materi mobilisasi

13
Mobilisasi II MOBILISASI Pengertian Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya guna mempertahankan kesehatannya ( A. Aziz, 2006) Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004). Tujuan Mobilisasi Memenuhi kebutuhan dasar manusia Mencegah terjadinya trauma Mempertahankan tingkat kesehatan Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari – hari Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh Jenis mobilisasi Mobilisasi penuh Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi syaraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh manusia. Mobilisasi sebagian Adalah kemampuan seseorang dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena di pengaruhi oleh gangguan saraf sensorik dan motorik. Biasa ditemui pada pasien stroke, setelah kecelakaan dan lain- lain. Mobilitas sebagian dibagi menjadi dua jenis: Mobilitas sebagian temporer Kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh

Upload: mutmainnah-sari

Post on 10-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi ini saya copy paste tentang mobilisasi

TRANSCRIPT

Mobilisasi IIMOBILISASIPengertianMobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya guna mempertahankan kesehatannya ( A. Aziz, 2006)Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004).Tujuan Mobilisasi Memenuhi kebutuhan dasar manusia Mencegah terjadinya trauma Mempertahankan tingkat kesehatan Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari hari Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuhJenis mobilisasi Mobilisasi penuhMerupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi syaraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh manusia. Mobilisasi sebagianAdalah kemampuan seseorang dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena di pengaruhi oleh gangguan saraf sensorik dan motorik. Biasa ditemui pada pasien stroke, setelah kecelakaan dan lain- lain.Mobilitas sebagian dibagi menjadi dua jenis: Mobilitas sebagian temporerKemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem musculoskeletal, contohnya dislokasi sendi dan tulang, Mobilitas sebagian permanenKemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal itu disebabkan oleh rusaknya syaraf yang reversibel, contohnya hemiplegi pada stroke dan paraplegi pada kerusakan tulang belakang. Jenis gerakan dalam mobilisasi 1. Fleksi2. Ekstensi3. Hiper ekstensi4. Rotasi5. Sirkumduksi6. Supinasi7. Pronasi8. Abduksi9. Aduksi10. OposisiIndikasi Stroke atau penurunan tingkat kesadaran Kelemahan otot Fase rehabilitasi fisik Klien dengan tirah baring lamaKontra Indikasi Trombus/emboli pada pembuluh darah Kelainan sendi atau tulang Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)Rentang gerak dalam mobilisasiMenurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu : Rentang gerak pasifRentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Rentang gerak aktifHal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya. Rentang gerak fungsionalBerguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.Faktor yang mempengaruhi mobilisasi Gaya HidupGaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk. Proses penyakit dan injuryAdanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidurkarena mederita penyakit tertentu misallya; CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit kardiovaskuler. KebudayaanKebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya. Tingkat EnergySetiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari. Usia dan status perkembanganSeorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit. Tipe persendian dan pergerakan sendiDalam sistim muskuloskeletal dikenal 2 maca persendian yaitu sendi yang dapat digeragan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis).Masalah fisik yang dapat terjadi akibat immobilitasi dapat dikaji / di amati pada berbagai sistim antara lain : Masalah muskuloskeletalMenurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dankerusakan kulit. Masalah urinariTerjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine. Masalah gastrointestinalTerjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi. Masalah respirasiPenurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asambasa (CO2 O2). Masalah kardiovaskulerTerjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain :1. Perbaikan status gisi2. Memperbaiki kemampuan mobilisasi3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady alignmen (Struktur tubuh).5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN MOBILISASIPengkajianPengkajian pada pemenuhan kebutuhan mobilitas adalah sebagai berikut: Riwayat penyakit sekarangMeliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi keluhan/ gangguan dalam mobilisasi, seperti adanya nyeri, kelelahan, tingkat mobilisasi, daerah yang terganggu, dan lama terjadinya gangguan. Riwayat penyakit yang pernah dideritaPengkajian riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan mobilitas, misalnya adanya riwayat penyakit neurologis ( kecelakaan cerebrovasculer, trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial dll), riwayat penyakit kardiovasculer (AMI, gagal jantung), riwayat penyakit musculoskeletal (artritis, asam urat), riwayat penyakit sistem pernafasan. Kemampuan fungsi motorikMengkaji fungsi motorik untuk melihat adanya kelemahan dan kekuatan Kemampuan mobilitasPengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.Kategori kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut:Tingkat mobilitas/ aktivitasKategori

Tingkat OTingkat 1Tingkat 2Tingkat 3Tingkat 4Mampu merawat diri sendiri secara penuhMemerlukan pengguanaan alatMemerlukan bantuan dan pengawasan orang lainMemerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatanSangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan

Kemampuan rentang gerakPengkajian rentang gerak (ROM) dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul, dan kakiGerak sendiDerajat rentang normal

BahuAdduksi : gerakan lengan ke lateral dari posisi samping ke atas kepala, telapak tangan menghadap posisi yang palinga jauhSikuFleksi : angkat lengan bawah kearah depan dan ke arah atas menuju bahuPergelangan tanganFleksi: tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam lengan bawahEsktensi:luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksiHiperekstensi : tekuk jari-jari tangan ke arah belakang sejauh mungkinAbduksi: tekuk jari-jari tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap ke atasAdduksi: tekuk pergelangan tangan kearah kelingking, telapak tangan menghadap ke atasTangan dan jariFleksi : buat kepalan tanganEkstensi: luruskan jariHiperekstensi: tekuk jari-jari tangan sejauh mungkinAbduksi: kembangkan jari-jari tangan sejauh mungkinAdduksi: rapatkan jari-jari tangan dari posisi abduksi18015080-9080-9070-900-2030-509090302020

Perubahan intoleransi aktivitasPada pengkajian ini berhubungan dengan sistem pernafasan, antara lain: suara nafas, analis gas darah, gerakan dinding thorak, adanya mucus,batuk produktif diikuti dengan panas, dan nyeri saat respirasi. Pengkajian terhadap sistem kardiovasculer, seperti nadi, tekanan darah, sirkulasi perifer, adanya thrombus, perubahan tanda vital.Kekuatan otot dan gangguan koordinasiPengkajian kekuatan otot dilakukan secara bilateral atau tidak:SkalaProsentase kekuatan normalKarakteristik

012345010255075100Paralisis sempurnaTidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi atau dilihatGerakan otot penuh melawan grafitasi dengan topanganGerakan yang normal melawan grafitasiGerakan penuh yang normal melawan grafitasiDan melawan tahanan minimalKekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan grafitasi dan tahanan penuh

Perubahan psikologisPengkajian mobilitas berkaitan dengan psikologis antara lain perubahan prilaku, emosi, perubahan dalam mekanisme koping.PEMERIKSAAN FISIK Mengkaji skelet tubuhAdanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat tumor tulang. Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis. Angulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya patah tulang. Mengkaji tulang belakangSkoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang)Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada)Lordosis (membelok, kurvatura tulang belakang bagian pinggang berlebihan) Mengkaji system persendianLuas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif,deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi Mengkaji system ototKemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot. Mengkaji cara berjalanAdanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah satu ekstremitas lebih pendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist yang berhubungan dengan cara berjalan abnormal (mis. cara berjalan spastic hemiparesis stroke, cara berjalan selangkah-selangkah penyakit lower motor neuron, cara berjalan bergetar penyakit Parkinson). Mengkaji kulit dan sirkulasi periferPalpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian kapiler. Mengkaji fungsional klienDiagnosa Keperawatan1. Gangguan mobilitas fisik b.d trauma tulang belakang2. Gangguan penurunan curah jantung b.d peningkatanbeban kerja ventrikel3. Resiko cedera b.d disfungsi integratif4. Tidak efektifnya pola nafas b.d menurunnya ekspansi paru.Perencanaan Gangguang mobilitas fisik b.d traumaDefinisi: keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri dan terarahTujuan:1. Aktivitas fisik meningkat2. ROM normal3. Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dalam bergerak.4. Klien bisa melakukan aktivitas.Intervensi:5. Pastikan keterbatasan gerak sendi yang dialami.6. Motivasi klien untuk mempertahankan pergerakan sendi.7. pastikan klien bebas dari nyeri sebelum diberikan latihan.8. Ajarkan ROM exercise aktif dan pasif; jadual; keteraturan, latih ROM pasif dan aktif9. Anjurkan dan Bantu klien duduk di tempat tidur sesuai toleransi.10. Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai toleransi.11. Fasilitasi penggunaan alat Bantu.12. Jelaskan manfaat ROM aktif dan pasif13. Kolaborasi dengan fisioterapi14. Penurunan curah jantung b.d peningkataan kerja ventrikel Definisi : keadaan pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan metabolisme tubuhTujuan:1. Menunjukkan curah jantung yang memuaskan2. Menunjukkan status sirkulasi yang baik: denyut jantung dalam batas normal, tak ada asites, denyut perifer normal, tidak ada bunyi nafas tambahan.3. Menunjukkan pening katan toleransi terhadap aktifitas fisik4. Mempunyai warna kulit yang normalIntervensi :5. Kaji dan dokumentasi tekanan darah, adanya sianosis. Status pernafasan dan status mental6. Pantau tanda kelebihan cairan7. Pantau hemodinamik: denyut perifer, waktu pengisian kapiler, bunyi paru8. Pindah posisi pasien tiap 2 jam dan pertahankan aktivitas yang dibutuhkan9. Ajarkan tehnik penurunan stress, relaksasi, meditasi10. Minimalkan stressor lingkungan11. Jelaskan tujuan pemberian oksigen12. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

Pelaksanaan ROM aktiveDefinisi : merupakan latihan gerak isotonis (tjd kontraksi & pergerakan otot) yg dlakukan pasien dg menggerakkan masing- masing persendiannya sesuai dg rentang gerak normalTujuan :1. mempertahankan/meningkatkan kekuatan & kelenturan otot2. Mempertahankan fs kardiorespiratory3. Mencegah kontaktur & kekakuan pada persendian ROM PasifDefinisi : merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendin pasien sesuai dengan kemampuan rentang geraknyaTujuan : Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian Sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan: ROM aktif dan pasif Spina servical1. Fleksi: menggerakkan dagu menempel ke dada rentang 4502. Ekstensi: Mengembalikan kepala ke posisi tegak rentang 4503. Hiperekstensi : menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin rentang 1004. Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin ke arah setiap bahu rentang 400- 4505. Rotasi: memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler 1800 Bahu1. Fleksi: menaikan lengan dari posisi samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala rentang 18002. Ekstensi: mengembalikan lengan ke posisi disamping tubuh 18003. Hiperekstensi: menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap lurus 450 6004. Abduksi : menaikkan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala 18005. Adduksi: menurunkan lengan kesamping dan menyilangkan tubuh sejauh mungkin rentang 32006. Rotasi dalam : dengan siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakkan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang rentang 9007. Rotasi luar: dengan siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke atas dan sampai kepala rentang 9008. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan laingkaran penuh ( sirkumduksi adalah kombinasi semua gerakan sendi ball-and-socket) rentang 3600 Siku1. Fleksi: menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu rentang 15002. Ekstensi: meluruskan siku dengan meluruskan tangan rentang 1500 Lengan bawah1. Supinasi: memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas rentang 70-9002. Pronasi: memutar lengan bawah sehingga lengan bawah menghadap ke bawah rentang 70-900 Pergelangan tangan1. Fleksi: menggerakkan telapak tangan kesisi bagaian dalam lengan bawah 80-9002. Ekstensi: menggerakakan jari-jari sehingga jari-jari, tangan, dan lengan bawah berada dalam arah yang sama rentang 80-9003. Hiperekstensi: membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin sama rentang 80-9004. Abduksi (fleksi radial): menekuk pergelangan tangan miring (medial) ke ibu jari sampai 3005. Adduiksi (fleksi ulnar): menekuk pergelangan tangan miring (lateral) ke arah lima jari 30-500 Jari jari tangan1. Fleksi: membuat genggaman 9002. Ekstensi: meluruskan jari-jari tangan rentang 9003. Hiperekstensi: menggerakkan jari-jari tangna ke belakang sejauh mungkin rentang 30-6004. Abduksi: merenggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain rentang 3005. Adduksi: merapatkan kembali jari-jari tangan 300 Ibu jari pelana1. Fleksi: menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan rentang 9002. Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan 9003. Abduksi: menjauhkan ibu jari kesamping ( biasa dilakukan ketika jari-jari tangn abduksi dan adduksi) 3004. Aduksi: menggerakkan ibu jari kedepan tangan 3005. Oposisi: menyentuh ibu jari ke setiap jari-ari pada tangan yang sama rentang 300 Pinggul1. Fleksi: menggerakkan tungkai ke depan dan ke atas rentang 90-12002. Ekstensi: menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain 90-12003. Hiperekstensi: menggerakkan tungkai ke belakang tubuh 30-5004. Abduksi : menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh 30-5005. Adduksi: menggerakkan tungkai kembali ke posisi medial dan melebihi jjika mungkkin rentang 30-5006. Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain.7. Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai yang lain rentang 9008. Sirkumduksi: menggerakkan tungkai melingkar. Lutut1. Fleksi ; menggerakkan tumit ke arah belakang paha. 120-13002. Ekstensi: mengembalikan tungkai ke lantai rentang 120-1300 Mata kaki1. Dorsifleksi : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas 20-3002. Plantar fleksi: menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah 45-500 Kaki1. Inversi: memutar telapak kaki ke samping dalam (medial) rentang 100 atau kurang2. Memutar telapk kai ke samping luar rentang100atau kurang Jari-jari kaki1. Fleksi: melengkungkan jari-jari kaki ke bawah rentang 30-6002. Ekstensi ; meluruskan jari-jari kaki rentang 30-6003. Abduksi; meregangkan jari-jari kaki satu dengan yang lainnya 150 atau kurang4. Adduksi: meraptkan kembali bersama-sama rentang 150atau kurangEvaluasiEvaluasi dari tindakan keperawatan yang sudah dilakukan, apakah ada kelainan menetap/ tidak.apakan terdapat perubahan yang signifikan dari perawtanan yang dilakukan pada pasien. Jika hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan maka evaluasi dikatakan berhasil.1. Aktivitas fisik meningkat2. ROM normal3. Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dalam bergerak.4. Klien bisa melakukan aktivitas.