memilih untuk kepemimpinan bisnis

21
Pengantar Bisnis Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis Disusun Oleh: Kelompok I Nuning Sri Noviani (C 301 13 041) Adina Putri (C 301 13 042) M. Ardiansyah Kemal (C 301 13 043) Muh. Ihsan (C 301 13 044) Fitri Insiani (C 301 13 045) Muh. Ardiansyah (C 301 13 046)

Upload: nuning-sri-noviani

Post on 24-Oct-2015

125 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pengantar Bisnis:Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Pengantar Bisnis Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis

Disusun Oleh:

Kelompok I

Nuning Sri Noviani (C 301 13 041)

Adina Putri (C 301 13 042)

M. Ardiansyah Kemal (C 301 13 043)

Muh. Ihsan (C 301 13 044)

Fitri Insiani (C 301 13 045)

Muh. Ardiansyah (C 301 13 046)

Page 2: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan

kita kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani, sehingga kita masih bisa menghirup udara

segar dan banyak lagi nikmat lain yang tak terhitung jumlahnya. Oleh karena itulah, kita wajib

mensyukuri segala nikmat-Nya tersebut agar kita termasuk ke dalam orang-orang yang di beri

nikmat yang banyak dan orang-orang yang beriman, dan bukan sebagai hamba-Nya yang kufur

dan mendapat siksaan-Nya yang amat pedih di akhirat kelak.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai

Pemilihan Kepemimpinan Bisnis. Makalah ini disusun dari informasi yang di ambil dari

beberapa sumber sehingga lebih banyak ilmu yang dapat disajikan kepada pembaca. Di dalam

penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak rintangan, baik itu berasal dari diri

penyusun sendiri maupun dari luar. Namun atas berkah Allah semata, akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang Pemilihan Kepemimpinan Bisnis yang di khususkan kepada

ilmu ekonomi bisnis. Sehingga pembaca dapat memperoleh ilmu maupun informasi seputar

dunia perekonomian yang tengah marak dewasa ini.

Setelah itu kami berharap agar makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat

banyak kesalahan di dalamnya. Akhir kata, kami sebagai penyusun meminta maaf sebesar-

besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan,

penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi,

karna kami hingga saat ini masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan

sarannya demi kemajauan bersama.

Palu, Oktober 2013

Penyusun,

Kelompok 1

Page 3: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 3

DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar……………………………………………………………………… 2

II. Daftar Isi……………………………………………………………………………. 3

III. BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………… 5

Rumusan Masalah…………………………………………………………………... 5

Tujuan Pembelajaran………………………………………………………………... 5

IV. BAB II PEMBAHASAN

5.1. Bentuk-Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis…………………………………… 6

5.2. Perusahaan Kepemilikan Tunggal…………………………………………….. 6

5.2.1. Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal………………….. 6

5.2.2. Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal………………………….. 7

5.3. Perusahaan Rekanan………………………………………………………….. 8

5.3.1. Keuntungan Perusahaan Rekanan…………………………………….. 8

5.3.2. Kerugian Perusahaan Rekanan……………………………………….. 9

5.4. Korporasi……………………………………………………………………… 10

5.4.1. Keuntungan Korporasi………………………………………………… 10

5.4.2. Kerugian Korporasi…………………………………………………… 11

5.4.3. Individu dapat Membentuk Badan Hukum…………………………… 11

5.4.4. Korporasi S…………………………………………………………… 12

5.4.5. Perusahaan Kewajiban Terbatas……………………………………… 13

5.5. Ekspansi Korporat: Merger dan Akuisisi…………………………………….. 13

5.6. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Khusus………………………………………… 14

5.7. Waralaba……………………………………………………………………… 14

5.7.1. Keuntungan Waralaba………………………………………………… 14

5.7.2. Kerugian Waralaba…………………………………………………… 15

5.7.3. Keberagaman dalam Waralaba……………………………………….. 16

5.7.4. Waralaba Berbasis Rumahan…………………………………………. 17

5.7.5. E-Commerce dalam Waralaba………………………………………… 17

Page 4: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 4

5.7.6. Penggunaan Teknologi dalam Waralaba……………………………… 18

5.7.7. Waralaba dalam Pasar Internasional ………………………………… 18

5.8. Koperasi……………………………………………………………………… 19

V. BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………… 20

Saran……………………………………………………………………………….. 20

VI. Daftar Pustaka……………………………………………………………………… 21

Page 5: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 5

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang:

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu

dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering kali

para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk mengevaluasi

dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya

memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk

bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan

adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi

seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah

suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang lain dapat dapat menjadi hal yang

meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha

dari salah satu bentuk kepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak

yang memberatkan bagi para pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak

dengan benar sejak awal.

Rumusan Masalah:

Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada

penulisan makalah ini adalah:

Apa saja bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis pada umumnya?

Apa saja keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kepemilikan bisnis tersebut?

Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca materi dari makalah ini diharapkan:

Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis pada umumnya.

Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kepemilikan

bisnis tersebut.

Page 6: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 6

BAB II PEMBAHASAN

5.1. Bentuk-Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis

Satu kata kunci sukses dalam memulai sebuah bisnis baru adalah memahami

bagaimana mendapatkan sumber daya yang Anda butuhkan. Untuk bertahan dalam bisnis,

Anda mungkin membutuhkan bantuan dari seseorang dengan keahlian lebih dibandingkan

Anda dalam area-area tertentu atau Anda mungkin perlu mendapatkan uang untuk

berekspansi.

Tiga bentuk utama dari kepemilikan bisnis adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Kepemilikan Tunggal yaitu sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya

dikelola oleh satu orang. Itu adalah bentuk kepemilikan bisnis yang paling umum.

2. Perusahaan Rekanan yaitu ketika dua atau lebih orang secara legal setuju untuk

menjadi pemilik bersama sebuah bisnis, organisasi inilah yang disebut perusahaan

rekanan.

3. Korporasi yaitu entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai

kewajiban terpisah dari pemiliknya

Masing-masing bentuk kepemilikan bisnis mempunyai keuntungan dan kerugian.

Penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian ini sebelum mencoba untuk memulai

sebuah bisnis. Ingatlah selalu bahwa hanya karena sebuah bisnis dimulai dalam salah satu

bentuk kepemilikan, bisnis tersebut tidak harus tetap dalam bentuk tersebut.

5.2. Perusahaan Kepemilikan Tunggal

5.2.1. Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal

Perusahaan kepemilikan tunggal adalah jenis bisnis yang termudah untuk

Anda jelajahi dalam pencarian Anda akan karier yang menarik. Keuntungan dari

perusahaan kepemilikan tunggal meliputi hal-hal berikut ini:

1. Kemudahan untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut. Hal yang harus

Anda lakukan untuk memulai sebuah perusahaan kepemilikan tunggal adalah

membeli atau menyewa perlengkapan yang dibutuhkan, dll. Juga sama

mudahnya untuk keluar dari bisnis ini, Anda tinggal berhenti saja.

Page 7: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 7

2. Menjadi atasan anda sendiri. Bekerja untuk orang lain memang tidak

menimbulkan kegembiraan seperti bekerja untuk Anda sendiri, setidaknya

itulah yang dirasakan pemilik tunggal.

3. Kebanggaan atas kepemilikan. Orang yang memiliki dan mengelola bisnis

mereka sendiri berhak untuk merasa bangga atas kerja mereka.

4. Meninggalkan warisan. Pemilik bisnis mempunyai sesuatu untuk diwariskan

bagi generasi mendatang.

5. Kepemilikan atas laba perusahaan. Menyenangkan untuk mengetahui Anda

dapat menghasilkan laba sebanyak mungkin dan tidak harus membagi uang

tersebut dengan siapapun (kecuali dengan pemerintah, dalam pajak).

6. Tidak ada pajak khusus. Semua laba dari perusahaan kepemilikan tunggal

dipajaki sebagai penghasilan pribadi dari pemilik, membayar pajak

penghasilan normal atas uang tersebut.

5.2.2. Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal

Tidak semua orang mempunyai kelengkapan untuk memiliki dan mengelola

sebuh bisnis. Acap kali sulit untuk menabung cukup uang untuk memulai sebuah

bisnis dan menjalakannya. Terdapat kerugian-kerugian untuk memiliki bisnis Anda

sendiri, meliputi:

1. Kewajiban tidak terbatas – adanya risiko kerugian pribadi. Ketika Anda

memiliki bisnis Anda sendiri, artinya Anda mempunya kewajiban tidak

terbatas. Maksudnya semua utang atau kerusakan yang disebabkan oleh bisnis

tersebut adalah utang Anda dan Anda harus membayarnya.

2. Sumber daya finansial yang terbatas. Dana yang tersedia untuk bisnis terbatas

pada dana yang dapat dikumpulkan pemilik (tunggal) bisnis tersebut.

3. Kesulitan manajemen. Semua bisnis membutuhkan manajemen, namun

perusahaan kepemilikan tunggal acap kali sulit untuk mendapakan karyawan

yang memenuhi syarat karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain.

4. Komitmen waktu yang besar. Meskipun para pemilik perusahaan tunggal

menetapkan jam kerja mereka sendiri, tapi sulit untuk memiliki bisnis,

mengelolanya, melatih orang dan memiliki waktu untuk hal lain dalam hidup.

5. Tunjangan sampingan. Jika anda merupakan atasan bagi anda sendiri, anda

kehilangan tunjangan sampingan yang sering kali didapatkan dari bekerja

untuk orang lain.

Page 8: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 8

6. Pertumbuhan yang terbatas. Ekspansi sering kali lambat karena perusahaan

kepemilikan tunggal hanya mengandalkan pemiliknya untuk sebagian besar

kreativitas, pengetahuan dalam menjalankan bisnis, dan pendanannya.

7. Rentang hidup yang terbatas. Jika pemilik tunggal meninggal dunia menjadi

tidak mampu atau pensiun, bisnis tersebut tidak lagi eksis (kecuali dijual atau

diambil alih oleh oleh ahli waris pemilik tunggal tersebut).

5.3. Perusahaan Rekanan

Perusahaan rekanan adalah suatu bentuk legal bisnis dengan dua pemilik atau lebih.

Berikut adalah beberapa jenis rekanan:

1. Perusahaan rekanan umum (general partnership) adalah perusahaan rekanan yang

semua pemilik berbagi berbagi dalam operasi bisnis dan dalam menanggung

kewajiban untuk utang bisnis tersebut.

2. Perusahaan rekanan terbatas (limited partnership) adalah perusahaan rekanan dengan

satu atau lebih rekanan umum dan satu atau lebih rekanan terbatas.

3. Perusahaan rekanan terbatas master (master limited partnership – MLP) terlihat

sangat mirip dengan sebuah korporasi yang bertindak korporasi dan diperdagangkan

dalam pasar saham seperti korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan rekanan dan

dengan demikian menghindari pajak penghasilan korporasi.

5.3.1. Keuntungan Perusahaan Rekanan

Terdapat banyak keuntungan dalam memiliki satu rekanan atau lebih dalam

bisnis, diantaranya sebagai berikut:

1. Lebih banyak sumber finansial. Ketika dua orang atau lebih menggabungkan

uang dan kredit mereka, lebih mudah untuk membayar sewa dan tagihan

lainnya yang timbul dalam bisnis.

2. Manajemen bersama dan keterampilan dan pengetahuan gabungan/

komplementer. Jauh lebih mudah untuk mengelola aktivitas sehari-hari dari

bisnis dengan rekanan yang dipilih dengan hati-hati. Beberapa orang

menemukan bahwa rekanan terbaik adalah pasangan hidup.

3. Kemampuan bertahan hidup lebih lama. Satu studi yang memeriksa 2.000

bisnis yang dimulai sejak 1960 melaporkan bahwa rekanan empat kali lebih

Page 9: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 9

berkemungkinan untuk berhasil dibandingkan perusahaan kepemilikan

tunggal.

4. Tidak ada pajak khusus. Semua laba perusahaan rekanan dipajaki sebagai

penghasilan pribadi dari pemiliknya, dan pemilik membayar pajak

penghasilan normal atas uang tersebut.

5.3.2. Kerugian Perusahaan Rekanan

Setiap kali orang harus sependapat terdapat kemungkinan konflik dan

ketegangan. Berikut adalah kerugian dari perusaah rekanan:

1. Kewajiban tidak terbatas. Setiap rekanan umum berkewajiban terhadap utang

dari perusahaan, tidak peduli siapa yang bertanggung jawab dalam

menyebabkan utang tersebut. Rekanan umum dapat kehilangan rumah dan

semua yang mereka miliki jika bisnis mengalami kekalahan dalam tuntutan

hukum atau bangkrut.

2. Pembagian laba. Berbagi risiko juga berarti berbagi laba, dan itu dapat

menyebabkan konflik, tidak terdapat sistem yang baku untuk membagi laba

dalam perusahaan rekanan jadi laba tidaklah dibagi secara merata.

3. Perselisihan antara rekanan. Perselisihan atas uang hanyalah salah satu

contoh konflik potensial dalam sebuah perusahaan rekanan. Karena masalah

seperti ini, semua persyaratan dari perusahaan tersebut harus dinyatakan

secara tertulis untuk melindungi semua pihak dan untuk meminimalkan

kesalahpahaman.

4. Kesulitan untuk berhenti. Setelah anda berkomitmen pada sebuah perusahaan

rekanan, tidaklah mudah untuk keluar darinya. Secara mengejutkan,

perusahaan hukum acap kali mempunyai perjanjian rekanan yang cacat dan

sulit untuk mengakhirinya.

Cara terbaik untuk mengetahui keuntungan dan kerugian perusahaan rekanan

adalah dengan mewawancarai beberapa orang yang mempunyai pengalaman

dengan perjanjian sejenis. Mereka akan memerikan anda wawasan untuk

menghindari masalah.

Satu ketakutan umum dari memiliki bisnis anda sendiri atau mempunyai

seorang rekanan adalah rasa takut kehilangan semua yang dimiliki jika bisnis

tersebut kehilangan banyak uang atau seseorang menuntut bisinis tersebut.

Page 10: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 10

5.4. Korporasi

Sebuah korporasi konvensional (conventional corporation) adalah entitas legal

terpisah dari para pemiliknya (pemilik korporasi adalah para pemegang sahamnya). Ini

berarti pemilik tidak bertanggung jawab untuk utang atau masalah lain apa pun dari

korporasi di luar uang yang mereka investasikan. Pemilik tidak lagi harus khawatir akan

kehilangan harta milik pribadi, seperti rumah, mobil, properti mereka yang lain karena

adanya masalah bisnis-sebuah keuntungan yang siknifikan. Sebuah korporasi tidak hanya

membatasi sebuah kewajiban dari pemilik, tetapi acap kali memungkinkan banyak orang

untuk berbagi kepemilikan (dan laba) dari sebuah bisnis tanpa bekerja di sana.

5.4.1. Keuntungan Korporasi

Sebagian orang tidak bersedia merisikokan semuanya untuk memasuki bisnis.

Akan tetapi, agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang dan menciptakan

kesempatan ekonomi, banyak orang harus bersedia menginvestasikan uang mereka

ke dalamnya dengan melalui sistem korporasi. Beberapa keuntungan korporasi

adalah:

1. Kewajiban yang terbatas, berarti bahwa pemilik dari sebuah bisnis

bertanggung jawab terhadap kerugian hanya hingga sejumlah yang mereka

investasikan.

2. Lebih banyak uang untuk investasi, karena korporasi menjual kepemilikan

(saham) kepada siapa saja yang tertarik.

3. Ukuran. Artinya bahwa sebuah korporasi besar dengan banyak sumber daya

dapat mengambil keuntungan dari kesempatan di manapun di dunia.

4. Hidup terus menerus. Karena korporasi terpisah dari mereka yang

memilikinya, kematian satu pemilik atau lebih tidak mengakhiri korporasi.

5. Kemudahan dalam perubahan kepemilikan. Ini hanya perlu melakukan

penjualan saham kepada pihak lain.

6. Kemudahan untuk menarik karyawan yang berbakat dengan menawarkan

tunjangan-tunjangan seperti opsi saham.

7. Pemisahan kepemilikan dari manajemen, sehingga dapat menggalang uang

dari banyak investor berbeda tanpa melibatkan mereka dalam manajemen.

Page 11: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 11

5.4.2. Kerugian Korporasi

Terdapat begitu banyak perusahan kepemilikan tunggal dan rekanan di setiap

wilayah negara, sehingga pastilah terdapat beberapa kerugian untuk menjadi

korporasi. Kerugian tersebut antara lain:

1. Pekerjaan surat menyurat yang ekstensif. Sebuah perusahaan kepemilikan

tunggal atau rekanan dapat menyimpan catatan akuntansi yang agak kasar‟

namun pada sebuah korporasi, catatan akuntasi, laporan rapat, dan sebagainya

harus disimpan dengan sebaik mungkin.

2. Pemajakan ganda. Laba korporat dikenakan pajak dua kali yaitu korporasi

membayar pajak sebelum laba didistribusikan kepada pemegang saham dan

seterusnya, pemegang saham masih harus membayar pajak dari labanya

tersebut.

3. Dua pengembalian pajak. Pengembalian pajak ini cukup rumit dan

membutuhkan bantuan akuntan public bersertifikasi.

4. Ukuran. Ukuran dapat menjadi keuntungan maupun kerugian korporasi.

Korporasi besar kadang menjadi tidak fleksibel dan terikat pada birokrasi

untuk merespon perubahan pasar dengan cepat.

5. Kesulitan untuk mengakhiri. Begitu korporasi dimulai, maka akan sulit pula

untuk diakhiri.

6. Kemungkinan konflik dengan pemegang saham dan dewan direktur.

7. Biaya awal. Untuk mendirikan korporasi membutuhkan biaya awal yang

terbilang sangat besar karena melibatkan pengacara dan akuntan yang mahal.

5.4.3. Individu dapat Membentuk Badan Hukum

Tidak semua korporasi merupakan organisasi besar dengan ratusan karyawan

atau ribuan pemegang saham .indidu misalnya sopir truk, dokter, pengajar, tukang

pipa, atlet, dan bintang film juga dapat membentuk badan hukum. Biasanya

individu yang membentuk badan hukum tidak menerbitkan saham untuk orang lain,

oleh karena itu, mereka tidak mempunyai semua keuntungan dan kerugian

korporasi besar sama. Keuntungan utama mereka adalah kewajiban terbatas dan

kemungkinan adanya tunjangan pajak.

Page 12: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 12

Korporasi mempunyai aturan-aturan sendiri yang akan mendiskripsikan

bagaimana perusahaan tersebut akan di operasikan, baik dari sudut pandang legal

maupun manajerial. Aturan tersebut yaitu:

1. Bagaimana, kapan,dan dimana rapat pegang saham dan direktur di adakan,

dan berapa lama masa jabatanya.

2. Otoritas direktur.

3. Kewajiban dan tanggung jawab pejabat.

4. Bagaimana saham di terbitkan.

5. Masalah-masalah lainnya meliputi kontrak karyawan.

5.4.4. Korporasi S

Korporasi S adalah kreasi pemerintah yang unik yang terlihat seperti

korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan kepemilikan tunggal dan perusahaan

rekanan. Syarat-syarat menjadi korporasi S adalah:

1. Mempunyai tidak lebih dari 100 orang pemegang saham.

2. Mempunyai pemegang saham yang merupakan badan atau individu dan merupakan

warga atau penduduk permanen.

3. Hanya mempunyai satu kelas saham yang belum di bayar.

4. Tidak mempunyai lebih dari 25 persen dari laba yang didapatkan dari sumber-

sumber pasif.

Page 13: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 13

5.4.5. Perusahaan Kewajiban Terbatas

Perusahaan kewajiban terbatas (limited liability company – LLC) merupakan

perusahan yang mirip dengan korporasi S, tetapi tanpa persyaratan kelayakan

khusus. LLC diperlukan karena LLC menawarkan kepada bisnis yang terbaik dari

semua dunia korporat. Keuntungan-keuntungnya meliputi:

1. Kewajibannya terbatas.

2. Pilihan pada pemajakan.

3. Aturan kepemilikan yang fleksibel.

4. Distribusi laba dan kerugian yang fleksibel.

5. Fleksibilitas operasi.

Dan tentu saja LLC mempunyai kerugian. Kerugian-kerugian tersebut adalah:

1. Tidak ada saham.

2. Rentang hidup yang terbatas.

3. Intensif yang lebih sedikit.

4. Pajak

5. Pekerjaan surat menurat.

5.5. Ekspansi Korporat: Merger dan Akuisisi

Marger dan akuisisi mempunyai perbedaan yang jelas. Merger adalah hasil dari dua

perusahaan yang membentuk satu perusahan. Sedangkan akuisisi adalah satu perusahaan

membeli properti dan obligasi dari perusahaan lain. Akuisisi lebih menyerupai membeli

sebuah rumah dibandingkan memasuki sebuah perkawinan.

Terdapat 3 jenis utama merger korporat, yaitu vertikal, horizontal, dan konglomerat.

Merger vertikal adalah penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda

dalam bisnis yang terkait. Misalnya adalah marger antara perusahaan minuman ringan dan

perusahaan yang memproduksi pemanis buatan. Merger seperti ini akan memastikan

pasokan pemanis secara konstan yang dibutuhkan oleh pemanufaktur minuman ringan.

Merger ini juga dapat membantu memastikan kendali mutu dari produk perusahaan

miniman ringan tersebut. Merger horizontal menggabungkan dua perusahaan dalam

industri yang sama dan memungkinkan mereka untuk melakukan diversifikasi untuk

mengembangkan produk mereka. Dan merger konglomerat menggabungkan perusahaan

dalam industri yang sama sekali tidak berkaitan.

Page 14: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 14

5.6. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Khusus

Selain tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis, kita akan mendiskusikan dua bentuk

khusus kepemilikan, yaitu waralaba dan kooperasi. Marilah kita melihat pada waralaba

terlebih dahulu.

5.7. Waralaba

Pada dasarnya, perjanjian waralaba (franchise agreement) adalah perjanjian dimana

seseorang dengan ide bagus untuk bisnis (pewaralaba (franchisor)) menjual hak untuk

menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk atau jasa

(waralaba(franchise)) kepada orang lain (terwaralaba (franchisee)) dalam sebuah teritorial

tertentu.

Pewaralaba adalah sebuah perusahaan yang menghubungkan sebuah konsep produk

dan menjual kepada orang lain hak untuk membuat dan menjual produk tersebut.

Sedangkan waralaba adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan menjual

produk atau jasannya dalam sebuah teritorial tertentu. Dan terwaralaba adalah orang yang

membeli waralaba.

5.7.1. Keuntungan Waralaba

Pertumbuhan waralaba di seluruh dunia tentu tidak tercapai secara tidak

sengaja. Waralaba jelas mempunyai beberapa keuntungan:

1. Bantuan manajemen dan pemasaran. Beberapa pewaralaba membantu

terwaralaba mereka berhasil dengan membantu dalam upaya-upaya pemasaran

lokal alih-alih membuat mereka hanya bergantung pada periklanan nasional.

Selanjutnya, terwaralaba mempunyai seluruh jaringan sesama terwaralaba

yang menghadapi masalah serupa dan dapat membagi pengalaman mereka.

2. Kepemilikan pribadi. Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko Anda, dan

Anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya.

Anda masih merupakan atasan anda sendiri, meskipun Anda harus mengikuti

lebih banyak aturan, regulasi, dan prosedur dibandingkan dengan toko yang

Anda miliki sendiri secara privat.

3. Nama yang dikenal secara nasional. Dengan waralaba yang telah mapan,

Anda mendapatkan pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok

produk dengan pelanggan yang telah mapan di seluruh dunia.

Page 15: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 15

4. Nasihat dan bimbingan finansial. Sebuah masalah besar bagi bisnis kecil

untuk mengatur keuangan dan belajar untuk mempertahankan rekor yang baik.

Terwaralaba mendapatkan bimbingan berharga serta nasihat secara berkala

dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini. Bahkan,

sejumlah pewaralaba akan menyediakan pendanaan untuk terwaralaba

potensial yang mereka abffap akan menjadi bagian berharga dari sistem

waralaba tersebut.

5. Tingkat kekagalan yang lebih rendah. Menurut sejarah, tingkat kegagalan

untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya.

Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen gagal delapan kali lebih sering

dibandingkan bisnis waralaba. Akan tetapi, waralaba telah tumbuh sedemikian

cepatnya, sehingga banyak waralaba lemah telah memasuki bidang ini,

sehingga Anda harus berhat-hati berinvestasi dengan bijaksana.

5.7.2. Kerugian Waralaba

Kedengarannya hampir seperti waralaba adalah sesuatu yang telalu baik untuk

menjadi kenyataan. Akan tetapi, terdapat beberapa potensi bahaya yang tidak

terlihat. Anda harus memeriksa perjanjian sejenis dengan terwaralaba yang ada dan

kemungkinan mendiskusikan gagasan tersebut dengan pengacara dan akuntan.

Kerugian dari waralaba meliputi hal – hal berikut ini :

1. Biaya awal yang besar. Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya

untuk mendapatkan hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat

sangat bervariasi. Untuk mendapatkan waralaba yang lebih baik anda

sebaiknya mempunyai uang yang lebih banyak.

2. Laba yang dibagi. Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba

selain dari biaya awal atau suatu komisi persentase berdasarkan pada

penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya

disebut sebagai royalti.

3. Regulasi manajemen. “Bimbingan” manajemen dapat menjadi perintah

manajerial, direksi dan pembatasan. Terwaralaba yang merasa terbeban oleh

aturan dan regulasi peusahaan dapat kehilangan semangat dan insentif untuk

menjadi atasan mereka sendiri dengan bisnis mereka sendiri. Satu dari

perubahan terbesar dalam waralaba pada tahun-tahun terakhir adalah

Page 16: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 16

bersatunya para terwaralaba untuk memecahkan keluhan mereka terhadap

pewaralaba alih-alih berperang sendiri-sendiri.

4. Pengaruh ekor jas. Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama

terwaralaba gagal? Sangat mungkin Anda akan terpaksa gulung tikar

meskipun waralaba anda sendiri menguntungkan. Kondisi ini acap kali disebut

sebagai pengaruh ekor jas (coattail effects).

5. Pelarangan untuk menjual. Tidak seperti pemilik bisnis privat yang dapat

menjual perusahaan mereka kepada siapa pun yang mereka pilih dengan

syarat-syarat mereka sendiri, banyak terwaralaba menghadapi pelarangan

untuk menjual kembali waralaba mereka. Dengan maksud mengendalikan

kualitas terwaralaba mereka, perwaralaba acap kali memaksa untuk

menyetujui pemilik yang baru yang harus memenuhi standar mereka.

6. Pewaralaba yang curang. Berwaralaba dengan keyakinan umum, sebagian

besar pewaralaba bukanlah sistem yang besar. Banyak diantaranya adalah

perusahaan kecil yang agak tidak dikenal, sehingga terwaralaba prospektif

mungkin hanya mengetahui sedikit hal mengenai perusahaan tersebut.

Sebagian besar perwaralaba jujur, tetapi telah terdapat peningkatan keluhan

kepada Federal Trade Commission mengenai pewaralaba yang memberikan

sedikit atau tidak memberi apa pun dari apa yang mereka janjikan. Sebelum

anda membeli sebuah waralaba, pastikan bahwa anda memeriksa fakta – fakta

yang ada sepenuhnya.

5.7.3. Keberagaman dalam Waralaba

Perusahaan konsultan swasta Women In Franchising (WIF) menemukan

bahwa kepemilikan waralaba perempuan menurun seiring biaya waralaba

meningkat. Meskipun wanita memiliki sekitar separuh dari perusahaan AS, mereka

menerima uang kurang dari 4 persen modal ventura. Meskipun akses terhadap

modal meningkat, jumlah kredit yang diberikan kepada wanita masih berada

dibelakang yang diberikan kepada pria. Banyak ahli percaya bahwa masih banyak

yang perlu dilakukan untuk mendukasi para pemilik bisnis wanita mengenai bentuk

pendanaan yang sesuai untuk setiap tahapan pertumbuhan bisnis.

Semakin banyak wanita yang menerima pesan tersebut. Bahkan, wanita tidak

lagi hanya menjadi terwaralaba; mereka juga menjadi pewaralaba. Ketika wanita

mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan bisnis

Page 17: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 17

mereka, mereka acap kali berpaling dan mencari terwaralaba untuk menghindari

biaya ekspansi.

Bisnis yang dimiliki minoritas tumbuh dengan kecepatan lebih dari enam kali

kecepatan nasional. Sebagai hasilnya, pewaralaba menjadi lebih terfokus untuk

merekrut terwaralaba minoritas.

5.7.4. Waralaba Berbasis Rumahan

Bisnis berbasis rumahan menawarkan banyak keuntungan nyata, termasuk

bebas dari stres untuk mengadakan perjalanan pulang pergi, lebih banyak waktu

untuk kegiatan keluarga, dan biaya yang lebih rendah. Akan tetapi, satu kerugian

dari memiliki bisnis yang berbasis di rumah adalah perasaan terisolasi.

Dibandingkan dengan wirausahawan berbasis rumahan, terwaralaba berbasis

rumahan merasa lebih tidak terisolasi. Pewaralaba yang berpengalaman membagi

pengetahuan mereka untuk membangun perusahaan yang menguntungkan dengan

terwaralaba.

5.7.5. E-Commerce dalam Waralaba

Kita telah berbicara mengenai bagaimana e-commerce merevolusi cara kita

melakukan bisnis. Banyak waralaba dengan took-tokonya yang eksis secara fisik

mulai mengembangkan bisnis mereka secara online. Waralaba yang dimulai dengan

teritorial terbatas sekarang membuka cabang secara global.

Banyak pewaralaba melarang situs web yang disponsori terwaralaba. Konflik

antara pewaralaba dan terwaralaba dapat meledak jika kemudian pewaralaba

menciptakan situs webnya sendiri. Terwaralaba mungkin khawatir bahwa situs

tersebut akan menarik penjualan dari lokasi fisik mereka. Kadang-kadang,

pewaralaba mengirimkan “royalti balik” kepada pemilik toko yang merasa

penjualan mereka dirugikan oleh penjualan internet pewaralaba, tetapi itu tidak

selalu membawa perdamaian. Sebelum membeli sebuah waralaba, bijaksana bila

anda membaca tulisan kecil mengenai penjualan online-nya.

Page 18: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 18

5.7.6. Penggunaan Teknologi dalam Waralaba

Pewaralaba acap kali menggunakan teknologi, baik untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan mereka maupun terwaralaba mereka. Dengan menggunakan

situs web, setiap terwaralaba mempunyai akses langsung pada setiap subjek yang

melibatkan operasi waralaba, bahkan hingga formulir untuk diisi. Terdapat ruang

chat dimana para terwaralaba dapat mendiskusikan isu-isu dengan satu sama lain.

Semua terwaralaba dikirimkan berita terbaru perusahaan melalui e-mail. Perusahaan

telah menemukan bahwa internet adalah sebuah cara yang hebat untuk

menyebarkan informasi dan merevolusi dukungan pewaralaba dan komunikasi

terwaralaba.

5.7.7. Waralaba dalam Pasar Internasional

Daya tarik pasar global telah terbawa ke dalam waralaba. Sekarang,

pewaralaba Amerika menghitung laba mereka dalam peso, won, euro, krona, baht,

yen, dan banyak lagi mata uang lainnya.

Apa yang membuat waralaba berhasil dalam pasar internasional adalah sama

dengan yang membuatnya berhasil di Amerika Serikat: kenyamanan dan tingkat

layanan dan kualitas yang dapat diramalkan. Meskipun demikian, terwaralaba harus

berhati-hati untuk beradaptasi dengan daerah. Di Prancis, orang – orang mengira

sebuah tempat perbaikan furnitur bernama Dip „N‟ Strip adalah sebuah bar yang

menampilkan penari telanjang. Akan tetapi, secara umum, waralaba AS berhasil

dengan baik diseluruh dunia dan beradaptasi dengan kebiasaan dan keinginan

konsumen lokal.

Perkembangan waralaba Internasional terjadi dalam dua arah. Seperti

pewaralaba AS yang harus beradaptasi dengan pasar asing mereka, pewaralaba

asing juga harus bermain-main dengan menu dan tata letak toko untuk

menyesuaikan diri secara lebih baik dengan pasar AS.

Page 19: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 19

5.8. Koperasi

Beberapa orang tidak menyukai gagasan dari adanya pemilik, manajer, pekerja dan

pembeli sebagai individu yang terpisah dengan tujuan terpisah. Orang – orang ini telah

membentuk organisasi jenis berbeda untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap hal –

hal, seperti listrik, pengasuh anak, perumahan, pelayanan kesehatan, makanan, dan layanan

finansial. Organisasi seperti ini dinamakan koperasi (cooperative) yang dimiliki dan

dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya dengan kebutuhan yang sama yang

menggabungkan sumber daya mereka untuk keuntungan bersama.

Terdapat jenis koperasi lainnya di Amerika Serikat didirikan untuk alasan yang

berbeda. Koperasi-koperasi ini dibentuk untuk memberi kekuatan ekonomi yang lebih

besar kepada para anggotanya dibandingkan jika mereka berdiri sendiri sebagai individu.

Contoh terbaik dari koperasi semacam ini adalah koperasi pertanian. Meskipun dengan

adanya utang dan merger, koperasi masih merupakan kekuatan besar dalam agrikultural

saat ini.

Page 20: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 20

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Tidak ada bentuk kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk

seorang wirausahawan mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih

bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai

karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha

mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat

membuat keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.

Saran:

Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik. Oleh karena itu, dalam memilih bentuk

kepemilikan yang terbaik hendaknya disesuaikan dengan :

Kemampuan Modal

Lokasi pendirian

Kemampuan menanggani perusahaan

Keahlian pendiri

Dengan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimliki, kita baru bisa memilih bentuk

perusahaan yang mana yang terbaik untuk dijalani.

Page 21: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 21

DAFTAR PUSTAKA

Mickels, McHugh McHugh. Pengantar Bisnis. 2010. Jakarta, Salemba Empat.

http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=615:jenis-jenis-

usaha&catid=46:perencanaan-bisnis&Itemid=69

Thomas dan Norman . (2008) . Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil . Edisi 5 Buku 1 .

Jakarta : Salemba Empat.

http://pemasarankokrepot.blogspot.com/2010/07/lingkungan-pemasaran-langsung.html

http://islam-download.net/contoh-contoh/contoh-visi-misi-organnisasi.html

http://jakartagrosir.com/jakarta-great-sale-mangga-dua-mall-77.html