mekanisme alin sebagai antibakteri
TRANSCRIPT
Selain mengandung flavonoid yang memiliki berbagai macam
bioaktivitas. Bioaktivitas yang ditunjukkan antara lain efek antipiretik, analgetik
dan antiinflamasi (Wijayakusuma, 2001), bawang merah juga memiliki
kandungan allin dimana senyawa ini juga berfungsi sebagai antiseptic, yaitu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Aliin diubah oleh enzim allisin liase
menjadi asam piruvat, ammonia, dan allisin antimikroba yang bersifat bakterisidal
(dapat membunuh bakteri) (Jaelani, 2007). Salah satu faktor yang mempengaruhi
peningkatan suhu tubuh yaitu adanya pirogen seperti bakteri dan virus yang
mengakibatkan peningkatan suhu tubuh. Saat bakteri dan virus tersebut
masuk ke dalam tubuh, pirogen bekerja sebagai antigen akan mempengaruhi
system imun. Oleh karena itu, sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi
untuk meningkatkan pertahanan tubuh melawan infeksi. Selain itu, substansi
sejenis hormone dilepaskan untuk selanjutnya mempertahankan melawan
infeksi. Substansi ini juga mencetuskan hipotalamus untuk mencapai set point.
Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang
dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang . Zat
aktif inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang
luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang
memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai
macam bakteri, baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.
Allicin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam bawang .
Allicin dibentuk dari Alliin yang bertemu dengan enzim alliinase. Allicin
dibentuk ketika bawang ditumbuk atau diiris. Allicin memiliki banyak manfaat
terutama dalam pengobatan tradisional. Allicin memiliki khasiat sebagai
pembunuh kuman atau antibakteri dan daya antibiotik yang dapat menyembuhkan
berbagai penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang dapat disembuhkan oleh allicin
salah satunya penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus,
Proteus vulgaris, Bacillus subtilis, Serratia marcescens, Shigella dysentriae dan
Escherichia co
Allicin (diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis
yang paling aktif yang terkandung dalam bawang. Allicin tidak ada pada
bawang yang belum dipotong atau dihancurkan (Majewski, 2014). Adanya
kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau
dihancurkannya bawang akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan
memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme
menjadi vinyldithiines dan ajoene. Allicin tidak hanya memiliki efek antibakteri,
tapi juga efek antiparasit, antivirus, dan parasit (Londhe, 2011). Cara kerja
Allicin dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah dengan cara
menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun sintesis DNA dan
protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh Allicin, nampaknya
RNA bakteri merupakan target utama Allicin (Deresse, 2010).