materi.docx

46
MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN ELEKTROKIMIA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6 DELI KUSUMA WARDANI ( 061440411699 ) ENDAH DHITA PRATIWI ( 061440411700 ) MUHAMMAD ROBY JULIANSYAH ( 061440411707 ) KELAS : I EGC DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Rusdianasari, M.Si NIP : 196902191994032002 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 KATA PENGANTAR

Upload: endahdhitapratiwi

Post on 22-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI.docx

MAKALAH

KIMIA ANALISIS INSTRUMEN

ELEKTROKIMIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

DELI KUSUMA WARDANI ( 061440411699 )

ENDAH DHITA PRATIWI ( 061440411700 )

MUHAMMAD ROBY JULIANSYAH ( 061440411707 )

KELAS : I EGC

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Rusdianasari, M.Si

NIP : 196902191994032002

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami selaku mahasiswa dari

Politeknik Negeri Sriwijaya, jurusan Teknik Kimia, program studi Teknik

Page 2: MATERI.docx

Energi, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah tentang

“Elektrokimia” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh

dosen serta bisa dijadikan referensi yang lengkap untuk menambah

sebuah pengetahuan. Substansi dari makalah ini berasal dari referensi

yang ada pada media elektronik yaitu internet. Dalam makalah ini dibahas

tentang elektrokimia, instrument pada elektrokimia, serta aplikasi

elektrokimia pada bidang industry, dan lain sebagainya.

Namun, dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak

kekurangan. Kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran untuk

kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita

semua. Amien.

Palembang. 19 Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Page 3: MATERI.docx

BAB I. LATAR BELAKANG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. INSTRUMEN

BAB IV. APLIKASI PADA INDUSTRI

BAB V. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

LATAR BELAKANG

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan

reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia

dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Dengan kata

lain adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan arus listrik dan

potensi.

Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi

redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung

pada elektroda yang sama / berbeda dalam suatu sistem elektrokimia.

Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia.

Page 4: MATERI.docx

Secara garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi :

a. Sel Galvani

b. Sel elektrolisis

Elektrokimia sendiri memiliki banyak manfaat dalam bidang industri,

diantaranya:

a. Ekstraksi berbagai logam dari senyawanya seperti alumunium, na

trium, kalium, magnesium, seng dan kalsium.

b. Pemurnian tembaga.

c. Produksi natrium hidroksida dan klor dari larutan natrium klorida.

d. Pelapisan kromium, nekel, timah, seng pada baja.

e. Penyepuhan emas dan perak.

f. Mengisi ”AKI”.

g. Pelapisan alumuniun oksida pada permukaan alumunium (anodasi

). 

Dan, elektrokimia juga memiliki banyak manfaat dalam bidang analisis

kimia, diantaranya:

a. Elektroanalisis,

b. Elektrosistesis,

c. Elektrodialisis,

d. Elektrowining,

e. Elektrofining,

f. Elektropalting, dsb.

Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk

menghasilkan reaksi redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses

penguraian suatu senyawa dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya.

Dalam elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel

elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta karena listrik digunakan

Page 5: MATERI.docx

untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Proses elektrolisis

dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik searah kedalam larutan

melalui kutub negatif. Sehingga, diharapkan makalah ini dapat membahas

secara lebih detail tentang sel elektrokimia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN SEL ELEKTROKIMIA

Definisi elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara

sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energi

kimia menjadi energy listrik pada elemen elektrokimia, reaksi

oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang dijadikan

sumber arus listrik, dan perpindahan elektron dan perpindahan

elektron dalam larutan elektrolit dan terjadi pada aki. Elektrokimia ini

dikenal dengan dalam bahasa inggrisnya adalah electo chemistry.

Adapun berbagai definisi elektrokimia lainnya yaitu :

1.  Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi

kimia yang berlangsung dalam larutan pada antarmuka

konduktor elektron (logam atau semikonduktor) dan

konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan perpindahan

elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam

larutan.Jika reaksi kimia didorong oleh tegangan eksternal,

maka akan seperti elektrolisis, atau jika tegangan yang

dibuat oleh reaksi kimia seperti di baterai, maka akan terjadi

reaksi elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia terjadi di mana

Page 6: MATERI.docx

elektron yang ditransfer antara molekul yang disebut oksidasi

/ reduksi (redoks) reaksi. Secara umum, elektrokimia

berkaitan dengan situasi di mana oksidasi dan reduksi reaksi

dipisahkan dalam ruang atau waktu, dihubungkan oleh

sebuah sirkuit listrik eksternal.

2.  Elektrokimia adalah ilmu tentang hubungan antara senyawa

listrik dan kimia. Elektrokimia merupakan studi yang

mempelajari bagaimana reaksi kimia dapat menimbulkan

tegangan listrik dan tegangan listrik terbalik dapat

menyebabkan reaksi kimia dalam sel elektrokimia. Konversi

energi dari bentuk kimia ke bentuk listrik dan sebaliknya

adalah inti dari elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia,

yaitu sel galvanik dan elektrolit. Sel galvanik adalah sel yang

menghasilkan tenaga listrik ketika sel mengalami reaksi

kimia sedangkan Sel elektrolit adalah sel yang mengalami

reaksi kimia ketika tegangan listrik diterapkan. Elektrolisis

dan korosi adalah contoh dari proses penting seperti yang

ada pada elektrokimia. Prinsip-prinsip dasar elektrokimia

didasarkan pada rasio tegangan antara dua zat dan memiliki

kemampuan untuk bereaksi satu sama lain. Semakin lama

logam dalam elemen galvanik yang terpisah dalam seri

tegangan elektrokimia, semakin kuat listrik akan terekstrak.

Teori Elektro-kimia dan metode elektrokimia memiliki aplikasi

praktis dalam teknologi dan industri dalam banyak cara.

Penemuan dan pemahaman reaksi elektrokimia telah

memberikan kontribusi untuk mengembangkan sel bahan

bakar dan baterai, dan pemahaman logam relatif terhadap

satu sama lain dalam elektrolisis dan korosi.

3.  Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi

kimia dalam larutan melibatkan konduktor (logam atau

Page 7: MATERI.docx

semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), yang

melibatkan pertukaran elektron antara elektroda dan

elektrolit. Bidang Ini mencakup bidang ilmiah yaitu proses

kimia yang melibatkan semua perpindahan elektron antar

zat, sehingga transformasi energi kimia menjadi energi listrik.

Ketika proses ini terjadi, menghasilkan perpindahan elektron

yang terjadi secara spontan dan memproduksi arus listrik

ketika terhubung ke sebuah sirkuit listrik, memproduksi atau

perbedaan potensial antar dua kutub, disebut sel atau baterai

(yang sering terdiri dari beberapa sel). Ketika proses ini

terjadi dan disebabkan oleh aksi arus listrik dari sumber

eksternal, proses ini disebut elektrolisis.

4.  Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari

perpindahan antara energi listrik dan energi kimia. Dengan

kata lain, reaksi kimia yang terjadi pada antarmuka

konduktor listrik (disebut elektroda yang dapat menjadi

logam atau semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit)

dapat menjadi solusi dan dalam beberapa kasus khusus, zat

padat . Jika reaksi kimia didorong oleh beda potensial maka,

secara eksternal disebut elektrolisis. Namun, jika penurunan

potensi listrik dibuat sebagai hasil dari reaksi kimia, yang

dikenal sebagai "daya baterai", juga disebut sel baterai atau

galvanik. Reaksi kimia yang menghasilkan perpindahan

elektron antara molekul yang dikenal sebagai reaksi redoks,

dan pentingnya dalam elektrokimia sangat penting, karena

melalui reaksi tersebut dilakukan proses yang menghasilkan

listrik atau sebaliknya, yang diproduksi sebagai

konsekuensinya. Secara umum, studi elektrokimia menangani

situasi di mana terdapat reaksi oksidasi-reduksi ditemukan

dipisahkan secara fisik atau sementara, berada di lingkungan

Page 8: MATERI.docx

yang terhubung ke sebuah sirkuit listrik. Penelitian yang

terakhir adalah kimia analitik dalam subdiscipline dikenal

sebagai analisis potensiometri.

Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron –

elektron bebas dari suatu logam kepada komponen di dalam larutan.

Kesetimbangan reaksi elektrokimia penting dalam sel galvani (yang

menghasilkan arus listrik) dan sel elektrolisis (yang menggunakan

arus listrik). Pengukuran daya gerak listrik (DGL) suatu sel

elektrokimia dalam jangkauan suhu tertentu dapat digunakan untuk

menentukan nilai – nilai termodinamika reaksi yang berlangsung

serta koefisien aktifitas dari elektrolit yang terlibat.

Sel elektrokimia adalah alat yang digunakan untuk

melangsungkan perubahan di atas. Dalam sebuah sel, energi listrik

dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda

(oksidasi) dan penerimaan elektron pada elektroda lainnya (reduksi).

Elektroda yang melepaskan elektron dinamakan anoda sedangkan

elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi sebuah

sel elektrokimia selalu terdiri :

a. Anoda : Elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi

b. Katoda : Elektroda tempat berlangsungnya reaksi reduksi.

c. Larutan elektrolit, larutan ionik dapat menghantarkan arus, larutan

ionik dianggap seperti ”resistor” dalam suatu sirkuit maka ukuran

dari sifat-sifat larutan adalah tahanan, R, ( atau ekuivalent dengan

konductan, L) mengikuti hukum Ohm.

a. DERET VOLTA

Page 9: MATERI.docx

Makin ke kanan, mudah direduksi atau sukar dioksidasi. Makin ke kiri

mudah dioksidasi, makin aktif dan sukar direduksi.

b.   NOTASI SEL

Contoh : Zn/Zn+2//Cu+2/Cu

Dimana :          /           =          potensial ½ sel

                          //        =          potensial sambungan sel (jembatan

garam)

    Macam-Macam Sel Volta

1)   Sel Kering atau Sel Leclance

Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-

anak, dll. Katodanya sebagai terminal positif terdiri atas karbon

(dalam bentuk grafit)   terlindungi oleh pasta karbon, MnO2dan

NH4Cl2 . Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan

muncul dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif. Reaksi

Anoda adalah oksidasi dari seng :

Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-

Reaksi Katoda :

2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O

Amonia yang terbentuk pada katoda akan bereaksi dengan

Zn2+ yang dihasilkan pada anoda dan membentuk ion Zn(NH3)42+

2)   Sel Aki

 Katoda : PbO2

Page 10: MATERI.docx

 Anoda : Pb

 Elektrolit : Larutan H2SO4

Reaksinya adalah sebagai berikut :

                 PbO2(s) + 4H+(aq) + SO4

2-(aq)       →   PbSO4(s) + 2H2O (katoda) 

                                 Pb (s) + SO42-

(aq)         →   PbSO4(s) + 2e- (anoda)

     PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO4

2-(aq)       →   2PbSO4(s) + 2H2O

(total)

Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan

berkurang karena ia terlibat dalam reaksi tersebut. Keuntungan dari

baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan

memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis,

dengan reaksi :

2PbSO4(s)  + 2H2O(l) → PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO4

2-(aq) (total)

Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat

dan lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika

dipindah-pindahkan.

3)   Sel Bahan Bakar

Sel bahan bakar adalah suatu sel Galvani dimana selalu

tersedia pereaksi yang dialirkan ke elektroda sehingga sel selalu

bekerja secara kontinyu. Sel Bacon terdiri dari anoda nikel dan

katoda nikel. Nikel oksida dengan elektrolit larutan KOH. Elektroda

tersebut berpori dan gas- gas berdifusi sehingga bersentuhan

dengan eletroda.

Reaksi anoda (-)          2H2 + 4OH         →         4H2O +4e-

Reaksi katoda (+)        2H2O+O2+4e-        →             4OH-

Reaksi sel        2H2O+O2        →   2H2O

Page 11: MATERI.docx

4)   Baterai Ni-Cd

Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya

dan yang umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya

adalah 1,4 Volt.

Katodanya adalah NiO2 dengan sedikit air

Anodanya adalah Cd

Reaksinya adalah sebagai beikut :

Cd(s) + 2OH- (aq)       →  Cd(OH)2(s) + 2e-

2e- + NiO2(s) + 2H2O         → Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)

Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.

B. PENGGOLONGAN SEL ELKETROKIMIA

Pengolongan sel elektrokimia antara lain ;

1. SEL GALVANI

Page 12: MATERI.docx

Sel galvani adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan

energi listrik yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang

spontan. Contoh sel galvani adalah sel Daniell yang gambarnya

dapat dilihat pada gambar 1. Jika kedua elektrodanya

dihubungkan dengan sirkuit luar, dihasilkan arus litrik yang dapat

dibuktikan dengan meyimpangnya jarum galvanometer  yang

dipasang pada rangkaian luar dari sel tersebut.

2. SEL DANIELL

 

Page 13: MATERI.docx

Gambar 1. Sel Daniell

 

Sel Daniell sering pula dimodifikasi seperti yang terlihat pada

gambar 2. Kedua setengah sel dihubungkan dengan jembatan

garam

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Sel Daniell dengan jembatan garam

Ketika sel Daniell digunakan sebagai sumber listrik terjadi

perubahan dari Zn menjadi Zn2+ yang larut

Page 14: MATERI.docx

 

            Zn(s)   Zn2+(aq) + 2e-             (reaksi oksidasi)

 

Hal ini dapat diketahui dari semakin berkurangnya massa Zn

sebelum dan sesudah reaksi. Di sisi lain, elektroda Cu semakin

bertambah massanya karena terjadi pengendapan Cu dari

Cu2+ dalam larutan.

 

            Cu2+(aq) +  2e-     Cu(s)         (reaksi reduksi)

 

Pada sel tersebut elektroda Zn bertindak sebagai anoda dan

elektroda Cu sebagai katoda.

Ketika sel Daniell “disetting”, terjadi arus elektron dari

elektroda seng  (Zn) ke elektroda tembaga (Cu) pada sirkuat luar.

Oleh karena itu logam seng bertindak sebagai kutub negatif dan

logam  tembaga sebagai kutub positif. Bersamaan dengan itu

pada larutan dalam sel tersebut terjadi arus positif dari kiri ke

kanan sebagai akibat dari mengalirnya sebagian ion Zn2+ (karena

dalam larutan sebelah kiri terjadi kelebihan ion Zn2+ dibandingkan

dengan ion SO42-yang ada).

Reaksi total yang terjadi pada sel Daniell adalah :

 

Zn(s) +  Cu2+(aq)   Zn2+(aq) + Cu(s)

Page 15: MATERI.docx

 

Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks yang spontan yang

dapat digunakan untuk memproduksi listrik melalui suatu

rangkaian sel elektrokimia.

3. SEL ELEKTROLISIS

Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik. Pada

sel elektrolisis, reaksi kimia tidak terjadi secara spontan tetapi

melalui perbedaan potensial yang dipicu dari luar sistem. Anoda

berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan katoda

bermuatan negatif, sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke

katoda. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk produksi

alumunium atau pemurnian tembaga.

Page 16: MATERI.docx
Page 17: MATERI.docx

Perbedaan antara sel volta dengan sel elektrolisis adalah :

Sel Volta

· reaksi kimia diubah menjadi

energi listrik

· Reaksi redoks  spontan

· Katoda (+) dan anoda (-)

Contoh : sel aki

sel elektrolisis

· energi listrik diubah menjadi

reaksi kimia

· Reaksi redoks tak spontan

· Katoda (-) dan anoda (+)

BAB III

INSTRUMEN PADA ELEKTROKIMIA

Page 18: MATERI.docx

BAB IV

APLIKASI ELEKTROKIMIA PADA INDUSTRI DAN BIDANG

ANALISIS KIMIA

1. APLIKASI ELEKTROKIMIA PADA BIDANG INDUSTRI

Terdapat beberapa proses elektrokimia yang penting artinya b

agi ilmu 

pengetahuan dan industri. Penggunaan energi listrik pada produksi k

omersial dari  

hidrogen, oksigen, ozon, hidrogen peroksida, sodium hidrksida, seny

awa 

oksigen dan halogen. Aplikasi lainnya dari elektrokimia termasuk pro

duksi dari 

bahan kimia lainnya, seperti elektrorefining dari metal, elektroplating 

dari metal dan campuran metal, serta prduksi peralatan dari metal d

engan elektrodeposisi.

Elektrolisis banyak diaplikasikan pada berbagai produksi, antar

a lain :

1. Ekstraksi berbagai logam dari senyawanya seperti alumuni

um, natrium, kalium, magnesium, seng dan kalsium.

2. Pemurnian tembaga.

3. Produksi natrium hidroksida dan klor dari larutan natrium kl

orida.

4. Pelapisan kromium, nekel, timah, seng pada baja.

Page 19: MATERI.docx

5. Mengisi ”AKI”.

6. Pelapisan alumuniun oksida pada permukaan alumunium (a

nodasi). 

Selama ini kita hanya mendengar bahwa metode elektrokimia

selalu didayagunakan atau berkonotasi dengan kata pemurnian

logam dan proses penyepuhan/elektroplating (melindungi logam dari

korosi). Ini termasuk juga dengan pandangan penulis dan mungkin

rekan-rekan lainnya selama ini. Sebuah pandangan yang tidak

sepenuhnya salah karena memang aplikasi utama dari metode

elektrokimia adalah untuk pemurnian logam dan elektroplating.

Selain itu di laboratorium pun, memang kita paling sering melakukan

percobaan elektrokimia terutama percobaan sel elektrolisis,

sehingga memang klop rasanya jika kita menyandarkan kata

elektrokimia dengan elektroplating dan pemurnian logam.

Sesuai dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode

yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi

reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang

sama/berbeda dalam suatu sistim elektrokimia. Sistem elektrokimia

meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia

yang menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di

dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di mana

reaksi tak-spontan terjadi di dalamnya di sebut sel elektrolisis.

Peralatan dasar dari sel elektrokimia adalah dua elektroda -

umumnya konduktor logam- yang dicelupkan ke dalam elektrolit

konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan

sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama

yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari

suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung,

elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan menjadi

Page 20: MATERI.docx

katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik)

berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi anodik)

berlangsung.

Aplikasi metode elektrokimia dalam industri pada umumnya

didasarkan pada proses elektrolisis, yakni terjadinya reaksi kimia

dalam suatu sistem elektrokimia akibat pemberian arus listrik dari

suatu sumber luar. Proses ini merupakan kebalikan dari proses

Galvani, di mana reaksi kimia yang berlangsung dalam suatu sistem

elektrokimia dimanfaatkan untuk menghasilkan arus listrik, misalnya

dalam sel bahan bakar (fuel-cell). Aplikasi lainnya dari metode

elektrokimia selain pemurnian logam dan elektroplating adalah

elektroanalitik, elektrokoagulasi, elektrokatalis, elektrodialisis dan

elektrorefining.

Sedangkan aplikasi lain yang tidak kalah pentingnya dari

metode elektrokimia dan sekarang sedang marak dikembangkan

oleh para peneliti adalah elektrosintesis. Teknik/metode

elektrosintesis adalah suatu cara untuk mensintesis/membuat dan

atau memproduksi suatu bahan yang didasarkan pada teknik

elektrokimia. Pada metode ini terjadi perubahan unsur/senyawa

kimia menjadi senyawa yang sesuai dengan yang diinginkan.

Penggunaan metode ini oleh para peneliti dalam mensintesis bahan

didasarkan oleh berbagai keuntungan yang ditawarkan seperti

peralatan yang diperlukan sangat sederhana, yakni terdiri dari

dua/tiga batang elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus

listrik, potensial elektroda dan rapat arusnya dapat diatur sehingga

selektivitas dan kecepatan reaksinya dapat ditempatkan pada batas-

batas yang diinginkan melalui pengaturan besarnya potensial listrik

serta tingkat polusi sangat rendah dan mudah dikontrol. Dari

keuntungan yang ditawarkan menyebabkan teknik elektrosintesis

lebih menguntungkan dibandingkan metode sintesis secara

Page 21: MATERI.docx

konvensional, yang sangat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, katalis

dan konsentrasi. Selain itu proses elektrosintesis juga dimungkinkan

untuk dilakukan pada tekanan atmosfer dan pada suhu antara 100-

900oC terutama untuk sintesis senyawa organik, sehingga

memungkinkan penggunaan materi yang murah.

A. Pembuatan Gas di Laboratorium

Sel elektrolisis banyak digunakan dalam industri pembuatan

gas misalnyapembuatan gas oksigen, gas hydrogen, atau gas klorin.

Untuk menghasilkan gasoksigen dan hydrogen, Anda dapat

menggunakan larutan elektrrolit dari kationgolongan utama

(K+,Na+) dan anion yang mengandung oksigen ( SO 42−¿¿, NO3−¿¿

)dengan electrode Pt atau karbon. Reaksi elektrolisis yang

mengahsilkan gas,misalnya elektrolisis larutan Na2SO4

menggunakan electrode karbon.

Reaksi yang terjadi : Na2SO4 (aq) 2Na+¿¿(aq) +

SO 42−¿¿

Katode (C) : 2H2O (l) +2e−¿¿ 2OH- (aq) + H2 (g)

Anode (C) : 2H2O (l) 4 e−¿¿ + 4 H+¿¿ + O2 (g)

Karena pada katode dan anode yang bereaksi adalah air,

semakin lama air semakin berkurang sehingga perlu ditambahkan.

Perlu diingat bahwa walaupunyang bereaksi air, tidak berarti

elektrolit Na2SO4 tidak diperlukan. Elektrolit iniberguna sebagai

penghantar arus listrik.

B. Proses penyepuhan

Penyepuhan suatu logam emas, perak, atau nikel, bertujuan

menutupi logam yangpenampilannya kurang baik atau

menutupilogam yang mudah berkarat. Logam-logam ini dilapiasi

Page 22: MATERI.docx

dengan logam lain yangpenampilan dan daya tahannya lebih baik

agar tidak berkarat. Misalnya mesinkendaraan bermotor yang

terbuat dari bajaumumya dilapisi kromium agar terhindar dari

korosi . Beberapa alat rumah tangga juga disepuh dengan perak

sehingga lebihawet dan penampilannya tampak lebih baik.Badan

sepede titanium dilapisi titanium oksida (TiO2)yang bersifat keras

dantidak dapat ditembus oleh oksigen atau uap air sehingga

terhindar dari reaksioksida yang menyebabkan korosi.Prinsip kerja

proses penyepuhan adalah penggunaan sel dengan elektrolit

larutandan electrode reaktif. Contoh jika logam atau cincin dari besi

akan dewlaps emasdigunakan larutan elektrolit AuCl3(aq). Logam

besi (Fe) dijadikan sebagai katode, sedangkan logam emasnya (Au)

sebagai anode. Apa yang terjadi jikakedua logam ini ditukar

posisinya?Mengapa? Reaksi yang berlangsung dalam proses

penyepuhan besi dengan emas yaitu :

Reaksi yang terjadi : AuCl3 (aq) Au3+¿ ¿ (aq) + 3Cl−¿¿ (aq)

Katode (cincin Fe) : Au3+¿ ¿ (aq) + 3e−¿¿ Au (s)

Anode (Au) : Au (s) Au3+¿ ¿ (aq) + 3e−¿¿

Proses yang terjadi yaitu oksidasi logam emas (anode) menjadi

Au3+(aq) Kationini akan bergerak ke katode menggantikan kation

Au3+ yang direduksidi katode.Kation Au3+ di katode direduksi

membentuk endapan logam emas yang melapisilogam atau cincin

besi. Proses ini cukup murah karena emas yang melapisi besihanya

berupa lapisan tipis.

C. Proses Pemurnian logam kotor

Proses pemurnian logam kotor banyak dilakukan dalm

pertambangan . logam transisi yang kotor dapat dimurnikan dengan

Page 23: MATERI.docx

cara menempatkannya sebagai anode dan logam murni sebagai

katode. Elektrolit yang digunkan adalah elektrolit yang mengandung

kation logam yang dimurnikan. Contoh : prose pemurnian nikel

menggunakan larutan NiSO4 . nikel murni digunkan sebagai katode,

sedangkan nikel kotor (logam yang dimurnikan ) digunakan sebagai

anode. Reaksi yang terjadi, yaitu :

Reaksi yang terjadi : NiSO4 (aq) ¿2+¿¿ (aq) + SO 42−¿¿ (aq)

Katode (Ni murni) : ¿2+¿¿ (aq) + 2e−¿¿ Ni (s)

Anode ( Ni kotor) : Ni (s) ¿2+¿¿ (aq) + 2e−¿¿

Logam nikel yang kotor pada anodedioksidasi menjdi ion Ni2+.

Kemudian, ionNi2+ pada katode direduksi membentuk logam Ni dan

bergabung dengan katode yang merupakan logam murni. Kation

Ni2+di anode bergerak ke daerah katodemenggantikan kation yang

direduksi. Untuk mendapatkan logam nikel murni(di katode)harus

ada penyaringan sehinggga kotoran(tanah, pasir danlain-lain) hanya

berada dianode dan tidak berpindah ke katodesehingga daerah di

katode merupakan daerah yang bersih.

D. Pemurnian Logam

Pada pemurnian logam, anoda yang dipakai adalah logam tak

murni (kotor). Pengotor akan terlepasselama proses elektrolisis

ketika logam bergerak dari anoda ke katoda. Selama proses ini,

katodamengandung dekomposisi logam murni dari larutan yang

berisi ion logam. Sebagai contoh, tembagadimurnikan melalui

elektrolisis yang membutuhkan konduktivitas listrik yang tinggi. Pada

proses ini,katoda adalah tembaga murni, sedangkan anoda adalah

tembaga kotor. Ion Cu2+ dari anoda bergerakmelalui larutan

tembaga(II) sulfat menuju katoda dan berubah menjadi padatan

Page 24: MATERI.docx

tembaga. Selamaproses berlangsung, pengotor akan mengendap di

dasar tangki. Hasil samping berupa pengotor disebutsebagai lumpur

anoda.

E. Proses Klor-alkali

Elektrolisis air laut dapat menghasilkan klorin dan basa

natrium hidroksida. Ada tiga macam metodeberbeda dimana dua

komponen tersebut dihasilkan, yaitu sel membran, sel diafragma,

dan proses selmerkuri.

F. Proses sel membran

Proses ini lebih efisien daripada yang lain karena tidak

menggunakan merkuri dan tidak membutuhkan energi yang besar.

Mengandung membran penukar kation yang biasanya terbuat dari

polimerfluorokarbon.

 

G. Sel diafragma

Pada sel diafragma, Cl2 dilepaskan dari anoda ketika H2

dilepaskan dari katoda. Jika Cl2 bergabungdengan NaOH, Cl akan

berubah menjadi produk lain. Dengan demikian sel diafragma

mempunyai NaCldalam jumlah besar, dan jumlah kecil pada larutan

pada katoda untuk NaCl berhubungan dengan larutanlain,

menghindari laju balik NaOH.

H. Proses sel merkuri

Elektrolisis air laut dalam merkuri menghasilkan klorin dan

larutan natrium hodroksida pada waktu yangsama. Metode ini

melibatkan merkuri sebagai katoda dan grafit sebagai anoda.

Merkuri menarik ionnatrium dan kalium dan membentuk amalgam.

Meskipun demikan ketika amalgam terkena airmembentuk natrium

Page 25: MATERI.docx

hidroksida dan hidrogen meninggalkan merkuri dan nantinya dapat

digunakankembali. Gas klorin tersisa pada anoda.

2. APLIKASI ELEKTROKIMIA DALAM BIDANG ANALISIS KIMIA

Elektrokimia memiliki banyak metode yang digunakan dalam

bidang analisis kimia. Namun, aplikasi / metode-metode tersebut

sangat jarang kita dengarkan. Sesuai dengan namanya, Sesuai

dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode yang

didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi

dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama/berbeda

dalam suatu sistim elektrokimia.

Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi

elektrokimia. Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik karena

terjadinya reaksi spontan di dalamnya di sebut sel galvani.

Sedangkan sel elektrokimia di mana reaksi tak-spontan terjadi di

dalamnya di sebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel

elektrokimia adalah dua elektroda -umumnya konduktor logam- yang

dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat berupa

larutan maupun cairan) dan sumber arus. Karena didasarkan pada

reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini

adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai

dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem

elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di

mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana

reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.

A. Elektroanalisis

Page 26: MATERI.docx

Kimia elektroanalisis merupakan metode analisis kuantitatif

berdasarkan pengukuran sifat larutan analit ( sebagai bagian dari

elektrokimia).

System pengukuran terdiri dari :

a. Elektrolit yang mampu menghantarkan arus listrik

b. Alat ukur ( rangkaian luar), untuk mengukur signal listrik

c. Elektroda, koduktor yang berfungsi mengabungkan system alat

ukur dengan elektrolit.

Contoh metoda elektroanalisis adalah potensiometrik.

Potensiometrik adalah satu cara elektrokimia untuk analisa ion

secara kuantitatif berdasarkan pengukuran potensial dari elektroda

yang peka terhadap ion yang bersangkutan. Potensiometri

digunakan untuk menentukan konsentrasi

Suatu ion,pH larutan , dan titik akhir titrasi. Potensiometri

digunakan sebagai salah satu metode untuk mengukur  konsentrasi

suatu larutan,yang dijelaskan melalaui persamaan Nerst .

Elemen yang digunakan dalam potensiometri adalah Elektroda

pembanding,elektroda Indikator,Jembatan garam dan larutan yang

dianalisis.

Elektroda pembanding dibagi menjadi dua ,yaitu elektroda

pembanding primer dan elektroda pembanding skunder ( elektroda

kalomel dan elektroda perak ).

Elektroda Indikator dibagi menjadi dua yaitu elektroda Logam

dan elektroda membran.elektroda Logam terdiri dari tiga

macam,antara lain elektroda jenis pertama ,kedua dan

ketiga .sedangkan elektroda membran dibagi menjadi elektroda

membran kaca,elektroda membran padat,elektroda membran cair

dan elektroda membran gas.

Page 27: MATERI.docx

Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan

elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Cara

potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok

untuk menentukan titik akhir titrasi .

B. elektrosintesis

Aplikasi lain yang tidak kalah pentingnya dari metode

elektrokimia dan sekarang sedang marak dikembangkan oleh para

peneliti adalah elektrosintesis. Teknik / metode elektrosintesis adalah

suatu cara untuk mensintesis atau memproduksi suatu bahan yang

didasarkan pada teknik elektrokimia. Pada metode ini terjadi

perubahan unsur / senyawa kimia menjadi senyawa yang sesuai

dengan yang diinginkan. Penggunaan metode ini oleh para peneliti

dalam mensintesis bahan didasarkan oleh berbagai keuntungan yang

ditawarkan seperti peralatan yang diperlukan sangat sederhana,

yakni terdiri dari dua/tiga batang elektroda yang dihubungkan

dengan sumber arus listrik, potensial elektroda dan rapat arusnya

dapat diatur sehingga selektivitas dan kecepatan reaksinya dapat

ditempatkan pada batas-batas yang diinginkan melalui pengaturan

besarnya potensial listrik serta tingkat polusi sangat rendah dan

mudah dikontrol. Dari keuntungan yang ditawarkan menyebabkan

teknik elektrosintesis lebih menguntungkan dibandingkan metode

sintesis secara konvensional, yang sangat dipengaruhi oleh tekanan,

suhu, katalis dan konsentrasi. Selain itu proses elektrosintesis juga

dimungkinkan untuk dilakukan pada tekanan atmosfer dan pada

suhu antara 100-900 oC terutama untuk sintesis senyawa organik,

sehingga memungkinkan penggunaan materi yang murah.

Prinsip Elektrosintesis

Page 28: MATERI.docx

Prinsip dari metode elektrosintesis didasarkan pada penerapan

teori-teori elektrokimia biasa sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya. Baik teknik elektrosintesis maupun metode sintesis

secara konvensional, mempunyai variabel-variabel yang sama

seperti suhu, pelarut, pH, konsentrasi reaktan, metode pencampuran

dan waktu. Akan tetapi perbedaannya, jika di elektrosintesis

mempunyai variabel tambahan yakni variabel listrik dan fisik seperti

elektroda, jenis elektrolit, lapisan listrik ganda, materi/jenis

elektroda, jenis sel elektrolisis yang digunakan, media elektrolisis

dan derajat pengadukan.

Pada dasarnya semua jenis sel elektrolisis termasuk

elektrosintesis selalu berlaku hukum Faraday yakni:

i. Jumlah perubahan kimia yang terjadi dalam sel elektrolisis,

sebanding dengan muatan listrik yang dilewatkan di dalam sel

tersebut

ii. Jumlah muatan listrik sebanyak 96.500 coulomb akan

menyebabkan perubahan suatu senyawa sebanyak 1,0 gram

ekivalen (grek)

Sebelum melaksanakan elektrosintesis, sangatlah penting

untuk memahami reaksi yang terjadi pada elektroda. Di dalam sel

elektrolisis akan terjadi perubahan kimia pada daerah sekitar

elektroda, karena adanya aliran listrik. Jika tidak terjadi reaksi kimia,

maka elektroda hanya akan terpolarisasi, akibat potensial listrik yang

diberikan.

Reaksi kimia hanya akan terjadi apabila ada perpindahan

elektron dari larutan menuju ke elektroda (proses oksidasi),

sedangkan pada katoda akan terjadi aliran elektron dari katoda

menuju ke larutan (proses reduksi). Proses perpindahan elektron

dibedakan atas perpindahan elektron primer,artinya materi pokok

Page 29: MATERI.docx

bereaksi secara langsung pada permukaan elektroda, sedangkan

pada perpindahan elektron secara sekunder, elektron akan bereaksi

dengan elektrolit penunjang, sehingga akan dihasilkan suatu reaktan

antara (intermediate reactan), yang akan bereaksi lebih lanjut

dengan materi pokok di dalam larutan. Reaktan antara ini dapat

dihasilkan secara internal maupun eksternal:

Perpindahan elektron secara primer : O + ne → P

Perpindahan elektron secara sekunder : X + ne → I, O + I → P

Aplikasi Metode Elektrosintesis

Metode elektrosintesis telah banyak dimanfaatkan oleh para

peneliti dalam mensintesis senyawa organik (elektrosintesis organik)

dan elektrosintesis bahan konduktor organik serta yang tak kalah

bergengsinya dan sedang dikembangkan saat ini adalah

pemanfaatan polutan menjadi senyawa yang bermanfaat melalui

metode elektrosintesis. Aplikasi di luar yang penulis ketahui

sebagaimana tersebut di atas mungkin telah sangat jauh

berkembang karena memang sifat ilmu pengetahuan yang dinamis

dan selalu berkembang seiring waktu.

Untuk sintesis bahan organik, didasarkan pada reaksi

penggabungan, substitusi, siklisasi dan reaksi eliminasi yang diikuti

pengaturan kembali secara elektrokimia. Ini berbeda dengan metode

secara konvensional yang memakai dasar reduksi aldehid, oksidasi

alkohol, reduksi senyawa nitro dan oksidasi senyawa sulfur. Kesulitan

yang timbul selama elektrosintesis organik yakni apabila zat antara

yang diinginkan memiliki kestabilan yang rendah, cara mengatasinya

adalah dengan menyediakan zat perangkap (trapping agent) di

dalam larutan dengan syarat zat perangkap ini tidak bereaksi

dengan zat elektroaktif dan tidak mengalami elektrolisis.

Page 30: MATERI.docx

Beberapa contoh dari elektrosintesis organik adalah

pembuatan chiral drug untuk industri farmasi, sintesis p-aminofenol

melalui reduksi nitrobenzena secara elektrolisis, pembuatan soda

(NaOH) dan asam sulfat (H2SO4) dari Na2SO4 melalui proses splitting

electrochemis, reduksi senyawa Triphenylbiomoethylene menjadi

Triphenilethylene dan Triphenylethan serta ratusan senyawa organik

lainnya yang telah berhasil dibuat untuk keperluan bahan baku obat.

Untuk skala perusahaan/pabrik telah dilakukan oleh Perusahan

Monsanto (Kanada) dengan memproduksi adiponitril (bahan dasar

nylon 6,6) dan produksi fluorokarbon oleh Perusahaan Philips

(Belanda).

C. elektrokoagulasi

Elektrokoagulasi merupakan proses yang dilewati oleh arus

listrik pada air. Hal tersebut telah dibuktikan betapa efisiennya

proses tersebut untuk menghilangkan kontaminan di dalam air.

Elektrokoagulasi mempunyai efisiensi yang tinggi dalam

penghilangan kontaminan dan biaya operasi yang rendah. Proses ini

berdasarkan pada prinsip ilmu dimana adanya respon air yang

mengandung kontaminan terhadap medan listrik melalui reaksi

reduksi dan oksidasi dan dapat menghilangkan beberapa kation

berat 99% serta dapat mengurangi mikroorganisme dalam air.

Beberapa ion-ion lainnya dan koloid-koloid dapat dihilangkan.

Elektrokoagulasi (EC) merupakan bukan teknologi terbaru.

Pengolahan limbah cair dengan menggunakan EC telah dipraktekan

sejak abad ke-20 (100 tahun yang lalu) dengan keberhasilan proses

yang terbatas. Dengan menggunakan listrik untuk mengolah air

merupakan hal pertama yang dilakukan di Inggris pada tahun 1889

dan aplikasi dari elektrolisis pada mineral beneficiation telah

Page 31: MATERI.docx

dipatenkan oleh Elmore pada tahun 1904. Prinsip proses EC telah

digunakan untuk mengolah air ”bilge” dari kapal-kapal dan

dipatenkan pertama kali oleh A. E. Dietrich pada tahun 1906.

Mekanisme Proses Elektrokoagulasi

Sebuah reaktor elektrokoagulasi adalah sel elektrokimia

dimana anoda korban ( biasanya menggunakan aluminium atau besi)

digunakan sebagai agen akoagulan .Secara simultan, gas-gas

elektrolit dihasilkan ( hidrogen pada katoda ).

Beberapa material elektroda dapat dibuat dari aluminium, besi,

stainless steel dan platina. Aluminium merupakan material anoda

yang sering digunakan. Persamaan (1) menjelaskan pelarutan anode

aluminium :

Al3+ + 3e− ↔ Al ……. (1)

Secara simultan, reaksi katodik biasanya terjadi perubahan

hidrogen. Reaksi ini terjadi pada katoda dan tergantung pada pH

Pada pH netral atau alkali, hidrogen diproduksi melalui persamaan

(2) :

2H2O+ 2e− → OH− +H2 ……..(2)

ketika dalam kondisi asam, persamaan (3) dapat menjelaskan

dengan baik perubahan hidrogen pada katoda.

2H+ +2e− → H2 ……... (3)

Page 32: MATERI.docx

D. elektrodialisis

elektrodialisis adalah gabungan antara elektrokimia dan

penukaran ion. Elektrodialisis yang disingkat ED merupakan proses

pemisahan elektrokimia dengan ion-ion berpisah melintas membran

selektif anion dan kation dari larutan encer kelarutan membran lebih

pekat akibat aliran arus searah atau DC.

Sedangkan ED-Balikan atau ED-Reversal atau (EDR) adalah

proses ED namun kutub/polaritas elektroda-elektrodanya dibalik

dengan daur waktu tertentu, sehingga membalik pula arah gerak ion

dalam jajaran membrannya. Sistem ini digunakan untuk mengubah

air payau menjadi air minum atau untuk memekatkan buangan atau

limbah agar dapat dipakai ulang atau juga sebagai pralakuan atas

umpan air padatan total terlarut (PTT) tinggi sebelum masuk

kesistem penukaran ion.

E. Elektrowining

Elektrowinning adalah proses elektrokimia yaitu proses

pengendapan logam pada kutub katoda menggunakan arus listrik

yang mengalir dalam larutan elektrolit ( hasil dari pelarutan ), hasil

yang diperoleh pada kutub katoda adalah lumpur logam emas dan

perak yang disebut cake yang dapat langsung dilebur ( smelting ).

Electrowinning adalah cara terbaru dan paling efesien

digunakan dalam ekstraksi  emas dan perak yang terdapat di air

kaya / PLS ( Pregnant Liquid Solution ) dengan prinsip elektrolisa (

reaksi redoks ) dalam sebuah kompartemen. Proses ini melibatkan

penggunaan larutan alkali sianida sebagai elektrolit dalam suatu sel

sebagai anoda dan katoda antara lain dapat menggunakan :

Page 33: MATERI.docx

Reaksi sel yang terjadi adalah :

Anoda : 2OH- → O2 + H2O + 2e-

Kotoda : 2Au(CN)2- + 2e- → 2Au + 4CN-

Overall : 2Au(CN)2- + 2OH- → 2Au + O2 + H2O + 4CN-

Pada proses electrowinning akan melepaskan gas H+ membuat

pH menjadi turun sehingga berisiko mengasilkan gas HCN. Gas ini

sangat berbahaya dan bersifat korosif terhadap anoda, untuk itu

larutan alkali sianida harus dijaga pada pH 12,5.

Parameter suatu proses electrowinning dapat dikatakn selesai

apabila telah sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk

mengendapnya logam berharga yang diinginkan di katoda dengan

kadar yang tinggi. Untuk mengetahui berapa lama suatu proses

electrowinning berlangsung hingga mencapai kadar endapan logam

berharga yang diinginkan, maka dapat dihitung berdasarkan Hukum

Faraday:

dimana,

Keterangan:

W = berat endapan (gram)

Ar = berat atom logam (gram)

W=W total−W katoda

W=Ar⋅i⋅tZF

sehingga, t=W⋅Z⋅FAr⋅i

Page 34: MATERI.docx

I = arus yang digunakan (ampere)

t = waktu yang digunakan untuk pengendapan logam

berharga di katoda

Z = muatan ion

F = konstanta faraday, 96.500

Mekanisme Elektowinning

Aliran listrik dialirkan melalui elektroda yang tercelup di

larutan kaya,menyebabkan logam berharga mengendap di katoda

F. Elektrofining

Proses elektrolitik yang dilakukan untuk pemurnian logam

yang biasanya telah mengalami pemurnian dengan cara lain, dengan

harapan mencapai kemurnian setinggi-tingginya.

Biasanya, terdapat 2 metoda yang digunakan :

Page 35: MATERI.docx

1. Bullion Kadar Ag Tinggi Proses electrorefining adalah proses

pertama, dengan prinsip yang sama dengan electrowinning.

Tetapi anoda untuk ini adalah Bullion, dan AgNO3 adalah larutan.

Perak pada katoda dan emas pada anoda, lalu peleburan

dilakukan untuk mendapatkan batangan emas dan perak. Kita

harus melakukan elektrolisis untuk mendapatkan kadar 99,99%,

dan larutan pada elektrolisis emas adalah Au(Cl)2-.

2. Bullion Kadar Au Tinggi Bullion dilebur langsung dengan aliran gas

Cl2, gas klorin akan mengambil Au dan kita akan mendapatkan

batangan Au dan Ag. Kita juga harus melakukan elektrolisis untuk

mendapatkan kadar 99,99%, dan larutan pada elektrolisis emas

adalah Au(Cl)2-.

G. elektroplating

Elektroplating merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia

(elektrokimia) yang membahas tentang energi atau arus listrik yang

menyebabkan suatu reaksi atau perubahan kimia serta energy listrik

Page 36: MATERI.docx

yang di hasilkan melalui suatu reaksi kimia, hasil reaksi – reaksi pada

suhu yang amat tinggi melalui perubahan energi listrik menjadi

panas.

Dalam elektroplating proses yang terjadi adalah melalui

elektroforesis yaitu gerakan partikel koloid dalam medan listrik

dengan menghasilkan dua elektrode (suatu penghantar yang dapat

berbentuk batangan, kepingan, atau kawat yang digunakan untuk

memancarkan atau mengendalikan aliran partikel-partikel yang

bermuatan, baik dalam suatu cairan, gas, atau semi konduktor).

Yang dialiri arus kearah, koloid bermuatan negatif bergerak kearah

anode, sedangkan koloid bermuatan positif ke katode. Proses ini

digunakan untuk memisahkan atau penguraian campuran. Setelah

koloid itu terpisah atau melapisi anode tersebut sehingga terbentuk

lapisan tipis yang biasanya disebut plate.

Proses elektroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat

teknologi suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika

material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan

material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas

konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan

kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah

mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.

Page 37: MATERI.docx

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Elektrokimia adalah cabang kimia yang mempelajari reaksi kimia

yang berlangsung dalam larutan pada antar muka konduktor

elektron (logam atau semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit),

dan melibatkan perpindahan elektron antara elektroda dan elektrolit

atau sejenis dalam larutan.

2. Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan

anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian

sehingga reaksi dapat berlangsung terus-menerus.

Page 38: MATERI.docx

Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah alangkah lebih baiknya

makalah ini mendapat kritik yang membangun agar dalam penyusunannya

dapat lebih sempurna lagi. Dan alangkah baiknya jika isi dari makalah ini

dapat dikoreksi oleh dosen pengajar agar tidak terjadi kesalahfahaman

dalam memahami materi tentang Elektrokimia ini.