mata kuliah hukum administrasi negara · sumber wewenang diperoleh dari peraturan...
TRANSCRIPT
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 1
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER III
TAHUN 2017/2018
MATA KULIAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Disusun oleh:
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
Muh_Nur_Jamal
D070AF70
081223956738
16jamal
mnj.my.id
muh.nurjamaluddin
UNIVERSITY
KADER HmI KOMHUK
UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 2
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
Silakan follow ya
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Muhammad Nur Jamaluddin
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 3
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone
Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini
Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang
lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini
Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?
Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?
Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan
Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu
Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 4
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018
MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HARI, TANGGAL : SENIN, 8 JANUARI 2018
KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H / III
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK
Soal:
1. Sumber wewenang diperoleh dari Peraturan Perundang-undangan merupakan unsur terpenting
dalam setiap tindakan/perbuatan hukum pemerintahan. Kewenangan yang bersumber dari
Peraturan Perundang-undangan diperoleh melalui tiga cara, yaitu: Atribusi, Delegasi dan Mandat.
Oleh Saudara jelaskan:
a. Apa yang dimaksud dengan wewenang pemerintahan serta apa perbedaannya dengan
kekuasaan?
Jawaban:
H. D Stout, sebagaimana dikonstantir oleh Ridwan H.R dalam bukunya yang berjudul
Hukum Administrasi Negara, menyebutkan bahwa wewenang pemerintahan merupakan
pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan, yang dapat dijelaskan sebagai
keseluruhan atura-aturan yang berkenaan dengan perolehan dan penggunaan wewenang
pemerintahan oleh subjek hukum publik di dalam hubungan hukum publik. Wewenang
pemerintahan itu memberikan dasar hukum untuk bertindak dan mengambil keputusan
tertentu berdasarkan wewenang yang diberikan atau melekat padanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa wewenang
pemetintahan itu haruslah jelas diatur secara jelas dan ditetapkan dalam peraturan
perundangan-undangan yang berlaku. Adapun kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau
sekelompok manusia untuk memmengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari
orang yang mempunyai kekuasaan itu. Wewenang Pemerintahan dalam bahasa hukum
tidaklah sama dengan kekuasaan hal lain dikarenakan bahwa kekuasaan hanya
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 5
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
menggambarkan suatu hak untuk berbuat ataupun tidak berbuat, dan kalau wewenang
pemerintahan dalam hukum sekaligus berarti hak dan kewajiban (rechten en plichten).
b. Pengertian ketiga sumber wewenang tersebut di atas, serta berikan contohnya masing-masing!
Jawaban:
Menurut Ridwan H.R dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara bahwa:
1) Attributie; toekenning van en bestuursbevoegheiddoor een wetgever aan een
bestuursorgaan, (atribusi adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat
undang-undang kepada organ pemerintahan). Artibusi dikatakan sebagai cara normal
untuk memperoleh wewenang pemerintahan. Atribusi juga merupakan wewenang untuk
membuat ketetapan (besluit). Rumusan lain mengatakan bahwa atribusi merupakan
pembentukan wewenang tertentu dan pemberiannya kepada organ tertentu. Yang dapat
membentuk wewenang adalah organ yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Pembentukan wewenang dan distribusi wewenang utamanya ditetapkan dalam
Undang-Undang Dasar. Pembentukan wewenang pemerintahan didasarkan pada
wewenang yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Contohnya yaitu
kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat.
2) Delegatie; overdracht van een bevoegheid van het ene bestuursorgaan aan een ander,
(delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari suatu organ pemerintahan
kepada organ pemerintahan lainnya). Delegasi diartikan sebagai penyerahan wewenang
(untuk membuat “besluit”) oleh pejabat pemerintahan (pejabat tata usaha negara) kepada
pihak lain dan wewenang tersebut menjadi tanggung jawab pihak lain tersebut. Contohnya
adalah pemberian kewenangan dari Kepala Daerah kepada Kepala Dinas atau Camat
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
3) Mandaat een bestuursorgaan laat zinj bevoegheid names hem uitoefeen door een ander,
(mandat terjadi ketika organ pemerinatahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh
organ lain atas namanya). Mandat merupakan suatu penyerahan wewenang kepada
bawahan. Penyerahan itu bermaksud memberi wewenang kepada bawahan untuk
membuat ketetapan atas nama pejabat tata usaha negara yang memberi mandat. Ketetapan
itu merupakan ketetapan pejabat tata usaha negara yang memberi mandat. Dengan
demikian tanggung gugat dan tanggung jawab tetap pada pemberi mandat. Untuk mandat
tidak perlu ada ketentuan perundang-undangan. Contohnya ketika kepala daerah
memerintahkan bawahannya mengeluarkan uang daerah untuk suatu kepentingan, maka
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 6
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
konsekuensi tanggung jawab dan tanggung gugat tetap pada pemberi mandat yaitu kapala
daerah.
2. Pemerintah sebagai bagian dari organ negara diberikan tugas untuk mengurus berbagai segi
kehidupan masyarakat. Dalam pengurusan tersebut, pemerintah diberikan instrument
pemerintah/alat atau sarana yang digunakan oleh pemerintah atau administrasi negara dalam
melaksanakan tugasnya, yang terdiri dari instumen yuridis dan domein publik.
a. Kemukakan dan jelaskan dengan isntrumen pemerintah?
Jawaban:
Menurut Ridwan H.R dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara bahwa
instrumen pemerintah adalah alat-alat atau sarana-sarana yang digunakan oleh
pemerintahan dan administrasi negara dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang berbentuk
norma hukum administrasi negara dan terdiri atas:
1) Norma umum abstrak misalnya undang-undang.
2) Norma individual konkret misalnya keputusan tata usaha negara.
3) Norma umum konkret misalnya rambu-rambu lalu lintas.
4) Norma individual abstrak misalnya izin gangguan.
b. Sebutkan serta jelaskan macam-macam instrumen yuridis dan domein publik!
Jawaban:
Menurut Ridwan H.R dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara bahwa
macam-macam instrumen yuridis, yaitu:
a. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan yang berkaitan dengan undang-
undang, baik peraturan itu berupa undang-undang sendiri maupun peraturan lebih rendah
yang merupakan atribusian ataupun delegasian undang-undang.
b. Keputusan Tata Usaha Negara / KTUN (Beschikking) sebagaimana diatur dalam Pasal
1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 tahun 1986 tentang PTUN: “Keputusan Tata Usaha
Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.”
c. Peraturan Kebijaksanaan (Diskresi) adalah keleluasaan untuk bertindak atas inisiatif
sendiri yang dimungkinkan oleh hukum.
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 7
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
d. Rencana suatu (keseluruhan peraturan yang bersangkut paut yang mengusahakan
sepenuhnya mewujudkan suatu keadaan tertentu yang teratur) tindakan-tindakan
(tindakan yang berhubungan secara menyeluruh) yang memperjuangkan dapat
terselenggaranya suatu keadaan teratur secara tertentu.
e. Perizinan adalah perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang
mengaplikasikan peraturan dalam hal konkret berdasarkan persyaratan dan prosedur
sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Instrumen hukum keperdataan adalah upaya pemerintah untuk mengusahakan
kesejahteraan (bestuurszorg), dimana pemerintah terlibat dengan kegiatan
kemasyarakatan dalam berbagai dimensi sejalan dengan tuntutan perkembangan
kemasyarakatan.
Adapun macam-macam domein publik, yaitu:
a. Domain Prive / kepunyaan privat (staat domein) seperti tanah sawah, kebun kopi, rumah
dinas, mobil dinas, rumah sakit, gedung-gedung perusahaan, dan lain-lain.
b. Kepunyaan publik (domaine public) yaitu segala benda-benda yang disediakan (oleh
pemerintah) untuk dipakai oleh (pergaulan) umum, seperti jalan umum, jembatan,
pelabuhan, dan lain-lain.
c. Jelaskan perbedaan antara perizinin, dispensasi, lisensi dan konsensi!
Jawaban:
Menurut Ridwan H.R dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara
perbedaannya bahwa perizinan diberikan kepada yang berwenang oleh pejabat pemerintah
dalam hal konkret berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan dispensasi merupakan suatu
pembebasan suatu perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan tersebut yang
diberikan oleh pejabat pemerintah, kemudian lisensi merupakan suatu hak seseorang yang
memperoleh izin untuk menyelenggarakan suatu perusahaan yang diberikan oleh pejabat
pemerintah, selanjutnya konsensi merupakan izin yang diberikan dalam pekerjaan itu menjadi
tugas dari pemerintah yang diberikan bukan oleh pejabat pemerintah.
d. Jelaskan pula tentang fungsi dan tujuan daria izin terbut!
Jawaban:
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 8
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
Menurut Bagir Manan bahwa fungsi izin adalah sebagai ujung tombak instrumen hukum
sebagai pengaruh, perekayasa, dan perancang masyarakat adil dan makmur itu diwujudkan.
Selanjutnya tujuan izin adalah sebagai berikut:
1) Keinginan megarahkan (mengendalikan “sturen”) aktivitas-aktivitas tertentu, misalnya
izin bangunan.
2) Mencegah bahaya bagi lingkungan, seperti izin-izin lingkungan.
3) Keinginan melindungi objek-objek tertentu misalnya izin terbang, izin membongkar pada
monumen-monumen.
4) Hendak membagi benda-benda yang sedikit contohnya izin penghuni di daerah padat
penduduk.
5) Pengarahan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya.
3. Seperti diketahui bahwa salah satu sumber hukum administrasi adalah hukum tidak tertulis yang
sebagian ahli hukum administrasi dinamakan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB
- Algemene Begenselen van Behoerlijk Bestuur) yang digunakan sebagai acuan penggunaan
wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan Kepurusan dan/atau Tindakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
a. Kemukakakn pemahaman Saudara mengenai arti Asas Umum Pemerintahan yang Baik
tersebut!
Jawaban:
Menurut Indroharto dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara bahwa Asas
Umum Pemerintahan yang Baik adalah asas-asas yang khusus berlaku di bidang administrasi
pemerintahan dan menjadi bagian dari asas-asas hukum umum dan penting artinya bagi
perbuatan-perbuatan hukum pemerintahan. Selain itu menurut para pakar Hukum
Administrasi Negara bahwa:
a. AUPB merupakan norma hukum (tertulis) dan atau norma etik (tidak tertulis) yang khusus
berlaku di lingkungan administrasi negara;
b. AUPB merupakan asas yang penting karena menjadi pedoman bagi Pejabat TUN dalam
menjalankan kewenangannya;
c. AUPB sebagai prinsip-prinsip penting yang wajib diikuti oleh hakim, berfungsi sebagai
alat uji bagi Hakim Administrasi untuk sah atau tidaknya KTUN;
d. AUPB sebagai dasar pengajuan gugatan bagi pihak penggugat;
e. AUPB yang bersifat tidak tertulis berlaku mengikat manakala dijadikan dasar bagi Hakim
TUN dalam memutus perkara;
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 9
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
f. AUPB salah satu fungsinya adalah sebagai arahan atau patokan bagi pelaksanaan
wewenang administrasi negara untuk memberikan dan menentukan batas-batas manakah
yang harus diperhatikan oleh suatu Pejabat TUN dalam bertindak;
g. AUPB sebagai alat uji bagi Hakim di Peradilan TUN untuk menilai sah atau tidaknya
suatu KTUN.
b. Bagaimana kedudukan asas dalam sistem hukum nasional dan kemukakan Undang-Undang
yang mengatur AUPB!
Jawaban:
Menurut Scholten mengatakan bahwa kedudukan asas dalam sistem hukum nasional
merupakan pikiran-pikiran dasar yang terdapat di dalam dan dibelakang sistem hukum
masing-masing dirumuskan dalam aturan-aturan perundang-undangan dan putusan-putusan
hakim, yang berkenaan dengannya ketentuan-ketentuan dan keputusan-keputusan individual
dapat dipandang sebagai penjabarannya. Kemudian berdasarkan Pasal 1 angka 17 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan bahwa Asas-asas Umum
Pemerintahan yang Baik yang selanjutnya disingkat AUPB adalah prinsip yang digunakan
sebagai acuan penggunaan Wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan
Keputusan dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
c. Bagaimana fungsi AUPB dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dalam pembentukan
kebijakan/keputusan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang?
Jawaban:
Menurut SF. Marbun dalam bukunya Nomensen Sinamo yang berjudul Hukum
Administrasi Negara, bahwa fungsi AAUPB, yaitu:
1) Bagi administrasi negara, bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran dan
penerapan terhadap ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang bersifat samar atau
tidak jelas.
2) Bagi warga masyarakat, sebagai pencari keadilan, AAUPB dapat dipergunakan sebagai
dasar gugatan sebagaimana disebutkan dalam pasal 53 UU No. 5/1986.
3) Bagi hakim TUN, dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan membatalkan keputusan
yang dikeluarkan badan atau pejabat TUN.
4) Selain itu, AAUPB tersebut juga berguna bagi badan legislatif dalam merancang suatu
undang-undang.
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 10
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
4. Keputusan Tata Usaha Negara (Beschikking) menjadi salah satu instrument hukum pemerintah
terpenting karena Beschikking merupakan tindakan hukum pemerintah bersegi satu yang menjadi
sarana utama penyelenggaraan pemerintahan. Jelaskan oleh Saudara:
a. Pengertian Keputusan TUN berikut syarat materil sahnya keputusan TUN!
Jawaban:
Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara bahwa Keputusan TUN adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan atau pejabat tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seorang atau badan hukum perdata. Adapun syarat sahnya keputusan TUN terdiri atas:
1) Syarat-syarat materiil, yaitu:
a) organ pemerintahan yang membuat ketetapan harus berwenang;
b) karena ketetapan suatu pernyataan kehendak, maka ketetapan tidak boleh mengandung
kekurangan-kekurangan yuridis, seperti penipuan, paksaan, atau suap, kesesatan;
c) ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan (situasi) tertentu;
d) ketetapan harus dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, serta
isi dan tujuan ketetapan itu harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.
2) Syarat-syarat formal, yaitu:
1) syarat-syarat yang ditentukan berhubungan dengan persiapan dibuatnya ketetapan dan
berhubungan dengan cara dibuatnya ketetapan harus dipenuhi;
2) ketetapan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya ketetapan itu;
3) syarat-syarat berhubungan dengan pelaksanaan ketetapan itu harus dipenuhi;
4) jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan dibuatnya
dan diumumkannya ketetapan itu harus diperhatikan.
b. Unsur-unsur Keputusan TUN!
Jawaban:
Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara bahwa yang menjadi unsur-unsur Keputusan TUN adalah sebagai berikut:
1) Penetapan tertulis.
2) Dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara.
3) Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Bersifat konkret, individual dan final.
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 11
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
5) Menimbulkan akibat hukum.
6) Seseorang atau badan hukum perdata.
c. Hal-hal apakah yang dapat menyebabkan terjadinya cacat hukum sebuah Keputusan TUN?
Jawaban:
Adapun yang dapat menyebabkan terjadinya cacat hukum sebuah Keputusan TUN, yaitu:
1) dibuat bukan oleh pejabat TUN;
2) mengandung kekurangan-kekurangan yuridis, seperti penipuan, paksaan, atau suap,
kesesatan;
3) melanggar peraturan-peraturan lain;
4) tidak terdapat jangka waktu dalam keputusan TUNnya.
d. Asas Praduga Rehctmatige (Presumtio Justea Causa)!
Jawaban:
Praduga Rechtmatige atau presumtio justal causa mengandung arti bahwa “setiap
ketetapan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau administrasi negara itu dianggap sah
menurut hukum”. Asas praduga rechtmatig heid atau presumtio justal causa ini membawa
konsekuensi bahwa setiap ketetapan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah tidak untuk
dicabut kembali, kecuali setelah ada pembatalan (vernietiging) dari pengadilan. Kemudian
berdasarkan Pasal 67 Ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara bahwa asas ini menganggap bahwa setiap tindakan penguasa selalu harus
dianggap berdasarkan hukum (benar) sampai ada pembatalan.
e. Pengertian Ex-Nunc dan Ex-Tunc!
Jawaban:
Menurut Nomensen Sinamo dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara
bahwa:
1) Ex nun adalah pengujian KTUN dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku pada saat sekarang (yang terbaru). Apabila KTUN tersebut dibatalkan/dinyatakan
tidak sah, maka akibat hukum yang ditimbulkan oleh KTUN tersebut belaku/ada sejak
berlakunya peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut.
2) Ex tunc adalah pengujian KTUN dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku pada saat diterbitkannya KTUN tersebut, meskipun telah ada perubahan
terhadapnya. Apabila KTUN tersebut dibatalkan/dinyatakan tidak sah, maka akibat
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 12
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
hukum yang ditimbulkan oleh KTUN tersebut belaku/ada sejak diterbitkannya peraturan
perundang-undangan yang berlaku tersebut.
5. Kepada pejabat Administrasi Negara diberikan keleluasaan untuk bertindak atas inisiatif sendiri
yang dimungkinkan oleh hukum yang disebut “Freies Ermessen” atau “Diskresi”.
a. Jelaskan pengertian “Freies Ermessen” atau Diskresi!
Jawaban:
Secara terminilogi bahwa Freies Ermessen terdiri atas Frei artinya bebas, lepas, tidak terikat,
dan merdeka dan Ermessen berarti mempertimbangkan, menilai, menduga, dan
memperkirakan. Freies Ermessen berarti orang yang memiliki kebebasan untuk menilai,
menduga dan mempertimbangkan sesuatu. Menurut S.F. Marbun dan Ridwan HR dalam
bukunya yang berjudul Hukum Administrasi Negara mengemukakan bahwa freies ermessen
merupakan kebebasan yang melekat bagi pemerintah atau administrasi Negara.
b. Apa saja unsur-unsur dari Freies Ermessen dan dimana dasar hukum yang mengaturnya?
Jelaskan!
Jawaban:
Berdasarkan Pasal 1 Angka 9 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan bahwa Freies Ermessen atau Diskresi adalah adalah ketetapan
dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk
mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal
peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau
tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan. Selanjutnya menurut Sjachran Basah
bahwa unsur-unsur Freies Ermessen atau Diskresi adalah sebagai berikut:
1) ditujukan untuk menjalankan tugas-tugas servis publik;
2) merupakan sikap tindak yang aktif dari administrasi negara;
3) sikap tindak itu dimungkinkan oleh hukum;
4) sikap tindak itu atas inisiatif sendiri;
5) sikap tindak itu dimaksudkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan penting yang
timbul secara tiba-tiba;
6) sikap tindak itu dipertanggungjawabkan baik secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
maupun secara hukum;
Pembahasan Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Admnistrasi Negara
Halaman 13
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
c. Bagaimana pula fungsi dan manfaat dari Freies Ermessen, berikan contohnya!
Jawaban:
Menurut S.F. Marbun dan Ridwan HR dalam bukunya yang berjudul Hukum Administrasi
Negara bahwa fungsi Freies Ermessen atau Diskresi, yaitu sebagai wujud nyata pejabat
pemerintah dalam memberikan kepastian hukum bila terjadi kekosongan hukum/rechts
vacuum dengan upaya kebebasan penafsiran/interpretasi yang dilandasi dengan adanya
pelimpahan wewenang berdasakan perudang-undangan demi kepentingan umum. Kemudian
berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan bahwa manfaat dari Freies Ermessen atau Diskresi antara lain:
1) melancarkan penyelenggaraan pemerintahan, contohnya di sebuah perempatan, kondisi
jalanan macet, arus dari arah A terlalu padat sementara arah sebaliknya (arus B) lengang.
Polisi kemudian memberi instruksi kepada pengendara dari arus A untuk terus berjalan
walaupun lampu lalu lintas berwarna merah.
2) mengisi kekosongan hukum, contohnya kebijakan preventif Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) dalam menyelesaikan ketidakjelasan aturan pengalokasian
dana Bank Pembangunan Daerah bagi pejabat eksekutif yang sempat muncul ke
permukaan.
3) memberikan kepastian hukum, contohnya pelaksanaan konversi minyak tanah menjadi
gas diwujudkan dalam suatu Surat Keputusan Wakil Presiden RI No.20/ WP/ 9/2006
tanggal 1 September 2006, perihal Konversi Pemakaian Minyak tanah ke LPG.
4) mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna kemanfaatan dan
kepentingan umum. Adapun yang dimaksud dengan stagnasi pemerintahan adalah tidak
dapat dilaksanakannya aktivitas pemerintahan sebagai akibat kebuntuan atau disfungsi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, contohnya keadaan bencana alam atau gejolak
politik. Contohnya pada saat harga minyak dunia mengalami kenaikan secara drastis
pemerintah Indonesia mengeluarkan suatu kebijakan berupa konversi minyak tanah ke gas
alam.
Bandung, 1 Januari 2019
Penulis,
Muhammad Nur Jamaluddin
(MNJ)