materi dan pembelajaran pkn sd 1
TRANSCRIPT
Materi dan Pembelajaran PKN SD
Rangkuman Mata Kuliah
MODUL 1PARADIGMA BARU PKN DI SD
Kegiatan Belajar 1Warga Negara yang Demokratis
Masyarakat demokratis dapat terwujud apabila masyarakat dalam suatu negara memiliki tingkat pendidikan yang layak, cerdas, memiliki tingkat penghidupan yang cukup, dan mereka punya keinginan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Demokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perwakilan) setelah adanya proses pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, sering disebut "luber dan jurdil". Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
Demokrasi sesungguhnya bukan hanya seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencakup seperangkat praktek dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-liku sehingga demokrasi sering disebut suatu pelembagaan dari kebebasan.
Dalam masyarakat demokratis terdapat lima sistem tata kehidupan bernegara sebagai berikut: (1) Sistem personal adalah suatu sistem yang merujuk pada orang-orang yang menjadi subyek dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, yang terdiri atas pemerintah' dan 'yang diperintah'; (2) Sistem kelembagaan menunjuk kepada lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan menurut Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (3) sistem normatif adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan negara dan warganegara; (4) sistem kewilayahan menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk ke dalam yurisdiksi negara Indonesia; dan (5) sistem ideologis merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
PKn dengan paradigma baru mensyaratkan materi pembelajaran yang memuat komponen-komponen pengetahuan, ketrampilan, dan disposisi kepribadian warga negara yang fungsional bukan hanya dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga dalam masyarakat di era global.
Kewarganegaraan dalam demokrasi konstitusional berarti bahwa setiap warga negara (1) merupakan anggota penuh dan sederajat dari sebuah masyarakat yang berpemerintahan sendiri dan (2) diberi hak-hak dasar dan dibebani tanggung jawab. Warga negara hendaknya mengerti bahwa dengan keterlibatannya dalam kehidupan politik dan dalam masyarakat demokratis, mereka dapat membantu meningkatkan kualitas hidup di lingkungan tetangga, masyarakat, dan bangsanya.
Ketrampilan intelektual yang penting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas, efektif, dan bertanggung jawab, antara lain adalah ketrampilan berpikir kritis, yang meliputi ketrampilan mengidentifikasi dan mendeskripsikan; menjelaskan dan menganalisis; mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan sikap atau pendapat berkenaan dengan persoalan-persoalan publik.
Kegiatan Belajar 2Pembelajaran PKn untuk Warga Negara Demokratis
Untuk mencapai tujuan PKn dengan paradigma baru perlu disusun materi dan model pembelajaran yang sejalan dengan tuntutan dan harapan PKn yakni mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence) dalam dimensi spiritual, rasional, emosional dan sosial, mengembangkan tanggung jawab warga negara (civic responsibility), serta mengembangkan anak didik
berpartisipasi sebagi warga negara (civic participation) guna menopang tumbuh dan berkembangnya warga negara yang baik.
Pembelajaran PKn selayaknya dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi. Oleh karena itu, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian guru atau calon guru dalam mempersiapkan pembelajaran PKn di kelas, yakni bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran.
Materi PKn dengan paradigma baru dikembangkan dalam bentuk standar nasional PKn yang pelaksanaannya berprinsip pada implementasi kurikulum terdesentralisasi. Ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan, yakni: (1) Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan; (2) Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran; (3) Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan; dan (4) Rambu-rambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternatif bagi para guru.
PKn dengan paradigma baru bertumpu pada kemampuan dasar kewarganegaraan (civic competence) untuk semua jenjang. Sedangkan pembelajaran partisipatif yang berbasis portofolio (Portfolio-based learning) merupakan alternatif utama guna mencapai tujuan PKn tersebut.
Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Portofolio dalam pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi yang tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji mereka, baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan. hal-hal yang telah dipelajari siswa berkenaan dengan suatu masalah yang telah mereka pilih.
Pembelajaran PKn yang berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam proses politik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraannya dan pemerintahannya.
Langkah-langkah pembelajaran PKn yang berbasis portofolio meliputi: (1) Mengidentifikasi masalah yang akan dikaji; (2) Mengumpulkan dan menilai informasi dari berbagai sumber berkenaan dengan masalah yang dikaji; (3) Mengkaji pemecahan masalah; (4) Membuat kebijakan publik; (5) Membuat rencana tindakan.
MODUL 2MATERI DAN PEMBELAJARAN INDIVIDU SEBAGAI INSAN TUHAN YANG MAHA ESA, MAKHLUK SOSIAL DAN WARGA NEGARA INDONESIA
Kegiatan Belajar 1Individu Sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa
Dalam pembahasan tentang materi individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa, difokuskan kepada individu sebagai warga negara yang menganut agama. Setiap ajaran agama menuntut untuk berperilaku baik yang diaplikasikan dalam kehidupan secara horizontal, disamping mengabdi dalam bentuk ibadat ritual vertikal sesuai dengan keyakinannya.
Masing-masing agama memiliki kewajiban ibadat yang ritual yang bersifat vertikal yaitu untuk mengabdi kepada Tuhan sebagai pencipta misalnya umat islam melaksanakan ibadat ritualnya di Mesjid, umat katolik dan protestan beribadat di Gereja, umat Hindu beribadat di Kelenteng dan umat Budha beribadat di Pura. Ketika umat Hindu melaksanakan kewajiban ibadatnya di Kelenteng, tentu umat beragama yang lainnya harus bersikap toleran dan menghormatinya. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap umat beragama, tentu kehidupan rukun antar umat beragama akan terjalin.
Agama Islam mengajar bahwa belum sempurna iman seseorang, kalau kasih sayang kepada orang belum sama dengan kasih sayang kepada dirinya. Bahkan agama Islam mengajarkan salah satu ciri orang yang beriman adalah orang itu mencintai negaranya.
Agama Kristen Katholik mengajarkan bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menhancurkan kebahagiaan manusia, dan Yesus Kristus pembebas manusia dari dosa.
Dalam agama Hindu dikenal dengan ajaran yang tersirat dalam Sloka Moksartham jagat hitaca iti dharma artinya tujuan agama (dharma) ialah tercapainya kesejahteraan dunia (jagat hita) dan kebahagiaan spritual (moksa). Selanjutnya dirinci menjadi empat yaitun yang disebut Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan hidup manusia yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksa.
Dalam agama Budha dikenal dengan ajaran Catur Paramita yaitu empat sifat luhur di dalam hati nurani manusia yaitu, Metta atau Maitri, Karuna, Mudita, dan Upekha.
Kelangsungan kegiatan keagamaan dijamin oleh perundang-undangan seperti pada Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana serta pada perundang-undangan yang lainnya.
Kegiatan Belajar 2Individu Sebagai Makhluk Sosial
Tuhan menciptakan manusia tidak secara langsung, akan tetapi melalui proses jalinan cinta kasih dua orang manusia yaitu Ibu dan Ayah, maka lahirlah seorang anak manusia. Hanya dengan pertolongan dan jasa pemeliharaan orang tua, kita menjadi besar dan hingga menjadi dewasa sekarang ini. Dari proses itu kita dapat mengatakan bahwa manusia dengan ketidak berdayaan ketika lahir, hingga sekarang menjadi dewasa secara naluriah manusia tidak dapat hidup menyendiri, sehingga memerlukan bantuan orang lain.
Sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia, dalam hal ini esensinya manusia memerlukan orang lain atau berkelompok. Untuk menjalin hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Karena kecenderungan manusia berkeinginan untuk hidup serasi sebagai timbal balik satu sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat yaitu berkeinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan berkeinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya, (Soerjono Soekanto, 1990).
Menurut Soerjono Soekanto untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut di atas, manusia mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Dalam menghadapi alam sekelilingnya seperti udara yang dingin, alam yang kejam, maka manusia membuat rumah, dan pakaian. Manusia harus makan agar badannya tetap sehat, mereka mengambil makanan sebagai hasil alam sekitarnya. Dengan menggunakan akalnya. Dari dampak kondisi dan situasi lingkungan alam, merupakan faktor motivasi untuk bekerjasama dengan orang lain. Secara modern dorongan tersebut menimbulkan kelompok sosial dalam kehidupan manusia ini, karena manusia tak mungkin hidup sendiri. Kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Dalam kehidupan berkelompok dan dalam hubungannya dengan manusia yang lain, pada dasarnya setiap manusia menginginkan beberapa nilai. Harold Lasswell memerinci ada delapan nilai yang terdapat dalam masyarakat yaitu:
a. kekuasaanb. pendidikan/penerangan (enlightenment)c. kekayaan (wealth)d. kesehatan (well-being)e. keterampilan (skill)f. kasih sayang (affection)g. kejujuran (rectitude) dan keadilan (rechtschapenheid)h. keseganan, respek (respect).
Dengan adanya nilai-nilai ini, dan manusia menginginkan untuk terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka manusia (individu) menjadi anggota dalam beberapa kelompok. Sehingga masyarakatlah yang mencakup semua hubungan dan dalam kelompok di dalam sesuatu wilayah. Apa yang disebut dengan masyarakat? Menurut Robert Mac Iver adalah Society means a system of ordered relations, maksudnya adalah suatu sistem hubungan-hubungan yang ditertibkan.
Sedangkan menurut Harold J. Laski, A society is a group of human beings living together anf working together for the satisfaction of their mutual wants. Maksudnya, masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya
keinginan-keinginan mereka bersama. Maksud dari definisi ini, bahwa jika manusia dibiarkan mengejar kepentingan masing-masing dan bersaing tanpa batas, maka akan timbul keadaan yang penuh pertentangan yang dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dalam hidup kerjasama sebetulnya terdapat nilai atau norma yang perlu disepakati secara kolektif, yang berfungsi untuk menghindarkan terjadinya pertentangan yang tidak saling menguntungkan. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa norma yang perlu ditaati yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum. Bangsa Indonesia yang terkenal dengan kemajemukannya baik suku bangsa, suku bahasa, budaya dan agama. Dalam kondisi seperti ini diperlukan nation character building agar perbedaan itu bukan merupakan faktor pemisah, akan tetapi merupakan kekayaan bangsa serta serta dipupuk rasa kebersamaan dan persatuan yang semakin kokoh
Kegiatan Belajar 3Individu Sebagai Warga Negara Indonesia
Ada beberapa pengertian negara, pertama, negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya. Kedua, negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat. Ketiga, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu. Keempat, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Kelima, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
UUD'45 yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warga negara adalah pasal 26, 27, 28, 29, 30, 31 dan 34.
Menurut Cogan, (1998), mengelompokkan warga negara kedalam 5 kategori, yaitu: a sense of identify, the enjoyment of certain rights, the fulfilment of corresponding obligations, a degree of interest and involvement in public affairs, and an acceptance of basic societal values. Maksudnya adalah warga negara harus memiliki identitas atau jati diri, warga negara memiliki hak-hak tertentu, warga negara memiliki kewajiban-kewajiban yang menjadi keharusan, sehingga selalu menjaga keseimbangan antara kepentingan privat dengan kepentingan publik serta memiliki sikap tanggung jawab, warga negara memiliki sikap tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum, sehingga merasa terpanggil untuk ikutserta dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat kepentingan umum, warga negara memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakatan, sehingga mampu menjalin dan membina kerjasama, kejujuran dan kedamaian serta rasa cinta dan kebersamaan.
Dalam menghadapi kehidupan abad 21, warga negara perlu memiliki karakteristik, keterampilan dan kompetensi tertentu agar dapat mengahadapi dan mengatasi kecenderungan yang tidak diinginkan serta dapat menumbuh kembangkan kecenderungan-kecenderungan yang diinginkan. Cogan (1998) mengidentifikasi 8 karakteristik yang perlu dimiliki warga negara yaitu sebagai berikut: ability to look at and approach problems as a member of a global society, ability to work with others in a cooperative way and to take responsibility for one's roles/duties within society, ability to understandi, accept, and tolerance cultural differences, capacity ti think in a critical and systematic way, willingness to resolve conflict in a non-violent manner, willingness to change one's lifestyle and consumption habits to protect the environment, ability to be sensitive towards and to defend human rights (eg., rights of women, ethnic minorities, etc), willingness and ability to participate in politics at local, national, and internasional levels. Maksudnya adalah agar warga negara memiliki kemampuan: Pertama, mendekati masalah atau tantangan sebagai anggota masyarakat global. Kedua, memiliki kehendak dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat. Ketiga, mampu memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya. Keempat, mampu berpikir kritis dan sistimatis. Kelima, mampu untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Keenam, peka terhadap hak azasi manusia. Ketujuh, mampu untuk merubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi lingkungan. Kedelapan, berpatisipasi dalam politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional.
Kegiatan Belajar 4Pembelajaran Individu Sebagai Insan Tuhan, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia
Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan yaitu: rekonseptuaisasi jati diri pendidikan kewarganegaraan atas dasar kajian teoritik dan empirik, perumusan asumsi programatik tentang: masyarakat madani Indonesia, warga negara Indonesia, pendidikan untuk warganegara, dan tantangan masa depan Indonesia, Perumusan kompetensi kewarganegaraan Indonesia atas dasar asumsi programatik, Pengembangan paradigma baru pendidikan kewarganegaraan dalam masyarakat-bangsa dan negara Indonesia, Pengidentifikasian sarana pendukung yang diperlukan untuk mewujudkan paradigma baru pendidikan kewarganegaraan.
Dalam pembelajaran materi individu sebagai Insan Tuhan, Makhluk Sosial dan Warga negara, tentunya tidak bisa lepas dari strategi, metode, media dan evaluasi. Salah satu pembaharuan dalam PPKn 1999/PKn baru ialah strategi pembelajarannya siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran, tetapi mempelajari materi dan sekaligus praktek, berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang dipelajari. Kosasih Djahiri (1999) memberikan penjelasan dalam sebuah seminar CICED (Center for Indonesian Civic Education) bahwa strategi yang harus digelar guru hendaknya sebagai berikut: membina dan menciptakan keteladan, baik fisik dan materiil (tata dan asesoris kelas/sekolah), kondisional (suasana proses KBM) maupun personal (guru, pimpinan sekolah dan tokoh unggulan), membiasakan/membakukan atau mempraktekan apa yang diajarkan mulai di kelas-sekolah-rumah dan lingkungan belajar, dan memotivasi minat/gairah untuk terlibat dalam proses belajar, untuk kaji lanjutan dan mencobakan serta membiasakannya.
Ketiga strategi di atas dapat dioperasionalkan melalui berbagai metoda yang sering digunakan oleh guru dalam ceramah bervariasi tanya jawab, diskusi, problem solving, percontohan, permain peran, VCT, kerja lapangan, karya wisata, observasi reportasi dan dramatisasi.
Pendekatan yang perlu diterapkan agar mencapai sasaran, maka kelas PKn dan sekolah harus dijadikan sebagai laboratorium masyarakat, bangsa dan negara. Tentu dalam proses pembelajaran memerlukan media, fungsinya adalah untuk memberi kemudahan kepada siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Yang dimaksud dengan media, Kosasih Djahiri (1999) mengatakan adalah sesuatu yang bersifat materiil-imateriil ataupun behavioral atau personal yang dijadikan wahana kemudahan, kelancaran serta keberhasilan proses hasil belajar. MacLuhan menyatakan bahwa The medium is the message yaitu media mewakili isi pesannya. Jika demikian berarti guru PKn adalah salah satu media pembelajaran harus menampilkan figur sebagaimana pesan Pendidikan Kewarganegaraan. Artinya dia harus menjadi igur teladan bagi siswanya yaitu sebagai warga negara yang baik, jujur, demokratis, taat beragama dan sebagainya. Media dalam PKn yaitu: yang bersifat materiil, misalnya, buku, model pakaian, bendera, lambang, Yang bersifat imateriil, misalnya contoh kasus, ceritera, legenda, budaya, Yang bersifat kondisional, misalnya suasana simulasi yang diciptakan sebelum atau pada saat Proses belajar berlangsung di kelas atau di tempat kejadian, Yang bersifat personal , misalnya nama atau foto atau gambar tokoh masyarakat atau pahlawan, gambar atau foto atau nama presiden, raja.
Dalam proses pembelajaran biasanya akan diakhiri dengan evaluasi. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan? Mungkin sumatif kalau diakhir, pra evaluasi kalau di awal, formatif jika berada dalam proses diagnostik atau di tengah proses pembelajaran. Kosasih Djahiri menganjurkan, karena evaluasi merupakan bagian dari proses belajar, maka evaluasi tidak hanya dilakukan dua kali saja (formatif dan sumatif) tetapi mestinya dilakukan pra dan sepanjang proses KBM melalui berbagai model alat serta kegiatan secara terarah-terkendali. Pola evaluasi inilah yang dinamakan evaluasi portofolio atau penilaian yang kontinyu berkesinambungan.
MODUL 3MATERI DAN PEMBELAJARAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DAN SEMANGAT KEBANGSAAN
Kegiatan Belajar 1Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Semangat Kebangsaan
Bangsa adalah sekelompok masyarakat yang bersatu atau dipersatukan oleh adanya persamaan nasib dan pengalaman di masa lampau dan mempunyai cita-cita serta tujuan yang sama untuk kehidupan di masa depan.
Pengalaman bangsa Indonsia pada masa lampau terutama pada masa penjajahan dengan sistem tanam paksa yang telah menimbulkan kesengsaraan, penderitaan dan pembodohan telah
menggugah dan menyadarkan para cerdik pandai atau kaum terdidik untuk mengubah nasib bangsanya.
Munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi rakyat di nusantara yang sama-sama ada dalam penjajahan ditandai oleh masa perjuangan kebangsaan di Indonesia yang terbagi atas lima dimensi, yakni: (1) Pergerakan politik; (2) Pergerakan Sarekat Sekerja; (3) Pergerakan Keagamaan; (4) Pergerakan Wanita; dan (5) Pergerakan Pemuda.
Pergerakan pada masa penjajahan Belanda ini dibagi menurut kurun waktu sebagai berikut: (1) Pada masa 1908-1920 ditandai oleh munculnya: Organisasi-organisasi Indonesia yang terdiri atas Budi Utomo, Sarekat Islam, perkumpulan-perkumpulan berdasarkan kedaerahan dan perkumpulan campuran; (2) Pergerakan politik pada masa 1920-1932 untuk organisasi Indonesia meliputi Partai Komunis Indonesia, Sarekat Islam, Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, Studieclub-studieclub, Partai Nasional Indonesia, perkumpulan yang berdasarkan kedaerahan, dan golongan berdasarkan keagamaan; (3) Pergerakan politik pada masa 1930-1942 meliputi Pendidikan Nasional Indonesia, Partai Indonesia, Gerindo, Partai Persatuan Indonesia, Budi Utomo, Partai Rakyat Indonesia, Persatuan Bangsa Indonesia, Partai Indonesia Raya, PSII, Parii, Penyedar, PII dan PSII ke-2, perkumpulan berdasarkan kedaerahan, golongan berdasarkan keagamaan, GAPI dan Majelis Rakyat Indonesia.
Melalui organisasi politik, perjuangan bangsa Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan asing karena mereka sadar akan nasibnya yang sedang dijajah sehingga kondisinya, miskin, bodoh dan tidak ada kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri. Karena itulah, muncul berbagai gerakan yang mengarah pada upaya untuk mempersatukan diri melawan penjajahan dengan berbagai taktik perjuangan yang dilandasi oleh semangat persatuan dan nasionalisme yang kuat.
Kegiatan Belajar 2Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Semangat Kebangsaan
Memahami dan mengerti sejarah sangat penting bagi suatu bangsa agar bangsa tersebut dapat mengambil hikmah (pelajaran) dari kejadian masa lalu tersebut. Sejarah merupakan peristiwa politik pada masa lalu dan peristiwa politik masa kini akan menjadi sejarah pada masa mendatang. Para siswa perlu dilatih bagaimana dalam belajar PKn dapat mengambil makna dari sejarah perjuangan bangsa untuk dijadikan pelajaran pada masa kini dan esok.
Suatu peradaban (kebudayaan) tidak lahir dengan sendirinya secara tiba-tiba. Untuk membentuk dan melahirkan suatu peradaban diperlukan waktu dan proses transformasi (pewarisan) yang inovatif serta proses pengembangan ke arah yang semakin maju. Proses tersebut antara lain dijalani melalui pendidikan sejarah bangsa.
Membelajarkan sejarah kepada siswa pada hakekatnya adalah membantu siswa meningkatkan ketrampilan berpikir melalui kajian peristiwa masa lampau. Guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk berpikir bukan hanya mempertanyakan apa, siapa dan kapan, melainkan perlu mempertanyakan mengapa dan bagaimana.
Pengajaran sejarah yang baik adalah pengajaran yang dapat membuat anak menjadi peka (sensitif) bahwa orang tidak akan mengalami peristiwa serupa dengan cara yang sama di masa mendatang.
Materi sejarah dalam PKn harus secara aktif melibatkan siswa dalam proses penelitian sejarah agar mereka dapat mengambil makna sejarah. Para siswa hendaknya belajar bagaimana memikirkan lagi argumen yang dikemukakan oleh para sejarawan, mempertanyakan interpretasi sejarawan terhadap suatu fakta dan peristiwa, dan memberikan masukan alternatif tentang penjelasan peristiwa.
Sejarah yang baik selalu didasarkan pada hasil pengkajian yang teliti terhadap bukti-bukti yang disesuaikan dengan tingkat usia, perkembangan, dan tingkat kecerdasan siswa. Mereka hendaknya diperkenalkan pada cara-cara para sejarawan dalam mengidentifikasi dan menilai bukti, fakta dan data. Ketika sejarawan menilai kebenaran atau validitas suatu dokumen sejarah, maka ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yakni validitas eksternal dan validitas internal.
MODUL 4MATERI DAN PEMBELAJARAN KERANGKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA
Kegiatan Belajar 1Keragaman Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Selanjutnya Anda dipersilahkan mempelajari rangkuman materi yang telah diuraikan di atas. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbhinneka dalam segala aspek kehidupan, baik agama, kebudayaan, bahasa, suku bangsa maupun aspek-aspek lainnya. Kebhinnekaan tersebut terutama terjadi karena jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia cukup banyak.
Kebhinnekaan yang ada di Indonesia selain merupakan potensi juga merupakan tantangan yang harus diupayakan penyelesainnya. Tantangan tersebut semakin terasa terutama dalam menghadapi krisis multidimensional yang telah menjelma menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kondisi demikian dirasakan sebagai tantangan, karena akan mudah menyulut terjadinya berbagai tindakan kekerasan, kecemburuan sosial dan tidak sedikit terjadinya upaya pengrusakan-pengrusakan terhadap fasilitas umum. Kesemuanya itu dapat menimbulkan terjadinya disintegrasi bangsa, oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencari kesamaan isi dan misi dalam membangun masyarakat Indonesia yang aman, sejahtera.
Kegiatan Belajar 2Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia
Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari beribu-ribu pulau, baik pulau besar ataupun pulau kecil yang jumlahnya mencapai 17.508 buah, sehingga mendapat julukan Nusantara. Indonesia adalah negara yang terletak di posisi silang dan di antara dua buah Samudra dan dua buah Benua yang menyebabkan Indonesia berada dalam posisi yang strategis.
Sekalipun wilayah Indonesia tersebar di antara pulau-pulau, tidak menjadikan penduduknya bercerai. Hal ini karena bangsa Indonesia telah mempunyai ikatan sejarah maupun juridis formal yang dapat dibanggakan. Ikatan sejarah, misalnya karena merasa berasal dari latar belakang perjuangan yang sama, mempunyai pengalaman yang sama, merasa berasal dari keturunan, bahasa dan adat istiadat yang sama dalam wadah Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan ikatan yuridis bisa kita simak dari berbagai rumusan yang tertuang dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan di Indonesia, seperti Pembukaan UUD 1945; Batang Tubuh UUD 1945; Ketetapatn MPR; dan berbagai peraturan perundangan lainnya.
Kebanggaan akan bangsa Indonesia ini semakin lengkap, karena kita mempunyai berbagai keunggulan yang tidak dimiliki bangsa lain, seperti: jumlah dan potensi penduduk yang sangat besar; keanekaragaman sosial budaya, keindahan alam dan fauna, konsep wawasan nusantara dalam pengembangan wilayahnya; semangat Sumpah Pemuda; memiliki tata krama dan kesopanan yang tidak dimiliki bangsa lain; letak wilayahnya yang sangat strategis dan salah satu keajaiban dunia ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Selain itu kita juga telah dipercaya menjadi tuan rumah dari berbagai Konferensi Internasional, seperti Konferensi Asia Afrika; KTT Gerakan Non Blok dan sebagainya.
Kegiatan Belajar 3Pembelajaran Keragaman Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks kurikulum persekolahan mempunyai peranan dan kedudukan yang strategis dalam upaya membangun karakter bangsa. Oleh karena itu dalam pengembangan model pembelajarannya persekolahan harus dipikirkan dan dirancang secermat mungkin sehingga mampu mengembangkan berbagai potensi yang ada dan dimiliki siswa.
Model-model pembelajaran yang daya kini mampu mengembangkan ketiga potensi siswa adalah model-model pembelajaran yang interaktif, dalam arti yang mampu mengaktifkan berbagai potensi yang ada dan dimiliki siswa.
Untuk pembelajaran materi Keanekaragaman sosial budaya dan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia " ada sejumlah alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan di kelas. Dalam kegiatan belajar 3 di atas dicontohkan 2 model, yaitu model Bermain Peran dan Model Analisis Kasus. Kedua model ini hanyalah contoh belaka. Oleh karena itu pengembangannya di kelas sangat tergantung pada kreativitas, kemampuan dan daya dukung sarana dan prasarana yang ada di sekolah masing-masing.
MODUL 5MATERI DAN PEMBELAJARAN PANCASILA DAN UUD 1945
Kegiatan Belajar 1Hakikat dan Fungsi Pancasila
Secara historis, proses perumusan dasar negara Indonesia diawali dengan dibentuknya BPUPKI yang mulai bersidang pada tanggal 29 Mei 1945. Sidang pertama, pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 untuk membicarakan dasar Indonesia Merdeka (philosofische grondslag dari Indonesia Merdeka), yang kemudian menghasilkan naskah penting yang disebut Piagam Jakarta. Sidang BPUPKI yang kedua diselenggarakan tanggal 10 - 17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, Piagam Jakarta diterima oleh BPUPKI sebagai pembukaan dari Rancangan Undang-undang Dasar yang dipersiapkan untuk negara Indonesia merdeka.
Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI yang kemudian setelah diadakan beberapa perubahan disyahkan sebagai dasar negara RI oleh PPKI yang telah dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945. Bagi bangsa dan negara Indonesia, hakekat dari Pancasila yaitu sebagai Pandangan Hidup bangsa dan sebagai Dasar Negara. Pancasila dalam pengertian sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, petunjuk hidup. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, setiap sikap dan perilaku manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai-nilai Pancasila. Mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan hidup berarti melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakannya sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara yang berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Sebagai landasan untuk menyelenggarakan negara, Pancasila ditafsirkan dalam bentuk aturan yaitu pasal-pasal yang tercantum dalam UUD 1945.
Berdasarkan uraian di atas, maka Pancasila mempunyai fungsi pokok sebagai Dasar Negara, sesuai dengan pembukaan UUD 1945, dan yang pada hakekatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan bernegara Indonesia. Pengertian tersebut merupakan pengertian Pancasila yang bersifat yuridis-ketatanegaraan.
Dalam hubungannya dengan masalah nilai, dapat dikatakan bahwa nilai-nilai Pancasila mempunyai sifat obyektif dan subyektif. Sedangkan susunan sila-sila Pancasila itu adalah sistematis-hierarkhis, yang mengandung arti bahwa kelima sila Pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat, di mana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindah-pindahkan
Kegiatan Belajar 2<
A. Ringkasan Materi1. Karakteristik Pembelajaran PKnPada materi konsep dasar pendidikan kewarganegaraan telahdikemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajarandengan keunikan tersendiri. PKn dimaknai sebagai pendidikan nilai danpendidikan politik demokrasi . Hal ini mengamndung konsekwensi bahwadalam hal perancangan pembelajaran PKn perlu mempertahtikankarakteristik pembelajaran PKn itu sendiri.Dalam standar isi 2006 dijelaskan bahwa PKn persekolahan atau mata
pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukanwarganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dankewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil,dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.PKn dalam kurikulum perguruan tinggi juga tidak lepas dari nilai-nilaibangsa yang dijadikan arah pengembangan PKn sebagai mata kuliah.Kompetensi dasar mata kulaih PKn di PT adalah menjadi ilmuwan danprofesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratisberkeadaban; menjadi warga negara yang memiliki daya saing;berdisiplindan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damaiberdasarkan sistem nilai Pancasila (S-K Dirjen Dikti No 43/Dikti/2006)Dalam hal tujuan, PKN persekolahan memiliki tujuan sebagai berikut;agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isukewarganegaraan8b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindaksecara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara, serta anti-korupsic. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diriberdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidupbersama dengan bangsa-bangsa lainnyad. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan duniasecara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasiMenyimak hal –hal di atas, dapat dinyatakan bahwa PKn mengembanmisi sebagai pendidikan nilai dalam hal ini adalah nilai-nilai filosofis Pc dannilai konstitusional UUD 1945. Di sisi lain adalah pendidikan politik demokrasidalam rangka membentuk warganegara yang kritis, partisipatif danbertanggung jawab bagi kelangsungan negara bangsa .Dalam naskah KBK 2004 dinyatakan bahwa Pembelajaran dalam matapelajaran Kewarganegaraan merupakan proses dan upaya denganmenggunakan pendekatan belajar kontekstual untuk mengembangkan danmeningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter warga negaraIndonesia. Pendekatan belajar kontekstual dapat diwujudkan antara laindengan metode-metode: (1) kooperatif, (2) penemuan (discovery), (3) inkuiri(inquiry) (4) interaktif, (5) eksploratif, (6) berpikir kritis, dan (7) pemecahanmasalah (problem solving). Metode-metode ini merupakan kharakteristikdalam pembelajaran PKn2. Model Model Pembelajaran PKnModel pembelajaran PKn bercirikan pada pengembangan sikapdemokratis yang bertanggung jawab sebagai seorng warganegara.Berkenaan dengan ini. Secara umum Rath dan Kirchenbaun dalam Diknas2007 mengidentifikasi beberapa model pengembangan sikap demokratisyang bertanggung jawab yang cukup relevan dengan pendidikankewarganegaraan.Model pembelajaran tersebut antara lain: Pertemuan Kelas Berita Baru(Good News Class Meeting), Cambuk bersiklus (Circle Whip), Waktu untukPenghargan (Appreciation Time), Waktu untuk yang Terhormat (ComplimentTime), Pertemuan Perumusan Tujuan (Goal setting Meeting), Pertemuan
Legislasi ( Rule Setting meeting), Pertemuan evaluai aturan (rule EvaluatingMeeting) ,Pertemuan perumusan Langkah Kegiatan (Stage Setting Meeting) ,Pertemuan Evaluasi dan Balikan (Feedback Evaluation), Pertemuan Refleksibekajar (Selation on Learning), forum Siswa (Student Presentation),Pertemuan Pemecahan Masalah ( Problem Solving Meeting), Pertemuan IsuAkademis ( Academis Issues), Pertemuan Perbaikan Kelas ( Classroomimprovment Meeting), Pertemuan Tindak Lanjut (Folow UP Meeting),Pertemuan Perencanaan (Planing meeting), Pertemuan Pengembangan9konsep( Concept Meeting ), Pembahasan situasi Pelik (Stiky Situation), kotaksaran ( Suggestion box/ Class Box), Pertemuan dalam Pertemuan (AndMeeting on Meeting).Karakteristik pokok untuk masing-masing strategi tersebut secarasingkat dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Pertemuan Kelas Berita Baru merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertangguingjawab melalui pertemuan kelas, gunamembahas berita aktua yang ada di media massa seperti surat kabar,televisis, radiao atau internet.. contohnya : berita tentang demonstrasiyang berujung dengan perusakan. Dengan membahas berita aktual siswaakan selalu punya raa ingin tahu dan peka terhadap masalah aktual yangterjadi di lingkungannya.b. Cambuk Bersiklus merupakan strategi pemgembangan sikap demokratisdan bertanggungjawab melalui pertemuan saling bertanya dan menjawabsecara bergiliran. Setiap orang harus mendengarkan pertanyaan siswalain dan menyiapkan pertanyaan untuk siswa lainbukan pemberipertanyaan sebelumnya . Contohnya , siswa A bertanya kepada siswa B “Mengapa terjadi tawuran di sekolah?” . Siswa B menjawab pertanyaan itu,kemidian mengajukan pertanyaan lain terkait pertanyaan pertama,:Bagaimana cara menjaga kerukunan antar siswa dan mencegahterjadinya tawuran lagi?”. Dengan cara ini siswa akan terlatih untuk selalupeka dan tanggap terhadap orang lain.c. Waktu untuk Penghargaan, merupakan startegi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan untuk memberikanpenghargaan atau penghormatan terhadap orang lain, misalnya:menghadiri acara duka cita karena ada orang yang meninggal atau kenamusibah. Dengan cara ini siswa akan terasah nuraninya untuk selalumenghormati orang lain karena mengakui prestasi yang dicapainya ataudedikasi yang diberikannya kepada kepentingan umum/ orang lain.d. Waktu untuk Yang Terhormat, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melelui acara yabf secara khususdiadakan atas inisiatif siswa untuk emeberikan penghargaan kepadaorang yang sangat dihormati. Misalnya: acara yang diadakan pada saatada seorang guru senior atau kepala sekolah akan memasuki purna tugasatau pensiun. Dengan cara ini siswa akan selalu memiliki empatisebagain bagian dari tanggungjawab sosial.e. Pertemuan Perumusan Tujuan, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan yang sengajadiadakan atas inisiatif guru dan/ atau siswa untuk merumuskan visis atautujuan sekolah. Misalnya :simulasi rapat sekolah untuk merumuskanrencana pemugaran sekolah. Dengan cara itu siswa akan meliki rasa
memiliki sekolahnya dan pada gilirannya akan menumbuhkan kecintaandan tanggungjawab terhadap sekolahnya tanpa harus diminta.10f. Pertemuan legislasi, merupakan strategi pengembangan sikap demokratisdan bertanggungjawab melalui pertemuan untuk merumuskan ataumenyususn norma atai aturan yang akan berlaku di sekolah. Misalnya:kapan siswa bolah tidak memakai pakaian seragam sekolah satu haridalam seminggu kemudian menuangkannya secara konsensus menjadisalah satu butir aturan dalam tatatertib sekolah. Dengan cara ini siswaakan mampu berpikir normatif.g. Pertemuan Evaluasi Aturan, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan untukmengevaluasi pelaksanaan norma atau aturan yang telah disepakati danberlaku di sekolah. Misalnya: simulasi rapat tentang peraturan tentanghari bebas berpakaian satu hari dalam seminggu kemudian secarakonsensus menyempurnakan butir aturan dalam tatatertib sekolah ituagar lebih adil. Dengan cara ini siswa akan mampu berpikir normatif –evaluatif.h. Pertemuan Perumusan Langkah kegiatan merupakan strategipengembangan sikap demokratis dan bertanggungjawab melaluipertemuan untuk menetapkan prioritas atau tahapan kegiatan yang akandilakukan oleh siswa di bawah supervisis sekolah . misalnya ;simulasirapat penentuan prioritas kegiatan kesiswaan untuk satu tahunmendatang. Dengan cara itu siswa akan mengerti dan terbiasamenentukan prioritas dikaitkan dengan ketersediaan waktu atau dana.i. Pertemuan Evaluasi dan Balikan merupakan strategi pengembnagansikap demokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan untukmemberikan masukan terhadap pelaksanaan kebijakan sekolah atasdasar hasil monitoring kelompok siswa dan / atau guru yang sengajaditugasi untuk itu. Contohnya: simulasi dengar pendapat sekolah untukmendapatkan masukan pelaksanaan kebijakan larangan merokok disekolah. Dengan cara ini siswa akan selalu berpikir reflektif dan evaluatif.j. Pertemuan Refleksi Belajar merupakan staretgi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melelui pertemuan pengendapan danevaluasi terhadap proses dan atau hasil belajar setelah selesai satu ataubeberapa pertemuan. Contohnya: pertemuan untuk meminta siswameniali kemajuan belajarnya dalam satu semester. Dari pertemuan iniguru akan memperoleh masukan dari siswa tentang hal-hal yang perludiperbaiki dalam pembelajaran, dan siswa akan mendapatkan masukantentang pencapaian kompetensi yang dipersyaratkan dan tindak lanjutpeningkatan intensitas belajar lebih lanjut.k. Forum siswa, merupakan strategi pengembangan sikap demokratis danbertanggungjawab melalui pertemuan untuk memberi kesempatan siswasecara individual atau kelompok menyajikan pendapatnya hasilpemahaman terhadap sumber informasi atau projek belajar yangdilakukan atas tugas guru atau atas inisiatif sendiri. Misalnya, curahpendapat (brainstorming) tentang pelanggaran tatatertib lalu lintas .11Dengan cara ini siswa akan terbiasa bertanggungjawab atas pendapatnyadan mau mendengarkan pendapat orang lain dan jika ternyata salah mau
mengakui kekurangannya itu.l. Pertemuan Pemecahan Masalah, merupakan strategi pengembangansikap demokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan terencanauntuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar ataulingkungan daerah atau nasional yang menyangkut kehidupan siswa,seperti pemecahan masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.Dengan cara ini siswa akan terlatih memecahakan masalah melaluilangkah berpikir kritis dan kreatif.m. Pertemuan Isu Akademis, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan terencana untukmembahas masalah akademis. Misalnya , pembahasan isu tentang gizi,cara hidup sehat, perubahan cuaca, dan korupsi yang terkait lingkungandaerah atau nasional yang tidak secara langsung menyangkutnkehidupan siswa, seperti pemecahan masalah busung lapar, flu burung,pemogokan buruh. Dengan cara ini siswa akan terlatih memecahkanmasalah akademis secara populer melalui langkah berpikir ilmiah secarakritis dan kreatif.n. Pertemuan Perbaikan Kelas, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan kelas untukmembahas atau memecahkan masalah yang menyangkut kehidupansiswa di kelasnya atau di lingkungan sekolahnya, seperti pemecahanmasalah bolos, tata tertib sekolah. Contohnya, diskusi tentang upayamemperbaiki situasi sekolah. Dengan cara ini siswa akan terlatihmemecahkan masalah yang aeda di kelasnya melalui langkah yangdemokratis.o. Pertemuan Tindak lanjut merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan terencana untukmembahas tindak lanjut dari suatu kegiatan berseri di lingkungan sekolah.Dengan cara ini siswa akan terlatih memecahkan masalah yang ada dikelasnya melalui langkah yang demokratis.p. Pertemuan Perencanaan, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan terencana untukmenyusun rencana bersama. Misalnya, merencanakan piknik akhir tahun, pentas seni tahunan, pemilihan pengurus kelas atau OSIS . dengan caraini siswa akan terlatih menyususn rencana yang layak melaluikesepakatan.q. Pertemuan pemgembangan Konsep, merupakan strategi pengembangansikap demokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan terencanauntuk menyususn suatu gagasan baru yang dimaksudkan untukmendapatkan bantuan, atau menyarankan pemecahan atasmasalahyang cukup pelik. Contohnya, diskusi kelonpok untuk menyusun gagasanDesa Sejahtera , Sekolah Teladan , Sekolah Unggulan, dan12sebagainya.Dengan cara ini siswa akan terlatih membangun kerangkakonseptual dan mengajukan pemecahan secara konseptual untukmemecahkan masalah.r. Pemecahan situasi Pelik, merupakan strategi pemgembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melaui pertemuan untukmemecahkan masalah yang terkait pada keadaan yang pelik ataudilematik. Seperti: penetapan pilihan membolehkan atau melarang siswa
untuk melakukan pendakian gunung atau kegiatan yang mengandungresiko. Dengan cara ini siswa akan terlatih mempertimbangkan resiko daristiap keputusan melalui lantgkah berpikir kritis dan aspiratif.s. Kotak Saran, merupakan strategi pengembangan sikap demokratis danbertanggungjawab melalui pengumpulan pendapat secara bebas danrahasia untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekolah ataulingkungan sekitar.misalnya, masukan ke dalam kotak ini pendapat andatentang cara meningkatkan kegiatan sekolah kita. Dengan cara ini siswaakan terlatih menyampaiakan pendapat dan menghormati privacy atauhak pribadi orang lain.t. Pertemuan dalam Pertemuan, merupakan strategi pengembangan sikapdemokratis dan bertanggungjawab melalui pertemuan kelompok kecildalam konteks pertemuan klasikal atau pertemuan besar. Dengan cara inisiswa akan terlatih dan selalu berusaha untuk memelihara .
Memahami Materi dan Mampu Mempelajarkan Hukum Dan Penegakan Hukum.
07AGU2010Tinggalkan sebuah Komentar
by rimancolection in Uncategorized
HUKUM DAN PENEGAK HUKUMSebagai makluk pribadi mempunyai sifat, watak, kehendak, dan kepentingan nya masing-masing. kehendak dan kepentingan setiap individu mungkin sejalan atau mungkin berbeda bahkan bertentangan dengan kehendak dan kepentingan individu lainnya. Bertentangan kepentingan antar individu ini mengakibatkan terganggunya pemenuhan kepentingan para individu itu sendiri.kebutuhan inilah yang menjadi cikal-bakal terbentuknya tata kehidupan bersama yang di kenal dengan tata kehidupan bermasarakat.Pergaulan kehidupan manusia dalam masarakat di atur oleh berbagai macam kaedah atau norma, yang hakikatnya bertujuan untuk menghasilkan kehidupan bersama yang tertib dan tentram.di dalam pergaulan hidup tersebut manusia mendapat pengalaman-pengalaman tentang bagaimana memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup ,baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan-kebutuhan bersifat sekunder atau tersier.pengalaman-pengalam antentang bagaimana memenuhi kebutuhan hidup ini menghasilkan nilai-nilai fositif maupun negatif sehinga manusia mempunyai konsepsi-konsepsi abtrak mengenai apa yang baik dan harus di anut ,dan apa yang buruk dan harus di hindari .sistem nilai tersebut sangatperpengaruh terhadap pola-pola pikiran manusia ,yang merupakan suatu pedoman mental baginya.
Pola-pola pikiran manusia mempengaruhi sikapnya atau kecendrungan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu terhadap manusia ,benda maupun keadaan-keadaan .sikap-sikap manusia ini selanjutnya membentuk
kaedah-kaedah oleh karena manusia cendrung untuk hidup teratur dan manusia-manusia adalah berbeda-beda .oleh sebap itu di perlukan patokan-patokan yang berupa kaedah-kaedah .dengan demikian dapat di katakana bahwa kaedah atau norma merupakan paktor-paktor atau pedoman-pedoman prihal tingkah laku yang di harapkan.di dalam kehidupan manusia sehari-hari,terhadap bagai macam kaedah atau norma yang mengatur peri kehidupannya .berkenaan dengan kaedah-kaedah atau norma tersebut ,kita mengenal berbagai kaedah atau norma yang meliputi norma agama ,norma kesusilaan, norma kesopanan ,norma adat,dan norma hukum.
Hukum adalah suatu organisasi paksaan. sebab hukum melekatkan kondisi-kondisi tertentu terhadap pengunaan paksaan di dalam hubungan-hubungan antara manusia ,pengesahan pengunaan paksaan hanya oleh individu-individu tertentu dan hanya di bawah kondisi-kondisi tertentu.hukum menyebabkan pengunaan paksaan sebagai monopoli masarakat .sunguh karena monopoli pengunaan tindakan paksaan bahwa hokum menciptakan ketentraman masarakat.pedamayan adalah suatu kondisi dimana tidak dapat pengunaan paksaan .menurut pengertian ini,hukum hanya memberikan perdamayan relatif ,bukan absolute,dimana hukum mencabut hak para individu untuk mengunakan paksaan tetapi mencadangkan nya kepada masarakat .perdamayan hukum bukan suatu kondisi dari ketidaan paksa mutlak ,suatu keadaan anarkis ;perdamayan hukum adalah suatu kondisi monopoli paksaan ,suatu monopoli paksaan oleh masarakat.di tinjau dari sumber-sumbernya ,hukum hukum dapat kita golongkan kedalam klasifikasi berikut.1.hukum undang-undang 2.hukum persetujuan 3.hukum traktat (perjanjian antar Negara) 4.hukum kebiasaan dan hokum adapt
5.hukum yurifrudensi.Di tinjau dari bentuknya hukum dapat di bedakan lebih lanjut kedalam berikut ini. 1.hukum tertulis 2.hukum tidak tertulis. di tinjau dari sudut kepentingan yang di atur nya,hukum dapat di golongkan ke dalam hukum privat dan hukum publik, hukum seragam ,hukum beraneka ragam,hukum beraneka ragam di maksudkan sebagai hukum antar tata hukum .hukum beraneka ragam antara lain berikut ini. a.hukum antarwaktu b.hukum antar tempat c.hukum antargolongan d.hukum antaragama e.hukum privat internasional .
Pergolongan hukum berikutnya adalah pergolongan ataranya hukum formaldengan hukum metrial .hukum pormal sering di samakan
dengan hokum acara ,yakni hukum yang mengatur tentang tata cara bagaimana kaida-kaidah hukum(metrial) di pertahan kana tau di
laksanakan yang di maksud dengan hukum metrial ialah ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hujud dari hubungan-hubungan hukum itu
sendiri dengan kata lain hukum metrial adalah hukum yang mengatur tentang isi dari hubungan-hubungan hukum .atas dasar tinjauan apa dalam suatu cabang hukum di utamakan tentang keharusan/larangan ataukah tentang sangsinya maka kita dapat membedakan 1.hukum kaidah(normenrecht) 2.hukum sangsi(sanctienrecht).Konsep-konsep penting berkenaan dengan peraturan hukum ,yang meliputi norma ,saksi ,delik (tindakan pidana) ,kewajiban hukum ,tanggung jawab
hukum ,dan hak hukum.norma prilaku yang di atur dalam peraturan hukum memuat keharusan-keharusan (gobod) dan atau larangan-larangan (Verbod)Sanksi merupakan konsekuensi dari perbuatan yang dianggap merugikan masyarakat dan yang harus dihindarkan. Sanksi diberikan oleh tata hukum dengan maksud untuk menimbulkan perbuatan tertentu yang dianggap dikehendaki oleh pembuat undang-undang. Sanksi merupakan tindakan memaksa untuk menjamin perbuatan manusia yang dikehendak oleh peraturan hukum. Pada hukum pidana kita kenal sanksi pidana.
Berkenaan dengan hukuman pidana, terdapat dua jenis hukuman, yaitu hukuman pokok dan hukuman tambahan. Pasal 10 KUHP menyebutkan “Hukuman-hukuman itu adalah berikut ini.
1. Hukuman-hukuman pokoka) Hukuman mati.
b) Hukuman penjara.
c) Hukuman kurungan.
d) Hukuman denda.
2. Hukuman-hukuman tambahana) Pencabutan dari hak-hak tertentu, b) Penyitaan dari benda-benda tertentu, c) Pengumuman dari putusan hakim.
Untuk memahami lebih lanjut tentang norma dan sanksi, perhatikanlah kutipan pasal-pasal dari peraturan hukum berikut.
Pasal/ 362 KUHP“Barang siapa mengambil sesuatu benda yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk menguasai benda tersebut secara melawan hukum karena salah telah melakukan pencurian,dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 5 tahun atau dengan.
Pasal 1365 KUHP Perdata“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
Konsep hukum berikutnya adalah “delik”. Dalam hukum pidana istilah delik atau“strafbaar feit” lazim diterjemahkan sebagai tindak pidana, yaltu suatu perbuatan yang bersifat melawan hukum (wederrechtelijk atau on rechtmatige)Dalam hukum perdata istilah delik tidak lazim digunakan.
Untuk menyebut seseorang melakukan delik, biasanya digunakan istilah seseorang telah melakukan wanprestasi. Namun demikian. Delik-baik dalam lapangan hukum pidana maupun hukum perdata, dapat didefmisikan sebagai perbuatan seseorang terhadap siapa sanksi sebagai konsekuensi dari perbuatannya itu diancamkan.fakta tentang delik bukan hanya terletak pada suatu perbuatan tertentu saja, melainkanjuga pada akibat-akibat dari perbuatan tersebut.Di dalam ilmu pengetahuan hukum pidana, dikenal beberapa macam jenis delik (Lamintang, 1984), antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.1. Delik formal
Delik yang dianggap telah sepenuhnya terlaksana dengan dilakukannya suatu perbuatan yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Contohnya, Pasal 209, 210, 242, 362 KUHP.
2. Delik material
Delik yang dianggap telah sepenuhnya terlaksana dengan ditimbulkannya akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang. Contohnya, Pasal 149, 187, 338, 378 KUHP.
3. Delik komisi
Delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan (verbod) menurut
undang-undang, yang terjadi karena melakukan suatu. Contohnya, Pasal
212,263, 285, 362 KUHP.
4. Delik omisi
Delik yang berupa pelanggaran terhadap keharusan (gebod) menurut
undang-undang, yang terjadi karena dilalaikannya suatu perbuatan yang
diharuskan. Contohnya, Pasal 217, 218, 224, 397 angka 4 KUHP.
5. Delik kesengajaan
Delik yang mengandung unsur kesengajaan. Contohnya, Pasal 338
KUHP.
6. Delik kelalaian
delik yang mengandung unsur kelalaian. Contoh Pasal 359 KUHP.
7. Delik aduan
Delik yang hanya dapat dituntut apabila ada pengaduan dari orang yang dirugikan. Contoh Pasal 72 – 75, 284 ayat (2), 287 ayat (2) KUHP.
8. Delik biasa
Delik yang dapat dituntut tanpa diperlukan adanya suatu pengaduan.
Contoh Pasal 362, 338 KUHP.
9. Delik umum
Delik yang dapat dilakukan oleh setiap orang.
10. Delik khusus
Delik yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.
Hal-hal yang berkaitan erat dengan konsep delik ialah konsep kewajiban hukum. Konsep kewajiban hukum merupakan pasangan dari konsep norma hukum. Konsep kewajiban hukum menunjuk hanya kepada individu terhadap siapa sanksi ditujukan dalam hal dia melakukan delik. Menurut hukum dia diwajibkan menghindari delik jika delik itu berupa tindakan positif maka dia.diwajibkan untuk tidak melakukan tindakan tersebut jika delik itu berupa kelainan untuk melakukan suatu tindakan tertentu (delik omisi) maka di diwajibkan untuk melakukan tindakan tersebut.dengan
demikian ,kewajiban hukum adalah kewajiban untuk menghindari delik adalah kewajiban si subjek untuk “untuk mengetaui` norma hukum.satu
konsep yang di hubungkan dengan konsep kewajiban hukum adalah konsep tangung jawab hukum .berati di bertangung jawab atas suatu saksi dalam hal melakukan suatu perbuatan yang bertentangan.
Perlu untuk membedakan istilah kewajiban hukum dari tanggung jawab hukum tatkala sanksi tidak atau tidak hanya ditujukan kepada pelaku delik langsung, melainkan juga kepada para individu lain yang menurut hukum mempunyai hubungan dengan pelaku langsung. Dalam hukum masyarakat beradab, individu yang diwajibkan kepada perbuatan tertentu, dalam keadaan normal adalah juga orang yang bertanggung jawab atas perbuatan tersebut. Biasanya orang bertanggung jawab hanya terhadap perbuatannya sendiri, bertanggung jawab terhadap delik yang dilakukannya sendiri. Tetapi ada kasus-kasus kekecualian di mana seseorang menjadi bertanggung jawab terhadap perbuatan yang merupakan kewajiban dari seseorang lainnya, menjadi bertanggung jawab terhadap suatu delik yang dilakukan oleh orang lain. Tanggung jawab dan juga kewajiban menunjuk kepada delik itu juga, tetapi kewajiban selalu menunjuk kepada delik dari pelaku itu sendiri, sementara tanggung jawab seseorang dapat menunjuk kepada suatu delik yang dilakukan oleh orang lain.
Norma hukum mengandung kewajiban dan tanggung jawab. Norma hukum mengandung arti kewajiban dalam hubungan dengan orang yang berpotensi sebagai pelaku delik; pelaku delik, tetapi juga terhadap individu-individu lainnya yang mempunyai suatu hubungan yang ditentukan menurut hukum dengan si pelaku delik. Pelaku delik adalah seseorang yang perbuatannya karena telah ditentukan oleh tata hukum, merupakan kondisi dari suatu sanksi yang ditujukan terhadapnya atau terhadap individu lainnya yang mempunyai suatu hubungan yang ditentukan menurut hukum dengan pelaku delik. Subjek.
Konsep kewajiban biasanya dibedakan dari konsep hak .kita hanya berkepentingan dengan istilah hak hukum. Orang lazim membuat perbedaan antara 2 hak macam hak yaitu:
(1).jus is rem,yaitu hak atau suatu barang dan(2) jus is personam,yaitu hak untuk menuntut seorang untuk menurut
sesuatu cara tertentu yakni hak atas perbuatan seorang lainya.Jika hak itu adalah hukum maka hak tersebut harus merupaka hak atas perbuatan seseorang lainnya ,atas perbuatan yang menurut hukum merupakan kewajiban dari seorang lainnya .hak hukum masarakat kan kewajiban dari seseorang lainnya .kewajiban ini adalah dengan sendirinya tatkala kita berbicara tentang suatu hak atas perbuatan diri seseorang lainya.
Keberadaan atau ketidak hak masarakat suatu norma umum yang mengatur perbuatan manusia.oleh sebap itu jika ada suatu pernyataan tentang hak
hukum maka suatu peraturan hukum harus di saratkan .tidak tidak mungkin ada hak hukum sebelum ada hukum itu sendiri .selama suatu hak tidak“dijamin“oleh peraturan hukum maka hak itu belum merupakan hak hukum Hak ini dibuat menjadi hak hukum pertama-tama oleh jaminan dan peraturan hukum. Ini berarti bahwa hukum mendahului atau bersamaan dengan hak tersebut.
Berkenaan dengan hak dan kewajiban tersebut di atas, lazim dibedakan dua kerakter yang berbeda, yaitu, hak dan kewajiban mutlak di satu pihak dan hak dan kewajiban relatif di pihak lainnya. Kewajiban relative adaah kewajiban yang dimiliki seseorang relatif terhadap seseorang individu yang di tunjuk sementara kewajiban mutlak adalah kewajiban yang dimiliki orang terhadap sejumlah individu tak terbatas atau terhadap semua individu lainya. Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya maka dibentuk lembag Penegakan hukum (law enforcers), antara lain Kepolisian, yang
berpungsi utama sebagai lembaga penyidik; Kejaksaan, yang sebagai lembaga penuntut; Kehakiman, yang berfunsi sebagai lembaga pemutus/pengadilan, dan lembaga Penasihat atau bantuan hukum.A.KEPOLISIANKepolisian negara ialah alat penegak hukum yang terutama bertugas memelihara keamanan di dalam negeri. Dalam kaitannya dengan hukum hususnya Hukum acara Pidana, Kepolisian negara bertindak sebagai penyelidik dan penyidik. Menurut Pasal 4 UU nomor 8 tahun 198 tentang undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHP), Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara RI. Penyelidik mempunyai wewenang.
1. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak
Pidana;2. mencari keterangan dan barang bukti;
3. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri;
4. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab.
Atas perintah penyidik, penyelidik dapat melakukan tindakan berupa:
1. penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan
penyitaan;2. pemeriksaan dan penyitaan surat;
3. mengambil sidikjari dan memotret seseorang;
4. membawa dan menghadapkan seorang pada penyidik.
Setelah itu, penyelidik berwewenang membuat dan menyampaikan
laporan hasil pelaksanaan tindakan tersebut di atas kepada penyidik.
Selain penyelidik, polisi bertindak pula sebagai penyidik. Menurut Pasal
6 UU No. 8/1981 yang bertindak sebagai penyidik, yaitu:
1. pejabat Polisi negara Republik Indonesia;
2. pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang.
B. KEJAKSAANJaksa adalah pejabat yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai
penuntut umum serta melaksanakan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Jadi, Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka Jaksa (penuntut umum) berwewenang, antara lain untuk- a) menerima dan memeriksa
berkas perkara penyidikan; b) membuat surat dakwaan; c) melimpahkan perkara ke Pengadilan Negeri sesual dengan peraturan yang berlaku; d) menuntut pelaku perbuatan melanggar hukum (tersangka) dengan hukuman
tertentu; e) melaksanakan penetapan hakim, dan lain-lain.Khusus dalam bidang Pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang untuk :
(1) melakukan penuntutan dalam perkara pidana;
(2) melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
(3) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat (yaitu keputusan yang dikeluarkan oleh menteri kehakiman)
(4) melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
C. KEHAKIMANKehakiman merupakan suatu lembaga yang diberi kekuasaan untuk mengadili. Sedangkan Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. Menurut Pasal 1 UU nomor 8/1981 mengadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang tersebut.
dalam Pasal 5 UU Nomor 14 Tahun 1970 ditegaskan bahwa pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Demikian pula dalam Pasal 1 disebutkan bahwa . Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya negara Hukum RI,
Dalam Pasal 10 ayat 1 Undang-undang No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman ditegaskan bahwa kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh badan pengadilan dalam 4 lingkungan, yaitu :
(1) Peradilan Umum
(2) Peradilan Agama
(3) Peradilan Milker
(4).Peradilan Tata Usaha Negara.
Keempat lingkungan peradilan tersebut, masing-masing mempunyai lingkungan wewenang mengadili tertentu dan meliputi badan peradilan secara bertingkat.Peradilan militer, peradilan Agama, dan peradilan Tata Usaha Negara merupakan peradilan khusus karena mengadili perkara-perkara tertentu atau mengadili golongan rakyat tertentu. Sedangkan peradilan umum merupakan peradilan bagi rakyat pada umumnya baik mengenai perkara Perdata maupun perkara Pidana.
Pembelajaran Materi Hukum dan Penegakan HukumOleh sebab itu, pendidikan hukum sebagai salah satu bentuk upaya penanaman kesadaran akan norma tingkah laku dalam masyarakat, dipandang sangat strategis untuk diberikan pada seluruh jenis dan jenjang pendidikan persekolahan.
Penanaman nilai-nilai dan norma-norma sosial kemasyarakatan merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari proses sosialisasi anak menuju realita kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat.
Program pendidikan hukum (law-related education) di persekolahan
hendaknya diarahkan untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar mereka kelak dapat berpartisipasi secara efektif dalam lembaga-lembaga hukum. Tujuan utama dari pendidikan hukum, seperti dikemukakan oleh Bank (1977: 258-259) adalah untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh hak-hak hukumnya secara maksimum dalam masyarakat.Center for Civic Education (CCE) dalam NationalStandards for Civics and Government (1997) mengembangkan sejumlah
bahan ajar yang berkaitan dengan pendidikan hukum, antara lain meliputi:
(1) fungsi dan tujuan dari peraturan dan hukum,(2) kedudukan hukum dalamsistem pemenntahan konstitusional,(3) perlindungan hukum terhadap hak-hak ind.vidu,(4) kriteria untuk mengevaluasi peraturan dan hukum(5) hak warga negara, dan(6) tanggung jawab warga negara.Dengan menyimak paparan di atas maka pendidikan hukum hendaknya diarahkan pada pembelajaran materi hukum dan penegakan hukum. Pembelajaran tentang materi hukum bertujuan untuk membekali siswa dengan sejumlah pengetahuan tentang norma-norma hukum yang mempengaruhi kehidupannya sehingga tumbuh kesadaran hukum pada diri mereka yang pada gilirannya mereka dapat menampilkan kepatuhan secara sukarela dan sikap menghormati terhadap norma-norma hukum yang berlaku.Di pihak lain, pembelajaran tentang sistem peradilan dan lembaga-lembaga penegakan hukum diharapkan dapat membekali siswa dengan mekanisme, kelembagaan dan sistem peradilan dalam menegakkan norma-norma hukum.
Keadaan hidup manusia dalam masyarakat modern dewasa ini berubah sangat pesat. oleh sebab itu, pembelajaran di abad sekarang ini hendaknya memperhatikan arus dan laju perubahan yang terjadi. Pembelajaran perlu membina pola berpikir, keterampilan dan kebiasaan, yang terbuka dan tanggap, yang mampu menyesuaikan diri secara manusiawi dengan perubahan. Kalau tujuan pembelajaran adalah menumbuhkan dan menyempurnakan pola laku, membina kebiasaan dan kemahiran menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah-ubah maka metode
pembelajaran harus mampu mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku, membina kebiasaan, dan mengembangkan kemahiran untuk menyesuaikan diri.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan sebagai prinsip pembelajaran adalah:
(1) tingkat kesulitan, dan
(2) tingkat kemampuan berpikir.
Tingkat kesulitan berkenaan dengan beban belajar (learning task), sedangkan tingkat kemampuan berpikir berkenaan dengan
kemampuan kognitif siswa. Kemampuan berpikir, menurut sejumlah hasil riset adalah bertahap dan berjenjang mulai dari yang sederhana/mudah kepada yang kompleks/rumit.Perlu di tegaskan lagi bahwa model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa belajar ,terutama mendorong siswa berpikir adalah model pelajaran inkuri .mengapa ingkuri? model ini sangat ampuh merangsang siswa berpikir ( kritis ,kreatif ,induktif, dedukif) inkuiri pada hakekatnya adalah
bertanya atau mempertanyakan .terhadap banyak ragam model pelajaran inkuiri dari mulai yang sederhana hinga yang kompleks.
MATERI DAN PEMBELAJARAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA DAN SEMANGAT KEBANGSAAN
MATERI DAN PEMBELAJARAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DAN SEMANGAT
KEBANGSAAN
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan
Bangsa adalah sekelompok masarakat yang bersatu atau dipersatukan adanya
persamaan nasip dan pengelaman di masa lampau mempunyai cita-cita serta tujuan
yang sama untuk kehidupan di masa depan.
Menurut Surjomiharjdjo (1989) perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan di
Negara-negara asia yang pernah mengalami prosess penjajahan,pada umumnya
mencapai puncak pada pertengahan abad ke 20 yakin melalui proses dekolonisasi
antara tahun1945-1955 negara-negara yang merdeka dalam priode tersebut selain
Indonesia adalah libanon dan srilangka (21 juni 1945),yordania (22Maret 1946),pilipina
(4 juli 1946),India dan Pakistan (15 agustus 1947) ,burma atau miyanmar(4 januari
1948),srilangka(4 febuari 1948),Vietnam(20 juli 1954),dan masih banyak lagi Negara-
negara lain yang merdeka yang utama setelah diadakan nya konfrensi asia – afrika di
bandung pada tahun 1955.
Perjuangan untuk melepaskan diri kungkungan penjajah telah dilakukan di berbagai
daerah di nusantara jauh sebelum abad ke 20.hanya perjuangan nya belum bersifat
nasional atau kebangsaan untuk membentuk suatu Negara bangsa.perjuangan
dilakukan sejumlah kerajaan untuk mengusir penjajah dari daerah atau kerajaan tentu
secara local sehinga sering di buat perjuangan kedaerah atau lokasi.
Hamper semua orang yang ada di wilayah ini pernah merasa bagai mana merasakan
sakit dan penderitaan selama selama dalam penjajahan misalnya,pengelaman
penderitaan selama di terapkannya peraturan tanam paksa(cultuur stesel)oleh van den
bosch tahun 1828.seorang gubenur jendral kepercayaan ratu Wilhelm 1dalam
pemerintah hindi belanda .sistem tanam paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian
dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang di tentukan oleh pemerintah dan
hasilnya di serahkan kepada pemerintah .adapun pokok-pokok peraturan tanaman
paksa itu sebagai berikut,
1. petani wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya yang akan di tanami oleh tanaman
wajib ,yang akan di perdagangkan oleh pemerintah tanaman wajib iut berupa
trauma(nila),tebu,tembakau,kopi.
2. hasil tanaman wajib di serahkan kepada pemerintah dengan harga yang telah di
tetapkan oleh pemerintah.
3. tanaman yang di kenakan tanaman wajib di sebabkan dari pajak tanah.
4. tanah yang di peruntukan bagi pemeliharaan tanaman wajib ,tidak tidak boleh
melebihi tenaga kerja demi pengarapan tanah (sawah)
5. mereka yang tidak memiliki tanah ,di kenakan wajib kerja di perkebunan selama 65
hari setahun.
6. kerusakan tanaman wajib di luar kesalahan petani di tangung oleh pemerintah.
Rakyat dip eras bukan hanya tenaga melainkan juga kekayaan nya sehingga
mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin .apalagi ketika di berlakukannya
system peremi,banyak pelaksanaan tanam paksa yang berlomba-lomba untuk mencari
keuntungan pribadi .di pihak lain ,pemerintah belanda mendapatkan kekayaan yang
berlimpah untuk membangun Negara yang mengantarnya menjadi Negara industri di
eropa.
Tengah-tengah penderitaan rakyatnusantara akibat praktis cultuur stelsel ,sedangkan di
negeri belanda sendiri menjadi proses pembangunan besar-besaran hasil keringat
rakyat di nusantara yang mengalami pembodohan proses pembodohan dan
kemiskinan ,muncul pula suara –suara yang ingin membela rakyat jajahan di perlemen
belanda yangterutama dari partai liberal yang memenangkan pemilu saat itu.orang
yang menaruh simpati atas penderitaan rakyat di nusantara itu adalah berikut ini.
1.baraon Van houvell,seorang pendeta berkerja bertahun-tahun di wilayah nusantara
sehinga tahu kondisi rakyat di tanah air saat ini.ketika kembali kenegara belanda ,ia
menjadi anggota parlemen dan membeberkan tentang kesengsaraan rakyat di
Indonesia.
2.Eduard douwes dekker,terkenal dengan nama samaran multatuli,berkas asisten
residen lebak yang minta berhenti karena tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat
lebak akibat penjajah belanda .dalam bukunya ‘Max Heventer’yang di tulis tahun 1960
mengambarkan bagaimana gambaran penderitaan rakyat benteng akibat penjajah
belanda.
3.Mr.Van Deventer,yang gigih membela kepentingan rakyat Indonesia dan berpendapat
bahwa belanda mempunyai hutang budi kepada rakyat Indonesia.hutang ini harus di
bayar oleh belanda dan ia mengusulkan agar belanda menerapkan Etische politic,yaitu
politik balas bidi yang terdiri dari tiga program:edukasi,tranmigrasi,dan irigasi .semua
program ini hendaknyadi laksanakan semata-mata hanya untuk memabantu rakyat
Indonesia namun,kenyataan jauh dari harapan rakyat nusantara.
Terbukti setelah adanya politik balas budi ,ada rakyat Indonesia ada rakyat Indonesia
yang mulai sadar atas nasipnya ,dimana banyak kepincangan social ,kebodohan dan
kemiskinan yang merajalela .mereka mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar
akan nasip bangsa ini lah yang selanjutnya menjadi tokoh-tokoh pergerakan dan
kebangkitan nasional.
Membagi masa perjuangan kebangsa atas lima demensi yaitu:(1).pergerakan
politik(2)pengerakan serikat perkerja(3)pergerakan keagamaan (4)pergerakan wanita
dan(5)pergerakan pemuda.
Lima demensi pergerakan pada masa penjajahan belanda ini di bagi lagi menurut kurun
waktu sebagai berikut:
I .Masa 1908-1920
II .Masa 1920-1930
III.Masa 1930-1942
Ada tiga jenis pergerakan politik pada masa 1908-1920 iakah berikut ini:
1.organisasi-organisasi Indonesia yang terdiri atas Budi utomo,sarekat
islam,perkumpulan-perkumpulan berdasarkan kedaerahan.
2.perkumpulan campuran ,yakni bangsa Indonesia da nbukan bangsa Indonesia,seperti
insulinde,national indische partij,De indischepartij-Douwes dekkter,indische social
demicratische Vereeninging-sneevliet,indische social democratische partij.
3.kumpulan campuran yang bertujuan Indonesia tetap dalam ikatan dengan Negara
belanda.
Pergerakan politik pada masa 1920-1932 untuk organisasi Indonesia meliputi partai
komunis indonesai,sarekat islam ,budi utomo,penghimpunan Indonesia ,dtudie club-
studie club,partai nasional indonesiaperkumpulan berdasarkan kedaerahan dan
golongan berdasarkan keagamaan ,sedangkan perangkat politik pada masa 1930-1942
meliputi pendidikan nasional Indonesia ,partai Indonesia ,gerindo,partai persatuan
Indonesia ,budi utomo ,partai rkayat Indonesia,persatuan bangsa indonesiapartai,
Indonesia raya,,partai Indonesia raya ,PSSI, parii,penyedar,PII,dan PSII ke-2
pekumpulan berdasarkan daerah ,golongan berdasarkan keagamaan ,GAPI,dan mjlis
rakyat Indonesia.
1.budi utomo,di dirikan di Jakarta pada tanggal 20 mei 1908 yang di latar belakangi
oleh propaganda,Dr.wahidin,sudirohusodo untuk melanjutkan bangsa Indonesia di
bidang pengajaran.
Pada kongres pertama Budi Utomo ,05 oktober 1908 di yokyakarta ,kongres berhasil
menetapkan tujuan kumpulan ,yaitu berikut ini:
Kemajuan yang selaras (harmonis)buat Negara dan bangsa ,terutama degan memajukan
pengajaran ,pertanian ,perternakan dan dagang,teknik dan industri,kebudayaan
(kesenian dan ilmu).
2.sarekat islam,di dirikan di solo tahun 1911 oleh haji samanhudi.semula namanya
sarekat dagang islam (SDI).
a.pandangan bangsa tionghua yang telah banyak menghambat perdangangan
Indonesia ,seperti monopoli bahasa-bahsa batik dan tingkah laku sombong orang
tionghua telah terjadinya repolusi di tionghua.
b.semangkin meningkatnya penyebaran agama Kristen di tanah airdan adanya ucapan
sehinga perlemen belanda tentang tipisnya kepercayaan beragama orang Indonesia.
c.cara adapt istiadat lama yang terus di pakai di daerah-daerah kerajaan yang makin
lama makin di rasakan sebagai penghinaan.
Sampai tahun 1912,sarekat islam tidak mencantumkan tujuan politik dalam angaran
dasarnya karena pada saat itu pemerintah belanda melarang mendirikan partai
politik.hal ini di tegaskan dalam kongres sarekat islam pertama ,26 januari 1913 di
Surabaya yang di pimpin oleh Tjokroaminoto bahwa sarekat islam bukan partai politik
dan tidak beraksi melawan pemerintah belanda.
Kongres ketiga di bandung 17-24 juli 1916,di namakan kongres nasional
3.perkumpulan pasundan,di dirikan pada bulan September 1914 di Jakarta angaran
dasar mirip dengan budi utomo hanya di tujukan untuk daerah pasundan saja .sebelum
tahun 1920 ,pasundan tidak bergerak dilapangan polotik melainkan di bidang
kebudayaan pasundan merupakan organisasi yang bukan hanya untuk orang kelompok
atau melainkan juga untuk kelompok rakyat kecil
4.serikat Sumatra,di dirikan pada tahun 1918 oleh orang orang Sumatra yang ada di
Jakarta menjelang pendirian Volksraad .sarana program kerja serikat Sumatra adalah
politik dengan tujuan (1)meningkatkan pengaruh bangsa Indonesia dalam pemerintah
negeri sehinga pada giliran dapat tercapai pemerintahan sendiri (2)memperjuangkan
hak pemerintahan daerah (otonomi)seluas-luasnya dengan prinsip
demokrasi(3)mencegah terjadinya pertentangan antar kelompok ,kelas ataupun antara
suku bangsa .di bidang ekonomi ,perkumpulan ini ingin juga memajukan perekonomian
Indonesia.
5.perkumpulan orang ambon,ada beberapa perkumpulan orang ambon,seperti
``Wilhelmina``di idrikan tahun 1908 di magelang oleh kaum militer yang berusaha
saling hidup rukun ,mengerakan hubungan dengan Negara belanda serta mengajuka
npengajaran .perkumpulan Ambonsch student fonds oleh Dr.Tehupeiory tahun 1909
yang berusaha memberikan penerangan tentang hal dan kesempatan belajar dan
memberi sokong uang kepada pelajar-pelajar yang cakap.selain itu ada perkumpulan
orang ambon yang berusaha memajukan pengajaran dan penghidupan rakyat
ambon;``Mena muria``di dirikan tahun 1913 di semarang yang betujuan mencapai
kemajuan dan kemakmuran golongan ambon ;dan ``Sou Maluku Ambon``yang di
dirikan berapa tahun kemudian untuk memajukan perekonomian penduduk.
Pada priode tahun 1920-1930 di tandai oleh berdiri nya berbagai organisasi yang
bersifat kedaerahan dan organisasi yang cukup besar pengaruhnya dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia ,partai nasional Indonesia (PNI).semula organisasi ini
bernama perserikatan nasional Indonesia ,di dirikan di bandung 4 juli 1927 yang
menampung semua orang yang ketika itu tidak termasuk dalam organisasi politik yang
ada .sebagai organisasi kebangsaan PNI berasaskan menolong diri sendiri
(selfhelp),non-kooperatif dan marhaenisme yang bertujuan sebagai berikut:
- Bidang Politik
- Bidang Ekonomi
- Bidang Sosial
Upaya kelompok pemuda yang di rintis sejak lama itu mencetuskan cita-citanya dalam
suatu kongres pemuda II di Jakarta pada tanggal 26-28 Oktober 1928 isi pernyataan
para pemuda yang berasal dari seluruh organisasi kepemudaan ini menanamkan suatu
cita-cita Indonesia bersatu:
Sumpah pemuda itu berbunyi sebagai berikut.
Kami bangsa Indonesia mengaku ….
1. Bertanah air satu tanah air Indonesia.
2. Bangsa satu bangsa Indonesia.
3. Berbahasa satu bahasa Indonesia.
Perjuangan rakyat Indonesia pada tahun 1930-an sampai tahun 1940-an di tandai oleh
semangkin banyaknya organisasi yang bergerak di bidang politik organisasi-organisasi
yang tumbuh dan pada dasarnya mengerakan tujuan untuk mencapai kemerdekaan dari
penjajah (imoerialisme)tersebut antara lain berikut ini.
1.Pendidikan nasional Indonesia (PNI Baru).sejak tahun 1932,organisasi ini dipimpin
oleh Moh.Hatta,bertujuan melepaskan diri dari penjajah untuk mencapai kemerdekaan
dan menjunjung tinggi sikap nokoperasi dengan pihak pemerintah belanda.
2.Partai Indonesia (Partindo).organisasi ini di pimpin oleh Mr.sartono dan pada
akhirnya merupakan kelanjutan dari PNI lama hingga tujuan pun sama ialah Indonesia
merdeka .secara spesifik,tujuan partindo ialah:(1)perluasan hak-hak politik da
nperteguhan keinginan menuju suatu pemerintah rakyat berdasarkan
demokrasi(2)perbaikan hubungan komunikasi dalam masarakat;dan (3)perbaikan
ekonomi rakyat.
3. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Didirikan di Jakarta tahun 1937 oleh mantan
anggota Partindo sehingga tujuannya sama dengan Partindo. Perbedaannya, Gerindo
menjunjung asas koperasi, ialah mau bekerja sama dengan pihak Pemerintah Hindia
Belanda. Gerindo berusaha mencapai bentuk pemerintahan negara berdasarkan
kemerdekaan di lapangan politik, ekonomi, dan sosial.
4. Partai Pcrsatuan Indonesia (Parpindo). Partai ini berusaha mencapai kemajuan ke
arah suatu masyarakat dan bentuk negara yang tersusun menurut keinginan rakyat.
Didirikan oleh orang-orang mantan anggota Gerindo termasuk peran Moh. Yamin dalam
organisasi ini sangat besar. Dasar partai adalah (1) "Sosial-nasionalisme" (nasional
bersendi atas persatuan Indonesia dan kedaulatan rakyat) dan (2) "Sosial-demokrasi".
5. Budi Ltomo (BU). Sejalan dengan hasil kongres tahun 1931, BU tcrbuka untuk semua
golongan bangsa Indonesia. Tujuan BU mengalami perkembangan, ialah berusaha
mencapai kemerdekaan Indonesia. Asas yang dipakai bersilat fleksibel, suatu saat
bersikap kooperatit', namun dapat pula bersikap nonkooperatif.
Organisasi politik lainnya yang tumbuh sejak tahun 1930-an hingga menjclang
kemerdekaan yang mempunyai tujuan untuk mencapai kemerdekaan antara lain Partai
Rakyat Indonesia (PR1), Pcrsatuan Bangsa Indonesia (PB1), Partai Indonesia Raya
(Parindra), PS11, Partai Islam Indonesia (Parii), Penyedar, Pll, dan PS1I ke-2.
Melalui organisasi politik ,perjuangan bangsa Indonesia pada hakikatnya bertujuan
untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah asing karena mereka sadar akan nasibnya
yang sedang di jajah sehingga kondisinya ,miskin,bodoh dan tidak ada kebebasan untuk
menentukan nasipnya sendiri .oleh karena itu ,muncul berbagai gerakan yang
mengarah pada upaya untuk mempersatukan diri melawan penjajah dengan sebagai
taktik perjuangan yang di landasi oleh semangat persatuan dan nasionalisme yang kuat.
Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Semangat Kebangsaan.
Memahami dan mengerti sejarah sangat penting bagi suatu bangsa.Apalagi
apabila bangsa tersebut dapat mengambil hikmah (pelajaran) dari masa lalu tersebut.
Sebagaimana telah diuraikan terdahulu bahwa sejarah merupakan peristiwa politik
pada masa lalu dan peristiwa politik masa kini akan menjadi sejarah pada masa
mendatang. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi para siswa perlu dilatih bagaimana
dalam belajar PKn dapat mengambil makna dari sejarah perjuangan bangsa untuk
dijadikan pelajaran pada masa kini dan esok. Dengan demikian, semangat kebangsaan,
cinta tanah air dan peradaban yang telah dipupuk melalui proses waktu yang lama akan
tetap terpelihara dan semakin maju dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mengapa
generasi sekarang perlu belajar dari generasi masa lalu? Suatu peradaban
(kebudayaan) tidak lahir dengan sendirinya secara tiba-tiba. Untuk membentuk dan
melahirkan suatu peradaban diperlukan waktu dan proses transformasi (pewarisan)
yang inovatif serta proses pengembangan ke arah yang semakin maju. Hal ini hanya
dapat dicapai apabila proses tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan
berkesinambungan. Proses tersebut antara
lain dijalani melalui pendidikan sejarah bangsa.
mengidentifikasi dan menilai bukti, fakta dan data. Ketika sejarawan menilai
kebenaran atau validitas suatu dokumen sejarah maka ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan, yakni validitas eksternal dan validitas internal. Melalui dua jenis
kajian ini, mereka akan belajar berlatih berpikir kritis terhadap suatu peristiwa sejarah.
Pertama, validitas eksternal harus menggunakan isu yang otentik. Anggaplah, seorang
sejarawan memperoleh dokumen yang diperkirakan ditulis pada abad ke-15 M. Seorang
sejarawan mungkin akan menganalisis kertas dan tinta yang digunakan dengan alat
kimia untuk menguji keaslian dari dokumen tersebut. Kata yang digunakan dalam
dokumen tersebut
dibandingkan dengan kata yang digunakan dalam dokumen lain vang ditulis
pada abad ke-15 M.
Sejarawan harus membuat keputusan yang cermat dan saksama tentang validitas dan
reliabilitas fakta. Sejarah yang baik adalah hasil dari pikir yang dilakukan secara
sungguh-sungguh dan penuh disiplin untuk menghasilkan sesuatu yang berguna-
manfaat bagi generasi yang akan datang.