media audio visual
TRANSCRIPT
MEDIA PEMBELAJARAN
2014
ZUMROTIN WAHIDAH
SARLIANTI
2/11/2014
MEDIA AUDIO VISUAL
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Rabil Alamin berkat limpahan rahmat dan taufik-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikam makalah yang berjudul “MEDIA AUDIO-VISUAL”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW.Sebagai Uswatun Khasanah, yang telah berhasil membimbing dan
mengeluarkan manusia dari alam kegelapan kealam yang terang benerang, dari kezaliman
kepada jalan yang benar, keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.
Modul ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, justru itu kepada para pembaca,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan dalam
pembuatan makalah kedepannya.
Kendari, 19 september 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan
secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya
peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab
sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga
peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara
rasional.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi
paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system percetakan yang bekerja
atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan
penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul
terakhir adalah teknologi micro-processor yang melahirkan pemakaian computer dan
kegiatan interktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media audio visual ?
2. Bagaimana karakteistik dan jenis-jenis audio visual ?
3. Bagaimana penggunaan audio-visual dalam pembelajaran ?
4. Bagaimana contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI ?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan media audio visual ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian media audio visual
2. Untuk mengetahui karakteistik dan jenis-jenis audio visual, dan penggunaan audio-
visual dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui penggunaan audio visual dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI
serta kelebihan dan kekurangan media audio visual.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media audio visual.
D. Manfaat Penulisan Modul
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian media audio visual
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui karakteistik dan jenis-jenis audio visual, dan
penggunaan audio-visual dalam pembelajaran.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui penggunaan audio visual dalam pembelajaran.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui contoh pemanfaatan media audio visual dalam
pembelajaran PAI serta kelebihan dan kekurangan media audio visual.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan media audio visual.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Audio-Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.1[1]
Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan
visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran
melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui
bentuk visualisasi.
B. Karakteristik dan Jenis-Jenis Media Audio-Visual
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-alat
audio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible”
artinya dapat dilihat.2[2] Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua yaitu audio-visual
murni dan audio-visual tidak murni.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang
dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur
gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan
seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara
yang dimaksud dalm pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film
merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar
1[1] Syeful bahri,Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,2002), hal 141
2[2] Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, penerangan, dan penyuluhan (Jakarta: PT
Gramedia, 1985), hal,11
mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa
sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip
pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the
right time used in the right way”.3[3]
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi
hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tema pembelajaran
b. Dapat menarik minat siswa
c. Benar dan autentik
d. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
e. Sesuai dengan tigkat kematangan siswa
f. Perbendaharaan bahasa yang benar.4[4]
b. Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta
maupun fiktif, bisa bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian
besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media
audio visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
2. Audio-Visual tidak murni
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda.5[5] Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan
audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti:
1. Sound slide (Film bingkai suara)
3[3]. M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal,96
4[4] Ibid, hal 98
5[5] Syeful bbbahri, Op. Cit, hal 141
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual
yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau
filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system
multimedia yang paling mudah diproduksi. 6[6]
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan
suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan
efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio).
Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu
konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi
komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
C. Penggunaan Audio-Visual dalam Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio-visual untuk
pembelajaran yaitu:
a. Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih
media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
b. Guru juga harus mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk film
ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran
c. Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan
global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan
yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran.
d. Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru
melakukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi tersebut.7[7]
D. Contoh Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif jika diajarkan dengan media yang
sesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui terlebih dahulu materi dan tujuan
6[6]. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal 155
7[7]. M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Op.Cit. hal, 97-98
pembelajaran. Audio-visual merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih
dinamis dan menyenangkan. Adapun bahan ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan
audio-visual, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif\
Materi Al-Qur’an hadits, misalnya dalam menerangkan tajwid. Dulu sebelum
teknologi berkembang, tajwid diajarkan hanya secara verbalistis, atau dengan
menggunakan lingkaran tajwid. Akan tetapi dizaman sekarang bisa dikembangkan
dengan menggunakan media interaktif dengan mikromedia flash, windows movie
maker, dsb.8[8]
b. Ranah Afektif
Materi aqidah untuk menjelaskan tentang rukun iman maupun rukun islam. Materi
akhlaq untuk menjelaskan tentang keteladanan bisa dikembangkan dengan memutar
film atau video.
Materi sejarah kebudayaan islam yang bersifat pengetahuan, akan lebih menarik jika
dikembangkan dengan menggunakan media seperti sound slide, sehingga
memungkinkan siswa yang kurang dapat menerima pelajaran dengan hanya
menggunakan indra pendengar, mampu lebih memahami dengan adanya kombinasi
gambar dan suara.
c. Ranah Psikomotor
Materi fiqh, dimana materi ini banyak yang berbentuk prosedural yang dirasa cocok
untuk dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya:
1. Ketika menjelaskan tentang tata cara shalat
2. Ketika menjelaskan tentang tata cara haji
3. Ketika menjelaskan tentang tata cara berkurban
Ketiganya akan lebih menarik ketika dikembangkan dengan media audio-visual,
misalnya dengan menggunakan film, video, mikromedia flash ataupun windows movie
maker.
E. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
8[8]. Azhar Arsyad, Op.Cit. hal,61-65
Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film
atau video
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau
high speed photografi
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1. Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media
audio-visual cenderung tetap di tempat.
2. Biaya pengadaannya relative mahal
3. Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati
visualisasi dan suaranya saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah media
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang antara
lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahan pada
media audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses
pengembangannya.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru hendaknya kita mengetahui media – media yang dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi yang akan kita sampaikan, salah
satunya adalah media audio visual. Diharapkan Kita juga tidak hanya mengetahuinya tapi kita
juga harus bisa memanfaatkannya dengan baik dan tepat guna.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada
Jakarta : Grafindo Pers.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan
Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.