mazhab fikih dalam islam · mazhab fikih merupakan aliran pemikiran tentang hukum islam yang...
TRANSCRIPT
MAZHAB FIKIH DALAM ISLAM
Oleh :
Cecep Hilman, M.Pd
PENGANTAR
Mazhab Fikih merupakan aliran pemikiran
tentang hukum Islam yang penetapannya
merujuk pada al-Qur’an dan al-Hadis.
Beberapa fukaha yang pemikirannya
mendapatkan apresiasi dari umat Islam dalam
perkembangan selanjutnya menjadi aliran
Mazhab antara lain :
1. Imam Abu Hanifah
2. Imam Maliki
3. Imam Syafi’I
4. Imam Ahmad Bin Hanbal
I. IMAM ABU HANIFAH
Nama aslinya Abu Hanifah an-Nu’man
bin Sabit bin Zauta at-Taimi al-Kufi
Lahir di Kufah pada tahun 80H (699M)
dan meninggal pada tahun 150H
(767M)
Corak pemikiran Hukum dari Imam Abu
Hanifah adalah cenderung Rasional
Dasar Pemikiran Hukum :
-al-Qur’an
-al-Hadis
-Pendapat Sahabat
-Kias
-Istihsan
-Ijmak
-Urf
Penyebaran : Afganistan, Cina, India, Irak, libanon, Mesir, Pakistan, Rusia, Suri’ah, Tunisia, Turkestan, Turki, Wilayah Balkan
II. IMAM MALIKI
Nama Asli : Malik bin Annas bin Malik bin Abi
Amir al-asbahi
Mashur dengan julukan Imam Dar al-Hijrah
Lahir Di Madinah Pada Tahun 93H (712M) dan
Wafat pada tahun 179H (798M)
Corak Pemikiran Hukum : Di pengaruhi Sunah
yang cenderung tekstual
Dasar Pemikiran hukum : al-Qur’an, Hadis, Ijmak Sahabat, Kias, Maslahah Mursalah, Amal Ahl al-Madinah, Pendapat Sahabat
Daerah Penyebaran :
-Kuwait
-Spanyol
-Arab Saudi khususnya Makkah
-Wilayah Afrika khususnya Mesir, Tunisia, aljazair, dan Maroko
III. IMAM SYAFI’I
Nama aslinya Abu Abdullah Muhammad
bi Idris bin As bin Usman bin Syafi’i ASY-
SYAFI’I Al-Muttalib
Lahir di Gaza Palestina pada tahun 150H
(767M) dan meninggal pada tahun 204H
(820M)
Corak pemikiran Hukum dari Imam Syafi’i
adalah Tradisional dan Rasional
Dasar Pemikiran hukum : al-Qur’an,
Hadis, Ijmak, Kias
Daerah Penyebaran : Bahrain, India,
INDONESIA, kazakhstan, Malaysia,
Suriah, Turkmenistan, Yaman, Arab
Saudi khususnya Madina, wilayah
Arab Selatan, wilayah Afrika Timur,
wilayah Asia Timur, wilayah Asia
Tengah,
IV. IMAM AHMAD BIN HANBAL
Nama Asli : Ahmad bin Hanbal asy-
Syaibani al-Marwazi
Lahir Di Baghdad Pada Tahun 164H
(780M) dan Wafat pada tahun 241H
(855M)
Corak Pemikiran Hukum : Tradisional
(Fundamental)
Dasar Pemikiran hukum : al-Qur’an
secara zahir, Hadis, Fatwa Sahabat,
jika terdapat perbedaan fatwa sahabat
digunakan yang lebih dekat dengan
al-Qur’an dan al-Hadis, Hadis Mursal
dan Dhaif, Kias
Daerah Penyebaran : Arab Saudi
(Mayoritas)
Mengapa harus
bermadzhab
Dari berbagai literatur Fiqih ataupun
tarikh, tidak ada yang mengharuskan
untuk bermadzha.
Namun sebagian besar ulama menganut
madzhab tertentu.
Hakikat bermadzhab
Hakikat kebenaran dalam Islam, khususnya yang berkaitan erat
dengan al-ahkam al-ijtihadiyah (hukum-hukum praktis hasil ijtihad) akan
lebih aman, terjaga, selamat dari kekeliruan pemahaman, jauh dari
ketersesatan dan lebih maslahat apabila dalam beragama umat Islam
bersedia mengikuti dan terikat kepada salah satu dari mazhab yang
empat (mazhab: al-Hanafi, al-Maliki, al-Syafi'i atau al-Hanbali), karena
para imam mazhab (mujtahidun) itu telah disepakati para ulama paling
memiliki otoritas dan lebih bisa dipercaya dalam menafsirkan sumber
utama hukum Islam, yakni Al-Qur’an dan al-Sunnah, dan merekalah
ulama yang diberi kewenangan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk
menjelaskan kebenaran agama Islam kepada kita semua. Sesungguhnya
ulama itu adalah pewaris ilmu dan amalan para nabi terdahulu yang wajib
kita ikuti dan harus kita hormati.
SUMBER : KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU)