membuat website sendiri
TRANSCRIPT
Membuat Website sendiri? Kenapa enggak. Nah, bagi anda yang sama sekali baru di dunia PHP,
halaman ini ditujukan untuk menggugah minat dan semangat mempelajari bahasa ini sebagai landasan
awal buat kamu yang pengen membuat website dinamis sendiri. Ibarat pepatah, tak kenal maka tak
sayang, maka halaman pertama ini dibuat untuk mengenalkan kita pada PHP.
Salam hangat dan Selamat menikmati.
Tutorial ini ditujukan bagi rekan-rekan yang newbie (alias baru) di dunia PHP tapi minimal sudah mengerti
tentang HTML (kalo belum silahkan belajar HTML dulu, ndak rumit kok).
PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa
HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain
menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di
dunia web. Enaknya lagi, PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari
C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan
yang paling terasa adalah bahwa kita ndak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh
variabel tinggal pakai).
Kelebihan lain PHP adalah lisensinya yang open source, artinya selain boleh make secara gratis anda
memiliki keuntungan tambahan yaitu tersedia banyak sekali materi pendukung yang tersebar di Internet
(salah satunya di situs ini). Setelah kita memahami dasar-dasarnya, akan sangat mudah bagi kita untuk
mengembangkan kemampuan kita karena ada begitu banyak materi tentang PHP yang bisa kita pelajari
lebih lanjut.
Saya sangat menyarankan agar anda mempelajari lebih lanjut pembuatan website menggunakan PHP ini
dengan cara mempelajari script-script PHP yang sudah ada. Tentu saja dimulai dari yang sederhana
dulu, dan nantinya akan meningkat ke yang lebih kompleks seiring perkembangan kemampuan kita.
Saya sendiri mengenal PHP saat harus membuat aplikasi berbasis web di kantor. Kebetulan disuruh
kursus, dan ternyata sangat mudah. Enjoy aja, dan tetap terusin bacanya.
Kamu bisa baca juga artikel tentang Belajar PHP ini untuk mengerti lebih dalam tentang apa dan
mengapa kita perlu pake PHP. Selain itu, mungkin anda perlu menyempatkan diri untuk mempelajari
strategi belajar PHP terlebih dahulu untuk mengerti urut-urutan yang disarankan untuk mempelajari PHP.
Sebelum mulai, anda perlu menginstal server di komputer anda untuk mencoba script yang anda buat
secara lokal. (Jika anda memiliki space di server yang support PHP anda juga bisa ngetes script di sana,
tapi lebih rumit dan makan biaya soalnya perlu FTP, akses internet, lama, and so on gitu loh). Kalo belum
punya software untuk menambahkan fungsi web server, PHP di komputer anda, coba cari di google kata
kunci phptriad download, terus instal aja di PC anda. Kalo udah selesai instal, nyalain Apachenya (kalau
udah perlu database nyalain juga MySQLnya, untuk cara koneksi PHP ke MySQL lihat di artikel
“menghubungkan PHP dengan MySQL”) terus coba ketik di addres http://localhost kalo dah keluar
halaman awal Apache, berarti PC anda sudah siap untuk ngetes PHP. (Sebelum lupa, direktori tempat
kita harus meletakkan file-file nanti ada di c:\apache\htdocs, kalo ndak percaya, lihat aja di file index yang
ada di direktori itu isinya sama dengan yang muncul di halaman awal waktu kita akses ke localhost).
Kamu bisa baca juga artikel tentang cara download PHP dan download MySQL sebelum mulai.
Kalau kamu udah selesai membaca tutorial dasar ini, maka kamu bisa melihat tutorial lain
tentang HTML, MySQL, PHP dan MySQL, Contoh Script PHP, contoh proyek PHP dan tutorial lanjutan
PHP yang juga tersedia di prothelon.com.
Apa sih PHP itu?
OK, server sudah siap. Pertanyaan berikutnya adalah sebetulnya PHP itu apa sih ?
Penjelasan sederhananya adalah bahwa PHP merupakan sebuah program tambahan yang ada dalam
software web server anda. PHP bisa anda temukan di web server Apache, Microsoft IIS, dan server-
server lainnya (dalam kasus phptriad, web server yang digunakan adalah Apache Web Server). PHP ini
gampang dipelajari lho, sama seperti VB yang tutorial dasar-dasar VB nya juga bisa anda baca di
prothelon.com ini.
Cara menggunakan PHP juga sangat mudah. Pada prinsipnya anda hanya perlu menyisipkan kode PHP
ke dalam tag-tag HTML yang sudah ada di situs anda.
Cara bekerjanya secara singkat adalah seperti ini. Ketika ada yang mengakses web anda di halaman
yang berisi kode PHP (tentunya dengan file berekstensi .php), server anda akan mengeksekusinya dan
kemudian mengirimkan hasil eksekusinya ke web server untuk selanjutnya ditampilkan menggunakan
kode HTML.
Itulah sebabnya anda perlu menginstal server anda sendiri untuk mengetes kode PHP anda secara lokal.
Dalam hal ini, server merupakan otaknya dan fungsi browser hanyalah untuk menampilkan hasil output
serverPHP ke PC klien, yaitu PC anda.
Ingat, PC anda tidak memerlukan tambahan khusus atau apapun untuk melihat hasil eksekusi kode PHP
anda.
Mengapa?
Karena begini. Browser anda kan sudah mengerti dan bisa menampilkan bahasa HTML. Web server
akan mengolah kode PHP anda dan menampilkan outputnya langsung dalam format HTML. HTML inilah
yang dikirimkan ke browser anda. Jadi, hasil output PHP akan diterima melalui internet oleh browser
anda dalam format standar HTML. Tentu saja browser anda tidak memerlukan tambahan apapun, karena
dia tetap menjalankan tugasnya persis seperti saat menampilkan halaman web tanpa script PHP.
Anda juga perlu tahu bahwa sama seperti HTML, PHP merupakan sebuah bahasa script atau kalau
jaman saya dulu sering disebut interpreter. Hal ini berarti kode tidak perlu di-compile sebelum digunakan.
Kode yang kita buat hanya akan diproses saat diperlukan. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman
seperti C, VB maupun Delphi yang perlu di-compile (di-compile artinya di ubah dari bentuk text ke bentuk
bahasa mesin yang bisa langsung dieksekusi oleh komputer, biasanya ekstensi filenya adalah EXE).
Konsekuensinya enak, anda menulis kode PHP dalam bentuk teks dan menyimpannya dalam bentuk
teks juga. Tapi...... script PHP anda jadi memerlukan interpreter yaitu server PHP untuk mengeksekusi
kode PHP yang masih dalam bentuk teks, sedangkan pada program hasil compile dalam bentuk
executable file tidak memerlukan program lain untuk bisa dieksekusi. Server PHP ini adalah penerjemah
kode PHP menjadi bahasa mesin yang dikenal oleh hardware komputer.
Oh ya, kalau anda memerlukan pendalaman lebih detil tentang sintak-sintaks PHP, maka anda bisa
mengunjungi situs php.net. Situs ini berfungsi sebagai pusat pengembangan dan dokumentasi resmi dari
PHP (ingat kan, PHP itu sifatnya open source, jadi harus ada tempat berkumpul dan berkoordinasi buat
para pengembangnya. (kebayang kalau ndak ada yang koordinasi, bakalan ribet banget tuh proses
pengembangannya, iya kan?).
Php.net memiliki banyak materi referensi mengenai PHP dan berbagai macam tips yang dikirim para
programmer dari seluruh penjuru dunia. PHP.net memiliki informasi yang sangat hebat dan mendalam
mengenai PHP, tapi akan sangat mengerikan bagi pemula untuk langsung terjun ke sana. Itulah
sebabnya situs ini dibuat, selain materi di sana sudah advance, yang bikin repot buat kita ya bahasa
inggrisnya itu loh. Tapi jangan khawatir, di akhir tutorial ini kita akan membicarakan mengenai bagaimana
cara untuk memanfaatkan situs php.net tersebut.
OK, sekarang kita sudah tahu mengenai PHP, so what gitu loh? Emang PHP bisa apaan aja sih ? Gini
loh, PHP itu bisa:
Mengambil informasi dari form berbasis web dan menggunakannya untuk berbagai macam keperluan
(menyimpan dalam database, membuat halaman berkondisi berdasarkan isi form, ngirimin e-mail, ngirim
e-mail ke pacar secara otomatis saat ultah do’i, pokoknya macem-macemlah);
Autentikasi dan menelusuri pengunjung, artinya kita bisa tau pengunjung situs kita itu lebih senang
ngeliat halaman yang mana;
Melayani halaman yang berbeda-beda tergantung pada penggunaan browser atau peralatan (misalnya
kita bisa tahu pengunjung situs kita itu pake IE atau Firefox atau PDA dan memperlakukannya secara
berbeda. Kebayangkan kalau layar sekecil PDA dicekokin halaman web standar yang gede?);
Menampilkan seluruh halaman situs kita dengan hanya menggunakan satu layout. Kalau halamannya
statis, kita harus membuat satu layout untuk satu halaman bisa bete tuh;
Namun sebelum kita mempelajari penggunaan khusus PHP, seperti biasa, kita perlu mulai dari yang
sederhana dulu. Diawali dengan cara membuat blok program PHP dengan skrip sederhana berikut.
Tolong tulis kode di bawah ini (yang berwarna merah itu) pake notepad aja yah. Terus simpan dengan
nama prothelon.php. Jangan lupa saat menyimpan di kotak file name, nama file harus diapit dengan
tanda kutip (“prothelon.php”) soalnya kalau tidak begitu, nanti ekstensinya akan jadi txt dan nama filenya
jadi prothelon.php.txt. Skrip sederhana ini akan menampilkan tulisan:
“Anda berada di situs Prothelon!”
pada browser anda.
<?
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
Kata-kata dalam tanda kurung adalah teks yang akan di tampilkan oleh browser, sedangkan sisanya
merupakan kode PHP.
Tag merupakan awal dan akhir skrip, sedangkan karya-karya anda harus diletakkan di tengahnya.
Gimana, dah ngerti? OK dah.
Dalam artikel selanjutnya kita akan mempelajari aturan-aturan dasar dalam menulis kode PHP yang
harus anda ketahui sebelum anda menulis skrip PHP pertama anda termasuk cara ngegabungin PHP
sama HTML. Jadi Kembalilah minggu depan OK?
Sambungan dari Dasar-dasar PHP 2
Masih ingat kan? Kalau kode-kode PHP anda akan disisipkan di antara kode-kode HTML. Sebagai
akibatnya, PHP dan HTML akan sama-sama kita tulis dalam bentuk teks biasa. Kode PHP anda
(misalnya dalam contoh di bawah ini adalah sebuah halaman yang menampilkan kata-kata “Anda berada
di situs Prothelon!”) akan berada di sela-sela kode-kode dalam sebuah file HTML yang berekstensi .php,
bukan .htm atau .html seperti biasanya.
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Contoh halaman dari penjelasan tersebut adalah sebagai berikut :
<html>
<head>
<title> Contoh Halaman PHP </title>
</head>
<body>
<font color="blue">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>
<p>
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
</body>
</html>
Nah, perhatikan contohdi atas. Anda mungkin sudah mulai memahami cara kerja PHP dan HTML. HTML
tetap diperlakukan sebagaimana HTML persis seperti HTML tanpa kode PHP, tetapi semua kode yang
berada di antara tag akan dianggap kode PHP dan diproses oleh server PHP.
Ingat kan? Hasil output dari proses PHP itu yang akan ditampilkan oleh HTML ke browser. Perhatikan
bahwa jika anda menyimpan file dengan ekstensi .htm/html, maka browser juga akan muncul akan
menampilkan juga tag php namun tidak memprosesnya, sehingga muncul seperti ini:
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
Sedangkan jika anda menyimpan dalam ekstensi .php, maka yang muncul hanya:
Anda berada di situs Prothelon!
Gitu….
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Cara Penulisan Kode PHP
Setelah anda memahami bagaimana sebuah kode PHP dan HTML dikawinkan dan diproses, sekarang
saatnya bagi anda untuk mempelajari aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP. Aturan-aturan
dasarnya secara singkat adalah sebagai berikut:
Penamaan File
File PHP anda harus disimpan dengan ekstensi .php (jika anda menemukan file dengan ekstensi .php3
atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah).
Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. (Artinya
kita ndak butuh editor khusus kalau kepepet, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak
memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan
kode kita).
Komentar
Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP yang anda buat. Anda akan memerlukan komentar ini
untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya. Anda harus membiasakandiri
untuk menuliskan catatan tentang kode-kode anda dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi kita
yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat anda perlu mereview kembali kode-kode yang pernah anda
buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin anda tampilkan atau eksekusi adalah dengan
menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat
komentar yang panjang:
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
Dan jangan lupa untuk kembali ke situs ini setiap minggu
untuk melihat artikel/tutorial baru!
*/
?>
Permulaan Kode
Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server anda
mengijinkan...dan biasanya bisa).
Akhir Kode
Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.
Akhir Baris Program
Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun anda menuliskannya
lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma (lihat
contoh di penjelasan tanda kurung di bawah).
Tanda Kurung
Tanda kurung akan banyak anda gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering
dilakukan adalah dalam memanggil fungsi. Secara sederhana, setiap fungsi PHP akan berbentuk seperti
ini ….
print ( );
"print" adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan anda
tuliskandi dalam tanda kurung. Ingat..... jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma
(kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula). Oh iya, sebelum
lupa, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output lho. Sehingga, bagian kode berikut ini ...
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
... akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:
<?php print ("Anda berada di si
tus Prothelon!"); ?>
Saran saya, anda tetap menuliskan dengan menggunakan spasi, kurung dan tab secara wajar. Hal ini
penting untuk mempermudah kita membaca program yang panjang. (Biasain yach…)
Dasar-dasar PHP 4 — Kode Pertama Anda
OK deh, sekarang kita coba menulis kode pertama kita. Tolong salin kode berikut ke sebuah file (pakai
notepad aja bisa), dan tuliskan apa yang ingin anda tampilkan pada browser di antara tanda kutip.
"Echo" dalam kode dibawah ini artinya tampilkan pada layar web browser saat anda membuka file
tersebut:
<?phpecho ("Anda berada di situs Prothelon");?>
Simpan file tersebut dengan nama apa saja tanpa spasi dan diakhiri dengan .php (perhatian para
pengguna notepad:saat menulis nama file apitlah dengan tanda kutip), dan jika anda sudah menginstal
server di komputer anda sendiri, anda harus menyimpannya di directory khusus tempat root web server
anda (jika anda menggunakan phptriad lokasinya adalah c:\apache\htdocs).
Langkah berikutnya adalah membuka file pertama anda di browser. Ketik http://localhost/namafile.php
untuk melihat hasil karya besar anda, dan ya, anda seharusnya melihat tulisan "Anda berada di situs
Prothelon" (jangan gunakan file -> open, dan jangan lupa menyalakan server web anda. Untuk phptriad
klik phptriad ->start apache).
Jika anda mencoba kode di server web di internet, FTP file anda ke root server web anda.
Ayo, sekarang coba dulu dan buat kode pertama anda bekerja. Kalau sudah berhasil, kembali lagi ke sini
dan kita akan bermain-main lagi. (kalau belum berhasil, kontak kami saja).
Perhatikan Error
Asyik kan? Pasti ..... kalau sukses, kalau tidak bete nih pasti. Apalagi ketemu error di skrip. Anda sangat
mungkin akan mendapat error mirip seperti ini (habis, sering sih....dapat error model gini.):
Parse error: parse error in http://localhost/namafile.php on line 12
Pesan error ini sangat bermanfaat dan anda akan banyak bertemu dengan pesan tersebut, pesan error
tuh mirip sama orang yang gak suka sama kita, hobinya ngritik terus, tapi kalau kritik itu kita manfaatkan
untuk perbaikan, kita bisa mendapat manfaat. Sukurin tuh, orang yang ngritik kita, niat mencela, malah
kia manfaatin. Anda akan memperoleh pesan seperti itu untuk tiap baris kode kita yang salah. Untuk
kebutuhan kita, sebetulnya yg perlu kita ketahui adalah bahwa ada yg salah pada kode kita di baris 12.
Langkah berikutnya tentu saja mengecek kode kita. Saat inilah mulai terasa repotnya pakai notepad.
Harus ngitung baris. Makanya coba pakai editor lain, saya sendiri menyukai crimson editor. Untuk
kebutuhan kita, kita hanya perlu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan kode kita di baris 12, jadi
mari segera kita lihat baris tsb, dan siapa tahu bisa mengetahui penyebabnya. Saya selalu mulai dengan
melihat apakah sintaks dasar saya sudah benar, misalnya apakah saya sudah menuliskan ; di akhir baris,
tag penutup, tanda kurung ?
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Terusin yah ...
Mari kita meneruskan kode kita dengan menambahkan beberapa bagian yang penting ke halaman
terakhir kita tadi.
Dalam kode yang sudah anda tulis, tolong tuliskan beberapa baris lagi. kalau anda perhatikan, anda
dapat menggabungkan lebih dari satu fungsi PHP dalam sebuah tag PHP. Ingat, gunakan komentar
sesering mungkin. Komentar dalam kode bisa anda gunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan
setiap bagian sebagai referensi nantinya saat membaca ulang kode script kita lagi.
Berikut scriptnya, dan saya akan menggunakan print sebagai alternatif dari perintah echo pada contoh
sebelumnya. Keduanya berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar browser anda.
Teks ini (atau HTML apapun yang ingin anda tampilkan) akan muncul persis sebelum kode-kode PHP.
<html><body>
<p><p>
<?php
// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah
// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan
phpversion();
// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML
// ke browser untuk membentuk
// layout halaman yang kita tampilkan.
// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,
// tag <p> dapat diletakkan
// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan
// teks "Anda berada di situs prothelon.com"
// di antara teks phpversion dan
// hal-hal lain di baris sesudahnya.
print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf baru*/
print ("Anda berada di situs prothelon.com");
print ("<p>");
/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman
yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai konfigurasi
versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita
melakukan troubleshooting nantinya */
phpinfo();
?>
</body>
</html>
CATATAN: fungsi phpinfo akan menghasilkan informasi yang sangat panjang mengenai versi dan status
server PHP anda. Jangan khawatir, karena untuk saat ini Anda tidak perlu memahami semua artinya,
saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa ada fungsi tersebut. Suatu saat anda akan
memerlukannya, misalnya untuk melihat versi server PHP, lokasi file-file konfigurasi, dll.
Dasar-dasar PHP 5 — Variabel yang Flexible
Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di bagian pertama, bahwa salah satu kemudahan
menggunakan PHP adalah variabelnya itu lho! Sangat flexibel. Bagi yang sudah pernah belajar bahasa
pemrograman sebelumnya, tentu tahu bahwa kita harus mendeklarasikan variabel yang akan kita
gunakan dalam program kita di awal . Deklarasi meliputi nama variabel, jenisnya, panjangnya, global atau
lokal, dll yang bikin pusiiiing. Nah kalau di PHP, kita tidak perlu mendeklarasikan variabel kita di awal
program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu. Nah dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita
perlu variabel, dan bagaimana cara menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget.
Baiklah, jika anda perhatikan, sampai saat ini, apa yang sudah kita lakukan hanyalah membuat PHP
mencetak teks baik hasil output fungsi (akan kita bahas lebih detil nanti) serta menggunakan perintah
echo dan print. Nah, apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah, ya belum.
Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan mencoba mengenal variabel.Variabel ini
merupakan salah satu materi penting yang wajib anda pelajari dalam PHP, jadi.... perhatikan baik-baik
ya.
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Untuk mudahnya, coba bayangkan sebuah variabel sebagai sebuah wadah. Nah, berbeda dengan wadah
yang biasa kita gunakan, variabel ini akan digunakan untuk menampung satu atau beberapa nilai (bagi
yang udah jago, skip aja nih paragraf). Dengan kata lain, variabel ini adalah tempat yang digunakan oleh
PHP untuk menyimpan informasi dan meneruskannya ke berbagai tempat. Variabel ini bisa diteruskan ke
dokumen lain, fungsi dan sebagainya.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saya coba gunakan pendekatan yang mudah-mudahan lebih
baik. Anda yang pernah belajar matematika tentu pernah mengingat variabel dalam persamaan kan?
Anda tentu masih bisa mengingat persamaan sederhana ini “ x+3=7”. x adalah variabel, dan dengan
sangat mudah, Anda bisa mengetahui bahwa isi variabel x adalah nilai 4. Nah...variabel dalam PHP kira-
kira berfungsi seperti itu, menampung sebuah nilai, dengan sedikit penambahan kemampuan yaitu
variabel dalam PHP dapat kita gunakan lagi dalam file atau fungsi lain. Jangan khawatir, anda akan
merasa lebih jelas setelah mempelajari contoh yang akan saya sampaikan di bawah nanti.
Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah karena pada saat Anda membuat halaman
web dinamis (halaman yang dapat merespon input dari user) maka anda akan bergantung pada data
yang dikirimkan antara halaman web. Pada saat itulah Anda harus menggunakan variabel. Variabel
merupakan mekanisme utama dalam pengiriman data seperti ini.
Kayaknya sih, cara paling mudah untuk menerangkan cara kerja variabel dalam PHP adalah dengan
menunjukkan aksi mereka dalam contoh ya? Namun sebelum itu, perlu diingat ada 3 hal yang dapat anda
lakukan dengan variabel:Menyimpan nilai dengan memberi nilai pada mereka. Kadang disebut juga
dengan istilah inisialisasi variabel;Mengubah nilai dalam variabel, tentu saja jika sudah di isi
sebelumnya;Mengakses variabel (artinya anda bisa membaca nilai dari variabel itu dan melakukan hal
yang diperlukan terhadap mereka)Nah, setelah anda mengetahui tentang apa saja yang bisa anda
lakukan dengan variabel, mari kita pelajari lebih dalam dengan menggunakan contoh.
Pertama, anda perlu mengetahui bahwa variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar (“$”). Dalam
kode di bawah ini , kita akan mengisi variabel, menggunakannya, kemudian mengupdate isinya untuk
kemudian digunakan lagi. Nilai yang ada dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.
Mari kita perhatikan script pendek berikut ini. Jangan khawatir, Saya akan coba jelaskan secara detil apa
yang terjadi pada masing-masing baris.
1. <?php
2. $isi_variabel = "Ini isi awal variabel!";
3. print ("Menampilkan isi variabel awal : $isi_variabel");
4. print ("<p>");
5. $isi_variabel = "Ini isi Variabel setelah diupdate!";
6. print ("Isi variabel setelah diupdate : $isi_variabel");
7. ?>
Hasil dari kode tersebut adalah sebagai berikut:
Menampilkan isi variabel awal : Ini isi awal variabel!
Isi variabel setelah diupdate : Ini isi Variabel setelah diupdate!
Penjelasan kode tersebut adalah sebagai berikut. Pada baris kedua, saya memutuskan untuk membuat
variabel yang bernama “isi_variabel”. Ingat, semua variabel dimulai dengan tanda dolar, sehingga
variabel saya tadi ditulis menjadi “$isi_variabel”. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai apa yang
dikerjakan masing-masing baris.
Baris 1 memberitahu browser bahwa : “Kode PHP mulai di sini”.
Baris 2 buat variabel $isi_variabel sekaligus mengisinya dengan nilai awal berupa kalimat “Ini isi awal
variabel!”.
Baris 3 tampilkan kalimat pengantar untuk variabel $isi_variabel dan sekaligus menampilkan nilai dari
$isi_variabel
Baris 4 membuat tag <p> dalam HTML untuk membuat paragraf baru.
Baris 5 Mengupdate isi variabel $isi_variabel dan mengisinya dengan kalimat “Ini isi Variabel setelah
diupdate!”.
Baris 6 tampilkan kalimat pengantara kedua dan nilai untuk isi variabel $isi_variabel yang baru.
Baris 7 ngasih tahu si Browser bahwa kode PHP sudah berakhir.
Anda sudah melihat bahwa variabel $isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang dapat
menampung nilai yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel ke dalam
variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel numeric, langsung bisa kita update isinya
menjadi varaibel karakter. Hal ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa pemrograman lain). Kita baru
saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip yang sama, namun kekuatan PHP yang
masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat mengisi variabel kita di suatu halaman web, misalnya
sebuah form isian yang harus diisi pelanggan kita dan kemudian menggunakan variabel tersebut
kemudian di halaman web lain.
Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:
Mendefinisikannya dengan tanda = ($isi_variabel=”Ini isi awal variabel!”);
Menggunakan tanda kutip jika megisinya dengan string atau huruf ("Ini isi awal variabel!”; angka tidak
memerlukan tanda kutip);
Akhiri setiap baris dengan titik koma.
Kemudian anda dapat memanggilnya denagn mengacu pada nama variabel ($isi_variabel pada baris 3
dan 6 – perhatikan bahwa saat memanggil variabel kita tidak menggunakan tanda kutip).
Dasar-dasar PHP 6 — Menggunakan PHP dan Form HTML
Hmmmm. Terima kasih atas tanggapan dari pengunjung mengenai situs ini melalui e-mail kami
(prothelord [ath} yahoo [dot] co [dot] id). Semoga apa yang sudah disampaikan pada kami akan makin
menambah kualitas situs ini.
OK deh Prothelors (maksudnya anda), kita lanjutkan tutorial kita dengan melihat bagaimana caranya
untuk menggabungkan form HTML dengan kode PHP.
Dalam contoh-contoh kita sampai saat ini, kita sudah berhasil mengisi variabel dan menggunakannya
dalam satu kode yang sama. Kayaknya hal ini agak kurang bermanfaat ya? Emang sih. Lha gimana
nggak, daripada repot-repot masukin nilai yang kita inginkan, dilanjutkan dengan menampilkan apa yang
kita inginkan melalui variabel kita tadi, kan mendingan langsung aja tuh nampilin apa yang kita iningkan
tanpa menggunakan variabel, lebih singkat, cepat dan mudah. Jadi, gimana dong? Tenang ..... di tutorial
inilah anda akan melihat kekuatan variabel yang sesungguhnya.
Nah, sekarang ayo kita coba sesuatu yang lebih menarik, dan bisa menunjukkan kegunaan variabel kita
tercinta dalam sebuah program.
Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, sekarang saatnya untuk membuat sebuah halaman web yang akan
kita gunakan untuk menginput nama kita dan nama orang yang kita sukai dan kemudian menampilkannya
secara bersamaan di halaman lain. Apa …… halaman lain? Ya, di halaman lain, ini yang membedakan
dengan kode-kode kita sebelumnya, untuk itulah, mohon konsentrasi di bagian ini, karena ini sangat
penting bagi perkembangan PHP anda di masa datang. Pahami betul bagaimana cara kita mengirimkan
variabel kita dari satu halaman ke halaman yang lain yach…
Sebelum membuatnya, bayangkan kembali skenario ini. Anda membuat sebuah halaman website di
mana pengunjung bisa mengisi nama mereka dan nama kekasih mereka dalam sebuah form dan
kemudian menampilkan kembali nama-nama tersebut di halaman web lainnya.
Untuk melakukan hal itu, kita perlu membuat 2 buah file PHP. File pertama adalah sebuah form HTML
untuk mengumpulkan input dari user, mengisikan input tersebut ke dalam variabel dan kemudian
mengirimkannya ke file kedua yang bertugas menampilkan kembali isi variabel tersebut ditambah dengan
beberapa hal sederhana lainnya. Maaf kalau cara penyampaiannya payah ya, tapi saya berharap paling
enggak bisa tetap fun deh buat Prothelors dalam mempelajari PHP.
Pertama-tama, kita buat dulu halaman formnya, halaman ini adalah halaman HTML biasa dengan FORM
di dalamnya. Sesudah ini kita akan buat sebuah halaman lain (PHP) untuk memproses apa yang
diinputkan dari halaman HTML kita ini. Kita namai dengan form_saya.html
1. <html>
2. <head>
3. <title>Form Saya</title>
4. </head>
5. <body>
6.
7. <form action="hasil_form_saya.php" method=post>
8.
9. Nama saya adalah:
10. <br> <input type="text" name="NamaAnda">
11.
12. <p> Nama orang yang saya sukai:
13. <br> <input type="text" name="NamaDia">
14. <p>
15.
16. <input type="submit" name="submit" value="Cocokkan!">
17. </form>
18.
19. </body>
20. </html>
Ini adalah sebuah form HTML biasa tapi mengandung beberapa hal penting yang perlu Prothelors semua
pahami. Bagian-bagian pentingnya adalah:
Baris 7: HTML membaca action="hasil_form_saya.php" yang menunjukkan pada browser file PHP mana
yang akan memproses hasil form kita. Implikasinya, beberapa saat lagi anda harus membuat sebuah file
yang bernama hasil_form_saya.php yang merupakan mesin kecil yang bertugas untuk menampilkan hasil
input di form kita. (Jangan khawatir, kita akan membahas method=post belakangan)
Baris 10: input type="text" menentukan jenis elemen form apa yang kita inginkan,dalam kasus kita ini
adalah sebuah inputan teks atau text box (kita juga bisa mendefinisikannya sebagai radio button, check
box, dll); name="NamaAnda" artinya adalah bahwa apapun yang kita ketikkan ke dalam text box kita tadi
akan mengisi sebuah variabel yang bernama “NamaAnda”. Inilah yang menghubungkan antara form dan
variabel – setiap field dalam sebuah form dapat digunakan untuk mengisi variabel untuk kemudian kita
gunakan sesuka kita (asik ya?).
Baris 13: di baris ini, kita memiliki sebuah teks input yang akan kita gunakan untuk mengisi variabel lain
yang kita beri nama “NamaDia” yang merupakan nama orang yang kita sukai.
Baris 16, 17: Kode ini membuat sebuah tombol submit dengan tulisan “Cocokkan!” (maksudnya adalah
coba cocokkan nama anda dengan nama orang yang anda sukai).
Dan berakhirlah form kita.
Nah, tugas form kita itu adalah mengumpulkan informasi nama anda dan nama orang yang anda sukai
(tentu saja saat praktek, anda harus memasukkan nama-nama tersebut ke dalam form) dan
mengisikannya ke dalam variabel masing-masing. Setelah itu ngapain ya? Berikutnya tentu saja adalah
membawa dan menampilkan variabel yang sudah terisi dengan nama-nama tersebut dalam bentuk yang
berbeda di …… ya, di halaman lain.
Masih inget kan, bahwa pada baris 7 kode HTML di atas, kita memberitahu form kita agar menuju atau
mengeksekusi file hasil_form_saya.php begitu kita klik tombol submit (yang bertuliskan Cocokkan! itu).
Berikut ini kira-kira isi file hasil_form_saya.php:
<html>
<head>
<title>Sayang Sekali!</title>
</head><body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">
<p>Kayaknya <?php print $NamaAnda; ?>
<p>gak bakalan bisa jadian sama
<b> <?php print $NamaDia; ?> deh!?! </b>
<p>Cobalah berusaha lebih keras ya…siapa tahu ada kesempatan.
</body>
</html>
Gimana, udah ngerti ya bagaimana caranya form kita mengirimkan sebuah variabel dari form kita itu ke
sebuah file PHP?
Cat: FIle hasil_form_saya.php di atas hanya bisa berjalan jika setting register global php server kamu on.
Kalau kebetulan settingnya off, maka kamu harus tambah baris setelah seperti ini:
<?
$NamaAnda=$_POST['NamaAnda'];
$NamaDia=$_POST['NamaDia'];
?>
Perhatikan bahwa pada file hasil_form_saya.php kita sebuah variabel dipanggil dengan menambahkan
tanda $ ($NamaAnda) di depan variabel yang kita definisikan pada file HTML form_saya.html
sebelumnya (NamaAnda).
Get vs Post
Kita sudah menggunakan metode "Post" untuk mengirimkan data form dengan cara yang berbeda
menggunakan metode lain yaitu “Get”. Ingat, ini merupakan bagian dari form kita di mana tertulis <form
action="hasil_form_saya.php" method=post>.
Perbedaan antara kedua metode ini adalah bahwa metode post secara transparan mengirimkan semua
informasi yang sudah dikumpulkan oleh halaman form kita, sedangkan metode Get akan mengirimkan
semua informasi itu sebagai bagian dari URL (dalam contoh form kita tadi, akan seperti ini:
http://localhost/hasil_form_saya.php?NamaAnda=panjul&NamaDia=cinta&submit=Cocokkan! —
Perhatikan bagaimana informasi yang sudah dimasukkan user mengenai namanya dan nama orang yang
disukainya ditambahkan pada URL? Ini akan sangat membantu nanti jika anda sudah mempelajari cara
pengiriman variabel antar halaman lebih lanjut).
Mempelajari array sangat penting dalam pembuatan program karena sangat menambah tingkat
fleksibilitas sebuah variabel, itulah sebabnya, saya menyebutnya senjata tambahan dalam menggunakan
variabel (yang sudah anda kuasai dalam bagian sebalumnya, kan?). Contoh yang dapat anda lakukan
dengan array adalah melakukan transpose data ke bentuk yang kita inginkan, memanipulasi data dari
database, dll. Tertarik ? Silahkan baca lebih lanjut….
Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya
dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2
ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (sayang dia sudah
mati dimakan kucing). Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:
$jerapah1 = "Diana";
$Jerapah2 = "Bejo";
$cicak = "Sawiyah”;
Dengan array, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah variabel misalnya kita
beri nama $hewan. Setiap elemen variebal akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau
huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian array tertentu.
Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain: Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang
berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita
memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita
gunakan selanjutnya. Sebuah array secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuka
array tersebut, sehingga penandanya dapata berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau,
sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array menggunakan teks.
Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda
“jerapah pendak”, jerapah tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk
mengenali setiap anggota array.
Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah
untuk mebuat array adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array kita dengan variabel
yang kita inginkan. Contoh :
$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Sawiyah" );
Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel
($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda” ke setiap elemen array secara
berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk
memanipulasi variabel kita nantinya). Dengan demikian, Diana adalah elemen [0], Bejo [1] dan Sawiyah
[2]. Kita memberikan nama array sesuai keinginan kita ($hewan).
Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama
bariabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana). Sekarang
kita coba melihat array kita beraksi:
<?php print "$hewan[2]"; ?>
Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi
ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?.)
Cara lain untuk membuat array atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah array
secara terpisah:
$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah”;
Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara
ini kita juga bisa manambahakan nama kucing tetangga ke dalam array kita ini, misalnya namanya
Belang dengan cara yang sama:
$hewan[] = "Belang";
Anda tidak perlu khawatir, PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada
sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru.
Artinya, si Belang akan secara otomatis mendapat nomor elemen [3].
Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array
dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:
$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah";
$hewan[] = "Belang";
atau dengan cara:
$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Swaiyah", "Belang" );
Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai sebagai berikut
$hewan[0] = "Diana";
$hewan[1] = "Bejo";
$hewan[2] = "Sawiyah";
$hewan[3] = "Belang";
Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan
menambahkan nomor penandanya.... Misalnya:
<?php
print "$hewan[3]";
?>
... akan menampilkan apa?
Ya..... akan menampilkan Belang ke browser kita.
Array dapat dibuat untuk mengerjakan berbagai macam hal, misalnya mengurutkan berdasarkan abjad,
menampilkan dalam berbagai kategori yang berbeda, dan masih banyak lagi.
OK. Kita akan lanjutkan lagi pada bagian barikutnya. Yang akan membahas mengenai array yang sedikit
lebih kompleks yaitu array asosiatif. Makasih udah membaca tutorial ini . Semoga bermanfaat.
Array Asosiatif
Dalam tulisan sebelumnya, kita sudah belajar tentang array. Jika anda sudah siap untuk mempelajari
array yang lebih rumit, silahkan baca tutorial ini. Array asosiatif mengindeks elemen di dalamnya
menggunakan nama yang kita tentukan dan bukan menggunakan nomor seperti yang sudah pernah kita
pelajari.
Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array. Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang
atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya:
nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut:
$pacarku = array (
nama=>"Juwita",
Sifat=>"Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung",
rambut=>"panjang terurai",
umur=>17
);
Di sini, kita membuat array bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”,”Sifat”,”rambut” dan “umur”;
dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”,
Sifat”Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya).
Setelah array kita buat, kita dapat mengambil bagian manapun dari array tersebut dengan menggunakan
“nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh:
print $pacarku[nama];
akan memberikan kita nilai Juwita. Kita dapat juga mengeset setiap nama elemen secara sendiri-sendiri,
misalnya:
$pacarku[nama] = "Juwita";$pacarku[Sifat] = " Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ";
$pacarku[rambut] = "panjang terurai";$pacarku[umur] = 17;
Sebelum topik array ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih rumit. Kita akan menggunakan kekuatan
array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya
Einstein ya?). Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacar-pacar kita) yang terbuat dari
array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya).
Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array:
$hewan = array
(
);
...dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array hewan di rumah kita yang sudah kita
definisikan nama elemennya seperti ini:
$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);
Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan
menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan
[1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur).
Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun
muda sampai yang tua disamber semua. Payah.
Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini:
print $pacarku[3][umur];
Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman,
namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau
fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di
dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat
melihat semuanya sekaligus.
<html>
<head>
<title>Array Pacar</title>
</head>
<body>
<?php
$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);
print $pacarku[2]["sifat"];print ("<br>");print $pacarku[3]["umur"];
?>
</body></html>
akan menampilkan :
Rajin Menabung
15
Apa yang sudah kita lakukan adalah membuat array yang mengandung sub array untuk setiap pacar kita
yang berisi informasi detil tentang mereka; kemudian menampilkan sebuah kalimat yang menggunakan
sifat dan umur dari 2 pacar kita yang terakhir.
Sudah…sudah masalah array kita sudahi sampai di sini dulu yach. Kalau masih bingung kontak aja
prothelord di [email protected]. Silahkan latihan dulu dan kembali lagi jika sudah lihai, OK?
Dalam bagian 8 kita akan membahas masalah operator. Ini merupakan topik yang penting karena
merupakan inti sebuah program di mana kita bisa membuat percabangan yang membuat program kita
bisa “berpikir dan mengambil keputusan” berdasarkan suatu input.
ekedar mengingatkan, sampai saat ini anda sudah memiliki beberapa ketrampilan dasar dalam olah PHP
yaitu cara membuat program PHP, Variabel dan Array. Dengan variabel anda sudah dapat
menghubungkan antar halaman PHP, ditambah dengan array, maka nampaknya anda sudah memiliki
semua pengetahuan tentang PHP, khan? Belum…. Masih banyak yang bisa kita pelajari. Salah satu
bagian penting adalah mempelajari operator, yang dalam bagian ini operator yang akan dibahas adalah If
dan else. Mengapa operator itu penting? Karena merekalah yang memungkinkan sebuah program dapat
memutuskan dan “berpikir” (tentu saja sesuai yang telah kita tentukan).
Kemampuan sebuah program dalam mengambil keputusan inilah yang diperlukan dalam membuat
sebuah web site yang dinamis dan pandai, yaitu membuat sebuah program yang dapat mengambil
keputusan berdasarkan bermaca-macam input dari user, kondisi user (misalnya browser apa yang
dipakai seorang pengunjung ?), maupun informasi yang anda tentukan sendiri. Contohnya bisa saja
seperti ini:
Setelah seorang pengunjung memasukkan sebuah alamat email, mengecek apakah formatnya benar
(mis.: [email protected]) dan jika tidak segera menampilkan sebuah halaman yang mengatakan “Maaf,
mbok kalo memasukkan alamat email itu yang betul to”
Mengetahui apakah seorang pelanggan telah memasukkan login dan password yang tepat.
Dan masih banyak lagi, pokoknya kemungkinannya tidak terbatas lah.
Siap? Ayo kita mulai dengan mencoba berkenalan sama "if".
If
Cara untuk membuat halaman anda menjadi “pandai” adalah dengan menggunakan perintah If, Else dan
Elseif yang disertai operator-operator logika dan perbandingan. Yang paling penting adalah perintah if,
yang memungkinkan anda bisa membuat kode seperti ini:
Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
Jika kondisi tersebut salah, maka abaikan saja;
Sintaks untuk pernyataan di atas adalah sebagai berikut:
if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini
}
Berikut adalah contoh yang lebih riil. Pertama kita akan mengeset variabel $WarnaKesukaan dengan biru
(baris 3). Kemudian kita akan mengatakan ”Jika WarnaKesukaan adalah biru, maka tampilkan ’Saya juga
suka warna biru lho!’”
<?php
$WarnaKesukaan = "biru";
if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
}
?>
Else
Else merupakan bagian dari perintah if, untuk mengatakan hal sebagai berikut:
Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
atau, jika kondisi pertama tidak benar, maka kerjakan hal yang lain ini.
Contoh:
if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini
} else {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi salah di sini
}
Berikut contoh riil kelanjutan dari yang tadi:
<?php
$WarnaKesukaan = "kuning";
if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
} else {
print ("Anda tidak suka biru?! Dasar!");
}
?>
Apa yang anda lihat di atas adalah format umum dalam menulis pernyataan tersebut. Kuncinya adalah
untuk melihat di mana tuh letak kurung keriting eh kurawal sehingga anda tidak bingung misalnya
perintah mana yang merupakan bagian kode tertentu. Dalam kode di atas, pasangan { dan } pertama
adalah milik ”if”, sedangkan { dan } kedua milik ”else”.
Jika punya masukan atau ingin berkontribusi tulisan silahkan kontak kami di prothelord [ath] yahoo
[ndhot] co [doth] id
Kalau sempat tolong isi tuh pooling yah.
Untuk melengkapi ilmu kita tentang operator percabangan, kita perlu mengetahui di dalam if kita bisa
memakai apa saja. Nah, untuk itu kita akan mempelajari tentang operator. Siap ?
Kita sudah melihat bagaimana penggunaan tanda “=” saat kita mengisi variabel dalam skrip yang sudah
kita tulis (misalnya $WarnaFavorite=”biru”). Tanda sama dengan tersebut disebut dengan “assignment
operator” dan merupakan operator paling sederhana yang sudah kita miliki: $a = b berarti “variabel a diisi
dengan nilai b (untuk saat ini)”.
Tetapi anda dapat memperoleh lebih banyak dari PHP dengan apa yang disebut dengan “comparison
operator” (operator perbandingan) , “logical operator” (operator logika) dan “arithmetic operator” (operator
aritmatika). Berikut adalah operator-operator tersebut diambil dari PHP.net
Operator Perbandingan
Operator ini membuat anda bisa melakukan pembandingan apakah beberapa elemen sama, identik,
kurang dari atau lebih besar dari yang lain.
Contoh Name Result
$a == $b Sama dengan BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b IdentikBENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a != $b Tidak sama dengan BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a <> $b Tidak sama dengan BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b Tidak identikBENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a < $b Kurang dari BENAR jika $a kurang dari $b.
$a > $b Lebih besar dari BENAR jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b Kurang dari atau sama dengan BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $bLebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.
Kesalahan yang cukup sering saya lakukan adalah menggunakan operator assignment (“=”) untuk
membandingkan, sehingga untuk mambandingkan apakah 2 variabel sama atau tidak dalam sebuah
percabangan saya tuliskan:
If ($a = $b)
Yang seharusnya
If ($a == $b)
Operator Logika
Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.
Contoh Nama Hasil
$a and $b And BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.
$a or $b Or BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.
$a xor $b Xor BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR, tetapi tidak keduanya.
! $a Not BENAR jika $a tidak BENAR.
$a && $b And BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.
$a || $b Or BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.
Operator Aritmatika
Persis seperti namanya, operator ini melakukan matematika dasar (artinya, kalau anda menginginkan
operasi matematika lainnya misalnya integral atau differensial ya harus bikin sendiri, lagian siapa yang
mau pake ya?)
Contoh Nama Hasil
$a + $b Penjumlahan Jumlah $a dan $b.
$a - $b Pengurangan Selisih $a dan $b.
$a * $b Perkalian Perkalian $a dan $b.
$a / $b Pembagian Pembagian $a dan $b.
$a % $b Modulus Sisa $a dibagi $b.
Saat ini anda seharusnya sudah tahu mengenai operator apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam tanda
kurung pada if yaitu operator lohika dan operator perbandingan. Nah, sekarang kita akan mempelajari
bagaimana operator-operator tersebut dapat digunakan pada hal-hal lain misalnya membuat looping.
Dalam tutorial kali ini kita akan mempelajari penggunaan operator tersebut dalam while. Mari kita mulai….
Loop sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan
secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus
dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara
berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop.
Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop yang sangat dasar yaitu
menggunakan “while”.
Loop while dapat digambarkan sebagai berikut:
while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…)
{
// lakukan sesuatu yang anda tentukan
}
Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement
sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip
penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati,
sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan.
Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat
mengatakan seperti ini:
a. Variabel $AngkaSaya = 1;
b. Tampilkan $AngkaSaya;
c. Tambahkan 1 ke $AngkaSaya;
d. Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru;
d. Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;
Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut::
$a++; Tambahkan 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
$a--; Kurangi 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan ssecara otomatis menampilkan
angka 1 s.d 10:
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.
$AngkaSaya = 1;
while ($AngkaSaya <= 10)
{
print ("$AngkaSaya");
$AngkaSaya++;
}
?>
baris 1: mulai kode PHP;
baris 3: Isi nilai variabel $AngkaSaya dengan 1;
baris 5: Awali loop "while": Ketika variabel $AngkaSaya kurang dari atau sama dengan 10, kerjakan hal di
bawah ini, atau jika tidak keluar dari loop;
baris 9: tampilkan nilai $AngkaSaya saat ini;
baris 11: tambahkan 1 kepada nilai $AngkaSaya;
baris 15: Akhir kode PHP.
(Tentu saja anda dapat juga menampilkan angka 1 s.d 10 dengan melakukan print angka 1 hingga 10,
tapi dengan loop ini jauh lebih praktis dan pendek. Coba aj banyangin kalo kita harus nulis program untuk
menampilkan angka 1 s.d sejuta, bisa teler tuh)
Untuk membuat loop anda dapat menggunakan operator-operator yang pernah kita pelajari dalam bagian
9 terdahulu, sebagai batasan atau ketentuan kondisi yang harus dipenuhi untuk menghentikan sebuah
loop. Gunakanlah secara kreatif untuk memperoleh hasil optimal.
Loop-loop Lain
PHP memiliki jenis-jenis loop yang lain, namun di luar cakupan tutorial ini. Jika anda ingin mempelajari
mereka dan bagaimana cara menggunakannya, klik link di bawah ini dan pelajari di PHP.net (tentu saja
dalam bahasa Inggris):
do..while loop
for loop
foreach loop
Gimana? Dah mulai BeTe ? Sebaiknya jangan karena sudah tiba saatnya kita mempelajari bagian akhir
dari tutorial PHP ini. Dalam bagian akhir ini kita akan mempelajari mengenai fungsi. Fungsi kita perlukan
untuk mempermudah kita dalam mengulangi pekerjaan yang sama tanpa harus menuliskan kode yang
panjang. Lalu apa bedanya dengan loops yang sudah pernaha kita pelajari? Bukankah loop juga dapat
melakukan pekerjaan yang sama? Tentu saja berbeda, dalam loop kita hanya dapat mengulangi
perkerjaan yang sama pada bagian kode yang sama, sedangkan dengan fungsi, kita dapat mengulangi
pekerjaan yang sama tersebut di bagian manapun dari kode kita. Tertarik? Silahkan baca lebih
lanjut. Setelah ini kita akan sampai pada bagian penutup dari tutorial kita.
Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa
yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua
mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya.
PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built ini yang membantu kita
dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail,
menghubungkan database dan lain sebagainya. Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat
membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP
sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut
ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.
Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda.
Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.
Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:
print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");
?>
Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan
struktur seperti ini:
function FungsiSaya ()
{
perintah-perintah yang membangun fungsi;
}
?>
Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda()
dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5
dan 9 itu loh).
Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen
dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh
fungsi untuk bekerja.
Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:
function FungsiPertamaku()
{
print "Ini Fungsi Pertamaku!";
}
FungsiPertamaku();
?>
baris 1: mulai PHP;
baris 3: membuat fungsi FungsiPertamaku;
baris 5: mulai definisi fungsi FungsiPertamaku;
baris 7: definisi FungsiPertamaku adalah menampilkan kalimat “Ini Fungsi Pertamaku!” di antara tag-
tag dan ;
baris 9: akhir definisi FungsiPertamaku;
baris 11: memanggil fungsi FungsiPertamaku (artinya “lakukan hal-hal yang kita definisikan dalam
fungsi”);
baris 13: tutup PHP;
Di manapun dalam halaman web anda tersebut anda tuliskan “FungsiPertamaku();” di antara tag , dia
akan menampilkan kalimat pendek yang sudah anda definisikan sebelumnya. Gimana, sudah keliatan
kan kegunaannya untuk melakukan pekerjaan berulangkali dengan menghemat tenaga kita dalam
menuliskan kode?
Pada tutorial yang lalu, kita sudah berkenalan dengan fungsi sederhana. Nah sekarang mari kita coba hal
agak lebih rumit, dan membuat sebuah fungsi yang menggunakan argumen.
Sebagai kasus, bayangkanlah saya menjadi seorang rentenir dan akan meminjamkan uang pada anda
untuk membeli sebuah mobil mewah yang sangat anda inginkan. Nah, saya akan meminjamkan uang
pada anda, tetapi anda harus membayar bunga sebesar 10% per bulan. Dan jangan lupa, kalau anda gak
bayar, saya akan menyewa tukang pukul untuk menagih pada anda.
Saya akan membuat fungsi yang kita sebut dengan PembayaranBunga, yang menghitung kewajiban
bulanan anda untuk membayar (samapai anda melunasi semua hutang anda).
Pertama, kita akan membuat sebuah halaman form tempat kita memasukkan jumlah pinjaman yang anda
inginkan. Kita akan memasukkan harga mobil mewah anda tadi di form tersebut, dan angka tersebut
akan dikirimkan ke form lain sebagai sebuah variabel yang kita beri nama $Pinjaman (masih ingatkan
cara mengirimkan variabel antar file, kalau lupa silahkan lihat bagian-bagian awal tutorial dasar PHP ini.
Berikutnya, fungsi kita akan mengambil jumlah pinjaman dalam variabel $Pinjaman tersebut, dan
menghitung 10% dari nilai di dalamnya yang harus dibayar peminjam tiap bulan. Hal ini akan kita
kerjakan dalam file php yang kita beri nama “proses_pinjaman.php” yang diacu oleh halaman form tempat
kita mengisi jumlah pinjaman (hal ini dilakukan dengan menambahkan baris berikut dalam file form html
kita). Berikut ini adalah skrip fungsinya:
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.
$suku_bunga = .10;
function HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga) {
$pembayaran_bulanan = ($pinjaman*$suku_bunga);
print "Anda sebaiknya mencicil Rp. $pembayaran_bulanan tiap bulan!";
}
HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga);
?>
Berikut penjelasan tiap baris.
baris 8: mulai php;
baris 10: mengeset variabel $suku_bunga menjadi 10%;
baris 12: membuat fungsi HutangAnda yang memiliki argumen $pinjaman dan $suku_bunga;
baris 14: membuat variabel $pembayaran_bulanan, yang nilainya adalah hasil perkalian antara jumlah
pinjaman dan suku bunga;
baris 16: menampilkan ke layar sebuah kalimat yang menggunakan nilai dari variabel $pembayaran
bulanan;
baris 20: kerjakan fungsi HutangAnda, yang (karena fungsi sudah didefinisikan sebelumnya) hanya
menampilkan kalimat Anda lebih baik membayar [10% dari jumlah pinjaman yang dimasukkan pada
halaman form] tiap bulan!
OK, jadi sekarang anda sudah bisa membuat fungsi yang menggunakan argumen kan. Sip, dengan
demikian secara kurikulum anda sudah cukup memiliki semua dasar yang diperlukan untuk membuat
kode PHP sederhana anda dan untuk mempelajari PHP lebih lanjut. Semoga bermanfaat. Dalam tutorial
bagian terakhir, kita akan melihat beberapa tips yang mungkin bermanfaat dalam penulisan kode PHP
anda.
Sampailah kita di bagian penutup dari tutorial singkat kita tentang PHP. Sebelum mengakhiri, berikut
sedikit materi yang mungkin akan bermanfaat dalam kehidupan anda mengarungi dunia PHP selanjutnya.
Jika anda masih belum sepenuhnya memahami tentang fungsi, tidak perlu khawatir. Dengan dasar yang
sudah kamu miliki sekarang, sudah cukup untuk mulai bisa memahami kode-kode PHP. Setelah kamu
mulai membaca kode-kode yang dibuat oleh orang lain, anda akan makin terbiasa dengan fungsi dan
hal-hal lain tentang PHP.
Kamu juga bisa mencoba mengunjungi situs www.kursus-online.com untuk memperoleh tutorial yan lebih
komprehensif dan enaknya lagi, di sana juga bisa langsung praktek, lihat teori, lihat kodenya, langsung
lihat hasil eksekusi kode, dan latihan dalam satu layar yang terintegrasi. Try it, saya sangat
merekomendasikan untuk belajar di sana. keren banget tuh situs.
Sebuah tips, jika kamu sedang memikirkan sebuah fungsi yang anda ingin buat, cobalah untuk terlebih
dahulu mencari di internet, biasanya sudah ada orang yang membuat fungsi itu dan bersedia dengan
sukarela membaginya dengan anda. Karena PHP adalah bahasa open-source (artinya bahwa source
code-nya dibagi secara terbuka dan bukannya dikangkangi oleh sebuah perusahaan saja), maka bahasa
ini didukung oleh semangat kerjasama, dan banyak yang akan dengan senang hati membantu kamu.
(contohnya tutorial ini, 100% ndak bayar kan?). Kamu bisa baca tips lain yang saya tulis tentang
penggunaan PHP scriptuntuk mempercepat programming PHP dan meningkatkan pemahaman kamu
tentang PHP.
Dengan pengetahuan kamu tentang PHP saat ini, kamu sudah bisa pergi kemanapun untuk mendalami
urusan PHP ini. Untuk lebih memudahkan kamu, berikut adalah tempat-tempat yang mungkin bermanfaat
(tentu saja masih banyak situs-situs lain yang bertebaran di Internet):
PHP.net
Sumber dari segala sumber hukum PHP.
Manual: Berisi dokumen manual umum tentang PHP.
FAQ: Berisi informasi tetnang FAQ PHP.
Webmonkey's PHP collection tempat yang jadi referensi saya belajar PHP. Masih banyak tutorial lain
yang dapat anda manfaatkan di sana.
Kayaknya sudah cukup apa yang dapat saya sampaikan, semoga tutorial ini dapat membawa manfaat
bagi kamu semua.