materi discharge planing
DESCRIPTION
Materi Discharge PlaningTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN UROLITIASIS
Pengertian
Urolitiasis merupakan penyakit dimana didapatkan batu (kalkuli) pada saluran perkemihan (ginjal, ureter atau kandung kemih)
Terdiri atas substan pembentuk kristal (Ca2Oksalat, Ca2 Fosfat, Asam urat dan Magnesium. 75% batu terbentuk dari Ca2Etiologi
Perubahan pH pada Urine
Berkurangnya inhibitor
Supersaturasi urine
Minum obat yang mengandung aluminium Hidroksida (obat maag), Kalsium karbonat, vitamin C, Na Bikarbonat.
Infeksi
Pekerjaan
Suhu yang tinggi
Makanan
Pola minum
Patofisiologi
- Adanya peningkatan konsentrasi larutan urine akibat dari intake cairan yang rendah
- Adanya peningkatan bahan-bahan organik akibat saluran kemih/urine statis.
- Disertai juga dengan perubahan pH urine
Dapat menyebabkan pembentukan batu pada saluran kencing.
- Ditambah dengan adanya infeksi dapat meningkatkan kebasaan urine (oleh prod Amonium) yang berakibat presipitasi kalsium fosfat dan magnesium amonium fosfat.
Manifestasi Klinis
Nyeri pinggang pada sudut kostovertebral
Nyeri colik dari pinggang menjalar ke kemaluan
Mual/muntah
Hermaturi
Disuria
Demam disertai menggigil
Retensi urine pada batu uretra/leher buli-buli
Retensi urine pada batu uretra/leher buli-buli
Adanya bakteri dan pus dalam urine
Leukositosis
Obstruksi
Pemeriksaan Penunjang
* Lab
1. Urinalis
2. Proteinuria
3. Hematuri
4. Leukosituria
* Radiologi
1. Rontgen
2. IVP (Intra Vena Pielografi
3. USG
4. Sitoskopi
Diagnosa Banding
Pielonefritis
Tumor ginjal
Tumor pyelum/calix
TBC ginjal
Komplikasi
Pielonefritis
Hidroureter
Hidronefrosis
Pyocystitis
Infeksi
Urosepsis
Gagal ginjal
Penatalaksanaan
* Simtomatis
1. Menghilangkan nyeri (kolic)
* Sasaran mendasar (pembedahan)
1. Untuk menghilangkan batu
2. Mencegah kerusakan nefron
3. Mengontrol infeksi
4. Menghilangkan obstruksi
* Macam Pembedhan
1. Nefrostomi (bila Obstruksi anuria, Pionefrosis)
2.Pengmbilan batu ginjal/Ureter (dapat dilakukan : Pyelonefrolithotmi, Pyelocalyco, Lithotomi, Neprolittholapaksi, Perkutan (PNL), Nefrektomi partial, Nefrektomi (bila ginjal sudah tidak berfungsi)
3. Pengambilan batu buli-buli Lithotripsi, Vesikolithotomi
4.Batu Uretra. Apabila Anterior : Lubrikasi pada bayi Uretrolithotomi. Apabvila Posterior : Dorong ke buli-buli kemudian Lithotripsi.
Pengkajian Post Op
* Data Subyektif
- Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi
- Pasien mengatakan kencingnya bercampur darah
- Pasien mengatakan badannya merasa lemah
- Pasien mengatakan badannya panas
* Data Obyektif
- Pasien tampak meringis
- Kencing pasien bercampur darah
- Suhu tubuh meningkat
- Pasien tampah lemah
- Pasien tampak bertanya-tanya mengenai keadaannya
Diagnosa Keperawatan Post Op
Nyeri akut berdasarkan b/d trauma jaringan dan spasme otot sekunder terhadap pembedahan
Resiko infeksi b/d insisi pembedahan
Hipertermi b/d adanya infeksi
Kekurangan volume cairan b/d hematuria
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakitnya, prognosa dan pengobatan
Renpra Post Op
* Nyeri akut b/d trauma jaringan dan spasme otot sekunder terhadap pembedahan
1. Kaji skala nyeri
2. Observasi vital sign
3. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
4. Beri posisi yang nyaman sesuai indikasi
5. Kolaboratif dalam pemberian analgetik
* Resiko infeksi b/d insisi pembedahan
1. Observasi TTV
2. Observasi tanda-tanda infeksi
3. Gunakan cara septik aseptik dalam perawatan luka
4. Observasi hasil lab (WBC)
5. Observasi keluaran urine
6. Kolaboratif dalam pemberian antibiotik
* Hipertermi b/d adanya infeksi
1. Observasi TTV
2. Anjurkan pasien untuk banyak minum
3. Beri kompres hangat
4. Anjurkan pasien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
5. Kolaboratif dalam pemberian antipiretik
* Kekurangan volume cairan b/d hematuria
1. Observasi CMCK
2. Observasi TTV
3. Anjurkan pasien banyak minum ( 1500-1600 cc)
4. Observasi karakteristik urine
5. Observasi hasil lab (HGB)
6. Kolaboratif dalam pemberian IVFD
* Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
1. Bantu pasien dalam pemenuhan ADL
2. Dorong pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
3. Beri motivasi untuk beraktivitas bertahap
4. Libatkan keluarga dalam pelaksanaan perawatan pasien
* Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakitnya, prognosa dan pengobatan
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
2. Beri HF tentang penyakitnya
3. Beri pasien kesempatan untuk bertanya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien
Evaluasi Post Op
Nyeri berkurang/hilang
Infeksi tidak terjadi
Hipertermi teratasi
Volume cairan adekuat
Intoleransi aktivitas teratasi
Pasien mengerti tentang penyakitnya