memahami agama dengan pendekatan dimensional
DESCRIPTION
MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL. Agama adalah kenyataan hidup manusiawi , lebih-lebih yang dihayati dalam kebersamaan . Agama adalah realitas sosial . - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
![Page 1: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/1.jpg)
MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL
![Page 2: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/2.jpg)
Agama adalah kenyataan hidup manusiawi, lebih-lebih yang dihayati dalam kebersamaan.
Agama adalah realitas sosial. Berbeda dengan realitas sosial yang
lain, agama melibatkan unsur kepercayaan kepada sesuatu yang "mengatasi" hal-hal yang manusiawi, yaitu realitas yang transenden atau ilahi.
![Page 3: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/3.jpg)
Meski demikian, sebagai realitas sosial, agama dapat didekati dengan pendekatan dimensional, yaitu menyoroti agama dari pelbagai dimensinya.
![Page 4: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/4.jpg)
Menurut Ninian Smart dalam bukunya Religions of Asia, terdapat tujuh dimensi dalam semua agama.
Dengan mendekati agama dari tujuh dimensi tersebut, maka agama dapat dipahami secara lengkap. Dengan pendekatan yang demikian, maka seseorang sangat terbantu di dalam berdialog dengan orang lain mengenai perihal agama.
![Page 5: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Dimensi Eksperensial dan Emosional Bagi orang beragama, hal yang paling
penting adalah pengalaman berjumpa dengan "yang ilahi" atau disebut pengalaman religius atau pengalaman keagamaan.
![Page 6: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengalaman religius inilah yang merupakan kekhususan orang beragama bila dibandingkan dengan orang yang tidak beragama.
![Page 7: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/7.jpg)
Bagi orang beragama pengalaman dan emosi dalam berjumpa dengan Tuhan ini merupakan faktor amat penting. Dengan mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara terus menerus di dalam hidupnya, seorang beragama semakin dalam keyakinannya kepada Tuhan.
![Page 8: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Dimensi Praktikal dan Ritual Pengalaman perjumpaan dengan Tuhan
bagi orang beragama secara istimewa dialami di dalam kebaktian, doa, atau sering disebut sebagai ritual. Di dalam ritual tersebut, pengalaman religius diungkapkan dan ditampilkan secara kelihatan.
![Page 9: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/9.jpg)
Istilah yang dipakai untuk kegiatan tersebut adalah pe-RAYA-an.
Maksudnya, pengalaman religius dibuat menjadi RAYA atau besar, dan terus menerus semakin besar dan nyata melalui ritual-ritual itu.
![Page 10: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/10.jpg)
Di dalam ritual itu, pengalaman perjumpaan dengan Tuhan diungkapkan dengan doa: mengucap syukur dan memohon, sehingga terjadilah komunikasi manusia dengan Tuhan.
![Page 11: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/11.jpg)
3. Dimensi Naratif dan Mitis Pengalaman religius orang beragama
atau tokoh-tokoh agama tidak hanya diekspresikan dalam ritual saja.
![Page 12: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/12.jpg)
Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang kuat untuk menyampaikan pengalaman religiusnya kepada orang lain dalam bentuk cerita.
![Page 13: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/13.jpg)
4. Dimensi Doktrinal dan Filosofis Di samping menangkap informasi-
informasi melalui cerita, akal budi manusia juga dapat mengerti atau memahami informasi-informasi itu. Setelah informasi itu dimengerti, kemudian disimpulkan atau diabstraksikan menjadi ajaran-ajaran.
![Page 14: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/14.jpg)
Bersumber pada cerita-cerita di atas, orang-orang beragama merumuskan atau memformulasikan ajaran, doktrin, atau paham.
![Page 15: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/15.jpg)
Bagi orang beragama ajaran-ajaran merupakan penjelasan tentang segala hal yang berkaitan dengan agama
Rumusan-rumusan iman dari suatu agama menjadi unsur eksistensial dari agama. Dengan ajaran-ajaran itu, maka agama-agama terus dapat dipelajari dan dimengerti oleh umat manusia.
![Page 16: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/16.jpg)
Karena dimengerti, maka agama itu dipeluk dan diyakini. Dengan demikian, ajaran-ajaran agama amat menentukan keberadaan dan keberlangsungan agama-agama itu.
![Page 17: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/17.jpg)
5. Dimensi Etikal dan Legal Agama juga berurusan dengan perilaku
atau tingkah laku manusia. Perilaku orang beragama menjadi amat khas karena dipengaruhi oleh ajaran-ajaran agama. Oleh karena itu, agama memiliki dimensi etikal dan legal.
![Page 18: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/18.jpg)
Dimensi etikal berkaitan dengan "kebaikan" atau "kebenaran" tingkah laku, sedangkan dimensi legal berkaitan dengan "syah"-nya atau "tepat"-nya tingkah laku.
![Page 19: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/19.jpg)
Hukum-hukum di dalam Kitab Suci terus menerus ditafsirkan atau dibaca ulang dalam konteks zaman ini.
Misalnya: jangan membunuh bukan hanya diartikan sebagai 'jangan membunuh' secara hurufiah. Tetapi "jangan membunuh" juga berarti 'jangan membunuh janin yang masih ada di kandungan' (aborsi).
![Page 20: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/20.jpg)
6. Dimensi Sosial dan Institusional Dimensi ke enam, yaitu dimensi sosial
ini lebih nyata, karena merupakan perwujudan secara tampak dari kehidupan orang beragama itu sendiri. Perwujudan tersebut ada pada persekutuan atau ikatan orang-orang beragama itu sendiri.
![Page 21: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/21.jpg)
Jadi dimensi sosial adalah penjelmaan agama di dalam orang-orang beragama itu sendiri, baik secara kelompok maupun secara individual.
Misalnya: Gereja (bagi agama Kristen), Sangha (bagi agama Buddha), Umma (bagai agama Islam).
![Page 22: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/22.jpg)
Untuk mengerti iman Kristen, misalnya, amatilah kehidupan orang-orang Kristen (Gereja), maka semua hal yang berkaitan dengan iman Kristen dapat dimengerti.
![Page 23: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/23.jpg)
7. Dimensi Material Manusia adalah makhluk yang
bertubuh, atau yang memiliki wujud. Tentu saja, manusia juga membutuhkan ekspresi-ekspresi yang berwujud atau material. Di dalam agama-agama, ungkapan-ungkapan yang berbentuk materi juga ditemukan dalam semua agama.
![Page 24: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/24.jpg)
Misalnya: bangunan rumah ibadat, karya-karya seni, bahan-bahan tulis, air, tanah dsb. Barang-barang yang digunakan orang-orang beragama menjadi religius atau suci, karena dikaitkan dengan pengalaman religius orang-orang beragama.
![Page 25: MEMAHAMI AGAMA DENGAN PENDEKATAN DIMENSIONAL](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081503/5681336e550346895d9a81e3/html5/thumbnails/25.jpg)
Gedung mesjid, gereja, atau pura bukanlah bangunan biasa, tetapi suci, karena menjadi tempat untuk merayakan pengalaman religius. Begitu juga karya-karya: patung, salib, altar, buku Kitab Suci.