melanjutkan reformasi:
TRANSCRIPT
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Melanjutkan Reformasi: Memacu Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Melalui Pengembangan Supply Chain Industri Perkebunan
Medan, 1 Desember 2016
Sosialisasi dan Klinik Bisnis PKE
2
Perkembangan Indonesia Terkini
Perkembangan Perekonomian Global
Pengembangan Wilayah Sumatera
Prospek Ekonomi ke Depan
Ø Perkembangan Ekonomi Makro Ø Paket Kebijakan Ekonomi Ø Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Ü
3
Perkembangan Perekonomian Global
4
Pertumbuhan global 2017 diharapkan membaik tetapi ekspektasi kian melemah
Sumber: International Monetary Fund (IMF)
5.4
4.2 3.5 3.3 3.4 3.1 3.1
3.4
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Emerging market
Negara maju
Dunia
Proyeksi: Okt 15 Jan 16 Apr 16 Okt 16
Pelemahan Ekonomi di beberapa negara maju berlanjut
Pertumbuhan Ekonomi Global : 2016 melambat dan 2017 lebih prospektif
Indikator Negara Outlook Perekonomian Dunia
2016 2017
PDB
Dunia 3.1 3.4
AS 1.6 2.2
Eropa 1.7 1.5
Tiongkok 6.5 6.2
India 7.6 7.6
ASEAN-5 4.8 5.1
Perdagangan Dunia 2.3 3.8
5
10.6
9.5
7.7 7.7 7.3
6.9 6.5 6.2
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Proyeksi
Sumber: International Monetary Fund (IMF)
Harga komoditas melandai namun tetap berisiko Pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus melambat
Pendorong pertumbuhan ekonomi melemah…
6
Perekonomian Indonesia Terkini Ø Perkembangan Ekonomi Makro Ø Paket Kebijakan Ekonomi Ø Percepatan Pembangunan Infrastruktur
7
Pertumbuhan Indonesia stabil
Sumber: dikalkulasi dari BPS
… dan didukung peningkatan belanja pemerintah Didorong oleh konsumsi swasta
8
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
-‐12000
-‐8000
-‐4000
0
4000
8000
12000
16000
Q1-‐13 Q2-‐13 Q3-‐13 Q4-‐13 Q1-‐14 Q2-‐14 Q3-‐14 Q4-‐14 Q1-‐15 Q2-‐15 Q3-‐15 Q4-‐15 Q1-‐16 Q2-‐16
Neraca Pembayaran Indonesia (Juta USD)
Transaksi Berjalan Transaksi Modal Transaksi Finansial
Neraca Keseluruhan Cadangan Devisa (RHS)
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
jan
feb
mar
ap
r m
ay
jun jul
aug
sep
oct
nov
dec
jan
feb
mar
ap
r m
ay
jun jul
aug
sep
oct
nov
dec
jan
feb
mar
ap
r m
ay
jun jul
aug
sep
oct
2014 2015 2016
Inflasi (yoy,%)
Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak
Sumber: BPS, Bank Indonesia
Stabilitas ekonomi terjaga
Transaksi berjalan membaik, cadangan devisa meningkat Inflasi terkendali
9
7.41 7.14
6.96
7.48
6.37 6.13
5.88 6.17
5.70 5.94 5.81
6.18
5.50 5.61
2010 (FEB) 2010 (AGS) 2011 (FEB) 2011 (AGS) 2012 (FEB) 2012 (AGS) 2013 (FEB) 2013 (AGS) 2014 (FEB) 2014 (AGS) 2015 (FEB) 2015 (AGS) 2016 (FEB) 2016 (AGS)
12.49
12.36
11.96
11.66
11.37
11.47
11.25
10.96
11.22
11.13
10.86
MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Unemployment Rate (%)
Poverty Rate (%) 0.413
0.406 0.406
0.414 0.408
0.402 0.397
MAR SEPT MAR SEPT MAR SEPT MAR
2013 2014 2015 2016
Gini Ratio (Rural+Urban)
Kualitas pertumbuhan membaik : tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan menurun
10
…tetapi ruang gerak untuk stimulus masih terbatas
Kendala defisit mulai ditanggulangi Dibantu oleh pencapaian pengampunan pajak
0.81
0.62
0.35 0.24
0.12 0.04
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Indonesia Chile India Italy Spain Australia
PENERIMAAN YANG TERKUMPUL % PDB
Sumber: dikalkulasi dari BPS, Deutsche Bank, Bank Dunia
11
Peningkatan belanja pemerintah dan investasi swasta menjadi kunci
Untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi di tengah melemahnya kondisi eksternal, dibutuhkan: § Konsumsi berkelanjutan § Perbaikan belanja pemerintah,
dan § Peningkatan investasi swasta Saatnya membangun pondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi ke depan
Sumber: dikalkulasi dari BPS
12
Perekonomian Indonesia Terkini Ø Perkembangan Ekonomi Makro Ø Paket Kebijakan Ekonomi Ø Percepatan Penyediaan Infrastruktur
13
Paket Kebijakan Ekonomi (I – XIII) : Meningkatkan daya saing nasional, dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat
Total Regulasi Pokok yang dideregulasi pada Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I – XIII sebanyak 204 regulasi. Total Regulasi Turunan/Teknis yang dideregulasi pada Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I – XIII sebanyak 26 regulasi.
4 Oktober 2016
Satuan Tugas Percepatan dan
Efektivitas Pelaksanaan
Kebijakan Ekonomi
Kampanye Dan Diseminasi Kebijakan
Percepatan dan Penuntasan
Regulasi
Evaluasi Dan Analisa Dampak
Penanganan dan
Penyelesaian Kasus
1
2
3
4
Pelaksanaan PKE diperkuat : Pembentukan Satgas
14
Penyederhanaan izin investasi, penyaluran kredit usaha, dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung iklim investasi:
Ø Penyerderhanaan izin, termasuk di level pemda
Ø Promosi daya saing dan produksi nasional
Ø Percepatan sertifikasi lahan untuk mendukung keuangan inklusif
Ø Mendorong investasi dengan revisi DNI
Ø Energi yang terjangkau (gas dan sumber daya terbaharukan) dan barang mentah
Ø Meningkatkan efisiensi dan daya saing logistik
Ø Mendukung ekspor melalui promosi dan ekspansi
Ø Memperkuat peran BULOG untuk ketersediaan, stabilitas harga dan distribusi
Ø Meningkatkan sinergi antara BUMN untuk mendorong efisiensi
Deregulasi Bisnis : Meningkatkan lingkungan usaha
Indonesia termasuk salah satu yang terbaik di dunia…
20
40
60
80
Starting a Business
Dealing with Construction
Permits
Getting Electricity
Registering Property
Getting Credit
Protecting Minority
Investors
Paying Taxes
Trading across Borders
Enforcing Contracts
Resolving Insolvency
Skor kemudahan berusaha Indonesia
2017 Score 2016 Score
0 50 100 150
10 negara terbaik
2016 Rank 2017 Rank 2019 Target
Georgia
UAE
Kazakhstan
Belarus
Serbia
Bahrain
Brunei
Indonesia
Kenya
Pakistan
106 91
Guna menjadi salah satu dari 40 negara terbaik
Rank
Sumber: World Bank, CMEA
40
15
Deregulasi Bisnis : Mendorong penanaman modal asing (Perpres 44/2016)
IZIN INVESTASI 3-JAM
8 jenis perizinan untuk memulai bisnis, untuk bekerja (tenaga kerja
asing) dan mengimpor barang modal.
Pelayanan dalam 1 tempat, 1 kunjungan dan dalam 3 jam dari
sebelumnya 23 hari
More Open to FDI
Batas Kepemilikan Asing (%) Sebelum Sesudah
141 Lini bisnis
141 lini bisnis telah dicabut dan direvisi berdasarkan perpres daftar negative investasi tahun 2016, yang meliputi energi, industri, pariwisata, pertanian, ICT, transportasi dll
16
Beberapa Hasil Kebijakan Paket Kebijakan Ekonomi
*)per Semester-I 2016
4 SISTEM PENGUPAHAN 14 Provinsi telah menetapkan UMP 2016 sesuai PP 78/2015 (Kepri, Kalbar, NTB, Sumbar, Jambi, NAD, Kalsel, Banten, Gorontalo, NTT, Jabar, Bali, Sumut, dan Babel).
1 PUSAT LOGISTIK BERIKAT (PLB) Telah diresmikan 28 PLB, antara lain industri perawatan pesawat terbang dan perminyakan
2 PERIZINAN INVESTASI 3 JAM Telah dimanfaatkan 130 perusahaan dengan nilai investasi Rp291 Triliun (per-Oktober 2016), tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 77 ribu org
3
9
KAWASAN INDUSTRI (KI) § Jawa Tengah telah mengusulkan 3 KI: Kendal,
Demak, dan Ungaran § Kawasan Industri Farmasi di Bitung Tahun 2017
5 KEMUDAHAN DAN INSENTIF KEK Total nilai sebesar Rp 33,88 Triliun (per-September 2016)
6 PEMBIAYAAN EKSPOR/KURBE Pembiayaan ekspor Gerbong Kereta Api ke Bangladesh
7 KEMUDAHAN BERUSAHA BAGI UMKM (EODB) Memangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya dalam 10 indikator Kemudahan Berusaha
8 MEMPERSINGKAT PROSES INSENTIF FISKAL Telah dimanfaatkan 18 perusahaan dengan lama pengurusan rata-rata 13,4 hari (sebelumnya 2 tahun)
AGREGATOR/KONSOLIDATOR PRODUK EKSPOR UKM Sudah dilakukan ekspor perdana kelapa dari Sulawesi Utara oleh Sinergi BUMN
10 REVISI DNI (PERPRES NO. 44/2016) Implementasi DNI, sudah ada 527 perusahaan yang memanfaatkan, rencana investasi USD 12,926 milyar*)
17
Perekonomian Indonesia Terkini Ø Perkembangan Ekonomi Makro Ø Paket Kebijakan Ekonomi Ø Percepatan Penyediaan
Infrastruktur
18
Sulawesi
46
89
24
16
28 13
Jawa
Proyek
Proyek
Proyek
Proyek Proyek
Proyek
Bali & Nusa Tenggara
Sumatera
Kalimantan Maluku & Papua
Lintas Region Proyek (Contoh: Palapa Ring) Program Kelistrikan
9 1
...dan mencakup 14 sektor
JALAN
52 PROYEK
KERETA
19 PROYEK
BANDAR UDARA
17 PROYEK
PELABUHAN
13 PROYEK
PERUMAHAN
3 PROYEK
ENERGI
7 PROYEK
PERTANIAN/ KELAUTAN
3 PROYEK
AIR BERSIH
10 PROYEK
KAWASAN
25 PROYEK
BENDUNGAN
60 PROYEK
TEKNOLOGI
3 PROYEK
PLBN
7 PROYEK
SMELTER
6 PROYEK
LISTRIK
1 PROGRAM
Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia sentris: 225 proyek dan 1 Program Kelistrikan yang tersebar di seluruh Indonesia...
19
Target (2019): 35 Giga Watt
Pencapaian:
Ketenagalistrikan
Target (2019): 306
Pencapaian: 56
Pelabuhan
Target (2019):
3258 km (Kumulatif)
Pencapaian 487,7 km
Jalur Kereta Api
Pencapaian: 834.225 Ha
2.808.816 Ha
Irigasi
Target (2019):
Rehabilitasi 3 Juta Ha Pengembangan Irigasi Tersier 3 Juta Ha
Target (2019): 15
Pencapaian: 5
Bandara
Target (2019): 65 (49 baru & 16 lanjutan)
Pencapaian: 32 (2 selesai, 22
konstruksi, 8 Ground Breaking)
Bendungan
195 MW beroperasi 8.215 MW konstruksi
9.790 MW Power Purchase Agreement (PPA) / belum mencapai financial close
10.844 MW proses pengadaan 7.640 MW proses penyiapan
Target (2019):
1000 km (Kumulatif)
Pencapaian:
268 km
Pengembangan Jalan Tol
Sumber: Bappenas, Kemenhub, KPPIP September 2016
Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Nasional
20
Prospek Ekonomi ke Depan
21
Asumsi APBN 2017 : Pada tahun 2017 Indonesia akan tumbuh 5,1% dengan tingkat inflasi yang terjaga
Sumber: Kemenkeu
Indikator Realisasi APBN 2015
APBNP 2016 APBN 2017
Pertumbuhan Ekonomi (% y/y) 4.8 5.2 5.1
Inflasi (% y/y) 3.4 4.0 4.0
3-Mo Treasury (%) 6.0 5.5 5.3
Nilai Tukar (IDR / USD) 13.392 13.500 13.300
ICP (USD / barel) 50 40 45
Lifting minyak (Th barel / hari) 779 820 815
Lifting gas (Th barel / hari) 1.195 1.150 1.150
22
… dengan harapan pertumbuhan yang lebih tinggi, didorong oleh
Reformasi Fiskal § Belanja yang lebih baik § Pengurangan subsidi dan
penargetannya yang lebih baik § Penambahan dana dan dengan insentif
yang lebih baik bagi pemerintah daerah, dan
§ Strategi penerimaan jangka menengah yang fokus pada keberlanjutan
Melanjutkan Reformasi Struktural: PKE Tahap 2 § Meningkatkan Investasi infrastruktur,
termasuk swasta § Perbaikan kondisi bisnis (antara lain EODB) § Logistik yang lebih baik, § Perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi § Kebijakan pertanahan/reformasi agraria § Kebijakan industrialisasi, hilirisasi industri,
termasuk agro industri dan alumina, dan industri parawisata
§ Deregulasi peraturan/perijinan di daerah
23
... dan terus memprioritaskan belanja infrastruktur Target infrastruktur 2017
Jalan Jembatan Bandara
Pelabuhan Laut Rel Terminal Bus
815 km 9 km
13 bandara
550 km 3
• Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas
• SMI dan IIGF • PPP Unit Kemenkeu
Pembaharuan regulasi terkait PPP: • Kesediaan pembayaran • Pinjaman langsung • Akuisisi lahan
REFORMASI INSTITUSIONAL REFORMASI REGULASI • Pembiayaan defisit
yang realistis • Kesediaan
pembayaran • Dana Bergulir
Lahan • Skema pembagian
risiko
REFORMASI FISKAL
55 lokasi
Belanja infrastruktur terus meningkat Triliun Rupiah
Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah Pembiayaan
Sumber: Kemenko, Kemenkeu
0
5
10
15
20
25
0.0
100.0
200.0
300.0
400.0
500.0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
% Rp Trillion
Anggaran Infrastruktur % Terhadap Belanja (RHS)
392.0
154.6 186.0
290.3
177.8
317.1
160.1
387.3
SUBSIDY INFRASTRUCTURE
Realokasi Belanja Subsidi dan Infrastruktur
2014 2015
2016 2017
24
Rencana Investasi Infrastruktur di Tahun 2017
• Membangun 2 bandara baru dan peningkatan 55 bandara dengan nilai investasi Rp 13,1 tn
• Membangun 341 km jalan tol dengan nilai investasi Rp 37,5 tn
• Membangun 828 km jalan baru dan 807 km peningkatan jalan dengan nilai Ro 41,4 tn
• Membangun 1,687 km dengan nilai investasi Rp 43,9 tn
• Memulai proyek RDMP dengan nilai investasi Rp 22,6 tn
• Penyelesaian pembangkit listrik 5.828 MW dengan nilai investasi Rp 103,6 tn
• Membangun Infrastruktur pengelolaan sampah di 29 provinsi dan 2 PLTSa dengan nilai investasi Rp 3,6 tn
• Membangun 5.832 km serat optik dengan nilai investasi Rp 3,3 tn
• Membangun 39 bendungan dengan nilai investasi Rp 5,2 tn
• Membangun Fasilitas SPAM di 118 kawasan dan 830.691 sambungan rumah dengan nilai investasi Rp 7,4 tn
• Membangun 1.004 km dan rehabilitasi 3.134 km jaringan irigasi dengan nilai investasi Rp 9,7 tn
• Membangun dan merehabilitasi 13 pelabuhan PSN, 68 pelabuhan non-PSN, dengan nilai investasi Rp 8,8 tn
25%
27% 17%
0%
31%
APBN (Rp 124 tn)
APBD (Rp 134 tn)
BUMN (Rp 85 tn)
BUMD (Rp 2,4 tn)
Swasta (Rp 154 tn)
Rp500 tn*
Rencana Pembiayaan Konstruksi 2017
• Dari rencana pembiayaan konstruksi 2017, sebanyak Rp 227 tn dialokasikan untuk proyek PSN dan Rp 271 tn untuk proyek Non-PSN
• Dana pengadaan tanah untuk sebagian proyek PSN telah dialokasikan Rp 20 tn melalui LMAN
*)Tidak mencakup pengadaan sarana **)DAK Infrastruktur
**
25
AKSELERASI INDUSTRIALISASI
(RPJMN 2015-2019)
Pengembangan Perwilayahan Industri Di Luar Jawa
Pertumbuhan Populasi Industri
Peningkatan Produktivitas Dan Daya Saing
1
2
3
Peningkatan Daya Saing Industri
Industri Kimia, Tekstil & Aneka
Industri Agro
Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi &
Elektronika
Meningkatkan Nilai Tambah melalui Hilirisasi Industri
STRATEGI AKSELERASI
TAX HOLIDAY untuk 8 industri utama, seperti:Pertanian, Kehutanan, dan perikanan – berdasarkan industry pengolahan; Pembangunan infrastruktur dengan skema PPP
DAFTAR NEGATIF INVESTASI (Peraturan Presiden no 44/2016),seperti: ü Getah Karet 0% à 100% ü Bahan Baku Farmasi 85% à 100%
INFRASTRUKTUR Konektivitas penyediaan energi
TENAGA KERJA TERAMPIL Pendidikan & Pelatihan Vokasi
KEBIJAKAN PENDUKUNG
26
Industri Kimia, Tekstil & Aneka 32 proyek, Rp134.5 triliun,151.050 pekerja
PT PUPUK INDONESIA, SOJITZ, FERROSTAAL, LG
PT ASAHIMAS CHEMICAL
PT PANCA AMARA UTAMA – PT SURYA EKA PERKASA, GENESIS CORP. BANK PRIVATE EQUITY PARTNERS Ltd., PT DAYA AMARA UTAMA, PT SEP CHEM
PT PUPUK INDONESIA, PT SOJITZ INDONESIA & PT ELSORO MULTI PRATAMA
PT PERTAMINA & PT LION POWER ENERGY COAL-BASED METHANOL INDUSTRY
PT RAYON UTAMA MAKMUR
PT SYNTHETIC RUBBER INDONESIA (MICHELIN & PT STYRINDO MONO INDONESIA)
PT MAXXIS INTERNATIONAL INDONESIA (CHENG SHIN RUBBER INDUSTRIES Co Ltd.)
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi & Elektronika
21 proyek, Rp190,02 triliun, 9,432 pekerja
PT KRAKATAU NIPPON STEEL SUMIKIN
PT INALUM
PT KRAKATAU STEEL
BINTANG DELAPAN GROUP
PT GUNUNG RAJA PAKSI
MITSUBISHI MOTOR CO LTD
PT INALUM & PT ANEKA TAMBANG Tbk.
TOYOTA MOTOR CO LTD
Industri Agro 19 proyek, Rp123,64 triliun,
23,355 pekerja
DEVELOPMENT OF PULP AND PAPER INDUSTRY
PT ADIKARYA GEMILANG (SUNGAI BUDI GROUP)
Sumber: Kementerian Perindustrian
Industri Kimia, Tekstil & Aneka Industri Agro Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi & Elektronika
SEJUMLAH PROYEK KAKAP 2017 - 2020 Rencana Investasi Sektoral
Hilirisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Industri
27
Menjadikan Indonesia sebagai tujuan pariwisata dunia
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Kontribusi Pada PDB Nasional 10% 11% 13% 14% 15%
Devisa (Triliun Rp) 144 172 200 223 280
Jumlah Tenaga Kerja (Juta Orang) 11,4 11,8 12 12,6 13,0
Indeks Daya Saing (WEF) #50 n.a #40 n.a #30
Wisatawan Mancanegara (Juta Kunjungan) 10 12 15 17 20
Wisatawan Nusantara (Juta Perjalanan) 255 260 265 270 275
2. SEZ Mandalika
1. SEZ Tanjung Lesung 3. SEZ Morotai
Pengurusan Visa on arrival & multiple
visit visa
Kepemilikan properti untuk warga asing
Izin kependudukan bagi warga asing
Tax holiday, tax allowance & accelerated depreciation
0% VAT and luxury goods sales tax
Dikecualikan dari Daftar Negatif
Investasi
Fasilitas Khusus di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
169 negara dibebaskan dari visa untuk kunjungan ke indonesia (Perpres No. 21/2016, 2 Maret 2016)
28
Pengembangan Wilayah Sumatera
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Wilayah
Source: BPS, BKF, diolah
l Pertumbuhan ekonomi kawasan Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional
l Pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Kalimantan tetap posiDf namun di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, akibat melemahnya permintaan komodiD global
l Pertumbuhan Maluku dan Papua terkontraksi sejalan dengan kontraksi sektor pertambangan.
Source: BPS
Source: BPS
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Maluku & Papua
Bali & Nusa Tenggara
Jawa
4.5%
5.7%
1.1% 8.5%
7.4%
-‐1,6%
% Pertumbuhan PDRB (yoy)
58.8%
22.0% 7.6% 6,1%
3.1%
2.4%
Pertumbuhan PDB Nasional 5,18%
Peranan Pulau dalam Pembentukan PDB Nasional
Pertanian 22,1% Industri 20,0% Pertambangan 13,3%
Industri 28,5% Perdagangan 15,6% Konstruksi 10,2%
Pertanian 19,9% Akomodasi Makan Minum 12,0% Perdagangan 10,1%
Pertambangan 27,0% Industri 18,0% Pertanian 13,8%
Pertanian 25,8% Konstruksi 12,3% Perdagangan 11,9%
Pertambangan 22,6% Pertanian 15,4% Adm.Pemerintahan 12,6%
Keunggulan Sumatera untuk Sentra Supply Chain Produk Perkebunan Dunia • Posisi Geostrategis : Bersentuhan dengan jalur utama perdagangan dunia, Selat Malaka, Laut China Selatan, Selat Sunda dan sisi Dmur
Samudera India à Sumatera sebagai pintu gerbang perdagangan global Indonesia.
• Ekologis, • Neraca sumber daya air posiDf. Kebutuhan air di Sumatera saat ini 34 persen dari ketersediaannya. namun memerlukan
pencermatan, karena diperkirakan pada tahun 2030, Sumatera berpotensi mengalami defisit air. • Sekitar 16 persen dari total kawasan hutan Indonesia terletak di Sumatera (Papua-‐Maluku (41 persen dan Kalimantan 27 persen).
66 persen daratan Sumatera kawasan hutanà hutan Sumatera keanekaragaman hayaD yang Dnggi.
• Energi: • Cadangan minyak 5.279 MMSTB (tersebar di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan,
dan Natuna). • Cadangan gas terbesar yaitu 82,59 TSCF (Natuna). • Cadangan batubara 64,59 juta ton di selatan-‐Dmur Sumatera. • Geothermal sebesar 13.516 MW. (sumber: ESDM, 2012).
• Perkebunan : Kelapa Sawit dan karet mendominasi pembentukan daya saing ekonomi wilayah Sumatera. • Produksi kelapa sawit Sumatera 60-‐65% produksi nasional. Luas kebun sawit sekitar 5-‐6 juta hektar. Sekitar 38 persen lahan
kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil. • Produksi karet alam Indonesia 63% produksi nasional. Indonesia sekitar 28 persen, Thailand sekitar 30 persen produksi dunia . • Produk perkebunan lain berpotensi dikembangkan seperD kopi, tebu, kayu manis, kelapa
• Kegiatan Ekonomi Utama perkebunan melipuD perkebunan, proses pengolahan, dan industri hilir, menghasilkan produk-‐produk dengan nilai tambah dan rantai nilai Dnggi à PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BERBASIS PERKEBUNAN
Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera yang sudah dan sedang dikembangkan • KPBPB Batam, Bintan dan Karimun (revitalisasi menjadi KEK) • KEK Sei Mangkei (Sumatera Utara) • KEK Tanjung Api-‐Api (Sumatera Selatan) • KEK Tanjung Kelayang – Belitung (Parawisata) • Kawasan Industri Dumai • Kawasan Industri Kuala Tanjung (sedang disiapkan menjadi KEK) • KEK Lhok Seumawe (Aceh) • Kawasan Wisata Danau Toba
Pusat pertumbuhan ekonomi yang baik memerlukan lima komponen utama
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Kerangka Kerja Konektivitas : Menghubungkan Pusat Pertumbuhan, Antar Zona Ekonomi, Dalam Zona Ekonomi dan Zona Ekoomi Dengan
Pasar
34
35
GAMBARAN UMUM PELABUHAN KUALA TANJUNG
36
Gambaran Umum Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung
36
Ø Terletak di Selat Malaka pada Akses transcontinental (Asia Pasifik , Eropa , Amerika) : jalur utama Timur-Barat (terpadat)
pelayaran dunia dimana lalu lintas kontainer lebih dari 50 Juta TEUs
Ø Kedalaman Air 12m dicapai dalam 2.0-2.5km dari garis pantai sehingga posisi Kolam 15-17 MLWS, dapat dimasuki oleh kapal berukuran besar
Ø Sedimentasi yang rendah sehingga minimum dredging
Ø Estimasi dapat dikembangkan sampai Kapasitas 25.000.000 TEUs
Ø Terletak pada daratan utama pulau Sumatera yang memberikan akses langsung “hinterland” (Jalan Tol Trans Sumatera dan rel kereta api)
Ø Lokasi dekat dengan fasilitas eksisting PT Inalum dan KEK Sei Mangkei. Fasilitas Eksisting yaitu Jetty Inalum, Jetty PT Multimas Nabati Asahan (Minyak Sawit Kasar/CPO) dan Jetty Dommas (tidak digunakan)
37
Jalan Tol Trans Sumatera (8 ruas) Profil Proyek
37
• Nilai Investasi: Rp 82.1 Triliun • Skema Pendanaan: Penugasan kepada PT Hutama Karya • Lokasi: Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung • Penanggung Jawab Proyek: PT Hutama Karya • Rencana mulai konstruksi: 2015 (Medan – Binjai) • Rencana mulai operasi/Commercial Operation Date: 2017 (Medan – Binjai)
RINCIAN PROYEK
4 Ruas Pertama • Ruas Medan – Binjai • Ruas Palembang – Indralaya • Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar • Ruas Pekanbaru – Dumai
4 Ruas Tambahan • Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang • Ruas Kisaran – Tebing Tinggi • Ruas Pematang Panggang – Kayu Agung • Ruas Palembang – Tanjung Api-api
DESKRIPSI
38
Profil tiga ruas tambahan Trans Sumatera yang menjadi prioritas setelah pembangunan 8 ruas
38
Banda Aceh
Medan Tebingtinggi
Rantau Prapat
Pekanbaru
Padang
Lokasi Nilai Investasi Konstruksi Operasi
Medan – Banda Aceh : Sumatera Utara, Banda Aceh : Rp. 70,1 T
: 2018
: 2025 Panjang : 470 km
Lokasi Nilai Investasi Konstruksi Operasi
Tebingtinggi – Rantau Prapat : Sumatera Utara : Rp. 15,5 T
: 2018
: 2020 Panjang : 98,5 km
Lokasi Nilai Investasi Konstruksi Operasi
Pekanbaru - Padang : Sumatera Barat, Riau : Rp. 42,7 T
: 2018
: 2024 Panjang : 240 km
Medan – Banda Aceh
Tebingtinggi – Prapat
Pekanbaru – Padang
Sumber: Hutama Karya
Tiga Ruas tambahan Trans Sumatera yang diprioritaskan berdasarkan Surat Menteri PUPR No. KU.06.01-Mn/789 tanggal 23 Agustus 2016
Kemampuan APBN terbatas sehingga Pemerintah dan HK perlu menyiapkan opsi sumber pendanaan untuk memenuhi porsi ekuitas dan calon investor
untuk memenuhi kebutuhan pinjaman
39
Kesimpulan § Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan sedikit meningkat dengan
disertai harga komoditas yang tidak berubah dan sektor keuangan yang relatif berisiko.
§ Perekonomian Indonesia akan tetap kuat dengan posisi fiskal yang lebih baik. Permintaan domestik akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1% - 5,3%.
§ Wilayah Sumatera mempunyai potensi yang besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, dengan:
§ Pengembangan pusat pertumbuhan (KEK dan atau KI) berbasis perkebunan yang terintegrasi dengan industrinya à pembangunan sektor perkebunan dan agro industri
§ Pengembangan kawasan parawisata – Danau Toba, Tanjung Kelayang § Konektivitas yang baik antara daerah hinterland, dengan pusat pertumbuhan dan terhubung secara
global melalui pelabuhan dan bandara internasional. § Pembangunan infrastruktur lainnya seperti listrik, air, jalan tol, KA § Pengembangan pusat pelatihan SDM dan riset terkait perkebunan dan parawisata
§ Paket kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat perlu didukung oleh deregulasi Pemerintah Daerah untuk membangun pondasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas pada tahun 2018 dan selanjutnya.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
www.ekon.go.id 2016
@PerekonomianRI