memilih untuk kepemimpinan bisnis
DESCRIPTION
Pengantar Bisnis:Memilih untuk Kepemimpinan BisnisTRANSCRIPT
![Page 1: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengantar Bisnis Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis
Disusun Oleh:
Kelompok I
Nuning Sri Noviani (C 301 13 041)
Adina Putri (C 301 13 042)
M. Ardiansyah Kemal (C 301 13 043)
Muh. Ihsan (C 301 13 044)
Fitri Insiani (C 301 13 045)
Muh. Ardiansyah (C 301 13 046)
![Page 2: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/2.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
kita kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani, sehingga kita masih bisa menghirup udara
segar dan banyak lagi nikmat lain yang tak terhitung jumlahnya. Oleh karena itulah, kita wajib
mensyukuri segala nikmat-Nya tersebut agar kita termasuk ke dalam orang-orang yang di beri
nikmat yang banyak dan orang-orang yang beriman, dan bukan sebagai hamba-Nya yang kufur
dan mendapat siksaan-Nya yang amat pedih di akhirat kelak.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai
Pemilihan Kepemimpinan Bisnis. Makalah ini disusun dari informasi yang di ambil dari
beberapa sumber sehingga lebih banyak ilmu yang dapat disajikan kepada pembaca. Di dalam
penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak rintangan, baik itu berasal dari diri
penyusun sendiri maupun dari luar. Namun atas berkah Allah semata, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang Pemilihan Kepemimpinan Bisnis yang di khususkan kepada
ilmu ekonomi bisnis. Sehingga pembaca dapat memperoleh ilmu maupun informasi seputar
dunia perekonomian yang tengah marak dewasa ini.
Setelah itu kami berharap agar makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat
banyak kesalahan di dalamnya. Akhir kata, kami sebagai penyusun meminta maaf sebesar-
besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan,
penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi,
karna kami hingga saat ini masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan
sarannya demi kemajauan bersama.
Palu, Oktober 2013
Penyusun,
Kelompok 1
![Page 3: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/3.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 3
DAFTAR ISI
I. Kata Pengantar……………………………………………………………………… 2
II. Daftar Isi……………………………………………………………………………. 3
III. BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………………… 5
Rumusan Masalah…………………………………………………………………... 5
Tujuan Pembelajaran………………………………………………………………... 5
IV. BAB II PEMBAHASAN
5.1. Bentuk-Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis…………………………………… 6
5.2. Perusahaan Kepemilikan Tunggal…………………………………………….. 6
5.2.1. Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal………………….. 6
5.2.2. Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal………………………….. 7
5.3. Perusahaan Rekanan………………………………………………………….. 8
5.3.1. Keuntungan Perusahaan Rekanan…………………………………….. 8
5.3.2. Kerugian Perusahaan Rekanan……………………………………….. 9
5.4. Korporasi……………………………………………………………………… 10
5.4.1. Keuntungan Korporasi………………………………………………… 10
5.4.2. Kerugian Korporasi…………………………………………………… 11
5.4.3. Individu dapat Membentuk Badan Hukum…………………………… 11
5.4.4. Korporasi S…………………………………………………………… 12
5.4.5. Perusahaan Kewajiban Terbatas……………………………………… 13
5.5. Ekspansi Korporat: Merger dan Akuisisi…………………………………….. 13
5.6. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Khusus………………………………………… 14
5.7. Waralaba……………………………………………………………………… 14
5.7.1. Keuntungan Waralaba………………………………………………… 14
5.7.2. Kerugian Waralaba…………………………………………………… 15
5.7.3. Keberagaman dalam Waralaba……………………………………….. 16
5.7.4. Waralaba Berbasis Rumahan…………………………………………. 17
5.7.5. E-Commerce dalam Waralaba………………………………………… 17
![Page 4: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/4.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 4
5.7.6. Penggunaan Teknologi dalam Waralaba……………………………… 18
5.7.7. Waralaba dalam Pasar Internasional ………………………………… 18
5.8. Koperasi……………………………………………………………………… 19
V. BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………… 20
Saran……………………………………………………………………………….. 20
VI. Daftar Pustaka……………………………………………………………………… 21
![Page 5: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/5.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 5
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang:
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu
dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering kali
para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk mengevaluasi
dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya
memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk
bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan
adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi
seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah
suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang lain dapat dapat menjadi hal yang
meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha
dari salah satu bentuk kepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak
yang memberatkan bagi para pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak
dengan benar sejak awal.
Rumusan Masalah:
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
penulisan makalah ini adalah:
Apa saja bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis pada umumnya?
Apa saja keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kepemilikan bisnis tersebut?
Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca materi dari makalah ini diharapkan:
Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis pada umumnya.
Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kepemilikan
bisnis tersebut.
![Page 6: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/6.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 6
BAB II PEMBAHASAN
5.1. Bentuk-Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Satu kata kunci sukses dalam memulai sebuah bisnis baru adalah memahami
bagaimana mendapatkan sumber daya yang Anda butuhkan. Untuk bertahan dalam bisnis,
Anda mungkin membutuhkan bantuan dari seseorang dengan keahlian lebih dibandingkan
Anda dalam area-area tertentu atau Anda mungkin perlu mendapatkan uang untuk
berekspansi.
Tiga bentuk utama dari kepemilikan bisnis adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Kepemilikan Tunggal yaitu sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya
dikelola oleh satu orang. Itu adalah bentuk kepemilikan bisnis yang paling umum.
2. Perusahaan Rekanan yaitu ketika dua atau lebih orang secara legal setuju untuk
menjadi pemilik bersama sebuah bisnis, organisasi inilah yang disebut perusahaan
rekanan.
3. Korporasi yaitu entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai
kewajiban terpisah dari pemiliknya
Masing-masing bentuk kepemilikan bisnis mempunyai keuntungan dan kerugian.
Penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian ini sebelum mencoba untuk memulai
sebuah bisnis. Ingatlah selalu bahwa hanya karena sebuah bisnis dimulai dalam salah satu
bentuk kepemilikan, bisnis tersebut tidak harus tetap dalam bentuk tersebut.
5.2. Perusahaan Kepemilikan Tunggal
5.2.1. Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal
Perusahaan kepemilikan tunggal adalah jenis bisnis yang termudah untuk
Anda jelajahi dalam pencarian Anda akan karier yang menarik. Keuntungan dari
perusahaan kepemilikan tunggal meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kemudahan untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut. Hal yang harus
Anda lakukan untuk memulai sebuah perusahaan kepemilikan tunggal adalah
membeli atau menyewa perlengkapan yang dibutuhkan, dll. Juga sama
mudahnya untuk keluar dari bisnis ini, Anda tinggal berhenti saja.
![Page 7: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/7.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 7
2. Menjadi atasan anda sendiri. Bekerja untuk orang lain memang tidak
menimbulkan kegembiraan seperti bekerja untuk Anda sendiri, setidaknya
itulah yang dirasakan pemilik tunggal.
3. Kebanggaan atas kepemilikan. Orang yang memiliki dan mengelola bisnis
mereka sendiri berhak untuk merasa bangga atas kerja mereka.
4. Meninggalkan warisan. Pemilik bisnis mempunyai sesuatu untuk diwariskan
bagi generasi mendatang.
5. Kepemilikan atas laba perusahaan. Menyenangkan untuk mengetahui Anda
dapat menghasilkan laba sebanyak mungkin dan tidak harus membagi uang
tersebut dengan siapapun (kecuali dengan pemerintah, dalam pajak).
6. Tidak ada pajak khusus. Semua laba dari perusahaan kepemilikan tunggal
dipajaki sebagai penghasilan pribadi dari pemilik, membayar pajak
penghasilan normal atas uang tersebut.
5.2.2. Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal
Tidak semua orang mempunyai kelengkapan untuk memiliki dan mengelola
sebuh bisnis. Acap kali sulit untuk menabung cukup uang untuk memulai sebuah
bisnis dan menjalakannya. Terdapat kerugian-kerugian untuk memiliki bisnis Anda
sendiri, meliputi:
1. Kewajiban tidak terbatas – adanya risiko kerugian pribadi. Ketika Anda
memiliki bisnis Anda sendiri, artinya Anda mempunya kewajiban tidak
terbatas. Maksudnya semua utang atau kerusakan yang disebabkan oleh bisnis
tersebut adalah utang Anda dan Anda harus membayarnya.
2. Sumber daya finansial yang terbatas. Dana yang tersedia untuk bisnis terbatas
pada dana yang dapat dikumpulkan pemilik (tunggal) bisnis tersebut.
3. Kesulitan manajemen. Semua bisnis membutuhkan manajemen, namun
perusahaan kepemilikan tunggal acap kali sulit untuk mendapakan karyawan
yang memenuhi syarat karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain.
4. Komitmen waktu yang besar. Meskipun para pemilik perusahaan tunggal
menetapkan jam kerja mereka sendiri, tapi sulit untuk memiliki bisnis,
mengelolanya, melatih orang dan memiliki waktu untuk hal lain dalam hidup.
5. Tunjangan sampingan. Jika anda merupakan atasan bagi anda sendiri, anda
kehilangan tunjangan sampingan yang sering kali didapatkan dari bekerja
untuk orang lain.
![Page 8: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/8.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 8
6. Pertumbuhan yang terbatas. Ekspansi sering kali lambat karena perusahaan
kepemilikan tunggal hanya mengandalkan pemiliknya untuk sebagian besar
kreativitas, pengetahuan dalam menjalankan bisnis, dan pendanannya.
7. Rentang hidup yang terbatas. Jika pemilik tunggal meninggal dunia menjadi
tidak mampu atau pensiun, bisnis tersebut tidak lagi eksis (kecuali dijual atau
diambil alih oleh oleh ahli waris pemilik tunggal tersebut).
5.3. Perusahaan Rekanan
Perusahaan rekanan adalah suatu bentuk legal bisnis dengan dua pemilik atau lebih.
Berikut adalah beberapa jenis rekanan:
1. Perusahaan rekanan umum (general partnership) adalah perusahaan rekanan yang
semua pemilik berbagi berbagi dalam operasi bisnis dan dalam menanggung
kewajiban untuk utang bisnis tersebut.
2. Perusahaan rekanan terbatas (limited partnership) adalah perusahaan rekanan dengan
satu atau lebih rekanan umum dan satu atau lebih rekanan terbatas.
3. Perusahaan rekanan terbatas master (master limited partnership – MLP) terlihat
sangat mirip dengan sebuah korporasi yang bertindak korporasi dan diperdagangkan
dalam pasar saham seperti korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan rekanan dan
dengan demikian menghindari pajak penghasilan korporasi.
5.3.1. Keuntungan Perusahaan Rekanan
Terdapat banyak keuntungan dalam memiliki satu rekanan atau lebih dalam
bisnis, diantaranya sebagai berikut:
1. Lebih banyak sumber finansial. Ketika dua orang atau lebih menggabungkan
uang dan kredit mereka, lebih mudah untuk membayar sewa dan tagihan
lainnya yang timbul dalam bisnis.
2. Manajemen bersama dan keterampilan dan pengetahuan gabungan/
komplementer. Jauh lebih mudah untuk mengelola aktivitas sehari-hari dari
bisnis dengan rekanan yang dipilih dengan hati-hati. Beberapa orang
menemukan bahwa rekanan terbaik adalah pasangan hidup.
3. Kemampuan bertahan hidup lebih lama. Satu studi yang memeriksa 2.000
bisnis yang dimulai sejak 1960 melaporkan bahwa rekanan empat kali lebih
![Page 9: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/9.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 9
berkemungkinan untuk berhasil dibandingkan perusahaan kepemilikan
tunggal.
4. Tidak ada pajak khusus. Semua laba perusahaan rekanan dipajaki sebagai
penghasilan pribadi dari pemiliknya, dan pemilik membayar pajak
penghasilan normal atas uang tersebut.
5.3.2. Kerugian Perusahaan Rekanan
Setiap kali orang harus sependapat terdapat kemungkinan konflik dan
ketegangan. Berikut adalah kerugian dari perusaah rekanan:
1. Kewajiban tidak terbatas. Setiap rekanan umum berkewajiban terhadap utang
dari perusahaan, tidak peduli siapa yang bertanggung jawab dalam
menyebabkan utang tersebut. Rekanan umum dapat kehilangan rumah dan
semua yang mereka miliki jika bisnis mengalami kekalahan dalam tuntutan
hukum atau bangkrut.
2. Pembagian laba. Berbagi risiko juga berarti berbagi laba, dan itu dapat
menyebabkan konflik, tidak terdapat sistem yang baku untuk membagi laba
dalam perusahaan rekanan jadi laba tidaklah dibagi secara merata.
3. Perselisihan antara rekanan. Perselisihan atas uang hanyalah salah satu
contoh konflik potensial dalam sebuah perusahaan rekanan. Karena masalah
seperti ini, semua persyaratan dari perusahaan tersebut harus dinyatakan
secara tertulis untuk melindungi semua pihak dan untuk meminimalkan
kesalahpahaman.
4. Kesulitan untuk berhenti. Setelah anda berkomitmen pada sebuah perusahaan
rekanan, tidaklah mudah untuk keluar darinya. Secara mengejutkan,
perusahaan hukum acap kali mempunyai perjanjian rekanan yang cacat dan
sulit untuk mengakhirinya.
Cara terbaik untuk mengetahui keuntungan dan kerugian perusahaan rekanan
adalah dengan mewawancarai beberapa orang yang mempunyai pengalaman
dengan perjanjian sejenis. Mereka akan memerikan anda wawasan untuk
menghindari masalah.
Satu ketakutan umum dari memiliki bisnis anda sendiri atau mempunyai
seorang rekanan adalah rasa takut kehilangan semua yang dimiliki jika bisnis
tersebut kehilangan banyak uang atau seseorang menuntut bisinis tersebut.
![Page 10: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/10.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 10
5.4. Korporasi
Sebuah korporasi konvensional (conventional corporation) adalah entitas legal
terpisah dari para pemiliknya (pemilik korporasi adalah para pemegang sahamnya). Ini
berarti pemilik tidak bertanggung jawab untuk utang atau masalah lain apa pun dari
korporasi di luar uang yang mereka investasikan. Pemilik tidak lagi harus khawatir akan
kehilangan harta milik pribadi, seperti rumah, mobil, properti mereka yang lain karena
adanya masalah bisnis-sebuah keuntungan yang siknifikan. Sebuah korporasi tidak hanya
membatasi sebuah kewajiban dari pemilik, tetapi acap kali memungkinkan banyak orang
untuk berbagi kepemilikan (dan laba) dari sebuah bisnis tanpa bekerja di sana.
5.4.1. Keuntungan Korporasi
Sebagian orang tidak bersedia merisikokan semuanya untuk memasuki bisnis.
Akan tetapi, agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang dan menciptakan
kesempatan ekonomi, banyak orang harus bersedia menginvestasikan uang mereka
ke dalamnya dengan melalui sistem korporasi. Beberapa keuntungan korporasi
adalah:
1. Kewajiban yang terbatas, berarti bahwa pemilik dari sebuah bisnis
bertanggung jawab terhadap kerugian hanya hingga sejumlah yang mereka
investasikan.
2. Lebih banyak uang untuk investasi, karena korporasi menjual kepemilikan
(saham) kepada siapa saja yang tertarik.
3. Ukuran. Artinya bahwa sebuah korporasi besar dengan banyak sumber daya
dapat mengambil keuntungan dari kesempatan di manapun di dunia.
4. Hidup terus menerus. Karena korporasi terpisah dari mereka yang
memilikinya, kematian satu pemilik atau lebih tidak mengakhiri korporasi.
5. Kemudahan dalam perubahan kepemilikan. Ini hanya perlu melakukan
penjualan saham kepada pihak lain.
6. Kemudahan untuk menarik karyawan yang berbakat dengan menawarkan
tunjangan-tunjangan seperti opsi saham.
7. Pemisahan kepemilikan dari manajemen, sehingga dapat menggalang uang
dari banyak investor berbeda tanpa melibatkan mereka dalam manajemen.
![Page 11: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/11.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 11
5.4.2. Kerugian Korporasi
Terdapat begitu banyak perusahan kepemilikan tunggal dan rekanan di setiap
wilayah negara, sehingga pastilah terdapat beberapa kerugian untuk menjadi
korporasi. Kerugian tersebut antara lain:
1. Pekerjaan surat menyurat yang ekstensif. Sebuah perusahaan kepemilikan
tunggal atau rekanan dapat menyimpan catatan akuntansi yang agak kasar‟
namun pada sebuah korporasi, catatan akuntasi, laporan rapat, dan sebagainya
harus disimpan dengan sebaik mungkin.
2. Pemajakan ganda. Laba korporat dikenakan pajak dua kali yaitu korporasi
membayar pajak sebelum laba didistribusikan kepada pemegang saham dan
seterusnya, pemegang saham masih harus membayar pajak dari labanya
tersebut.
3. Dua pengembalian pajak. Pengembalian pajak ini cukup rumit dan
membutuhkan bantuan akuntan public bersertifikasi.
4. Ukuran. Ukuran dapat menjadi keuntungan maupun kerugian korporasi.
Korporasi besar kadang menjadi tidak fleksibel dan terikat pada birokrasi
untuk merespon perubahan pasar dengan cepat.
5. Kesulitan untuk mengakhiri. Begitu korporasi dimulai, maka akan sulit pula
untuk diakhiri.
6. Kemungkinan konflik dengan pemegang saham dan dewan direktur.
7. Biaya awal. Untuk mendirikan korporasi membutuhkan biaya awal yang
terbilang sangat besar karena melibatkan pengacara dan akuntan yang mahal.
5.4.3. Individu dapat Membentuk Badan Hukum
Tidak semua korporasi merupakan organisasi besar dengan ratusan karyawan
atau ribuan pemegang saham .indidu misalnya sopir truk, dokter, pengajar, tukang
pipa, atlet, dan bintang film juga dapat membentuk badan hukum. Biasanya
individu yang membentuk badan hukum tidak menerbitkan saham untuk orang lain,
oleh karena itu, mereka tidak mempunyai semua keuntungan dan kerugian
korporasi besar sama. Keuntungan utama mereka adalah kewajiban terbatas dan
kemungkinan adanya tunjangan pajak.
![Page 12: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/12.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 12
Korporasi mempunyai aturan-aturan sendiri yang akan mendiskripsikan
bagaimana perusahaan tersebut akan di operasikan, baik dari sudut pandang legal
maupun manajerial. Aturan tersebut yaitu:
1. Bagaimana, kapan,dan dimana rapat pegang saham dan direktur di adakan,
dan berapa lama masa jabatanya.
2. Otoritas direktur.
3. Kewajiban dan tanggung jawab pejabat.
4. Bagaimana saham di terbitkan.
5. Masalah-masalah lainnya meliputi kontrak karyawan.
5.4.4. Korporasi S
Korporasi S adalah kreasi pemerintah yang unik yang terlihat seperti
korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan kepemilikan tunggal dan perusahaan
rekanan. Syarat-syarat menjadi korporasi S adalah:
1. Mempunyai tidak lebih dari 100 orang pemegang saham.
2. Mempunyai pemegang saham yang merupakan badan atau individu dan merupakan
warga atau penduduk permanen.
3. Hanya mempunyai satu kelas saham yang belum di bayar.
4. Tidak mempunyai lebih dari 25 persen dari laba yang didapatkan dari sumber-
sumber pasif.
![Page 13: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/13.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 13
5.4.5. Perusahaan Kewajiban Terbatas
Perusahaan kewajiban terbatas (limited liability company – LLC) merupakan
perusahan yang mirip dengan korporasi S, tetapi tanpa persyaratan kelayakan
khusus. LLC diperlukan karena LLC menawarkan kepada bisnis yang terbaik dari
semua dunia korporat. Keuntungan-keuntungnya meliputi:
1. Kewajibannya terbatas.
2. Pilihan pada pemajakan.
3. Aturan kepemilikan yang fleksibel.
4. Distribusi laba dan kerugian yang fleksibel.
5. Fleksibilitas operasi.
Dan tentu saja LLC mempunyai kerugian. Kerugian-kerugian tersebut adalah:
1. Tidak ada saham.
2. Rentang hidup yang terbatas.
3. Intensif yang lebih sedikit.
4. Pajak
5. Pekerjaan surat menurat.
5.5. Ekspansi Korporat: Merger dan Akuisisi
Marger dan akuisisi mempunyai perbedaan yang jelas. Merger adalah hasil dari dua
perusahaan yang membentuk satu perusahan. Sedangkan akuisisi adalah satu perusahaan
membeli properti dan obligasi dari perusahaan lain. Akuisisi lebih menyerupai membeli
sebuah rumah dibandingkan memasuki sebuah perkawinan.
Terdapat 3 jenis utama merger korporat, yaitu vertikal, horizontal, dan konglomerat.
Merger vertikal adalah penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda
dalam bisnis yang terkait. Misalnya adalah marger antara perusahaan minuman ringan dan
perusahaan yang memproduksi pemanis buatan. Merger seperti ini akan memastikan
pasokan pemanis secara konstan yang dibutuhkan oleh pemanufaktur minuman ringan.
Merger ini juga dapat membantu memastikan kendali mutu dari produk perusahaan
miniman ringan tersebut. Merger horizontal menggabungkan dua perusahaan dalam
industri yang sama dan memungkinkan mereka untuk melakukan diversifikasi untuk
mengembangkan produk mereka. Dan merger konglomerat menggabungkan perusahaan
dalam industri yang sama sekali tidak berkaitan.
![Page 14: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/14.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 14
5.6. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Khusus
Selain tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis, kita akan mendiskusikan dua bentuk
khusus kepemilikan, yaitu waralaba dan kooperasi. Marilah kita melihat pada waralaba
terlebih dahulu.
5.7. Waralaba
Pada dasarnya, perjanjian waralaba (franchise agreement) adalah perjanjian dimana
seseorang dengan ide bagus untuk bisnis (pewaralaba (franchisor)) menjual hak untuk
menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk atau jasa
(waralaba(franchise)) kepada orang lain (terwaralaba (franchisee)) dalam sebuah teritorial
tertentu.
Pewaralaba adalah sebuah perusahaan yang menghubungkan sebuah konsep produk
dan menjual kepada orang lain hak untuk membuat dan menjual produk tersebut.
Sedangkan waralaba adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan menjual
produk atau jasannya dalam sebuah teritorial tertentu. Dan terwaralaba adalah orang yang
membeli waralaba.
5.7.1. Keuntungan Waralaba
Pertumbuhan waralaba di seluruh dunia tentu tidak tercapai secara tidak
sengaja. Waralaba jelas mempunyai beberapa keuntungan:
1. Bantuan manajemen dan pemasaran. Beberapa pewaralaba membantu
terwaralaba mereka berhasil dengan membantu dalam upaya-upaya pemasaran
lokal alih-alih membuat mereka hanya bergantung pada periklanan nasional.
Selanjutnya, terwaralaba mempunyai seluruh jaringan sesama terwaralaba
yang menghadapi masalah serupa dan dapat membagi pengalaman mereka.
2. Kepemilikan pribadi. Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko Anda, dan
Anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya.
Anda masih merupakan atasan anda sendiri, meskipun Anda harus mengikuti
lebih banyak aturan, regulasi, dan prosedur dibandingkan dengan toko yang
Anda miliki sendiri secara privat.
3. Nama yang dikenal secara nasional. Dengan waralaba yang telah mapan,
Anda mendapatkan pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok
produk dengan pelanggan yang telah mapan di seluruh dunia.
![Page 15: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/15.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 15
4. Nasihat dan bimbingan finansial. Sebuah masalah besar bagi bisnis kecil
untuk mengatur keuangan dan belajar untuk mempertahankan rekor yang baik.
Terwaralaba mendapatkan bimbingan berharga serta nasihat secara berkala
dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini. Bahkan,
sejumlah pewaralaba akan menyediakan pendanaan untuk terwaralaba
potensial yang mereka abffap akan menjadi bagian berharga dari sistem
waralaba tersebut.
5. Tingkat kekagalan yang lebih rendah. Menurut sejarah, tingkat kegagalan
untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya.
Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen gagal delapan kali lebih sering
dibandingkan bisnis waralaba. Akan tetapi, waralaba telah tumbuh sedemikian
cepatnya, sehingga banyak waralaba lemah telah memasuki bidang ini,
sehingga Anda harus berhat-hati berinvestasi dengan bijaksana.
5.7.2. Kerugian Waralaba
Kedengarannya hampir seperti waralaba adalah sesuatu yang telalu baik untuk
menjadi kenyataan. Akan tetapi, terdapat beberapa potensi bahaya yang tidak
terlihat. Anda harus memeriksa perjanjian sejenis dengan terwaralaba yang ada dan
kemungkinan mendiskusikan gagasan tersebut dengan pengacara dan akuntan.
Kerugian dari waralaba meliputi hal – hal berikut ini :
1. Biaya awal yang besar. Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya
untuk mendapatkan hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat
sangat bervariasi. Untuk mendapatkan waralaba yang lebih baik anda
sebaiknya mempunyai uang yang lebih banyak.
2. Laba yang dibagi. Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba
selain dari biaya awal atau suatu komisi persentase berdasarkan pada
penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya
disebut sebagai royalti.
3. Regulasi manajemen. “Bimbingan” manajemen dapat menjadi perintah
manajerial, direksi dan pembatasan. Terwaralaba yang merasa terbeban oleh
aturan dan regulasi peusahaan dapat kehilangan semangat dan insentif untuk
menjadi atasan mereka sendiri dengan bisnis mereka sendiri. Satu dari
perubahan terbesar dalam waralaba pada tahun-tahun terakhir adalah
![Page 16: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/16.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 16
bersatunya para terwaralaba untuk memecahkan keluhan mereka terhadap
pewaralaba alih-alih berperang sendiri-sendiri.
4. Pengaruh ekor jas. Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama
terwaralaba gagal? Sangat mungkin Anda akan terpaksa gulung tikar
meskipun waralaba anda sendiri menguntungkan. Kondisi ini acap kali disebut
sebagai pengaruh ekor jas (coattail effects).
5. Pelarangan untuk menjual. Tidak seperti pemilik bisnis privat yang dapat
menjual perusahaan mereka kepada siapa pun yang mereka pilih dengan
syarat-syarat mereka sendiri, banyak terwaralaba menghadapi pelarangan
untuk menjual kembali waralaba mereka. Dengan maksud mengendalikan
kualitas terwaralaba mereka, perwaralaba acap kali memaksa untuk
menyetujui pemilik yang baru yang harus memenuhi standar mereka.
6. Pewaralaba yang curang. Berwaralaba dengan keyakinan umum, sebagian
besar pewaralaba bukanlah sistem yang besar. Banyak diantaranya adalah
perusahaan kecil yang agak tidak dikenal, sehingga terwaralaba prospektif
mungkin hanya mengetahui sedikit hal mengenai perusahaan tersebut.
Sebagian besar perwaralaba jujur, tetapi telah terdapat peningkatan keluhan
kepada Federal Trade Commission mengenai pewaralaba yang memberikan
sedikit atau tidak memberi apa pun dari apa yang mereka janjikan. Sebelum
anda membeli sebuah waralaba, pastikan bahwa anda memeriksa fakta – fakta
yang ada sepenuhnya.
5.7.3. Keberagaman dalam Waralaba
Perusahaan konsultan swasta Women In Franchising (WIF) menemukan
bahwa kepemilikan waralaba perempuan menurun seiring biaya waralaba
meningkat. Meskipun wanita memiliki sekitar separuh dari perusahaan AS, mereka
menerima uang kurang dari 4 persen modal ventura. Meskipun akses terhadap
modal meningkat, jumlah kredit yang diberikan kepada wanita masih berada
dibelakang yang diberikan kepada pria. Banyak ahli percaya bahwa masih banyak
yang perlu dilakukan untuk mendukasi para pemilik bisnis wanita mengenai bentuk
pendanaan yang sesuai untuk setiap tahapan pertumbuhan bisnis.
Semakin banyak wanita yang menerima pesan tersebut. Bahkan, wanita tidak
lagi hanya menjadi terwaralaba; mereka juga menjadi pewaralaba. Ketika wanita
mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan bisnis
![Page 17: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/17.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 17
mereka, mereka acap kali berpaling dan mencari terwaralaba untuk menghindari
biaya ekspansi.
Bisnis yang dimiliki minoritas tumbuh dengan kecepatan lebih dari enam kali
kecepatan nasional. Sebagai hasilnya, pewaralaba menjadi lebih terfokus untuk
merekrut terwaralaba minoritas.
5.7.4. Waralaba Berbasis Rumahan
Bisnis berbasis rumahan menawarkan banyak keuntungan nyata, termasuk
bebas dari stres untuk mengadakan perjalanan pulang pergi, lebih banyak waktu
untuk kegiatan keluarga, dan biaya yang lebih rendah. Akan tetapi, satu kerugian
dari memiliki bisnis yang berbasis di rumah adalah perasaan terisolasi.
Dibandingkan dengan wirausahawan berbasis rumahan, terwaralaba berbasis
rumahan merasa lebih tidak terisolasi. Pewaralaba yang berpengalaman membagi
pengetahuan mereka untuk membangun perusahaan yang menguntungkan dengan
terwaralaba.
5.7.5. E-Commerce dalam Waralaba
Kita telah berbicara mengenai bagaimana e-commerce merevolusi cara kita
melakukan bisnis. Banyak waralaba dengan took-tokonya yang eksis secara fisik
mulai mengembangkan bisnis mereka secara online. Waralaba yang dimulai dengan
teritorial terbatas sekarang membuka cabang secara global.
Banyak pewaralaba melarang situs web yang disponsori terwaralaba. Konflik
antara pewaralaba dan terwaralaba dapat meledak jika kemudian pewaralaba
menciptakan situs webnya sendiri. Terwaralaba mungkin khawatir bahwa situs
tersebut akan menarik penjualan dari lokasi fisik mereka. Kadang-kadang,
pewaralaba mengirimkan “royalti balik” kepada pemilik toko yang merasa
penjualan mereka dirugikan oleh penjualan internet pewaralaba, tetapi itu tidak
selalu membawa perdamaian. Sebelum membeli sebuah waralaba, bijaksana bila
anda membaca tulisan kecil mengenai penjualan online-nya.
![Page 18: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/18.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 18
5.7.6. Penggunaan Teknologi dalam Waralaba
Pewaralaba acap kali menggunakan teknologi, baik untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan mereka maupun terwaralaba mereka. Dengan menggunakan
situs web, setiap terwaralaba mempunyai akses langsung pada setiap subjek yang
melibatkan operasi waralaba, bahkan hingga formulir untuk diisi. Terdapat ruang
chat dimana para terwaralaba dapat mendiskusikan isu-isu dengan satu sama lain.
Semua terwaralaba dikirimkan berita terbaru perusahaan melalui e-mail. Perusahaan
telah menemukan bahwa internet adalah sebuah cara yang hebat untuk
menyebarkan informasi dan merevolusi dukungan pewaralaba dan komunikasi
terwaralaba.
5.7.7. Waralaba dalam Pasar Internasional
Daya tarik pasar global telah terbawa ke dalam waralaba. Sekarang,
pewaralaba Amerika menghitung laba mereka dalam peso, won, euro, krona, baht,
yen, dan banyak lagi mata uang lainnya.
Apa yang membuat waralaba berhasil dalam pasar internasional adalah sama
dengan yang membuatnya berhasil di Amerika Serikat: kenyamanan dan tingkat
layanan dan kualitas yang dapat diramalkan. Meskipun demikian, terwaralaba harus
berhati-hati untuk beradaptasi dengan daerah. Di Prancis, orang – orang mengira
sebuah tempat perbaikan furnitur bernama Dip „N‟ Strip adalah sebuah bar yang
menampilkan penari telanjang. Akan tetapi, secara umum, waralaba AS berhasil
dengan baik diseluruh dunia dan beradaptasi dengan kebiasaan dan keinginan
konsumen lokal.
Perkembangan waralaba Internasional terjadi dalam dua arah. Seperti
pewaralaba AS yang harus beradaptasi dengan pasar asing mereka, pewaralaba
asing juga harus bermain-main dengan menu dan tata letak toko untuk
menyesuaikan diri secara lebih baik dengan pasar AS.
![Page 19: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/19.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 19
5.8. Koperasi
Beberapa orang tidak menyukai gagasan dari adanya pemilik, manajer, pekerja dan
pembeli sebagai individu yang terpisah dengan tujuan terpisah. Orang – orang ini telah
membentuk organisasi jenis berbeda untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap hal –
hal, seperti listrik, pengasuh anak, perumahan, pelayanan kesehatan, makanan, dan layanan
finansial. Organisasi seperti ini dinamakan koperasi (cooperative) yang dimiliki dan
dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya dengan kebutuhan yang sama yang
menggabungkan sumber daya mereka untuk keuntungan bersama.
Terdapat jenis koperasi lainnya di Amerika Serikat didirikan untuk alasan yang
berbeda. Koperasi-koperasi ini dibentuk untuk memberi kekuatan ekonomi yang lebih
besar kepada para anggotanya dibandingkan jika mereka berdiri sendiri sebagai individu.
Contoh terbaik dari koperasi semacam ini adalah koperasi pertanian. Meskipun dengan
adanya utang dan merger, koperasi masih merupakan kekuatan besar dalam agrikultural
saat ini.
![Page 20: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/20.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Tidak ada bentuk kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk
seorang wirausahawan mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih
bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai
karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha
mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat
membuat keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.
Saran:
Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik. Oleh karena itu, dalam memilih bentuk
kepemilikan yang terbaik hendaknya disesuaikan dengan :
Kemampuan Modal
Lokasi pendirian
Kemampuan menanggani perusahaan
Keahlian pendiri
Dengan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimliki, kita baru bisa memilih bentuk
perusahaan yang mana yang terbaik untuk dijalani.
![Page 21: Memilih untuk Kepemimpinan Bisnis](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022042504/55cf9a70550346d033a1bf36/html5/thumbnails/21.jpg)
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 21
DAFTAR PUSTAKA
Mickels, McHugh McHugh. Pengantar Bisnis. 2010. Jakarta, Salemba Empat.
http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=615:jenis-jenis-
usaha&catid=46:perencanaan-bisnis&Itemid=69
Thomas dan Norman . (2008) . Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil . Edisi 5 Buku 1 .
Jakarta : Salemba Empat.
http://pemasarankokrepot.blogspot.com/2010/07/lingkungan-pemasaran-langsung.html
http://islam-download.net/contoh-contoh/contoh-visi-misi-organnisasi.html
http://jakartagrosir.com/jakarta-great-sale-mangga-dua-mall-77.html