mempersiapkan tujuan pembelajaran
DESCRIPTION
Evaluasi PendidikanTRANSCRIPT
![Page 1: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/1.jpg)
1
Kelompok 2 :
Syelli Ayu Friani (06101010030)
Muhammad Merlis (06101010017)
Reny Marliza (06101010013)
Eni Purwanti (06101010002)
Dosen Pengasuh :
1. Dr. Effendi nawawi, M.Si,
2. Drs. A. Rachman Ibrahim,
M.Sc.Ed
FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pendidikan Kimia
2013TUJUAN PEMBELAJARAN SEBAGAI
ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
![Page 2: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “TUJUAN PEMBELAJARAN
SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN ” untuk memenuhi Tugas
mata kuliah Evaluasi Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Semester 6 Fakultas
Ilmu Keguruan dan Pendidikan MIPA Universitas Sriwijaya, tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa di dalam menyusun makalah ini, mungkin terdapat
kesalahan baik isi dan bahasa yang digunakan. Karena pada hakikatnya tidak ada hal apapun
yang sempurna didunia ini. Oleh karena itu, penyusun berharap agar pembaca dapat
memberikan kritik dan saran untuk menunjang kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh yaitu Bapak Dr.
Effendi nawawi, M.Si, dan Bapak Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed, serta semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini, yang tidak bisadisebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi semua pihak tidak hanya di
bidang Ilmu Kimia saja tapi juga di berbagai Ilmu Pengetahuan lainnya. Semoga bermanfaat.
Wassallamu’alaikum wr.wb.
Indralaya, 14 Maret 2013
Penyusun
2
![Page 3: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/3.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................5
D. Manfaat..........................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran............................................................................6
B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran.........................................................................7
PENUTUP..............................................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
3
![Page 4: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/4.jpg)
TUJUAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran, diartikan sebagai upaya membuat individu belajar, yang dirumuskan
Robert W. Gagne (1977) dalam (Lapono, 2008 : 125) sebagai pengaturan peristiwa yang
ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk
memudahkan proses belajar. Oleh karena itu agar tujuan pembelajaran tercapai dengan
baik, proses pembelajaran harus diorganisasikan sebaik mungkin dalam format
perencanaan yang matang, sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung seminimal
mungkin terjadi kesalahan yang disebabkan penempatan atau pemilihan komponen yang
kurang tepat.
Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang
guru, karena merupakan kegiatan menetapkan hal-hal yang harus dilakukan agar proses
pembelajaran berlangsung dengan baik. (Lapono, 2008 : 81). Dan menurut (Salirawati,
2005) perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan guru
dalam proses pembelajaran sebagai usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
demikian semua tindakan guru apapun bentuknya yang berkaitan dengan usahanya
menuju keberhasilan pembelajaran termasuk perencanaan pembelajaran.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam
(Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) disebutkan bahwa salah
satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu
adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar. Tujuan pembelajaran hendaknya diletakkan dan dijadikan titik tolak berfikir
guru dalam menyusun sebuah Rencana Pembelajaran, yang akan mewarnai komponen-
komponen perencanan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tujuan pembelajaran ?
4
![Page 5: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Bagaimana mempersiapkan tujuan pembelajaran ?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pendidikan, juga untuk mengetahui pengertian pembelajaran, dan bagaimana
cara mempersiapkan tujuan pembelajaran.
D. Manfaat
Manfaat makalah ini agar mahasiswa calon guru dapat memahami pentingnya
mempersiapkan tujuan pembelajaran dan dapat merumuskan tujuan pembelajaran.
5
![Page 6: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/6.jpg)
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran
Merujuk tulisan U Hamzah B. Uno (2008) di dalam (Sudrajad, 2009) berikut ini
dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli Robert F. Mager
(1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi
tertentu. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan
pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau
penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah
pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar
Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung
pembelajaran.
Dari beberapa definisi tujuan pembelajaran menurut para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, yang dirumuskan
dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Yang menarik dari pernyataan Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981)
bahwa tujuan pembelajaran diwujudkan dalam bentuk tulisan. Hal ini berarti
bahwa tujuan pembelajaran harus ditulis dalam setiap rencana pembelajaran.
Menurut (Siswanto, 2008) tujuan belajar tidak berdiri secara bebas melainkan
mengikuti asas link and match (keterkaitan dan kecocokan/keterpadanan). Tujuan
belajar harus terkait dan cocok dengan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih luas yang
melahirkannya. Tujuan-tujuan itu sebagai berikut: (1) Tujuan Pendidikan Nasional,
(2) Tujuan Jenjang Pendidikan/Instruksional, (3) Tujuan Kurikuler, (4) Tujuan Mata
Pelajaran/Mata Kuliah. Tujuan Pendidikan Nasional dan Instruksional bagi Indonesia
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Tujuan Kurikulum dirumuskan dalam kurikulum tiap lembaga/satuan
pendidikan (KTSP). Tujuan Mata Kuliah tercantum pada deskripsi tiap mata kuliah.
Tujuan belajar harus dirumuskan/ditulis pada tiap pokok bahasan dalam Garis-garis
6
![Page 7: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/7.jpg)
Besar Program Perkuliahan (GBPP) bagi setiap mata kuliah. Tujuan belajar juga harus
ditulis dalam setiap rancangan instruksional atau rencana pelajaran (lesson plan).
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik
bagi guru maupun siswa. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2002) di dalam (Sudrajad,
2009) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
1. memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara
lebih mandiri;
2. memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;
3. membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran;
4. memudahkan guru mengadakan penilaian.
Dalam (Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) disebutkan
bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran,
menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat
bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk
mengukur prestasi belajar siswa.
B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
W. James Popham dan Eva L. Baker (2005) di dalam (Sudrajad, 2009)
menegaskan bahwa seorang guru profesional harus merumuskan tujuan
pembelajarannya dalam bentuk perilaku siswa yang dapat diukur yaitu menunjukkan
apa yang dapat dilakukan oleh siswa tersebut sesudah mengikuti pelajaran.
Berbicara tentang perilaku siswa sebagai tujuan belajar, saat ini para ahli pada
umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) di dalam
(Sudrajad, 2009) sebagai tujuan pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan perilaku
individu ke dalam tiga ranah atau kawasan, yaitu:
1. kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau
berfikir/nalar, di dakamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan
(synthesis), dan penilaian (evaluation);
2. kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti
perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya
mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding),
7
![Page 8: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/8.jpg)
penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi
(characterization); dan
3. kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek
keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular
system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: kesiapan (set), peniruan
(imitation, membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation) dan
menciptakan (origination).
Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk
mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.
Dalam sebuah perencanaan pembelajaran tertulis (lesson plan/RPP), untuk
merumuskan tujuan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi
harus memenuhi beberapa kaidah atau kriteria tertentu. W. James Popham dan Eva L.
Baker (2005) di dalam (Sudrajad, 2009) menyarankan dua kriteria yang harus
dipenuhi dalam memilih tujuan pembelajaran, yaitu:
1. preferensi nilai guru yaitu cara pandang dan keyakinan guru mengenai apa
yang penting dan seharusnya diajarkan kepada siswa serta bagaimana cara
membelajarkannya; dan
2. analisis taksonomi perilaku sebagaimana dikemukakan oleh Bloom di atas.
Dengan menganalisis taksonomi perilaku ini, guru akan dapat menentukan dan
menitikberatkan bentuk dan jenis pembelajaran yang akan dikembangkan,
apakah seorang guru hendak menitikberatkan pada pembelajaran kognitif,
afektif ataukah psikomotor.
Menurut Oemar Hamalik (2005) di dalam (Sudrajad, 2009) bahwa komponen-
komponen yang harus terkandung dalam tujuan pembelajaran, yaitu :
1. perilaku terminal,
2. kondisi-kondisi dan
3. standar ukuran.
Hamzah B. Uno (2008) di dalam (Sudrajad, 2009) mengemukakan tentang teknis
penyusunan tujuan pembelajaran dalam format ABCD :
A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan sasaran didik lainnya),
B = Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar),
C = Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan
dapat tercapai, dan
D = Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima)
8
![Page 9: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/9.jpg)
Menurut (Siswanto, 2008) tujuan belajar yang baik harus relevan dengan tujuan-
tujuan sebelumnya dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku (perubahan tingkah
laku).
Ada dua tingkat tujuan belajar menurut (Siswanto, 2008) yaitu umum/luas dan
khusus/spesifik atau TBU dan TBK. Sangat lazim bahwa tujuan belajar disebut juga
tujuan instruksional/pengajaran atau TIU dan TIK.
a. Tujuan Belajar Umum (TBU).
Tujuan ini bersifat umum dan luas, sehingga pencapaiannya tidak dapat diukur
secara' langsung karena tidak operasional/spesifik. TBU biasanya dirumuskan dalam
kata yang tidak operasional misalnya mahasiswa dapat memahami, menguasai,
merencanakan, membangun, menerapkan, mengevaluasi, menganalisa, mempercayai,
meyakini, mencintai. TBU berfungsi sebagai perantara untuk mencapai tujuan mata
kuliah. TBU disebut juga tujuan terminal (goal) dan dirumuskan dengan berorientasi
pada kemampuan internal yang harus dimiliki mahasiswa pada akhir kegiatan belajar
untuk pokok bahasan tertentu.
Contoh-contoh:
1. Pada akhir belajar mahasiswa akan dapat menerapkan prinsip-prinsip statis
tidak tertentu dalam perencanaan bidang teknik sipil sederhana/tunggal.
2. Pada akhir belajar mahasiswa akan dapat mematuhi semua tata tertib dan
peraturan keselamatan kerja di bengkel praktik kerja mesin.
3. Pada akhir belajar praktik mahasiswa akan dapat membuat gawang pintu
secara mandiri
b. Tujuan Belajar Khusus (TBK).
Tujuan Belajar Khusus (TBK) merupakan penjabaran dan perantara pencapaian
TBU. Dari sebuah TBU dapat di.iabarkan menJadi beberapa TBK. TBK disebut Juga
tujuan perantara (enabling objective). TBK merupakan perubahan tingkah laku hasil
belajar atau kemampuan aktual yang khusus/spesifik dan harus dapat ditampilkan
atau diunjukkerjakan (performance). Hasil TBK yang ditampilkan harus dapat diamati
dan diukur secara langsung oleh dosen/guru. Karenanya TBK harus dirumuskan
dengan kata kerja aktif dan operasional, misalnya membaca, menulis, menghitung,
menggambar, menyebutkan, menjelaskan, memilih, membongkar, memasang,
memotong, mengelas, merakit, menjahit, menghormati, menghemat, menepati,
menerima, merawat. Kriteria TBK yang baik antara lain seperti berikut:
1. Menggunakan kata kerja operasional khusus,
9
![Page 10: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/10.jpg)
2. Berbentuk tingkah laku yang dapat ditampilkan dan diamati,
3. Tiap TBK hanya mengandung satu tingkah laku,
4. Penampilan hasil belajar harus dapat diukur
Senanda dengan Hamzah B. Uno (2008) di dalam (Sudrajad, 2009) yang
mengemukakan tentang teknis penyusunan tujuan pembelajaran dalam format ABCD.
Mager (1975) di dalam (Siswanto, 2008) TBK harus memuat/mempunyai komponen-
komponen A, B, C dan D.
Audience = yaitu subyek belajar (siapa yang harus mencapai TBK itu? Misalnya:
mahasiswa, siswa, peserta latihan/penataran.
Behavior = merupakan tingkah laku khusus (berbentuk kata kerja aktif,
operasional dan spesifik).
Condition = yaitu kondisi yang dituntut pada saat subyek belajar
menampilkan/melakukan sesuatu sebagai hasil belajar. Misalnya harus bekerja
mandiri, tidak boleh membuka buku, boleh membuka buku, tidak boleh
menggunakan kalkulator, dengan alat-alat mesin, dengan alat-alat tangan,
diberikan bahan dan alat.
Degree = artinya derajat/tingkat hasil belajar baik kuantitas maupun kualitas.
Misalnya prosentase penguasaan paling rendah 80%, 85%, 90%, 95%, 100% )
sesuai dengan jenis pendidikan bidang profesi yang bersangkutan, kecepatan,
konsumsi waktu, memenuhi standar industri, tingkat ketelitian.
10
![Page 11: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/11.jpg)
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Tujuan Pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi
pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, yang dirumuskan dalam
bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
2. Perumusan tujuan pembelajaran menggunakan klasifikasi dengan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.
3. Di dalam merumuskan tujuan pembelajaran mencakup komponen : Audience,
Behavior, Condition, dan Degree.
11
![Page 12: MEMPERSIAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082412/548960e7b47959fd638b45ff/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Lapono, N. (2008). Bahan Ajar Cetak Belajar dan Pembelajaran SD 2 SKS. Departemen
Pendidikan Nasional: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi .
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Salirawati, D. (2005, Juni 14). Persiapan Pembelajaran. Jogjakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia.
Siswanto, B. T. (2008, Juli 31). PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN. Jogjakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Sudrajad, A. (2009, Agustus 30). Tujuan Pembelajaran sebagai Komponen Penting dalam
Pembelajaran. Retrieved Maret 03, 2013, from Wordpress:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/08/30/tujuan-pembelajaran-sebagai-
komponen-penting-dalam-pembelajaran/
12