matinya sikap apatis

20
MATINYA SIKAP APATIS Dipersembahkah oleh : Broto Suwarso PUSDAKOTA – UBAYA Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan – Universitas Surabaya

Category:

Travel


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Matinya sikap apatis

MATINYA SIKAP APATISDipersembahkah oleh :

Broto SuwarsoPUSDAKOTA – UBAYA

Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan – Universitas Surabaya

Page 2: Matinya sikap apatis

PERSEPSIKOMUNITAS

Merasamiskin

MerasaTidak memiliki waktu

Sikap TidakPercaya

Melimpahkantanggungjawab

MembandingkanPeran

Anggapan tidakberhubungan dengan

kebutuhan hidup

Akal-akalanPemerintah

KebijakanTidak Jelas

Sikap TidakPercaya

MerasaDimanfaatkan

Merasa saranakurang

Segalaketidakmungkinan

Page 3: Matinya sikap apatis

PERSEPSIFASILITATOR

TidakPopuler

Hanya PercayaPada tokoh

Kebijakanlemah

MelimpahkanTanggung jawab

Alasan sudahmembayar

Partisipasi sangatrendah

Asal tersediasarana

Tidak akan jalantanpa duit

Sikap tidakpercaya

Pengetahuanrendah

Kesadaranrendah

Segalaketidakmungkinan

Page 4: Matinya sikap apatis

How to Develop the Public Participation

Analisis Sosial

ModelDiri

ModelRT

ModelRW

ModelN

Mekanisme PelembagaanNilai-Nilai

Replikasi, Multiplikasi

Peningkatan Mutu Kehidupan

Gerakan SosialPeningkatan Kualitas Lingkungan

Masyarakat Berdaya& Berkeadilan

MESSOPROSPECTIVE

MAKROPROSPECTIVE

MIKRO

NetworkingTiga Pilar

Pembangunan

MonitoringEvaluasiRefleksi

ChallengeInovasi

OptimalisasiRevitalisasi

Page 5: Matinya sikap apatis

KAMI TERLIBAT KARENA PEDULI& KAMI ADA UNTUK :

• Menggali potensi• Mendorong prakarsa• Membangun rasa memiliki• Mengembangkan tanggung jawab• Menjamin efektivitas dan efisiensi• Menjamin keberlanjutan

Page 6: Matinya sikap apatis

Make People Know

Page 7: Matinya sikap apatis

Make People Concern

Page 8: Matinya sikap apatis

Make People Learn Morefrom Failure

Page 9: Matinya sikap apatis

Make People ActEffectively and Efficiently

Page 10: Matinya sikap apatis

Make People be able tocontrol what they want

Page 11: Matinya sikap apatis

Make People be Strong

Page 12: Matinya sikap apatis

Ethos Membangun Partisipasi

MEMBANGUN KEPERCAYAAN(Bersedia belajar dari masyarakat, Percayabahwa komunitas memiliki potensi)

MENGIDENTIFIKASIPOTENSI BERSAMA (Memulai dariapa yang dimiliki oleh komunitas)

MEMBANGUN JARINGAN

BERBAGI (Tidak berpretensi untukmenjadi tokoh)

POTENSI

JARINGANSEMANGATBERBAGI

KEPERCAYAAN

Page 13: Matinya sikap apatis

Catatan: Sebaran ini dihitung berdasarkan pada pengelolaan skala komunal, dan jumlah THMyang dilayani Pusdakota.

SEBARAN PROSES PENGOMPOSAN DI KOTA SURABAYA

1500 unitth 2005

4500 unitth 2006

5500 unitDes. th 2007

BelumTerdeteksi

1500 unitLuar

Surabaya

10 unitSkala

Komunal

6500 unitMei th 2007

Page 14: Matinya sikap apatis

SAMPAH ORGANIK YANG TERKELOLA

-

15 kg sampahorganik/bulan = 277.500kg

Hasil kompos 8kg/bulan/unit =148.000/bulan = 148ton/bl

4m kubik/hari/RW / 1440kg sampahorganik,kompos yangdihasilkan 1,08 ton/hari =32 ton/bulan

SAMPAH ORGANIKTERDEKOMPOSISI

Digunakan untuk jenissampah organik yangmudah terurai

Jika Kota Surabaya terdiri dari600.000 – 1000.000 KK ,berapasampah organik tereduksi ?Jika minimum sampah organikyang dikelola 0,2 kg maka setiaphari 120.000 kg sampahtereduksi.

18.500 unitTHM(TakakuraHomeMethod)

-????Lain - lain

Digunakan untuksampah organik sulitterurai maupunmudah terurai denganvolume yang besar

Jika jumlah sampah organikKota Surabaya 6500m kubik x70% = 4550m kubik x 360 kg=1638 ton ,berapa unit openwindrow harus disediakan?4550 : 4 = 1138 unit tempatpengolahan sampah skalaRukun Warga

10 lokasiOpenWindrow

KETERANGANASUMSIJUMLAHPELAKU

METODE

Page 15: Matinya sikap apatis

Inflow Resources1. Kompos Rp. 2.714.250,-2. Biaya Pengelolaan sampah Rp. 2.200.000,-3. Penghematan biaya pengobatan Rp. 6.270.000,-4. Pengetahuan tentang sampah Rp. 22.400.000,-5. Penjualan TOGA Rp. 11.958.950,-Total Inflow Resources Rp. 45.543.200,-

Outflow Resources1. Biaya retribusi Rp. 3.696.250,-2. Biaya Pengangkutan sampah Rp. 2.200.000,-3. Biaya pemilahan Sampah Rp. 3.850.000,-4. Biaya pemeliharaan toga Rp. 2.750.000,-5. Biaya air (penyiraman) Rp. 280.500Total Outflow Resources Rp. 12.776.750,-

Socio Economic Impact Program Pengelolaan SampahRumah Tangga di RT 04/RW 14 Periode 2003-2004

Sumber: Penelitian “Umpan Balik manajemen Berdasarkan Pendekatan Social Economic Impact DalamRangka Evaluasi kegiatan Pengelolaan Sampah Organisasi Non Profit Pusdakota, Windiati, Fakultas ekonomiuniversitas Surabaya 2005.

Jumlah Methan dan KarbondioksidaYang Dikelola Warga Sehingga Mampu

Meminimalisasi Laju Pemanasan Global ?

Page 16: Matinya sikap apatis

Namanya Bu Ainun, asli Banjar tinggal diDusun Gunung Teknik Kabupaten Kutai Timur.Menghidupi sembilan anak dengan mottohidup: Mensejahterakan anak dengankemampuan yang dimiliki. Tempat tinggalnyadekat dengan pasar sayur Sengatta Selatan,Kaltim. Sudah 4 bulan ini kehidupan merekatergantung pada hasil olah sampah. Setiaphari keluarga Ibu Ainun Mengangkut 2 – 3kuintal sampah sisa sayur dan buah dari pasaruntuk dikomposkan. Pendapatan rata rata 40ribu/hari “Bagi kami usaha ini lebihbermartabat dan membangkitkan semangathidup.”

Etos Kerja yang dibangun atas perjuangannilai – nilai kehidupan

Spirit of Community Empowerment

Page 17: Matinya sikap apatis

Spirit of Community Empowerment

Wirausaha Cetok Komunitas (Cekom)kampung Bratang. Permukiman di strenkali yang sering dijadikan kambinghitam bertumpuknya sampah sungaidan dianggap apatis terhadappengelolaan lingkungan. Tanaman ditepi jalan itu merupakan dedikasikelompok usaha yang dikerjakan satuRT. Cetok tersebut dibuat dari paralonbekas sebagai salah satu komponenUnit Keranjang Pengolah SampahOrganik Rumah Tangga ( THM )

Komunitas miskin yang dianggap tidakmemiliki kesadaran terhadap lingkungansekitarnya ini, 250 KKnya sudahmelakukan pengolahan sampahorganik,sekaligus berani mendefinisikankonsep pemberdayaan dengan polapikir sederhana namun bernas.

Page 18: Matinya sikap apatis

Spirit of Community Empowerment

Kami dipertemukan dengan wargaPondok Boro Surabaya, dalamimpian bersama tentang masyarakatmandiri. Daya juang kelompok iburumah tangga disini begitu kuat, dansampai saat ini mereka tidakmendapat dukungan baik materiilmaupun moril dari aparatur RWnya.Tapi mereka meyakini bahwakegigihan mereka akan membuahkansesuatu. Sekarang kami bekerjasamauntuk menyediakan Bantal sekamsalah satu komponen THM danprogram layanan kesehatanmasyarakat yang dibiayai dari olahsampah

Page 19: Matinya sikap apatis

Spirit Of Community Empowerment

Gambar disamping kegiatan rutin kaum difabel dan karangtaruna di area pengelolaan sampah PUSDAKOTA, banyakyang menyandarkan impian hidup setiap tetes kepedulianpada makluk hidup dalam butiran-butiran kompos

Page 20: Matinya sikap apatis

MASALAH AKANSELESAI DENGANSENDIRINYA

TAHAPKETERGANTUNGAN :

“ Ada Masalah, TetapiSaya Tak DapatMengatasinya”

BERHUBUNGAN

DUNIA INI KEJAM

TAHAP APATIS :

“Tahap Tak AdaMasalah”

“Saya Tidak Peduli”

BERTAHAN HIDUP

TAHAPPRA-KRITIS :

“ Ada Masalah danSaya Adalah Bagian

dari PemecahanMasalah Itu ”

BEKERJASAMA

HIDUP HARUSBERUSAHA

TAHAPKesadaran :

“ Saya Peduli dandengan Bekerjasamadengan Orang Lain,

Saya MendukungUpaya Perbaikan ”

AKTUALISASIDIRI

HIDUP PENUHMAKNA

Dalam Kerendahan Hati !!!!!!!!Sejauh Mana MasyarakatMerasakan Hasil Pemberdayaan Yang Kita Lakukan