masa pemerintahan hindia belanda di indonesia

15
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA Kelompok 3 : 1. Amalia Nur Aini (07) 2. Farahdiba Khadijah (14) 3. Indra Yuda Prasetya (19)

Upload: aini29

Post on 12-Apr-2017

439 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Kelompok 3 :

1. Amalia Nur Aini (07)

2. Farahdiba Khadijah (14)

3. Indra Yuda Prasetya (19)

Page 2: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Lahirnya Pemerintahan Hindia-Belanda•Menjelang abad ke-18 VOC mulai mengalami kemunduran, akhirnya VOC dibubarkan pada tahun 1799. Segala tangung jawab diambil alih oleh Kerajaan Belanda sehingga terbentuklah pemerintahan Hindia Belanda.Pengambilalihan kekuasaan ini dimaksudkan agar wilayah Indonesia tetap di bawah kendali Belanda.•Situasi di Eropa membawa perubahan pemerintahan di Belanda. Pada tahun 1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga pangeran Willem V melarikan diri ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand) selanjutnya dipimpin oleh Louis Napoleon.

Page 3: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Masa Pemerintahan Daendels (1808-1811) Sejak VOC dibubarkan, di Indonesia dibentuk Pemerintahan Hindia

Belanda yang berada di bawah pengawasan langsung Kerajaan Belanda. Sebagai Gubernur Jendral yang pertama, atas persetujuan Napoleon, ditunjuk Jendral Herman Willem Daendels (1808-1811). Pemerintahannya diktator sehingga dijuluki Jendral Mas Galak.

Page 4: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Tugas Daendels: mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. mengatur pemerintahan di Indonesia dan membereskan

keuangan. memberantas sistem feodal yang sangat diperkuat oleh

VOC

Tugas Daendels

Page 5: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Gubernur jenderal memegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil dari Ratu Belanda yang berkedudukan di propinsi. Di kabupaten diperintah oleh gubernur, sub kabupaten oleh residen, dibawahnya ada asisten residen yang mengawasi para patih dan bupati, dibawahnya ada pengawas yang bertugas mengawasi wedana dan asisten wedana.

1. Sistem Administrasi

Page 6: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

2. Bidang Pertahanan Menambah jumlah prajurit yang awalnya 4000 prajurit menjadi 18.000

yang sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi) Meningkatkan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan kedisiplinan Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di

Kalijati Bandung. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih

1.100 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun Membangun kembali armada pertahanan laut di Teluk Jakarta dan

Surabaya Membangun pelabuhan armada di Ujung Kulon, Surabaya, dan Pulau

Menari yang bentengnya disebut Iodewijk.

Page 7: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

3. Bidang Keuangan Mengeluarkan mata uang kertas Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul

tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.

Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya (VOC) yaitu menarik pajak, penanaman kopi di Priangan, penyerahan wajib dan contingenten.

Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia.

Menempuh cara paksa seperti pinjam uang pada orang kaya, mengambil harta di pengadilan, dan lain-lain.

Dibentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara untuk membereskan administrasi keuangan supaya tidak ada penyelewengan.

Page 8: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

4. Bidang Pemerintahan Membentuk sekretariat negara untuk

membereskan administrasi negara Memberlakukan terus perbudakan guna

melaksanakan rodi Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional

diubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji. Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda

Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)

Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/prefektur (wilayah)

Membangun kantor-kantor pengadilan Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan

Page 9: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

para bupati dan penguasa daerah lainnya masih memegang peranan dalam perdagangan.

struktur feodal itu kedudukan bupati sangat kuat, sehingga setiap tindakan perubahan tidak dapat berjalan tanpa kerjasama mereka.

Faktor Penghambat Pemerintahan Daendels

Page 10: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Reaksi Masyarakat

Dalam hubungan dengan kalangan istana, pemerintahan Daendels mengalami pertentangan dengan Raja Banten yang tidak mendukung Daendels ditangkap dan dibuang ke Ambon. Mangkubumi yang juga dianggap menghalangi rencana Daendels dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut.

Page 11: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Pertentangan pun terjadi dengan Kerajaan Mataram Ngayogyakarta. Dengan menggunakan politik Devide et Impera seperti yang dilakukan VOC Sultan Hamengkubuwono di pecat kemudian digantikan oleh Sultan Sepuh. Kemudian daerah Ngayogyakarta diperkecil. Upaya untuk mengumpulkan uang, Daendels menjual tanah-tanah partikelir kepada orang Belanda, Tionghoa dan Arab. Akibatnya para pemilik tanah tersebut dapat menghisap tenaga rakyat karena memiliki hak-hak istimewa.

Page 12: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Akhir PemerintahanKejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon

menimbulkan pertentangan dan perlawanan. Penyelewengan dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta dan

manipulasi penjualan Istana Bogor. Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan Adanya kritikan dari para pejabat Belanda

Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika Selatan)

Page 13: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Jan Willem Janssen Sebagai pengganti Daendels dikirimlah Jan Willem Janssen. Ia mulai menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jawa tahun 1811. Ia kemudian memperbaiki keadaan yang ditinggalkan oleh Daendels.Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam melaksanakan tugasnya. Ketika Inggris menyerang Pulau Jawa, daerah Kepulauan Maluku sudah berhasil direbut oleh Inggris. Bahkan secara de facto daerah kekuasaan Hindia Belanda di masa Janssen itu tinggal daerah-daerah tertentu, misaInya Jawa, Makasar, dan Palembang. Ia menyerah dan harus menandatangani perjanjian di Tuntang pada tanggal 18 September 1811 (Rekapitulasi Tuntang).

Page 14: MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIA

Terima Kasih