mengapa dalam uji nyala digunakan kawat nikrom dan asam klorida

4
1. Mengapa dalam uji nyala digunakan kawat nikrom dan asam klorida?  Asam klorida (HCl) :  Dalam percobaan ini digunakan HCl untuk membersihkan kawat nikrom karena HCl dapat melarutkan pengotor-pengotornya /zat pengganggu yang mungkin menempel pada kawat nikrom sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat, sehingga kawat benar-benar bersih.  pembakaran HCl tidak memberikan warna sehingga tidak mempengaruhi atau mengganggu warna nyala logam alkali dan alkali tanah ketika diamati.  HCl digunakan untuk membuat sampel menjadi kental sehingga mudah menempel dalam kawat nikrom. 2. Mengapa digunakan garam-garam kloridanya?  Karena ketika dibakar, garam-garam klorida ini mampu mengeluarkan warna yang spesifik. 3. Cara melakukan uji nyala MembuatNyala Lampu Bunsen-Spiritus  Lubang tempat udara (O2) masuk ditutup rapat dengan cara memutar cincin pengamat  Korek api dinyalakan di mulut pipa Bunsen dan secara bersamaan kran pengatur keluarnya bahan bakar diputar dengan perlahan sehingga terjadi pembakaran  Cincin pengatur keluarnya udara diputar sehingga didapatkan nyala api yang tidak berwarna atau berwarna kebiruan  Identifikasi Kation Kawat nikrom dibersihkan terutama pada ujung kawat (sampel) dengan cara sebagai berikut. Ujung kawat nikrom dimasukkan ke dalam larutan HCl pekat dan selanjutnya dibakar dalam nyala api. Warna nyala yang dihasilkan dari pembakaran kawat ini diamai. Kawa nikrom telah bersih jika api tidak berwarna lagi saat dipanaskan.  Sebanyak satu gram sampel padat dari garam-garam klorida di atas ditempatkan dalam plat tetes. Beberapa tetes HCl pekat ditambahkan ke dalam sampel sehingga mengahasilkan sampel yang kental  Kawat nikrom yang sudah bersih ditempelkan bagian ujungya ke dalam sampel, selanjutnya dibakar dalam nyala api Bunsen pada daerah nyala yang sesuai. Dalam hal ini, garam-garam klorida dari golongan alkali akan lebih mudah atau cepat menguap bila dibandingkan garam-garam klorida dari golongan alkali tanah.  Akibatnya, uji ny ala api untu k garam-garam klo rida dari golon gan alkali (n atirum dan kalium) dipanaskan pada daerah oksidasi bawah. Daerah oksidasi bawah ini ditujukkan untuk zat-zat yang mudah menguap. Sedangkan untuk garam-garam

Upload: lukmanpratama

Post on 09-Oct-2015

640 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Uji Nyala

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Mengapa Dalam Uji Nyala Digunakan Kawat Nikrom Dan Asam Klorida

    1/4

    1. Mengapa dalam uji nyala digunakan kawat nikrom dan asam klorida?

    Asam klorida (HCl) :

    Dalam percobaan ini digunakan HCl untuk membersihkan kawat nikrom karena HCl

    dapat melarutkan pengotor-pengotornya /zat pengganggu yang mungkin menempel

    pada kawat nikrom sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat,

    sehingga kawat benar-benar bersih.

    pembakaran HCl tidak memberikan warna sehingga tidak mempengaruhi atau

    mengganggu warna nyala logam alkali dan alkali tanah ketika diamati.

    HCl digunakan untuk membuat sampel menjadi kental sehingga mudah menempel

    dalam kawat nikrom.

    2. Mengapa digunakan garam-garam kloridanya?

    Karena ketika dibakar, garam-garam klorida ini mampu mengeluarkan warna yang

    spesifik.

    3. Cara melakukan uji nyala

    MembuatNyala Lampu Bunsen-Spiritus

    Lubang tempat udara (O2) masuk ditutup rapat dengan cara memutar cincin

    pengamat

    Korek api dinyalakan di mulut pipa Bunsen dan secara bersamaan kran pengatur

    keluarnya bahan bakar diputar dengan perlahan sehingga terjadi pembakaran

    Cincin pengatur keluarnya udara diputar sehingga didapatkan nyala api yang tidak

    berwarna atau berwarna kebiruan

    Identifikasi Kation

    Kawat nikrom dibersihkan terutama pada ujung kawat (sampel) dengan cara sebagai

    berikut. Ujung kawat nikrom dimasukkan ke dalam larutan HCl pekat dan selanjutnya

    dibakar dalam nyala api. Warna nyala yang dihasilkan dari pembakaran kawat ini

    diamai. Kawa nikrom telah bersih jika api tidak berwarna lagi saat dipanaskan.

    Sebanyak satu gram sampel padat dari garam-garam klorida di atas ditempatkan

    dalam plat tetes. Beberapa tetes HCl pekat ditambahkan ke dalam sampel sehingga

    mengahasilkan sampel yang kental

    Kawat nikrom yang sudah bersih ditempelkan bagian ujungya ke dalam sampel,

    selanjutnya dibakar dalam nyala api Bunsen pada daerah nyala yang sesuai. Dalam

    hal ini, garam-garam klorida dari golongan alkali akan lebih mudah atau cepat

    menguap bila dibandingkan garam-garam klorida dari golongan alkali tanah.

    Akibatnya, uji nyala api untuk garam-garam klorida dari golongan alkali (natirum dan

    kalium) dipanaskan pada daerah oksidasi bawah. Daerah oksidasi bawah ini

    ditujukkan untuk zat-zat yang mudah menguap. Sedangkan untuk garam-garam

  • 5/19/2018 Mengapa Dalam Uji Nyala Digunakan Kawat Nikrom Dan Asam Klorida

    2/4

    klorida dari golongan alkali tanah (kalsium, stronsium, barium) di panaskan pada

    daerah peleburan yakni daerah nyala paling panas.

    Warna nyala yang ditimbulkan diamati dan dicatat

    Untuk mendapatkan data hasil pengamatan yang lebih baik, kaca kobalt, digunakan

    sebagai alat bantu untuk menyerap polutan cahaya Pengerjaan di atas dilakukan berulang-ulang sampai warna nyala yang diamati dapat

    diketahui kekhasannya secara jelas. Warna nyala yang didapat dibandingkan dengan

    yang tertera pada tabel di atas

    4. Kenapa suatu unsur ketika dilakukan uji nyala bisa menghasilkan warna nyala

    tertentu (khas)?

    Pada dasarnya, apabila suatu senyawa kimia dipanaskan, maka akan terurai

    menghasilkan unsur-unsur penyusunnya dalam wujud gas atau uap. Kemudian, atom-

    atom dari unsur logam tersebut mampu menyerap sejumlah energi tinggi (keadaantereksitasi). Pada keadaan energi tinggi, atom logam tersebut sifatnya tidak stabil

    sehingga mudah kembali ke keadaan semula (berenergi rendah) dengan cara

    memancarkan energi yang diserapnya dalam bentuk cahaya. Besarnya energi yang

    diserap atau yang dipancarkan oleh setiap atom unsur logam bersifat khas. Hal ini dapat

    ditujukkan dari wrna nyala atom-atom logam yang mampu meneyerap radiasi cahaya

    didaerah sinar tampak.

    5. Cara analisis kation dan anion selain dengan cara skema H2S

    UJI MANIK BORAKS Kawat nikrom dibersihkan pada bagian ujungnya (tempat sampel) menggunakan HCl

    pekat dan dibakar dalam nyala api Bunsen

    Ujung kawat nikrom dibengkokkan sehingga membentuk lubang sebesar kepala korek

    api

    Ujung kawat pada lampu Bunsen dipanaskan hingga memijar dan segera dimasukkan

    ke dalam serbuk boraks. Pemanasan dilanjutkan secara perlahan-lahan sehingga

    terjadi suatu mutu yang jernih seperti kaca

    Mutu yang terbentuk ini dalam keadaan panas dimasukkan ke dalam serbuk sampel

    yang dibuat halus dan dipanaskan. Mula-mula dipanaskan dalam nyala api reduksibawah lalu didinginkan, selanjutnya mutu dipanaskan lagi pada nyala api oksidasi

    bawah dan didinginkan

    Warna nyala yang ditimbulkan dalam keadaan panas dan dingin pada kedua daerah

    nyala ( nyala oksidasi dan reduksi) diamati

    Pengerjaan di atas dilakukan berulang-ulang sampai warna yang ditimbulkan dapat

    diamati secara jelas.

    UJI MANIK FOSFAT

    Cara pengujiannya serupa dengan manik boraks, hanya saja dalam uji ini yang

    digunakan adalah garam mikrokosmik, natrium ammonium hirogen fosfat tetrahidrat

    Na(NH2)HPO4.4H2O.

  • 5/19/2018 Mengapa Dalam Uji Nyala Digunakan Kawat Nikrom Dan Asam Klorida

    3/4

    UJI MANIK NATRIUM KARBONAT

    Manik natrium karbonat dibuat dengan cara melumerkan sedikit natrium karbonat dalam

    kawat platina dalam nyala Bunsen. Manik natrium karbonat berwarna putih dan buram.

    TES REDUKSI ARANG KAYU

    Tes dilakukan pada sebongkah arang kayu yang dikeruk membentuk rongga kecil.

    Cuplikan ditaruh didalam rongga dan dipanasi dalam nyala oksidasi dan garam kristal

    pecah.Pembakaran menandakan adanya zat pengoksidasi (NO3-, NO2-, ClO3-

    dsb).Cuplikan sering dicampur Na2CO3 anhidrat atau campuran lelehan nyala

    pereduksi.Reaksi awal terdiri dari pembentukan karbonat dari kation-kation dan garam

    alkali dari anion.Garam alkali diserap oleh arang yang berpori dan karbonat terurai

    menjadi oksida dan CO2.Oksida logam dapat terurai lebih lanjut/tereduksi menjadi

    logam atau tetap tidak berubah.

    Urutan Kemudahan direduksi:

    K,Na,Ba,Sr,Ca,Mg.Al,Mn,Zn,Cd,Fe,Co,Ni,Sn,Pb,Cu,As,Bi,Sb,Hg,Ag

    6. Apa itu kaca kobalt?

    Dalam uji nyala kaca kobalt digunakan sebagi alat bantu untuk menyerap cahaya.

    7. Na

    ma

    -

    na

    ma

    se

    ny

    aw

    adal

    am

    tex

    t

    bo

    ok

    ba

    ha

    sainggris

    Rumus molekul

    nama bahan

    Indonesia Inggris

    Pb(NO3)2 Plumbum (II) nitratPlumbum (II)nitrate

    ZnSO4 Seng sulfat ZinkSulfat

    Co(NO3)2 Kobalt nitrat Cobalt Nitrate

    Cr(NO3)3 Krom Nitrate

    CuSO4 Tembaga Sulfat Copper Sulfat

    BaCl Barium Clorida Barium Chloride

    C2H2O4 Asam Oksalat Oxalic Acid

    NaHCO3 Natrium bikarbonatSodiumbicarbonat

  • 5/19/2018 Mengapa Dalam Uji Nyala Digunakan Kawat Nikrom Dan Asam Klorida

    4/4

    Zn(NO3)2 Zink Nitrat Zinc Nitrate

    KI Kalium Iodida Pottasium Iodide

    Ba(OH)2 Barium Hidroksida Barium Hydroxide

    CKN Kalium Sianida Pottasium Cyanida

    KNO2 Kalium Nitrit Pottasium Nitrite

    NH4SCN Amonium TiosianatAmmoniumThiocyanate

    H8N2O8S2Peroksida AmmoniumSulfat

    Ammonium PeroxsiSulfate

    KNO3 Kalium Nitrat Pottasium Nitrate

    K2CrO4 Kalium Chromat Pottasium Chromate

    NaOH Natrium Hidroksida Sodium Hydroxide

    H3BO3 Asam borat Borid Acid

    NaCl Natrium Clorida Sodium Chloride

    I2 Yodium Iodine

    (NH4)2Co3 Amonium KarbonatAmmoniumCarbonate

    H2SO4 Asam Sulfat Sulfate Acid

    KNO3 Kalium Nitrat Pottasium Nitrate