masa keemasan

Upload: gilang-femilda

Post on 10-Jul-2015

406 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MASA KEEMASAN Rasulullah SAW menggambarkan Hari Akhir dengan sifat-sifat surgawinya Banyak hadits menunjukkan adanya sebuah kurun waktu ketika nilai-nilai Al Qur'an akan meliputi bumi ini. Periode ini yang dikenal sebagai Masa Keemasan, akan berlangsung selama lebih dari setengah abad, dan dalam banyak hal akan menyerupai 'Masa yang Penuh Berkah selama masa Rasulullah SAW. Menurut satu hadits, manusia akan begitu puas sehingga mereka akan menghabiskan hari-hari mereka tanpa sadar bahwa waktu terus berlalu dan hari berganti hari. Mereka akan berdoa kepada Allah untuk memperpanjang hidup mereka agar dapat menerima lebih banyak berkah dari kemuliaan ini. Hadits Nabi lainnya menyatakan bahwa: Orang muda berkeinginan agar mereka cepat dewasa, sementara orang dewasa berkeinginan akan tetap muda ... Kebaikan bahkan akan menjadi semakin baik, dan bahkan orang-orang jahat pun diperlakukan dengan baik (Al-Mutaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, hal. 59)

Berlimpah materi Banyak hadits mengungkapkan bahwa akan ada hasil panen tanaman dan barang-barang akan melimpah secara tak terduga, dan semuanya didistribusikan tanpa diukur: Selama kurun waktu ini, umatku akan menuju kehidupan yang tenteram dan nyaman, yang tidak pernah dikenal sebelumnya. (Tanah ini) akan mengeluarkan hasil panen dan tidak akan menariknya kembali... (HR Ibnu Majah)

Pada hari akhir akan ada seorang khalifah yang akan menyalurkan kekayaan tanpa menghitungnya (HR Muslim) Penduduk langit dan bumi akan puas dengan pemerintahannya dan semacam tanaman akan ditumbuhkan oleh bumi, sehingga yang hidup akan menginginkan agar yang mati dapat kembali dihidupkan (At Tabrani dan Abu Nuaym) Tanah ini akan kembali seperti nampan emas yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan... (Ibn Majah)

Kemajuan teknologi akan memberikan kelimpahan materi di Masa Keemasan Manusia akan menuai 700 takaran gandum untuk setiap kali mereka menabur.... Manusia akan menyebar beberapa genggam bibit dan menuai 700 genggaman (hasil panen).... Walaupun banyak hujan turun, tidak satu pun akan sia-sia. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 24) Maksud hadits adalah peningkatan produksi pertanian yang akan terjadi di Hari Akhir dengan beralih menuju pertanian modern, berkembangnya teknik pertanian baru, yang memperbaiki persediaan bibit pertanian dan yang menggunakan air hujan secara lebih efisien dengan membangun bangunan-bangunan dan danau-danau buatan baru.

Biaya hidup yang tinggi dan kemiskinan akan berakhir Karena Masa Keemasan akan merupakan sebuah masa kemakmuran dan kekayaan melimpah, seluruh manusia akan menerima lebih daripada yang mereka minta. Tidak ada yang akan diukur atau dihitung. Rasulullah SAW berkata bahwa umatnya akan hidup dalam berkah, khususnya selama Hari-hari Akhir:

Suatu masa akan datang ketika seorang manusia dengan kekayaan emas di tangannya berjalan dan tidak menemukan seorang pun yang mau menerima sedekah itu (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi) Kemudian umatku akan dirahmati, jumlah binatang akan meningkat dan tanah, akan menghasilkan berbagai buah-buahan (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 26) Pasti, harta benda akan melimpah, mengalir seperti air. Tetapi tidak seorang pun akan (membungkuk) untuk mengambilnya. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

Agama akan dikembalikan ke keadaan semula Berita lain yang diungkapkan melalui kitab hadits berkenaan dengan Hari akhir adalah bahwa agama sejati tidak lagi disalahpahami. Di Masa Keemasan, seluruh salah paham bid'ah yang memasuki Islam setelah Rasulullah SAW akan dihancurkan, dan agama ini akan diperbarui. Tepat seperti di masa Rasulullah SAW, ketentuan-ketentuan agama akan dipenuhi. Setelah wafatnya Rasulullah SAW dan sahabat-Nya, sejarah mencatat bahwa berbagai bidah dan bentuk ibadah yang tidak pernah disampaikan telah memasuki agama Islam, dan tidak terhitung hadits dan pendapat, sebagian besar sampai kepada kita saat ini, dipalsukan dan disebut sebagai berasal dari Rasulullah SAW. Walaupun upaya terbaik Muslimin sejati telah dilakukan untuk menghapus pemalsuan itu, masih banyak perbuatan yang dilakukan atas nama Islam saat ini justru tidak didasarkan pada Al Quran.

Karena Al Quran adalah satu-satunya sumber yang dapat membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah, hanya petunjuknya saja yang dapat memperlihatkan dan menghapus bidah ini. Dengan cara ini, agama yang benar akan muncul kembali.

Di Hari Akhir, Allah akan mengembalikan agama ini ke keadaan semula dan menjadikan akhlak Al Quran mengemuka. Ketika masa ini datang, Dia akan mencabut seluruh penyimpangan yang menghalangi orang-orang dari hidup berdasarkan agama-Nya dan akan menjernihkan Islam dari seluruh bidah, kepercayaan yang palsu, dan bentuk peribadatan yang tidak benar.

Setelah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus digulingkan Bani Abbasiyah pada 750 M, dinasti itu tak sepenuhnya terbenam. Lima tahun setelah runtuhnya Umayyah yang berpusat di Damaskus, Suriah, Abdurrahman I yang bergelar Al-Dakhil berhasil mendirikan Kekhalifahan Umayyah baru di daratan Eropa. Kekhalifahan baru ini bahkan mampu mengimbangi kejayaan Dinasti Abbasiyah, khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Kemilau sains dan teknologi di wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah Andalusia berawal dari zaman kekuasaan Abdurrahman Al-Aushat. Menurut Ahmad Syalabi, Abdurrahman Al-Aushat dikenal sebagai pemimpin yang cinta ilmu pengetahuan. Sebagai Amir yang berkuasa di Cordoba.ibu kota pemerintahan Umayyah Spanyol.Al-Aushat mengundang para ahli dari dunia Islam untuk bertandang ke negeri yang dipimpinnya. Sejak itulah, aktivitas ilmu pengetahuan mulai menggeliat di Spanyol Mus lim. Sains dan teknologi kian berkembang pesat ketika Dinasti Umayyah di Spanyol dipimpin Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir. Ia adalah penguasa pertama di Spanyol yang mendeklarasikan diri sebagai Khalifah pada 929 M. Pada periode inilah peradaban Islam di Spanyol berhasil mengimbangi, bahkan menyaingi kehebatan Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di kota Baghdad, Irak. Spanyol pun menjelma menjadi negara yang subur dan makmur di masa kekuasaan Dinasti Umayyah. Pada masa kepemimpinan Abdurrahman III, di pusat pemerintahan berdiri Universitas Cordoba. Menurut Sejarawan Said Al-Andalusi, sang Khalifah juga mendirikan perpustakaan megah dengan koleksi buku yang sangat melimpah. Ia menempatkan para sarjana kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya dalam posisi yang tinggi serta terhormat. Saat itu, kota Cordoba dikenal se ba gai salah satu pu sat ilmu kedokteran dan filsafat berpengaruh di dunia, setelah Baghdad. Du kungan para penguasa itu telah mendorong ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang begitu pesat di Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Sederet ilmuwan penting dan terkemuka bermunculan di Spanyol Muslim. Mereka mengembangkan beragam ilmu pengetahuan, seperti astologi, astronomi, kedokteran, anatomi, optik, farmakologi, psikologi, ilmu bedah, zoologi, biologi, botani, mineralogi, metalurgi, sosiologi, hidrostatik, filsafat, puisi, musik, navigasi, sejarah, arsitektur, geografi, fisika, matematika, serta kimia. Inilah beberapa bidang ilmu pengetahuan yang menonjol di masa keja yaan Kekha li fahan Umayyah di Spanyol: Filsafat Filsafat berkembang pe sat di era Dinasti Umay yah Spanyol. Hal itu ditandai dengan munculnya

aliran filsafat yang didirikan Ibnu Rushd (1126-1198). Averroes.begitu ia kerap dipanggil di Barat.mengembangkan aliran filsafat sekuler. Bahkan, dia dipandang sebagai bapak aliran filsafat sekuler di Eropa. Buah pikirnya sangat berpengaruh di Eropa Barat. Dia adalah filsuf yang mengembangkan konsep eeksistensi mendahului esensi f e. Filsuf lainnya yang terkenal di Andalusia adalah Ibnu Tufail. Astronomi Astronomi mencapai puncak kejayaan di era Kekhalifahan Umayyah Spanyol, pada abad ke-11 dan 12 M. Ibnu Haitham menjadi salah seorang astronom asal Andalusia yang pertama kali mengubah konfigurasi Ptolemeus. Pada akhir abad ke-11 M, astronom Andalusia bernama AlZarqali alias Arzachel menemukan bahwa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular. Ibnu Rushd turut menentang paham astronomi yang dikembangkan Ptolemeus. Penemuan astronomi yang penting lainnya dicetuskan Ibnu Bajjah. Ia juga mengusulkan adanya Galaksi Bima Sakti. Setelah itu, ada pula Nur Ed-Din Al Betrugi alias Alpetragius yang mengusulkan modelmodel planet baru. Ilmu Bumi Penemuan optik yang dicapai Abu Abdullah Muhammad Ibnu Ma fudh pada abad ke-11 M menjadi salah satu bukti perkembangan ilmu bumi di era Dinasti Umayyah Spanyol. Karya Ibnu Ma fudh begitu terkenal hingga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin bertajuk Liber de crepisculis. Pada awal abad ke-13 M, ahli biologi Andalusia, Abu al- Abbas al-Nabati mulai mengembangkan metode ilmiah untuk botani. Muridnya bernama Ibnu al-Baitar kemudian mengembangkan ilmu botani lebih luas. Ia berhasil menulis kitab al- Jami fi al-Adwiya alMufrada yang diyakini sebagai salah satu kompilasi botani terbesar dalam sejarah. Ensi klo pedia botani itu memuat 1.400 jenis ta naman berbeda. Sebanyak 300 di an ta ranya, yakni temuannya sendiri. Buah pikirnya itu sangat berpengaruh di Eropa. Kedokteran Ilmu kedokteran berkembang sangat pesat di Cordoba. Pada masa kejayaannya, terdapat 50 rumah sakit umum di era Dinasti Umayyah Spanyol. Salah satu dokter termasyhur dari Andalusia adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis. Para dokter Muslim dari Spanyol Islam sangat berjasa besar dalam mengembangkan ilmu kedokteran, khususnya anatomi dan fisiologi. Ilmu bedah juga berkembang di masa Umayyah Andalusia. Adalah Al- Zahrawi lewat kitab Al-Tasrif yang mengembangkan ilmu bedah. Itulah sebabnya, dia dijuluki eBapak Bedah Modern f. Tak cuma soal teknik dan metode bedah kedokteran yang dikembangkan, ia juga berhasil membuat alat bedah sendiri. Saat itu, dokter dan ahli bedah Muslim menggunakan alkohol sebagai antiseptik untuk menyembuhkan luka. Dokter bedah dari Andalusia lainnya yang terkenal adalah Ibnu Zuhr alias Avenzoar. Psikologi Studi psikologi dan sosiologi juga mendapat perhatian dari para penguasa Dinasti Umayyah Spanyol. Dalam psikologi, Ibnu Zuhr berhasil menjelaskan gangguan syaraf pada manusia. Temuannya itu sangat berguna bagi pengembangan neurofarmakologi modern. Ibnu Rushd adalah ilmuwan Andalusia yang pertama kali menyebutkan adanya penyakit Parkinsonfs.

Geografi dan Penjelajahan Pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah, studi geografi berkembang seiring dengan tingginya tingkat perjalanan jauh yang dilakukan pada masa itu. Salah satunya adalah pembuatan peta. AlIdrisi adalah ilmuwan asal Andalusia yang berhasil membuat globe atau bola peta. Para geografer dan penjelajah dari Andalusia juga mengembangkan teknologi navigasi, seperti baculus. Para penjelajah Muslim dari Spanyol Islam juga diyakini sebagai penemu benua Amerika, sebelum Columbus. Teknologi Pada masa kejayaan Islam di Spanyol, beragam teknologi bermunculan. Hal itu ditopang oleh pesatnya industri dan ilmu pengetahuan. Teknologi kincir air dan angin digunakan untuk pabrik kertas, pabrik baja, dan pabrik-pabrik pangan. Selain itu, teknologi bendungan serta pengatur air untuk irigasi juga muncul di peradaban Spanyol Muslim. Di Spanyol Islam pula, Abbas Ibnu Firnas menemukan cikal-bakal pesawat terbang dan parasut. Teknologi kedirgantaraan di Andalusia itu dikenal sebagai yang pertama di dunia. Ia menjadi inspirator bahwa manusia bisa terbang menjelajahi angkasa. Penguasa Kekhalifahan Umayyah di Cordoba AMIR CORDOBA Abd ar-Rahman I, 756-788 Hisham I, 788-796 al-Hakam I, 796-822 Abd ar-Rahman II, 822-852 Muhammad I of Cordoba, 852-886 Al-Mundhir, 886-888 Abdallah ibn Muhammad, 888-912 Abd ar-Rahman III, 912-929 KHALIFAH CORDOBA - Abd ar-Rahman III, sebagai khalifah pertama 929-961 - Al-Hakam II, 961-976 - Hisham II, 976-1008 - Mohammed II, 1008-1009 - Suleiman, 1009-1010 - Hisham II, 1010-1012 - Suleiman, 1012-1017 - Abd ar-Rahman IV, 1021-1022 - Abd ar-Rahman V, 1022-1023 - Muhammad III, 1023-1024 - Hisham III, 1027-1031

Ilmuwan Legendaris dari Cordoba

Abbas Ibnu Firnas (810-887) Ia adalah ahli matematika dan astronom terkemuka di zaman kekuasaan Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Ibnu Firnas mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di istana Khalifah Umayyah yang berpusat di kota Cordoba. Dalam bidang astronomi, Ibnu Firnas berhasil menciptakan tabel astronomi lokal, mengelola observatorium, dan mendesain sebuah jam air. Sejarah dunia mencatatnya sebagai perintis di dunia kedirgantaraan. Ia adalah manusia pertama dalam sejarah manusia yang mencoba untuk melakukan penerbangan. Berkat uji coba yang dilakukannya pada 875 M, peradaban modern menyadari bahwa dengan teknologi, manusia bisa terbang menjelajahi angkasa. Sekitar 10 abad kemudian, peradaban Barat mulai mencobanya. Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (936-1013) Abulcasis. Begitu peradaban Barat biasa menyebut dokter Muslim legendaris asal Cordoba ini. Nama lengkapnya adalah Abu Al-Qasim Al-Zahrawi. Ia adalah dokter bedah terkemuka di Cordoba. Kontribusinya bagi pengembangan dunia kedokteran, khususnya ilmu bedah sungguh tak ternilai. Ia dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern. Al-Zahrawi pun mampu menciptakan peralatan bedah sendiri. Beberapa alat bedah yang diciptakannya hingga kini masih digunakan. Semua pemikirannya dalam ilmu kedokteran dituangkan dalam kitab Al-Tasrif. Inilah ensiklopedia kedokteran terbesar. Kar yanya itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi rujukan para dokter di dunia Barat. Abu Ishaq Al-Zarqali (1028-1087) Dia adalah ahli matematika dan astronom termasyhur dari Toledo, Spanyol Islam. Tabel Toledo merupakan salah satu kontribusinya yang sangat terkenal dalam bidang astronomi. Ia turut meluruskan data geografis Ptolemeus, salah satunya adalah panjang Laut Mediteranian. Ia pun sukses menciptakan peralatan astronomi yang akurat. Al-Zarqali juga mampu menciptakan sebuah astrolabe, alat astronomi yang baru berbentuk flat bernama Al-Safiha. Arzachel, begitu orang Barat menyebutnya, juga menciptakan sebuah jam air. Jam air itu mam pu menentukan jam pada siang dan malam hari. Ali Ibnu Hazm (994-1064) Ia terlahir sebagai anak salah seorang pejabat di Kekhalifahan Umayyah Cordoba. Setelah pamor Dinasti Umayyah mulai terbenam, Ibnu Hazm memosisikan dirinya sebagai ilmuwan yang independen. Tak kurang dari 400 judul buku telah ditulisnya. Salah satu yang terkenal berjudul Tawq al-Hamamah (The Doves Necklace), sebuah kompilasi anekdot, observasi, dan puisi tentang cinta. Hakam II (914-976) Sejatinya, dia adalah seorang Khalifah Umayyah. Namun, ia begitu cinta pada ilmu pengetahuan. Dia membangun sebuah perpustakaan raksasa di Cordoba. Koleksi bukunya mencapai 400 ribu judul dari berbagai negara Muslim. Ia mendukung penerjemahan karya-karya berbahasa Yunani. Pada masa pemerintahannya, dibangun sarana irigasi untuk pengembangan pertanian. Ia juga mendukung perluasan Masjid Cordoba.(rpb) SuaraMedia.Com

Pada tulisan sebelumnya kita sudah berkenalan dengan Umar bin Khattab dan bagaimana kisah turunnya hidayah dan taufiq dari Allah SWT untuk beliau sehingga dijuluki al-Faruq (sang pembeda) oleh Rasulullah. Cerita tentang Umar bin Khattab memang belum tuntas. Kiprahnya dalam mendampingi perjuangan Rasul dan umat muslimin sampai memimpin umat islam sebagai Amirul Mukminin adalah seperti legenda tapi nyata. Keberadaannya dalam sejarah Islam benar-benar sebagai pembeda. Mari kita lanjutkan cerita tentang Umar. Namun kali ini bukan Umar bin Khattab, melainkan Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz adalah salah seorang keturunan Umar bin Khattab yang membawa kembali kejayaan Islam kepada umat muslimin setelah sempat carut-marut dalam teror dan kezaliman. Oleh sebagian ulama, beliau disebut sebagai "Khalifah kelima" yang diakui sebagai Amirul Mukminin setelah Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., Ustman bin Affan r.a.,dan Ali bin Abi Thalib r.a. Sementara, khalifah yang lain saat itu bukanlah khalifah, melainkan pelawak saja. Cerita tentang Umar bin Abdul Aziz adalah sebuah sejarah Islam yang terdokumentasikan resmi dalam sejarah. Selain dokumen-dokumen resmi yang saya ambil dari buku-buku Islam, informasi cerita juga saya dapatkan dari diskusi dan cerita teman-teman yang juga suka sejarah Islam. Karena cukup panjang, maka cerita ini saya bagi atas dua babak. Cerita ini khusus saya tujukan kepada Ahmad Muzzaki Imanullah, anak dari sahabat kami Uda Elfahmi Yaman & Uni Yulia yang lahir pada 8 Januari 2006 yang lalu. Harapan saya dan insyaallah kita semua, semoga Ahmad Muzzaki dihidayahkan semangat dan kekuatan seperti Umar bin Abdul Aziz, amin! Posted in Cerita Nabi, Rasul, dan Sahabat | 1 comment | read more | 1066 reads Umar Sang Pembeda Tanggal 29 Ramadhan 1426 yang lalu, Eko Hardjanto menuliskan tulisan "Siapa yang mengalahkan Al-Faruq?". Al Faruq, atau Sang Pembeda, adalah gelar yang diberikan Rasulullah untuk Umar bin Khattab, khalifah kedua ummat Islam setelah Abu Bakar As-Shiddiq. Kali ini kita telusuri, siapa Umar bin Khatab sehingga diberi gelar al-Faruq ini. Umar dilahirkan di Mekkah, sekitar 10 tahun setelah kelahiran Rasulullah, dari keluarga Quraish 'Adi. Keluarga 'Adi adalah satu dari 10 keluarga asli Quraish yang menetap di Mekkah. Keluarga 'Adi berasal dari 'Adi bin Ka'ab, seorang diplomat kaum Qurasih Mekkah pada zaman itu. Umar bin Khatab adalah generasi kedelapan dari 'Adi bin Ka'ab.

Posted in Cerita Nabi, Rasul, dan Sahabat | 2 comments | read more | 1656 reads Perang Badr Submitted by Buyung on Sun, 2006-02-12 12:20. Tulisan ini dikutip dari "Mengenang kembali 1, 2, dan 3 Hijriah" dengan sedikit modifikasi yang insyaallah lebih memperakurat cerita sejarah. Tulisan ini sengaja dimodifikasi untuk masuk dalam kriteria "Cerita Nabi, Rasul, dan Sahabat." Perang Badar terjadi tepat pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Di mulai ketika Rasulullah memerintahkan kaum muslim untuk melawan rombongan kafir Quraish yang sedang dalam perjalanan dari kota Sham ke kota Makkah. Pasukan muslimin saat itu ada 313 orang, terdiri dari 260 bersenjata dan 2 ekor kuda. Rombongan kafir Quraish melarikan diri, tapi Abu Sofyan berhasil meminta bala bantuan kepada rekan-rekannya. Posted in Cerita Nabi, Rasul, dan Sahabat | add new comment | read more | 513 reads Wujud Cinta Untuk Sang Rasul Submitted by Eko Hardjanto on Sun, 2006-01-22 08:57. Sebuah kisah mashur dalam sejarah, tercipta setelah Haji Wada (haji penghabisan). Kisah tentang wujud cinta yang luar biasa, cinta para Sahabat kepada Rasullullah SAW.. Hari itu pada Haji Wada, sebuah ayat turun, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam menjadi agama bagimu". Para Sahabat bergembira, mereka bersorak "Agama kita telah sempurna, agama kita telah sempurna". Kegembiraan yang memuncaki 23 tahun perjuangan dengan segenap suka dan duka. Di tengah kerumunan manusia pada hari Haji itu, seorang sahabat mulia justru bersedih. Abu Bakar AsSiddiq, perasaannya yang halus, dan dengan segenap keistimewaan yang ia miliki, ia menangis. Ia memahami di balik kesempurnaan pasti ada kesudahan. Ia menyadari, tidak lama lagi Sang Rasul yang dicintai akan meninggalkan dunia, meninggalkan para sahabat, kembali ke haribaan Allah SWT. http://www.suaramedia.com Dan kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan kepada segenap ummat manusia, sebagai pembawa berita dan pemberi peringatan. Tetapi kebanyakan manusia tidak rnengetahui. (Q.S.34, Saba: 28) NAPAK TILAS SIRAH NABAWIYAH. Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaum-mu sendiri, berat

terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Q.S. At Taubah: 128) Muhammad Rasulullah saw. dilahirkan di tengah-tengah keluarga Bani Hasyim di Makkah el Mukarramah di bulan Rabiul Awwal (musim bunga), pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal permulaan tahun dalam peristiwa gajah (al fiil); bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M. Peristiwa fiil ini diceritakan oleh Al Quran sebagai berikut ; 1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah ? 2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? 3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, 4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, 5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Menurut catatan sejarah, adalah empat puluh tahun setelah berkuasanya Kisra Anusyirwan di Parsi. Walaupun ada juga sebagian ulama tarikh yang berpendapat bahwa beliau lahir pada subuh pagi Senin tanggal 9 Rabiul Awwal tahun Fil pertama. Beliau lahir diberi nama Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya dipanggil Abdul Muthallib yang namanya adalah Syaibah (orang tua yang bijaksana). Sementara bidan yang membantu ibunya melahirkan bernama Asy-Syifa (yang sempurna dan sehat) yang adalah ibu dari sahabat Abdurrahman bin Auf R.Anhu. Perempuan yang menyusukan Muhammad adalah Halimah As-Sadiyah (yang lapang dada dan mujur). Semua nama-nama itu, sungguh telah mengisyaratkan keistimewaan berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW yang dipilihkan oleh Allah Azza wa Jalla. Makna nama-nama tersebut menurut para Ulama memiliki kaitan yang erat dengan keperibadian Nabi Muhammad SAW. NASAB MUHAMMAD SAW Keluarga Muhammad lazim disebut Bani Hasyim, yang dinisbatkan kepada Hasyim bin Abdi Manaf.. Di dalam tarikh (family tree), nasabnya amat jelas.

MUHAMMAD bin Abdullah bin Abdul Muthalib (Syaibah) bin HASYIM (al Amru) bin Abdi Manaf (Mughirah) bin Qushay (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin FIHR (yang berlaqab Quraisy) bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Muid bin Adnan. Dari Adnan juga dicatatkan oleh tarikh sebagai berikut, Adnan bin Ibnu Ad bin Humaisa bin Salaman bin Aush bin Basuz bin Qumwal bin Ubay bin Awwam bin Nasyid bin Haza bin Baldaz bin Yadlaf bin Thabikh bin Jahim bin Naisy bin Makhi bin Iyadl bin Abqar bin Ubaid bin Ad Daa bin Hamdan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzam bin Yalhan bin Arawa bin Iyadh bin Disyan bin Aishir bin Afnad bin Aiham bin Maqshar bin Nahits bin Zarah bin Sama bin Maza bin Audhah bin Iram bin Qidar bin ISMAIL bin IBRAHIM Khalilullah AS. MASA REMAJA DAN DEWASA Pada awal masa remajanya, Rasulullah SAW biasa mengembala kambing di kalangan Bani Saad. Pada usia dua puluh lima tahun, seorang saudagar kaya bernama Khadijah binti Khuwaylid al Asad telah mendengar tentang kejujuran, kredibilitas dan kemuliaan akhlaq Muhammad. Siti Khadijah telah mengirim utusannya kepada pemuda Muhammad bin Abdullah, menawarkan kepadanya berkenan berangkat ke Syam (Syria) untuk menjalankan barang dagangannya. Beliau menerima tawaran itu, dan kemudian berangkat ke Syam membawa barang dagangan milik pengusaha perempuan Khadijah binti Khuwaylid dengan disertai Maisarah. Dua bulan sepulang beliau dari negeri Syam, Khadijah meminang Muhammad SAW melalui sahabatnya Nafisah binti Munyah. Muhammad SAW menerima tawaran ini dan menikah dengan Siti Khadijah, dengan maharnya menurut riwayat dua puluh ekor onta muda. Putra-putri Muhammad SAW, dilahirkan dari rahim Siti Khadijah r.a., adalah AlQasim, kemudian Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah dan Abdullah yang bergelar Ath-Thayyib dan Ath-Thair. Semua putra beliau meninggal selagi masih kecil. Semua putri beliau sempat menjumpai Islam, dan masuk Islam serta ikut berhijrah ke Madinah. Mereka semua meninggal dunia selagi Rasulullah SAW masih hidup, kecuali Fathimah. Fathimah meninggal dunia selang enam bulan sepeninggalan beliau. Ada juga anak Muhammad SAW bernama Ibrahim yang lahir dari isteri beliau Maria Al Qibthiyah, seorang isteri yang beliau nikahi sebagai tanda persahabatan dengan Muqauqis dari Mesir, ketika Muhammad telah diangkat menjadi Rasulullah SAW. NUBUWWAH DAN RISALAH SERTA PERINTAH DAKWAH

Di saat Umur Rasulullah SAW genap empat puluh tahun, suatu awal kematangan, mulailah tampak-tampak tanda-tanda nubuwwah pada diri beliau. Di antara tanda-tanda itu adalah mimpi hakiki. Selama enam bulan mimpi yang beliau alami itu hanya menyerupai fajar subuh yang menyingsing. Mimpi ini termasuk salah satu bagian dari empat puluh enam bagian dari nubuwwah. Akhimya pada bulan Ramadhan pada tahun ketiga dari masa pengasingan di gua Hira, Allah berkehendak untuk melimpahkan rahmat-Nya kepada penghuni bumi, memuliakan beliau dengan nubuwwah dan menurunkan Malaikat Jibril kepada beliau sambil membawa ayat-ayat Al Quran (Al Alaq: 1- 5). Kemudian turunlah wahyu Ilahi yang memuat pesan-pesan untuk melaksanakan Dakwah kepada Allah SWT, seperti dalam surat Al Muddatstsir ayat 1-7. 1. Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. bangunlah, lalu berilah peringatan ! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. dan jangan kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. 7. dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Sungguh dalam makna ayat ini. Berisi peringatan agar tidak melanggar apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, sebab akan berakibat ditimpa azab yang sangat pedih dan dahsyat. Di dalamnya terdapat perintah mengagungkan Rabb, Allah SWT Yang Maha Agung. Juga mengingatkan agar menjauhi sikap sombong yang dapat menyeret ke dalam kehancuran dan murka Allah. Wahyu Allah ini mengandung perintah untuk membersihkan pakaian dan meninggalkan perbuatan dosa, agar kesucian lahir batin benar-benar tercapai, sehingga mendapatkan pancaran cahaya Ilahi yang penuh dengan hidayah Allah SWT. Muhammad SAW diperintahkan untuk menggerakkan Dakwah Islamiyah dengan sabar dan tabah. Dimulai dari keluarganya terdekat (wa andzir asyiratakal aqrabiin). Selalu meminta pertolongan dan perlindungan hidayah, taufiq dan ridho Allah semata. Muhammad Rasulullah SAW bangkit mendakwahkan tauhid. Selama dua puluh lima tahun beliau tidak pernah berdiam diri. Beliau tidak pernah mengeluh berputus asa. Diajaknya umat dengan lembut dan penuh perhatian serta penuh hikmah. Dihadapinya persoalan keumatan dengan menghidupkan alika bil jamaah , kebersamaan dan sinerji (silaturahim).

WAFATNYA RASULULLAH SAW. Pada detik-detik terakhir dari hidup Rasulullah SAW, beliau masih sempat bersiwak yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Abu Bakar. Di dekat pembaringan beliau tersedia bejana berisi air. Beliau celupkan kedua tangan kedalam bejana berisi air lalu mengusapkan ke wajah sambil bersabda, Tiada Tuhan selain Allah. Sungguh kematian itu ada sekaratnya. Beliau mengangkat tangan, mengarah pandangan ke langit-langit rumah dan bibir beliau bergerak. Sayyidah Aisyah masih sempat mendengar sabda beliau, bersama orang yang Engkau beri nikmat atas mereka para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Sholihin. Ya Allah, ampunilah dosaku, dan rahmatilah aku. Pertemukan aku dengan kekasih Yang Maha Tinggi, Ya Allah, kekasih Yang Maha Tinggi. Kalimat yang terakhir ini diulangi hingga tiga kali yang disusul dengan tangan beliau yang melemah. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiuun. Beliau telah berpulang kepada kekasih Yang Maha Tinggi. Hal ini terjadi selagi waktu dhuha sudah terasa panas, pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H, dalam usia enam puluh tiga tahun lebih empat hari. TRADISI PERINGATAN MAULID NABI SAW Tradisi perayaan Mulid yang diselenggarakan di hampir semua masyarakat muslim sekarang ini bukan satu warisan dari Nabi Muhammad SAW sejak masa hayatnya. Peringatan ini, keputusan bijak ditetapkan Sultan Shalahuddin al Ayyubi yang memerintah Mesir dan Syiria pada tahun-tahun 564 589 M/1169-1193 H. Berbagai pendapat telah berkembang tentang kebolehan, keutamaan, dan hikmah, bahkan penolakan, terhadap diadakannya peringatan Maulid Nabi SAW ini. Ada hal terpenting dalam peringatan Maulid Nabi. Memperkokoh keimanan kepada Allah dan Rasul SAW. Menanamkan kecintaan kepada Nabi SAW. Melahirkan ketaatan kepada Allah dan Rasulullah. Mengikuti Sunnah Rasulullah dan suri tauladan kehidupan (uswah hasanah) Muhammad SAW. Rasulullah SAW telah berpesan bahwa dua pusaka abadi yang beliau wariskan kepada ummatnya adalah Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Tradisi memperingati Maulid Nabi semestinya dirakit menjadi sebuah tradisi Islami yang bermanfaat bagi kaum muslimin. Menghayati suri tauladan kehidupan

Rasulullah. Menelusuri pekerti agung seorang terpilih. Jelas nasabnya, jujur, amanah, baik pekertinya, penyantun dan pemaaf , sebagai uswah hasanah (suri teladan baik), bagi setiap mukmin yang percaya kepada Allah dan hari akhir, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS.33,al-Ahzab:21). Beliau diutus menjadi rahmat bagi seluruh alam, dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)! rahmat bagi semesta alam. (QS.21, Anbiya:107). Muhammad SAW, adalah seorang yang istimewa. Rasul pilihan di antara banyak rasul sebelumnya, Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS.3,Ali Imran:144). Bahkan, menjadi penutup Nabi-Nabi, Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu , tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS.33,al-Ahzab:40). Mendalami Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW bukan sekedar seremonial semata. Hendaknya ditujukan kearah intropeksi total diri sendiri, guna meningkatkan kualitas hidup beragama, beribadah, dan bermasyarakat. REFLEKSI PERINGATAN MAULID, MENELADANI RASULULLAH SAW Salah satu refleksi menelusuri Sejarah Nabi Muhammad SAW adalah mengambil keteladanan sehingga mengeluarkan ummat manusia dan lembah kemiskinan harta, kemiskinan ilmu, kemelaratan mental (akhlak), spritual (hakekat uluhiyah dan rububiyah), kemiskinan komunikasi (ukhuwah). Muhammad SAW mengentaskan ummat dari kemiskinan harta dengan memacu kepada usaha individu dengan memberi bibit untuk ditanam bukan menyediakan nasi untuk dimakan. Petunjuk yang tersirat dalam beberapa sabda Rasulullah SAW. Di antaranya: Bekerjalah kamu untuk duniamu seakan-akan-akan hidup selamanya dan berusahalah kamu untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok hari. (H.R. Ibnu Asakir).

Dalam kehidupannya Rasulullah memberi contoh, tidak pernah menolak pengemis yang datang ke rumahnya. Bahkan sering para pengemis diberi bibit kurma untuk ditanam sehingga sang pengemis dapat memberi makan anak cucunya. Rasulullah SAW sangat menghargai makna sebuah kerja. Etos kerja Islam merupakan manifestasi kepercayaan muslim yang memiliki kaitan dengan tujuan hidup yang hakiki, yaitu ridha Allah SWT dalam meraih prestasi di Dunia dan Akhirat. Nabi Muhammad SAW mendorong ummat agar tidak miskin ilmu. Beberapa pesan Rasulullah SAW mengingatkan, "Barangsiapa yang menginginkan dunia haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yajig menginginkan akhirat haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kedua-keduanya haruslah dengan ilmu". (H.R. Muttafaqun Alaih). Dengan ilmu kebahagiaan di dunia akhirat dapat di raih. Nabi Muhammad Saw mendorong agar manusia tidak menjadi miskin mental. Apabila jiwa atau mental sehat, memancar bayangan kesehatan itu pada perilaku kehidupan sehari-hari. Risalah Islamiyah adalah suatu anugerah bagi ummat manusia. Nabi Muhammad SAW berhasil membawa masyarakat yang miskin mental menjadi masyarakat yang luhur, berakhlak, memiliki sopan santun dan tata krama dalam pergaulan dan peradaban, dengan menghidupkan empat sikap utama ; (1). Syajaah artinya berani pada kebenaran dan takut pada kesalahan dan dosa. (2). Iffah artinya pandai menjaga kehormatan diri lahiriah dan batiniyah. (3). Hikmah artinya tahu rahasia diri dan pengalaman hidup. (4). Adalah artinya adil walaupun pada diri sendiri. Muhammad SAW adalah figur teladan yang setiap langkahnya selalu dibawah kontrol Ilahi. Tindakan dan ucapannya adalah mutiara berharga, menjadi landasan pemebentukan akhlak ummatnya dalam berbuat dan menjadi hukum yang ditaati. Keperibadiannya menjadi contoh teladan dalam segala hal. Keteladanan Muhammad SAW mampu mereformasi sistem dan tatanan yang ada, ke arah yang lebih baik dan tujuan yang mulia, yakni baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (negeri yanq makmur dan penuh ampunan Tuhan). Nilai-nilai keteladanan tersebut hendaknya menjadi warisan yang paling berharga bagi kita ummat manusia, tanpa terkecuali. Di antara sifat mulia yang beliau miliki adalah sifat shiddiq, sehingga Rasulullah SAW. diberi gelar Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Shidiq (as shidqu) artinya benar atau jujur, lawan dan dusta atau bohong (al kidzbu). Seorang muslim dituntut memiliki sifat shidiq lahir maupun batin. Sifat shidiq yang utama adalah Shidqul qalb, yaitu benar hati atau kejujuran hati

nurani jika hati dihiasi dengan iman kepada Allah SWT dan bersih dan segala macam penyakit hati. Sifat ini akan mencapai kematangan bila didukung dengan sifat ihsan. Selanjutnya Shidqul hadits, yaitu benar atau jujur dalam ucapan dan perkataan. Seseorang dapat dikatakan jujur dalam perkataan apabila ucapannya sesuai perbuatannya. Di samping itu perlu ada Shidqul amal, yaitu benar perbuatan atau beramal shaleh sesuai dengan syariat Islam. Sifat shidiq mengantarkan seseorang ke pintu gerbang kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat, Bukanlah suatu kebajikan hanya menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat. Akan tetapi sebenarnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (QS.2, Al Baqarah ayat 177). Rasulullah saw bersabda: "Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang sang telah jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebaqai seorarig yang jujur (shidiq). Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Oranq yang se1a1u berbohonq dan mencari-cari kebohongan, akan ditulis oleh Allah sebaqai pembohonq (kadzdza (HR. Bukhari) ".

Sifat shidiq adalah tambang emas dalam diri seseorang yang sangat berharga. Dan sifat inilah yang dijadikan standar kepercayaan orang lain kepadanya. Apabila seseorang telah kehilangan sifat shidiq, maka hilanglah arti dirinya, karena tiada lagi yang mau mempercayainya. Perubahan yang dibawa Rasulullah SAW, berdasar bimbingan Wahyu Allah SWT, menuntun manusia kepada fithrah menjadi ummat bertuhan (tauhidic weltanschaung) dan berakhlaq budi pekerti. Perilaku manusia yang terbimbing wahyu Allah dan sunnah Rasul pasti terjauh dari pertentangan dalam kehidupan manusia. Perubahan berdasar Sunnah Rasulullah SAW, bermuara kepada syariat Islam. Berintikan perbaikan berbentuk tajdid (pemurnian) , Ishlah (penyempurnaan

dan penyelesaian) dan taghyir (perubahan sikap) , telah mengeluarkan manusia dari kegelapan perilaku kehidupan jahiliyah menjadi beradab. (1). Risalah Rasulullah SAW diterima karena kejujuran pembawanya (pribadi Muhammad Al-Amin). (2). Keutamaan Wahyu Allah mampu merombak tata perilaku kehidupan masyarakat secara kaffah (menyeluruh). (3). Keteguhan ummat dengan tingkat konsistensi (istiqamah) yang tinggi dalam kerangka jihad fii sabilillah. (4). Teguh keyakinan (istiqamah) kepada kehidupan ukhrawi, bahwa hidup tidak semata materil fisik. (5). Kecerdasan ummat mengamalkan Islam jadi konsep hidup terbaik. Kelima faktor ini yang menjadi pembangkit utama harakah Islam sebagai kekuatan alternatif masa datang. Ummat Islam hari ini di tuntut berperan aktif sebagai pengisi konsep, pelaku penggerak kehidupan duniawi berkeadilan. Agama Islam tidak hanya ibadah dalam arti sempit (puasa, shalat, zikir dan doa), tetapi menata amalan nyata yang shalih dalam membentuk kualitas hidup hasanah di dunia dan di akhirat. Dalam rangka ini kita pelajari Sejarah Kehidupan dan dakwah Rasulullah SAW. . . .

Dengan tumbangnya daulah Bani Umayyah maka keberadaan Daulah Bani Abbasiyah mendapatkan tempat penerangan dalam masa kekhalifahan Islam saat itu, dimana daulah Abbasiyah in sebelumnya telah menyusun dan menata kekuatan yang begitu rapi dan terencana. Dan dalam makalah ini akan diurakan sedikit mengenai berdirinya masa kekhalifahan Abbasiyah, sistem sosial politiknya, masa kejayaan dan prestasi apa saja yang pernah diraih serta apa saja penyebab runtuhnya daulah Abbasiyah. A. Kelahiran Daulah Abbasiyah Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah The Golden Age. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah. Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih

banyak, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar. Menjelang tumbangnya Daulah Umayah telah terjadi banyak kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara; terjadi kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para Khalifah dan para pembesar negara lainnya sehingga terjadilah pelanggaran-pelanggaran terhadap ajaran Islam, termasuk salah satunya pengucilan yang dilakukan Bani Umaiyah terhadap kaum mawali yang menyebabkan ketidak puasan dalam diri mereka dan akhirnya terjadi banyak kerusuhan . Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah. Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah. Di bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua fase, yaitu fase sangat rahasia dan fase terang-terangan dan pertempuran. Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat rahasia. Propaganda dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat pengikut yang banyak, terutama dari golongan-golongan yang merasa ditindas, bahkan juga dari golongan-golongan yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah. Setelah Imam Muhammad meninggal dan diganti oleh anaknya Ibrahim, pada masanya inilah bergabung seorang pemuda berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas dalam gerakan rahasia ini yang bernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara pertempuran, dan akhirnya dengan dalih ingin mengembalikan keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan, Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan perlawanan terhadap kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar dengan melakukan pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu itu dipegang oleh Khalifah Marwan II bin Muhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan itu sampai Abu Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As-Saffah. Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132 H (750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka resmilah berdiri Daulah Abbasiyah. Dalam peristiwa tersebut salah seorang pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun, berhasil meloloskan diri ke daratan Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayah di seberang lautan, yaitu di keamiran Cordova. Di sana dia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan Umayah dengan nama kekhalifahan Andalusia. Pada awalnya kekhalifahan Daulah Abbasiyah menggunakan Kufah sebagai pusat pemerintahan, dengan Abu Abbas As-Safah (750-754 M) sebagai Khalifah pertama. Kemudian Khalifah penggantinya Abu Jakfar Al-Mansur (754-775 M) memindahkan pusat pemerintahan ke Baghdad. Di kota Baghdad ini kemudian akan lahir sebuah imperium besar yang akan menguasai dunia lebih dari lima abad lamanya. Imperium ini dikenal dengan nama Daulah Abbasiyah. Dalam beberapa hal Daulah Abbasiyah memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Daulah Umayah. Seperti yang terjadi pada masa Daulah Umayah, misalnya, para bangsawan Daulah Abbasiyah cenderung hidup mewah dan bergelimang harta. Mereka gemar memelihara budak belian serta istri peliharaan (hareem). Kehidupan lebih cenderung pada kehidupan duniawi ketimbang mengembangkan nilai-nilai agama Islam . Namun tidak dapat disangkal sebagian khalifah memiliki selera seni yang tinggi serta taat beragama.

B. Sistem Politik, Pemerintahan dan Sosial 1. Sistem Politik dan Pemerintahan Khalifah pertama Bani Abbasiyah, Abdul Abbas yang sekaligus dianggap sebagai pendiri Bani Abbas, menyebut dirinya dengan julukan Al-Saffah yang berarti Sang Penumpah Darah. Sedangkan Khalifah Abbasiyah kedua mengambil gelar Al-Mansur dan meletakkan dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang sebagai system politik. Dinasti ini muncul dengan bantuan orang-orang Persia yang merasa bosan terhadap bani Umayyah di dalam masalah sosial ddan pilitik diskriminas. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai gelar Imam, pemimpin masyarakat muslim bertujuan untuk menekankan arti keagamaan kekhalifahan. Abbasiyah mencontoh tradisi Umayyah di dalam mengumumkan lebih dari satu putra mahkota raja. Al-Mansur dianggap sebagai pendiri kedua dari Dinasti Abbasiyah. Di masa pemerintahannya Baghdad dibagun menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah dan merupakan pusat perdagangan serta kebudayaan. Hingga Baghdad dianggap sebagai kota terpenting di dunia pada saat itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian. Hingga beberapa dekade kemudian dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan. Ada beberapa sistem politik yang dijalankan oleh Daulah Abbasiyah, yaitu a. Para Khalifah tetap dari keturunan Arab murni, sedangkan pejabat lainnya diambil dari kaum mawalli. b. Kota Bagdad dijadikan sebagai ibu kota negara, ang menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial dan ataupun kebudayaan serta terbuka untuk siapa saja, termasuk bangsa dan penganut agama lain. c. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sesuatu yang mulia, yang penting dan sesuatu yang harus dikembangkan. d. Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia. 2. Sistem Sosial Pada masa ini, sistem sosial adalah sambungan dari masa sebelumnya (Masa Dinasti Umaiyah). Akan tetapi, pada masa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat mencolok, yaitu a. Tampilnya kelompok mawali dalam pemerintahan serta mendapatkan tempat yang sama dalam kedudukan sosial b. Keraj aan Islam Daulah Abbasiyah terdiri dari beberapa bangsa ang berbeda-beda (bangsa Mesir, Syam, Jazirah Arab dll.) c. Perkawina campur yang melahirkan darah campuran d. Terjadinya pertukaran pendapat, sehingga muncul kebudayaan baru . C. Kejayaan Daulah Abbasiyah Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskahnaskah kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya untuk kemudian diterjemahkan, diadaptasi dan diterapkan di dunai Islam. Para ulama muslim yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun non agama juga muncul pada masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban juga didukung oleh kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung dunua timur dan barat. Stabilitas politik yang relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga menjadi pemicu kemajuan peradaban Islam

1. Gerakan penerjemahan Meski kegiatan penerjemahan sudah dimulai sejak Daulah Umayyah, upaya untuk menerjemahkan dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuandiutus ke daeah Bizantium untuk mencari naskah-naskah yunanidalam berbagai ilmu terutama filasafat dan kedokteran. Pelopor gerakan penerjemahan pada awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah Khalifah AlMansyur yang juga membangun Ibu kota Baghdad. Pada awal penerjemahan, naskah yang diterjemahkan terutama dalam bidang astrologi, kimia dan kedokteran. Kemudian naskah-naskah filsafat karya Aristoteles dan Plato juga diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang banyak diterjemahkan tentang ilmu-ilmu pragmatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan matematika juga diterjemahkan namun, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen dan sejarah jarang diterjemakan karena bidang ini dianggap kurang bermanfaat dan dalam hal bahasa, arab sendiri perkembangan ilmu-ilmu ini sudah sangat maju. Pada masa ini, ada yang namanya Baitul hikmah yaitu perpustakaan yangberfungsi sebagai pusat pengembagan ilmu pengetahuan. Pada masa harun ar-rasyid diganti nama menjadi KhizanahalHikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian. Pada masa al-mamun ia dikembangkan dan diubah namanya menjadi Bait al-Hikmah, yang dipergunakan secara lebih maju yaitu sebagaitempatpenyimpanan buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan dari Ethiopia danIndia. Direktur perpustakaannya seorang nasionalis Persia, Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan Al-Mamun, lembaga ini sebagai perpustakaan juga sebagai pusat kegiatan study dan riset astronomi dan matematika. 2. Dalam bidang filasafat Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti logika, geometri, astronomi, dan juga teologia. Beberapa tokoh yang lahir pada masa itu, termasuk diantaranya adalah Al-Kindi, Al-farobi, Ibnu Sina dan juga Al-Ghazali yang kita kenal dengan julukan Hujjatul Islam. 3. Perkembangan Ekonomi Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah terdapat berbagai macam industri sepertikain linen di Mesir, sutra dari Syiria dan Irak, kertas dari Samarkand, serta berbagai produk pertanian sepertigandum dari mesir dan kurma dari iraq. Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyahdan Negara lain. Karena industralisasi yang muncul di perkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi. Selain itu, perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah. Perdagangan dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yang sangat penting. Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak kejayaan sehingga hubungan erdagangan antara keduanya menambah semaraknya kegiatan perdagangan dunia. 4. Dalam bidang Keagamaan Di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, ilmu-ilmu keagamaan mulai dikembangkan. Dalam masa inilah ilmu metode tafsir juga mulai berkembang, terutama dua metode penafsiran, aitu tafsir bir rai dan tafsir bil matsur . Dalam bidang hadits, pada masa ini hanya merupakan penyempurnaan, pembukuan dari catatan dan hafalan para sahabat. Pada masa ini pula dimulainya pengklasifikasian hadits, sehingga muncul yang namanya hadits dhaif, maudlu, shahih serta yang lainnya.

Sedangkan dalam bidang hukum Islam karya pertama yang diketahui adalah Majmu al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yang berisi tentang fiqh Syiah Zaidiyah. Hakimagung yang pertama adalah Abu Hanifah (w.150/767).meskidiangap sebagai pendiri madzhab hanafi,karyakaryanya sendiri tidakada yang terselamatkan. Dua bukunya yang berjudul Fiqh alAkbar (terutama berisi artikel tentang keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiranpemikirannya terselamatkankarena ditulis oleh para muridnya. D. Runtuhnya Daulah Abbasiyah Tak ada gading ang tak retak. Mungkin pepatah inilah ang sangat pas untuk dijadikan cermin atas kejayaan ang digapai bani Abbasiah. Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya dalam mendulang kesuksesan dalam hampir segala bidang, namun akhirnya iapun mulai kaku dan akhirnya runtuh. Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu A. Faktor Internal Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara. Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan. Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka. Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi. Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama. Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan. B. Faktor Eksternal Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban. Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menanndai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dinamakan khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas. Berdirinya Dinasti ini tidak terlepas dari keamburadulan Dinasti sebelumny, dinasti Umaiyah. Pada mulanya ibu kota negera adalah al-Hasyimiyah dekat kufah. Namun untuk lebih memantapkan dan menjaga setabilitas Negara al-Mansyur memindahkan ibu kota Negara ke Bagdad. Dengan demikian pusat pemerintahan dinasti Abasiyah berada di tengah-tengah bangsa Persia. Al-Mansyur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya. Dia mengangkat sejumlah personal untuk menduduki jabatan di lembaga eksekutif dan yudikatif. Puncak perkembangan dinasti Abbasiyah tidak seluruhnya berawal dari kreatifitas penguasa Bani Abbasiyah sendiri. Sebagian diantaranya sudah dimulai sejak awal kebangkitan Islam. Dalam

bidang pendidikan misalnya di awal Islam, lembaga pendidikan sudah mulai berkembang. Namun lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa pemerintahan Bani Abas dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Pada beberapa dekade terakhir, daulah Abbasiyah mulai mengalami kemunduran, terutama dalam bidang politiknya, dan akhirnya membawanya pada perpecahan yang menjadi akhir sejarah daulah abbasiyah. B. Saran Dari penjelasan di atas kita sebagai umat Islam dapat mengambil pelajaran. Sebuah sistem yang teratur akan menghasilkan pencapaian tujuan yang maksimal, seperti kisah pendirian dinasti Abbasiyah. Mereka bisa mendirikan dinasti di dalam sebuah negara yang dikuasai suatu dinasti yang menomorduakan mereka. Selain itu dari sejarah kekuasaan dinasti Abbasiyah ini kita juga bisa mengambil manfaat yang bisa kita rasakan sampai saat ini, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan. Seharusnya kita yang hidup pada zaman modern bisa meneruskan perjuangan para ilmuwan zaman daulah Abbasiyah dahulu. Sebaliknya, kita juga dapat belajar dari kekurangan-kekurangan yang ada pada dinasti besar ini agar tidak sampai terjadi pada diri kita dan anak cucu kita. Mereka telah dibutakan oleh kekuasaan, sehingga mereka tega membantai hampir seluruh keluarga dinasti Umayyah yang notabene adalah sesama umat Islam. Selain itu kecerobohan yang terjadi pada masa dinasti Umayyah terulang lagi pada masa dinasti Abbasiyah yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan dinasti Abbasiyah. Kebiasaan penguasa berfoya-foya menyebabkan runtuhnya kekuasaan yang telah susah payah mereka dirikan.

A.PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE KLASIK PADA MASA KHALIFAH BANI ABBASYIAH Dinasti Bani Abbasiyah yang berkuasa sejak tahun (132-656 H / 750-1258 M) perkembangan dari kemajuan sosial budaya yang terjadi pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah : 1.KEMAJUAN DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA Selama masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah (750-1258 M). diantara perkembangannya adalah dalam bidang : a.Seni Bangunan dan Arsitektur Masjid Masjid merupakan bangunan tempat ibadah umat islam yang merupkn wakil menonjol dari Arsitektur islam. Masjid yang dirikan pada masa pemerintahan Bani Abbas adalah bangunan

masjid Samarra, di Bagdad. Masjid Samarra adalah tiang-tiang yang di pasang beratap lengkung. Tiang-tiang tersebut dibangun menggunakan batu bata. b.Seni bangunan kota Seni bangunan islam masih mempunyai cirri khas dan gaya tersendiri, dalam pintu pilar, lengkung kubah, hiasan lebih bergantung (muqarnas hat). Pemerintah dinasti Abbasiyah adalah kota Bagdad, yang dibangun oleh Abu jafar al-Mansur (136-158 H/754-775). Tempat lokasi ditepi sungai Eufrat (Furat) dan Dajlah (Tigris). Pembangunan ini diarsiteki oleh Hajjaj bin Artbab dan Amran bin Wadldlah, tenaga kerja yang dibutuhkan . Istana khalifah al-Manshur dipusat kota bernama Qashru al-Dzahab (istana keemasan)yang luasnya sekitar 160.000 Hasta persegi. Masjid Jami didepannya memiliki luas areal sekitar 40.000 hasta persegi, Istana dan Masjid merupakan simbol kota. Sekitar tahun 157 H, khalifah al-Mansur membangun istana baru diluar kota yang diberi nama Istana ABADI (Qasbrul Khuldi) khalifah al-Mansur membagi kota Bagdad menjadi empat daerah, yang masing-masing daerah dikepalai oleh seorang naib amir (wakil gubernur) dan tiaptiap daerah diberi hak mengurusi wilayah sendiri yaitu daerah otonom. 2.PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN BAHASA SASTRA Perkembangan seni bahasa dan kemajuan, baik puisi maupun prosa kemajuan yang cukup berarti. Salah satu perhatian besar bani Abbas dan juga para ahli bagian Seniman. Berikut uraian singkatnya : a.Perkembangan puisi Berbeda dengan masa pemerintahan bani Umayah yang belum banyak. Penyair pada masa pemerintahan bani Umayah, masih kental dalam keaslian warna Arabnya, sedangkan sastrawan pada zaman pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan kekuasaan tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikannya dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi arab dari tradisi Arab. Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak bermunculan penyair terkenal. Diantara mereka adalah sebagai berikut : 1.Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani 2.Abu At babiyat (130-211 H) 3.Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tbai 4.Dabal al-kbuzaI (wafat 246 H) nama aslinya adalah Dabal bin Ali Razin dari Kbuzaab. Penyair besar yang berwatak kritis. 5.Al-Babtury (206-285 H) nama aslinya adalah Abu Ubadab Walid al Babtury al-Qubtbany atbtbai. 6.Ibnu Rumy (221-283 H). nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru 7.Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal. 8.Al-Muarry (363-449 H) nama aslinya Abu Ala al-Muarry. Penyair berbakat dan berpengetahuan luas.

b.Perkembangan prosa Pada masa pemerintahan dinasti bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraianuraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing. 1.Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis diantaranya Kalilab wa Dimnab, kitab ini terjemahan dari bahasa sansekerta. Karya seorang filosuf india bernama Baidaba dia menyalin menjadi bahasa arab. 2.Abdul Hamid al katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat. 3.Al-Jabidb (wafat 255H). karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian. 4.Ibnu Qutaibab (wafat 276 H). ia dikenal sebagai ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan. 5.Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H) ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki kecendrungan kesajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra arab. Karya terkenalnya adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak Ilmu pengetahuan Islam. 3.PERKEMBANGAN SENI MUSIK Pada umumnya orang Arab memiliki bakat musik, sehingga seni suara atau seni musik menjadi suatu keharusan bagi mereka sejak zaman jahiliyah. Hal ini terus berkembang pada masa Bani Umayah hingga Abbasiyah. Pada masa pemerintahan dinasti bani Abasiyah, music islam mengalami kejayaan. a.Penyusun Kitab Musik Diantara para pengarang karya kitab music adalah sebagai berikut : 1.Yunus bin Sulaiman (wafat tahun 765 M) Beliau adalah pengarang teori music pertama dalam islam. Karya musiknya sangat bernilai, sehingga banyak musikus eropa yang meniru. 2.Kbalib bin Abmad (wafat tahun 791 M). beliau mengarang buku-buku teori musik mengenai not dan irama. Dijadikan sebagai bahan rujukan bagi sekolah-sekolah tinggi musik diseluruh dunia. 3.Ishak bin Ibrahim al-Mousuly (wafat tahun 850 M). ia telah berhasil memperbaiki musik jahiliyah dengan sistim baru. Dia mendapat gelar Raja Musik. 4.Hunain bin Isbak (wafat tahun 873 M). Ia telah berhasil menerjemahkan buku-buku teori musik karangan Plato dan Aristoteles. 5.Al-Farbii selain sebagai seorang filosuf, ia juga dikenal sebagai seniman dan ahli music. Karyanya banyak diterjemahkan kedalam bahasa Eropa dan menjadi bahan rujukan bagi para seniman dan pemusik Eropa. b.Pendidikan Musik. Para khalifah dan pembesar istana Bani Abbas memiliki perhatian yang sangat besar terhadap musik. Sekolah music yang paling baik adalah sekolah music yang didirikan oleh Saaduddin Mukinin. Karyanya berjudul Syarafiya, menjadi bahan rujukan dan dikagumi masyarakat music dunia barat.Latar belakangnya penyebab maraknya lembaga pendidikan music bermunculan adalah karena kemampuan bermain musik menjadi salah satu syarat untuk menjadi pegawai atau untuk memperoleh pekerjaan dilembaga pemerintahan. 4.KEMAJUAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN Pada masa pemerintahan Bani Abbas, pendidikan dan pengajaran mengalami kemajuan yang

gemilang. Pada masa itu prioritas umat islam mampu membaca dan menulis, pada masa ini pendidiakan dan pengajaran diselenggarakan dirumah-rumah penduduk dan ditempat-tempat umum lainnya misalnya Muktab. Menurut keterangan yang ada, terdapat sekitar 30.000 masjid yang sebagian besar dipergunakan sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran tingkat dasar, kurikulum pendidikan pendidikan pada tingkat dasar terdiri pelajaran membaca, menulis, tata bahasa, hadist, prinsip-prionsip dasar matematika dan pelajaran syair. Sedangkan pendidikan tingkat menengah terdiri dari pelajaran taysir Al - Quran pembahasan kandungan Al - Quran, Sunah Nabi, Fiqih, dan Ushul Fiqh, kajian ilmu kalam (teologi), ilmu Mntiq (retorika) dan kesustraan, pada pelajaran tingkat tinggi mengadakan pengkajian dan penelitian mandiri dibidang astronomi, geografi dunia, filsafat, geometri, musikdan kedokteran. 5.KEMAJUAN BANI ABBASIYAH DALAM ILMU PENGETAHUAN Dinasti bani Abbasiyah yang berkuasa sekitar lima abad lebih, merupakan salah satu dinasti islam yang sangat peduli didalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban islam. Bani Abbasiyah telah menyiapkan segalanya, diantara fasilitas yang diberikan adalah pembangunan pusat riset d dan terjemah. Para ilmuan digaji sangat tinggi dan kebutuhan hidupnya dijamin oleh Negara. Bahkan khalifah Bani Abbasiyah meminta siapa saja termasuk para pejabat dan tentara untuk mencari naskah-naskah yang berisi ilmu pengetahuan dan peradaban untuk dibeli dan diterjemahkan menjadi bahasa arab. B.PERISTIWA PERISTIWA PENTING DAN TOKOH TOKOH YANG BERPRESTASI DALAM PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE KLASIK A.Sistem Politik, Pemerintahan dan Sosial 1.Sistem Politik dan Pemerintahan Khalifah pertama Bani Abbasiyah, Abdul Abbas yang sekaligus dianggap sebagai pendiri Bani Abbas, menyebut dirinya dengan julukan Al-Saffah yang berarti Sang Penumpah Darah. Sedangkan Khalifah Abbasiyah kedua mengambil gelar Al-Mansur dan meletakkan dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang sebagai system politik. Dinasti ini muncul dengan bantuan orang-orang Persia yang merasa bosan terhadap bani Umayyah di dalam masalah sosial ddan pilitik diskriminas. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai gelar Imam, pemimpin masyarakat muslim bertujuan untuk menekankan arti keagamaan kekhalifahan. Abbasiyah mencontoh tradisi Umayyah di dalam mengumumkan lebih dari satu putra mahkota raja. Al-Mansur dianggap sebagai pendiri kedua dari Dinasti Abbasiyah. Di masa pemerintahannya Baghdad dibagun menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah dan merupakan pusat perdagangan serta kebudayaan. Hingga Baghdad dianggap sebagai kota terpenting di dunia pada saat itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian. Hingga beberapa dekade kemudian dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan. Ada beberapa sistem politik yang dijalankan oleh Daulah Abbasiyah, yaitu : a.Para Khalifah tetap dari keturunan Arab murni, sedangkan pejabat lainnya diambil dari kaum mawalli. b.Kota Bagdad dijadikan sebagai ibu kota negara, ang menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial dan ataupun kebudayaan serta terbuka untuk siapa saja, termasuk bangsa dan penganut agama lain.

c.Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sesuatu yang mulia, yang penting dan sesuatu yang harus dikembangkan. d.Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia. 2.Sistem Sosial Pada masa ini, sistem sosial adalah sambungan dari masa sebelumnya (Masa Dinasti Umaiyah). Akan tetapi, pada masa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat mencolok, yaitu : a.Tampilnya kelompok mawali dalam pemerintahan serta mendapatkan tempat yang sama dalam kedudukan sosial b.Kerajaan Islam Daulah Abbasiyah terdiri dari beberapa bangsa ang berbeda-beda (bangsa Mesir, Syam, Jazirah Arab dll.) c.Perkawinan campur yang melahirkan darah campuran d.Terjadinya pertukaran pendapat, sehingga muncul kebudayaan baru . B.Kejayaan Daulah Abbasiyah Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskahnaskah kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya untuk kemudian diterjemahkan, diadaptasi dan diterapkan di dunai Islam. Para ulama muslim yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun non agama juga muncul pada masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban juga didukung oleh kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung dunua timur dan barat. Stabilitas politik yang relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga menjadi pemicu kemajuan peradaban Islam 1.Gerakan penerjemahan Meski kegiatan penerjemahan sudah dimulai sejak Daulah Umayyah, upaya untuk menerjemahkan dan menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuandiutus ke daeah Bizantium untuk mencari naskah-naskah yunanidalam berbagai ilmu terutama filasafat dan kedokteran. Pelopor gerakan penerjemahan pada awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah Khalifah AlMansyur yang juga membangun Ibu kota Baghdad. Pada awal penerjemahan, naskah yang diterjemahkan terutama dalam bidang astrologi, kimia dan kedokteran. Kemudian naskah-naskah filsafat karya Aristoteles dan Plato juga diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang banyak diterjemahkan tentang ilmu-ilmu pragmatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan matematika juga diterjemahkan namun, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen dan sejarah jarang diterjemakan karena bidang ini dianggap kurang bermanfaat dan dalam hal bahasa, arab sendiri perkembangan ilmu-ilmu ini sudah sangat maju. Pada masa ini, ada yang namanya Baitul hikmah yaitu perpustakaan yangberfungsi sebagai pusat pengembagan ilmu pengetahuan. Pada masa harun ar-rasyid diganti nama menjadi KhizanahalHikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusat penelitian. Pada masa al-mamun ia dikembangkan dan diubah namanya menjadi Bait al-Hikmah, yang dipergunakan secara lebih maju yaitu sebagaitempatpenyimpanan buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan dari Ethiopia danIndia. Direktur perpustakaannya seorang nasionalis Persia, Sahl Ibn Harun. Di bawah kekuasaan Al-Mamun, lembaga ini sebagai perpustakaan juga sebagai pusat kegiatan study dan riset astronomi dan matematika.

2.Dalam bidang filasafat Pada masa ini pemikiran filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti logika, geometri, astronomi, dan juga teologia. Beberapa tokoh yang lahir pada masa itu, termasuk diantaranya adalah Al-Kindi, Al-farobi, Ibnu Sina dan juga Al-Ghazali yang kita kenal dengan julukan Hujjatul Islam. 3.Perkembangan Ekonomi Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah terdapat berbagai macam industri sepertikain linen di Mesir, sutra dari Syiria dan Irak, kertas dari Samarkand, serta berbagai produk pertanian sepertigandum dari mesir dan kurma dari iraq. Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyahdan Negara lain. Karena industralisasi yang muncul di perkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi. Selain itu, perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah. Perdagangan dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yang sangat penting. Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak kejayaan sehingga hubungan erdagangan antara keduanya menambah semaraknya kegiatan perdagangan dunia. 4.Dalam bidang Keagamaan Di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, ilmu-ilmu keagamaan mulai dikembangkan. Dalam masa inilah ilmu metode tafsir juga mulai berkembang, terutama dua metode penafsiran, aitu tafsir bir rai dan tafsir bil matsur . Dalam bidang hadits, pada masa ini hanya merupakan penyempurnaan, pembukuan dari catatan dan hafalan para sahabat. Pada masa ini pula dimulainya pengklasifikasian hadits, sehingga muncul yang namanya hadits dhaif, maudlu, shahih serta yang lainnya. Sedangkan dalam bidang hukum Islam karya pertama yang diketahui adalah Majmu al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yang berisi tentang fiqh Syiah Zaidiyah. Hakimagung yang pertama adalah Abu Hanifah (w.150/767).meski diangap sebagai pendiri madzhab hanafi,karyakaryanya sendiri tidakada yang terselamatkan. Dua bukunya yang berjudul Fiqh alAkbar (terutama berisi artikel tentang keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi pemikiranpemikirannya terselamatkankarena ditulis oleh para muridnya. C.Runtuhnya Daulah Abbasiyah Tak ada gading ang tak retak. Mungkin pepatah inilah ang sangat pas untuk dijadikan cermin atas kejayaan ang digapai bani Abbasiah. Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya dalam mendulang kesuksesan dalam hampir segala bidang, namun akhirnya iapun mulai kaku dan akhirnya runtuh. Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan daulah Abbasyiah, yaitu 1.Faktor Internal a.Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara. b.Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan. c.Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia

menaruh kecemburuan atas posisi mereka. d.Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi. e.Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama. f.Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan. 2.Faktor Eksternal a.Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban. b.Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menanndai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India. C.MENGAMBIL IBRAH DARI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHALIFAH BANI ABBASYIAH Ibrah perkembangan kebudayaan pemerintahan bani Abbasiyah Hikmah yang dapat diambil dari apa saja yang terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah untuk kemajuan ilmu agama bagi umat islam diantaranya sebagai berikut: a.Dengan adanya perkembangan dan kemajuan ilmu-ilmu agama kita dapat mengetahui dengan sebenar-benarnya ajaran yang disampaikan oleh Rosulullah saw untuk umatnya. b.Untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat seharusnya kita dalam melaksanakan segala sesuatu harus bersumber pada Al-qur'an dan Hadits. Semua amalan yang tidak ada sumber hukumnya baik dari Al-qur'an, hadits ataupun Nash harus kita tinggalkan demi kokohnya keimanan kita terhadap Allah. Menempatkan Agama sebagai tolak ukur kebenaran dalam pemerintahan dan keadilan aturan hukum. c.Mempelajari sejarah bani Abbasiyah kita dapat mengetahui bahwa dari Dinasti Abbasiyah terdapat Khalifah-kahlifah yang benar-benar berpedoman pada Al-qur'an sehingga menuai kemakmuran dan mencapai puncak kejayaanya. d.Pada masa Dinasti Abbasiyah yaitu pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, agama diutamakan dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh karena itu kenajuan dan perdamaian serta barakah dapat terwujud. e.Allah telah menjanjikan kepada umatnya agar selalu bertakwa. Oleh karena itu, Allah akan menurunkan barakah dari langit yang tiada terkira. Namun, kebanyakan manusia tidak mampu mewujudkan syukur kepada yang maha pemberi kenikmatan. D.MENELADANI TOKOH TOKOH YANG BERPRESTASI DALAM PERIODE KHALIFAH BANI ABBASYIAH 1.Bidang Astronomi Ilmu Perbintangan/Astronomi juga mendapat perhatian serius dari para ilmuan muslim ketika itu. Karena itu mereka terus melakukan kajian untuk mengembangkan ilmu tersebut. Sementara itu, Habasyi al-Hasib al-Marwazi telah melakukan observasi sejak usia 15 tahun. Ia memimpin penyusunan 3 tabel Zij Al-Makmun (Tabel Al-Makmun) pada masa pemerintahan khalifah AlMakmun. Tabel pertama mengkritik metode al-Khawarizmi, kedua menulis tentang al-Ziz AlMumtahan, ketiga al-Zij As-Syah. Al Marwazi juga menulis beberapa karya astromoni yang

dikutip dalam Fihrist (indeks) karya al-Nadim. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Astronomi : a.Al-Fazari, astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe b.Al- Fargani (Al-Faragnus), menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis. c.Jabir Batany d.Musa bin Syakir e.Abu Jafar Muhammad 2.Bidang Kedokteran Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah. Pada masa itu telah didirikan apotik yang pertama didunia yaitu yaitu tempat menjual obat. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Kedokteran : a.Ibnu Sina (Avicenna), bukunya yang fenomenal yaitu al-Qanun fi al-Tiib. Ia juga berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia. b.Ibnu Masiwaihi c.Ibnu Sahal d.Ali bin Abbas e.Al-Razi, tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak. 3.Bidang Optika a.Abu Ali al-Hasan ibn al-Haythani (al-Hazen), terkenal sebagai orang yang menentang pendapat bahwa mata mengirim cahaya ke benda yang dilihatnya. Menurut teorinya, bendalah yang mengirim cahaya ke mata. 4.Bidang Kimia Ilmu kimia yang termasuk salah satu ilmu pengetahuan ynag dikembangkan oleh kaum muslimin. Mereka melakukan pemeriksaan dari gejala-gejala dan mengumpulkan kenyataankenyataan untuk membuat hipotesa dan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan yang benar-benar berdasarkan ilmu pengetahuan. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Kimia : a.Jabir ibn Hayyan, ia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi, dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak b.Ibn Baitar 5.Bidang Matematika Diantara ilmu lain yang dikembangkan pada masa pemerintahan Bani Abbas yaitu adalah ilmu hisab / Matemaika. Ilmu ini berkembang karena kebutuhan dasar pemerintah untuk menenukan waktu yang tepat dalam setiap pembanunan.

Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Matematika : a.Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, yang juga mahir dalam bidang astronomi. Dialah yang menciptakan ilmu al-Jabar. b.Tsabit ibn Qurrah al-Hirany c.Musa bin Syakir 6.Bidang Sejarah Pada masa ini, kajian sejarah masih terfokus pada tokoh atau / peristiwa tertentu misalnya, sejarah hidup nabi Muhammad SAW. Dalam perkembangan pada ilmuan/sejarawan tidak menjadikan hadist berupa perkataan. Perbuatan Nabi Muhammad SAW, dan menentukan suatu hukum, juga masalah logis / rangkaian peristiwa. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Sejarah : a.Al-Masudi, diantara karyanya adalah Muruj al-Zahab wa Maadin al-Jawahir b.Ibn Saad 7.Bidang Filsafat Proses penerjemahan yang dilakukan umat islam pada masa pemerintahan dinasti bani Abbasiyah mengalami kemajuan cukup besar. Penerjemah tidak hanya melakukan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa-bangsa Yunani, Romawi, Persia, India, Syiria, saja, juga mencoba mentransfernya kedalam bentuk pemikiran. Proses ini biasanya disebut dengan istilah Hellenisasi. Tokoh-Tokoh Penting Didalam Perkembangan ilmu Filsafat islam adalah : 1.Al Kandi (185-260 H / 801 873 M) Ia adalah filosuf muslim pertama yang berasal dari suku Kinbad. Ia mengatakan antara filsafat dan dengan agama tidak ada pertentangan dan tidak perlu dipertentangkan, karena keduanya sama-sama mencari kebenaran. Dalam catatan M. M Syarif, al Kindi memiliki karya sejumlah 270 buah, berupa tulisan yang mencakup pemikiran ilmu pengetahuan lain, seperti filsafat, kedokteran, logika, ilmu hitung, music, astronomi, psikologi, politik dan lain-lain. 2.Abu Nasr al-Faraby Ia merupakan salah seorang filosuf yang memiliki wawasan pengetahuan cukup luas. 3.Ibnu sina Ibnu sina adalah salah seorang ilmuan dan filosuf muslim yang gemar mencari ilmu pengetahuan. Diantara kedokteran, yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya yang sangat monumental yaitu al Qanunfi al Thibb (ensiklopedia kedokteran) karya ini menjadi bahan rujukan para ilmuan dan dokter dunia hingga abad ke 18 M. diantara pemikiran filsafat yang dikembangkannya adalah filsafat jiwa, filsafat wahyu dan nabi, serta filsafat wujud. 4.Ibnu Bajjab (533 H / 1138 H)

Selain menguasai filsafat, Ibnu Bajjah juga menguasai tata bahasa dan sastra arab. 5.Ibnu Tbufail (581 H / 1186 H) Ia adalah seorang ilmuan filosuf kenaman pada masa itu, selain menguasai bidang filsafat ia ia juga menguasai ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, matematika dan sastra arab. 6.Al Ghazali (1059 1111 M) Al Ghazali dalam karya ini sebenarnya ia ingin mencari kebenaran yang hakiki ia tidak mau percaya beitu saja dengan pemikiran orang lain dalam bidang kalam dan juga dalam bidang Filosifis tidak menemukan, dan yang dikatakannya telah Rancu.Ketika Al Ghazali tidak menemukan argumen yang kuat dalam kedua bidang tersebut, akhirnya melakukan pencarian diri mengenai hakikat yang sebenarnya, semua itu ditemukan dalam bidang tasawuf. 7.Ibnu Rusyd (520-595 H / 1126 1196 M) Nama lengkapnya adalah Abu al Khalid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusd, ia lahir di Cordova pada tahun 520 H / 1126 H, ia lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga tedidik, sehingga ia menjadi orang yang terdidik pula. Diantra karyanya yang hingga kini masih dapat ditemukan adalah Bidayah al Mujtahid, yang bahasa ilmu hukum, dan kitab al Kulliya, yang membahas ilmu kedokteran. Selain itu ia juga banyak melakukan komentar terhadap hasil karya pemikiran Aristoteles, sehingga ia dikenal sebagai seorang komentator Aristoteles kenamaan, karena kritik dankomentarnya sangat tajam.Kalau dibarat (Spanyol) Ibnu Rusyd dikenal sebagai komentator terhadap pemikiran Aristoteles, didunia timur ia dikenal sebagai filosuf yang membela pemikiran para Filosuf dari serangan Al Ghazali. Karyanya dalam bidang ini tertuang dalam Fashl al Maqail fi ma Baina al Hikmah wa al Syariyyah min al Ittishal Dari karya mereka inilah kemudian bangsa-bangsa barat mencapai masa kejayaan, karena mereka mulai terbuka pemikiran dan wawasanya semakin bertambah dengan menerjemahkan karya umat islam kedalam bahasa Yunani (Eropa). Dari situlah dikenal masa Aufklarung, Renesaince, yang melahirkan suatu zaman industri yang disebut revolusi industry. 8.Bidang Tafsir Metode ke-2 disebut tafsir Dirayah Tafsir bir al-Rayi atau bi al-Aqli yaitu menafsirkan alQuran dengan menggunakan akal lebih banyak daripada hadis. Pada masa Bani Abbasiyyah ini ditandai degan munculnya kelompok Mutazilah yang tidak terikat oleh Al-Hadis maupun perkataan sahabat atau aqwal al-Sahahah Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Sejarah : a.Ibn Jarir ath Tabary b.Ibn Athiyah al-Andalusy c.Abu Bakar Asam d.Ibn Jaru al-Asady

9.Bidang Hadist Pada abad ke-2 dalam pembukuan hadits yaitu pembukuan yang berdiri sendiri terlepas dari sistematika fiqih dan tidak dimasukkan ke dalam aqwal Al-Shahahah dan fatawa AlTabiin.Tokoh yang terkenal di bidang ini adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Mughiroh bin Mardizah al-Bukhori. Ia lahir di kota Bukhara pada tahun 194 H. Sanad adalah orang yang mendengar atau menerima hadis dari Rasulullah SAW, lalu menceritakannya kembali kepada orang lain. Matan adalah isi atau kalimat dari sabda atau hadis Rasulullah SAW. Rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis-hadis Rasulullah SAW. Diantara guru hadis yang sempat didatangi adalah Ishak bin Rahwi dan Ali Al-Madaini. Imam Al-Bukhori menghasilkan sebuah karya dlaam bidang ilmu hadis yang sangat manual yaitu kitab Al-Shahih Al-Bukhori. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Hadist : a.Imam Bukhori b.Imam Muslim c.Ibn Majah d.Baihaqi e.At-Tirmizi 10.Bidang Kalam Akulturasi budaya yang disebabkan oleh mengglobalnya islam sebagai agama peradaban menimbulkan tantangan tantangan baru bagi para ulama. Menurut A. Hasymy, lahirnya ilmu kalam karena 2 faktor 1.Untuk membela islam dengan bersenjatakan filsafat sepetihalnya musuh memati senjata itu 2.Karena semua masalah termasuk masalah agama, telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Kalam : a.Al-Asyari b.Imam Ghozali c.Washil bin Atha 11.Bidang Geografi Dalam tradisi islam, ilmu bumi tidak bisa dipisahkan dengan astronomi. Ahli bumi pertama dalam sejarah islam adalah al Kalbi, yang termasyur pada abad ke 9M khususnya dalam studinya dikawasan Arab. Kemudian pada masa Abad ke 10 M, al Astakhri menerbitkan buku geografi negeri-negeri islam dengan peta berwarna. Al-Biruni pada awal abad ke 11 M melengkapi karya al-Astakhri ini dengan menerbitkan buku geografi Rusia dan Eropa Utara. Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Geografi : a.Syarif Idrisy b.Al-Masudi 12.Bidang Tasawuf

Berusaha mendekatkan diri pada Tuhan melalui jalan atau tahapan-tahapan yang disebut maqam. Tahapan atau maqam yang mesti dilalui oleh para sufi adalah : a.Zuhud adalah kehidupanyang telah terbebas dri mentari duniawi. Tokoh yang masuk kategori ini adalah Sufyan As-Sauri (97-161 H/716-778 M), Abu Hasyim (w. 190 H). b.Muhabbah adalah rasa cinta yang sangat mendalam kepada Allah SWT. Tokoh terkenal adalah Rabiah A-Adawiyah (w. 185 H/801 M) c.Marifat adalah pengalaman ketuhanan. Pada ucapan Zun Nun Al-Misri dan Junaid AlBaghdadi. Zun Nun Al Misri lahir di Akhmim pada tahun 155-245 H / 772-860 M. d.Fana dan baqa adalah suatu keadaan dimana seorang sufi belum dapat menyatukan dirinya dengan Tuhan sebelum menghancurkan dirinya. Tokoh pertama kali adalah Abu Yazid alBustami (w.874 M). e.Ittihad dan hulul adalah fase dimana seorang sufi telah merasakan dirinya bersatu dengan Tuhan. Tokohnya adalah Abu Yazid al-Bustami Tokoh tokoh Ilmuan dalam bidang Tasawuf : a.Shabuddin Sahrawardi b.Al-Qusyairi c.Al-Ghozali 13.Bidang Fiqih Para Fuqaha yaitu ahli fiqih yang mampu menyusun kitab-kitab fiqih. Penyusun kitab al-Musnad al-Imam al-itdham atau fiqih Al-Akbar (Imam Malik) 97-179 H, Penyusun kitab Al-Muwatha (Imam Syafii) 150-204 H, penyusun kitab al-Ilm dan al-Fiqh al-Akbar fi al-Tauhid (Ibnu Hanbal) 780-855 M. menyusun kitab Al-Musnad. Fuqaha dibagi menjadi dua golongan yaitu : 1.Ahl al-hadis yaitu golongan yang menyadarkan kepada hadis dalam mengambil hukum (istinbath al-hukm) 2.Ahl-al-Rayi adalah golongan yang menggunakan akal di dalam mengambil hokum (istinbath al-hukm). Tokoh dalam bidang ini adalah Imam Abu Hanifah. Adapun para Imam Mahzab fiqih empat yang dikenal hingga kini. 1.Imam Abu Hanifah (80 150 H / 699 767 M) Nama lengkapnya adalah Numan bin Tsabit bin Zautby. Lahir di Kufah pada tahun 80 H/699 M dikenal sebagai saudagar penjual pakaian di Kufah, hidup diantara dua masa yaitu penghubung dinasti Bani Umayyah dan di awal Bani Abbasiyah. 2.Imam Malik (93 179 H / 716 0 795) Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Malik bin Anas bin Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al-Asbahi. Lahir di Madinah pada masa khalifah al-Walid bin Abdul Malik tahun 93 H/716 M, Wafat pada masa Harun Al-Rasyid tahun 179 H/795 M. Terkenal dengan sebutan Imam Dar-al-Hijrah. 3.Imam Syafii Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris al-Hasyimi al-Muthalibi bin Abbas bin Usman bin As-syafii. Lahir di Gaza palestina pada tahun 150/767 M dan wafat di

Mesir pada tahun 204 /820 M. 4.Imam Hanbali (164-241 H / 780-855 M) Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah atau Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Lahir di Bagdad pada tahun 164 H/780 M. Ia dikenal sebagai penulis kitab hadis yaitu Musnad Ahmad bin Hanbal yang memuat 40.000 hadis.