masyarakat ekonomi asean - peluang dan hambatan
TRANSCRIPT
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
(MEA) Ilusi atau Solusi?
Peluang atau Ancaman?KRIS SANDHI SOEKARTAWI Bsc, MBA
Consultant, AEC Center Kemendag RI
Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI)
3 Februari 2016
3
OUTLINE
PROFIL EKONOMI ASEAN & MEA
KINERJA PERDAGANGAN
PELUANG MEA
HAMBATAN DAN TANTANGAN MENGHADAPI MEA
UPAYA PEMERINTAH
I
II
III
IV
V
PROFIL EKONOMI ASEAN & MEA
If ASEAN were a single economy
Terbentuknya ASEAN
1977
ASEAN–PTA Preferential
Trading Arrangement
1992ASEAN Free Trade Area
(AFTA)
1995
1997
1967
AFAS-ASEAN Framework
Agreement on Services
1998
ASEAN Vision 2020
AIA-ASEAN Investment
Agreement
Bali Concord II(ASEAN Community)
2003
2007
AECBlueprint
ASEAN Charter 2009
Roadmap for an ASEAN Community (AEC, APSC,
ASCC)
2011
PERJALANAN PENTING MENUJU MEA 2015
3 Visi ASEAN Komunitas ASEAN : 1. ASEAN Economic Community (AEC)2. ASEAN Political-Security Community (APSC) 3. ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) (ASEAN Summit, Bali, October 2003)
Satu Wilayah yang Stabil dan Makmur dan Kompetitif dengan Perkembangan Ekonomi yang adil dan Pengurangan Kemiskinan dan Kesenjangang Sosial dan Ekonomi (ASEAN Summit, Kuala Lumpur, Desember 1997)
2010 ASEAN Framework for RCEP and AFEED
2012Launching ASEAN RCEP
ASEAN COMMUNITY
2015
Pasar Tunggal dan Basis Produksi
Arus Bebas Investasi
Arus Modal yang lebih bebas
Pangan, Pertanian dan Kehutanan
Kawasan Ekonomi yang
Kompetitif
Kebijakan persaingan
Perlindungan Konsumen
HKI
Pembangunan Infrastruktur
Perpajakan
E-Commerce
Pembangunan Ekonomi
yang Merata
Pengembangan UKM
Prakarsa Bagi Integrasi ASEAN
Integrasi dengan Global Ekonomi
Pendekatan Koheren Menuju Hubungan Ekonomi Eksternal
Peningkatan Partisipasi pada
jaringan pasok global
Integrasi Sektor Prioritas
Arus Bebas Tenaga Kerja Terampil
4 PILAR MEA
CETAK-BIRU MEA 2015
Arus Bebas Perdagangan Barang
Arus Bebas Perdagangan Jasa
Empat Area Komitmen dalam Cetak-Biru MEA
Cetak-Biru MEA
Liberalisasi
Fasilitasi
Harmonisasi Regulasi
Reformasi Ekonomi
1. Liberalisasi. Penghapusan tariff bea masuk di internal ASEAN dan Eksternal ASEAN (dengan Mitra Dagang) Pilar 1 dan 4 MEA 2015;
2. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi (Pilar 1):– ASEAN and National Single Window
initiatives– Investment facilitation and
improvement of investment climate3. Harmonisasi Kebijakan. Diperlukan
dalam mendorong daya saing dan proses integrase ekonomi (Pilar Kawasan Berdaya Saing dan Pemertan Pembangnan Ekonomi);
4. Reformasi Ekonomi. Reformasi ekonomi dan kebijakan terkait bisnis juga merupakan prasyarat
10
• Integrasi ASEAN 2015 (AEC Blueprint 2015) akan berakhir Des 2015 proses integrasi terus berlanjut
• AEC Blueprint 2025 telah disahkan oleh Kepala Negara ASEAN bulan November 2015 dan mulai diimplementasikan 1 Januari 2016
AEC BLUEPRINT (CETAK-BIRU MEA) 2025
5 Pilar MEA 2025 yang saling terkait: 1. Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif;2. ASEAN yang kompetitif, inovatif dan dinamis;3. Meningkatkan Konnektifitas dan Kerjasama
Sektoral;4. ASEAN yang tangguh, inklusif dan berorientasi
serta berfokus ke masyarakat; 5. Global ASEAN
KINERJA PERDAGANGAN
12
1. Kinerja Ekspor-Impor ASEAN, meski AFTA sudah full implementasi sejak 1 Januari 2010: 1) Intra – ASEAN Trade: + 24%2) Eksternal Trade: + 76%
2. Kinerja Ekspor-Impor Indonesia ke ASEAN: Neraca perdagangan Non-Migas dengan Thailand konsisten defisit sejak tahun 2010 (+ 5 M USD), sedangkan dengan Vietnam mengalami defisit sejak tahun 2012. Dengan Singapura, tahun 2012 dan 2014 mengalami defisit. Perdagangan dengan Thailand terus menerus menagalami defisit krn impor utama mobil dan gula.
3. Utilisasi Konsessi FTAs untuk Ekspor: Jumlah penggunaan SKA ekspor Indonesia menunjukkan pertumbuhan dan Form D merupakan SKA yang terbanyak digunakan. Namun nilai perdagangan yang menggunakan SKA Form E (ACFTA) yang paling tinggi, khususnya di tahun 2013.
13
-6,000.00
-4,000.00
-2,000.00
0.00
2,000.00
4,000.00
6,000.00
8,000.00
10,000.00
12,000.00
Brunei Cambodia Laos Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand VietnamEkspor 122.69 312.12 5.85 7,268.24 555.68 3,798.52 10,385.82 5,214.06 2,398.40
Impor 6.43 17.84 7.54 5,929.18 73.15 772.67 10,158.89 10,613.71 2,716.59
Neraca Perdagangan 116.26 294.27 -1.70 1,339.06 482.53 3,025.84 226.93 -5,399.65 -318.19
116.26 294.27
-1.70
1,339.06482.53
3,025.84
226.93
-5,399.65
-318.19Nila
i Jut
a USD
Kinerja Perdagangan Non Migas Indonesia - ASEANTahun 2013
Sumber: ASEAN Secretariat, diolah Kemendag
14
-6000.00
-4000.00
-2000.00
0.00
2000.00
4000.00
6000.00
8000.00
10000.00
12000.00
Brunei Cambodia Laos Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand VietnamEkspor 100.29 415.69 4.55 6397.15 566.35 3886.84 10065.89 5002.92 2436.29
Impor 26.17 18.70 51.26 5778.54 122.08 698.14 10150.53 9694.76 3225.42
Neraca Perdagangan 74.12 397.00 -46.71 618.60 444.27 3188.70 -84.63 -4691.84 -789.13
74.12 397.00
-46.71
618.60 444.27
3188.70
-84.63
-4691.84
-789.13
Nila
i Jut
a USD
Kinerja Perdagangan Non Migas Indonesia - ASEANTahun 2014
Sumber: ASEAN Secretariat, diolah Kemendag
2012 2013 20140
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
Jumlah Utilisasi SKA Ekspor Indonesia 2012-2014
Form DForm AKForm EForm IJEPAForm AANZForm AI
2012 2013 20140.00
5,000,000,000.00
10,000,000,000.00
15,000,000,000.00
20,000,000,000.00
25,000,000,000.00
Nilai FOB (US$) SKA Ekspor Indonesia 2012-2014
Form DForm AKForm EForm IJEPAForm AANZForm AI
PELUANG MEA UNTUK INDONESIA
Terintegrasikannya ekonomi ASEAN akan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi dunia;
Sektor Jasa memberikan kontribusi sekitar 47% terhadap GDP ASEAN dan 47,2% terhadap GDP Indonesia tahun 2012. Dengan semakin terbukanya kesepakatan di sektor jasa, ditargetkan peningkatan kontribusi sebesar 70% pada tahun 2025. Penyerapan Tenaga Kerja Nasional sebesar 15% (2012). Total ekspor jasa ASEAN sebesar US$ 319,7 Milyar dan total impor jasa ASEAN sebesar US$ 306,5 Milyar tahun 2012; Total investasi Jasa ASEAN sebesar USD$108, 21 Milyar (2012);
Aliran investasi intra ASEAN mencapai US$ 26.27 milyar pada tahun 2011 dan sebesar US$ 5.8 milyar atau 22,23% masuk ke Indonesia.
Sumber: LPEM UI
18
No Keterangan Sebelum AFTA(2001 – 2003)
Setelah AFTA(2004 – 2012)
1 Pertumbuhan Ekonomi 1,1% 6,2%2
Ekspor (Rp. Milyar) 95,672 245,730Impor (Rp. Milyar) - Barang Akhir 4,721 20,028- Barang Antara 58,262 272,221
3 Output (Milyar) 300,392 1,023,9514 PDB atau NTB (Milyar) 160,201 575,4155 Pendapatan Masyarakat (Milyar) 30,856 117,9366 Penyerapan Tenaga Kerja (Ribu Orang) 1,347 5,409
Manfaat MEA
19
Potensi Peningkatan Ekspor, Meraih Peluang - 1
1. Berdasarkan empiris produk utama dan continue ekspornya yang potensial untuk ditingkatkan dalam upaya merubah struktur ekspor dari dominasi komoditi dan bahan baku menjadi produk industry (manufaktur):• Ekspor Unggulan: TPT, Elektronik, Karet dan produk karet,Minyak
Kelapa Sawit, Produk Hutan, Alas Kaki, Otomotif, Udang, Coklat, Kopi• Ekspor Potensial: Kulit dan Produk Kulit, Peralatan dan instrumen
medis, Rempah-rempah untuk obat, Makanan Olahan, Essential Oil, Ikan dan produk ikan, Produk kerajinan, Perhiasan, Bumbu, Peralatan tulis selain kertas
2. Pertanian: • Potensi peningkatan ekspor hanya pada komoditi/produk perkebunan,
al. Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Kakao dan Kopi• Namun impor komoditi/produk tanaman pangan sulit dikurangi, al.
Gandum, Kedelai, Jagung, Kacang Tanah, Beras dan Ubi Kayu ketergantungan impor Gandum dan Kedela sangat tinggi.
20
3. Strategi Meningkatkan Ekspor Produk Industri/Manufaktur • Pengembangan industry focus pada produk unggulan dan potensial
ekspor meningkatkan pangsa pasar yang sudah;• Meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi: focus industry jangan
hanya memenuhi pasar domestic tetapi juga pasar di 9 negara ASEAN
4. Regional Vaue Chain (RVC). Memanfaatkan pasar ASEAN tidak hanya sebagai tujuan ekspor namun sebagai sumber input murah bagi pengembangan industry yang lebih efisien berdaya saing:• MEA jangan hanya dilihat sebagai tujuan pasar saja tetapi
meanfaatkan ASEAN dalam konteks regional value chain (RVC). • Indonesia berpotensi memanfaatkan RVC, mis untuk Otomotif, TPT,
Pangan Olahan, etc. • Jadi jangan berpikir akan menguasai seluruh rantai nilai focus di
segmen industry yang secara comparative Indonesia lebih baik.
Potensi Peningkatan Ekspor, Meraih Peluang - 2
Production network: Berkembang di ASEAN
Source: Hiratsuka (2010)
• Dengan perkembangan teknologi dan transportasi, perusahaan menyadari bahwa barang-barang intermediate akan lebih efisien diperoleh dari berbagai negara– Memperoleh keuntungan dari
keunggulan comparatif dari berbagai negara.
– Ekspor – Impor tidak lagi hanya dipandang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun juga sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing produksi.
• Umumnya terjadi dalam Industri padat teknologi, misalnya Elektronik– Namun dapat diamati di berbagai
sektor produksi lainnya, misalkan tekstil dan pakaian atau industri makanan
IMPO
R
PRODUSEN
INVESTOR
KONSUMEN
Menunjukan sinyal positif (Purchasing Power Parity)
Mendorong produktifitas dan efisiensi
Memberikan kemudahan akses bahan baku
Menurunkan biaya produksi
Memperoleh beragam pilihan barang
Menjamin ketersediaan barang
Memperoleh harga yang murah dengan kualitas terbaik
IMPOR TIDAK SELALU BURUK
Membuka akses teknologi, peralatan dan mesin
GLOBAL VALUE CHAINS (GVCs)
automotive
Menjadi negara prioritas untuk tujuan investasi
Meningkatkan jumlah masyarakat kelas menengah
Proses transformasi Indonesia dari negara importir (konsumen) menjadi negara eksportir (produsen)In
vest
men
t
Skilled labour abundance, access to resources, transfer of technology, high-tech capabilities, efficiency
25
TOP 10 PRODUK EKSPOR INA-ASEAN
26
*) Data selengkapnya dapat dilihat di alamat website AEC Centre sebagai berikut: http://aeccenter.kemendag.go.id/top-potential-product/list-produk-unggulan/
TOP 10 PRODUK EKSPOR INA-ASEANNEGARA BRUNEI
DARUSSALAM CAMBODIA LAOS MALAYSIA MYANMAR PHILLIPINES SINGAPORE THAILAND VIETNAM
TOP 10 PRODUK EKSPOR INA-ASEAN
TPT TPT TPT TPT TPT TPT TPT TPT TPT
ALAS KAKI ALAS KAKI ALAS KAKI ELEKTRONIK ELEKTRONIK ALAS KAKI ELEKTRONIK ALAS KAKI ELEKTRONIK
ELEKTRONIK ELEKTRONIK IKANPRODUK PERIKANAN
IKANPRODUK PERIKANAN
KARET DAN PRODUK KARET
ELEKTRONIK KARET DAN PRODUK KARET
ELEKTRONIK IKANPRODUK PERIKANAN
KARET DAN PRODUK KARET
KARET DAN PRODUK KARET
KARET DAN PRODUK KARET
KAKAO KERAJINAN IKANPRODUK PERIKANAN
MAKANAN OLAHAN
IKANPRODUK PERIKANAN
KARET DAN PRODUK KARET
KERAJINAN KULITPRODUK KULIT
KERAJINAN KARET DAN PRODUK KARET
MAKANAN OLAHAN
KARET DAN PRODUK KARET
OTOMOTIF KAKAO MAKANAN OLAHAN
KOPI MAKANAN OLAHAN
KULITPRODUK KULIT
KOPI OTOMOTIF KOPI PERALATAN MEDIS
KARET DAN PRODUK KARET
OTOMOTIF
MAKANAN OLAHAN
OTOMOTIF MAKANAN OLAHAN
MAKANAN OLAHAN
PERALATAN MEDIS
MAKANAN OLAHAN
PERHIASAN KOPI PRODUK HASIL HUTAN
OTOMOTIF PERALATAN MEDIS
OTOMOTIF OTOMOTIF PRODUK HASIL HUTAN
OTOMOTIF PRODUK HASIL HUTAN
MAKANAN OLAHAN
REMPAH-REMPAH
PRODUK HASIL HUTAN
PRODUK HASIL HUTAN
PERHIASAN PRODUK HASIL HUTAN
REMPAH-REMPAH
PRODUK HASIL HUTAN
REMPAH-REMPAH
OTOMOTIF SAWIT
SAWIT SAWIT SAWIT SAWIT SAWIT SAWIT PRODUK HASIL HUTAN
UDANG
27
*) Data selengkapnya dapat dilihat di alamat website AEC Centre sebagai berikut: http://aeccenter.kemendag.go.id/top-potential-product/list-produk-unggulan/
TOP 10 PRODUK POTENSIAL EKSPOR INA-ASEAN
28
NEGARA BRUNEI DARUSSALAM CAMBODIA LAOS MALAYSIA MYANMAR PHILLIPINES SINGAPORE THAILAND VIETNAM
TOP 10 PRODUK POTENSIAL EKSPOR INA-ASEAN
UDANG UDANG ELEKTRONIK ALAS KAKI ALAS KAKI UDANG ALAS KAKI SAWIT ALAS KAKI
KAKAO KAKAO SAWIT UDANG UDANG KAKAO UDANG UDANG KAKAO
KULITPRODUK KULIT
KOPI PRODUK HASIL HUTAN
KULITPRODUK KULIT
KAKAO KULITPRODUK KULIT
KAKAO KULITPRODUK KULIT
KOPI
PERALATAN MEDIS
TANAMAN OBAT
UDANG PERALATAN MEDIS
KOPI PERALATAN MEDIS
KOPI PERALATAN MEDIS
KULITPRODUK KULIT
TANAMAN OBAT
MINYAK ATSIRI KAKAO TANAMAN OBAT
KULITPRODUK KULIT
TANAMAN OBAT
KULITPRODUK KULIT
TANAMAN OBAT
PERALATAN MEDIS
MINYAK ATSIRI IKANPRODUK PERIKANAN
KOPI MINYAK ATSIRI TANAMAN OBAT
MINYAK ATSIRI TANAMAN OBAT
MINYAK ATSIRI TANAMAN OBAT
IKANPRODUK PERIKANAN
KERAJINAN PERALATAN MEDIS
KERAJINAN MINYAK ATSIRI KERAJINAN MINYAK ATSIRI KERAJINAN MINYAK ATSIRI
PERHIASAN PERHIASAN TANAMAN OBAT
PERHIASAN IKANPRODUK PERIKANAN
PERHIASAN IKANPRODUK PERIKANAN
PERHIASAN KERAJINAN
REMPAH-REMPAH
REMPAH-REMPAH
MINYAK ATSIRI REMPAH-REMPAH
PERHIASAN REMPAH-REMPAH
KERAJINAN REMPAH-REMPAH
PERHIASAN
PERALATAN KANTOR
PERALATAN KANTOR
REMPAH-REMPAH
PERALATAN KANTOR
PERALATAN KANTOR
PERALATAN KANTOR
PERALATAN KANTOR
PERALATAN KANTOR
PERALATAN KANTOR
*) Data selengkapnya dapat dilihat di alamat website AEC Centre sebagai berikut: http://aeccenter.kemendag.go.id/top-potential-product/list-produk-potensial/
PELUANG PASAR TENAGA KERJA DI 9 NEGARA ANGGOTA ASEAN MELALUI ASEAN MNP AGREEMENT
Sektor yang Dibuka:Computer Related ServicesOther sectors (Communication Healthcare; Construction; Education; Transportation)
Kategori Tenaga Kerja:Directors; Technical experts;Intra Corporate Transferee (ICT)
Sektor yang Dibuka:All sectors (Business services; Distribution; Education; Communication; Healthcare; Environmental; Transportation; Tourism; Recreational) except Restaurants
Kategori Tenaga Kerja:Business Visitors and Intra Corporate Transferee (ICT)
Kamboja
Sektor yang Dibuka:Travel agencies and tour operators servicesAll sectors (Business services; Distribution; Education; Communication; Healthcare; Environmental; Transportation; Tourism; Recreational except Postal and Commission Agents
LaosKategori Tenaga Kerja:Managers
Business Visitors and Intra Corporate Transferee (ICT)
Sektor yang Dibuka:All sectors (Business services; Distribution; Education; Communication; Healthcare; Environmental; Financial; Transportation; Tourism; Recreational)
Kategori Tenaga Kerja:Business Visitors and Intra Corporate Transferee (ICT); Other personnel; Contractual services supplier; Services sales person
Kamboja
Brunei Darussalam
Sektor yang Dibuka:All sectors (Business services; Distribution; Education; Communication; Healthcare; Environmental; Transportation; Tourism; Recreationalexcept Basic and Other Telecommunications
Kategori Tenaga Kerja:Business Visitors and Intra Corporate Transferee (ICT); Specialists or experts
Malaysia Sektor yang Dibuka:Architect; Engineering; Computer related services; Advertising; Market research; Menagement consulting; Postal and Courier; Telecommunication; Construction; Transportation
Kategori Tenaga Kerja:Managers, executives, experts and skilled technicians
Myanmar
Sektor yang Dibuka:Audting; Taxation; Accounting; Engineering; Architectural; Education; Healthcare; Tourism; Environmental; Recreational (except museums); Financial; Transportation
Kategori Tenaga Kerja:Business Visitors and Intra Corporate Transferee (ICT)
Filipina
Sektor yang Dibuka:All sectors (Business services; Distribution; Education; Communication; Healthcare; Environmental; Financial; Transportation; Tourism; Recreational)
Kategori Tenaga Kerja:Intra-corporate transferees at the level of managers, executives and specialists
Singapura
Sektor yang Dibuka:Engineering; Consultancy services related to the installation; Software implementation; Database services; Advertising; Communication; Construction; Secondary and Higher education; Environmental; Financial; Hotels; Transportation
Kategori Tenaga Kerja:Business Visitors and Intra Corporate Transferee (ICT); Managerial personnel, specialists and technical assistants (Only for insurance services)
Thailand
Mutual Recognition
Arrangements (MRA)
TUJUANMenciptakan prosedur dan
mekanisme akreditasi untuk mencapai
kesamaan/kesetaraan serta mengakui perbedaan antar
negara dalam hal pendidikan dan latihan, pengalaman, serta persyaratan lisensi untuk praktek profesi di
ASEAN
APA YANG DIATUR- Definisi dijelaskan pengertian mengenai praktisi profesional pada suatu sub-sektor jasa tertentu.- Ketentuan Pengakuan: terdapat 6 kriteria yang disediakan dalam kerangka MRA yaitu pendidikan, ujian, registrasi dan pemberian lisensi, pengalaman pendidikan profesional lanjutan dan kode etik (professional conduct).- Mekanisme Pengakuan: otoritas regulator profesional, sebagai mekanisme pengakuan mengacu pada badan yang diberikan wewenang.- Ketentuan penyelesaian sengketa.- Capacity building
8 MRA DI ASEANMRA on Engineering Services
MRA on Nursing ServicesMRA on Architectural ServicesFramework Arrangement for
Mutual Recognition on Surveying Qualification
MRA on Tourism ProfessionalMRA on Medical PractitionersMRA on Dental Practitioners
MRA on Accountancy
Rank 1997 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1st China China China China China China China China China China China Indonesia
2nd USA Thailand Thailand India India India India India India India India India
3rd Indonesia USA India Thailand Vietnam Vietnam Vietnam Vietnam Vietnam Thailand Indonesia Thailand
4th Thailand Vietnam Vietnam Viet nam Thailand Thailand Russia Thailand Thailand Vietnam Thailand China
5th India India USA USA USA Russia Thailand Russia Brazil Indonesia Vietnam Vietnam
6th Vetnam Indonesia Russia Russia Russia USA Brazil Brazil Indonesia Brazil Brazil Brazil
7th Philippines Korea Indonesia Korea Brazil Brazil USA USA Russia Russia Mexico Mexico
8th Malaysia Taiwan Korea Indonesia Korea Indonesia Indonesia Indonesia USA USA Russia Myanmar
9th Brazil Malaysia Taiwan Brazil Indonesia Korea Korea Korea Korea Malaysia Myanmar Russia
10th Taiwan Russia Malaysia Taiwan Taiwan Taiwan Taiwan Malaysia Malaysia Taiwan USA USA
Source: Japan Bank for International Cooperation (JBIC), “Survey Report on Overseas Business Operations by Japanese ManufacturingCompanies,” various issues.
KINERJA INVESTASI INDONESIA• Rata-rata 4 Negara ASEAN selalu masuk 10 besar FDI Jepang selama 1997-2013• China bukan lagi tujuan investasi bagi perusahaan manufaktur Jepang
32
Singapore dan Indonesia masuk Top 20 host economies untuk FDI
Source: UNCTAD, World Investment Report 2014, page xv.
17171820
24272830
36373839
50626464
7779
124188
20. Italy19. Colombia18. Indonesia
17. Chile16. Netherlands
15. Germany14. India
13. Luxerbourg12. Ireland
11. United Kingdom10. Mexico
9. Spain8. Australia
7. Canada6.Singapore
5.Brazil4. Hong Kong, China
3. Russian Federation2. China
1. United States
Developing economies
Developed economies
2013, Billions of US dollars
33
5 negara Asean masuk TNC’s top prospective host economies for 2014-16
Source: UNCTAD, World Investment Report 2014, page 28.
Developing economies
Developing economies
34
The Economist: 4 negara Asean mendominasi investment destination in Asia (2013)
Source: The Economist, Asia Economic Outlook Survey 2013.
37,7
38,6
43,0
53,5
54,1
73,8
32,8
33,9
38,5
27,1
32,0
20,6
26,2
25,2
16,3
18,6
13,9
5,0
3,3
2,4
2,2
0,8
0,7
Vietnam
Thailand
Malaysia
Indonesia
India
China
Increase investment Still in the market, but will not invest more
Have no plan to invest Reduce investment
35
36
Peluang AEC di Berbagai SektorSEKTOR BARANG SEKTOR JASA INVESTASI
• Pasar ASEAN = 25% Pasar Ekspor Indonesia
• Pasar ASEAN-6 (Br, Id, Mal, Sg, Php, Th) sebesar lebih dari 200 juta jiwa telah terbuka
• Pasar ASEAN-4 (Cam, Laos, Myr, Vn) sebesar lebih dari 180 juta jiwa akan semakin terbuka tahun 2015
• Penyederhanaan SKA - Form D memberikan peluang bagi Eksportir Indonesia
• Tenaga kerja terampil Indonesia memiliki akses yang lebih luas dan mudah untuk bekerja di negara ASEAN
• Transfer of knowledge/expertise karena adanya peraturan yang mengharuskan tenaga kerja asing terampil yang bekerja di Indonesia memiliki tenaga pendamping dari Indonesia
• Informasi yang lebih transparan mengenai peraturan di bidang jasa dan peluang pasar jasa di negara ASEAN lainnya
• Sektor Jasa potensial Indonesia (e.g. konstruksi, kesehatan, komunikasi dan pariwisata) dapat mengembangkan usahanya di ASEAN
• Rezim investasi yang terbuka menjadikan ASEAN sebagai Investment Destination
• Keunggulan komparatif Indonesia menjadi daya tarik bagi investor asing
37
PELUANG BISNIS DI ASEAN
NEGARA BARANG JASA INVESTASI
CAMBODIA Mamin olahan produk konstruksi obat pupuk toiletries produk plastik & elektrik ban kertas furniture kosmetik dsb
Legal engineering arsitek perawat kurir telekomunikasi construction komputer distribution transport
Garmen hotel restoran distribusi bahan bakar jasa perawatan tubuh furniture penerbangan pelayaran franchise
MYANMAR Pakan & olahan ternak farmasi alas kaki sarung mamin olahan kosmetik garmen obat produk elektrik elektronik kertas
Medis & gigi hotel engineering pipa kemasan telekom audiovisual restoran travel agencies tur
Migas peternakan manufaktur perdagangan agrobisnis industri pertambangan hotel keuangan telekomunikasi
VIET NAM Mesin dan peralatan produk baja bahan baku industri pakaian & sepatu elektronik plastik otomotif
Dokter hewan perawat arsitek franchise hotel resto agen perjalanan & wisata kereta api konstruksi
hotel perumahan semen pertambangan batubara produk pakan ternak bahan kimia deterjen produk plastik
NEGARA BARANG JASA INVESTASI
MALAYSIA Tekstil & Garmen Produk kehutanan Coklat Kopi Udang Kulit & Produk Kulit Rempah Obat Makanan Olahan Kerajinan Bumbu
Periklanan perfilman konstruksi hotels & restaurants taman rekreasi transportasi udara & laut
pengolahan karet & sawit obat-obatan teknologi medis elektronik pertambangan & peleburan timah penebangan
THAILAND Elektronik kimia organik kertas produk plastik perhiasan ban produk kehutanan otomotif perikanan bumbu coklat
Taman hiburan rumah sakit Legal akunting medis & dokter gigi engineer arsitek audiovisual distribusi
halal restaurant chemical resort hotel auto spare parts plastic plastic energi terbarukan mineral
SINGAPURA Karet alas kaki udang kopi coklat alat medis rempah perikanan mamin olahan kertas alat tulis perhiasan elektronik
Legal akunting medis & dokter gigi engineer arsitek dokter hewan hotels & restaurants audiovisual distribusi
Tenaga kerja pariwisata KEK Batam Bintan Karimun Spa Kuliner
38
PELUANG BISNIS DI ASEAN
Business Environment: Pada prinsipnya pasar jasa di negara ASEAN relatif terbuka untuk cross border trade dan commercial presence, namun demikian untuk pergerakan tenaga kerja profesional relatif masih terbatas, walaupun
sudah terdapat MRA karena tergantung pada peraturan domestik.
TANTANGAN DAN HAMBATAN MEA
National Interests
Loose cooperation. Governments represent their country. ASEAN comes second.
Non Tariff Barriers
Most tariffs have been abolished. Governments try to protect local industries with other barriers.
Administrative Skills
The skills in administration vary greatly.Some custom authorities are narrow-minded and complain about the smallest mistakes (color, spelling, signature, size).
PowerlessASEAN has no sanctioning power if members violate rules.Secretariat raise awareness with Scorecard. Agreements are not direct law; hence, not enforceable.
Technical Standardizing
Mutual Recognition Agreements only covers few areas.ASEAN Single Window cannot be implemented in lesser developed countries.
Obstacles of AEC
About ASEAN
ASEAN Charta 2015
The 4 Pillars of AEC
Instruments of AEC
Just a Vision?
• SDM belum sepenuhnya mendukung era industri teknologi tinggi• Kenaikan upah tidak diimbangi kenaikan produktifitas• Infrastruktur ekonomi “under-developed” (jalan, pelabuhan, energi, R&D)• Birokrasi Pusat & Daerah yang masih “gemuk” dan tidak selalu sejalan• Perubahan kebijakan yang tiba-tiba• Pembiayaan/financing yang mahal bagi UMKM• Ter-kooptasi oleh masalah saat ini seperti demo buruh, banjir, kenaikan tarif dasar
listrik, korupsi
Ada atau tidak ada AEC atau FTA, permasalahan utama adalah “daya saing”
Issue mendasar : tidak jelasnya visi pembangunan ekonomi jangka panjang (manufaktur, pertanian, perikanan/kelautan, mineral dll) sebabkan berbagai kementerian berfokus pada pendekatan sektoral
Tantangan
UPAYA PEMERINTAH DAN AKSI INDONESIA
43
Daya Saing:
-Kualitas-Kuantitas (kontinyuitas)
-Harga-Standar
Pemerintah Pusat dan
Daerah
Pelaku Usaha
Akademisi
Harmonisasi Kebijakan Pusat dan Daerah (termasuk terhadap
agreement yang telah disepakati di level ASEAN)
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Peningkatan Fasilitasi Perdagangan
Market research (selera pasar, dll)
Efisiensi dan Inovasi
Perluasan Networking
Rekomendasi kebijakan
Kajian ilmiah terhadap produk barang dan jasa Indonesia
Peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan
Strategi Meningkatkan Daya Saing, Meraih Peluang MEA
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
APA YANG HARUS DILAKUKAN? …
46
Kuasai bahasa asing baik bahasa inggris maupun
bahasa lainnya Tingkatkan keterampilan melalui pelatihan besertifikat bertaraf ASEAN dan
internasional
Perluas networking, tidak hanya di Indonesia tetapi
juga di ASEAN
Pahami isi perjanjian2 di ASEAN termasuk komitmen negara
anggota
Soft Launching AEC Center- 16 April 2015Sebagai salah satu informasi yang akan memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada masyarakat tentang MEA.
GRAND LAUNCHING 28 September 2015
Menang dalam MEA 2015• Strategi: ubah mindset (cara berpikir)• Perubahan mindset terefleksi dalam:
– Bahasa atau komunikasi: melawan pesimisme dan inferioritas• Tarif sudah rendah sejak 2010• What to expect to change and how to best respond
– Pemahaman: trade surplus bukan tujuan • Kesejahteraan rakyat• Intertemporal• Global, bukan bilateral atau regional
– Kebijakan: koherensi, konsistensi (patience)– Tindakan: shortrun, longrun; broad, spesific– Hasil: ada kemajuan, kegagalan, pembelajaran
Presiden Jokowi Perintahkan BUMN Bentuk "Holding"Kamis, 19 November 2015 | 14:53 WIB Indra Akuntono
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membentuk induk usaha atau holding untuk meningkatkan efisiensi. "Saya sampaikan bahwa agar BUMN-BUMN lain yang sejenis, untuk efesiensi, segera buat holding," ujar Presiden di Bontang, Kamis (19/11/2015). Jokowi memuji yang dilakukan oleh BUMN di sektor pupuk dengan membuat holding. Oleh karena itu dia meminta BUMN lain mencontoh Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Dalam kesempatan itu Jokowi sempat menyindir beberapa BUMN yang susah untuk menyatu bahkan dalam persoalan menyatukan sistem, yang dalam hal ini adalah BUMN di sektor perbankan. "Di dunia perbankan, masa membangun sistem, membangun ATM setiap bank sendiri-sendiri. Lokasinya sama, harus jejer-jejer sama, Bank Mandiri buat satu, Bank BRI buat satu, Bank BNI," kata dia. Padahal, ucap Jokowi, hakikatnya BUMN itu milik negara, milik rakyat. Oleh karena itu ucap dia, BUMN harus bekerjasama membuat satu kemudahan. Penulis : Yoga Sukmana. Editor : Bambang Priyo Jatmiko
TERIMA KASIH