materi tentang keprotokoleran

15
MATERI TENTANG MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN KEPROTOKOLERAN Disampaikan pada Disampaikan pada Rapat Kerja Daerah VII Rapat Kerja Daerah VII PKK Kab. Flores Timur PKK Kab. Flores Timur Tanggal 29 Januari 2011 Tanggal 29 Januari 2011

Upload: dino-assan

Post on 01-Jan-2016

657 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

MATERI TENTANG MATERI TENTANG KEPROTOKOLERANKEPROTOKOLERAN

Disampaikan padaDisampaikan pada

Rapat Kerja Daerah VII Rapat Kerja Daerah VII PKK Kab. Flores Timur PKK Kab. Flores Timur

Tanggal 29 Januari 2011Tanggal 29 Januari 2011

Page 2: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

I. I. DASARDASAR“UNDANG-UNDANG RI NOMOR 8 TAHUN 1987 “UNDANG-UNDANG RI NOMOR 8 TAHUN 1987 TENTANG PROTOKOLTENTANG PROTOKOL””

II. ARTI / PENGERTIANII. ARTI / PENGERTIAN

KATA KATA PROTOKOL PROTOKOL Berasal dari bahasa Berasal dari bahasa Yunani yaitu Yunani yaitu ProtosProtos dan dan KollaKolla..yang artinya pertama yang yang artinya pertama yang diletakan/lembaran pertama yang diletakan/lembaran pertama yang diletakan pada dokumen yang berisi diletakan pada dokumen yang berisi kesimpulan suatu perjanjian internasional.kesimpulan suatu perjanjian internasional.

Pengertian Protokol Secara Luas :Pengertian Protokol Secara Luas :1.1. Tata cara seperti yang terdapat dalam Tata cara seperti yang terdapat dalam

upacara resmi, kenegaraan, upacara resmi, kenegaraan, penandatanganan perjanjian, dan penandatanganan perjanjian, dan dokumen-dokumen yang perlu dilindungi.dokumen-dokumen yang perlu dilindungi.

2.2. Tata krama dalam menempatkan, Tata krama dalam menempatkan, menyambut, memperlakukan seseorang menyambut, memperlakukan seseorang sesuai dengan pangkat, kedudukan, dan sesuai dengan pangkat, kedudukan, dan status sosial yang disandangnya.status sosial yang disandangnya.

3.3. Petugas yang terlibat dalam pengaturan Petugas yang terlibat dalam pengaturan tata cara sebagaimana yang lazim terjadi tata cara sebagaimana yang lazim terjadi sesuai ketentuan.sesuai ketentuan.

Page 3: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

Pengertian Secara Khusus :Pengertian Secara Khusus :

a.a. ProtokolerProtokoler: Tertib protokol: Tertib protokol

b.b. Keprotokoleran: Norma-Keprotokoleran: Norma-norma protokolnorma protokol

c.c. Tata Cara Keprotokolan : Tata Cara Keprotokolan : Cara Cara menerapkan/melaksanakan menerapkan/melaksanakan norma-norma protokol dalam norma-norma protokol dalam kegiatan acarakegiatan acara

d.d. Kedudukan Protokol : Kedudukan Protokol : Penghormatan, perlakuan Penghormatan, perlakuan dan hak pelayanan bagi dan hak pelayanan bagi seseorang atau lambang seseorang atau lambang sesuai aturansesuai aturan

Page 4: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

e.Protokol Acarae.Protokol Acara : Aturan dan : Aturan dan sopan santun dalam upacara sopan santun dalam upacara

f. Protokol Pejabatf. Protokol Pejabat : Aturan bagi : Aturan bagi pejabat dalam kegiatan resmi pejabat dalam kegiatan resmi meliputi :meliputi :1. Preseance1. Preseance2. Etiket2. Etiket3. Berpakaian3. Berpakaian4. Acara Resmi4. Acara Resmi5. Kunjungan5. Kunjungan

g.Pejabat Protokol : Seorang yang g.Pejabat Protokol : Seorang yang memangku jabatan dalam memangku jabatan dalam pemerintah / organisasi yang pemerintah / organisasi yang memimpin pelaksanaan tata cara memimpin pelaksanaan tata cara keprotokolerankeprotokoleran

h.Petugas Protokolh.Petugas Protokol : Seseorang yang : Seseorang yang bertugas melaksanakan tata cara bertugas melaksanakan tata cara keprotokolankeprotokolan

Page 5: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

III. III. TATA CARA TATA CARA KEPROTOKOLERANKEPROTOKOLERAN

Sebagai suatu aturan Sebagai suatu aturan untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan

sehingga :sehingga :

1. Ikut menentukan terciptanya 1. Ikut menentukan terciptanya suasana/iklim yang suasana/iklim yang mempengaruhi keberhasilan mempengaruhi keberhasilan suatu usaha.suatu usaha.

2.2. Terciptanya tata pergaulan Terciptanya tata pergaulan yang mendekatkan satu yang mendekatkan satu sama lain dan dapat diterima sama lain dan dapat diterima oleh semua pihak, walaupun oleh semua pihak, walaupun mengandung unsur-unsur mengandung unsur-unsur yang membatasi gerak yang membatasi gerak pribadipribadi

Page 6: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

3. 3. Terciptanya suatu upacara yang khidmad Terciptanya suatu upacara yang khidmad dan tertib dan tertib

4. Terciptanya suatu pemberian perlindungan4. Terciptanya suatu pemberian perlindungan

5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman 5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugasdalam menjalankan tugas

IV.SYARAT-SYARAT BAGI PEJABAT / PETUGAS IV.SYARAT-SYARAT BAGI PEJABAT / PETUGAS PROTOKOLPROTOKOL

Sebagai dimaklumi bahwa fungsi protokol Sebagai dimaklumi bahwa fungsi protokol adalah : merupakan salah satu pembantu adalah : merupakan salah satu pembantu pimpinan dalam mengelola fungsi, oleh karena pimpinan dalam mengelola fungsi, oleh karena itu bagi pejabat/petugas protokol diperlukan itu bagi pejabat/petugas protokol diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :syarat-syarat sebagai berikut :

1. Berdisiplin dan loyalitas yang tinggi1. Berdisiplin dan loyalitas yang tinggi

2. Sebagai pengelola yang efektif, koordinasi2. Sebagai pengelola yang efektif, koordinasi

dan berwibawadan berwibawa

3. Menghayati bidang tugasnya3. Menghayati bidang tugasnya

4. Menguasai segala permasalahan, tetapi 4. Menguasai segala permasalahan, tetapi

bukan berarti harus melaksanakan sendiribukan berarti harus melaksanakan sendiri

5. Memiliki Wawasan5. Memiliki Wawasan

Page 7: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

PRESEANCEPRESEANCE

Arti Preseance (tata tempat) dalam (Bahasa Arti Preseance (tata tempat) dalam (Bahasa Perancis) atau Preedense (Bahasa Inggris) Perancis) atau Preedense (Bahasa Inggris) mengandung arti “Urutan” atau siapa yang mengandung arti “Urutan” atau siapa yang berhak mendapatkan prioritas dalam berhak mendapatkan prioritas dalam urutan. Mereka yang karena jabatan atau urutan. Mereka yang karena jabatan atau pangkat (VIP) karena derajatnya (VIC) pangkat (VIP) karena derajatnya (VIC) mendapat hak didahulukan dalam acara mendapat hak didahulukan dalam acara kenegaraan/acara resmi, untuk kenegaraan/acara resmi, untuk menentukan tata urutan bagi seseorang menentukan tata urutan bagi seseorang atas golongan diambil sebagai dasar :atas golongan diambil sebagai dasar :

a.a. Kedudukan KetatanegaraanKedudukan Ketatanegaraan

b.b. Kedudukan menurut Administrasi Kedudukan menurut Administrasi

c.c. Kedudukan SosialKedudukan Sosial

d.d. Hal-hal tertentu mengingat kesempatan, Hal-hal tertentu mengingat kesempatan, tempat dan waktutempat dan waktu

Page 8: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

Ketentuan Lain Dalam Tata TempatKetentuan Lain Dalam Tata Tempat

1.1. Naik KendaraanNaik Kendaraan

Bagi seseorang yang mendapat tata Bagi seseorang yang mendapat tata urutan urutan paling utama paling utama apabila apabila naik/turun kendaraannaik/turun kendaraan

Kapal Terbang :Kapal Terbang :

Naik paling akhir, turun paling Naik paling akhir, turun paling dahuludahulu

Kapal Laut :Kapal Laut :

Naik dan turun paling dahuluNaik dan turun paling dahulu

Mobil :Mobil :

Naik dan turun paling dahuluNaik dan turun paling dahulu

Page 9: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

2. 2. Kedatangan dan PulangKedatangan dan PulangOrang yang paling dihormati selalu datang Orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir dan pulang paling dahulupaling akhir dan pulang paling dahulu

3. Letak Kendaraan Mobil3. Letak Kendaraan MobilPintu kanan mobil berada di arah pintu Pintu kanan mobil berada di arah pintu keluar gedung.keluar gedung.Tata tempat pejabat dalam kendaraan Tata tempat pejabat dalam kendaraan prinsipnya tamu yang dihormati prinsipnya tamu yang dihormati ditempatkan / duduk disebelah kanan.ditempatkan / duduk disebelah kanan.Tetapi apabila diperlukan menyesuaikan Tetapi apabila diperlukan menyesuaikan dengan tata letak gedung maka tamu yang dengan tata letak gedung maka tamu yang dihormati diatur duduk disebelah kiri.dihormati diatur duduk disebelah kiri.

4. Jalur Kehormatan (Receiving Live)4. Jalur Kehormatan (Receiving Live)a. Orang yang paling dihormati, harusa. Orang yang paling dihormati, harus

datang dari sebelah kanan dari pejabat datang dari sebelah kanan dari pejabat yang menyambut (penyambutan danyang menyambut (penyambutan dan pelepasan)pelepasan)

b. Bila orang yang paling dihormati yangb. Bila orang yang paling dihormati yang menyambut tamu, maka tamu yangmenyambut tamu, maka tamu yang datang dari sebelah kirinyadatang dari sebelah kirinya

Page 10: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

5. Tata Tempat Suami/Isteri Pejabat5. Tata Tempat Suami/Isteri Pejabat

a. Apabila dalam acara kenegaraan/resmi, a. Apabila dalam acara kenegaraan/resmi,

pejabat didampingi isteri/suami, maka pejabat didampingi isteri/suami, maka

suami/isteri tersebut mendapat tempat suami/isteri tersebut mendapat tempat

sesuai dengan urutan tata tempatsesuai dengan urutan tata tempat

suami/isteri yang menjabatsuami/isteri yang menjabat

6. Tata Tempat Bagi Pejabat Yang Mewakili6. Tata Tempat Bagi Pejabat Yang Mewakili

a. Dalam hal pejabat negara, pejabat a. Dalam hal pejabat negara, pejabat

pemerintah atau tokoh masyarakatpemerintah atau tokoh masyarakat

tertentu berhalangan hadir dalam acaratertentu berhalangan hadir dalam acara

kenegaraan/resmi, maka tempatnyakenegaraan/resmi, maka tempatnya

tidak diisi oleh pejabat yang mewakili.tidak diisi oleh pejabat yang mewakili.

b. Pejabat yang mewakili mendapat tempatb. Pejabat yang mewakili mendapat tempat

sesuai dengan kedudukan sosial dansesuai dengan kedudukan sosial dan

jabatan yang dipangkunya jabatan yang dipangkunya

Page 11: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

VI GERAKAN FISIK YANG MENCERMINKAN KEPRIBADIAN VI GERAKAN FISIK YANG MENCERMINKAN KEPRIBADIAN “ETIKET”“ETIKET”

1. 1. Sikap pribdi (budaya) yang diperhatikan Sikap pribdi (budaya) yang diperhatikan • Yang kita hadapi (jenis, usia, kebangsaan, suku Yang kita hadapi (jenis, usia, kebangsaan, suku

bangsa, keluarga)bangsa, keluarga)• Kedudukan jabatanKedudukan jabatan• Kedudukan derajatKedudukan derajat• Kedudukan dalam masyarakatKedudukan dalam masyarakat

2. Bentuk sikap pribadi2. Bentuk sikap pribadi Pandangan mataPandangan mata Cara berdiriCara berdiri Cara dudukCara duduk PerkenalanPerkenalan Jabatan tangganJabatan tanggan MerokokMerokok Bercakap- cakapBercakap- cakap Pembuatan suratPembuatan surat Cara menghormatCara menghormat Tepuk tanganTepuk tangan SalamSalam Cara berpakaianCara berpakaian Table mennersTable menners

• Siku jangan terlalu lebarSiku jangan terlalu lebar• Siku jangan diatas mejaSiku jangan diatas meja• ConversasiConversasi• Jangan bersuaraJangan bersuara

Page 12: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

Gerakan fisik yang mencerminkan kepribadian Gerakan fisik yang mencerminkan kepribadian “Etiket”“Etiket”

1. Sikap pribadi (budaya) yang diperhatikan1. Sikap pribadi (budaya) yang diperhatikan yang kita hadapi (jenis, usia, kebangsaan, yang kita hadapi (jenis, usia, kebangsaan,

suku, bangsa, keluarga)suku, bangsa, keluarga) kedudukan jabatankedudukan jabatan kedudukan derajatkedudukan derajat keduduken dalam kemasyarakatankeduduken dalam kemasyarakatan

2. Bentuk sikap pribadi2. Bentuk sikap pribadi pandangan matapandangan mata cara berdiricara berdiri cara dudukcara duduk perkenalanperkenalan jabat tangganjabat tanggan merokokmerokok bercakap- cakapbercakap- cakap pembuatan suarapembuatan suara cara menghormatcara menghormat tepuk tangan tepuk tangan salamsalam cara berpakain cara berpakain table mennerstable menners

Page 13: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

siku jangan terlalu lebarsiku jangan terlalu lebar siku jangan diatas mejasiku jangan diatas meja conversasiconversasi jangan bersuarajangan bersuara Tata tempat dalam acara resmi di Tata tempat dalam acara resmi di

kabupaten / kota ditentukan dengan kabupaten / kota ditentukan dengan urutan:urutan:• Bupati /Wali KotaBupati /Wali Kota• Wakil Bupati / Wakil Wali KotaWakil Bupati / Wakil Wali Kota• Mantan Bupati /Mantan Wakil BupatiMantan Bupati /Mantan Wakil Bupati• Ketua DPRKetua DPR• SekdaSekda• Pimpinan ParpolPimpinan Parpol• Anggota DPRAnggota DPR• Pemuka Agama, pemuka adat, tokoh Pemuka Agama, pemuka adat, tokoh

masyarakatmasyarakat• AsistenAsisten• Kepala instansi, (Pejabat ES. II), Kepala instansi, (Pejabat ES. II),

Komandan TNI, Kepala KepolisianKomandan TNI, Kepala Kepolisian• Kepala Bagian, Camat, Pejabat ES. IIIKepala Bagian, Camat, Pejabat ES. III• Lurah / Kepala DesaLurah / Kepala Desa

Page 14: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN

LAY OUTLAY OUTTATA TEMPATTATA TEMPAT

Keterangan : Keterangan : 1.Bupati1.Bupati2.Ketua DPR2.Ketua DPR3.Kapolres3.Kapolres4.Dandim4.Dandim5.Kajari5.Kajari6.Ketua Pengadilan6.Ketua Pengadilan

66 44 22 11 33 55

66 55 44 33 22 11 11 22 33 44 55 66

Page 15: MATERI TENTANG KEPROTOKOLERAN