materi agama

36
Tanda-tanda Kiamat Sugra (kiamat kecil) 1. Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum muslimin 2. Jumlah ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya banyak orang bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat muslim 3. Perzinahan dilakukan secara terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat luas 4. Mabuk mabukan banya dilakukan seolah bukan perbuatan yang diharamkan 5. Jumlah wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak malu untuk berpakaian setengah telanjang 6. Banyak wanita yang berpenampilan seperti pria dan sebaliknya 7. Manusia berlomba untuk memperkaya diri dengan cara yang tidak halal 8. Para orangtua menjadi budak yang diperilakukan semena-mena oleh anak-anaknya 9. Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam 10. Semakin sering terjadi bencana alam, pembunuhan dan peperangan 11. Banyaknya perceraian 12. Bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit Tanda-tanda Kiamat Kubra (kiamat besar) Peristiwa kiamat ini yang diterangkan didalam surat AL-ZALZALAH Ayat 1-8 1. Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun terasa sebulan, sebulan terasa seminggu 2. Matahari terbit dari sebelah barat 3. Keluarnya Dajjal, yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran 4. Adanya Ya'juj dan Ma;juj, yaitu segolongan manusia yang memiliki kekuatan besar dan berpikiran sesat 5. Turunya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syari'at Islam dan mengidupkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW 6. Turunya Nabi Isa A.S yang akan memperjuangkan kebenaran bersama Imam Mahdi. Dialah yang menumpas Dajjal serta mengajak umat manusia untuk mengesakan Allah dan menyembah-Nya 7. Hilangnya Al-Qur'an dari mushaf (lembaran-lembaran) dari hati manusia Nama-Nama Lain Hari Kiamat

Upload: afifah-dwi-septiana

Post on 20-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

mapel agama reupload

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Agama

Tanda-tanda Kiamat Sugra (kiamat kecil)

1. Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum muslimin2. Jumlah ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya

banyak orang bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat muslim3. Perzinahan dilakukan secara terang-terangan dan sudah menjadi suatu

kebiasaan di masyarakat luas4. Mabuk mabukan banya dilakukan seolah bukan perbuatan yang diharamkan5. Jumlah wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak

malu untuk berpakaian setengah telanjang6. Banyak wanita yang berpenampilan seperti pria dan sebaliknya7. Manusia berlomba untuk memperkaya diri dengan cara yang tidak halal8. Para orangtua menjadi budak yang diperilakukan semena-mena oleh anak-

anaknya9. Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam10.Semakin sering terjadi bencana alam, pembunuhan dan peperangan11.Banyaknya perceraian12.Bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit

Tanda-tanda Kiamat Kubra (kiamat besar)Peristiwa kiamat ini yang diterangkan didalam surat AL-ZALZALAH Ayat 1-8

1. Waktu berputar semakin cepat, sehingga setahun terasa sebulan, sebulan terasa seminggu

2. Matahari terbit dari sebelah barat3. Keluarnya Dajjal, yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran4. Adanya Ya'juj dan Ma;juj, yaitu segolongan manusia yang memiliki kekuatan

besar dan berpikiran sesat5. Turunya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syari'at Islam dan mengidupkan

sunnah-sunnah Rasulullah SAW6. Turunya Nabi Isa A.S yang akan memperjuangkan kebenaran bersama Imam

Mahdi. Dialah yang menumpas Dajjal serta mengajak umat manusia untuk mengesakan Allah dan menyembah-Nya

7. Hilangnya Al-Qur'an dari mushaf (lembaran-lembaran) dari hati manusia

Nama-Nama Lain Hari Kiamat

1. “Yaumul Zalzalah” artinya hari datangnya kegoncangan dan keributan.8.

Page 2: Materi Agama

9. 2 .   “Yaumul Hizab” artinya hari perhitungan.10.11.2.  “Yaumul Muhasabah” artinya hari perhitungan amal yang

baik atau yang buruk.12.13.4.     “Yaumusshoo’iqah” artinya hari yang penuh suara

gemuruh.14.15.5.   “Yaumul Qiyamah” artinya hari kebangkitan sesudah

mati.16.17.6.    “Yaumul Hasrah” artinya hari penyesalan.18.19.7.   “Yaumuddiin” artinya hari keputusan.20.21.8.    “Yaumun’Asiirun” artinya hari yang penuh kesengsaraan.22.23.9.   “Yaumul Khizyi” artinya hari yang menghinakan bagi

orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT.24.25.10.    “Yaumul Ba’tsi” artinya hari kebangkitan dari kubur.26.27.11.   “Yaumul Jam’i” artinya hari dikumpulkannya semua

makhluk.28.29.12.“Yaumul Waqi’ah” artinya hari terjadinya keadaan yang

hebat (huru-hara kiamat).30.31.13. “Yaumul Ghosyiyah” artinya hari yang menutupi (hari

yang penuh rahasia yang hanya Allah SWT yang mengetahui-Nya).

32.33.14. “Yaumur Rojifah” artinya hari terjadinya gempa yang

besar-besar.34.35.15.  “Yaumul Haqqah” artinya hari datangnya kebenaran

hakiki.36.

Page 3: Materi Agama

37.16. “Yaumuththommah” artinya hari adanya marabahaya yang amat besar sekali.

38.39.17. “Yaumul Fashli” artinya hari dipisahkannya hal-hal yang

benar dan salah.40.41.18. “Yaumul Qori’ah” artinya hari adanya kejadian yang

membingungkan.42.43.19. “Yaumul Jaza’ ” artinya hari pembalasan amal yang baik

dan yang buruk.44.45.20. “Yaumul Wazni” artinya hari ditimbangnya segala amalan

yang bagus dan yang jahat.46.47.21. “Yaumul ‘Arod” artinya hari diperlihatkan semua amalan.48.49.22 . “Yaumushshokhkhoh” artinya hari yang memekakkan

telinga.50.51.23.  “Yaumuttalaq” artinya hari pertemuan dengan Allah SWT.52.53.24. “Yaumuttanad” artinya hari ketika semua manusia

mengundang kesana-kemari tidak karuan yang dituju.54.55.25. “Yaumul Wa’id” artinya hari ancaman bagi manusia yang

durhakan kepada Allah SWT.56.57.26. “Yauma laa yanfa’u maalun wa laa banuuna illa man

atallaha biqolbin saliim” artinya hari yang di kala itu tidak ada kemanfaatan sama sekali harta dan anak, melainkan manusia yang menghadap kepada Allah SWT dengan hati yang tentram dan selamat.

58.59.27.  “Yaumunnusyur” artinya hari kembali sehabis mati.60.61.28. “Yaumul Khulud” artinya hari kekekalan, baik di surga

ataupun di neraka bagi penghuninya masing-masing.62.

Page 4: Materi Agama

63.29. “Yaumun laa roiba fiihi” artinya hari yang tidak perlu disanksikan lagi akan kepastian terlaksananya.

64.65.30.  “Yauma tosykhoshu fiihil abshor” artinya hari yang semua

mata terbuka dan dapat menyaksikan amalannya masing-masing.

66.67.31. “Yauma yafirrul mar-u min akhiihi wa ummihi wa abiihi wa

shoohibatihi wa baniihi” artinya hari ketika manusia berlarian berpisah dari saudaranya, ibunya, ayahnya, istrinya, dan anaknya.

68.69.32. “Yauma laa tajzi nafsun ‘an nafsin syai’an” artinya hari

ketika manusia tidak dapat memberikan pertolongan kepada yang lainnya.

7 Tingkatan neraka

”Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah seperti orang yang mendapatkan kemurkaan dari Allah.” (QS. Âli Imran [3]:162).

1. Neraka jahanam, Jahannam

Adalah tingkat yang atas sekali. yaitu tempat mukminin,mukminat,muslimin dan muslimat yang melakukan dosa kecil maupun besar

“….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”

Firman Allah SWT:

“Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuniAllah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke NerakaJahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yangdemikian itu mudah sekali bagi Allah.”(Q.S. An-Nisa’ : 169)

2. Neraka ladhoh, Luza

Tingkat kedua yaitu tempat orang yang mendustakan agama

Firman Allah SWT :

Page 5: Materi Agama

“Sebab itu Kami beri kabar pertakut kamu dengan Neraka Luza (nerakayang menyala-nyala). Tiada yang masuk kedalamnya selain orang yangcelaka. Yaitu orang yang mendustakan agama dan berpaling daripada-Nya.”(Q.S. Al-Lail : 14-16)

3. Neraka Khutamah, Hathamah

Inilah neraka tingkat ketiga. yaitu yaitu tempat orang yang hanya lalai memikirkan dunianya tanpa mengerjakan kebutuhan/kepentingan untuk ibadahnya.

Harta yang membuat orang durhaka.

Firman Allah SWT :“……….Tahukah engkau apakah Hathamah itu? Yaitu api neraka yangmenyala-nyala yang membakar hati manusia. Api yang ditutupkan kepadamereka. Sedangkan mereka itu diikatkan pada tiang yang panjang.”(Q.S. Al-Humazah : 4-9)

4. Neraka sair , Sair

Tingkat ke-empat yaitu yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud.

Firman Allah SWT :“ Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengananiaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nantimereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.”(Q.S. An-Nisa’ : 10)

5. Neraka Sahkhor, Saqru

yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al quran,.

dalam kitab safina : “….orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya “

“Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakahsebabnya kamu masuk neraka Saqru? “Karena kami tidak sholat, kamitidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yangbukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat.”(Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)

6. Neraka jahim , Jahim

Page 6: Materi Agama

Tingkat ke-enam yaitu ditempatkan orang kafir, orang yang mendustakan agama, yaitu orang-orang Islam yang berdosa. Mereka yang berbuat apa yang dilarang Tuhan. Umpamanya berzina, meminum khamar, dan membunuh tanpa hak.Firman Allah SWT :“Dan orang-orang yang kafir dan orang-orang yang mendustakanayat-ayat kami, mereka itilah penghuni neraka Jahim.”(Q.S. Al-Maidah : 86)

7. Neraka Hawiyah, Hawiyah.

Inilah neraka yang berada dibawah sekali.neraka yang paling keras, yaitu tempat orang yang ketika matinya tidak membawa iman dan islam, apinya hitam dan sudah dibakar 1000tahun lamanya, Alas atau kerak-kerak neraka. Disinilah tempat orang-orang yang berdoa berat. Mereka yang menjadi musuh nabi-nabi, seperti Firaun.

Firman Allah SWT :“Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan keneraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu apiyang sangat panas.“(Q.S. Al-Qoriah : 8-11)

sahabat Abu Hurairoh “terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada jatuhnya 1000 tahun”.

Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyaipenerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintudan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukitmempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atasbagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiriatas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh riburumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ulardan kalajen

1. Surga Firdaus (Jannatul Firdaus)Dijadikan dari emas yang merah.

“Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap istr-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa yang mencari di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanah (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang mewarisi. Yang akan mewarisi surga firdaus, mereka

Page 7: Materi Agama

kekal didalamnya”.TQS. al-Mukminun: 1-11

Dalam Al-Mukminun :1-11, dijelaskan bahwa surga ini untuk orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.

2. Surga 'Adn (Jannatul 'Adn)Diciptakan dari intan putih.

Penghuninya yaitu orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl :30-31), benar-benar beriman dan beramal saleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir:32-33), sabar, menginfakkan hartanya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar Ra'ad :22-23).

3. Surga Naim (Jannatun Na'iim)Dijadikan dari perak putih.

Diperuntukkan bagi orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal saleh (Al Qalam : 34, Luqman : 8, Yunus : 9, dan Al-Haj : 56).4. Surga Ma'wa (Jannatul Ma'wa)Diciptakan dari jamrud hijau.

Adalah tempat orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm:15), beramal saleh (As Sajdah : 19) serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsunya (An Naziat : 40-41).

5. Surga Darussalam (Darus Salaam)Diciptakan dari Yakut merah.

Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah, serta beramal Saleh (Al An'am : 27).

6. Surga Darul Muqamah (Darul Jalal)Diciptakan dari mutiara putih.

Dihuni oleh orang-orang yang kuat iman Islamnya, banyak berbuat kebajikan, dan jarang berbuat kesalahan.

7. Surga Al-Maqamul Amin (Darul Qarar)

Diciptakan dari permata putih.

Page 8: Materi Agama

Kediaman orang-orang yang bertakwa (Ad dukhan : 51).

8. Surga Khuldi (Jannatul Khuldi)

Diciptakan dari marjan merah dan kuning.

Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya (Al Furqaan :15).

Jarak antara tingkatan surga yang satu dengan yang lainnya diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri : "Surga itu terdiri dari seratus tingkat. Antara tingkat yang satu dengan yang lainnya berjarak seperti antara Bumi dan langit. Dan tingkatan tertinggi adalah surga Firdaus.".

Hikmah orang berlaku adil

1. Orang yang adil akan mendapatkan keamanan di dunia dan akhirat.

2. Apabila orang yang adil berkuasa, maka keadilannya akan memelihara kekuasaannya.

3. Keridhaan dari Allah Ta’ala terhadap orang yang adil.

4. Orang yang adil tidak akan mengganggu dan menyakiti orang lain ataupun makhluk lainnya.

5. Pemilik sifat adil berhak untuk mendapatkan kekuasaan, kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.

6. Keadilan akan membawa pemiliknya untuk berpegang teguh dengan kebenaran dan meninggalkan kebatilan tanpa ada basa-basi.

7. Keadilan dalam Islam mencakup segala sisi kehidupan.

8. Keadilan merupakan jalan menuju surga.

Rukun & Syarat Sah Nikah

Rukun nikah

Page 9: Materi Agama

Pengantin lelaki (Suami)

Pengantin perempuan (Isteri)

Wali

Dua orang saksi lelaki

Ijab dan kabul (akad nikah)

* singkatan S.I.S.W.A.

Syarat Sah Nikah

Syarat bakal suami

Islam

Lelaki yang tertentu

Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri

Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut

Bukan dalam ihram haji atau umrah

Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan

Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu masa

Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini adalah sah dijadikan isteri

Syarat bakal isteri

Islam

Perempuan yang tertentu

Bukan perempuan mahram dengan bakal suami

Bukan seorang khunsa

Bukan dalam ihram haji atau umrah

Tidak dalam idah

Page 10: Materi Agama

Bukan isteri orang

Syarat wali

Islam, bukan kafir dan murtad

Lelaki dan bukannya perempuan

Baligh

Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan

Bukan dalam ihram haji atau umrah

Tidak fasik

Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan sebagainya

Merdeka

Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanya

* Sebaiknya bakal isteri perlulah memastikan syarat WAJIB menjadi wali. Sekiranya syarat wali bercanggah seperti di atas maka tidak sahlah sebuah pernikahan itu. Sebagai seorang mukmin yang sejati, kita hendaklah menitik beratkan hal-hal yang wajib seperti ini. Jika tidak di ambil kira, kita akan hidup di lembah zina selamanya.

Syarat-syarat saksi

Sekurang-kurangya dua orang

Islam

Berakal

Baligh

Lelaki

Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul

Dapat mendengar, melihat dan bercakap

Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak berterusan melakukan dosa-dosa kecil)

Merdeka

Syarat ijab

Page 11: Materi Agama

Pernikahan nikah ini hendaklah tepat

Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran

Diucapkan oleh wali atau wakilnya

Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(nikah kontrak e.g.perkahwinan(ikatan suami isteri) yang sah dalam tempoh tertentu seperti yang dijanjikan dalam persetujuan nikah muataah)

Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafazkan)

* Contoh bacaan Ijab:Wali/wakil Wali berkata kepada bakal suami:"Aku nikahkan/kahwinkan engkau dengan Diana Binti Daniel dengan mas kahwinnya/bayaran perkahwinannya sebanyak RM 3000 tunai".

Syarat qabul

Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab

Tiada perkataan sindiran

Dilafazkan oleh bakal suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)

Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah kontrak)

Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)

Menyebut nama bakal isteri

Tidak diselangi dengan perkataan lain

* Contoh sebutan qabul(akan dilafazkan oleh bakal suami):"Aku terima nikah/perkahwinanku dengan Diana Binti Daniel dengan mas kahwinnya/bayaran perkahwinannya sebanyak RM 3000 tunai" ATAU "Aku terima Diana Binti Daniel sebagai isteriku".

Ijab kabul adalah ucapan dari orang tua atau wali mempelai wanita untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai pria. Orang tua mempelai wanita melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang pria, dan mempelai pria menerima mempelai wanita untuk dinikahi. Ijab kabul merupakan ucapan sepakat antara kedua belah pihak.

Perempuan Mahram, yang secara salah kaprah sering disebut muhrim, adalah wanita yang haram dinikah baik untuk sementara (muaqqat) atau untuk selamanya (muabbad). Kemahraman perempuan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena hubungan kekeluargaan (nasab), karena hubungansesusuan (radha'), dan karena hubungan perkawinan   (musaharah). Dalam pergaulan keseharian, hukum mahram mu'abbad dan mua'aqqat berbeda. Mahram mu'aqqat tidak beda dengan wanita yang lain. Sedang

Page 12: Materi Agama

mahram mua'abbad adalah seperti saudara.

DAFTAR ISI

1. Perempuan Mahram yang Haram Dinikahi Selamanya A. Mahram Selamanya karena Kekeluargaan (Nasab) ada 7 (Tujuh) B. Mahram Selamanya karena Pernikahan (Musaharah) ada 4 (Empat) C. Wanita Mahram Selamanya karena Sesusuan (Radha') 2. Perempuan Mahram yang Haram Dinikahi Sementara 3. Beda Mahram Selamanya (Muabbad) dan Mahram Sementara (Muaqqat) 4. Saudara Sepupu/Misanan Bukan Mahram 5. Studi Kasus

1. Bolehkah Menikah dengan Mertua Adik 2. Adakah Jalan Untuk Bertaubat Bagi Pelaku Dosa Besar?

I. PEREMPUAN MAHRAM YANG HARAM DINIKAH SELAMANYA

Ada tiga golongan wanita mahram yang haram dinikahi selamanya. Yaitu, mahram nasab, mahram musaharah, mahram radha' (sepersusuan)

I.A. WANITA MAHRAM SELAMANYA KARENA KEKELUARGAAN (NASAB) ADA 7 (TUJUH):

1. Ibu, nenek, dan seterusnya ke atas baik nenek dari sisi ayah atau ibu.2. Anak perempuan, cucu (anaknya anak perempuan), dan seterusnya ke bawah.3. Saudara perempuan, baik kandung, seibu atau seayah.4. Bibi dari ayah ('ammah) atau saudara perempuan ayah. Baik saudara kandung, seayah atau seibu. Dan ke atas.5. Bibi dari ibu (khalah) atau saudara perempuan ibu. Baik saudara kandung, seayah atau seibu. Dan ke atas.6. Anak perempuan saudara laki-laki (bintul akhi). Dan ke bawah.7. Anak perempuan saudara perempuan (bintul ukhti). Dan ke bawah. [ QS An Nisa' 4:23

مت األخت وبنات األخ وبنات وخاالتكم وعماتكم وأخواتكم وبناتكم أمهاتكم عليكم حر ]

I.B. WANITA MAHRAM SELAMANYA KARENA PERNIKAHAN (MUSAHARAH) ADA 4 (TUJUH)

1. Ibu istri atau mantan istri (ibu mertua) dan ke atas. Apabila sudah terjadi akad nikah, walaupun kemudian bercerai dan belum terjadi hubungan suami istri.2. Anak dari istri atau anak tiri (asal istri sudah dipergauli).3. Istrinya anak (menantu), dan ke bawah.

Page 13: Materi Agama

4. Istrinya bapak (ibu tiri), istrinya kakek, dan seterusnya.[ QS Al Furqan 25:54 ذي وهو خلق ال الماء من فجعله بشرا نسبا ك وكان وصهرا رب قديرا ;]

I.C. WANITA MAHRAM SELAMANYA KARENA SESUSUAN (RADHA') ADA 7 (TUJUH)

Yaitu sama persis dengan mahram karena kekeluargaan (nasab). Lihat poin I.A.[ QS An Nisa' تي وأمهاتكم 4:23 ضاعة من وأخواتكم أرضعنكم الال تي وربائبكم نسآئكم وأمهات الر سآئكم من حجوركم في الال ن

تي بهن دخلتم الال ; ]

II. PEREMPUAN MAHRAM YANG HARAM DINIKAH SEMENTARA 

Yaitu perempuan yang keharamannya disebabkan oleh faktor tertentu, yang saat penyebabnya hilang, maka perempuan tersebut boleh dinikahi. Perempuan mahram kategori ini ada 7 (tujuh) wanita, yaitu:

1. Berkumpulnya dua saudara perempuan. Tidak boleh menikahi dua perempuan bersaudara kandung (misal, A dan B) sekaligus dalam waktu yang sama. B boleh dinikah apabila si lelaki sudah bercerai dari A.

2. Berkumpulnya istri dan bibinya. Tidak boleh menikahi perempuan dan bibinya sekaligus (misal, A dan C). C boleh dinikah apabila si lelaki sudah bercerai dari A.

3. Perempuan yang sudah menikah. Tidak boleh menikahi perempuan yang sudah bersuami. Larangan (mahram) baru hilang apabial perempuan tadi sudah bercerai dengan suami pertama dan selesai masa iddah-nya.

4. Nonmuslim yang selain Nasrani dan Yahudi. Kecuali setelah masuk Islam tentunya.

5. Perempuan yang sedang menjalani masa iddah.

6. Perempuan yang sudah talak tiga (talak ba'in) bagi mantan suami yang mentalak tiga tersebut.

7. Perempuan kelima, bagi yang sudah memiliki empat istri.[QS An Nisa' 4:23 وأن بين تجمعوا األختين سلف قد ما إال ] 

III. BEDA PEREMPUAN MAHRAM SELAMANYA DAN MAHRAM SEMENTARA SECARA HUKUM 

1. Lelaki dan perempuan yang mahram selamanya boleh: bepergian, berduaan (khalwat), boleh berboncengan dengannya, boleh melihat anggota badan selain pusar sampai lutut, boleh bdrjabat tangan, dst. 

2. Lelaki dan perempuan yang mahram sementara hukumnya sama dengan perempuan non-mahram: tidak boleh khalwat (berduaan), tidak boleh memandang kecuali ada keperluan, tidak boleh berjabatan tangan, dll.

Page 14: Materi Agama

IV. SAUDARA SEPUPU/MISANAN BUKAN MAHRAM 

Dari keterangan poin I.A. di atas, maka jelaslah bahwa saudara sepupu atau misanan bukanlah mahram. Saudara sepupu/misanan adalah anak dari paman atau bibi. Dengan kata lain, salah satu orang tua kita adalah saudara kandung dari salah satu orang tua dia. Dalam tradisi Jawa, saudara sepupu dianggap "dolor dewe" (saudara sendiri). Sehingga saudara sepupu dibebaskan hilir mudik bergaul layaknya saudara kandung dengan saudara sepupu yang lawan jenis. Dalam perpektif syariah, pandangan itu salah. Dan adalah berdosa berkhalwat dengan saudara sepupu, termasuk berboncengan atau bepergian berdua tanpa ditemani laki-laki mahram.

Perlu diluruskan tentang istilah mahram, karena masih banyak orang yang menyebut dengan  istilah muhrim, padahal yang dimaksud adalah mahram. Dalam bahasa arab, kata muhrim (muhrimun) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji sebelum bertahallul. Sedangkan kata mahram (mahramun) artinya orang-orang yang merupakan lawan jenis kita, namun haram (tidak boleh) kita nikahi selamanya. Namun kita boleh bepergian (safar) denganya, boleh berboncengan dengannya, boleh meliihat wajahnya, tangannya, boleh berjabat tangan, dst. Berikut ini akan dijelaskan siapa saja mahram dari kalangan laki-laki, yakni siapa saja wanita yang haram dinikahi. Adapun mahram dari kalangan perempuan adalah kebalikannya, yakni laki-laki yang haram dinikahi.

Mahram bisa dibagi menjadi tiga kelompok. Yang pertama, mahram karena nasab (keturunan). Kedua, mahram karena penyusuan. Ketiga, mahram karena pernikahan.

Kelompok yang pertama (mahram karena keturunan) ada tujuh golongan, yakni :

1. Ibu, nenek dan seterusnya ke atas, baik jalur laki-laki maupun wanita.2. Anak perempuan (putri), cucu perempuan, dan seterusnya, ke bawah baik dari jalur laki-laki-

laki maupun perempuan.3. Saudara perempuan sekandung, seayah atau seibu.4. Saudara perempuan bapak (bibi), saudara perempuan kakek (bibi orang tua) dan seterusnya

ke atas baik sekandung, seayah atau seibu.5. Saudara perempuan ibu (bibi), saudara perempuan nenek (bibi orang tua) dan seterusnya ke

atas baik sekandung, seayah atau seibu.6. Putri saudara perempuan (keponakan) sekandung, seayah ataui seibu, cucu perempuannya

dan seterusnya ke bawah, baik dari jalur laki-laki maupun wanita.7. Putri saudara laki-laki (keponakan) sekandung, seayah atau seibu, cucu perempuannya dan

seterusnya ke bawah baik dari jalur laki-laki maupun wanita.

Mereka inilah yang dimaksudkan Alloh Tabaaraka Wa Ta’ala dalam surat An Nisa: 23.

Kelompok yang kedua ada tujuh golongan juga, sama persis seperti di atas, namun hubungannya karena sepersusuan (yakni satu ibu susuan, dengan minimal disusui 5x sampai kenyang).

Page 15: Materi Agama

Adapun kelompok yang ketiga, maka jumlahnya 4 golongan, sebagai berikut :

1. Istri bapak (ibu tiri), istri kakek dan seterusnya ke atas, berdasarkan surat an nisa:222. Istri anak, istri cucu dan seterusnya ke bawah berdasarkan an nisa:233. Ibu mertua, ibunya dan seterusnya ke atas, berdasarkan an nisa:234. Anak perempuan istri dari suami lain (rabibah), cucu perempuan istri baik dari keturunan

rabibah maupun dari keturunan rabib (anak lelaki istri dari suami lain), berdasarkan surat an nisa :23

Rujukadalah kembalinya suami kepada istri yang telah dicerai ( bukan talak ba’in ) yang masih berada dalam masa iddah kepada nikah asal yang sebelum diceraikan dalam waktu tertentu.

Rukun Rujuk1. Suami yang merujuk2. Istri yang dirujuk3. Ucapan yang menyatakan rujuk4. SaksiBersandar pada surah Ath-Thalaq ayat 2 dinyatakan :ه ذلكم يوعظ به من كان هادة لل فإذا بلغن أجلهن فأمسكوهن بمعروف أو فارقوهن بمعروف وأشهدوا ذوي عدل منكم وأقيموا الش

ه يجعل له مخرجا ( ق الل )٢يؤمن بالله واليوم اآلخر ومن يتArtinya : apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.Dan juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

عن عمران بن حصين رضى الله عنه انه سئل عن الرجل يطلق ثم يراجع وال يشاهد, فقال : اشهد على طالقها وعلى رجعتهاArtinya : Dari Imran bin Husain RA  bahwasanya ia ditanya tentang seorang lelaki yang mentalak istrinya kemudian merujuknya dengan tidak memakai saksi, maka ia berkata : saksikanlah atas talaknya dan saksikan pula pada rujuknya. (HR Abu Dawud : Hadits Mauquf dengan sanad sahih )Persaksian disini bersifat sunat, qarinah menurut para ulama ialah mempersaksikan talak, kesaksian waktu talak tidak wajib, pun dengan demikian tidak wajib pula pada saat rujuk. Menjadi sah tanpa ada kerelaan pihak perempuan dan tanpa sepengetahuannya, sebab hanya mengembalikan dan mengukuhkan atau mengekalkan nikah yang telah ada.Syarat Rujuk

1. Suami yang merujuk dengan kehendak sendiri tanpa ada unsur paksaan2. Istri yang dirujuk dalam keadaan raj’i yang masih dalam keadaan iddah dan istri tersebut telah

dicampuri. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :عن ابن عمر رضى الله عنهما انه لما طلق امرأته قال النبى صلى الله علىه وسلم لعمر : مره فليراجعها

Page 16: Materi Agama

Artinya : Dari Ibnu Umar RA bahwasanya ketika ia mencerai istrinya, Nabi SAW bersabda kepada Umar : “ Perintahkanlah agar ia merujuk istrinya”. ( HR Bukhari & Muslim ).Adapun istri yang belum dicampuri jika ditalak langsung putus pertalian antara keduanya karena istri tidak mempunyai iddah.Cara Melakukan RujukCara melakukannya ada dua cara, secara tertulis atau dengan ucapan (sighat).

1. Dengan surat yang ditulis suaminya sendiri tetapi tidak dibaca dianggap sebagai kategori kinayah, artinya harus ada niat suami pada saat menulis surat tersebut.

2. Dengan ucapan ( sighat ), rujuk dengan cara ini ada dua macam :1. Ucapan sharih, ialah ucapan yang tegas dan jelas maksudnya, misalnya : “aku kembalikan

kau pada nikahku”, “aku rujuk engkau”, “aku terima kembali engkau”.2. Ucapan kinayah, ucapan yang tidak tegas maksudnya, misalnya : “aku nikahi engkau”, “ aku

pegang engkau”. Pada yang bersifat kinayah ini disyaratkan memiliki niat dari suami. Disyaratkan ucapan tersebut tidak berta’liq ( menggantung) seperti ucapan : “ kurujuk engkau jika engkau mau”, hal semacam ini tidak sah walaupun istrinya mau, begitupula merujuk berbatas waktu seperti ucapan : “ kurujuk engkau sebulan”

Thalaka.       Pengetian Thalak

          Kata “thalak” dalam bahasa Arab berasal dari kata thalaqa-yathalaqu-thalaqa yang bermakna melepas atau mengurai tali pengikat. Dalam hubungannya dengan pernikahan, thalaq berarti lepasnya ikatan pernikahan dengan ucapan thalaq atau lafal lain yang dimaksudkan sama dengan thalaq.

  Iddaha.       Pengertian Iddah

          Iddah adalah masa menunggu yang ditetapkan oleh syara’ bagi wanita yang dicerai suaminya, baik kerena cerai hidup maupun cerai mati. Masa iddah hanya berlaku bagi seorang wanita yang sudah digauli oleh suaminya. Sedangkan wanita-wanita yang dicerai hidup suaminya sebelum digauli, tidak ada iddah baginya.

TUJUAN PERKAWINAN DALAM ISLAM1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang AsasiDi tulisan terdahulu [bagian kedua] kami sebutkan bahwa perkawinan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan ini yaitu dengan aqad nikah (melalui jenjang perkawinan), bukan dengan cara yang amat kotor menjijikan seperti cara-cara orang sekarang ini dengan berpacaran, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi, homo, dan lain sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh Islam.2. Untuk Membentengi Ahlak Yang LuhurSasaran utama dari disyari'atkannya perkawinan dalam Islam di antaranya ialah untuk membentengi martabat manusia dari perbuatan kotor dan keji, yang telah menurunkan dan meninabobokan martabat manusia yang luhur. Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai

Page 17: Materi Agama

sarana efefktif untuk memelihara pemuda dan pemudi dari kerusakan, dan melindungi masyarakat dari kekacauan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Artinya : Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya". (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi). 3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang IslamiDalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Islam membenarkan adanya Thalaq (perceraian), jika suami istri sudah tidak sanggup lagi menegakkan batas-batas Allah, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut :"Artinya : Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang dhalim". (Al-Baqarah : 229).Yakni keduanya sudah tidak sanggup melaksanakan syari'at Allah. Dan dibenarkan rujuk (kembali nikah lagi) bila keduanya sanggup menegakkan batas-batas Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah lanjutan ayat di atas :"Artinya : Kemudian jika si suami menthalaqnya (sesudah thalaq yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dikawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami yang pertama dan istri) untuk kawin kembali, jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkannya kepada kaum yang (mau) mengetahui ". (Al-Baqarah : 230).Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami istri melaksanakan syari'at Islam dalam rumah tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari'at Islam adalah WAJIB. Oleh karena itu setiap muslim dan muslimah yang ingin membina rumah tangga yang Islami, maka ajaran Islam telah memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan yang ideal : a. Harus Kafa'ahb. Shalihah  a. Kafa'ah Menurut Konsep IslamPengaruh materialisme telah banyak menimpa orang tua. Tidak sedikit zaman sekarang ini orang tua yang memiliki pemikiran, bahwa di dalam mencari calon jodoh putra-putrinya, selalu mempertimbangkan keseimbangan kedudukan, status sosial dan keturunan saja. Sementara pertimbangan agama kurang mendapat perhatian. Masalah Kufu' (sederajat, sepadan) hanya diukur lewat materi saja.

Page 18: Materi Agama

Menurut Islam, Kafa'ah atau kesamaan, kesepadanan atau sederajat dalam perkawinan, dipandang sangat penting karena dengan adanya kesamaan antara kedua suami istri itu, maka usaha untuk mendirikan dan membina rumah tangga yang Islami inysa Allah akan terwujud. Tetapi kafa'ah menurut Islam hanya diukur dengan kualitas iman dan taqwa serta ahlaq seseorang, bukan status sosial, keturunan dan lain-lainnya. Allah memandang sama derajat seseorang baik itu orang Arab maupun non Arab, miskin atau kaya. Tidak ada perbedaan dari keduanya melainkan derajat taqwanya (Al-Hujuraat : 13)."Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (Al-Hujuraat : 13).Dan mereka tetap sekufu' dan tidak ada halangan bagi mereka untuk menikah satu sama lainnya. Wajib bagi para orang tua, pemuda dan pemudi yang masih berfaham materialis dan mempertahankan adat istiadat wajib mereka meninggalkannya dan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang Shahih. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :"Artinya : Wanita dikawini karena empat hal : Karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (ke-Islamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan celaka". (Hadits Shahi Riwayat Bukhari 6:123, Muslim 4:175).  b. Memilih Yang ShalihahOrang yang mau nikah harus memilih wanita yang shalihah dan wanita harus memilih laki-laki yang shalih.Menurut Al-Qur'an wanita yang shalihah ialah :"Artinya : Wanita yang shalihah ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri bila suami tidak ada, sebagaimana Allah telah memelihara (mereka)". (An-Nisaa : 34).Menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits yang Shahih di antara ciri-ciri wanita yang shalihah ialah :"Ta'at kepada Allah, Ta'at kepada Rasul, Memakai jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah (Al-Ahzab : 32), Tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahram, Ta'at kepada kedua Orang Tua dalam kebaikan, Ta'at kepada suami dan baik kepada tetangganya dan lain sebagainya".Bila kriteria ini dipenuhi Insya Allah rumah tangga yang Islami akan terwujud. Sebagai tambahan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih wanita yang peranak dan penyayang agar dapat melahirkan generasi penerus umat.4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada AllahMenurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia. Dari sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi peribadatan dan amal shalih di samping ibadat dan amal-amal shalih yang lain, sampai-sampai menyetubuhi istri-pun termasuk ibadah (sedekah).Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

Page 19: Materi Agama

"Artinya : Jika kalian bersetubuh dengan istri-istri kalian termasuk sedekah !. Mendengar sabda Rasulullah para shahabat keheranan dan bertanya : "Wahai Rasulullah, seorang suami yang memuaskan nafsu birahinya terhadap istrinya akan mendapat pahala ?" Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab : "Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami) bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah mereka berdosa .? Jawab para shahabat :"Ya, benar". Beliau bersabda lagi : "Begitu pula kalau mereka bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), mereka akan memperoleh pahala !". (Hadits Shahih Riwayat Muslim 3:82, Ahmad 5:1167-168 dan Nasa'i dengan sanad yang Shahih). 5. Untuk Mencari Keturunan Yang ShalihTujuan perkawinan di antaranya ialah untuk melestarikan dan mengembangkan bani Adam, Allah berfirman :"Artinya : Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?". (An-Nahl : 72).Dan yang terpenting lagi dalam perkawinan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada Allah.Tentunya keturunan yang shalih tidak akan diperoleh melainkan dengan pendidikan Islam yang benar. Kita sebutkan demikian karena banyak "Lembaga Pendidikan Islam", tetapi isi dan caranya tidak Islami. Sehingga banyak kita lihat anak-anak kaum muslimin tidak memiliki ahlaq Islami, diakibatkan karena pendidikan yang salah. Oleh karena itu suami istri bertanggung jawab mendidik, mengajar, dan mengarahkan anak-anaknya ke jalan yang benar.Tentang tujuan perkawinan dalam Islam, Islam juga memandang bahwa pembentukan keluarga itu sebagai salah satu jalan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang lebih besar yang meliputi berbagai aspek kemasyarakatan berdasarkan Islam yang akan mempunyai pengaruh besar dan mendasar terhadap kaum muslimin dan eksistensi umat Islam.

Untuk itu, perlu diketahui dan dipahami dengan baik beberapa kewajiban suami terhadap istri yang telah dijelaskan oleh ulama fikih berikut ini:

Membayar mahar atau maskawin. Memang hal ini bukanlah suatu syarat atau rukun dalam perkawinan, tetapi mahar ini merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh suami kepada istri. Sebagaimana dalam firman Allah swt: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita yang kamu nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An-Nisa : 4)

Memberi nafkah. Pemberian nafkah ini bersifat wajib bagi suami terhadap istrinya, ayah terhadap anaknya, dan tuan terhadap budaknya yang meliputi keperluan hidup seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal.

Menggaulinya dengan baik. Dalam artian dengan penuh kasih sayang, pengertian, tanpa kasar dan zalim.

Page 20: Materi Agama

Berlaku adil jika istri lebih dari satu. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw bersabda: “Barang siapa beristri dua, sedangkan dia lebih mementingkan slah seorang dari keduanya, maka ia akan datang nanti pada hari kiamat, sedangkan pinggangnya (rusuknya) dalam keadaan bungkuk.”

Wajib memberikan makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri.

Wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (Qs. Al0Ahzab : 34 dan QS. At-tahrim : 6)

Tidak boleh membuka aib (kejelekan) istri kepada siapapun menjaga istrinya dengan baik. Termasuk menjaga istrinya dari segala sesuatu yang menodai

kehormatannya, menjaga harga dirinya, dan menjunjung tinggi kehormatannya. Apabila istri durhaka kepada suami, maka suami wajib mendidiknya dan membawanya

kepada ketaatan, walaupun secara paksa.

Kata nusyuz dalam bahasa Arab merupakan bentuk mashdar (akar kata) dari kata ” – نشز yang berarti: ”duduk kemudian berdiri, berdiri dari, menonjol, menentang ” ينشز – نشوزا

atau durhaka Dalam konteks pernikahan, makna nusyuz yang tepat untuk digunakan adalah “menentang atau durhaka”. sebab makna inilah yang paling mendekati dengan persoalanrumah tangga.Nusyuz dalam artian etimologi adalah durhakaSedangkan arti Nusyuz Fikih Islam Waadillatuhu-Prof Dr Wahbah Az-Zuhairy guru besar fiqih & usul fiqih Uneversitas Damaskus Siria. Nusyuz adalah ketidak patuhan salah satu pasangan terhadap apa yang seharusnya dipatuhi, dan atau rasa benci terhadap pasangannya. Dengan kata lain berarti tidak taatnya suami atau istri kepada aturan-aturan yang telah di ikat oleh perjanjian yang telah terjalindengan sebab ikatan perkawinan tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara’.

Dari definisi singkat, baik berdasarkan bahasa atau istilah, bisa ditarik kesimpulan nusyuz adalah pelanggaran komitmen bersama terhadap apa yang menjadi kewajiban dalam rumah

Perkembangan Islam di IndonesiaPosted by Rizki Puji Friday, 15 August 2014 2 comments

Page 21: Materi Agama

Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa lain yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan, orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah (Malaka), Aceh, dan Palembang.

Ilustrasi

Waktu kedatangan Islam di Indonesia masih ada perbedaan pendapat. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 sampai dengan abad ke-8 Masehi. Pendapat itu didasarkan pada berita dari Cina zaman Dinasti T’ang yang

Page 22: Materi Agama

menyebutkan adanya orang-orang Ta Shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Ho Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).

Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia baru abad ke-13. Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya Dinasti Abbassiah di Bagdad (1258). Hal itu juga didasarkan pada berita dari Marco Polo (1292), berita dari Ibnu Batuttah (abad ke-14), dan Nisan Kubur Sultan Malik al Saleh (1297) di Samudera Pasai. Pendapat itu diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf. Sebenarnya kita perlu memisahkan pengertian proses masuk dengan berkembangnya agama Islam di Indonesia, seperti berikut:

1. masa kedatangan Islam (kemungkinan sudah terjadi sejak abad ke-7 sampai

dengan abad ke-8 Masehi);

2. masa penyebaran Islam (mulai abad ke-13 sampai dengan abad ke-16

Masehi, Islam menyebar ke berbagai penjuru pulau di Nusantara);

3. masa perkembangan Islam (mulai abad ke-15 Masehi dan seterusnya melalui

kerajaan-kerajaan Islam).

Page 23: Materi Agama

Terdapat berbagai pendapat pula mengenai negeri asal pembawa agama serta kebudayaan Islam ke Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan dan agama Islam datang dari Arab, Persia, dan India (Gujarat dan Benggala). Akan tetapi, para ahli menitikberatkan bahwa golongan pembawa Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat (India Barat). Hal itu diperkuat dengan bukti-bukti sejarah berupa nisan makam, tata kehidupan masyarakat, dan budaya Islam di Indonesia yang banyak memiliki persamaan dengan Islam di Gujarat.

Pembawanya adalah para pedagang, mubalig, dan golongan ahli tasawuf. Ketika Islam masuk melalui jalur perdagangan, pusat-pusat perdagangan dan pelayaran di sepanjang pantai dikuasai oleh raja-raja daerah, para bangsawan, dan penguasa lainnya, misalnya raja atau adipati Aceh, Johor, Jambi, Surabaya, dan Gresik. Mereka berkuasa mengatur lalu lintas perdagangan dan menentukan harga barang yang diperdagangkan. Mereka itu yang mula-mula melakukan hubungan dagang dengan para pedagang muslim. Lebih-lebih setelah suasana politik di pusat Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan, raja-raja daerah dan para adipati di pesisir ingin melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Oleh karena itu, hubungan dan kerja sama dengan pedagang-pedagang muslim makin erat. Dalam suasana demikian, banyak raja daerah dan adipati pesisir yang masuk Islam. Hal itu ditambah dengan dukungan dari pedagang-pedagang Islam sehingga mampu melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Setelah raja-raja daerah, adipati pesisir, para bangsawan, dan penguasa pelabuhan masuk Islam rakyat di daerah itu pun masuk

Page 24: Materi Agama

Islam, contohnya Demak (abad ke-15), Ternate (abad ke-15), Gowa (abad ke-16), dan Banjar (abad ke-16).

Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai sehingga tidak menimbulkan ketegangan sosial. Cara penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia melalui berbagai saluran berikut ini.

1. Saluran Perdagangan

Saluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16, antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina.

Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan.

2. Saluran Perkawinan

Page 25: Materi Agama

Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran islamisasi lewat perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati sudah masuk Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam.

Misalnya, perkawinan Maulana Iskhak dengan putri Raja Blambangan yang melahirkan Sunan Giri; perkawinan Raden Rahmat (Sunan Ngampel) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan putri Kawunganten dengan Sunan Gunung Jati di Cirebon; perkawinan putri Adipati Tuban (R.A. Teja) dengan Syekh Ngabdurahman (muslim Arab) yang melahirkan Syekh Jali (Jaleluddin).

3. Saluran Tasawuf

Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam.

Page 26: Materi Agama

Bersamaan dengan perkembangan tasawuf, para ulama dalam mengajarkan agama Islam di Indonesia menyesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu dan Buddha sehingga mudah dimengerti. Itulah sebabnya, orang Jawa begitu mudah menerima agama Islam. Tokoh-tokoh tasawuf yang terkenal, antara lain Hamzah Fansyuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nur al Din al Raniri, Abdul al Rauf, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.

4. Saluran Pendidikan

Lembaga pendidikan Islam yang paling tua adalah pesantren. Murid-muridnya (santri) tinggal di dalam pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Pengajarnya adalah para guru agama (kiai atau ulama). Para santri itu jika sudah tamat belajar, pulang ke daerah asal dan mempunyai kewajiban mengajarkan kembali ilmunya kepada masyarakat di sekitar. Dengan cara itu, Islam terus berkembang memasuki daerah-daerah terpencil.

Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel di Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku (daerah Hitu). Raja-raja dan keluarganya serta kaum bangsawan biasanya mendatangkan kiai atau ulama untuk menjadi guru dan penasihat agama. Misalnya, Kiai Ageng Selo adalah guru Jaka Tingkir; Kiai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf di Banten; Maulana Yusuf adalah penasihat agama Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 27: Materi Agama

5. Saluran Seni Budaya

Berkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya, misalnya seni bangunan (masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan masjid, mimbar, dan ukir-ukirannya masih menunjukkan seni tradisional bermotifkan budaya Indonesia–Hindu, seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha. Hal itu dapat dijumpai di Masjid Agung Demak, Masjid Sendang Duwur Tuban, Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Baiturrahman Aceh, dan Masjid Ternate. Pintu gerbang pada kerajaan Islam atau makam orang-orang yang dianggap keramat menunjukkan bentuk candi bentar dan kori agung. Begitu pula, nisan-nisan  makam kuno di Demak, Kudus, Cirebon, Tuban, dan Madura menunjukkan budaya sebelum Islam. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Islam tidak meninggalkan seni budaya masyarakat yang telah ada, tetapi justru ikut memeliharanya. Seni budaya yang tetap dipelihara dalam rangka proses islamisasi itu banyak sekali, antara lain perayaan Garebek Maulud (Sekaten) di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.

Islamisasi juga dilakukan melalui pertunjukkan wayang yang telah dipoles dengan unsur-unsur Islam. Menurut cerita, Sunan Kalijaga juga pandai memainkan wayang. Islamisasi melalui sastra ditempuh dengan cara menyadur buku-buku tasawuf, hikayat, dan babad ke dalam bahasa pergaulan (Melayu).

Page 28: Materi Agama

6. Saluran Dakwah

Gerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan Wali Songo. Istilah wali adalah sebutan bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkat pengetahuan dan penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga memiliki kekuatan magis karena sebagian wali juga merupakan ahli tasawuf.

Para Wali Sanga yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Pulau Jawa adalah sebagai berikut.

1. Maulana Malik Ibrahim2. Sunan Ampel3. Sunan Drajad4. Sunan Bonang5. Sunan Giri6. Sunan Kalijaga7. Sunan Kudus8. Sunan Muria9. Sunan Gunung Jati

Perkembangan Islam di Indonesia22DES

 

 

Page 29: Materi Agama

 

 

 

 

39 Votes

Oleh : Muhamad Irfan Prasetyo

A. Masuknya Islam di IndonesiaMasuknya Islam di Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 M yang bertepatan dengan abad ke 1 atau 2 H. Rute atau jalur yang dilewati adalah jalur utara ayau selatan. Dakwah Islam di Indonesia berjalan secara damai melalui perdagangan dan pernikahan.

1. Perkembangan Islam di SumateraA. Kerajaan Samudra PasaiSamudra Pasai muncul pada pertengahan abad 13, kerajaan pertama di Indonesia. Letaknya di pesisir timur laut Aceh sekarang kabupaten Lhokseumawe.B. Kerajaan AcehBerdiri pada tahun 1514 diujung Pulau Sumatera, pendirinya Sultan Ali Mugayat Syah, mengalami kejayaan pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda menjalin kerjasama dengan kerajaan Turki Usmani (Ottoman). Setelah Sultan Iskandar Muda, pemerintahan kerajaan berturut-turut dipimpin oleh : Sultan Iskandar Sani, Sultan (Ratu) Syafiuddin, Tajul Alam, Sultanah Sri Naqoitudin Nurul Alam, Sultanah Inayah, dan Sultanah Kamalat Syah.

2. Perkembangan Islam di JawaPerkembangan Islam di Jawa tidak bisa dilepaskan dari peranan Wali Songo adalah sebagai berikut :a. Maulana Malik Ibrahim/ Maulana Maghrib/ Syeh Magribib. Sunan Ampelc. Sunan Bonangd. Sunan Girie. Sunan Drajatf. Sunan Kalijagag. Sunan Kudush. Sunan Muriai. Sunan Gunung JatiDisamping Wali Songo penyebar agam islam di Jawa tidak terlepas dari peranan kerajaan Islam sebagai berikut :1) Kerajaan Demak2) Kesultanan Pajang3) Kerajaaan Mataram

Page 30: Materi Agama

4) Kerajaan Cirebon5) Kesultanan Banten

3. Perkembangan Islam di SulawesiMasuknya Islam di Sulawesi tidak terlepas dari peran Sunan Giri di Gresik, hal ini karena Sunan Giri mendirikan pondok pesantren yang banyak muridnya dari luar jawa termasuk dari Sulawesi.Adapun masuknya Islam di Sulawesi ada 2 cara :1.Tidak resmi : Interaksi pedagang setempat dengan pedagang muslim di luar Sulawesi2.Resmi : Penerimaan Islam dilakukan oleh Raja Gowa dan Tallo, Sultan Alaudin yang telah masuk Islam tahun 1605.

4. Perkembangan Islam di KalimantanPada abad ke-16 Islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Pada tahun 1509 Kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam. Kerajaan Islam Banjar, di bagian selatan pulau Kalimantan tahun 1926. Tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam di Sulawesi adalah Pangeran Antasari atau Sultan Amirudin Khalifatul Mukminin.

5. Perkembangan Islam di Maluku dan Irian JayaPenyebaran agama Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu sejak abad ke-15. Di Maluku ada 4 kerajaan Islam : Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam : Sultan Zainal Abidin berhasil mengembangkan agama Islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan sampai Filipina.

6. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara dan sekitarnyaDi Nusa Tenggara Islam pertama kali diterima oleh suku Sasak antara tahun 1840-1850 penyiaran Islam di daerah ini dilakukan oleh para mubaligh dari Makasar. Di Pulau Bali muslim terdapat di Singaraja, Buleleng dan Siririt.

B. Peranan Umat Islam di Indonesia1. Masa PenjajahanPerlawanan terhadap penjajah terjadi dalam 4 fase :1.Fase persaingan dagang2.Fase penetrasi dan agresi3.Fase perluasan jajahan4.Fase penindasan

2. Masa Perang Kemerdekaana. Peran Umat Islam1.KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, HOS. Cokroaminoto di Jawa2.Imam Bonjol di Sumatera Barat3.Raden Intan di Palembang4.Pangeran Antasari di Klaimantan5.Sultan Hasanudin di Sulawesi

Page 31: Materi Agama

b. Peran Pondok PesantrenSebagai benteng pertahanan kaum Muslim selain sebagai sarana pendidikan Islam.

c. Peran Organisasi Islam1)Sarikat Dagang – Syarikat Islam – Partai Syarikat Islam – Partai Syarikat Islam Indonesia2)Muhammadiyah, bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.3)Sumatra Thawalib , Perhimpunan Ulama dan Pelajar di Sumatera Barat. Tahun 1928 menjadi Partai Parmusi4)Nahdatul Ulama, bergerak di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.

3. Masa PembangunanPerana umat Islam dilaksanakan oleh pemerintah, oraganisasi Islam, lembaga pendidikan Islam, dan umat Islam pada umumnya