mengapa orde baru gagal

19
PERAN SOEHARTO DALAM ORDE BARU I. PENDAHULUAN Dalam sejarah, Indonesia pernah menjadi suatu bangsa besar yang disegani dalam dunia Internasional. Hal ini tak mengherankan melihat adanya kemajuan pesat yang signifikan pada masa orde baru yang dikomandani presiden ke-2 RI yaitu Soeharto. Terutama pada bidang ekonomi serta industri pangan. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan perkapita rata- rata 4,3% pertahun dalam rentang waktu tahun 1965- 1988. Prestasi terbaik Soeharto adalah penurunan angka kemiskinan. Sejumlah ekonom memperkirakan, lebih dari 70% masyarakat Indonesia hidup dalam kemiskinan pada tahun 1970. Pada tahun 1990, angka tersebut menurun menjadi sekitar 15%. Di pertengahan tahun 1980-an, Soeharto dijuluki sebagai bapak pembangunan. Namun hidup seperti roda, kadang diatas kadang dibawah, begitupula dengan Indonesia. Setelah berada di puncak kejayaannya, Indonesia mengalami penurunan drastis terutama di bidang ekonomi. Diawali dengan masa berkecukupan hingga harus berjuang mati – matian untuk mendapatkan sesuap nasi. Hingga akhirnya tampuk 1

Upload: robert-salas

Post on 20-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

PERAN SOEHARTO DALAM ORDE BARUI. PENDAHULUANDalam sejarah, Indonesia pernah menjadi suatu bangsa besar yang disegani dalam dunia Internasional. Hal ini tak mengherankan melihat adanya kemajuan pesat yang signifikan pada masa orde baru yang dikomandani presiden ke-2 RI yaitu Soeharto. Terutama pada bidang ekonomi serta industri pangan. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan perkapita rata-rata 4,3% pertahun dalam rentang waktu tahun 1965-1988. Prestasi terbaik Soeharto adalah penurunan angka kemiskinan. Sejumlah ekonom memperkirakan, lebih dari 70% masyarakat Indonesia hidup dalam kemiskinan pada tahun 1970. Pada tahun 1990, angka tersebut menurun menjadi sekitar 15%. Di pertengahan tahun 1980-an, Soeharto dijuluki sebagai bapak pembangunan.

Namun hidup seperti roda, kadang diatas kadang dibawah, begitupula dengan Indonesia. Setelah berada di puncak kejayaannya, Indonesia mengalami penurunan drastis terutama di bidang ekonomi. Diawali dengan masa berkecukupan hingga harus berjuang mati matian untuk mendapatkan sesuap nasi. Hingga akhirnya tampuk kekuasaan Soeharto yang telah berjalan selama 32 tahun harus berakhir pada tahun 1998.

Pada tahun 1998, Soeharto dilengserkan oleh para mahasiswa dan masyarakat yang tidak puas akibat resesi ekonomi besar besaran. Masa orde baru berakhir dengan ketegangan dan menimbulkan torehan yang besar pada sejarah Indonesia. Terutama karena adanya kerusuhan, penjarahan dan pelecehan seksual yang terjadi pada Mei 1998 di berbagai daerah seperti Jawa tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Aceh, Sumatera utara,dll.

Berangkat dari kenyataan di atas maka, penulis membuat makalah ini untuk mencoba menjabarkan Peran Soeharto dalam orde baru. Akan tetapi karena keterbatasan sebagai pelajar yang tidak mengalami secara langsung masa orde baru, penulis akan membuat makalah ini dengan cara studi pustaka yang menggunakan tiga buku panduan yaitu Menyibak Tabir Orde Baru karya Jusuf Wanandi, Mengapa Orde Baru Gagal? Karya M.J. Kasiyanto, Sejarah Indonesia Modern karya M.C. Ricklefs. Penulis memakai ketiga buku ini dengan harapan bisa memberi beberapa sudut pandang para pakar serta pelaku masa orde baru disertai opini penulis sendiri. Penulis juga akan mencoba mengajak para pembaca untuk menelaah lebih dalam situasi pada masa orde baru sehingga pembaca mendapat gambaran akan situasi yang terjadi pada masa itu. Lengsernya presiden Soeharto diduga karena adanya desakan publik pada masa itu.Akan tetapi ada juga pandangan bahwa presiden Soeharto lengser karena dikhianati oleh orang kepercayaan nya (Wanandi,Jusuf.2012.hlm:382-383)Permasalahan ekonomi disebut sebagai salah satu faktor penyebab gagalnya orde baru. Permasalahan ekonomi yang merajalela pada saat itu adalah adanya inflasi yang mencapai 600%. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa perekonomian Indonesia bisa terpuruk setelah mengalami kemajuan pesat?

Pada bab I makalah ini, penulis akan terlebih dulu menjelaskan sosok Soeharto ,yaitu presiden yang menjabat pada masa orde baru. Penulis juga akan memaparkan gaya kepemimpinan beliau yang akan dikaitkan dengan kebijakan kebijakan yang dibuat pada masa itu pada bab II. Terutama kebijakan dalam segi ekonomi, politik dan sosial yang merupakan cikal bakal berakhirnya orde baru. Kemudian pada bab III, penulis akan mencoba memaparkan faktor faktor penyebab kegagalan masa orde baru berdasarkan gaya kepemimpinan dan pribadi pak Harto serta menganalisis dampak dampak dari kebijakan yang dibuat pada masa orde baru.II. PEMBAHASAN2.1. SOSOK SOEHARTOKetika membahas orde baru, nama Soeharto tak luput dari pikiran semua orang. Soeharto merupakan seorang sosok pemimpin besar yang berkuasa pada masa orde baru. Maka, pada bab ini penulis akan mencoba untuk menjabarkan sosok Soeharto pada awal hidupnya hingga masa kepemimpinannya.

2.1.1. MENGENAL SOEHARTOKetika membahas masa orde baru, umumnya orang akan berpikir akan satu nama yaitu Soeharto. Beliau adalah pemimpin pada masa orde baru yang terkenal dengan gaya kepemimpinan tangan besi. Seringkali orang mengira nya beliau adalah seorang diktator yang tak berperasaan dan sering melanggar hak asasi manusia. Namun marilah kita melihat lebih dalam sosok salah satu pemimpin besar Indonesia.Pria dengan sapaan pak Harto yang lahir di Yogyakarta pada 8 Juni 1921 merupakan anak seorang petani bernama Kertosudiro. Meski memiliki keterbatasan ekonomi, namun Soeharto sempat mengenyam pendidikan hingga SMA, hingga akhirnya masuk ke sekolah Bintara dan menjadi anggota TNI pada tahun 1945. Karir Soeharto terus menanjak hingga akhirnya resmi dilantik menjadi presiden pada tahun 1968. ( Soeharto. http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto.2015.)2.1.2. PRIBADI PAK HARTO

Diktator ,KKN, pelanggar HAM berat. Kata kata itulah yang muncul ketika kita menggambarkan Pak Harto. Namun beliau tidak sepenuhnya seperti yang dibayang kan orang orang. Menurut orang disekitar Pak Harto seperti Ali Moertopo dan Jusuf Wanandi, pak Harto adalah seorang yang pintar. Mereka mengatakan bahwa karena kepintaran nya beliau mampu mempengaruhi orang banyak. (Wanandi,Jusuf.2012. Menyibak Tabir Orde Baru. Hlm:135)

Kegigihan beliau pun patut kita acungi jempol. Hal ini terlihat dari rekam jejak beliau dimana hanya dalam 17 tahun beliau mampu menyelesaikan sekolah kebintaraannya hingga mendapat pangkat mayjen (mayor Jendral).Hingga akhirnya pada 1968 karena situasi politik beliau diangkat menjadi presiden.selama menjabat sebagai presiden, Soeharto memiliki pribadi yang was was dan tidak mudah percaya pada orang. Hal ini tidak mengherankan, melihat banyaknya orang pintar serta kaum cendekiawan yang berada di sekelilingnya. Akan tetapi walaupun pak Harto adalah orang yang tidak percaya diri, beliau memiliki sebuah kumpulan orang yang ia percayai menjadi penasihat. Kumpulan ini disebut CSIS yang tugasnya adalah memberi penilaian dan saran mengenai kebijakan Indonesia. (Wanandi,Jusuf.2012. Menyibak Tabir Orde Baru. Hlm:235)Menurut Jusuf Wanandi di bukunya yang berjudul Menyibak Tabir Orde Baru, gaya kepemimpinan pak Harto sangat Jawa. Hal ini dikarenakan beliau hidup dan dibesarkan di sekolah rakyat sehingga pengaruh desa masih sangat kuat. Kemudian setelah mengenyam pendidikan di sekolah bintara membentuk pribadi militer yang keras kepala, disiplin dan kuat. Menurut beberapa orang terdekat beliau, ia adalah orang yang tertutup sehingga setiap langkahnya tidak dapat ditebak.

2.2. KEBIJAKAN DI ERA SOEHARTO MEMIMPINPada bagian ini akan dibahas kebijakan di berbagai bidang selama Soeharto memimpin Indonesia. Bidang yang diambil adalah ekonomi, social,politik, serta politik luar negeri dengan harapan bisa memberikan gambaran gaya kepemimpinan Soeharto

Ciri yang paling menonjol yang membedakan kepemimpinan Ir. Soekarno dan Jenderal Soeharto adalah Soeharto terlalu mementingkan pembangunan politik,sedang Soeharto terlalu mementingkan pembangunan ekonomi dan sosial RI (M.J.Kasiyanto. Mengapa Orde Baru Gagal?.1999.hlm:2)

2.2.1. KEBIJAKAN EKONOMIPada masa orde baru pembangunan ditekankan 2 sektor yaitu sektor ekonomi dan sosial. Menurut Soeharto, Rakyat akan berpihak pada pemerintah apabila perut mereka kenyang. Maka berbagai program kerja yang dibuat mengacu pada usaha peningkata ekonomi pada masa itu. Cara pak Harto ini menuai hasil yang memuaskan. Pendapatan Domestik Bruto pada tahun 1971-1981 mencapai 7,7% dan tidak pernah berada di bawah 5%. Indonesia pun pernah menjadi swasembada pangan dan mampu memenuhi kebutuhan makanan pokok terutama beras se-Asia Tenggara pada tahun 1985 dan pada tahun itu pula Indonesia mendapat penghargaan dari FAO. (M.C.Ricklefs. 2008.Sejarah Indonesia Modern. Hlm:626)

Program yang paling signifikan dalam memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah REPELITA (rencana pembangunan lima tahun) yang bertujuan sebagai berikut :

Untukmeningkatkantarafhiduprakyatdansekaligusmeletakkandasar-dasarbagipembangunandalamtahapberikutnya.

terciptanyamasyarakatyangadildanmakmurberdasarkan PancasiladanUUD1945.

Stabilitasnasionalyangsehatdandinamis

Pemerataan pembangunan dan hasil hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2.2.2. KEBIJAKAN SOSIALKetersediaan pakan memang penting untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Akan tetapi Soeharto juga berpendapat bahwa jumlah penduduk mempengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu dibuatlah program keluarga berencana dengan tujuan menekan angka pertumbuhan. Program ini memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi karena berhasil menekan angka pertumbuhan penduduk hingga mencapai 1,97% di bawah Filipina ,Malaysia,atau India. (Ricklefs,M.C. 1999.Sejarah Indonesia Modern. hlm. 634)

2.2.3. KEBIJAKAN POLITIKPada masa orde baru ada beberapa kebijakan politik yang dibuat oleh Soeharto. Kebijakan politik pertama ialah pembasmian PKI. Hal ini membuat para masyarakat cukup mengembalikan kepercayaan masyarakat pada pemerintah.

Adapula kebijakan pembuatan kabinet pembangunan. Sepeti yang kita ketahui, masa orde baru lebih ditekankan pada pembangunan nasional. Maka dibentuklah kabinet Ampera dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi Darma Kabinet Ampera yaitu untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk menciptakan stabilitas politik, pemerintah Orde Baru memberikan peran ganda kepada ABRI, yaitu peran Hankam dan sosial. Peran ganda ABRI ini kemudian terkenal dengan sebutan Dwi Fungsi ABRI. Timbulnya pemberian peran ganda pada ABRI karena adanya pemikiran bahwa TNI adalah tentara pejuang dan pejuang tentara. Kedudukan TNI dan POLRI dalam pemerintahan adalah sama. di MPR dan DPR mereka mendapat jatah kursi dengan cara pengangkatan tanpa melalui Pemilu.

2.2.4. KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI

Kebijakan luar negeri pertama yang dilakukan Soeharto adalah masuk kembalinya Indonesia ke PBB pada tahun 1966 setelah keluar pada era Soekarno pada 1965. Selain memperbaiki hubungan dengan PBB, Indonesia juga merestorasi hubugan dengan Singapura dan Malaysia yang sempat bertikai pada orde lama. Maka dibuka kembali lah hubungan bilateral antara Indo-Malay dan Indo-Sing.

Selain itu, Soeharto juga melakukan kerja sama Bilateral dengan negara negara Barat khususnya Amerika, Eropa untuk membantu memulihkan perekonomian Indonesia dengan cara meminjam sejumlah dana yang akan digunakan untuk menstabilkan nilai rupiah akibat inflasi pasca-orde lama.

Penghargaan dari FAO kepada Indonesia membuat pak Harto merasa bangga akan Indonesia. Maka semenjak tahun 1985 itu pak Harto mulai terbuka terhadap dunia internasional. Beliau pun mulai hadir pada pertemuan pertemuan pada kepala negara seperti KTT. Padahal seperti yang kita ketahui, Indonesia selama 20 tahun pertama pemerintahan orde baru sangatlah terutup dan tidak aktif dalam pergaulan internasional. (Wanandi,Jusuf. 2012. Menyibak Tabir Orde Baru. Hlm:366-367)2.3. BERAKHIRNYA ORDE BARUBerdasarkan penjabaran diatas diketahui bahwa masa orde baru, Soeharto lebih mengedepankan kebijakan ekonomi dan sosial. Semua mengarah pada pembangunan nasional sehingga pada masa orde baru dapat dikatakan mengalami kesuksesan. Akan tetapi setelah 32 tahun Soeharto berkuasa di Indonesia, pada tahun 1998 Indonesia mengalami pergolakan yang disebabkan oleh resesi ekonomi dan diperparah oleh KKN , politik sentralistik, serta kepemimpinan otoriter.Perbaikan kesejahteraan dan pendidikan yang dilakukan rezim, sebagaimana perkembangan ekonomi, lebih terkonsentrasi di Indonesia bagian Barat , terutama pulau Jawa. (Ricklefs,M.C.Sejarah Indonesia Modern.1999.hlm: 634.)2.3.1. SEGI POLITIKBeranjak dari kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada masa orde baru, sistem yang dianut adalah sentralistik. Dimana pembangunan dialihkan bagi pemerintahan pusat yang berada di Indonesia bagian Barat khususnya pulau Jawa. seluruh kekayaan daerah dialihkan bagi pusat. Hal inilah yang menimbulkan kecemburuan dari daerah daerah diluar pulau Jawa. Maka tak mengherankan apabila terjadi pemberontakan di berbagai daerah yang mengancam stabilitas negara.

Pada akhir kekuasaan pak Harto pada Mei 1998, terjadi kerusuhan yang diawali dengan penembakan mahasiswa Trisakti kemudian diikuti dengan meningkatnya tensi di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini membuat pertahanan dan keamanan Indonesia rapuh. Pemberontakan terjadi dimana mana, rakyat menginginkan reformasi. Kemudian disusul pula lah terjadinya pelecehan terhadap masyarakat etnis Tionghoa yang memperparah keadaan.

Hingga akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto resmi mengundurkan diri dari jabatan dan digantikan oleh B.J Habibie. Dengan lengsernya Soeharto dan naiknya B.J. Habibie, maka menandai bahwa berakhirnya masa orde baru dan dimulainya masa reformasi.2.3.2. SEGI EKONOMIPada masa orde baru, program kerja yang dibuat oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berhasil. Akan tetapi yang masyarakat tidak ketahui adalah untuk membuat program kerja jangka panjang (REPELITA) membutuhkan dana yang cukup besar dan situasi ekonomi Indonesia pada masa itu tidak memungkinkan untuk Indonesia membiayai sendiri program kerja nya. Maka Indonesia pun terpaksa meminjam dana dalam bentuk dollar kepada IMF.

Pada akhir masa orde baru krisis ekonomi besar besaran melanda Indonesia. Pemerintah tidak mampu mempertahankan stabilitas ekonomi pada masa itu. Pada penghujung tahun 1996 nilai rupiah pun merosot terhadap dolar, sehingga utang luar negeri pun berlipat ganda. Pemerintah mengupayakan pelunasan hutang luar negeri dengan mencetak uang. Namun hal ini justru memperparah keadaan dengan inflasi yang dikatakan lebih parah dibandingkan orde lama. Kesejahteraan masyarakat menurun drastis.2.3.3. KKNKKN (korupsi Kolusi Nepotisme). Tak dapat dibantah bahwa Soeharto melakukan tindak korupsi selama ia berkuasa sebagai presiden. Beliau merampas apa yang menjadi hak rakyat dan ia masukkan ke dalam rekening pribadinya dan ia salurkan untuk kepentingan kepentingan pribadinya.

Soeharto memang sangat memperhatikan proyek proyek ekonomi dan keuangan negara karena ia ingin menentukan sendiri siapa diantara putra putri dan para cukongnya yang mendapatkan proyek tertentu (Wanandi,Jusuf. Menyibak Tabir Orde Baru.2012.hlm:316)Kesalahan yang terutama dilakukan pada dekade terakhir masa pemerintahannya, ketika korupsi,kolusi,dan nepotisme sudah merusak pemerintahan dan memperparah krisis keuangan. (Wanandi,Jusuf. Menyibak Tabir Orde Baru.2012. Hlm:360)

Dari kutipan - kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Soeharto memang melakukan politik KKN terutama dengan keluarganya. Maka tak mengherankan apabila kekayaan keluarga Soeharto tak akan habis. Namun hal ini pula yang menyebabkan terjadinya krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah terutama terhadap Soeharto2.3.4. KEPEMIMPINAN YANG OTORITERApabila kita belajar sejarah, kalimat petrus (penembak misterius) tidak akan asing lagi. Petrus ini merupakan suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Suharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "petrus" (penembak misterius).

Ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Ini supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampaui batas sehingga masyarakat merasa tidak merasa nyaman tinggal dinegaranya sendiri. (Dwipayana,G.,Ramadhan,K.H.Soeharto: Pikiran ,Ucapan,dan Tindakan Saya.1982.hlm:389)

Tindakan adanya petrus ini memang berhasil menekan kejahatan hingga 90%. Akan tetapi hal ini merupakan pelanggaran HAM. Terlebih lagi karena seringkali jenazah ditinggalkan saja di tengah jalan sebagai peringatan kepada yang lain untuk tidak melakukan kejahatan. Hal inilah yang membuat masyarakat bungkam dan tidak berani memprotes pemerintahan pak Harto.Tindakan pelanggaran HAM tak hanya melalui pembunuhan. Akan tetapi ribuan orang yang dianggap melakukan kudeta juga ditangkap dan dipenjara tanpa melalui proses pengadilan. Hal ini menuai kritik dunia Internasional terhadap tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan Indonesia 2.3.5. MINIMNYA PENDIDIKAN MASYARAKAT INDONESIATujuan utama dari pendidikan yang benar adalah terciptanya kecerdasan-karakter manusia (Anonim). Pendidikan merupakan suatu landasan dalam terciptanya karakter serta kecerdasan manusia. Maka pentinglah pendidikan ditanamkan sejak dini, namun pada kenyataannya pada masa orde baru, pada tahun 1973 sekitar 8,9 juta (43%) penduduk Indonesia tidak berpendidikan. Pada tahun itu pula jumlah penduduk yang duduk di perguruan tinggi hanya 0,25% (329.300).Hal ini menunjukkan betapa sedikitnya penduduk yang merupakan kaum terdidik. (Ricklefs,M.C.,1999,Sejarah Indonesia Modern, Hlm.591) Minimnya pendidikan masyarakat terutama masyarakat di desa menyebabkan para kaum tak terdidik sulit mendapatkan pekerjaan di bidang Industri.Hal ini dikarenakan Indonesia sedang mengalami globalisasi besar besaran. Globalisasi ini tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Dengan kondisi tersebut, rakyat Indonesia tidak siap dalam mengalami globalisasi. Maka terjadilah kesenjangan sosial dimana yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.III. KESIMPULANSelama masa orde baru Indonesia mencapai masa kejayaannya. Pembangunan nasional pun mengalami kemajuan terutama di bidang ekonomi dan sosial. Hal ini terlihat dengan pengahargaan yang diberikan oleh FAO kepada Indonesia karena keberhasilan swasembada pangan. Tak hanya itu, kepemimpinan Soeharto mampu menekan angka pertumbuhan penduduk dengan program KB.Akan tetapi setelah 32 tahun, presiden Soeharto dilengserkan oleh massa. Hal ini dikarenakan tidak mampunya pemerintahan Soeharto mengatasi resesi ekonomi yang terjadi. Sebab lain adalah karena selama masa pemerintahannya beliau memimpin secara otoriter dan menjadikan ABRI sebagai tameng kekuasaannya. Belum lagi politik sentralistik dan KKN yang merajalela selama masa itu memperparah keadaan sehingga masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap beliau.

Maka makalah ini dibuat dengan harapan para pembaca dapat mengambil sisi positif dari masa orde baru dan menghindari yang negatif agar di kemudian hari tidak terulang. Penulis juga ingin meminta maaf apabila ada kesalahan tulis dan meminta pemakluman sidang pembaca apabila ada kekurangan.DAFTAR PUSTAKASUMBER PUSTAKADwipayana,G.,Ramadhan,K.H.Soeharto: Pikiran ,Ucapan,dan Tindakan Saya.1982. Jakarta: PT Citra Kharisma Bunda\Kasiyanto,M.J.,Mengapa Orde Baru Gagal?.1999.Jakarta: Yayasan Tri Mawar.

Ricklefs, M. C.,Sejarah Indonesia Modern 1200-2008.2008.Jakarta: Serambi.

Wanandi,Jusuf. Menyibak Tabir Orde Baru. 2012. Jakarta:Kompas Gramedia.

SUMBER INTERNET

http://sharescienceblog.wordpress.com/2012/11/16/makalah-faktor-faktor-dan-kronologi-jatuhnya-pemerintahan-orde-baru/https://arikhamid.wordpress.com/tag/kebijakan-ekonomi-orde-baru/ CSIS: centre for strategic and international studies

PKI: Partai komunis Indonesia

FAO : Food and Agriculture Organization

IMF: International Monetary Fund

113