materi buku bab 1
DESCRIPTION
LENGKAP!TRANSCRIPT
Pelajaran
Pelajaran
A• Merangkum Isi Pembicaraan
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
C• Menulis Naskah Drama
D• Mementaskan Drama
A• Merangkum Isi Pembicaraan
Indikator Pembelajaran :
1. Siswa dapat mencatat pokok-pokok pembicaraan :
siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya.
2. Siswa dapat merangkum seluruh isi pembicaraan
ke dalam beberapa kalimat.
3. Siswa dapat mengajukan pertanyaan.
4. Siswa dapat menanggapi pembicaraan dalam
bentuk kritikan atau dukungan.
5. Siswa dapat menambahkan alasan yang dapat
memperkuat tanggapan.
Diskusi merupakan ajang adu pendapat.
Berbagai tanggapan akan muncul ketika proses
diskusi itu berlangsung. Dengan banyaknya pendapat
yang dikemukakan para peserta, kita sebagai peserta
harus terampil dalam merangkum pendapat-pendapat
mereka itu.
• Merangkum Isi PembicaraanA
Tujuan membuat rangkuman adalah
mengetahui dan memahami isi diskusi atau
pembicaraan yang panjang dengan menulis kembali
pokok untuk mengingat kembali isi keseluruhan
diskusi pembicaraan. Rangkuman disusun
berdasarkan pokok-pokok pendapat atau argumentasi
utama yang dikemukakan oleh setiap peserta.
• Merangkum Isi PembicaraanA
Agar anda dapat membuat rangkuman dengan
baik dalam suatu diskusi, perhatikan langkah-langkah
berikut ini :
1. Mencatat pokok-pokok pembicaraan
Langkah ini dilakukan untuk mencatat siapa yang
berbicara dan apa yang dibicarakannya. Tentu saja,
hal yang dicatat tersebut merupakan pokok-pokoknya
saja. Artinya, kita akan mencatat hal penting yang
dikemukakan oleh tiap pembicara.
• Merangkum Isi PembicaraanA
Perhatikan contoh kutipan diskusi berikut ini.
Peserta I : Saya mengusulkan agar setiap kepala keluarga di
RW kita terlibat langsung dalam kegiatan meronda.
Hal ini penting untuk memperkuat keamanan di
tempat kita agar kasus pencurian tidak terjadi lagi.
Moderator : Sebuah usulan yang bagus dari Pak Hasan.
Bagaimana ada yang mau menanggapi ?
• Merangkum Isi PembicaraanA
Peserta II : Mendukung usulan Pak Hasan, memang
sebaiknya semua kepala keluarga terlibat dalam
kegiatan meronda dengan tanpa terkecuali. Sebab,
saya merasakan dan melihat sendiri bahwa hanya
beberapa orang saja yang aktif meronda sedangkan
yang lain tidak terlihat sekalipun. Padahal meronda
itu adalah kepentingan kita semua.
Peserta III : Bagaimana dengan jompo seperti saya. Memang
selama ini saya jarang ikut meronda karena kondisi
saya yang sudah tua. Dan, bagaimana pula dengan
keluarga-keluarga yang kepala keluarganya tidak
ada ?
Misalnya, karena sedang merantau atau sudah
meninggal dunia.
Moderator : Sebuah pertanyaan yang bagus dari Pak Endang. BagaimanaPak RW, ada pendapat tentang persoalan ini ?
Peserta IV : Terima kasih, Moderator. Terima kasih pula kepada Pak Hasandan Pak Muad atas usulan-usulannya yang saya nilai sangat bagus;juga Pak Endang yang telah mengajukan persoalan yang memangharus kita pikirkan bersama. Seperti yang diusulkan Pak Hasan jugaPak Muad, memang sudah saatnya kita mengaktifkan kegiatanmeronda. Banyaknya kasus pencurian di lingkungan kita diakibatkanoleh kegiatan meronda yang sudah tidak lagi berjalan dengan baik.Dalam kesempatan ini, mari kita sama-sama merumuskan jadwalmeronda yang baru dengan mempertimbangkan pula tetangga kitayang mengalami kesulitan seperti Pak Endang dan tetangga-tetanggalainnya. Saya berpendapat memang semua kepala keluarga harusterlibat dalam meronda dan harus dijadwalkan waktunya. Adapunyang mengalami halangan atau kesulitan, bisa menunjuk wakil ataukalau tidak bisa diganti dengan membayar uang keamanan. Uangtersebut nantinya digunakan untuk membayar petugas ronda yangmau mewakilinya.
2. Merangkum pokok pembicaraan ke dalam beberapa kalimatSetelah mencatat beberapa pokok pembicaraan
dalam diskusi tersebut, langkah selanjutnya adalah merangkumnya ke dalam beberapa kalimat. Biasanya, pembicaraan yang muncul berisi pendapat atau saran-saran. Pendapat dari setiap pembicara yang berupa gagasan, usulan, anjuran, dan saran merupakan hal yang penting untuk disimak dan dipahami.
• Merangkum Isi PembicaraanA
Dari hal-hal pokok yang sudah dicatat dalam diskusi di atas, kita dapat membuat rangkumannya seperti berikut ini.
Pak hasan mengusulkan agar setiap kepala keluarga terlibat langsung dalam kegiatan meronda guna memperkuat keamanan di tempat kita. Usulan tersebut didukung oleh Pak Muad bahwa sebaiknya semua kepala keluarga terlibat tanpa terkecuali sebab meronda itu adalah kepentingan kita semua.
• Merangkum Isi PembicaraanA
Kemudian muncul pertanyaan dari Pak Endang
tentang ketertiban para jompo atau keluarga-keluarga yang
kepala keluarganya itu tidak ada.
Pak RW menanggapi usulan Pak Hasan dan Pak Muad
dengan sikap positif. Beliau mendukung usulan itu. Bahwa
memang sudah saatnya kita mengaktifkan kegiatan meronda.
Beliau kemudian mengajak mari kita untuk sama-sama
merumuskan jadwal meronda yang baru dengan
mempertimbangkan pula tetangga kita yang mengalami
kesulitan. Semua kepala keluarga harus terlibat dalam
meronda dan harus dijadwalkan waktunya. Adapun yang
mengalami halangan atau kesulitan, bisa menunjuk wakil atau
kalau tidak bisa diganti dengan membayar uang keamanan.
• Macam – macam DiskusiA
1. Diskusi pleno.
2. Muktamar.
3. Konferensi.
4. Forum diskusi.
5. Seminar.
6. Diskusi podium.
7. Kasualis.
8. Santiaji.
1. Sarasehan/ Simposium.
2. Lokakarya/ Sanggar
Kerja.
3. Diskusi Kelompok.
4. Ceramah.
5. Khotbah.
6. Kongres
7. Diskusi Panel.
8. Debat.
9. Diskusi fak.
Apa itu muktamar ??
Apa itu Diskusi pleno
??
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Indikator Pembelajaran :
1. Mampu membaca cepat 300 kata per menit
2. Mampu menjawab dengan benar sebanyak 75%
ari seluruh pertanyaan yang tersedia
3. Mampu mengungkapkan pokok – pokok isi
bacaan
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Dari hal-hal pokok yang sudah dicatat dalam diskusi di
atas, kita dapat membuat rangkumannya seperti berikut
ini.
Pak hasan mengusulkan agar setiap kepala keluarga
terlibat langsung dalam kegiatan meronda guna
memperkuat keamanan di tempat kita. Usulan tersebut
didukung oleh Pak Muad bahwa sebaiknya semua
kepala keluarga terlibat tanpa terkecuali sebab
meronda itu adalah kepentingan kita semua.
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Kecakapan dalam berdiskusi harus
disertai dengan kerajinan membaca. Dengan
cara begitu, argument – argument yang kita
temukan dalam berdiskusi lebih bervariasi.
Terdapat beberapa cara membaca salah satunya
membaca
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Membaca cepat adalah cara
membaca yang dilakukan pada
sebanyak – banyaknya bacaan dalam
waktu singkat. Semakin cepat
kemampuan seseorang dalam
memahami, orang itu dikatakan telah
terampil membaca.
Apa itu membaca
cepat ???
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Kecepatan ideal membaca seseorang tidak
sama. Hal ini ditentukan dari tingkatusia
seseorang. Semakin tua maka diharapkan
semakin cepat kecepatan membacanya. Adapun
kecepatan membaca seusia anda adalah 300 kata
per menit.
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Meskipun demikian, kecepatan bukanlah satu –
satunya ukuran atas keterampilan seseorang.
Keterampilan harus disertai dengan pemahaman.
Seorang pembaca yang baik adalah pembaca yang
sekurang – kurangnya dapat menjawab pertanyaan 75%
benar dari sejumlah pertanyaan yang tersedia. Jadi,
dalam kegiatan ini anda diharapkan dapat membaca
sebuah teks dengan kecepatan 300 kata/menit dan
mampu pula menjawab minimal 75% benar dari
pertanyaan yang tersedia.
B• Membaca cepat 300 Kata Permenit
Kecepatan seseorang dalam membaca dihitung dalam
rumus KEM (kecepatan efektif membaca). Rumusnya
sebagai berikut :
Keterangan :
K = Jumlah kata yang dibaca
W = Waktu tempuh baca ( menit/detik )
B = Skor tes yang dijawab benar
SI = Skor Ideal
Kpm
= kata per menit
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan(bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jeniskarangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkahlaku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalahsebutan lain dari drama di mana sandi adalahrahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yangmemainkan drama disebut aktor atau lakon.Drama menurut masanya dapat dibedakan dalamdua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
CPengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama
1. Drama Baru / Drama ModernDrama baru adalah drama yang memiliki
tujuan untuk memberikan pendidikan kepadamesyarakat yang umumnya bertema kehidupanmanusia sehari-hari.2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yangumumnya menceritakan tentang kesaktian,kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupandewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lainsebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik
penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh
kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada
lucunya.
4. OperaOpera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.5. Lelucon / DagelanLelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.6. Operet / OperetteOperet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.7. PantomimPantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. TablauTablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.9. PassiePassie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.10. WayangWayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
Indikator Pembelajaran :
1. Mampu menjelaskan struktur drama
dengan benar
2. Mampu menulis teks drama dengan baik
3. Mampu menyampaikan tanggapan atas
apa yang disampaikan .
C• Menulis Naskah Drama
Langkah langkah menulis naskah drama tidak
jauh berbeda dengan penilusan karangan ilmiah. Yang
penting hanyalah tema atau pokok permasalahan
(konflik) yang akan diungkapkan dalam drama tersebut .
misalkan tentang cinta, tragedy keanusiaan dan konflik.
Berbeda dengan menulis naskah ilmiah , penilsan naskah
drama berupa imajenasi sedangkan karya ilmiah harus
factual (nyata). Supaya hasilnya menarik disusun
kerangka dan alur yang tepat.
C• Menulis Naskah Drama
Adapun hal hal yang harus diperhatikan dalam
penilisan naskah drama :
1. Prolog , merupakan pembukaan dalam drama yang
biasa dimainkan oleh pemain atau seting serta
gambaran .
2. Dialog merupakn media kiasan yang melibatkan
tokoh tokoh drama . dimana dapan menyelesaikan
persoalan dengan wataknya sendiri
3. Epilog adalah bagian terakhir yang berfungsi
meyampaikan intisari cerita
C• Menulis Naskah Drama
Dalam dialog ada yang tidak boleh dilupakan:
1. Tokoh adalah pelau yang mempunya peran lebihdibandingkan pelaku lainnya.
2. Wawancang percakapan yang harus dilakukan olehtokoh cerita .
3. Kramagung adalah petunjuk prilaku , tindakan yang harus dilakukkan leh tokoh.
C• Menulis Naskah Drama
Indikator pembelajaran :
1. Mampu mengeksperikan dialog para tokoh sesuai
dengan karakter tokoh dalam pementasan drama.
2. Mampu memberikan tanggapan atas pementasan
drama.
D• Mementaskan Drama
Kegiatan pementasan drama memang
merupakan kegiatan yang menyenangkan. Selain
bisa mengekspresikan diri, kegiatan ini
bermanfaat juga dalam hal melatih kebersamaan,
kerja keras, bahkan pengembangan kemampuan
diri.
D• Mementaskan Drama
Pementasan drama yang spektakuler atau
memukau penonton tidak hanya dilakukan
secara instan. Tentunya hal tersebut dilakukan
dengan beberapa latihan terus menerus. Bagi
seorang yang dipercaya sebagai aktor, berbagai
kegiatan latihan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara harus dilewati agar dapat mengekspresikan
dialog dengan baik.
D• Mementaskan Drama
Bagaimana cara untuk dapat mengekspresikan dialog
atau percakapan dalam drama dengan maksimal ?
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda lakukan.
1. Matangkan terlebih dahulu olah vokal dan olah
suara.
2. Pahami terlebih dahulu dialog yang akan diperankan.
3. Kuasai dengan baik tentang intonasi kalimat, mulai
dari jeda, nada, tekanan, volume, sampai tempo.
D• Mementaskan Drama
Bagaimana cara untuk dapat mengekspresikan dialog
atau percakapan dalam drama dengan maksimal ?
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda lakukan.
1. Matangkan terlebih dahulu olah vokal dan olah
suara.
2. Pahami terlebih dahulu dialog yang akan diperankan.
3. Kuasai dengan baik tentang intonasi kalimat, mulai
dari jeda, nada, tekanan, volume, sampai tempo.
4. Lakukan penghayatan atau penjiwaan terhadap
karakter yang akan anda perankan.
5. Lakukan latihan secara terus menerus, baik secara
individu maupun kelompok.
D• Mementaskan Drama