repository.ugm.ac.id · mempelajari analisis real dan kompleks • ii . ... fungsi kontinu dan...
TRANSCRIPT
•
PRAKATA
Laporan ini kami susun setelah mempelajari mater~
dari li teratur-li terat.ur yang ber~asil kami kumpulkan •
Pada kesempatan iai kami mengucapkaa terima ltasih yuc aebesar-besar-.
nya kepada Bapak Drs.R.Soemantri yang telah beraedia menjad:i pembim
bing dalam peneli tian /ini. Juga kami ucapkan teriraa kaaih kepada para
senior di FMIPA UGM, khusuanya di Jurusan Matematika, ataa segala sa-
ran dan petunjuk yang diberikan kepada kami. Tak lupa pula kami ucap-
kan terima kasih kepada Sdr.R.Sutadi B.A. ·yang telah membantu menger-
jakan pengetikannya.
Tent.u saja laporan ini, khususnya basil penelitian,.raasih
jauh dari sempurna karena keterbatasan yang kami miliki. Oieh karena "_ - ·4~-· ·_ \7_:
itu, segala kritik dan saran akan kami terima densan ••nang hati ~ . ',1.
1
Yogyakarta, Juni 1987
Penyusun . . Y .. M.Sri Daru Unonincaih
, . •
-··.
'-·~.
I •
II •
III •
IV •
PRAKATA
INTISARI
PENGAN'l'AR
CARA PENELI'l'IAN
DAFTAR ISI
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. Ruang Topologi
III.2. Himpunan Terhubung
IIt.3. Himpunan Terhubung Path
III.4. Himpunan Terhubung Lokal
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
hal a man
i
ii
iii
iv
1
1
9
2.5
39
42
43
INTISARI
Sifat himpunan dalam ruang metrik dapat dilihat dengan
cara melihat sifat himpunan itu dalam ruang topologi, eebab
ruang metrik selalu bisa dipandang sebagai ruang topologi.
Demikian pula halnya tentans sifat himpunan terhubung dalam
ruang metrik •
Penelitian ini dilakukan dengan cara etudi literatur
dan hasilnya berupa uraian tentang hiapunan terhubung dalam
ruang tipologi. Selain pengertian terhubung suatu himpunan,
dikembangkan pula pengertian terhubung path dan t'erhubung lo
kal. Semua pengertian tadi ternyata sangat bermanfaat untuk
mempelajari Analisis Real dan Kompleks •
ii
I. PENGANTAR
Himpunan tak terhubuns adalah suatu himpunan yang terdiri
atas gabungan paling aedikit dua himpunan yang aaling terpiaah.
Akan tetapi untuk melihat apakah auatu himpunan itu terhubung
atau tidak kadang-kadang sangat aulit, meskipun himpunan tadi
dapat disajikan cara geometri. Dengan bantuan pengertian him -
punan terhubung dalam ruang topologi, keaulitan ini dapat di -
atasi •
Dalam buku " Topology A Firat Course ", tuliaan James H.
Munkres yang diterbitkan tahun 1978, diuraikan tentang himpunan
terhubung beserta macam-macam"keterhub.ungan" dalam ruang topo
logi. Selain pengertian terhubung, dikemukakan juga terhubung
path dan terhubung lokal. Juga Sze-Taen-Hu dalam bukunya
" Element of General Topology " yang terbit tahun 1964, selain
menguraikan hal-hal di ataa menguraikan pula keterkaitan antara
fungsi kontinu dan himpunan terhubuns.
Berdaaarkan pengertian-pengertian di ataa, dicoba untuk
menyeleaaikan beberapa contoh himpunan terhubung, terhubung path
maupun terhubung lokal •
iii
II. CARA.PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan cara etudi literatur.
Langkah pertama adalah mengumpulkan materi penelitian
yang diambil dari enam judul buku tentang Topologi dan Analisis
Kompleks, seperti yang tercantum dalam Daftar Puetaka.
Langkah kedua mempelajari materi penelitian dan meng
olahnya dengan bantuan teori-teori daear dalam Matematika, se
perti Logika, Teori Himpunan, Topologi dan Alalisie. Hasil
penelitian ini berupa uraian tentang "Himpunan Terhubung Dalam
Ruang Topologi " yang tersueun dalam euatu urutan berjenjang
dalam bentuk definisi, lemma dan teorema. Dicoba pula untuk me
mecahkan beberapa contoh aoal, terutama soal yang banyak muncul
dalam Analisis.
Langkah ketiga menyusun basil penelitian ini dalam ben
tuk laporan penelitian •
iY
III. HASIL· DAN PEMBAHASAN
III.1. Ruang Topologi •
Dalam III.1 ini cli_beriku pencertian-pencertian daaar dalu
topoloci yanc nantinya ~icunakan untuk meaahami pembicaraan ten•
tanc himpunan terhubunc. Selain detiniai ruanc topoloci, sekitar
dan topologi relatif, diberik.D pula pengertian titik limit dan
tipe-tipe himpunan dalam ruanc topologi. Ruane aetrik yang di -
kenal dalam Analiaia aelalu biaa dipandanc aebacai ruanc topolo-
gi, khuausnya nanti diperkenalku tentanc topoloci usual dalam
ruang Euclid S\ n • Selanjutnya diberikan pengertian fungai kon
tinu dan dua ruang topoloci yang homeomorfik.
Definiai 1.1. :
Ruane topolosi adalah pasancan ( X, T ) dencan X himpunan
tak kosong dan T keluarca dari himpunan-himpunan bagaian X
yang memenuhi :
1). ¢ e T clan X 6 T .-
2). Bila u1, 1:(2 E. T ' maka u1 () U.2 € T •
3). Bila u1, u2, . ' . e. T ' maka u ui e T • i& I
Definisi 1.2. :
Dalam Definisi 1.1., anggota-angsota T disebut himpunan
terbuka , dan komplemellllya diaebut himrunan tertutup. T disebut
topologi pada X •
Contoh 1.1 :
X • { a, 'b, c, d, • } •
1
T1 = { x, -' fa} ' . { c, cl J , { a, c, d } , { lt, c, d, e J l . T2 • t x, ¢ t [a j ' ( ..• l t {a, c, cl J, { lt, c, d} }
• Terlihat ( X, T1 ) ruanc topoloci , aedanckan T2 'bukan
topologi untuk X ae'bab ' [ a, c, d ~ U { 'b, c, cl ~ • { a, 'It, c, tl 1
bukan anggota T2• Jadi ( X, T2 ) bukan ruanc topolop.
Contoh 1.2. :
Misalkan X hiapunan_ tak kosoac. Maka T • { ¢, X }
adalah topoloci pada X dan biasa diaebut topolosi indiakrit •
( X, T ) disebut ruanc topoloJi incliakrit.
Sedangkan PX •
X • ( x, { A I A ~ X } diaebut topoloci diskrit pacla
PX ) adalah ruanc topololi diskrit •
Contoh 1.3. :
Miaalkan X himpunan tak koaonc. Keluarga T terdiri
atas ¢ clan semua komplemen clari hiapunan 7&nl finite(berhingga)
adalah topologi pacla X dan diaebut topololi cofinite •
Definiai 1.3. :
Miaalkan x e. X clalam ruang topologi ( X, T ) •
Himpunan A C X disebut aekitar dari x bila ada U ~ T
dengan x G A C U •
2
De!inisi 1.4. :
Sub keluarsa B dari T dalaa ruans topolosi ( X, T )
disebut basis untuk T bila eetiap anssota T dapat dinyata-
kan sebasai gabunsan ansgota-anssota B ( - adalah
dengan U i e T ) •
Definiei 1.5. :
U u1 i~¢
Misalkan ( X, T ) ruanc topologi dan A C. X •
Titik p e X disebut titik liait dari A bila setiap seki
tar dari p memuat suatu titik a ~ A densan a ~ p •
' Himpunan semua titik limit dari A ditulis ciencan lambang A •
Contoh 1.4 :
Perhatikan kembali ruanc topologi ( X, T ) dalam contoh
1.1. Ambil himpunan A • [ a, b, c } • Ti tik b E. X adalah
titik limit dari A , eebab sekitar dari b adalah f b,c,d,e }
dan X sendiri dan kedua eekitar ini aeauat titik anggota A
yang tidak sama dengan b • Tetapi a G X bukanlah titik li
mit dari A , sebab { a J adalah sekitar ~ari a yanc tidak
memuat titik ansgota A selain a eendiri •
' Himpunan eemua titik limit dari A adalah A • { b, d, e } •
Densan definisi titik liait di atas, biea dibuktikan
suatu eifat yans mengatakan :
' Himpunan A tertutup bila dan han7a bila A C. A •
Buktinya tidak ciibicarakan dalaa tulisan ini •
'
Definiai 1.6. :
Misalkan ( X, T ) ruans topolosi dan A C X •
Penutupan dari A ( closure of A i , ditulis l t adalah
irisan dari seaua hiapunan tertutup JUS aeauat A •
Jadi I • ~ { r1 I 1'1 tertutup 8c A C F1 J Sifat yans berkaitan dengan hal di atas adalah :
1). A tertutup bila dan haDJa.bila I • A • - . 2). A • A U A
Buktinya tidak dibicarakan dalaa tulisan ini.
Definisi 1.7. a
Misalkan ( X, T ) ruans topolosi dan A C X •
Interior dari A, ditulia A0, adalah hiapunan terbuka terbesar
yans termuat dalaa A • Ja•i
A0
• U f U I U E. T , U C A J .
Definiai 1.8. :
Misalkan ( X, T ) ruans topolosi dan A C X • -Boundar: ( frontier ) dari A , di tulia C> A, adalah I (') A 0
Definisi 1.9. 1
Miaalkan ( X, T ) ~&DI topolosi dan A C X •
A disebut ••n•• dalaa X bila I • X •
Definisi 1.10. 1
Biapuaa A C. X clalaa ruaac topoloci ( X, T )
disebut boun4!£l ~ila A0 • ¢ •
4
A disebut nowhere dense bila I
Ruane topolosi ( X, T > disebut separable bila X
memuat himpunan bacian 7anc countable dan dense dalaa X •
Ditinisi 1.12. :
Misalkan A himpunan bacian yanc tidak kosonc dari X
dalam ruanc topoloci ( X, T ) • Keluarca V terdiri atas
semua himpunan berbentuk A () U densan U £ T disebut
to:polo.si relatit pada A dan ruanc topoloci ( A , "C ) disebut sub ruans dari ( X, T ) •
Definisi 1.13. :
Misalkan X hiapunan tak kaaanc • Suatu funssi ber-
harga real d yanc didetinisikan pada X x X disebut metrik
pada X bila untuk setiap a, b, c, ~ X dipenuhi aksioma ~
aksioma :
1. d( a, 1t ) > .... 0 •
d( a, b ) • 0 bila. dan han7a 'bila a • 'b •
2. d( a, 'b ) • d ( b, a )
'· d( a, c ) ~ cl( a, b ) + cl ( b, c ) . Pasangan ( X, ·d ) disebut ruans metrik •
Contoh 1.5. :
Funsai cl yans didetinisikan pacla ii=\ n x 1A. n
·5
dengan aturan
d( p, q )
adalah metrik pada
Definiei 1.14. :
, biaea dieebut
.. .. + (a - b )2
D D
metrik usual pada 1R D.
Mi salkan ( X, d ) ruanc me trik dan p e X •
Untuk S ) 0 t himpuu
s ( Pt '5 ) • t X 6 X I •< ,, X ) < 5 }
diaebut aekitar dari p •
Definiai 1.15. :
Miaalkan ( X, d ) ruanc metrik du A C X •
Ti t1k p c X d1eebut t1 t1k 11•1 t dar1 A b1la aetiap sek1 tar
dar1 p memuat suatu ansgota A rans tidak s .. a dengan p •
Jadi untuk aet1ap · ~ ) 0
( S ( p, b ) () A ) ' { p } rf.. - •
Def1n1a1 1.16. :
M1salkan ( X, d ) ruans metr1k dan A C X •
Himpunan A d1aebut terbuka dalam ( X, d ) bila untuk a~tiap
a E. A dapat d1 teaukan aeki tar S(a, S ) rans termuat dalam A.
Def1n1a1 1.17. :
M1aalkan ( X, d ) ruans metr1k dan A C X •
Hiapunan A diaebut tertutup b1la A0 terbuka •
Detinisi 1.18. :
Misalkan ( X, d ) ruans metrik dan T keluarsa terdiri
atas semua himpunan terbuka dalu ( X, cl ) • Maka T adalah
topolosi untuk X dan disebut topologi yang dibangun oleh metrik (.
Dari Definisi 1.18. jelas bahwa setiap'ruans metrik
( X, d ) selalu bisa dipandans sebasai ruans topolosi, sebab
dari metrik d selalu bisa dibansun topolosi T terdiri atas
semua himpunan terbuka dalam ( X, d ) •
Contoh 1.6. :
Ruang metrik ('JR. n, d ) seperti pada Contoh 1.5. Juga
merupakan ruans topolosi densan topolosi rans dibangun oleh metrik
usual d • Topologi pada 'R n ini disebut topoloci usual •
Definisi 1.19. :
Misalkan ( X, T ) dan ( Y t 1) ) dua ruans topolosi dan
tungsi t : X ---~ Y • Funsai t disebut kontinu (pada X )
bila untuk setiap V ~ '[> , maka t•1 ( V ) e T •
Teoreaa 1.1. :
Misalkan ( X, T ) dan ( Y, 'f' ) dua ruans topolosi dan
tungsi t : X ---~ Y • Maka ketisa pernrataan di bawah ini
ekuivalen :
1. t kontinu •
2. Untuk setiap A C X ' r<I> c mr. '· Untuk setiap himpunan tertutup B dalam Y ,
7
himpunan t-1( B ) tertutup dalam X •
Bukti teorema ini tidak dibicarakan.
Detinisi 1.20. :
Misalkan { X, T ) dan { Y, [l) dua ruanc topoloci dan
f X y funcai bijektif. Bila f -1 ---.:.- maupun f :Y -~
keduanya kontinu, maka f diaebut ho .. 8morfisma • Kedua ruang
topologi ( X, T ) dan (J, v) diaebut homeoaortik •
Himpunan terhubung, khuauanya ru~c topologi terhubung,
dapat digambarkan sebagai suatu himpunan yang "men7atu" , yaitu
X
himpunan yang anggota-anggotanya saline melekat satu dengan yang
lain. Gambaran yang lebih audah adalah keadaan sebaliknya,yaitu
suatu himpunan tak terhubung bila himpunan itu terdiri atas pa
ling sedikit dua himpunan bagian yang saling "terpisah".
Konsep "keterhubungan-ini menarik untuk dilihat, terutama karena
peranannya dalam Analiaia, khu•usnya Analiais Real dan Kompleks
yang cukup familier bagi Jane pernah belajar matematika. .
8
..
III.2. Himpunan Terhubun1 •
Sebelum supai kepada si·tat-sitat himpunan terhubung,
terlebih dahulu diberikan pengertian biapunan terhubung melalui
detinisi ruang topologi terbubung. Dibicarakan pula tipe himpunan
terhubung pada garis real. Sedangkan Teorema Nilai Menengah dan
Teorema Titik Tetap adalah aalah satu aplikaainya. Pada akhir III.2.
diberikan pengertian komponen •
Definiai 2.1. :
Ruang topologi ( X, T ) diaebut terhubun« (connected) bila
tak ada paaangan himpunan terbuka yang tidak koaong ( U, V ) de
ngan U () V • ~ dan X • U () V •
Sedangkan ( X, T ) disebut tak terhubung (disconnected),
bila ada paaangan himpunan terbuka yang tidak kosong ( U, V ) de
ngan U n V • ; dan X • U () V •
Bila A himpunan bagian dari ruang topologi ( X, T ), ma
ka aelalu bisa dibentuk topologi relatif {) , aehingga ( A, [' )
merupakan ruang topologi. Bimpunan A disebut terhubuns dalam
( X, 'l' ) bila ( A, [}) ruang topologi terhubung. Demikian pula
A tidak terhubuns bila ( A, Z: ) tidak terhubung. Ber•aaarkan
pengertian ini mudah dipahami bahwa ~ merupakan himpunan terhu
bung dalam setiap ruang topologi.
Cara lain untuk menyatakan ruang terhubung diberikan oleh
definisi di bawah ini •
9
Definisi 2.2. :
Suatu ruang topologi ( X, T ) disebut terhubun§ bila
himpunan-hiapunan bagian dari X ~ang sekaligus terbuka dan ter
tutup hanyalah ; dan X sendiri •
Dapat ditunjukkan bahwa ruanc topologi yanc terhubung me
nurut Definisi 2.1. juca terhubunc menurut Detiniei 2.2.,atau
dengan kata lain kedua detini~i di atae ekuivalen. Buktinya bisa
diikuti demikian :
1). Diketahui ( X, T ) ruanc topologi yanc tak terhubuns
menurut Detiniei 2.2., yaitu ada himpunan tak kosong A C, X
yang sekaligus terbuka dan tertutup dengan A ~ X •
Dibentuk v A c Maka An v ; dan X A U V • = • • •
Sedangkan A dan v keduanya terbuka • Jadi ( x, T ) tak
terhubung menurut Detiniei 2.1. Dengan kontraposisi, bila
( x, T ) terhubung menurut Detinisi 2.1., maka ( X, T ) terhubung
menurut Detinisi 2.2.
2). Diketahui ( U, V ) pasangan himpunan terbuka yang
tidak kosong dengan U (') V • ; dan X • U U V • Karena
V terbuka maka Vc • U tertutup • Sedanckan U juga terbuka.
Karena V ~ ¢ , maka U ~ X • Terlihat U sekaligus ter
buka dan tertutup dengan U ~ X dan U # ~ •
Jadi ( X, T ) tak terhubung aenurut Definiei 2.1. Dengan kon
traposisi, bila ( X, T ) terhubung aenurut Detiniei 2.2., maka
( X, T ) terhubung menurut Detinisi 2.1.
Akibat 10
Bila ( X, T ) tak terhubung, aaka ada paaangan himpunan
bagian sejati dari X , aebut ( A, B ), dengan A dan B se
kaligus terbuka dan tertutup dal.. X •
Lellllla 2.1. :
Bila Y hiapunan basian dari ruang topologi ( X, T )
dan ( A, B ) adalah pasangan himpunan bagian dari Y yang ti
dak kosong dengan Y • A U B, aaka Y tidak terhubung bila
dan hanya bila A tidak aemuat titik limit dari B dan B ti-
dak memuat titik limit dari A.
Bukti . . 1). Misalkan Y tidak terhubung dengan ( A, B ) pasangan
himpunan bagian sejati dari Y 1ang sekaligus terbuka dan ter
tutup dalam Y • Penutupan A di Y adalah 'i (\ Y. Karena
A tertutup dalam Y, maka A • I (\ Y • Ini berarti
'i () B = - , a tau B tidak memuat ti tik limit dari .l .• ,
Dengan arguaeatasi yang aaaa, A juga tak memuat titik limit da-
ri B •
2). Misalkan A tak aeauat titik limit dari B
tak memuat titik limit dari A. Maka I {) B • - dan
n - ¢ - n A B • • Dari sini diaimpulkan A y • A
13 n y = B • Ja.di A dan B keduanya tertutup dan
gus terbuka dalam Y dengan A ~ Y dan B ~ Y •
Ini berarti Y tidak terhubung •
Contoh 2.1.
11
dan B
dan
sekali-
( X. T ) adalah ruans .topologi densan T topologi indis
krit. Maka t x, :~} densan x, y G X dan x 1: 1 terhubung.
Contoh 2.2.
CH\ , T ) ruang topologi usual pada saris real dan
Y = [ -1 , 0 ) l) ( 0, . 1 J sub ruans dari ( '\R , T ) Maka Y
tak terhubung, sebab A = [ -1, 0 ) dan B = ( O, 1 ] keduanya
terbuka dalam Y dengan A tax -emuat titik limit dari B dan
B tak memuat titik limit dari A •
Contoh 2.3.
Himpunan semua bilangan rasional ~ tak terhubung da
lam ruang topologi usual ( ~ , T ) sebab tak ada pasangan him
punan terbuka yang tidak kosong ( u' v ) dengan u n v = ¢
dan Q.= uVv.
Contoh 2.4.
( 1R. 2 , T ) ruans topologi dengan T
topologi usual pada bidang datar •
Bimpunan
X • { .x, y. I y = 0 } \.} { x, y /x ) 0
dan 1 = ~ } tidak terhubuns dalam ruans topologi di atas,
sebab :
A = {<x, Y)/ y • oJ dan B = {<x, :r>f x )o dan y = ~} keduanya terbuka dalam XB densan A tak memuat titik limit
dari B dan B tak memuat ti tik limit dari A dan X = A \) B.
Contoh-contoh di atas memperlihatkan himpunan tak ter-
12
hubung dalam ruang topologi. Tentunya akan timbul pertanyaan ,
seperti apakah sebenarnya hiapunan terhubuns itu. Sebelum sampai
kepada contoh himpunan terhubuns, lebih dahulu akan diberikan
beberapa lemma dan teorema.
Lemma 2.2. :
Mi~alkan X ruang tak terhubuns dengan ( C, D ) pasangan
himpunan bagian sejati dari X yang sekaligus terbuka dan ter
tutup. Bila Y himpunan bagian dari X yang terhubung dan ti-
dak kosong, maka Y terauat dalam salah satu C atau D •
Bukti • . Karena C dan D terbuka dalam X , maka C () Y dan
D n Y terbuka dalam Y dengan ( C n Y) n (D (l Y) = , •
Andaikan C n Y dan D n Y keduanya tidalc kosons, maka Y
tak terhubung dengan Y • ( C n Y ) U ( D n Y )
Kontradiksi, karena diketahui Y terhubung. Jadi C n Y = -atau D n Y = - • Ini berarti Y C C atau D C Y •
Teorema 2.1. :
Misalkan {A 0( J keluarga hiapunan terhubung dala11
( X, T ) dan p €. U A~ 0(
juga terhubung •
Bukti :
• Maka· Y = u ex
Andaikan Y tak terhubuns dengan ( C, D ) pasangan him
punan bagian sejati yans sekaligus terbuka dan tertutup dalam Y.
1}
Maka p berada dalam tepat aalah aatu dari C atau D • Miaal
kan p €- c • Karena A"" terhubuns, malta A o< termuat dalam
salah satu dari C atau D menurut Lemma 2.2. Dan karena
p e A"" , maka A~ C. C , untuk setiap o<. • Jadi 0 AO(C c. o(.
Kontradiksi dengan D ~ ¢ • Dari sini disimpulkan Y terhubung.
Teorema 2.2. :
Misalkan A himpunan terhubuns dalam·ruang topolosi(X,T).
Bila A c B c I , maka B jusa terhubung.
Bukti
Andaikan B tak terhubung O..:r..;;11n ( c, D ) pasangan him-
punan bagian sejati J&ng sekaligus terbuka dan tertutup dalam B.
Karena A C B dan A terhubuns, maka menurut Lemma 2.2.
A termuat dalam salah aatu dari C atau D • Misalkan A G c.
Malta A C C • Karena C n D • ¢ ., maka B () D = ¢ •
Kon tradiksi dengan B n D ~ ¢ ,
Jadi B terhubung •
Teorema 2.3. :
Misalkan ( X, T ) dan ( Y, f) ) ruang-ruang topologi
dan f fungsi kontinu dari X ke Y •
Bila A ( X dengan A terhubuns, maka f( A ) juga terhubung.
Bukti • •
Pandang fungsi kontinu dan surjektif g : A --~ f(A)
dengan g(a) • t(a> untuk setiap a c A •
14
Andaikan f(A) talc terhubung dengan (C, D) paaangan himpunan
bagian aejati dari f(A) yang aekaligua terbuka dan tertutup
dalam f(A). Karena s lcontinu dan c dan D terbuka dalu
f(A), maka -1(C) s . dan ~-1(D) terbuka dalam A dan
-1 ) . g (C () c·1 (D) • - dengan llaaing-maaint -1 ( -1 ) S C) dan S (D
tidak kosong. Ini berar.ti A tidak terhubung. Kontradilcsi de
ngan yang diketahui. Jadi · f(A) terhubung •
Tipe hiapunan terhubung pada saris real diberikan oleh
teorema berikut ini.
Teorema 2.4. :
Himpunan bagian A yang memuat paling sedikit dua titik
dalam rues topologi usual pada saris real ( 4R. , T ) adalah
terhubung bila dan hanya bila A interval •
Bukti . . 1). Diketahui A terhubung pada garis real.
Andaikan A bukan interYal. Maka ada a, b E: A dan p r A
dengan a < p < b • Dibentuk U • (- c,., , p ) dan
V • ( p, C.-? ) • Maka a E U dan b e- V • Hiapunan-himpunan
A n u dan A () V terbuka dalaa A, saling aaing, tidak
kosong dan ( A f'1 U ) U ( A () V ) • A • Ini berarti A tidak
terhubung. Kontradikai dengan yang diketahui. Jadi A interval.
2). Diketahui A interYal •
Andaikan. A tidak terhubung dengan ( U, V ) paaangan hillpunan
bagian aejati dari A J&DC aekalisus terbuka dan tertutup dalam
A • ; 15
Dibentuk C = A () U dan D • A () V • Maka A = C U D
dengan c dan D keduan,-a tidak kosons. Ambil c '= C dan
d a D dan misalkan c <. d • Miaalkan pula p = aup t c f) [c, ctJ J· Karena interval [ e, d ) tertutup, maka p e [ c, d j . Berarti
p 6 A • Alum dibuktikan bahwa tern1ata p 1 C dan p f D •
Andaikan p e C • A , () U • Maka p < d dan p C. U •
Karena U terbuka, maka ada ~ ) 0 dengan p + S E:. U dan
p + ~ <. d • Ini berarti p + b t A, juga p + b E: C •
Kontradiksi dengan p • sup f C () [.c,d j J . Jadi p 1 C •
Andaikan p t D • A 0 V • Maka P e v • Karena v ter-
buka, maka ada £ > 0 dengan tp-f.,p]C.. v dan a< p- e. Ini berarti (P-ttPJ c. A dan ·jusa (P-EtP] C. D •
Oleh karena itu [p-£.,p]()c = ¢ • Ini berarti p- f
batas atas untuk c n (c, d] • Hal ini bertentansan dengan
p = sup [ c () (c, d) J • Jadi p ~ D •
uari uraian di atas didapatkan basil p f. A • tetapi PI c
dan p 1 D , sedanskan A a C U D • Timbul kontradiksi •
Jadi A terhubuns •
Contoh 2.5. . •
Berdasarkan Teorema 2.4., setiap interval pada garis
real terhubuns relatif terhadap topolosi usual •
Contoh 2.6. :
Pandans ftt2 densan topoloci usual • Dibentuk
{<X t 1 J F a sin i)/x">o clan
y • t < 0 ' 1 > I -1 ~ 1 ~ 1 1 • 16
Maka F terhubuns , F U Y terhubuns, demikian jusa
X • F U Z dengan Z ·C Y terhubuns •
Bukti :
y
II I
tii)+ lr"\ • ( o, (I) ) terhubung me-
nurut Teorema 2.4.
Pandang tungai kontinu
t : ~ + ---~ 1R 2
densan aturan
t(x) • {x, sin ~ ).
Maka t( 1R. +) = F •
Karena ~ + terhubung dan t
kontinu, maka t( 1R +) = F
juga terhubung •
Akan dibuktikan F U Y terhubung •
Ambil <o, o)
ada titik <x, kurang dari £
f; y dan E. > 0
a in .:!. > X
• < x, o) c Karena sin
1 • 0 t • -X
sembarans • Maka aelalu
F yang jaraknya ke o,o
maka ~ • k 1f dengan
k • o, + - 1, • • • + - 2, + - ,, . 1
X • --- • kTf Jadi Bila
dipilih nilai k sehingga 1 < ~
1 k"tf , yaitu bila k' -1...
"lf£ ' maka titik < - , o) berjarak kurans dari £ terhadap ( o,o).
k1r Ini berarti (o,o) adalah titik limit dari F • Jadi Y memuat
ti tik limit dari F • Menurut Leua 2 .1., F U Y terhubung.
Demikian juga bila diambil aembarang ( O,y) E Y dan £ > 0
sembarang, maka dapat dipilih (x, sin ~) G F yang jaraknya
ke (o, y) kurang dari E. • Dengan mengambil
17
1 sin - = y dan
X
karena sin .1 • sin ( x 1 -·+ X
2 k1f ) , maka diperoleh
1 -+ X
2 k 1\ • arc sin '1 • Jacii x • 1
• arc sin 1 - 2 k 1\
Bila dipilih k < ~ arc •in 7 - 1 maka x < C. • ' 2 'f\£
Ini berarti jarak ti tik < 1 , '1 > ke <D, '1 > arc sin 7 - 2 kl\
kurang dari t . Jadi (o, J) adalah titik limit dari F.
Bila Z C Y dengan Z # ¢ , Z. U F terhubung •
Bila Z • - , maka Z U F • F sendiri J&ng telah terbukti
terhubung •
Teorema 2.5. :
Hasilkali kartesius ruang-ruang terhubung juga terhubung.
Bukti . . 1). Dibuktikan untu}t,haeilkali karteeius dua ruang ter-
~
hubung ( X, T ) dan 1-:-. ( Y, t,).
Ambil a (: X y
f--
!"----
dan b E Y • Maka X x t b) homeomorfik
X X
l (a, b)
I
{xJiflr
y .... {,.. (..-
X
dengan X • Karen& X terhu-
~ buns, maka X x { b J jusa
terhubuns • Dengan argumen
taai yang eama ~ a } x Y
terhubuns •
Demikian juga bila diambil sembarang x € X , maka [ x} X Y
terhubung untuk setiap x •
Di bentuk Tx • ( X x t b} ) U ( t X 3 X Y ) •
Terlihat X x t b ~ dan t x J x Y berserikat eli eatu titik
18
(x, b) dan maaing-masing terhub~ng •. Menurut Teorema 2.1., Tx
terhubung untuk setiap x E X • Hasilkali kartesius X x Y
~) T • Sekali lagi menurut Teorema 2.1. X+ Y terhubung • x ex x
•
2). Untuk hasilkali karteaiua berhingsa bisa dibuktikan
dengan induksi •
3). Misalkan t Xo'.}o<. e I adalah keluarga ruang-ruang
terhubung dan X = 1f XfA ruang topologi hasilkali kartesius. ~'I
Pilih satu titik b ~ X , yaitu b • <b q..) o<. ~I • · Untuk
setiap himpunan bagian berhingga { ~1 ~ Q(2 , • • • , o( n1dari I,
didefinisikan sub ruang X ( ~1 , o~-2 , • • • , o(n) dari X
terdiri atas semua ti tik ( x o(. ) ~ E: I dengan x oe.. == b 01.
untuk o( ~ ~1 , ••• • o(.n •
Maka X ( ~ 1 ,
logi · Xo( X 1
~2' ••• , fJ. 11
) homeomorfik dengan ruang topo-
X o( X 2
• • • x X~ dengan pemetaan n
bijektif t : X d. X X ()(. X • • • 1 2
X o< ------~ n
X o(2' ~ ) ( o(1' • • . ' yang didetinisikan dengan n
f ( XI>( xo< ) • ( 1 o<. ) ~f. I dengan Yo<.==- xo<. 1' ••••• ' n
untuk d. = 0'(1 t •••• r).. n dan Yo< • bO(. untuk o<. yang lain •
Karena X o(2' , ~n) terhubung dan ( o( 1' •••
b c X ()1.. ) setiap f P<1 , o<2 , • • ,o<n 1 C. ( o{1' o(2' ••• '
untuk I, n
maka y • u X ( o<1, ••• , o<.
11) terhubung • Jelas Y c x.
19
Ambil ( x ) (/.... E I ansc~ta X dan aqgota basis U = 1\ U o(
yang memuat ( xe~.)o< E:' I • Setiap Uo( terbuka dalam X"" dan
u rA • X rJ.. untuk eeba.n7ak berhingga anggota hiapunan indeks I t
misalnya untuk d.. • Q(.1 , • • • , o( n • Ansgota X yans ber
bentuk ( Y rJ.. ) c;( e: I ciengan
{
xo<.
y"" = bot,.
untuk ~ • ~1 , •••
untuk o<. yang lain
·"' n
merupakan anggota X ( o( 1 , • • •, O(n), jacii juga anggota Y •
Juga (Yd.. )(:I{ GJ I cii ataa menjacii ansgota U • Ini berarti
U n Y = , • Aki batn,.a Y • X • Karena Y tertutup cialam
X, maka Y • Y • X • Jacii X terhubung •
Salah aatu aplikaai ciari aifat terhubung cialam kalkulus
adalah Teorema Nilai Menengah cian Teorema Titik ~etap seperti
yang ciiberikan di bawah ini •
Teorema 2.6. : { Teorema Nilai Menengah )
Bila t : La, b} ----)lr \K fungsi kontinu, x dan y
dua ti tik pada [a, b) dan r E 11<. densan r terletak di an tara
f(a) dan f(b) , maka terdapatlah titik z 6 (a,b1 dengan
f{z) r •
Bukti :
X = ta, b] terhubung • Karena t kontinu maka f(ta, bJ)
juga terhubung. Dibentuk A • t( ta,b]) n { - Cl), r ) dan
B = t( (a, b] ) n ( r, + C%>) •
Maka A dan B keduanya terbuka dalam t ( [a, b J ) , A 0 B • '
20
·-
dan bila f( a> E: A, maka f( b) ' B •
Andaikan tak ada z €; t.a,b] dengan f(z) • r , maka f( l a,b))
tak terkurullg • Timbul'kontradiksi • Jadi ad.a z E: l a, b 1 dengan
f(z) • r •
Sebelum sampai kepada Teorema Titik Tetap, lebih dahulu
akan diberikan definisi " retra\:tion " dall " retract " •
Definisi 2.3. :
Misalkan (X, T ) ruang topologi dan E C X • Suatu
pemetaan r : X ---~ E disebut retraction dari X onto E
bila restriction (pembatu) dari r pada E, r I E , merupakan
fungsi identitas pada E, iE • Subruang (E,~) dengan 1D topologi relatif disebut retract dari ruang (X, T ).
Contoh 2.7.
Interval aatuan I • [o,1 1 adalah auatu retract dalam
garis real 1R terhadap topologi usual dengan pemetaan retraction
r : ~ ----~ I yang didefiniaikan dengan
(t) • i: t t ~ 0
r t 0 ~ t 4 1
' t )/ 1 •
Lemma 2.3. :
Misalkan X == La, b J subruang dari ruang topologi
( '\R, T ) pada garis real dan A • { a,b} • Maka A usual • bukan suatu retract dari X •
21
Bukti • . Andaikan ada retraction r • • A ---~ A • Menurut de-
finisi r surjektif • Karena X terhubung dan r kontinu,ma
ka A juga terhubung. Tetapi terlihat A • {a 1 L) \. b} dengan
{a) dan {b) terbuka dalam A , tidak koaonsi dan
t a 1 () { b 1 ~ ~ . Ini berarti A tak terhubuns. Kontradikai.
Jadi yang benar tak ada retraction , atau A bukan suatu retract
dari X •
Teorema
paling
f(x) =
Bukti
2.7.
Setiap
sedikit
X •
• .
: ( Teorema Titik Tetap )
pemetaan t • ta,b1 ---+- La, b) mempunyai •
satu titik tetap, yaitu ada x ~ ~a,b) dengan
Dengan tidak mensuransi umumn1a peraoalan, diambil
I a,b) = (- 1, 11 •
Andaikan untuk setiap x ~ \_-1, 11 , f(x> ~ x •
Didefiniaikan fungai kontinu r pada t -1,1 ) dengan I
r ex> = x - t (x)
/x - f(x)/ ( •1 ~ X 1 ).
Maka r adalah retraction dari [ -1,1 ] onto A • { -1, 1 } •
Kontradikai dengan Lemma 2.3. Jadi ada x c (-1,1]dengan f(x)=x.
Definiai 2.4. :
Suatu komponen C dari ruang topologi (X,T) adalah
himpunan terhubung makaimal dalam ( x, T ).
22
Jadi bila c Kompone~ d&+am (X, T), maka C bukan merupakan
himpunan bagian aejati dari setiap himpunan terhubung dalam
( X, T ) •
Contoh 2.8. :
Bila X • {a,
T • [ ¢, X, fa} ,
himpunan-himpunan t e 1 dari ( X, T ).
Contoh 2.9. :
b, c , d, e 1 dan
{e), {a,b), £b,c 1, {a,b,dJl• maka
dan { a, b, d \ merupakan komponen
Bila ( X, T ) ruang terhubung, maka satu-satunya kompo-
nen dalam ruang ini adalah X aendiri •
Lemma 2.3. :
Setiap komponen adalah tertutup.
Bukti
Misalkan C komponen dalam ( X, T ) • Maka C C C •
Karena C terhubung, maka menurut Teorema 2.2. C juga ter
hubung. Karena C himpunan terhubung maksimal, maka C = C , yaitu C tertutup •
Teorema 2.8. :
Komponen-komponen dalam ruang topologi ( X,T ) mem
bentuk partisi pada X • Setiap himpunan terhubung dalam (X,T)
termuat dalam salah satu komponen.
2:5
Bukti :
Ambil p · (: X • . Miealkan A p • f Ai I i (:- I J , yaitu kelas dari semua himpunan terhubung yang memuat p dalam
( X, T ) • Maka Cp • ~ A i terhubung menurut Teorema 2.1. i~I
Bila D himpunan terhubung clengan Cp C D , maka p e D •
Jadi D €$p atau D C. Cp • Akibatnya Cp = D , yang ber
arti Cp komponen untuk setiap p € X •
Di bentuk C = f Cp / p (; X } dengan Cp komponen se
perti di atas. Akan di'buktikan C terdiri atas semua komponen
dalam ( X, T ) •
Cp b C komponen, telah terbukti di a tas.
Sebaliknya, bila D komponen maka ada p0
f X sehingga
D ~ Cp , sebab D terhubung. Tetapi karena D komponen, maka 0
D = Cp • 0
Selanjutnya clibuktik~ C mem'bentuk partisi pada X •
Misalkan Cp n Cq • Ambil a e Cp n Cq • Maka
Cp C Ca dan Cq C Ca sebab Cp maupun Cq himpunan terhu-
bung yang memuat a • Te~api karena Cp clan Cq komponen,
maka Cp = Ca = Cq •
Jadi bila Cp (\ Cq ~ ¢ , maka Cp • Cq • Atau bila Cp # Cq,
maka Cp n Cq • ¢ • Dengan kata lain C membentuk partisi
pada X •
Bila B himpunan terhubung dalam ( X, T ) , maka B C Cp 0
untuk suatu Po ~ X • Bila B • ¢ , maka B termuat dalam
setiap komponen • 24
III.3. Himpunan Terhubunc Path •
Dalam bab ini dibicarakan himpunan terhubung path, khusus
nya ruang terhubung path, dengan terlebih dahulu diperkenalkan
pengertian path • Salah satu aplikasi penting tentang terhubung
path ada dalam Teori Fungsi Kompleks. Dalam Fungsi Kompleks di-
kenal istilah region yang didefinisikan sebagai himpunan yang
terbuka dan terhubung. Teorema yang menyangkut hal ini adalah 3
Teorema 3.3. Pada akhir IIi~diperkenalkan pula tentang path yang
homotopik •
Definisi 3.1. :
Diberikan titik-titik x dan 1 dalam
( X, T ) . Suatu path dalu X
fungai kontinu f : (a,b) ---)It
f ( b ) = y • -Titik
titik akhir dari path
Definisi 3.2. . •
X disebut
t •
dari X ke
X dengan
titik awal
ruang topologi
1 adalah suatu
f ( a ) = X dan
dan 1 diaebut
Ruang topologi ( X, T ) diaebut terhubuns path bila se
tiap dua titik di dalamnya bisa dihubungkan dengan suatu path da-
lam X •
Himpunan A G X disebut terhubuns path bila ruang topo
logi ( A, ~ ) terhubung path dengan 1: topologi relatif.
25
Contoh 3.1. :
Fungai konatan tp : (a,b] ___ ,_ X· yans didefiniaikan
ciengan tp ( a ) • p untuk aetiap a c (a, b) . dan auatu
p t X acialah kontinu. Maka tp path yang konatan •
Contoh }.2. :
Bila f : ta, b) ---• X auatu path dari x ke y , .. maka f : [a,b) ---~ X yang didefiniaikan dengan ... f ( s ) = f (b + a - a ) untuk aetiap s ~ ta,b] adalah path
dari 1 ke x •
Contoh }.}.
Bila f : [a, b] ---• X path dari x ke y dan
g : La, b) ___ ,. X path ciari y ke a, maka
f + g : [a, b] ---• X dengan aturan :
{ f(2s - n) untuk a~ a ~ b +a
(f • c )(a) 1: 2
g(2a - b) untuk b+a ~a -<: b - ...... 2
acialah path ciari X ke. z •
Lemma }.1.
Bila ( X, T ) ruanc terhubunc path, maka ( X, T ) ter
hubung •
Bukti :
Ambil p ~ X • Karena ( X, T ) terhubung path, maka
untuk aetiap x e X ada path fx : [ a, b J ---· X dari
. 26
p ke X • Juga X e fx ((a,bJ.) G X, maka
X = u fx ( (a,b1 ). Karena p E fx ( l. a, b 1 ) X E; X
untuk setiap x ~ X, maka n f ( [a,b 1 ) .; ¢ • X~ X X
Karena fx ( [ a, b 1 ) terhubung untuk setiap x 6- X, maka
X • U fx ( [a,b1) terhubung. X t X
Akibat
Bila A himpunan terhubung path, maka A terhubung •
Kebalikan lemma ini tidak berlaku artinya suatu himpunan
yang terhubung belum tentu terhubung path. Hal ini bisa dilihat
pada beberapa contoh di bawah •
Contoh 3.4.
1
t
i
i-
. •
Pandang himpunan-himpunan dalam~ 2
~ <x,y > X A • I 0 ~X ~1 • 1 = ii • n ~ N 1 •
B • t <x,O) I i ~X ~ 1 } •
Maeing-maeing A dan B terhubung
path, maka menurut lemma di atas juga
ter~ubung •
Karena B memuat titik limit dari A, maka A U B terhubung.
Tetapi A 0 B tidak terhubung path, sebab bila diambil sembarang
p f A dan sembarang q E B, tidak ada path yang bisa dibuat
dari p ke q •
27
Contoh 3•5• :
Himpunan X = F lJ Y eeperti dalam contoh 2.6. adalah
terhubung tetapi tidak terhubung path •
Untuk biea mamahami contoh berikut ini, lebih dahulu
akan diberikan pengertian himpunan dengan urutan"lexicographic"
Definisi 3.3. :
Bila X dan Y dua himpunan dengan urutan par sial, maka
himpunan hasilkali karteeiue X x Y dieebut mempunyai urutan
lexicographic bila untuk eetiap
( a, b > dan < c , d ) dalam X x Y :
< a,b) ( (c,d) bila dan han7a bila a < c atau a == c dan
b < d •
Contoh 3.7. :
Karena ~ mempun7ai urutan pareial, maka pada ~ x ~
dapat didefinisikan urutan lexicographic •
Mi salnya (1 , 3 > dan < 2, 5 > keduan7a dalam 1R x '\R • Maka < 1 , 3 > < (2, 5) ee bab komponen pertama 1 < 2 •
Sedangkan (1,3) < (1,5> , sebab 1 • 1 dan 3 < 5
Contoh 3.6. • •
Ruang I X I dengan urutan lexicographic adalah ter-
hubung tetapi tidak terhubuns path terhadap topologi-usual dalam 2
TR .. 28
Ruang C· disebut ruans aiair (comb-apace), sesuai dengan
geometrisnya •
p •
-
0
Jelas subruans ( c, ~) dari ruang topologi-usual T )
terhubung path, jadi juga terhubung •
Bila D c C "{(0~ x ( 0,1 ) } t maka ( D, 'i ) dengan ~ topologi relatif adalah eubruang dari ( 1R 2, T ) •
( D, ~ ) terhubung, tapi akan dibuktikan tidak terhubung path.
Dibentuk himpunan
A • ( [ O, 1) X . { 01 ) U ( K X [0, 11 ) •
Titik p c < o, 1) adalah titik limit dari A •
Misalkan t : (·a, b] ---)t D adalah path dengan ti tik
awal p • Karena ~ p} tertutup dalam ( D, Cij" ) dan f kontinu,
maka f-1 ( { p J ) juga tertutup dalam (a, b ] • Ambil suatu
sekitar terbuka V dari p dalam U\ 2 yang tidak memuat titik
pada sumbu x •
}0
1
Bukti . •
Karena I terhubung , maka I x I terhubung.
Ambil p = ( 0,0) dan q • (1,1). Andaikan ada path
f * [a, b] --->- I x I dari p ke q • Menurut Teorema
Nilai Menengah f ( [a,b1 ) memuat aemua titik ( x,y )
anggota I x I • Jadi untuk aetiap x ~ I, hilllpunan
tidak
maka
u X = f -1
koaong dan termuat
ux terbuka dalam
( f X l dalam
[ a,b)
f
X ( 0,1 ) )
[a, b) • Karena f kontinu,
. . 'l.
~ fx) X ( 0,1 )
u l (; ,c) J
p Untuk aetiap x e I , pilib bilangan raaional dalam U
X
Karena himpunan-himpunan Ux dengan x G I aaling asing,
•
maka pemetaan g : I ___ .,.. Q dengan g( x) • <lx untuk x . £: I
adalah injektif • Karena I uncountable, maka ~ juga
uncountable • Kontradikai karena ~ countable • Jadi tidak
ada path dari <o,o) ke (1, 1} •
Contoh 3.8.
K = {
• . 1 11
I n E: N } •
Dibentuk himpunan dengan urutan lexicographic :
C = ( [0,1l X fo} ) U ( K X [0,1)) U ( £01 X (0,11 ).
29
t.)
a·, ( • l •b X
0
I
x =* r D
Untuk sembarang x0
E f-1 ( { p 1 ) selalu bisa dipilih seki tar
terbuka u dari X sedemikian hingga f( u ) c. v t sebab f 0
kontinu • Karena lj terhubung, maka f(U) juga terhubung.
Ambil t.i tik dalam D, 1 to> dengan ~ Pilih r q • <- t q p • n
sehingga 1 < < 1 r - • n + 1 n
Kemudian pandang dua himpunan terbuka dalam ~ 2 :
(-(1) 1 r)x1R dan ( r, + en) x ~-Karena f( u ) c D dan tak memuat titik pada sumbu x,
f ( u ) tak berserikat dengan titik pada garis X = r •
f( u ) c ( -~. r ) X ft<.. U ( r t +00) X 1R. Karena p c f( u ) dan f( u ) terhubung, maka
q 4 f( U ) • Jadi f ( U ) • f p } , atau
U C f-1 ( [ p 'j ) • Kesimpulan yang dapat diambil adalah
r-1 ( { p 1 ) sekaligus tertutup dan terbuka •
Karena [a, b) terhubung, maka f-\ { p J ) = t a, b]
31
•
maka
Jadi:
Jadi setiap path dalam D dengan titik awal p tak menghubung-
kan titik p den,;an titik J&ng lain dalam D • D tidak ter
hubung path. D sering diaebut ruang aisir ter•hapus ( deleted
comb apace ).
Teorema 3.1.
Bila f funsai kontinu dari ( X, T ) dan ( Y, ~ )
dan A terhubung path dalam ( X, T ), maka f ( A ) terhubuns
path dalam ( Y, [' ) •
Bukti :
Ambil p, q ~ f ( A ) • Maka ada p' dan q' dalam A
den,; an f ( p' ) = p dan f ( q' ) :II q • Karena A ter-
hubung path, maka ada path s . [a,b] ___ ,.
X dengan •
g(a)·= p' dan s ( b ) = ,. dan ,. ( \:a, b) ) c. A •
Fungsi kompoaiai f•g • [a, b) ____ ,..
y juga kontinu •
dan fo g ( a ) = f { S (a) } = f (p') = p dan
f • s ( b ) = f { g (b) l = f f ,. J = q dan
f 0 I ( (a,b) ) = f { s ( ta,b) ) } (. f ( A ) . Jadi f ( A ) terhubung path •
Teorema 3.2.
Bila ~ keluarsa himpunan - himpunan terhubunt; path
dala.m ruans topologi ( x, T ) dan n £ A I A E; _F } • ¢ t maka
u {A I A e J } juga terhubuns path •
32
Bukti • •
Misalka.D D • U { A / A e jd. } daD x, '1 e D •
Maka ada A dan A dalam ~ dengan X E. A dan Jf. A • X '1 X '1
Ambil p 6 n {A/A~~1 • M&ka p E: A dan ada path X
f . (a,b J ---"' A c D dari X ke p • Juga p € A . X '1
dan ada path g [a, b 1 ___ .,.
A dalam D dari p ke '1 • '1
Menurut contoh 3.3., dapat di .. buat path f • g t:a,b] --· D
dari x ke 1 • Jadi D terhubung path •
Lemma 3.2. :
Setiap bola terbuka B dalam ftt 2 adalah terhubung path.
Bukti
dalam
• •
Misalkan p = < x1, 1 1 > B • Didefinisikan tungsi
dall q :a: < x2 , 12 ) keduanya
t : [a, b) .... ,. fR.2
dengan t (t) < x1 t
: ( x2 - x1 ), t :cy2-'~1>> = + 71+
b - b -
adalah suatu path dalam B dari p ke q • Jadi B terhubung path. /
Berikut·ini teorema tentang region, Jaitu daerah terbuka
dan terhubung, dalam bidang kompleks, Jang merupakan aplikasi
dari pengertian terhubung path •
Teorema 3.3. :
Setiap himpunan Jang terbuka dan terhubung yang tidak ko-
song dalam ~ 2 adalah terhubung path •
33
Bukti
Misalkan E ~ ¢ , terbuka dan terhubung dalam tR 2•
Ambil p e E dan dibentuk himpunan
G = { q c E I ~ path dari p ke q dalam E ) •
Akan ditunjukkan G terbuka dalam E. Ambil q E G • Karena
E terbuka, ada bola terbuka B dalam E dengan pusat q •
Karena B terhubung path menurut Lemma 3.2., maka setiap titik
x e B dapat dihubunskan dengan q oleh suatu path. Sedangkan
q dapat dihubungkan dengan p • Jadi ada path dalam B dari x
ke p, sehingga q €. B C G • Jadi G terbuka •
Dibentuk H = E '\. G , yaitu H terdiri atas titik -
titik dalam E yans tidak dapat dihubungkan dengan p oleh
path dalam E •
Akan ditunjukkan H terbuka dalam E •
Ambil q' e H C E • Karena E terbuka, ada bola terbuka B'
dalam E dengan pusat q' • Karena B' terhubuns path, maka
setiap x € B' tak dapat dihubungkan dengan p melalui path
dalam
lam
E • Jadi q • E B' C H • Ini berarti H terbuka da
E • Akibatnya G dan B juga tertutup dalam E •
Karena E terhubung dan G ~ ¢ , yaitu paling sedikit
p ~ G , maka G = E • Jadi E terhubuns path.
Selanjutnya akan dibicarakan pengertian dua path yang
" homotopik " du pemetaan " hoaotopi " •
Def'inisi }.4. :
Misalkan t. : (a, b J ___ ,_ X dan g
adalah dua path dalam X dengan titik awal p & X dan titik
akhir q ~ X • Misalkan pula A • Ca,b) X t a,b 1
Path t disebut homotopik dengan q , ditulis f ~
ada f'ungsi kontinu H • A ___ ,.
X dengan •
H ( < a,a > ) . t(s) H ( < a,t > ) ='
H ( <a, b > ) • g(a) H ( < b, t > ) • Fungsi H di ataa diaebut homotopi dari f ke g •
(Perhatikan gambar di bawah ).
a f
Contoh
p
q
g
•
,bila
Miaalkan X adalah himpunan titik-titik di antara dua
lingkaran sepusat • Maka dua path f dan g pada gambar di
bawah ini homotopik, aedangkan t • dan g' tidak homotopik.
35
----·-----.....
Teorema 3·'· . •
Bila ~ adalah himpunan aemua path dalam
titik X ke titik '1 , maka relaai homotopi pad a
relasi ekuivalensi •
Bukti :
1). Misalkan t : (a,b] ---~
A = [a, b] x [a, b J • X auatu path dan
X dari
~ adalah
Maka fungai B : A ---~ X yans didefiniaikan dengan
H ( < a, t > ) = t( a) •
adalah homotopi dari f ke f • Jadi f ~ t , atau ber-
laku sifat reflekai t •
2). Misalkan t ~ s dan B : A X homotopi dari A
f ke g • MaKa tungai B : A ---~ X yans dide-
finisikan dengan .. H ( < a,t > ) • H ( <a, b + a - t > )
adalah homotopi dari 1 ke f •
Jadi g ~ f , atau aitat aimetria berlaku •
3). Misalkan t '::::::! s dan s ~ dengan F : A --~ X
homotopi dari t ke s dan G : A . ., . .,. X homotopi
dari g ke h • Maka tunge1 H : A ___ ,.
X JUS dide-•
finisikan dengan • • . r ( < a,2t -a>) untuk a~ t ~ b + a
2 H(<s,t))= b + a f G ( < s,at - b > ) untuk 2 t ~ b.
adalah homotopi dari f ke h • Jadi f~ h, atau berlaku
sifat transitif •
Interpretasi geometris dari homotopi H adalah " menekan "
dom in F dan G ke dalam satu bujur sangkar dengan panjang
sisi-sisinya b - a, aeperti gambar di bawah ini •
h
domin ct-+
domin F~
t
Definisi 3.5. :
Suatu path f : [a, b] ---).
bila f ( a ) • f ( b ) •
37
h
•• ~---~ domin B
IUlJl t
X disebut path tertutuR
. I
Khuausnya path yans konatan
f (s) • p untuk setiap p
Definiai ,.6. :
t p
s E:-. C a, b 1
___ ..,. X dengan
adalah path tertutup •
Suatu path tertutup t : [a,b) ----~ X disebut
menguncup ke satu titik ( contractable to a point ) bila t
homotopik dengan suatu path konstan •
Definisi '·7• . •
Suatu ruang topologi ( X, T ) ~iaebut terhubung aederhana
(simply connected ) bila setiap path tertutup dalam X menguncup
ke satu ti tik •
Contoh ,.10. : Suatu bola terbuka dalam fR 2 adalah terhubung sederhana.
sedangkan daerah di antara dua lingkaran sepusat , tidak terhubuns
sederhana, sebab ada path tertutup yang tak menguncupke satu titik.
terhubung sederhana tak terhubung sederhana
III. 4. Himpunan Terhubuns Lokal •
Pengertian hiapunan terhubung sangat berguna dalam ruang
topologi, tetapi kadang-kadang diperlukan pengertian keterhubunsan
yang bersifat " lokal " , seperti yang akan dibahas dalam bagian
ini •
Definisi 4.1. :
Ruang topologi ( X, T ) diaebut terhubuns lokal di titik x
bila untuk setiap sekitar U dari x , ada suatu sekitar terhubung
V dari x yang termuat dalam U •
Bila ( X, T ) terhubung lokal di setiap titik dalam X,
maka ( X, T ) disebut terhubung lokal •
Contoh 4.1.
Setiap interval'dalam garis real selalu terhubung dan juga
terhubung lokal • Sedangkan sub ruans X = [ -1,0) \J (0, 1 J dengan topologi relatif' dari ruang topologi usual ( ~ , T )
tidak terhubung, tapi terhubung lokal •
Contoh 4.2. :
Perhatikan kembali ruang siair terhapus
contoh 3.8. Ruang ini terhubung lokal di titik
39
D seperti dalam
< o,o > •
Contoh 4.3. :
Setiap ruang topologi diskrit ( X, T ) selalu terhubung
lokal, sebab untuk setiap x E: X, \X) adalah sekitar dari x
yang terhubung •
Teorema 4.1. :
Bila E komponen dalam ruang terhubung lokal ( X, T ),
maka E terbuka •
Bukti :
Ambil p ~ E sembarans • Karena
lokal, maka ada suatu sekitar V dari p
E komponen, maka E terhubung dan memuat
Ini berarti · E terbuka •
Teorema 4.2. :
( X, T ) terhubung
yang terhubung. Karena
p • Jadi V ~ E •
Hasilkali kartesius ruans-ruans terhubung lokal juga ter
hubung lokal •
Bukti :
1). Misalkan ( X, T ) dan ( Y, 17 ) dua ruang terhubung
lokal. Akan dibuktikan X x Y juga terhubung lokal.
Ambil < x,y ) 6 X x Y • Karena x & X dan ( X, T ) ter
hubuns lokal, maka ada sekitar terhubung V dari Y • Sedang
kan U x V terhubuns dan merupakan sekitar dari < x 1y;>.
40
Jadi X x Y terhubung lokal •
2). Untuk hasilkali kartesius berhingga dapat dibuktikan
dengan induksi •
3). Misalkan { xi I i E: I J keluarga ruang-ruang ter
hubung lokal dan X • ll Xi • Ambil x 6 X t maka i' I
X = < xi > dengan xi E:- Xi • Karena setiap Xi terhubung
lokal, maka ada sekitar terhubung Ui dari Menurut
Teorema 2.5., 1\ u i ~I i
juga terhubung • Jadi u • rr ui ibi
adalah sekitar terhubung dari x • Jadi X terhubung lokal •
41
IV • KESIMPULAN
Dari pembahasan, dengan jelas dapat dilihat perbedaan
antara himpunan terhubuns dan himpunan tak terhubung, terutama
pada garis real dan dalam bidang datar. Ada himpunan yang ke
lihatannya tak terhubung dalam bidang datar, tetapi ternyata
dengan pengertian himpunan terhubung dalam ruang topologi dapat
dibuktikan bahwa himpunan itu terhubung •
Aplikasi himpunan terhubung banyak dijumpai dalam
Analisis Real dan Kompleks, seperti Teorema Nilai Menengah dan
Teorema Titik Tetap. Juga pengertian terhubung path ternyata
mempunyai andil dalam Analisis Kompleks • Sedangkan terhubung
lokal ada kaitannya dengan pengertian komponen •
42
..... , •• 1
DAFTAR PUS'$KA I
[~ • Bushaw D., 1963, Elements of General Topology, terbitan
ke - 1, halaman 91 - 101, John Wiley & Sons, Inc.,
New-York London.
[2] • Conway John B., 1973, Functions of One Complex Variable,
terbitan ke- 1, halaman 226 - 235, Springer Verlag Berlin
Heidelberg New Topan Company Fte Ltd, Singapore.
[3] • Kelley, John L., 19.5.5 1 General Topology, terbitan ke- 1,
halaman .53 - 61, D.Van Nostrand Company Inc., New York
Toronto London.
[4] . Lipschutz, Seymour, 1981, General Topology, terbitan ke- 2,
halaman 180 - 184, Schaum's Outline Series, Mc.Graw-Hill
International Book Company, Singapore.
[.5] • Munkres, James R., 1978, Topology A First Course, terbi tan
ke- 2, halaman 147 - 164, Prentice-Hall of India Private
Limited, New Delhi.
[6] t Sze-Tsen-Hu, 196.5, Elements of General Topology, terbitan
ke- 2, halaman 76 - 90, Holden-Day Inc., San Fransisco,
London, Amsterdam •
't' I