materi

2
Perbedaan Error dengan Residual Seringkali ditemui di lapangan, bahwa para pengguna statistika kurang paham mengenai beda antara istilah residual dengan error. Kasus ini sering ditemui dalam konsep regresi. Walaupun kedua istilah ini di dalam bahasa Indonesia memiliki terjemahan yang sama, yaitu galat, namun demikian, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan. Secara matematis: Residual adalah selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data sampel. Error adalah selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan yang sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data populasi. Persamaan keduanya : merupakan selisih antara nilai duga (predicted value) dengan pengamatan sebenarnya. Perbedaan keduanya: residual dari data sampel, error dari data populasi. *Predicted value adalah nilai duga yang dihasilkan dari model regresi yang diperoleh. Misal model regresi yang diperoleh: y = 2+3x. Apabila kita memasukkan nilai x = 1, maka predicted value dalam kasus ini adalah y = 2+3*1 = 5. Tipe data Pengetahuan mengenai tipe2 data adalah penting di dalam statistika. Terdapat 4 tipe data, diurutkan mulai dari tingkatan terendah hingga tertinggi:…… 1. Nominal -> digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data. Contoh:Data jenis kelamin = Laki-laki dan Perempuan. Biasanya, saat analisis data, tipe data spt ini dilambangkan dg bilangan numerik (angka).Laki-laki dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan dengan angka 0. Tidak berarti angka 0 lebih rendah dari angka 1, ingat!! cuma melambangkan saja. 2. Ordinal -> digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi dari Nominal karena kemampuannya untuk membentuk tingkatan. Contoh:Jabatan di dalam perusahaan = karyawan, manager, direktur utama. Misal, karyawan dilambangkan dengan 1, manager dg 2, dan direktur utama dengan 3. Pada tipe data ini, angka 1 dianggap lebih rendah dari angka 2, dst. Bisa saja karyawan dilambangkan dengan angka 1, tetapi manager angka 3 dan direktur utama dengan angka 10. Tipe data ini tidak mensaratkan jarak yang sama antar angka yang digunakan sebagai lambang. Yang perlu diperhatikan hanyalah bahwa angka 3 lebih tinggi dari angka 1, angka 10 lebih tinggi dari angka 3.

Upload: retno-setianingsih

Post on 25-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

statistik

TRANSCRIPT

Page 1: Materi

Perbedaan Error dengan ResidualSeringkali ditemui di lapangan, bahwa para pengguna statistika kurang paham mengenai beda antara istilah residual dengan error. Kasus ini sering ditemui dalam konsep regresi. Walaupun kedua istilah ini di dalam bahasa Indonesia memiliki terjemahan yang sama, yaitu galat, namun demikian, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan.

Secara matematis:

Residual adalah selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data sampel.

Error adalah selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan yang sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data populasi.

Persamaan keduanya : merupakan selisih antara nilai duga (predicted value) dengan pengamatan sebenarnya.

Perbedaan keduanya: residual dari data sampel, error dari data populasi.

*Predicted value adalah nilai duga yang dihasilkan dari model regresi yang diperoleh. Misal model regresi yang diperoleh: y = 2+3x. Apabila kita memasukkan nilai x = 1, maka predicted value dalam kasus ini  adalah y = 2+3*1 = 5.

Tipe dataPengetahuan mengenai tipe2 data adalah penting di dalam statistika. Terdapat 4 tipe data, diurutkan mulai dari tingkatan terendah hingga tertinggi:……

1. Nominal -> digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data. Contoh:Data jenis kelamin = Laki-laki dan Perempuan. Biasanya, saat analisis data, tipe data spt ini dilambangkan dg bilangan numerik (angka).Laki-laki dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan dengan angka 0. Tidak berarti angka 0 lebih rendah dari angka 1, ingat!! cuma melambangkan saja.

2. Ordinal -> digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi dari Nominal karena kemampuannya untuk membentuk tingkatan. Contoh:Jabatan di dalam perusahaan = karyawan, manager, direktur utama. Misal, karyawan dilambangkan dengan 1, manager dg 2, dan direktur utama dengan 3. Pada tipe data ini, angka 1 dianggap lebih rendah dari angka 2, dst. Bisa saja karyawan dilambangkan dengan angka 1, tetapi manager angka 3 dan direktur utama dengan angka 10. Tipe data ini tidak mensaratkan jarak yang sama antar angka yang digunakan sebagai lambang. Yang perlu diperhatikan hanyalah bahwa angka 3 lebih tinggi dari angka 1, angka 10 lebih tinggi dari angka 3.

3. Interval -> Ciri khas dari tipe data ini, selain memiliki kemampuan mengklasifikasikan dan membentuk tingkatan, adalah tidak adanya nilai nol mutlak. Artinya, angka nol yg digunakan bukan berarti tidak ada. Contoh: Derajat suhu. Di dalam skala Celcius misalnya, Nol derajat Celcius bukan berarti tidak ada suhu. Nol derajat itu memiliki suhu, hanya saja dilambangkan dengan nol. Selain itu, jarak antar setiap angka yg digunakan adalah sama. Misal: di dalam kuesioner, ada tingkatan dari TIDAK SETUJU (lambang: 1) s.d. SANGAT SETUJU (lambang: 5). Jarak antara SANGAT SETUJU (5) dg SETUJU (4) adalah 1, yaitu 5-4=1. Jarak antara SETUJU (4) dg RAGU-RAGU (3) juga = 1, yaitu 4-3=1. dst.

Page 2: Materi

4. Rasio -> memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnya, dan angka nol dianggap mutlak. Contoh: data berat badan (kg). Angka Nol kg berarti memang tidak ada berat.

Tipe data nominal dan ordinal sering digunakan pada metode statistika nonparametrik. Sedangkan tipe data interval dan rasio cocok untuk digunakan pada metode statistika parametrik, asal asumsi

yang dibutuhkan oleh metode statistika parametrik yang bersangkutan dapat dipenuhi.