mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak …
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
9
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK
MELALUI BERMAIN PUZZLE DI PAUD QUR’ANI NURUL ILMI
GAMPONG REUDEUP KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR
Fadhliana Zahra1, Fakhriah2, Yuhasriati3
1,2,3Jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh, Indonesia
e-mail1:[email protected], email2: [email protected]
email3: [email protected]
Zahra, Fadhliana. 2018. Developing Intelligence of Children Intrapersonal through Play
puzzle in Paud Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Aceh Besar Montasik
District. . Essay. Department of Early Childhood Teacher Education. Faculty of
Teacher Training and Education. Syiah Kuala University.
Supervisor:
(1) Dra. Fakhriah, M.Pd (2) Dra. Yuhasriati, M.Pd
ABSTRACT
Keywords : Intelligence, Intrapersonal, Play, Puzzle
Intrapersonal intelligence is a person's ability to understand himself. Intrapersonal
intelligence can be developed through puzzle play. Puzzle is a game consisting of pieces of
one particular image. intrapersonal intelligence that is developed through playing puzzles,
namely the ability to be responsible and the ability to obey the rules. The formulation of the
problem in this study is whether children's intrapersonal intelligence can develop through
puzzle-playing activities at the PAUD Qur'ani Nurul Ilmi Reudeup Village Montasik District,
Aceh Besar. The purpose of this study was to determine the development of intrapersonal
intelligence of children through playing puzzles in the PAUD Qur'ani Nurul Ilmi Reudeup
Village, Montasik District, Aceh Besar. The research approach used is a qualitative approach
using the experimental method. The subjects of this study were 5 children aged 4-5 years, all
of whom were male. Data collection techniques used were the initial observation (pretest) and
final observation (posttest). The initial observation is carried out before the treatment is given
using a media puzzle and the final observation is carried out after the treatment is given. The
results of the study showed that 4 out of 5 people were capable of being responsible, and the
ability to obey the rules reached a value of 3 out of 4 values, namely with the statement of
DAE (Developing According to Expectations). Thus the intrapersonal intelligence of children
aged 4-5 years in the PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup, Montasik Subdistrict,
Aceh Besar Regency can develop through puzzle play.
Abstrak: Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang dalam memahami dirinya
sendiri. Kecerdasan intrapersonal dapat dikembangkan melalui bermain puzzle. Puzzle adalah
permainan yang terdiri atas kepingan-kepingan dari satu gambar tertentu. kecerdasan
intrapersonal yang dikembangkan melalui bermain puzzle yaitu kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam mentaati peraturan. Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah apakah kecerdasan intrapersonal anak dapat berkembang melalui
kegiatan bermain puzzle di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
10
Montasik Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan
kecerdasan intrapersonal anak melalui bermain puzzle di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi
Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Aceh Besar. Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini
berjumlah 5 orang anak berusia 4-5 tahun, yang keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi awal (pretest) dan Observasi
akhir (posttest). Observasi awal dilaksanakan sebelum diberikannya perlakuan (treatment)
dengan menggunakan media puzzle dan observasi akhir dilaksanakan setelah diberikannya
perlakuan (treatment). Hasil dari penelitian menunjukkan 4 dari 5 orang subjek kemampuan
dalam bertanggung jawab, dan kemampuan dalam mentaati peraturan mencapai nilai 3 dari 4
nilai yaitu dengan keterangan BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Dengan demikian
kecerdasan intrapersonal anak usia 4-5 tahun di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong
Reudeup Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dapat berkembang melalui bermain
puzzle.
Kata Kunci: Kemampuan, Interpersonal, Bermain, Puzzle
PENDAHULUAN
Anak Usia Dini (AUD) adalah anak
yang memiliki rentang usia 0-6 tahun.
Anak Usia dini disebut juga dengan golden
age atau usia keemasan. Anak usia dini
disebut golden age karena pertumbuhan
sel jaringan otak anak sedang berkembang
dengan pesatnya. Pernyataan ini didukung
oleh teori Benyamin S. Bloom (Priyanto,
2014:41) seorang ahli pendidikan dari
universitas Chicago Amerika Serikat
mengemukakan bahwa pertumbuhan sel
jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun
mencapai 50% hingga usia 8 tahun
mencapai 80%, maka dari itu anak usia
dini disebut golden age (usia keemasan).
Ketika dalam usia keemasan inilah yang
akan mempengaruhi kehidupan manusia
untuk kedepannya, karena pada masa emas
ini semua aspek perkembangan seperti
nilai agama dan moral, seni, bahasa,
kognitif, fisik motorik, dan sosial-
emosional dapat berkembang.
Karena masa-masa usia keemasan
inilah anak usia dini membutuhkan
pendidikan yang optimal dengan
mengikuti pembelajaran di lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
PAUD adalah sebuah lembaga pendidikan
yang dilakukan sebelum anak
menempatkan dirinya pada pendidikan
dasar. Praktisi pendidikan khususnya
dalam bidang PAUD sangat berkewajiban
untuk mengembangkan berbagai macam
kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki
oleh anak. Kecerdasan (Intellegence)
secara umum adalah kemampuan mental
seseorang secara umum yang digunakan
untuk belajar dan memanipulasi
lingkungan, serta kemampuan berpikir
secara abstrak (Bainbridge, Yaumi &
Ibrahim, 2013:9).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
11
Berbicara mengenai kecerdasan,
ada seorang psikologi, dan tokoh
pendidikan ternama yang bernama Howard
Gardner yang menemukan teori multiple
intellegence atau kecerdasan jamak.
Gardner (Yaumi & Ibrahim, 2013:11)
menemukan 8 macam kecerdasan jamak
yaitu: (a). Kecerdasan Verbal Linguistik.
(b). Kecerdasan Logis-Matematik. (c).
Kecerdasan Visual-Spasial. (d).
Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik. (e).
Kecerdasan Berirama-Musik. (f).
Kecerdasan Intrapersonal. (g). Kecerdasan
Interpersonal. (h). Kecerdasan Naturalistik.
Dari delapan kecerdasan diatas, peneliti
ingin membahas lebih jauh lagi mengenai
kecerdasan intrapersonal.
Suyadi (2010:174) yang
mengatakan bahwa “kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan
memahami diri sendiri dan bertanggung
jawab atas kehidupannya sendiri”.
kecerdasan intrapersonal dapat kita pahami
bahwa seorang anak yang memiliki
kecerdasan intrapersonal yang baik dapat
memahami dirinya sendiri dengan cara
memperlakukan dirinya dengan baik dan
dapat bertanggung jawab atas
kehidupannya. Kecerdasan intrapersonal
dapat disebut juga dengan kemampuan
sosial-emosional, hal ini dapat kita lihat
dari Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak (STPPA) bagian
kemampuan sosial-emosional yang salah
satu pointnya adalah, rasa tanggung jawab
untuk dirinya sendiri dan orang lain, dan
mau untuk mentaati peraturan. Kecerdasan
intrapersonal dapat dikembangkan melalui
bermain puzzle. Suyadi (2010 :313)
mengatakan bahwa.
Puzzle dapat menumbuhkan
kecerdasan matematis-logis,
linguistik, visual, intra, dan
interpersonal. Merangkai puzzle
dengan jumlah potongan yang
sesuai dengan usia anak
misalnya, anak pada usia 2-3
tahun, potongan puzzlenya tidak
lebih dari 4 biji; anak usia 3-4
tahun potongan puzzlenya tidak
lebih dari 5 biji; dan untuk anak
TK (4-5 tahun) potongan
puzzlenya tidak lebih dari 6 biji.
Selanjutnya peneliti ingin
mengemukakan kriteria dari kecerdasan
intrapersonal atau dalam STPPA disebut
dengan kemampuan sosial-emosional.
Kemampuan sosial-emosional anak
menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor
137 tahun 2014 Standar Isi Tentang
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)
usia 4-5 tahun adalah:
(1). Rasa tanggung jawab untuk
diri sendiri dan orang lain: (a).
Menjaga diri sendiri dari
lingkungannya. (b). Menghargai
keunggulan orang lain. (c). Mau
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
12
berbagi, menolong dan
membantu teman. (2). Perilaku
prososial : (a). Menunjukkan
antusiasme dalam melakukan
permainan kompetitif secara
positif. (b). Mentaati aturan
yang berlaku dalam suatu
permainan. (c). Menghargai
orang lain. (d). Menunjukkan
rasa empati.
Berdasarkan kriteria yang
dikemukakan oleh PERMENDIKBUD
anak usia 4-5 tahun di PAUD Qur’ani
Nurul Ilmi kecerdasan intrapersonalnya
harus lebih diasah lagi seperti kecerdasan
intrapersonal anak usia 4-5 tahun yang
berjumlah 5 orang anak berupa tanggung
jawab seperti (a) anak mau mengerjakan
tugasnya, (b) anak mampu menjaga alat
bermainnya masing-masing, (c) anak mau
membereskan alat bermainnya. Selain dari
bertanggung jawab peneliti juga ingin
melihat kemampuan anak dalam mentaati
peraturan seperti (a) Anak mau mendengar
perkataan guru, (b) anak mau mendengar
intruksi guru, (c) anak tidak mengganggu
teman. Indikator kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturan perlu dibina sejak usia
dini karena pada masa- masa pesat
perkembangannya untuk modal kehidupan
masa depannya. Oleh karena itu perlu
dilakukan pembelajaran pada anak usia
dini yang memungkinkan terjadi
perkembangan kecerdasan intrapersonal
anak-anak tersebut. Salah satu cara yang
dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
puzzle.
Berdasarkan teori di atas dapat kita
ketahui bahwa kecerdasan intrapersonal
sangat penting dikembangkan dalam diri
anak, karena bila anak memiliki
kecerdasan ini ia akan lebih memahami
dirinya sendiri, dan mampu untuk
memotivasi dirinya sendiri. Salah satu cara
agar kita dapat mengembangkan
kecerdasan intrapersonal adalah dengan
menggunakan permainan puzzle. Peneliti
yang sudah merencanakan indikator apa
saja yang ingin dikembangkan kepada
anak usia 4-5 tahun yaitu kemampuan anak
dalam bertanggung jawab dan kemampuan
anak dalam mentaati peraturan. Di sini
anak akan diajarkan dan dibiasakan
bagaimana cara bertanggung jawab dan
bagaimana anak harus mentaati peraturan
dengan menggunakan media puzle.
Harapan terbesar dari peneliti adalah
dengan dilakukannya penelitian dengan
menggunakan media puzzle rasa tanggung
jawab dan mentaati peraturan anak usia 4-
5 tahun di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi dapat
berkembang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, dan menggunakan
metode penelitian eksperimen. Desain
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
13
yang digunakan dalam penelitian adalah
one group pretest posttest design.
Penelitian ini dilakukan di PAUD Qur’ani
Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan
Montasik Aceh Besar. Sumber data dalam
penelitian ini adalah anak yang berusia 4-5
tahun. Subjek penelitian di PAUD Qur’ani
Nurul Ilmi berjumlah 5 orang anak. Objek
yang ditangani adalah kecerdasan
intrapersonal di PAUD Qur’ani Nurul
Ilmi. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi awal
(pretest) dan observasi akhir (posttest).
Tabel Lembar Observasi Awal (pretest)
Mengembangkan kecerdasan Intrapersonal dan
Tabel Lembar Observasi Akhir (posttest).
No Indikator
yang
diamati
Skor Deskripsi
1 Kemamp
uan anak
dalam
bertangg
ung
jawab
4 Anak mau
mengerjaka
n tugasnya
Anak
mampu
menjaga
alat
bermainnya
Anak mau
memberesk
an alat
bermainnya
3 Anak mau
mengerjaka
n tugasnya
Anak
mampu
menjaga
alat
bermainnya
2 Anak mau
mengerjaka
n tugasnya
1 Anak belum
mampu
mencapai 3
deskripsi
dari
kemampuan
dalam
bertanggung
jawab
2 Kemamp
uan
dalam
mentaati
peraturan
4 Anak mau
mendengar
perkataan
guru
Anak mau
mendengar
intruksi
guru
Anak tidak
menggangg
u teman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
14
3 Anak mau
mendengar
perkataan
guru
Anak mau
mendengar
intruksi
guru
2 Anak mau
mendengar
perkataan
guru
1 Anak belum
mencapai 3
deskripsi dari
indikator
kemampuan
dalam
mentaati
peraturan
Keterangan:
4: Berkembang Sangat Baik (BSB)
3: Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
2: Mulai Berkembang (MB)
1: Belum Berkembang (BB)
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini sudah
disesuaikan dengan model alur Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2012:337) yaitu
Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian
Data (Data Display), Penarikan
Kesimpulan (Verification).
HASIL PENELITIAN
Observasi Awal (pretest)
dilaksanakan pada hari senin tanggal
26/Juli/2018 dengan melakukan kegiatan
menulis yang dilakukan oleh guru dikelas
TK A di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi.
Adapun rincian hasil dari penelitian
Observasi Awal (pretest) sebagai berikut:
AAA kemampuan dalam bertanggung
jawab mendapatkan nilai 2 dan memiliki 1
deskripsi yaitu AAA mau mengerjakan
tugasnya. Kemampuan dalam mentaati
peraturannya AAA mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. MAS kemampuan
dalam bertanggung jawabnya
mendapatkan nilai 2 dan memiliki 1
deskripsi yaitu MAS mau mengerjakan
tugasnya. MAS Kemampuan dalam
mentaati peraturannya mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. MRR kemampuan
dalam bertanggung jawabnya
mendapatkan nilai 1 dan belum
berkembang dan kemampuan dalam
mentaati peraturannya mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. MRA kemampuan
dalam bertanggung jawab mendapatkan
nilai 1 dan belum berkembang dan
kemampuan dalam mentaati peraturannya
mendapatkan nilai 1 dan belum
berkembang. ZK kemampuan dalam
bertanggung jawabnya mendapatkan nilai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
15
2 dan memiliki 1 deskripsi yaitu ZK mau
mengerjakan tugasnya. Kemampuan dalam
mentaati peraturan ZK mendapatkan nilai
3 dan memiliki 2 deskripsi yaitu ZK mau
mendengarkan intruksi guru, dan ZK tidak
mengganggu teman.
Selanjutnya, setelah observasi awal
(pretest) peneliti memberikan perlakuan
(treatment) sebanyak 3 kali dengan
menggunakan media puzzle. Adapun
rincian hasil dari pemberian perlakuan
(treatment).
Pemberian perlakuan (treatment)
yang pertama dilaksanakan pada hari
Senin Tanggal 30/ Juli/ 2018. Adapun
rincian hasil dari pemberian perlakuan 1
yaitu sebagai berikut: Subjek AAA
kemampuan dalam bertanggung jawab
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
AAA mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mendengar
perkataan guru, dan AAA tidak
mengganggu teman. MAS kemampuan
dalam bertanggug jawabnya mendapatkan
nilai 3 dan memiliki 2 deskripsi yaitu
MAS sudah mau mengerjakan tugas, dan
mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
MAS mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu MAS mau mendengar
perkataan guru, dan tidak mengganggu
teman. MRR kemampuan dalam
bertanggung jawab mendapatkan nilai 3
dan memiliki 2 deskripsi yaitu MRR mau
mengerjakan tugas, dan mau menjaga alat
bermain. MRA kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturan mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. ZK kemampuan
dalam bertanggung jawabnya
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermain.
Kemampuan dalam mentaati peraturan ZK
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mendengar
perkataan guru, dan ZK tidak mengganggu
teman.
Pemberian perlakuan (treatment)
yang kedua dilaksanakan pada hari Rabu
Tanggal 01/ Agustus/ 2018. Adapun
rincian hasil dari pemberian perlakuan 2
yaitu sebagai berikut: Subjek AAA
kemampuan dalam bertanggung jawab
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
AAA mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mendengar
perkataan guru, dan AAA tidak
mengganggu teman. MAS kemampuan
dalam bertanggug jawabnya mendapatkan
nilai 3 dan memiliki 2 deskripsi yaitu
MAS sudah mau mengerjakan tugas, dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
16
mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
MAS mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu MAS mau mendengar
perkataan guru, dan tidak mengganggu
teman. MRR kemampuan dalam
bertanggung jawab mendapatkan nilai 3
dan memiliki 2 deskripsi yaitu MRR mau
mengerjakan tugas, dan mau menjaga alat
bermain. MRA kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturan mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. ZK kemampuan
dalam bertanggung jawabnya
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermain.
Kemampuan dalam mentaati peraturan ZK
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mendengar
perkataan guru, dan ZK tidak mengganggu
teman.
Pemberian perlakuan (treatment)
yang ketiga dilaksanakan pada hari Kamis
Tanggal 02/ Agustus/ 2018. Adapun
rincian hasil dari pemberian perlakuan 3
yaitu sebagai berikut: Subjek AAA
kemampuan dalam bertanggung jawab
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
AAA mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mendengar
perkataan guru, dan AAA tidak
mengganggu teman. MAS kemampuan
dalam bertanggug jawabnya mendapatkan
nilai 3 dan memiliki 2 deskripsi yaitu
MAS sudah mau mengerjakan tugas, dan
mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
MAS mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu MAS mau mendengar
perkataan guru, dan tidak mengganggu
teman. MRR kemampuan dalam
bertanggung jawab mendapatkan nilai 3
dan memiliki 2 deskripsi yaitu MRR mau
mengerjakan tugas, dan mau menjaga alat
bermain. MRA kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturan mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. ZK kemampuan
dalam bertanggung jawabnya
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermain.
Kemampuan dalam mentaati peraturan ZK
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mendengar
perkataan guru, dan ZK tidak mengganggu
teman.
Setelah diberikan perlakuan
(treatment) peneliti melanjutkan dengan
observasi akhir (posttest) yang
dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 06/
Agustus/ 2018 dengan kegiatan menulis
yang diaksanakan oleh guru di kelas TK A.
Adapun rincian hasil dari observasi akhir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
17
yaitu sebagai berikut: Subjek AAA
kemampuan dalam bertanggung jawab
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
AAA mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu AAA mau mendengar
perkataan guru, dan AAA tidak
mengganggu teman. MAS kemampuan
dalam bertanggug jawabnya mendapatkan
nilai 3 dan memiliki 2 deskripsi yaitu
MAS sudah mau mengerjakan tugas, dan
mau menjaga alat bermainnya.
Kemampuan dalam mentaati peraturan
MAS mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu MAS mau mendengar
perkataan guru, dan tidak mengganggu
teman. MRR kemampuan dalam
bertanggung jawab mendapatkan nilai 3
dan memiliki 2 deskripsi yaitu MRR mau
mengerjakan tugas, dan mau menjaga alat
bermain. MRA kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturan mendapatkan nilai 1
dan belum berkembang. ZK kemampuan
dalam bertanggung jawabnya
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mengerjakan
tugas, dan mau menjaga alat bermain.
Kemampuan dalam mentaati peraturan ZK
mendapatkan nilai 3 dan memiliki 2
deskripsi yaitu ZK mau mendengar
perkataan guru, dan ZK tidak mengganggu
teman.
PEMBAHASAN PENELITIAN
Kecerdasan intrapersonal adalah
kemampuan seseorang dalam memahami
diri sendiri. Pernyataan ini didukung oleh
Amstrong (Zulfia : 2017) mengatakan
bahwa kecerdasan intrapersonal adalah
pengetahuan diri dan kemampuan untuk
bertindak secara adaptif berdasarkan
pengetahuan itu sendiri.
Kecerdasan intrapersonal sangat
wajib ditanamkan dalam diri anak.
Kecerdasan intrapersonal ini dapat
dilakukan melalui pembiasaan yang sering
kita ajarkan kepada anak misalnya
kemampuan dalam bertanggung jawab
dapat dilihat dari anak mau mengerjakan
tugas, mau membereskan alat bermain, dan
mampu menjaga alat bermain. Selanjutnya
kemampuan dalam mentaati peraturan
yang dapat dilihat dari anak mau
mendengar perkataan guru, anak mau
mendengar intruksi guru, anak tidak
mengganggu teman.
Permainan puzzle adalah salah satu
Alat Permainan Edukatif (APE) yang
sudah tidak asing bagi kita. Puzzle itu
sendiri terdiri dari beberapa kepingan-
kepingan acak yang ketika disusun di atas
wadah akan membentuk suatu gambar
yang utuh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
18
Kegiatan puzzle ini dapat
mengembangkan kecerdasan intrapersonal
anak usia 4-5 tahun dengan 2 indikator
yaitu kemampuan dalam bertanggung
jawab, dan kemampuan dalam mentaati
peraturan. Suyadi (2010 : 313) mengatakan
bahwa:
Puzzle dapat menumbuhkan
kecerdasan matematis-logis,
linguistik, visual, intra, dan
interpersonal. Merangkai puzzle
dengan jumlah potongan yang
sesuai dengan usia anak
misalnya, anak pada usia 2-3
tahun, potongan puzzlenya tidak
lebih dari 4 biji; anak usia 3-4
tahun potongan puzzlenya tidak
lebih dari 5 biji; dan untuk anak
TK (4-5 tahun) potongan
puzzlenya tidak lebih dari 6 biji.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah diberikan perlakuan
(treatment) 4 dari 5 subjek mengalami
perkembangan dalam kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturan, dan dapat disimpulkan
bahwa bermain puzzle dapat
mengembangkan kecerdasan intrapersonal
anak usia 4-5 tahun di PAUD Qur’ani
Nurul Ilmi. Hasil penelitian dapat dilihat
dari nilai observasi akhir (posttest)
sehingga dapat disimpulkan bahwa
bermain puzzle berpengaruh dalam
mengembangkan kecerdasan intrapersonal
yaitu kemampuan dalam bertanggung
jawab dan kemampuan dalam mentaati
peraturan karena adanya perubahan setelah
pemberian perlakuan (treatment) bermain
puzzle yang diberikan. Pendapat tersebut
telah dibuktikan dengan adanya hasil pada
penelitian ini. Perolehan nilai kemampuan
dalam bertanggung jawab dan kemampuan
dalam mentaati peraturan yang mengalami
peningkatan dipengaruhi oleh pemberian
perlakuan (treatment) dengan kegiatan
bermain puzzle . Kegiatan puzzle ini
berperan sebagai media yang untuk
mengembangkan kecerdasan intrapersonal
anak usia 4-5 tahun di PAUD Qur’ani
Nurul Ilmi.
Pada pemberian perlakuan
(treatment) 1 yang dilaksanakan pada hari
senin tanggal 30/ juli/ 2018 dengan tema
diri sendiri melalui tahap pijakkan
lingkungan, kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup yang disesuaikan
dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH). Untuk
treatment yang pertama ini subjek
penelitian belum terbiasa bermain puzzle
sehingga peneliti perlu menjelaskan secara
berulang-ulang mengenai cara bermain
puzzle, tetapi anak memiliki
perkembangan yang baik. AAA
kemampuan dalam bertanggung jawab
mendapatkan nilai 3, kemampuan dalam
mentaati peraturan juga 3. MAS
kemampuan dalam bertanggung jawab
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
19
mendapatkan nilai 3, kemampuan dalam
mentaati peraturan juga 3. MRR
kemampuan dalam mentaati peraturan juga
3, hanya MRA yang kemampuan dalam
bertanggung jawab dan kemampuan dalam
mentaati peraturannya masing-masing
mendapatkan nilai 1. ZK kemampuan
dalam mentaati peraturan juga 3.
Pada pembertian perlakuan
(treatment) 2 yang dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 01/ Agustus/ 2018, subjek
penelitian sudah lebih baik dalam
menyusun puzzle, pada perlakuan
(treatment) 2 ini nilainya sama dengan
treatment 1.
Pada pembertian perlakuan
(treatment) 3 yang dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 02/ Agustus/ 2018, subjek
penelitian sudah lebih baik dalam
menyusun puzzle, pada perlakuan
(treatment) 3 ini nilainya sama dengan
treatment 1 dan treatment 2.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan:
1. Kecerdasan intrapersonal anak di
kelas TK A di PAUD Qur’ani
Nurul Ilmi dapat berkembang
melalui bermain puzzle. Hal ini
dapat dilihat dari hasil Observasi
Akhir (posttest) yang menunjukkan
4 dari 5 orang anak sudah
mencapai nilai 3 dari 4 nilai dengan
keterangan BSH (Berkembang
Sesuai Harapan) setelah
diberikannya perlakuan (treatment)
dengan menggunakan puzzle.
2. Hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa permainan
puzzle sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kecerdasan
intrapersonal subjek penelitian di
PAUD Qur’ani Nurul Ilmi.
SARAN
Saran yang dapat diberikan oleh
peneliti berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bermain puzzle sangat bagus
untuk diterapkan pada
pembelajaran di PAUD, karena
bukan hanya dapat
mengembangkan kecerdasan
intrapersonal saja tetapi puzzle
juga dapat mengembangkan
beberapa kecerdasan lainnya
seperti kecerdasan logika-
matematika, dan dapat melatih
perkembangan motorik halus.
2. Untuk peneliti yang lainnya
sangat diharapkan untuk dapat
mengembangkan kecerdasan
intrapersonal dan kecerdasan-
kecerdasan yang lainnya dengan
cara-cara yang kreatif dan
inovatif, sehingga anak-anak
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Anak Usia Dini, 4 (1):9-20
Februari 2019
20
dapat berkembang secara
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Suyadi. 2010 . Psikologi Belajar PAUD :
Yogyakarta: Pedagogia
Permendikbud. 2014. “kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini Nomor
146 Tahun 2014”. Jakarta: Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Priyanto, Aris. 2014. “ Pengembangan
Kreativitas Pada Anak Usia Dini
Melalui Aktivitas Bermain”. Jurnal
Ilmiah Guru “Cope” Online. No
02/Tahun XVII.
http://download.portalgaruda.org
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta
Yaumi, Muhammad & Ibrahim, Nurdin.
2013. Kecerdasan Jamak (Multiple
Intelligences ) : Jakarta : Kencana.
Zulfia, Bayu. 2017. “Pengaruh
Kecerdasan Intrapersonal Dan
Gaya Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI
IPS SMAN 2 Kota Jambi. Skripsi.
(Online).
http://repository.unja.ac.id.
(Diakses Tanggal 05 Desember
2018)