materi geografi

Upload: sasaki-kojiro-neil

Post on 14-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Macam-macam lapisan atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh. Unsur yang terdapat pada atmosfer diantara lain adalah nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan argon. Tebal atmosfer tidak dapat dipastikan antara udarah dan ruangan di luar. Berdasarkan perbedaan suhu arah vertikal, atmosfer bumi dibagi menjadi lima lapisan. Lapisan-lapisan apa sajakan itu ? Penasaran ?

1. Troposfer

Apakah anda tau apa itu troposfer ? Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggian 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Di lapisan ini setiap 100 m temperaturnya turun 0,5oC (derajat celcius). Dan keadaan temperaturnya pada batas lapisan ini mencapai -57oC sampai -62oC. Batas (mintakat) yang menandai berakhirnya penurunan suhu disebut tropopause.

2.Stratosfer

Stratosfer terletak di atas troposphere sampai ketinggian 50 km, Stratosfer lebih tebal di daerah kutub dan kadang-kadang tidak terdapat di khatulistiwa. Di lapisan ini konsentrasi ozon ( O3) paling besar, yaitu di di dekat batas terluar lapisan. Seperti yang kita ketahui lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari pancaran sinar ultra violet berlebih dari matahari . Dan seperti yang kita sudah ketahui lapisan ozon saat ini berlubang diakibatkan karna pemanasan global oleh tangan-tangan manusia yang berusaha mengambil kentungan pribadi dari alam. Temperat pada lapisan ini naik 55oC . Penanda akhir dari lapisan ini adalah stratopause

3. Mesosfer

Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50-75 km. Temperatur di lapisan ini mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72oC di ketinggian 75 km. Penurunan suhu di lapisan ini adalah setiap naik 100 m temperatur turun 0,4oC. Di lapisan ini sebagian meteorid terbakar, di lapisan ini juga terdapat Radiosonde . Batas yang menandakan berakhirnya lapisan ini adalah mesopause.

4. Termosfer

Termosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Temperatur di lapisan ini kembali naik hingga sekitar 1.010oC. Lapisan paling bawah di termosfer adalah ionosfer. Kenapa ionosfer bukan termasuk ke lapisan atmosfer ? Karena ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi matahari. Lapisan atmosfer ini dibagi berdasarkan suhu arah vertikal sedangkan, ionosfer tidak terdapat didalamnya. Ionosfer ini memiliki ketinggian 75-375 km. Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi. Di lapisan ini juga sering terlihat Aurora .

5.Eksosfer

Eksosfer terletak di atas lapisan termosfer dan merupakan lapisan paling atas dari atmosfer sampai pada ketinggian yang tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak ada batas yang jelas antara eksosfer dan luar angkasa.

Berikut spesifikasi dari lapisan atmosfer :

disini kita bisa melihat peran lapisan atmosfer yaitu memantulkan gelombang elektronegatif untuk nanti diproses kembali oleh manusia dengan bantuan telepon genggam dan alat-alat elektronik lainnya

disini kita bisa melihat bagian-bagian lapisan atmosfer yang masih bisa diduduki oleh manusia

Itulah artikel tentangMacam-macam lapisan atmosfer. Semoga bermanfaat.Bagaimana pendapat anda ?

LITOSFERLitosfer

A. Terjadinya Batuan Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, Lithos yang berarti berbatu, dan Spere yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata Lithos artinya batuan, dan Spere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan batu (the stone sphere). Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian). Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.

Terdapat dua tipe litosfer: Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura. Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua.

B. Batuan Pembentuk Kulit Bumi Batuan/batu adalah sejenis bahan yang terdiri dari mineral dan di kelaskan menurut komposisi mineral. Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan adalah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas.

Batuan diefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur.1. Kandungan mineral, yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.2. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu3. Stuktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu4. Proses pembentukan

Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :(1) Batuan BekuIni dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin dan beku :(a) Batuan beku dalam (plutonik)Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbroMenghasilkan : batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).

(b) Batuan beku korok (porfirik)Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer. Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi.(c) Batuan beku luar (episif)Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat.Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat 3 ciri utama sebagai berikut:a. Tidak mengandung fosilb. Teksturnya padat, mampat, sarta strukturnya homogen dengan bidang permukaan ke semua arah samac. Susunan sesuai dengan pembentukannya

Tekstur batuan beku dapat di kelompokan menjadi 3 jenis sebagai berikuta. Faneritik, yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin.b. Forfiritik, yaitukondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (Kristal besar) yang terikat dalam massa dasar yang halus.c. Afanitik, yaitu meninggalkan batuan dalam susunan Kristal butir halus atau seluruhnya berupa benda gas.

Berdasarkan teksturnya, batuan beku dibedakan menjadi 2 sebagai berikuta. Batuan beku pluotonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relative lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contohnya seperti gabbro, diorit, dan granitb. Batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contihnya adalah basalt, andesit, dan dacitea

(2) Batuan Sedimen (Endapan)Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan. Batuan ini merupakan batuan yang terbetuk oleh proses geomorfologi dan dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan sedimen berdasarkan proses pembentukannya dibedakan menjadi 3 sebagai berikut.

a. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanikBatuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasib. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawiBatuan sedimen kimia tersebut melalui proses presipitasi dari larutan.sedimen non-klastik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non-klastik yang utamannya adalah batu gamping atau dolomite. Batuan non-klastik sebagai hasil evaporit (menguap), antara lain batu garam, denhidrit, dan gypsum, sedang dari unsur organic adalah batu bara. Contoh batuan sedimen kimiawi (non-klastik) antara lain travertine, stalagmite, dan stalagtit.c. Sedimen OrganikBatuan sedimen organic terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama yaitu pelapukan batuan lain (clastic), pengendapan (deposition) karena aktifitas biogenic, dan pengendapan (precipitation) dari larutan.

Batuan sedimen memiliki 3 ciri yang mudah dikenal sebagai berikut.a. Batuan endapan biasanya berlapis-lapisb. Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnyac. Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusunnya.

Penanaman batuan sedimentasi biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penanaman tersebut seperti berikut.a. Breksib. Konglomeratc. Batu Pasird. Batu Lanaue. Batu LempungBerdasarkan tenaga yang mengangkutnya, batuan sedimen dibagi menjadi beberapa bagian berikuta. Batuan sedimen aeris atau Aeolis, bila pemindahan disebabkan oleh angin, contohnya tanah lossb. Batuan sedimen glacial, bila pemindahan disebabkan oleh gletser, contohnya batu konglomeratc. Batuan sedimen aquatic, bila pemindahan disebabkan oleh air, contohnya lumpurd. Batuan sedimen marine, bila pemindahan disebabkan oleh air laut

(3) Batuan Metamorfosis atau batuan MetamorfBatuan metamorphosis atau batuan metamorf merupakan batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika tekanan, temperature, atau tekanan dan temperature. Batu kuarsit merupakan perubahan dari batu pasir. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneiss, batu sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia, serta mineral (fasies metamorf). Mereka berbentuk jauh di bawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan di atasnya serta tekanan dan suhu tinggi.

C. Tenaga GeologiBentuk permukaan bumi merupakan hasil kerja tenaga geologi yang dibedakan menjadi berikut:1. Tenaga EndogenTenaga endogen, yaitu tenaga yang bertugas membentuk bentukan baru pada permukaan bumi menjadi lpatan dan patahan sehingga permukaan bumi tidak rata lagi. Tenaga endogen terbagi atas berikut.

a. TektonismeTektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan bumi secara horizontal ataupun vertical. Gerak tektonisme dibagi menjadi 2 sebagai berikut.1. Gerak EpirogenesaGerak epirogenesa disebut dengan gerakan pembentuk benua. Gerak epirogenesa positif jika permukaan air laut mengalami kenaikan atau garis pantai berpindah ke arah darat. Gerak epirogenesa negative adalah jika permukaan air laut mengalami penurunan atau garis pantai berpindah kearah laut

Teori tentang pembentukan benua ada 2 macam sebagai berikuta. Teori Descrates dan SuesTeori ini dikenal dengan teori konstraksi dimana bola bumi ketika menjadi dingin berkerut, akibatnya kulit bumi juga berkerut, itulah yang dikenal dengan pegunungan lipatan.b. Teori WegenerTeori ini disebu dengan teori pergeseran atau apungan benuac. Teori OrogenesaGerak orogenesa disebut gerak pembentuk gunung, lipatan, dan patahan. Gerak orogenesa dapat juga menyebabkan terjadinya tanah runtuh atau terpisah satu dengan lainnya. Ada pula bagian-bagian yang justru tengelam atau mengalami penurunan disebut graben atau slenk.

2. VulkanismeTenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulkanisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktifitas keluarnya magma di gunung api. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunung api. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antar lempeng.

a. Intrusi MagmaIntrusi magma dapat menghasilkan bentuk-bentuk sebagai berikut.1. Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma2. Lakolit, yaitu batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembung3. Keeping instrusi atau silis, yaitu sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer yang bentuknya tipis dan lebar.4. Gang korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer (kulit bumi)

b. Ekstruksi Magma Jika dalam aktifitas vulkanisme magma dapat mencapai permukaan bumi maka gejala ini disebut dengan ekstruksi magma, atau dengan kata lain ekstruksi magma adalah keluarnya magma ke permukaan bumi. Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api (material vulkanis) dapa dikelompokan menjadi 3 golongan sebagai berikut.1. Bahan-bahan padat (efflata), yang terdiri atas bom (batu-batu besar), lapili (ukurannya sebesar kerikil), pasir, abu, debu.2. Bahan-bahan cair, bahan cair ini berupa lava, lahar panas, dan lahar dingin.3. Bahan-bahan gas (ekshalasi), gas-gas yang dikeluarkan gunung api dapat berupa gas belerang yang disebut sulfatar, berupa uap air disebut fumarol, dan jika yang dikeluarkan karbon dioksida disebut mofet.

Tanda-tanda gunung api akan meletus adalah suhu di sekitar kawah naik, banyak sumber air menjadi kering, sering timbul gempa gunung berapi, binatang banyak yang berpindah, dan sering terdengar suara gemuruh.

Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan manusia dapat menguntungkan dan dapat merugikan, pengaruh vulkanisme yang menguntungkan sebagai berikut.1. Abu vulkanik yang dikeluarkan bersifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya,2. Gejala pasca vulkanik merupakan obyek wisata yang menarik.3. Menghasilkan bahan-bahan galian dan menghasilkan bahan bangunan4. Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan, sehingga memungkinkan terjadinnya hujan alami yang berpengaruh baik terhadap ekosistem daerah tersebut.Akibat yang merugikan dari peristiwa vulkanisme sebagai berikut.1. Pada waktu terjadi letusan apalagi disertai lahar panas, awan panas, atau bahan-bahan padat dalam jumlah besar akan menyebabkan banyak korban.2. Korban jiwa dapat terjadi akibat gas beracun yang dikeluarkan pada saat terjadi erupsi3. Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung berapi kadang-kadang berhenti di daerah puncak dan di lereng-lereng sebagai lahar dingin. Hal tersebut akan merusak daerah yang dilaluinya.

3. Tenaga EksogenTenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Berikut ini merupakan contoh tenaga eksogen.

a. ErosiErosi adalah proses pengikisan yang berlangsung sangat lama. Proses erosi ini merupakan contoh tenaga eksogen.

1. Erosi oleh airAir dapat menyebabkan terjadinya proses erosi. Air yang dapat menyebabkan terjadinya erosi ini ialah air yang bergerak. Contoh proses erosi yang disebabkan oleh air ialah erosi yang terjadi di pinggir pantai atau lebih dikenal dengan abrasi.2. Erosi oleh anginAngin terjadi karena perbedaan suhu dan tekanan di dua tempat, akibatnya akan terjadi hembusan udara dari daerah yang bersuhu dan bertekanan tinggi ke daerah yang bersuhu dan bertekanan rendah.3. Erosi oleh gletserErosi oleh gletser adalah erosi yang disebabkan oleh pergerakan salju atau es. Erosi ini terjadi di daerah yang bersuhu dingin tempat terdapatnya salju, misalnya di daerah kutub.

b. PelapukanPelapukan adalah proses perubahan struktur suatu benda yang tadinya padat dank eras menjadi lunak dan berongga. Penyebab terjadinya proses pelapukan ada tiga macam, yaitu fisika, kimia, dan biologi. Pelapukan karena factor fisika adalah pelapukan yang terjadi karena adanya tekanan fisik suatu benda pada benda yang mengalami pelapukan. Pelapukan yang disebabkan oleh factor kimia, yaitu pelapukan yang terjadi karena sifat suatu senyawa yang dapat melunakan struktur kimia suatu benda.

c. PengangkutanMaterial yang sudah lapuk akan megalami pengangkutan oleh air mengalir, angin, es yang bergerak, dan gravitasi bumi.1. Pengangkutan oleh air mengalir, sangat bergantung kepada berat jenis atau besarnya butiran benda yang diangkut.2. Pengangkutan oleh angin. Angin memiliki daya angkut tidak sekuat air.3. Pengangkutan oleh gletser (es). Gletser mengangkut batuan berbutir besar dan kecil4. Pengangkutan karena gravitasi, misalnya terjadi pada tanah di daerah yang terjal.

d. Pengendapan (Sedimentasi)Material yang dibawa oleh air, angin, atau gletser pada akhirnya akan megendap di suatu tempat. Pengendapan dapat terjadi di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan lainnya.

BiosferBiosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.

A. Fenomena Biosfer

Biosfer adalah lapisan dekat dengan permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan dari satu bentuk kebentuk lainnya. Biosfer terbentuk dari adanya interaksi ( persentuhan ) dengan bagian lain unsur geosfer yang berupa atmosfer,litosfer dan hidrosfer. Biosfer berupa lapisan sekitar 8 km keatmosfer dan 9 km kearah laut dalam.Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929.Biosfer merupakan jenjang kehidupan (struktur organisasi kehidupan) tertinggi dimuka bumi yang terdiri atas tingkatan :a. Individu.Adalah seekor binatang ,suatu tanaman dan manusia yang termasuk dalam spesies tertentu.b. Populasi.Adalah sekelompok organisme yang terdiri dari individu yang sejenis yang menempati suatu wilayah dengan batas tertentu.c. Komunitas.Adalah berbagai populasi dari spesies yang berbeda hidup bersama dalam suatu wilayah atau wawasan tertentu.d. Ekosistem.Adalah suatu sistem yang meliputi dunia hewan,tumbuhan dan lingkungan fisik tempat tinggalnya yang dalam kehidupannya terjadi hubungan saling mempengaruhi.e. Bioma ( Formasi Bioma ).Adalah beberapa ekosistem yang terdapat dalam suatu wilayah geografis dengan kondisi dan Iklim yang sama.f. Biosfer. Adalah bagian dari geosfer yang terdiri dari semua bioma dibumi dengan berbagai macam dan ragamnya .Secara garis besar biosfer dibagi menjadi 3 bagian lingkungan biocyclus (siklus makluk hidup) yaitu :1. Biocyclus Daratan. Bagian lingkungan daratan ini termasuk udara yang bersentuhan dengan tanah ( setinggi 8 km).Berdasarkan iklimnya biocyclus daratan terbagi menjadi beberapa biochores (biokor) yaitu :a. Hutan.b. Savana ( tropical grassland ) adalah padang rumput didaerah iklim tropis.c. Stepa (temperate grassland ) adalah padang rumput didaerah iklim sedang .d. Gurun.2. Biocylus Lautan (air asin).2.1. Berdasarkan arah mendatar (horizontal) biocyclus laut terbagi menjadi :a. Zone Neritik yaitu perairan pesisir(sampai litoral bawah = 200 m)b. Zona Oceanik yaitu laut terbuka (mulai kedalaman 200 m)2.2. Berdasarkan arah tegak ( vertikal ) biocyclus laut terbagi menjadi bagian yang komplek,karena disatu pihak memperhatikan bagian airnya (pelagik ) dan dilain pihak memperhatikan dasarnya(bentrik) yaitu :a. Zone Epilagik yaitu bagian laut dari pasang terendah sampaikedalaman 200 m.b. Zona Mesalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 200 m sampai 1000 m.c. Zona Betalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 1000 m sampai 4000 m.d. Zone Abysapelagik yaitu bagian laut mulai kedalaman 4000 m.2.3. Berdasarkan intensitas cahaya matahari daerah pelagik dibagi menjadi :a. Zone Fotik ( eufotik ) yaitu bagian laut yang banyak mendapatkan cahaya matahari yang meliputi daerah sejak pasang terendah sampai kedalaman 200 meter.b. Zone Afotik yaitu bagian laut yang tidak menerima cahaya matahari yang meliputi daerah mulai kedalaman 200 meter.Diantara zone fotik dan afotik terdapat zone disfotik, pada zone fotik dan disfotik terdapat plangkton dan nekton.3. Biocyclus Air Tawar.Biocyclus air tawar ini meliputi sungai,danau dan kolam.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna.

Keberadaan makluk hidup dimuka bumi ini tidak merata dalam pengertian selama persyaratan hidup terpenuhi maka, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya akan punah dengan sendirinya.Oleh karena itu persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya dukung yang dimiliki suatu daerah.Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi adalah :1. Iklim.Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca) disatu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi dilain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.1.1. Temperatur (suhu udara).Jenis tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal dan maksimal.Contoh : - Pohon kelapa tumbuh di daerah ilkim tropik.- Burung pinguin hidup di daerah iklim dingin.1.2. Kelembaban Udara.Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi :a. XerophytaAdalah tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah.Contoh :- Kaktusb. Mesophyta Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab.Contoh :- Anggrek, Cendawan.c. Hygrophyta Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah.Contoh :- Enceng gondok, Teratai.d. TropophytaAdalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.Contoh :- 1.3. Angin.Banyak tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya juga dibantu oleh angin (anemokori).Contoh :- Padi penyerbukannya oleh angin.- Mahoni penyebarannya oleh angin.1.4. Curah Hujan.Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus mempengaruhi terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.Contoh :- Padang rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi. 2. Kondisi Fisik Muka Bumi.Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi dsb, yang dapat menjadi perintang tapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.Contoh :- Kelapa disebarkan oleh arus laut.- Peg. Andes manghalangi migrasi burung.3. Adaptasi.Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Contoh :- 4. Seleksi Alam.Di alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang, oleh karena itu setiap binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya.Contoh :- Capung berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih samar terlihat oleh predatornya.5. Makanan.Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebut terdapat makanannya. Contoh :- Koala hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya hanya tumbuh di benua Australia.6. Persekutuan Hidup.Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualis, komensalis atau parasitis.Contoh :- Tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada tawon tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.7. Manusia. Manusia terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah zaman penjelajahan dimulai.Contoh :- C.

D. Persebaran Hewan dan Tumbuh-tumbuhan di Indonesia.Bagian permukaan bumi yang berupa biosfer akan terdiri dari beberapa kawasan yang disebut bioma yaitu suatu kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi oleh flora dan fauna tertentu.

Persebaran Flora (tumbuhan) di Indonesia.

Tidak semua bioma di dunia ada di Indonesia, karena adanya faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora seperti sudah disampaikan di depan.Oleh karena itu tundra dan gurun tidak ada di Indonesia. Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis fauna yang dominan seperti : hutan bakau, hutan jati, dsb.Adapun bioma yang ada di Indonesia adalah :1. Hutan Hujan TropisAdalah hutan yang terletak didaerah hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah (AF).Hutan hujan tropis menutupi 6% permukaan bumi dan dihuni lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan didunia.Bioma hutan hujan tropis terbagi menjadi :1.1. Hutan Tropika Dataran Rendah (hutan keruing, hutan lagan).Jenis floranya paling kaya dan beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia dengan diameter pohon sebagian besar 40 cm-80 cm dan bnyak yang berdiameter >120 cm. Di kawasan barat Indonesia didominasi oleh pohon keruing, balan, damar, meranti dan giam. 1.2. Hutan Hujan Pegunungan Rendah.Ciri-cirinya :a. Terdapat pada ketinggian 500-1500 m dpl.b. Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu : kelompok ketinggian 5-10 m, 15-20 m dan 30-40 m.c. Terdapat pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap hutan seperti : rasamala dan cemara gunung. 1.3. Hutan Hujan Pegunungan Tertinggi.Ciri-cirinya :a. Terdapat pada ketinggian 1500-2400 m dpl.b. Jenis tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan pegunungan rendah.c. Diameter pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.d. Didominasi pohon riung, waru teja dan cemara.Daerah penyebarannya : Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.1.4. Hutan SubAlpin (hutan kabut, hutan berlumut).Ciri-cirinya :a. Terdapat pada ketinggian 200- 4000 m dpl.b. Pohon-pohonnya rapat, tetapi pendek antara 8-20 m.c. Jenisnya sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.Daerah penyebarannya : Papua.1.5. Hutan Pantai (Fozmasi Butun).Terdapat didinding pantai dibelakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai seperti pandan laut dadap dan cemara laut.1.6. Hutan Mangrove ( Hutan Bakau, Hutan Air Payau ).Ciri cirinya :a. Lahannya tergenang air laut secara berkala.b. Airnya payau dengan salinitas 2 - 22 ppm atau air asin dengan salinitas 38 ppm.

Materi Hidrosfer

HIDROSFERDINAMIKA PERUBAHAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYATERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga perempat atau 75 % muka bumi tertutup oleh air. Jadi dapat dikatakan bumi kita ini adalah planet air.

Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut dengan siklus hidrologi, siklus air atau daur hidrologi.Persentase luas permukaan laut dan luas permukaan daratan Di belahan bumi utara dan selatan.BELAHAN BUMILUAS LAUTAN (%)LUAS DARATAN (%)

UtaraSelatan61813919

Untuk keperluan pemahaman praktis dalam mempelajari tentang air diperlukan beberapa cabang ilmu, antara lain sebagai berikut : Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur2 meteorologi dan siklus hidrologi yang ditekankan kepada hubungan timbal balik. Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah, baik yang melalui saluran, maupun yang tidak melalui saluran. Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari keberadaan, persebaran, dan gerak air di bawah permukaan tanah. Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk air yang berada di danau. Oseanologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keadaan air di lautan.Siklus air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :1. Siklus Air Kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut

2. Siklus Air Sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi.

3. Siklus Air Besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal2 es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.

Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses2 yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain : Evaporasi, yaitu penguapan benda2 abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh2an melalui stomata atau mulut daun. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju. Run Off (Aliran Permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.Di dalam siklus hidrologi terjadi proses kondensasi dan sublemasi. Kondensasi adalah proses berubahnya uap air menjadi butir2 air, sedangkan sublemasi adalah proses berubahnya uap air menjadi butir2 es atau salju. Menurut perkiraan, air yang ada dipermukaan bumi seluruhnya mencapai 1.360.000.000 km3. Sekitar 1.320.000.000 km3 berada di lautan/samudera dan sisanya terjadi sirkulasi pada atmosfer ke daratan dan kembali ke laut atau samudera. Air yang ada dipermukaan bumi dan di udara berada dalam bentuk cair, gas dan padat (es atau salju). Perubahan air dalam tiga bentuk ini memang sangat menakjubkan. Jika terjadi perubahan temperatur, air dapat berubah menjadi es yang disebut membeku (freezing), atau sebaliknya es akan berubah menjadi air yang disebut mencair (melting), dan air yang mencair tersebut dapat pula berubah menjadi gas melalui proses penguapan (evaporation). Dalam setahun tidak kurang dari 500.000 km3 air di muka bumi berubah menjadi gas ke dalam atmosfer. Kurang lebih 430.000 km3 air laut berubah menjadi uap air atau sekitar 1.000 km3 setiap hari, dan sisanya 70.000 km3 menguap dari daratan (termasuk penguapan dari tanaman yang disebut dengan Transpiration).

Uap air yang terdapat dalam udara dapat berubah menjadi butir2 air atau es (kondensasi). Jika temperatur udara terus menurun, butiran air berubah menjadi kristal2 es, lama kelamaan semakin besar, dan udara tidak lagi mampu menahan beratnya sehingga jatuh ke bumi sebagai hujan (precipitation). Butiran2 air atau kristal2 es yang masih bertahan melayang-layang di udara karena amat kecil disebut awan. Sebaliknya, setiap tahunnya curah hujan yang jatuh ke permukaan bumi sekitar 500.000 km3, yaitu 390.000 km3 langsung jatuh di laut/samudera, dan 110.000 km3 jatuh di daratan. Persebaran air yang berada di muka bumi secara persentase adalah sebagai berikut : air laut 97,5 %, air sungai, air danau, air tanah, dan salju 2,449 %, serta berupa uap air 0,001 %.AIR PERMUKAAN. Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang mengalami peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air. Mata air yang muncul di permukaan bumi akan mengalir sebagai air permukaan.Macam-macam air permukaan :A. Sungai Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari 3 jenis limpasan, yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak2 sungai, dan limpasan dari air tanah. Pada umumnya, sungai bermuara sampai ke laut atau danau2. Tetapi, adapula sungai2 yang muaranya tidak dapat mencapai laut banyak terdapat di daerah gurun yang amat kering. Di Australia, sungai jenis ini disebut creek dan di Arab disebut Wadi. Pada saat hujan, palung2 sungai ini berisi air tetapi bilamana hujan tidak ada, sungai ini hanya berupa palung2 yang kerin. Air hujan yang mengalir tidak dapat mencapai laut karena banyak meresap ke dalam tanah yang kering dan ada pula yang habis menguap kembali ke atmosfer.

Besarnya volume air yang mengalir pada suatu sugai dalam satuan waktu pada titik tertentu di sungai itu, disebut debit air. Debit air sungai terkecil terdapat di bagian hulu, sedangkan yang terbesar terdapat di bagian muara. Sungai yang besar berarti debit airnya besar, sebaliknya, sungai yang kecil berarti debit airnya kecil. Besar kecilnya volume air yang mengalir (debit air sungai) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :Iklim, usur iklim sangat berpengaruh terhadap debit air sungai. Banyaknya curah hujan (Presipitasi) dan besarnya penguapan (evaporasi) sangat menentukan volume air yang ada dalam sungai.Pada saat musim penghujan presipitasi lebih besar dibandingkan besarnya evaporasi yang mengakibatkan debit air menjadi besar bahkan terjadi luapan air atau banjir. Tetapi sebaliknya, pada musim kemarau jumlah presipitasi menurun tetapi tingkat penguapan meningkat sehingga debit air semakin kecil.Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS), luas dan ketinggian daerah aliran sungai berpengaruh besar terhadap debit air sungai. Daerah aliran sungai adalah bagian permukaan bumi yang berfungsi untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai. Contoh : hujan yang jatuh pada bagian permukaan bumi mengalirkan airnya ke sungai, misalnya sungai Kapuas. Bagian permukaan bumi yang menerima air hujan dan mengalirkan airnya ke sungai Kapuas disebut DAS Kapuas. Das biasanya dibatasi oleh punggung/igir perbukitan atau pegunungan. DAS yang luas berarti memiliki daerah tangkapan hujan yang luas pula, sehingga debit air sungai yang mengalir pada DAS itu akan lebih besar.

Ada berbagai bentuk atau tipe sungai yaitu : Sungai Consequent Lateral, yakni sungai yang arah alirannya menuruni lereng2 asli yang ada di permukaan bumi seperti dome, blockmountain, atau dataran yang baru terangkat. Sungai Consequent Longitudinal, yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal (bagian puncak gelombang pegungungan). Sungai Subsequent, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sungai consequent lateral terjadi erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi se samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikuti arah strike (arah patahan). Sungai Superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis lapisan2 penutup dan memotong formasi batuan yang semula tertutup, sehingga sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai dengan struktur batuan. Sungai Antecedent, yakni sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi pangangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya dapat terjadi bila pengangkatan tersebut berjalan dengan lambat. Sungai Resequent, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan) dari formasi2 daerah tersebut dan searah dengan sungai consequent lateral. Sungai resequent ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai subsequent. Sungai Obsequent, yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi2 patahan. Sungai Insequent, yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab2 yang nyata. Sungai ini tidak mengalir mengikuti perlapisan batuan atau dip. Sungai ini mengalir dengan arah tidak tentu sehingga terjadi pola aliran dendritis. Sungai Reverse, yani sugai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri. Sungai Composit, yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungai composit. Sungai Anaclinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai. Sungai Compound, yakni sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya.Ada berbagai pola aliran sungai, sebagai berikut : Pararel, adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yang luas dan miring sekali, sehingga gradient dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatu coastal plain (dataran pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali kea rah laut. Rectangular, adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku2. Angulate, adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku2 tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 90o. di sini masih kelihatan bahwa sungai2 masih mengikuti garis2 patahan. Radial Centrifugal, adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng2 pegunungan. Radial Centripetal, adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut. Trellis, adalah pola aliran yang berbentuk seperti trails. Di sini sungai mangalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin dan sinklin yang pararel. Annular, adalah variasi dari radial pattern. Terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul sungai consequent, subsequent, resequent dan obsequent. Dentritic, adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada daerah yang batu2annya homogen, dan lereng2nya tidak begitu terjal, sehingga sungai2nya tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

Macam-macam sungai berdasarkan keajegan aliran airnya, yaitu sebagai berikut : Sungai Episodik, yaitu sungai yang airnya tetap mengalir baik pada musim kemarau maupun pada musim penghujan. Jenis sungai ini banyak terdapat di Irian Jaya, Sumatera, dan Kalimantan. Sungai Periodik, yaitu sungai yang hanya berair pada musim penghujan saja, sedang pada musim kemarau kering tak berair. Jenis sungai ini banyak terdapat di Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, pada umumnya sungai periodik ini mempunyai mata air dari daerah2 yang hutannya sudah gundul.Macam-macam sungai berdasarkan sumber airnya yaitu sebagai berikut : Sungai Tadah Hujan, yaitu sungai yang volume airnya tergantung pada air hujan, seperti sungai2 di Pulau Jawa. Sungai Campuran atau Sungai Kombinasi, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser (salju yang mencair, kemudian mengalir) oleh karena itu jika sungai mata airnya dari gletser disebut sungai gletser. Contohnya sungai Mamberema di Irian Jaya.Bagian-bagian pada daerah aliran sungai, yaitu :1) Bagian Hulu Sungai.Yaitu bagian sungai yang dekat dengan mata air, merupakan sungai dalam stadium muda, dengan ciri2 : Pengikisan kearah dalam atau vertikal. Aliran airnya deras Tebingnya curam Tidak terjadi proses pengendapan/sedimentasi Belum terdapat teras2 sungai.2) Bagian Tengah Sungai.Yaitu bagian antara hulu sungai dengan hilir sungai dan disebut stadium dewas, dengan ciri2 : Pengikisan ke arah dalam dan samping Alirannya kurang begitu jelas Banyak terjadi pengendapan Terdapat teras2 sungai. Terbentuknya pola aliran yang berkelok-kelok atau disebut meander.3) Bagian Hilir Sungai.Yaitu bagian sungai yang dekat ke laut, dan disebut stadium tua dengan ciri2 : Pengikisan tidak terjadi Aliran air tenang Banyak terjadi pengendapan Teras2 sudah tidak jelas Sungai banyak berkelok-kelok Terdapat beting2 pasir di tengah sungai yang disebut dengan delta.B. Danau. Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertent, yang biasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapat air dari curah hujan, sungai2, serta mata air, dan air tanah. Keempat sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya, jika sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodic. Artinya danau tersebut pada waktu2 tertentu kering.Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut :1) Danau Air Asin.Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid, di mana penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka tinggallah lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau2 yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh danau kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar garamnya sebesar 18,6 %, dan Danau Merah (dekat laut asam), kadar garamnya 32 %.2) Danau Air Tawar.Danau air tawar terutama terdapat di daerah2 humid (basah) dimana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ini merupakan danau terbuka.Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :1. Danau Vulkanik/Kawah/Maar, yaitu danau yang terjadi karena peletusan gunung berapi yang menimbulkan kawah luas di puncaknya. Kawah tersebut kemudian terisi oleh air hujan dan terbentuklah danau. Contoh : Danau Kawah Gunung Kelud dan Gunung Batur.2. Danau Lembah Gletser, setelah zaman es berakhir, daerah2 yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi oleh air. Kalau lembah yang telah terisi air itu tak berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contohnya: danau Michigan, danau Huron, Superior, Erie, dan danau Ontario.3. Danau Tektonik, adalah danau yang terjadi karena peristiwa tektonik; yang mengakibatkan terperosoknya sebagian kulit bumi. Maka terbentuklah cekungan yang cukup besar. Contoh danau tektonik adalah : danau toba, singkarak, kerinci dll.4. Danau Dolina/Karst, adalah danau yang terjadi karena pelarutan batuan kapur, sehingga membentuk cekungan2 yang yang bentuknya seperti dolina/karst. Danau ini banyak ditemukan di daerah pegunungan kapur.5. Danau Hempangan/Bendungan, adalah danau yang terjadi karena aliran sebuah sungai terbendung oleh lava, sehingga airnya menggenang dan terbentuklah danau. Contohnya danau laut tawar di Aceh dan Tondano.6. Danau Buatan, adalah danau yang dibendung oleh manusia dengan tujuan untuk irigasi, perikanan, pembangkit tenaga listrik dan lain. Contohnya : Danau Siombak di Marelan, Proyek Asahan dll.C. Rawa Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa dilihat dari genangan airnya, dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :1) Rawa yang airnya selalu tergenangTanah2 di daerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian kerena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa yang airnya selalu tergenang, sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam. Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air kemerah-merahan.2) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang.Rawa jenis ini mengandung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mongering pada saat air laut surut. Akibat adanya pergantian air tawar di daerah rawa, maka keasaman tanah tidak terlalu tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai areal sawah pasang surut. Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa kawasan rawa memiliki tanah yang tidak terlalu asam adalah banyaknya pohon2 rumbia. MORFOLOGI PESISIR PANTAILaut menutupi permukaan bumi kurang lebih 75 %. Batas perairan laut dangan daratan disebut garis pantai (pertemuan permuakaan laut dengan daratan). Perairan laut di permukaan bumi tidak merata luasnya. Pada belahan bumi utara tertutup lautan sebesar 60%, sedangkan pada belahan bumi selatan yang tertutup lautan sekitar 80%. Kedalaman laut dan samudera sangat bervariasi, ada yang dangkal tetapi banyak pula yang dalam. Dalam dan dangkalnya dasar laut menunjukkan relief dasar laut. Relief dasar laut lebih besar dibandingkan relief di daratan. Hal ini terbukti dari kedalaman laut rata2 mencapai 3.800 m, sedangkan ketinggian daratan rata2 hanya 840 m. laut yang terdalam ada di Palung Mindanau (Palung Filipina), mencapai kedalaman 10.830 m sedangkan daratan yang tertinggi adalah pada Gunung Everest, yang mencapai ketinggian 8.880 m. Untuk mengetahui kedalaman laut, dilakukan pengukuran2 yang disebut menduga dalamnya laut. Pengukuran kedalaman laut ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :1) Batu Duga, cara ini disebut juga tali unting, merupakan cara mengukur kedalaman laut yang paling sederhana. Sebongkah besi diikat pada ujung tali dan sebuah tabung beserta alat pemberat diturunkan ke dasar laut. Sistem ini memerlukan waktu yang lama karena untuk mengukur kedalaman laut sampai 5000 m saja memerlukan waktu sampai satu jam. Selain itu, kedalaman laut yang sebenarnya kadang2 kurang tepat disebabkan tali yang diturunkan sering condong/atau lengkung karena terbawa oleh arus laut.2) Gema Duga, cara ini merupakan teknologi yang lebih maju dan mulai digunakan sejak tahun 1920. Cara ini menggunakan alat pengirim dan penerima gelombang suara. Suara dari alat pengirim akan merambat ke dasar laut dan sesampainya di dasar laut dipantulkan kembali ke atas. Pantulan kembali gema suara akan diterima oleh alat penerima di atas kapal. Alat gema duga sering dinamakan hidrofon. Dengan mengetahui kecepatan suara yang diterima, maka dapat diketahui kedalamannya. Dengan pengandaian kecepatan suara dalam air laut 1.500 m/det, dihasilkan rumus kedalaman laut sebagai berikut :D = t x v2Keterangan :D = kedalaman lautt = jangka waktu antara suara yang dikirimkan sampai diterima kembali pantulan gema suaranya.v = kecepatan suara dalam air.Contoh :Waktu antara dikirimnya suara dari kapal sampai diterima kembali gema suaranya oleh hidrofon di atas kapal adalah 7 detik. Maka kedalaman laut tersebut adalah :D = t x v = 1500 x 7 = 5.250 meter2 2Dengan waktu hanya 7 detik, laut yang kedalamannya mencapai 5.250 m telah dapat diketahui.Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu :1) Laut Tepi.Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua dan dipisahkan oleh kepulauan dari samudera. Contoh dari laut ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua Asia.2) Laut Pedalaman.Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau terletak di tengah2 suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang terletak di tengah Benua Asia, juga Laut Adriatik.3) Laut Tengah.Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan dua benua atau lebih. Misalnya laut tengah (Mediterania) yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia yang memisahkan Benua Asia dengan Australia.4) Selat.Selat merupakan laut sempit yang terletak di antara dua pulau atau dua benua. Misalnya selat Sunda yang terletak di antara pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.5) Teluk.Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan. Contoh dari teluk adalah Teluk Siam yang terdapat di Thailand.Pembagian laut menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :1) Zona Litoral atau Jalur Pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara pasang naik dan pasang surut.2) Zona Epineritik, yaitu bagian cekungan lautan diantara garis2 surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).3) Zona Neritik, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 200 m.4) Zona Batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 2000 m.5) Zona Abisal, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2000 m.

Pembagian laut menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut : Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glacial. Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa. Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah. Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut mengalami proses penyempitan akibat adanya endapan2 di laut yang dibawa sungai sehingga laut tersebut mengalami pendangkalan. Contohnya : Selat Malaka.Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Gerak aliran arus laut dapat disamakan dengan aliran air sungai, tetapi aliran arus laut lebih lebar. Arus laut dapat dibedakan menurut letak, suhu, dan cara terjadinya.1. Menurut letaknya Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut, misalnya arus bawah di Selat Gibraltar. Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus Kalifornia.2. Menurut suhunya.Arus panas ialah bila suhu arus air laut lebih panas daripada suhu air laut di sekitarnya, misalnya arus teluk.Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih dingin dari laut di sekitarnya, misalnya arus Labrador.3. Menurut terjadinya.1) Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut.2) Arus karena dingin3) Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air)4) Arus karena pengaruh daratan/benua.5) Arus karena pasang naik dan surut.Kecerahan atau warna air laut tergantung pada zat2 oraganik maupun anorganik yang ada di laut. Warna air laut ada beberapa macam karena beberapa sebab berikut : Pada umumny lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain. Warna kuning, karena dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai Kuning di Cina (sungai Huang Ho). Warna hijau, karena adanya plankton2 dalam jumlah besar. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya latu di Kutub Utara dan Selatan. Warna ungu, karena adanya organism kecil yang mengeluarkan sinar2 fosfor, misalnya Laut Ambon. Warna hitam, karena dasarnya terdapat lumpur hitam. Misalnya laut Hitam. Warna merah, karena banyaknya binatang2 kecil berwarna merah yang terapung-apung, misalnya laut merah.Salinitas atau kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram) yang terdapat dalam satu liter air laut. Garam di laut berasal dari hasil2 pelapukan di daratan. Hasil2 pelapukan ini mengandung bermacam-macam garam, yang oleh air sungai di larutkan, dihanyutkan, serta dibawa ke laut. Hampir di setiap tempat laut memiliki salinitas (kadar garam) antara 33% hingga 37%. Pada air laut dalam, nilai salinitas antara 34,5% dan 35% rata2 salinitas air laut adalah 35%.Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti :1) Kalsium karbonat (CaCO3) : 0,34%2) Magnesium bromida (MgBr2) : 0,22%3) Kalium Sulfat (K2SO4) : 2,64%4) Kalsium sulfat (CaSO4) : 3,60%5) Magnesium sulfat (MgSO4) : 4,74%6) Magnesium Klorida (MgCL2) : 10,88%7) Natrium Klorida (NaCl) : 77,78%Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan oleh kecilnya proses penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam di laut ditentukan oleh faktor2 berikut :1) Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser2) Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut3) Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut4) Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.Mineral laut berasal dari daratan yang dibawa oleh aliran sungai2. Mineral itu antara lain adalah : Garam, tempat2 pembuatan garam dijumpai di Pulau Madura dan Rembang. Kapur, berasal dari kerang, globigerine (foraminifera), dan sebagainya. Kalium karbonat, berasal dari sebangsa lumut (potash) Fosfat, berasal dari tulang2 ikan dan kotoran burung pemakan ikan, dan biasanya untuk pupuk.Kekayaan fauna dan flora laut sama halnya dengan daratan. Pada umumnya organisme laut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :1) Bentos, ialah binatang2 laut yang hidupnya di dasar laut. Bentos ini dapat pula dibagi menjadi dua golongan yaitu : (1) bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat, misalnya tiram, koral, jenis2 brochipoda dan sebagainya, dan (2)bentos vagil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak laut, siput laut, dan sebagainya.2) Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar laut dan umumnya menjadi penghuni lapisan air bagian atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu (1) nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat2 yang keadaannya baik bagi mereka. Contoh : semua jenis ikan, ubur2 dan sebagainya (2) plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat2 badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka bergantung pada arus yang disebabkan oleh angin atau perbedaan suhu. Contoh : jenis2 binatang bersel satu seperti radiolarian, foraminifera, dan tumbuh2an yang bersel satu misalnya algae, diatomea, demikian juga binatang2 bersel banyak yang kecil seperti sebangsa udang kecil.Sama halnya dengan di daratan, di lautan pun sedimentasi terjadi terutama berasal dari sisa2 organisme yang mati maupun bahan2 anorganis. Beberapa jenis endapan lumpur berturut-turut dari pantai ke laut dalam, yaitu :1. Endapan Lumpur Terigen, endapan yang terdiri dari materi2 halus, terutama materi2 dari daratan yang dibawa oleh sungai2.2. Endapan Lumpur Globigerina, yaitu endapan yang terdiri atas sisa2 binatang dan tumbuhan2 yang telah mati, terutama terdiri dari kapur berasam arang dan asam kersik. Lumpur globigerina di atas terutama terdapat di dasar laut yang dalamnya antara 2000 m sampai 4000 m.3. Endapan Lumpur Radiolaria atau Lumpur Laut Merah, yaitu endapan yang sebagian berasal dari hasil2 letusan gunung berapi di dalam laut dan sebagian berasal dari sisa2 binatang yang amat kecil yang berangka zat kersik. Endapan ini terdapat pada laut yang dalam (4.000 7.000 m) dan tidak terdapat kapur atau persenyawaan2 kapur

Diposkan oleh Mega Riyana di 1:35:00 PM Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest5 komentar:1. Muh. Sholeh7 Apr 2012 15.48.00Trims mas. Langkah awal yang sangat baik. Semoga terus menulis, kalau perlu seluruh materi Geografi SMA diposting di sini. Saya yakin banyak manfaatnyaBalas2. Fairuz Khalishah Izdihar14 Jan 2014 19.59.00Makasih. lengkap and semoga materi-materi yang lain jga bisa diposting.Balas3. budii geografi12 Mar 2014 19.59.00materi sudah cukup bagus, namun kurang mencirikan geografi apabila belum dilampirkan peta yang memadai. Peta tidak bisa dipungkiri ialah ciri geografi, agar si pembaca dapat dihubungkan men'spasialkan mainset mereka. terima kasih sebelumnya.BalasBalasan1. budii geografi12 Mar 2014 20.03.00apabila membutuhkan data atau hal lain bisa menghubungi Bapak Partoso (Dosen Geografi UNS) di blog beliau http://partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id/ ... terima kasihBalas4. SMAN 1 MANGARABOMBANG5 Mei 2014 20.14.00siip ,sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan , sukses selaluBalasMuat yang lain...Link ke posting iniBuat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) LINDUNGI BUMI KITA DENGAN HEMAT AIR...................SELAMAT HARI AIR SEDUNIAAnda Pengunjung Ke :61,611 Mengenai Saya

Mega Riyana Lihat profil lengkapku Download soal dan pembahasan UN 2008 soal dan pembahasan UN 2009 soal dan pembahasan UN 2010Slide

SMAFUT MRANGGEN DEMAK

SMAINS Ploso Demak

Rumah Selatan

Ikuti Informasi Melalui EmailTop of FormBottom of Form