me cm 53545950
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Me Cm 53545950
1/4
23 April, 2012Office of Chief EconomistIndustry| UpdateVolume 8, Februari 2012
News
Rencana ATPM optimis bahwa program Low-Cost dan
Green-Car (LCGC) dapat menjadi tulang punggunguntuk memperbesar volume penjualan dan pangsapasar. Selain itu, program tersebut dapat menjadi salahsatu tulang punggung dalam meredam potensipenurunan penjualan mobil terkait pembatasan BBMbersubsidi untuk mobil >1300cc. Mesin LCGC yangberkapasitas
-
8/12/2019 Me Cm 53545950
2/4
hal 2
Industry UpdateVolume 8, April 2012
Penjualan alat berat 2011 mencapai 17360 unit atautumbuh 47% YoY. Tahun 2012 permintaan atas alatberat masih tumbuh walaupun tidak setinggi 2011.
Diperkirakan penjualan alat berat akan mencapai 21000unit atau tumbuh 21% tahun 2012. momentumpertumbuhan ekonomi, khususnya di sektorpertambangan, perkebunan, dan konstruksi merupakanpendorong tumbuhnya permintaan alat berat, didukungoleh tren suku bunga rendah dan stabil.
Sektor pertambangan masih mendominasi penjualanalat berat dengan pangsa sebesar 61%, diikuti olehsektor perkebunan, konstruksi dan kehutanan denganpangsa 19%, 11%, dan 9%. Sebelum krisis 1997-1998,permintaan alat berat didominasi dari sektor konstruksi.Namun dalam dekade terakhir peran sektorpertambangan dan perkebunan semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya harga komoditas danpendapatan di sektor tersebut. Dengan didorongnyapembangunan infrastruktur, ke depan diperkirakanpermintaan alat berat di sektor konstruksi akanmeningkat.
Pertumbuhan perekonomian asia pasifik sepanjang2011 telah membuat permintaan energi primer,khususnya batu bara, terus meningkat. Peningkatanpermintaan batu bara domestik untuk pembangkittenaga listrik juga terus meningkat seiring denganrealisasi pembangunan PLTU. Produksi batubara 2011mencapai 327 juta ton atau tumbuh 34% YoY, denganpertumbuhan overburden removal sebesar 22%
menjadi 791 ton. Tahun 2012 diperkirakan produksibatu bara akan tumbuh lebih rendah daripada tahun lalusebesar 2% seiring dengan masih lemahnyapermintaan global.
Perkembangan perkebunan CPO mempengaruhipermintaan alat berat perkebunan dari mulai prosesland-clearing, land capping, sampai dengan prosespemeliharaan perkebunan berskala luas. Produksi CPOterus meningkat bahkan dalam pada saat krisis. Dalam5 tahun terakhir, pertumbuhan lahan perkebunan CPOtumbuh 4,5% dengan pertumbuhan produksi sebesar7,6% (CAGR).
Walaupun secara pangsa masih relatif rendah,
permintaan alat berat konstruksi ke depan diperkirakanakan meningkat seiring dengan rencana Pemerintahmelakukan percepatan pembangunan infrastruktur sertapembangunan properti yang masih meningkat. Tahunini diperkirakan pertumbuhan sektor konstruksi sebesar7%, lebih tinggi daripada perkirakan pertumbuhanekonomi sebesar 6,2%.
Produksi alat berat masih terbatas dan belum dapatmemenuhi permintaan domestik. Saat terjadi krisisglobal, produksi alat berat 2009 sempat turun 69%sejalan dengan penurunan konsumsi sebesar 31% diperiode tersebut. Tahun 2011 produksi alat beratmencapai 7353 unit atau tumbuh 57% YoY.
Diperkirakan tahun 2012 produksi alat berat akanmencapai 9500 unit atau tumbuh 29% YoY. Namun
Industri Alat Berat
402429
478
534
620 626
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan
Alat Berat Nasional
Komposisi Penjualan alat beratberdasarkan sektor
Komposisi penjualan alat beratberdasarkan jenis (%)
Sumber: UT
Sumber: UT
Sumber: Hinabi
2860
2543
2250
2728
3438
4285
4875
4348
1092
1321
1643
1460
1693
2247
3964
4993
4687
7038
9684
6644
11781
17360
21000
-11%-12%
21% 25%14%
-11%
21%24%
-11%
16%
33%
76%
26%
-6%
50%
38%
-31%
77%
47%
21%
26%
-75%
0
5000
10000
15000
20000
25000
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012F
-100%
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tot al Y oY
56%
9% 11%
21%
12% 9%
11%
11% 19%
11%
67% 61%
1996 2005 2011
Construction Forestry Agriculture Mining
BULLDOZ
ER, 30
DUMP
TRUCK
DLL, 20
EXCAVA
TOR, 50
-
8/12/2019 Me Cm 53545950
3/4
hal 3
Industry UpdateVolume 8, April 2012
perkiraaan produksi tersebut tidak sampai separuh dariperkiraan penjualan 2012. Oleh karena itu, kebutuhanimpor juga masih tinggi. Impor terbesar berasal dari
Jepang, disusul oleh Thailand, AS, Korea, dan Cina. Melihat pasar yang potensial, beberapa pabrikan
berencana untuk melakukan ekspansi dan investasibaru dalam beberapa tahun ke depan. Tahun ini,rencananya Sinotruk akan mendirikan pabrik perakitantruk berat dan ringan dengan nilai investasi sebesarUSD 100 juta. Sementara Sumitomo ConstructionMachinery akan mendirikan pabrik perakitan excavatordengan nilai investasi USD 320 miliar, Sany Groupakan membangun pabrik berkapasitas 1000 unit/tahundengan investasi USD 200 juta, dan Caterpillar akanmelipatgandakan kapasitas menjadi 2400 unit/tahun. Ditahun 2013, rencananya Sumitomo Heavy Industries
akan meningkatkan kapasitas dari 1000 ke 2000 unit/tahun dengan nilai investasi USD 100 juta dan HyundaiHeavy Industries akan membangun pabrik perakitandengan nilai investasi USD 200 juta.
Kandungan lokal alat berat saat ini masih relatif rendah.Untuk jenis dump truck, kandungan lokalnya sekitar35% sementara untuk jenis excavator dan bulldozersekitar 50%. Dengan adanya investasi para pabrikantersebut diharapkan akan tumbuh industri ikutannyayang memasok komponen dan suku cadang alat beratsehingga kandungan lokal dapat meningkat.Diperkirakan pada tahun 2015 kandungan lokal untukjenis dump truck akan meningkat menjadi 40%
sementara untuk jenis excavator dan bulldozer akanmeningkat menjadi 60%.
Produk alat berat yang terdapat di pasar Indonesiaterdiri dari excavator, backhoe loader, wheel loader,bulldozer, motor grader serta dump truck. Excavatormemiliki permintaan tertinggi karena memiliki fungsiberagam dari mulai pembukaan lahan untuk perluasanperkebunan sampai dengan ekstraksi sumber alam dipertambangan baru bara dan tambah lainnya. Selain itupermintaan bulldozer juga tinggi karena mampumelayani 4 sektor tersebut di atas.
Data Suku bunga rendah dan stabil mendorongtumbuhnya pembiayaan sewa guna usaha (leasing alat
berat). Sekitar 90% dari penjualan alat berat dilakukanmelalui jasa multifinance. Walaupun secara size masihsekitar sepertiga dari total pembiayaan multifinancenamun pertumbuhan pembiayaannya relatif tinggi, lebihtinggi dari pembiayaan konsumen yang sebagian besarmerupakan pembiayaan otomotif. Tahun 2011,pembiayaan sewa guna usaha tumbuh 40%, jauh lebihtinggi daripada pembiayaan konsumen yang tumbuh27%. Saat ini suku bunga sewa guna usaha berada dikisaran 14-15%. Ke depan, diperkirakan tren sukubunga sewa guna usaha masih stabil seiring dengankebijakan suku bunga acuan rendah yang masih akantetap berlanjut sepanjang tahun ini.
Overburden Removal Batu BaraBerbagai Perusahaan
Produksi dan Pertumbuhan ProduksiCPO
Produksi dan Pertumbuhan Produksialat berat domestik
Komposisi impor alat beratberdasarkan negara asal
Sumber: Perusahaan, Mandiri Sekuritas
Sumber: Kementan
Sumber: Hinabi
Sumber: Hinabi
2618
4789
5914
1814
4691
7353
9500
-19%
23%
-69%
159%
57%
29%
83%
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012F
-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
PRODUKSI YOY
JEPANG,
60THAILAND,
20
AS KOREA
CINA, 20
17.319.2
21.0 21.823.5
25.0
8%
11%
9%
4%
8%
6%
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2007 2008 2009 2010 2011 2012F
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
Produksi YoY
-
8/12/2019 Me Cm 53545950
4/4
hal 4
Industry UpdateVolume 8, April 2012
Composite Index Performance
Commodities Price Movement
()
tabel commodities price movement (hal.4)
tabel Composite Index (hal.4)