masyarakat dan kebudayaan

18
Kebudayaa n dan Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian. Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor dalam  bukunya Primitive Culture menyatakan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku

Upload: sutri-wahyuni

Post on 16-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

isi

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    1/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia

    adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya

    kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala

    manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian

    manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam

    kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari

    manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak

    manusia merusak kebudayaan.

    Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan

    telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski,

    yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat

    didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat

    itu. Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic.

    Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun

    manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan

    kematian.

    Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor dalam

    bukunya Primitive Culture menyatakan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang

    mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain

    kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia

    sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup

    kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

    Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    2/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 2

    normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari kebudayaan dari masyarakat,

    bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa juga merusaknya (destruktif).

    B. Rumusan MasalahAdapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini

    dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Apakah pengertian kebudayaan dan masyarakat Indonesia?

    2. Apakah pengertian manusia Indonesia?

    3. Dari manakah asal-usul manusia Indonesia?

    4. Apa sajakah suku bangsa yang ada di nusantara?

    C. Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan dan masyarakat Indonesia

    2. Untuk mengetahui pengertian dari manusia Indonesia

    3. Untuk mengetahui asal-usul manusia Indonesia

    4. Untuk mengetahui suku bangsa yang ada di nusantara

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    3/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT INDONESIA

    1. Pengertian kebudayaan

    Kata kebudayaanberasal dari bahasa sansekerta yang merupakan bentuk jamak

    kata buddhiyang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang

    bersangkutan dengan budi atau akal.

    Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Berikut ini adalah

    beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli :

    a. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala

    sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

    oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

    b.

    Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu

    generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagaisuperorganic.

    c. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

    sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

    religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang

    menjadi ciri khas suatu masyarakat.

    d. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

    kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

    moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat

    seseorang sebagai anggota masyarakat.

    e. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil

    karya, rasa, dan cipta masyarakat.

    Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

    kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    4/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 4

    sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam

    kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

    Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh

    manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang

    bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

    religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

    melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

    2. Pengertian Masyarakat Indonesia

    Berikut ini adalah pengertian masyarakat menurut para ahli :

    a. LintonMasyarakat adalah sekelompok manusia, yang telah cukup lama hidup dan

    bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasika dirinya dan berpikir tentang

    dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

    b. M, J. HeskovitsMasyarakat adalah kelompok individu yang mengorganisasikan dan

    mengikuti suatu cara hidup tertentu.

    c. J.L GillinMasyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar mempunyai kebiasaan,

    tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.

    d. S.R SteinmentzMasyarakat adalah sebagai kelompok manusia yang terbesar meliputi

    pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai

    perhubungan erat dan teratur.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    5/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 5

    e. Mack EverMasyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan

    saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-

    pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem

    yang kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial.

    Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, masyarakat adalah orang yang hidup

    bersama yang menghasilkan kebudayaan. Sedangkan Gerald R. leslie, Richard F.

    Larson dan Benjamin L. Gorman memberikan definisi bahwa society simply is the

    name given to the largest and most nearly independent of social system. Ideally,

    societies involve substantial number of people who physically are some what removed

    from other such collection of people, and who have created their own distinctive social

    patterns. Yang mempunyai makna bahwa masyarakat merupakan sebuah julukan yang

    diberikan kepada sebuah sistem besar yang melibatkan beberapa orang dalam jumlah

    yang besar dan telah menciptakan pola-pola sosial tersendiri.

    Unsur-unsur suatu masyarakat :

    1. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak.

    2. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

    3. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju

    kepada kepentingan dan tujuan bersama.

    Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat :

    1. Masyarakat paksaan, misalnya negara, masyarakat tawanan.

    2. Masyarakat merdeka

    a. Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya,

    seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian karena

    hubungan darah atau keturunan.

    b. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan

    kedunian atau kepercayaan.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    6/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 6

    Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan

    menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern).

    1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif), pola

    pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.

    2. Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok social atau

    lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh

    dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

    Masyarakat Indonesia adalah suatu kehidupan sosial manusia yang menempati

    wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang keteraturannya dalam kehidupan

    sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi

    dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata

    sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin

    dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur

    peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun

    secara kelompok.

    3. Hubungan Masyarakat dan KebudayaanMasyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama

    lainnya. Dimana masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi

    dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan peraturan yang berlaku di

    dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikankebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan

    baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk,

    masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan

    sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi

    kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri

    khas dari pada manusia (masyarakat) tersebut.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    7/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 7

    Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman

    dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang

    hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka

    berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis.

    Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana

    mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan

    kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam (bertani) menjadi ciri

    khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara

    agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka

    dapat mefffbgg gv menuhi kebutuhan pangannya sendiri.

    Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka

    ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan-bangunan, hingga berbagai macam

    upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda-benda tua yang

    terbuat dari batu-batu alam dan tulang-tulang binatang. Alat-alat tersebut mereka

    ciptakan untuk berburu binatang.

    Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengantumbuhnya peraturan-peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat

    tersebut.

    Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai

    mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang

    lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya.

    Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai

    menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang

    pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh

    yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi

    kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat,

    karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan,

    patung-patung dan candi-candi yang bercorak hindu maupun budha yang di bangun

    pada zaman ini.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    8/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 8

    Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar

    dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang

    cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan

    baru bagi perkembangan bangunan bangunan dan karya seni maupun sastra di

    Indonesia.

    Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat

    ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus

    berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari

    gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain lain. Kebudayaan yang berasal

    dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan

    kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.

    Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu

    tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara

    memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk

    berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan

    hidupnya.

    B. PENGERTIAN MANUSIA INDONESIAManusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan

    istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan

    sebagaiHomo sapiens(bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah

    spesies primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

    Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dimana, dalamagama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan

    atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.

    Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,

    organisasi mereka dalam masyarakatmajemuk serta perkembangan teknologinya, dan

    terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk

    dukungan satu sama lain serta pertolongan.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    9/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 9

    1. Manusia sebagai makhluk raga dan jiwaAtas dasar tinjauan manusia sebagai makhluk monodualisme, maka pendidikan

    akan menyelaraskan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan baik yang menyangkutkebutuhan-kebutuhan jasmaniah maupun kebutuhan rohaniah dipenuhinya secara

    selaras dan seimbang. Selaras dan seimbang dalam arti kebutuhan-kebutuhan

    jasmaniah/hewaniah dipenuhi dengan pertimbangan-pertimbangan benar dan salah,

    indah dan tidak indah, baik dan buruk. Dengan demikian pemenuhan kebutuhan ini

    dilaksanakan atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut sehingga diharapkan orang

    dapat terpenuhi kebutuhan jasmaniahnya tanpa meninggalkan pertimbangan-

    pertimbangan baik atau buruknya dalam memperoleh sesuatu untuk kepentingan

    jasmaniah tersebut.

    2. Manusia sebagai makhluk individu dan sosialSebagai makhluk individu dan sosial manusia hendaknya saling menghargai dan

    menghormati, saling memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini individu hendaknya

    diperlakukan oleh kelompok sebagaimana dia memperlakukan kelompoknya.

    Pendidikan akan memberikan petunjuk/pengarahan agar di dalam hidup manusia perlu

    dipenuhi kebutuhan individunya tanpa mengabaikan kebutuhan orang lain. Sebaliknya

    kebutuhan kelompok dipenuhi tanpa menelantarkan dirinya sendiri. Di samping itu di

    dalam hubungannya dengan orang lain (kelompok) individu adalah punya hak dan

    tanggung jawab yang harus diakui oleh kelompoknya demikian juga kelompok yang

    punya hak dan tanggung jawab yang harus diakui oleh individu. Jadi kebutuhan-

    kebutuhan itu ataupun perlakuan-perlakuan itu terpenuhi secara selaras dan seimbangbaik individu maupun kelompoknya.

    Pendidikan akan menyadarkan kepada manusia bahwa apa-apa yang

    direncanakan ataupun yang dicita-citakan tidak sepenuhnya berkat usaha manusia itu

    sendiri tetapi Tuhan ikut menentukannya. Dengan demikian maka pendidikan akan

    mendorong manusia dalam berusaha untuk mencapai sesuatu yang disertai dengan

    permohonan kepada Tuhan. Jadi manusia harus taqwa pada Tuhan.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    10/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 10

    Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan suatu

    kesatuan dari tujuh unsur/ dimensi yang merupakan kesatuan yang saling terkait dan

    bekerja sama dalam mencapai tujuan (hidup). Ketujuh unsur tersebut dapat dirunut

    sebagai berikut: Manusia sebagai makhluk yang berdimensi raga dan berdimensi jiwa.

    Jiwa terdiri dari tiga hal, yaitu cipta, rasa, dan karsa. Manusia sebagai makhluk yang

    berdimensi individu dan berdimensi sosial. Manusia sebagai makhluk yang berdimensi

    pribadi dan makhluk Tuhan. Ketujuh dimensi tersebut disebut sebagai dimensi hakekat

    manusia.

    3. Manusia sebagai makhluk yang berbudayaManusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk

    yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena

    yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil,

    maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan

    keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

    Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan

    hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil

    usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia

    sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang

    lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan

    hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur.

    Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengaturkedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang

    beraneka ragam bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat

    manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu

    pengetahuan.

    Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat

    dilepaskan hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    11/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 11

    kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari

    akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan

    perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.

    4. Manusia Indonesia menurut SoekarnoDisadari atau tidak Pancasila adalah definisi dari manusia Indonesia itu sendiri.

    Baik sebagai impian, sebagai cita-cita dan sebagai manusia yang merumuskan

    hidupnya.

    Manusia Indonesia senang bercerita, mendongeng, mencari, beribadah danamat percaya pada Iman KeTuhanan. Manusia Indonesia pada hakikatnya

    adalah orang yang mencari Tuhannya. Orang yang mencari bagaimana

    suasana kebatinan itu bertemu dengan Tuhan, se Atheisnya pun dia, Se

    Sekulernya pun dia, dia pasti dilandasi pada ajaran-ajaran agamanya, pada

    dasar-dasar dia punya doa.

    Seperti DN Aidit pemimpin PKI, sejak kecil dia khatam mengaji Al Quran,

    sejak muda ia disiplin shalat bagaimana kemudian kehidupannya menjadi amat percaya

    dengan materialisme yang menafikan nilai-nilai paramateri tapi sebagai manusia

    Indonesia DN Aidit sekalipun akan berdoa ketika ia menemukan kesulitan dalam

    hidupnya, karena itulah watak manusia Indonesia sesungguhnya. Ia merupakan

    gambaran Iman yang naik turun, ia merupakan epos manusia menemukan dirinya dalam

    gambaran Tuhan. Seperti yang digambarkan Hamka dalam Tasawuf ModernManusia

    harus menciptakan keseimbangan jasmani dan rohani, antara materi dan non materi,

    lebih dari itu manusia harus aktif di dunia ini.

    Konsepsi keTuhanan disini adalah KeTuhanan yang aktif, ia punya sejarah di

    muka bumi sebagai sebuah bentuk kesadaran bahwa manusia mencari Tuhannya. Dan

    ketika manusia mencari Tuhan, manusia memiliki pengalaman pribadi, pengalaman ini

    dihargai oleh masyarakat sebagai pengalaman keTuhanan baik itu menggunakan

    disiplin agama, spiritual atau ritual-ritual yang tidak menyimpang nilai-nilai

    kemanusiaan. Rumah Ibadah di tengah-tengah masyarakat yang hidup dengan damai

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    12/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 12

    adalah sebuah harmoni dasar bahwa Manusia dihargai Kemanusiaannya dalam Mencari

    dan menemukan Tuhannya.

    Manusia yang sudah menemukan Tuhan, sudah menanamkan nilai-nilai

    KeTuhanan dalam dirinya maka ia mendapatkan nilai kemanusiaan. Dari kemanusiaan

    maka lahirlah hukum-hukum yang beradab, hukum-hukum yang adil. Konsepsi keadilan

    ini harus mempertimbangkan dengan detil. Bahwa Keadilan adalah proses membacai

    Kemanusiaan, keadilan adalah membangun peradaban, membangun hukum yang tahu

    tatanan.

    Dengan tatanan itu maka manusia diarahkan untuk bersatu. Persatuan

    Indonesia bukanlah kata singkat, ia adalah proses pembentukan peradaban baru,

    Indonesia Baru, dimana manusia yang jumlahnya terdiri ratusan suku, beratus-ratus

    bahasa dilebur menjadi Manusia Indonesia.

    Konsepsi Manusia Indonesia inilah yang digadang-gadang Bung Karno sebagai

    manusia yang akan berhadapan dengan Manusia Liberal Ekonomistis model Amerika

    Serikat, Manusia Fasisme seperti Jerman (apa yang terjadi di Jaman Hitler),

    Manusia Komunisme (Seperti yang diproyeksikan Leninisme). Manusia Indonesia

    akan menjadi model dari pertumbuhan sejarah lingkungan yang mempengaruhi jiwa

    manusia itu dalam menanggapi perkembangan lingkungan. Jadi Persatuan Indonesia

    adalah Peradaban kita sendiri, konsepnya bukan saja persatuan wilayah NKRI tapi

    bersatunya tubuh dengan pikiran terhadap Konsepsi-Konsepsi dasar manusia dalam

    berbangsa.

    Manusia Indonesia adalah Manusia yang bermusyawarah, ia senang berdialog, ia

    senang membangun komunikasinya lewat nada-nada harmoni, ia tidak dilahirkan dari

    persaingan, tidak dilahirkan dari definisi-definisi ruang main benar sendiri. Manusia

    Indonesia adalah definisi dari manusia yang senang merumuskan satu hal dengan

    mendengarkan suara yang lain dan suara masyarakatnya. Inti dari Musyawarah adalah

    Terciptanya Harmoni, situasi dimana tidak ada perdebatan-perdebatan yang

    menyakitkan hati dan menghasilkan kemarahan.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    13/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 13

    Keadilan Sosial adalah tujuan dari bangsa ini berdiri. Manusia menemukan

    keadilannya bukan dari apa yang ia butuhkan tapi dari situasi apa yang ia rasakan

    kemudian perasaan itu menemukan hukum-hukumnya, menemukan apa yang

    berkembang di tengah masyarakat. Keadilan Sosial adalah situasi dimana kita bisa

    mendirikan bangunan penting yaitu : Kesejahteraan Umum.

    Jadi Pancasila itu adalah diri kita sendiri, proyeksi manusia Indonesia

    menemukan dirinya. Itu adalah karakter dasar dan bukan ideologi yang harus dicekoki.

    Apabila di hari-hari ini kita lihat ada gerakan agama yang mau menang sendiri,

    membakari rumah ibadah itu akan berhenti dengan sendirinya karena tidak sesuai

    dengan karakter bangsa ini, bila juga kita lihat beberapa orang yang berlagak menjadibarat, berlagak mengalami transformasi intelektual kebarat-baratan kemudian

    menafikan adanya bangsa, adanya nasionalisme, mentertawakan Sukarno,

    mentertawakan Sosialisme yang dipikirkan para pendiri bangsa, mengatakan modal

    asing dan persaingan pasar bebas adalah dewa, maka itu juga akan hancur dengan

    sendirinya, karena karakter dasar kita akan menolaknya.

    Pancasila itu adalah sejarah diri kita, sejarah nilai-nilai kita dia bukan

    ideologi yang dipaksakan karena Pancasila adalah Rumah Kita Sendiri. (Bung

    Karno).

    C. ASAL-USUL MANUSIA INDONESIADi bawah ini adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.

    1. H. KernH. Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia yaitu dari

    Campa, Chocin China. Kern menyimpulkan pendapatnya berdasarkan bahasa

    yang digunakan masyarakat awal Indonesia yang berasal dari bahasa

    Austronesia.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    14/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 14

    2. Moh. AliMoh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah

    Yunan. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang menyatakan bahwa

    bangsa Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang

    lebih kuat. Mereka berasal dari daerah hulu-hulu sungai besar Asia yang datang

    ke kepulauan Indonesia secara bertahap. Tahap pertama datang dari tahun 3000-

    1500 SM dengan perahu bercadik satu dan tahap kedua dari tahun 1500 - 500

    SM dengan perahu bercadik dua.

    3. N. J. KroomN.J.Kroom menyimpulkan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah

    Cina Tengah, karena di daerah ini terdapat banyak sungai besar yang menjadi

    sumber penghidupan masyarakat. Mereka menyebar ke kepulauan Indonesia

    kira-kira dari tahun 2000-1500 SM.

    4. J. L. A. BrandersJ. L. A. Branders menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia

    memiliki kesamaan bahasa dengan bangsa-bangsa yang mendiami wilayah yang

    membentang dari Madagaskar di sebelah barat hingga pantai barat Amerika.

    5. Moh. YaminMoh. Yamin memiliki pendapat yang berbeda dari pendapat-pendapat di

    atas. Ia menyimpulkan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari Indonesia sendiri.

    Bahkan bangsa-bangsa lain yang mendiami wilayah Asia ada yang berasal dari

    Indonesia.

    D. SUKU BANGSA DI NUSANTARAIndonesia dikenal sebagai bangsa yang heterogen, bangsa yang memiliki

    beraneka ragam budaya, bahasa, agama serta adat istiadat, hal ini dapat dilihat dari

    kehidupan masyarakat Indonesia, misalnya masakan daerah, lagu daerah, alat musik,

    dll.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    15/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 15

    Suku bangsa yang beraneka ragam budaya yang hidup secara berdampingan

    merupakan kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia sebagai bagian sari negara

    negara dunia, kita patut bangga, karena kita Bhineka Tunggal Ika,berbeda beda tetapi

    tetap satu jua.

    Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya

    bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu

    golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat

    sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka. Dari sekian banyak pulau tersebut, ada

    beraneka ragam kebudayaan yang terdapat di dalamnya. Kebudayaan-kebudayan

    tersebut lahir dari berbagai macam suku bangsa yang berdiam di tanah KepulauanNusantara

    Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan survei mengenai jumlah suku

    bangsa tersebut. dari hasil sensus penduduk terakhir, diketahui bahwa Indonesia terdiri

    dari 1.128 suku bangsa. Berikut ini adalah beberapa contoh suku bangsa yang ada di

    Indonesia.

    Aceh

    1. Suku Aceh

    2. Suku Alas

    3. Suku Aneuk Jamee

    4. Suku Gayo

    5. Gayo Lut

    6. Gayo Luwes

    7. Gayo Serbejadi

    8. Suku Kluet

    9. Suku Simeulue

    10.Suku Singkil

    11.Suku Tamiang

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    16/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 16

    SumateraUtara

    1. Asahan

    2. Suku Angkola

    3. Suku Karo

    4. Suku Mandailing

    5. Suku Pakpak

    6. Suku Simalungun

    7. Suku Toba

    8. Suku Melayu

    9.

    Suku Nias

    10.Suku Nias selatan (sub suku Nias)

    Riau dan Sumatera Barat

    1. Akit

    2. Hutan

    3.

    Kuala4. Kubu

    5. Laut

    6. Lingga

    7. Riau

    8. Sakai

    9. Talang Mamak

    10.Mentawai

    11.Minangkabau

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    17/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 17

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanMasyarakat hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan

    terus hidup dan berkembang manakala masyarakat mau melestarikan kebudayaan dan

    bukan merusaknya. Dengan demikian masyarakat dan kebudayaan tidak dapat

    dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan

    dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan

    kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.

    B. SaranDengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat

    memahami pentingnya kebudayaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Semoga

    kita dapat terus merasa bangga akan budaya sendiri dan bukannya malah berprilaku

    meniru budaya barat.

  • 5/25/2018 masyarakat dan kebudayaan

    18/18

    Kebudayaan dan Masyarakat 18

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta

    Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Antropologi 1. Jakarta : Rineka Cipta

    http://abraham4544.wordpress.com/history/sejarah-bangsa-indonesia/, diakses tanggal

    23 Februari 2014

    http://buihkata.blogspot.com/2013/02/sejarah-teori-asal-usul-bangsa-indonesia.html,

    diakses tanggal 23 Februari 2014

    http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia, diakses tanggal 23 Februari

    2014