut George Enggel pendekatan dalam pelayanan medis tidak hanya berfokus pada aspek biologi (penyakit) tetapi juga dipengaruhi aspek psikososial. Karena itu interaksi antara komunitas sosial dan keluarga dengan bantuan lingkungan komunitasnya sangat membantu tidak hanya dalam menyelesaikan masalah klinis saja tetapi juga masalah psikososial.Keluarga atau rumah tangga adalah unit masyarakat terkecil. Oleh sebab itu untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik harus dimulai dari keluarga. Keluarga bisa menjadi pelaku rawat yang baik bagi masing masing anggota keluarganya.Pola hidup yang kurang baik dalam kehidupan seseorang merupakan salah satu faktor internal, dan hubungan yang kurang baik dengan anggota keluarga lainnya merupakan faktor eksternal yang menyebabkan sulitnya penyelesaian masalah medis. Berdasarkan pelayanan dokter keluarga yang holistik komprehensif, kontinu, integratif, dan koordinatif, penyelesaian masalah medis dan psikososial dilaksanakanTujuan Studi1. Untuk mengurangi keluhan yang dirasakan pasien dengan penatalaksanaan secara holistik, pasien center, family appropied.2. Terdeteksinya faktor faktor eksternal dan internal sebagai penyebab kasus Hipertensi yang dibahas.3. Penerapan pelayanan pendekatan keluarga pada pasien hipertensi dengan masalah klinis dan psikososial

.Ilustrasi Kasus

Pasien ialah seorang laki-laki berusia 47 tahun datang kepuskesmas kota karanng untuk kontrol darah tinggi disertai kepala terasa pusing dan badan terasa lemas. Keluhan mulai timbul sejak 1 minggu yang lalu, pasien mengaku sudah 1 bulan tidak kontrol. Pasien pernah dirawat di rumah sakit karena stroke 3 bulan yang lalu. Sejak saat itu pasien rutin kontrol ke RSUD namun tidak dilanjutkan lagi karena tidak ada biaya. Pasien suka makanan berlemak dan asin. Kebiasaan olahraga tidak ada. Pasien memiliki kebiasaan merokok selama 32 tahun 1-2 bungkus per hari. Pasien tinggal dengan istri dan dua anaknya. Pasien sudah tidak bekerja setelah terkena stroke. Pasien ssering stress memikirkan biaya sekolah anaknya dan kebutuhan sehari-hari. Riwayat hipertensi ada pada kedua orang tua pasien. Ibu pasien pernah mengalami stroke. MetodeAnalisis studi ini adalah case report. Data primer diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis dari anggota keluarga (Istri), pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah, untuk melengkapi datta keluarga, data okupasi dan psikososial serta lingkungan. Data sekunder didapat dari rekam medis terdahulu. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif.

Diagnosis klinis awal :

Aspek personal : Alasan kedatangan : control hopertensi dengan keluhan kepala pusing disertai badan terasa lemas. Kekhawatiran : tekanan darah meningkat dan dapat berakibat fatal. Harapan : tekanan darah dapat normal kembali. Persepsi : untuk penyakit yang diderita oleh pasien memerlukan waktu yang lama untuk sembuh. Keadaaan umum : Tampak sakit ringan. Suhu: 36,8 oC, Tekanan darah: 180/100 mmHg, Berat badan: 74 kg, Frek. Nadi: 84 x/menit, Tinggi badan: 168 cmFrek. Nafas: 18 x/menit,Status Gizi: normal

Aspek klinis : Hipertensi grade II Aspek risiko internal : laki-laki, usia 48 tahun suka konsumsi makanan asin dengan perokok aktif selama 32 tahun1-2 bungkus per hari, Kedua orang tua penderita hipertensi. Aspek psikososial keluarga : Pasien pasien sering tinggal sendiri dirumah karena sudah tidak bisa bekerja Kondisi rumah yang kurang ideal (sangat sempit, ventilasi dan pencahayaan yang kurang, kebersihan rumah yang kurang)

Derajat fungsional : 3 (Mampu melakukan perawatan diri tetapi tidak mampu melakukan pekerjaan ringan)Data keluarga :

Pekerjaan sehari hari tukang becak, istri pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Perilaku berobat keluarga memeriksakan diri ke layanan kesehatan hanya bila timbul keluhan, serta tidak adanya alokasi dana kesehatan.Data Lingkungan Rumah.Pemukiman padat, kumuh, luas rumah 5x7 m2. Tinggal bersama suami, dua orang anak. Rumah semi permanen, berlantaikan semen, terdapat jendela yang jarang dibuka. Ruang tamu menjadi satu dengan dapur dan ruang makan. Terdapat 1 kamar. Kondisi rumah dan lingkungan rumah lembab, tata letak barang yang tidak rapi, pencahayaan yang kurang baik, Penerangan menggunakan lampu listrik. Sumber air berasal dari air PAM.