manusia dan pendidikan

21
MANUSIA DAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui, bahwa manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Selain diberi bentuk atau rupa yang paling baik dan sempurna, ia masih juga dibekali dengan kemampuan akal dan pikiran. Dengan dibekali kemampuan akal inilah manusia mampu menciptakan berbagai macam peralatan hidup, menciptakan berbagai macam teknologi canggih, membentuk masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, melakukan praktik jual beli atau perdagangan, melaksanakan peribadatan dan lain- lain. Singkat kata, manusia dengan bekal kemampuan akal atau budinya itu, mereka mampu menciptakan berbagai macam hal- hal baru yang merujuk pada kehidupan yang lebih maju. Akan tetapi, tanpa adanya pendidikan, manusia tidak akan mampu untuk mengembangkan semua hal tersebut. Oleh sebab itu betapa pentingnya pendidikn bagi kemajuan suatu bangsa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dari uraian di atas, penulis merasa perlu mengetahui lebih dalam tentang manusia dan pendidikan itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan manusia?

Upload: dianiswari

Post on 15-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Manusia Dan Pendidikan

TRANSCRIPT

MANUSIA DAN PENDIDIKANBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangSebagaimana kita ketahui, bahwa manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Selain diberi bentuk atau rupa yang paling baik dan sempurna, ia masih juga dibekali dengan kemampuan akal dan pikiran. Dengan dibekali kemampuan akal inilah manusia mampu menciptakan berbagai macam peralatan hidup, menciptakan berbagai macam teknologi canggih, membentuk masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan, melakukan praktik jual beli atau perdagangan, melaksanakan peribadatan dan lain- lain. Singkat kata, manusia dengan bekal kemampuan akal atau budinya itu, mereka mampu menciptakan berbagai macam hal- hal baru yang merujuk pada kehidupan yang lebih maju. Akan tetapi, tanpa adanya pendidikan, manusia tidak akan mampu untuk mengembangkan semua hal tersebut. Oleh sebab itu betapa pentingnya pendidikn bagi kemajuan suatu bangsa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dari uraian di atas, penulis merasa perlu mengetahui lebih dalam tentang manusia dan pendidikan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan manusia?2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?3. Apakah jenis-jenis dari pendidikan?4. Bagaimana hubungan manusia dengan pendidikan?5. Apakah tujuan pendidikan, khususnya di Indonesia?6. Apa sajakah masalah pendidikan yang di alami di Indonesia?7. Apa solusi yang bisa di lakukan untuk menamggulangi masalah pendidikan di Indonesia?8. Bagaimana karakteristik manusia dan pendidikan masa depan?9. Bagaimana upaya mengantisipasi masyarakat masa depan dalam upaya pendidikan?C. Tujuan1. Mengetahui pengertian manusia dan pendidikan.2. Menegetahui Jenis-jenis pendidikan.3. Mengetahui hubungan manusia dengan pendidikan.4. Mengetahui tujuan pendidikan, khususnya di Indonesia.5. Mengetahui masalah-masalah pendidikan yang di alami di Indonesia dan solusi yang bisa di ambil.6. Mengetahui upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan

BAB IIPEMBAHASAN1. Pengertian ManusiaPada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak. Manusia memiliki arti yang berbeda- beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan.

2. Pengertian Pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232)Pendidikan berasal dari kata didik, lalu diberikan awalan kata me sehingga menjadi mendidik yang artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Ki Hajar DewantaraPendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

3. Jenis PendidikanJenis pendidkan secara umum meliputi:1.Pendidikan FormalAdalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah dan bersifat resmi.Ciri-ciri :- Memiliki jenjang tertentu. Misal;TK,SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.- Ijazah yang diperoleh memiliki nilai. Misal untuk melanjutkan sekolah dan melamar pekerjaan.- Mempunyai kurikulum.- Sistemnya terstruktur.

2.Pendidikan Nonformal

Adalah pendidikan yang berlangsung dimasyarakat.Ciri-ciri :- bersifat resmi- ada yang tidak bersifat resmi, misal ada orang yang dengan ikhlas mengajarkan anak-anak miskin/pengemis/pemulung untuk mengajar dan membagi ilmu.- Bisa sebagai penunjang/membantu. Misal lembaga pendidikan, contohnya ada primagama, neutron, ugama, ganesha dll.- Tidak memiliki jenjang tertentu.- Dapat diikuti oleh segala usia- Mendapatkan sertifikat, misal yang mengikuti kursus computer, maka akan mendapatkan sertifikat.- Mendapat ijazah, misal yang mengikuti kejar paket (paket A, paket B, paket C).

3.PendidikanInformal

Adalah pendidikan yang diberikan oleh orangtua dan masyarakat, yang mengutamakan nilai etika, moral dan norma.Ciri-ciri :- bersifat tidak resmi.- Biasanya berupa nasihat lisan dan perbuatan.- Tidak terpaku pada jenjang tertentu.- Tidak terpaku pada jenis pendidikan tertentu Jenis pendidikan yang di kelompokkan atas dasar kekhususan tujuan pembelajaran, meliputi :Pendidikan umumPendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pendidikan kejuruanPendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.

Pendidikan akademikPendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

Pendidikan profesiPendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.Salah satu yang dikembangkan dalam pendidikan tinggi dalam keprofesian adalah yang disebut program diploma, mulai dari D1 sampai dengan D4 dengan berbagai konsentrasi bidang ilmu keahlian. Konsentrasi pendidikan profesi dimana para mahasiswa lebih diarahkan kepada minat menguasai keahlian tertentu. Dalam bidang keahlian dan keprofesian khususnya Desain Komunikasi Visual terdapat jurusan seperti Desain Grafis untuk D4 dan Desain Multimedia untuk D3 dan Desain Periklanan (D3). Dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan keprofesian akan berbeda dengan jalur kesarjanaan (S1) pada setiap bidang studi tersebut.Pendidikan vokasiPendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).

Pendidikan keagamaanPendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.

Pendidikan khususPendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).

4. Hubungan Manusia dan PendidikanPendidikan merupakan upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran melalui proses belajar agar seseorang mampu untuk mengembangkan potensi dirinya dalam hal agama, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang nantinya akan sangat berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat disekitanya.Pendidikan mutlak harus ada pada manusia, karena pendidikan merupakan hakikat hidup dan kehidupan. Pendidikan berguna untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan maka terbentuklah pribadi yang baik sehingga di dalam pergaulan dengan manusia lain, individu dapat hidup dengan tenang. Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi anggota kesatuan sosial manusia tanpa kehilangan pribadinya masing-masing. Manusia dengan pendidikan merupakan suatu kesatuan yang sangat sulit untuk dipisahkan karena hubungan timbal balik diatara keduanya sangat erat. Seperti manusia memerlukan pendidikan untuk mengembangkan pengetahuannya. Begitu juga dengan pendidikan membutuhkan manusia untuk dapat terus mengembangkan suatu pendidikan.Pada hakikatnya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, yakni keluarga, masyarakat, dan sekolah/ lembaga pendidikan. Keluarga sebagai lembaga pertama dan utama pendidikan, masyarakat sebagai tempat berkembangnya pendidikan, dan sekolah sebagai lembaga formal dalam pendidikan. Pendidikan keluarga sebagai dasar untuk membentuk kepribadian anak.

5. Tujuan PendidikanTujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.

2. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.

3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.

Tujuan pendidikan Agama adalah mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta dan pendidikan Agama lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan Agama bertujuan untuk:

Pembinaan Akhlak

Penguasaan Ilmu

Keterampilan bekerja dalam masyarakat

Mengembangkan akal dan Akhlak

Pengajaran Kebudayaan

Pembentukan kepribadian

Menghambakan diri kepada Tuhan

Dan menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat

6. Masalah Pendidikan di Indonesia

Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau education for all(EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 olehUNESCOini lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malaysia (65).Salah satu penyebab rendahnya indeks pembangunan pendidikan di Indonesia adalah tingginya jumlah anak putus sekolah. Sedikitnya setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan. Data pendidikan tahun 2010 juga menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Bahkan laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa setiap menit ada empat anak yang putus sekolah.

Menurut Staf Ahli Kemendikbud Prof. Dr. Kacung Marijan, Indonesia mengalami masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai.

Kualitas GuruDalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan pengembangan karakter mengingat guru melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, hingga saat ini dari 2,92 juta guru baru sekitar 51% yang berpendidikan S-1 atau lebih sedangkan sisanya belum berpendidikan S-1. Begitu juga dari persyaratan sertifikasi, hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi sedangkan 861.670 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi.Dari segi penyebarannya, distribusi guru tidak merata. Kekurangan guru untuk sekolah di perkotaan, desa, dan daerah terpencil masing-masing adalah 21%, 37%, dan 66%. Sedangkan secara keseluruhan Indonesia kekurangan guru sebanyak 34%, sementara di banyak daerah terjadi kelebihan guru. Belum lagi pada tahun 2010-2015 ada sekitar 300.000 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses belajar. Kualitas KurikulumKurikulum pendidikan di Indonesia juga menjadi masalah yang harus diperbaiki. Pasalnya kurikulum di Indonesia hampir setiap tahun mengalami perombakan dan belum adanya standar kurikulum yang digunakan. Tahun 2013 yang akan datang, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan perubahan kurikulum pendidikan nasional untuk menyeimbangkan aspek akademik dan karakter. Kurikulum pendidikan nasional yang baru akan selesai digodok pada Februari 2013 itu rencananya segera diterapkan setelah melewati uji publik beberapa bulan sebelumnya.Mengingat sering adanya perubahan kurikulum pendidikan akan membuat proses belajar mengajar terganggu. Karena fokus pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berganti mengikuti adanya kurikulum yang baru. Terlebih jika inti kurikulum yang digunakan berbeda dengan kurikulum lama sehingga mengakibatkan penyesuaian proses pembelajaran yang cukup lama. Kualitas InfrastukturDari dulu hingga sekarang masalah infrastruktur pendidikan masih menjadi hantu bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerima bantuan untuk perbaikan sedangkan proses perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak atau tidak layak dilakukan secara sporadis sehingga tidak kunjung selesai.Berdasarkan data Kemendiknas, secara nasional saat ini Indonesia memiliki 899.016 ruang kelas SD namun sebanyak 293.098 (32,6%) dalam kondisi rusak. Sementara pada tingkat SMP, saat ini Indonesia memiliki 298.268 ruang kelas namun ruang kelas dalam kondisi rusak mencapai 125.320 (42%). Bila dilihat dari daerahnya, kelas rusak terbanyak di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 7.652, disusul Sulawesi Tengah 1.186, Lampung 911, Jawa Barat 23.415, Sulawesi Tenggara 2.776, Banten 4.696, Sulawesi Selatan 3.819, Papua Barat 576, Jawa Tengah 22.062, Jawa Timur 17.972, dan Sulawesi Barat 898.7. Solusi Bagi Permasalah Pendidikan di Indonesia

Untuk membatu mengatasi masalah pendidikan dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menjaring kerjasama untuk memperoleh dana pendidikan, dan menggalang dukungan untuk pendidikan yang lebih baik. Lembaga perantara tersebut bekerjasama dengan pemerintah, pihak swasta, dan kelompok masyarakat untuk bersama-sama memberbaiki kualitas pendidikan di Indonesia di karenakan tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, lembaga tersebut melakukan pendampingan kepada guru-guru di Indonesia dan pemberian apresiasi lebih kepada guru-guru kreatif. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas, kreatifitas, dan kompetensi guru dengan model pendampingan berupa seminar, lokakarya, konsultasi, pelatihan dan praktek. Pendampingan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang didukung oleh pemerintah dan pihak terkait.

Lembaga tersebut juga memediasi masyarakat, pendidik, dan pihak terkait lainnya untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dalam memperbaiki kurikulum pendidikan. Diharapkan dengan adanya lembaga ini, ide-ide kreatif untuk memperbaiki kurikulum pendidikan dapat tertampung dan pemerintah dapat mempertimbangkan ide masyarakat untuk kebijakan yang dibuat.

Dalam meningkatkan kemampuan kepemimpinan guru, kepala sekolah, dan pengelola sekolah, lembaga tersebut melakukan pendampingan guna mewujutkan manajemen sekolah yang baik. Proses yang dilakukan berupa konsultasi, lokakarya, dan pelatihan ditunjukan kepada guru, staf dan pimpinan sekolah. Pihak manajemen sekolah diharapkan mampu membawa sekolah yang dipimpinnya untuk berkembang dan meraih prestasi yang diharapkan.

Lembaga perantara tersebut juga berperan membantu manajemen sekolah untuk mengembangkan kerjasama dengan instansi-instansi terkait guna memperoleh dana pengembangan infrastruktur sekolah.Tidak hanya itu, lembaga tersebut juga dapat menggalang dana dari sponsor untuk perbaikan bangunan sekolah yang hampir rusak di wilayah terpencil.

Dukungan masyarakan, lembaga sosial, dan lembaga pers memiliki fungsi dalam meningkatkan pemahaman pentingnya pendidikan melalui penyebaran informasi. Oleh karena itu, lembaga tersebut mempunyai tugas untuk meningkatkan dukungan tersebut dengan cara bekerja sama dengan pihak masyarakat, lembaga sosial, dan pers. Dengan demikian informasi seputar perbaikan mutu pendidikan di Indonesia dapat tersalurkan dengan mudah.

Perkiraan Masyarakat Masa Depan Keadaan masa depan tentunya tidak dapat di samakan dengan keadaan sekarang, semakin berkembangnya zaman maka semakin banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi oleh masyarakat. Di tambah dengan pengetahuan yang semakin luas maka terciptalah hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah ada guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Perkiraan Keadaan Masa Depan :1. Perkembangan Iptek makin cepatPerkembangan iptek yang semakin cepat dapat membuat berbagai kemudahan untuk manusia. Dalam hal ini perkembangan Iptek di karenakan oleh bertambahnya tuntutan kebutuhan manusia dari waktu ke waktu dan bertambahnya rasa ingin tahu yang tinggi. Kemajuan Iptek juga bisa di karenakan ingin menjadi yang lebih maju dari yang lainnya.

2. Perkembangan arus informasi makin padat dan cepatPerkembangan arus informasi yang sangat cepat dapat membuat kita lebih tahu keadaan di belahan bumi yang lain walaupun tidak langsung berada di lokasi tersebut. Hal ni dapat membuat kita lebih bisa mengenali situasi dan kondisi Negara yang bahkan belum pernah kita datangi sebelumnya.3. Kecenderungan globalisasi makin kuatGlobalisasi dapat di artikan sebagai suatu proses menyatakan dunia itu satu tidak di batasi jarak dan kondisi geografis, sehingga dunia tidak lagi mengenal adanya batasan-batasan, seluruh Negara bebas untuk di masuki oleh siapa saja dengan perantara seperti internet ataupun media elektronik. Jadi kita bebas untuk bisa mengetahui adat istiadat dan kondisi di belahan dunia lain.4. Tuntutan layanan professionalDengan berkembangnya zaman maka keahlian seseorng haruslah lebih baik dari sebelumnya. Maka di butuhkan keprofesionalan tinggi dari zaman ke zaman. Setiap layanan harus dilakukan dengan sangat professional artinya harus di lakukan oleh seorang yang mengerti dan memiliki ilmu tentang hal yang di kerjakan tersebut.

Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan Pendidikan berperan penting dan merupakan salah satu faktor yang dapat membantu manusia dalam menghadapi kemungkinan di masa depan. Tingkat pendidikan baik formal maupun non formal berbanding lurus dengan keberhasilan seorang dalam menghadapi keadaan di masa depan, hal terssebut berarti semakin tinggi pendidikan seorang maka semakin tinggi kemungkinannya untuk berhasil menghadapi masa depan.

Tuntutan bagi manusia masa depan : 1. Harus mampu mengembangkan kehidupannya secara pribadi.Pengembangan kehidupan secara pribadi dapat dilakukan dengan : Memperkuat dasar keimanan dan ketaqwaan, membiasakan untuk berperilaku yang baik agar terhindar dari dampak negatif dari perkembangan manusia masa depan, serta mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar agar bisa menghadapi perkembangan di masa depan dengan lebih baik.

2. Harus mampu mengembangkan kehidupannya sebagai anggota masyarakat..Pengembangan kehidupan sebagai anggota masyarakat, antara lain: memperkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat serta terus mempertahankan adat dan kebudayaan daerah, menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam masyarakat, serta memberikan dan atau mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam masyarakat.3. Harus mampu mengembangkan kehidupannya sebagai warga Negara yang baik.Pengembangan kehidupan sebagai warganegara, antara lain: mengembangkan perhatian pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara yang baik, menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara, dan memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanManusia adalah makhluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak. Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan mutlak harus ada pada manusia, karena pendidikan merupakan hakikat hidup dan kehidupan. Pendidikan berguna untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan maka terbentuklah pribadi yang baik sehingga di dalam pergaulan dengan manusia lain, individu dapat hidup dengan tenang.Jenis pendidikan secara umum meliputi: pendidikan Formal, Pendidikan nonformal, dan Pendidkan Informal.Jenis pendidikan yang di kelompokkan atas dasar kekhususan tujuan pembelajaran, adalah pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan profesi, pendidikan akademik, pendidikan keagamaan, pendidikan vokasi dan pendidikan khusus.Tujuan Pendidikan di Indosesia khususnya telah tertuang dalam UU No2 Tahun 1985, TAP MPR NO II/MPR/1993, dan TAP MPR No 4/MPR/1975.Tujuan pendidikan agama khususnya bertujuan untuk mempersiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai.Untuk membatu mengatasi masalah pendidikan dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menjaring kerjasama untuk memperoleh dana pendidikan, dan menggalang dukungan untuk pendidikan yang lebih baik.Perkiraan masyarakat masa depan:1. Perkembangan Iptek makin cepat2. Perkembangan arus informasi makin padat dan cepat3. Kecenderungan globalisasi makin kuat4. Tuntutan layanan profesionalUpaya mengantisipasi masa depanMasa depan dapat di antisipasi dengan pendidikan sejak dini yang kita lakukan, karena masyarakat masa depan memiliki tuntutan sebagai berikut:1. Harus mampu mengembangkan kehidupannya secara pribadi2. Harus mampu mengembangkan kehidupannya sebagai anggota masyarakat3. Harus mampu mengembangkan kehidupannya sebagai warganegara

B. SaranSebagai manusia masa depan kita sebagai mahasiswa harus paham apa itu teknologi dan pendidikan. Kita harus menguasai kedua hal tersebut. Harus paham dan tanggap terhadap perubahan jaman dan tantangan masa depan. Serta harus siap dengan segala upaya-upaya untuk menghadapi permasalahan tentang teknologi dengan pendidikan yang kita miliki.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. Manusia, Teknologi dan Pendidikan. Diakses dari:http//ochimath.wordpress.com/2012/01/12/manusia-teknologi-dan-pendidikan/Herimanto & Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi AksaraSuwarno. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Surakarta : Qinant

http://positivego.blogspot.com/2012/11/masalah-pendidikan-di-indonesia.htmlhttp://gitabahasa.wordpress.com/category/macam-macam-pendidikanhttp://k-pendidikan.blogspot.com/2009/11/jenis-pendidikan.html rechi muhammad syaputra