mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)
TRANSCRIPT
www.futurumcorfinan.com
Page 1
Mengenal Pengaturan Bersama
(Joint Arrangement): Joint Operation (JO) dan
Joint Venture (JV)
Pendahuluan
Istilah pengaturan bersama (Joint Arrangement) merupakan istilah yang relatif baru muncul
beberapa tahun belakangan ini. Istilah ini diperkenalkan dalam PSAK 66 pada tahun 2013
silam. PSAK 66 sendiri merupakan PSAK yang muncul untuk memperbaharui beberapa
pengaturan yang terkait dengan ventura bersama (Joint Venture) dalam PSAK 12.Tulisan ini
akan memberikan gambaran awal apakah yang sebenarnya dimaksud dengan pengaturan
bersama.
Berdasarkan PSAK 66 pengertian dan karakterisik sebagai berikut.
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian
bersama.
Pengaturan bersama memiliki karakteristik berikut ini:
Muhammad Putrawal
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
• Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual
• Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih
pihak dalam pengaturan tersebut
Tulisan ini akan membahas beberapa elemen dari pengaturan bersama. Ada lima elemen yang
nantinya akan dibahas. Seperti yang bisa dilihat pada ilustrasi di atas, dua elemen paling yang
berada pada kotak paling atas: pengaturan kontraktual dan pengendalian bersama merupakan
syarat yang harus terpenuhi untuk munculnya pengaturan bersama. Sedangkan dua elemen
pada kotak paling bawah: Joint Operation dan Joint Venture merupakan dua jenis bentuk dari
pengaturan bersama.
1. Pengaturan Kontraktual
Pengaturan kontraktual yang dimaksud disini sama dengan kontrak kerja/perjanjian
kerjasama yang umumya dibuat dalam kerjasama bisnis. Pengaturan kontraktual
merupakan titik awal dari terbentuknya pengaturan bersama. Dari pengaturan kontraktual
akan muncul hak untuk pengendalian terhadap suatu kerjasama. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa aktivitas ekonomi yang tidak memiliki pengaturan kontraktual bukanlah
www.futurumcorfinan.com
Page 3
pengaturan bersama. Jadi jika anda bekerjasama dengan pihak lain tanpa menggunakan
kontrak maka ini hanya dianggap sebagai kerjasama biasa bukan pengaturan bersama.
Isi dari pengaturan kontraktual diantaranya mengatur hal berikut:
Ilustrasi dibawah akan menjelaskan efek apa saja yang ditimbulkan dari adanya pengaturan
kontraktual. Dari ilustrasi dibawah terlihat bahwa pada akhirnya pengaturan kontraktual
akan menghasilkan satu elemen lagi yang menjadi syarat untuk pengaturan bersama yaitu
adanya pengendalian bersama (joint control). Bermula dari perjanjian kontraktual lalu
muncul pengendalian, pengendalian mayoritas, dan jika digabungkan dengan melihat isi
dari pengaturan kontraktual maka muncullah pengendalian bersama. Penjelasan lebih lanjut
mengenai pengendalian akan dibahas pada point nomor 2.
www.futurumcorfinan.com
Page 4
2. Pengendalian, Pengendalian Mayoritas/Kolektif dan Pengendalian Bersama
2.1 Pengendalian
Sebelum melompat lebih jauh ke pengendalian bersama, ada baiknya untuk mengetahui lebih
dulu mengenai pengendalian. Dalam PSAK 65 disebutkan bahwa suatu investor mempunyai
pengendalian terhadap suatu entitas apabila memiliki tiga unsur dibawah ini.
Jika disederhanakan dalam satu kalimat bisa disebutkan bahwa pengendalian ada ketika suatu
investor memiliki kekuasaan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi imbal hasil yang
diinginkan. Pengertian lebih detail mengenai 3 unsur ini bisa dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
www.futurumcorfinan.com
Page 5
2.2 Pengendalian Mayoritas/Kolektif dan Pengendalian Bersama
Jika dilihat jumlah pihak yang memiliki pihak pengendalian dapat dibagi menjadi:
Untuk pengaturan bersama tidak diperkenankan adanya pengendalian oleh satu pihak,
pengendalian yang ada harus melibatkan pihak lain. Pengendalian yang membutuhkan lebih
dari satu pihak bisa dibagi menjadi dua yaitu: Pengendalian mayoritas/kolektif dan
pengendalian bersama. Perbedaan dari dua jenis pengendalian ini bisa dilihat pada ilustrasi
berikut.
www.futurumcorfinan.com
Page 6
Pengendalian mayoritas/kolektif terjadi ketika dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain untuk
mencapai suara mayoritas sebagai syarat kesepakatan. Misalnya dalam ilustrasi 1 untuk
mencapai kesepakatan dibutuhkan suara 75%. Untuk mencapai nilai ini perlu dilakukan
kerjasama entah itu antara pihak A-B, atau B-C.
Pengendalian bersama memiliki konsep yang sama seperti pengendalian mayoritas, yaitu
dibutuhkannya kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan pengendalian. Namun
perbedaannya dalam pengendalian bersama tidak diperkenankan adanya lebih dari satu
kombinasi kerjasama. Seperti yang terlihat dari ilustrasi 2 pengendalian hanya muncul melalui 1
kombinasi yaitu kombinasi A-B. Dalam kontrak biasanya akan disebutkan siapa saja yang bisa
memilki pengendalian bersama. Untuk ilustrasi 1 bisa saja terjadi pengendalian bersama
apabila dalam kontrak disebutkan pihak yang mana saja yang memiliki pengendalian bersama.
Contohnya disebutkan dalam kesepakatan bahwa kombinasi yang relevan hanyalah kombinasi
A-B atau disepakati bahwa kombinasi yang relevan hanyalah kombinasi yang melibatkan pihak
A.
3. Joint Operation dan Joint Venture
Pada dua point diawal sudah dijelaskan dua syarat yang dibutuhkan untuk terbentuknya
pengaturan bersama. Bagian ini akan melanjutkan kepada penjelasan mengenai dua jenis
bentuk dari pengaturan bersama yaitu Joint Operation dan Joint Venture.
Sebelum dibahas dalam PSAK 66, PSAK 12 sudah terlebih dahulu membahas bentuk
kerjasama seperti ini. Namun perbedaannya dalam PSAK 12 penggolongannya dibedakan
menjadi Pengendalian Bersama Operasi (PBO), Pengendalian Bersama Aset, dan
Pengendalian Bersama Entitas. Salah satu perbedaan yang signifikan dari kedua PSAK ini
adalah pengelompokan kerjasama berdasarkan pemakaian kendaraan terpisah atau tidak.
Kendaraan terpisah yang dimaksud disini adalah entitas yang terpisah dari pihak investor yang
terlibat dalam kerjasama Joint Operation/Joint Venture. Contohnya PT A dan PT B bekerjasama
dengan membentuk badan pengelola yang bernama AB, maka AB disini dianggap sebagai
kendaraan terpisah. Bentuk kendaraan terpisah ini tidaklah harus PT, asalkan badan ini
terpisah dari pihak investor maka ia diakui sebagai kendaraan terpisah.
www.futurumcorfinan.com
Page 7
Dari ilustrasi diatas PSAK 12 hanya membedakan apakah kerjasama dilakukan melalui
kendaraan terpisah atau tidak, jika tidak maka kerjasama ini akan didefinisikan sebagai
Pengendalian Bersama Operasi (PBO) atau Pengendalian Bersama Aset (PBA). Sedangkan
jika dilakukan melalui kendaraan terpisah maka otomatis berbentuk Pengendalian Bersama
Entitas. Berbeda dengan PSAK 12, PSAK 66 ingin menekankan bahwa identifikasi yang
dilakukan masih harus dilakukan lebih detail. Selain bentuk kendaraan, perlu diperhatikan
bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya.
Pengelompokan untuk pengaturan bersama sendiri hanya dibagi menjadi dua yaitu Joint
Operation atau Joint Venture. Dalam PSAK 66 kerjasama melalui kendaraan terpisah bisa
diakui sebagai Joint Operation ataupun Joint Venture. Hal ini dilakukan setelah melakukan
identifikasi terhadap bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya. Isi kontraktual
dari suatu kerjasama kini menjadi salah satu hal yang krusial dalam penentuan bentuk dari
pengaturan bersama sesuai dengan pernyataan PSAK 66 yang menyebutkan menyebutkan
bahwa pihak dari pengendalian bersama mengakui hak dan kewajibannya berdasarkan isi dari
pengaturan kontraktual, terlepas dari bentuk hukum/usaha kerjasama yang dibentuk.
Pengakuan terhadap hak dan kewajiban ini jugalah yang menjadi dasar perbedaan untuk Joint
Operation dan Joint Venture dalam pengaturan bersama. Hal ini bisa dilihat dari pengertian
untuk kedua bentuk kerjasama ini dalam PSAK 66.
www.futurumcorfinan.com
Page 8
“Operasi bersama (Joint Operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, dan
kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut
operator bersama.”
“Ventura bersama (Joint Venture) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto
pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut venturer bersama.”
Jadi bila disimpulkan dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan antara
joint operation dan joint venture sebagai berikut:
3.1 Langkah-langkah untuk membedakan Joint Operation dan Joint Venture
Langkah-langkah lebih detail untuk membedakan suatu pengaturan bersama bisa dilihat pada
bagan berikut
www.futurumcorfinan.com
Page 9
Jadi pada dasarnya akan ada empat faktor yang dilihat yaitu
1. Bentuk kendaraan
2. Bentuk hukum entitas terpisah
3. Persyaratan pengaturan kontraktual
4. Fakta dan keadaan lainnya
Contoh dibawah akan memberikan penjelasan lebih jelas bagaimana penerapan langkah-
langkah diatas.
Contoh: Kerjasama Produksi
www.futurumcorfinan.com
Page 10
Pada contoh diatas PT A dan PT B bekerjasama untuk melakukan kegiatan produksi. Terdapat
beberapa keterangan yang perlu diperhatikan dari kerjasama ini.
Bentuk kendaraan
PT A dan PT B sepakat untuk mendirikan C sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola
kerjasama ini.
Bentuk hukum entitas terpisah
Bentuk badan hukum dari C menunjukkan bahwa C dapat memiliki hak atas aset dan kewajiban
atas hutang yang ada.
Persyaratan pengaturan kontraktual
Dalam kontrak tidak jelas disebutkan apakah pihak investor memiliki hak atas aset dan
kewajiban atas hutang C.
Fakta dan keadaan lain
Setelah ditelusuri lebih jauh ditemukan fakta/keadaan tambahan bahwa:
Output produksi 99% dijual kepada PT A dan PT B
Kekurangan kas yang terjadi dalam proses produksi akan dibiayai oleh PT A dan PT B
Harga jual dari output yang dijual ditentukan berdasarkan kesepakatan PT A dan PT B
Setelah dilakukan pertimbangan terhadap keterangan yang ada dapat dilakukan analisa
sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 11
Dari pertimbangan diatas terlihat bahwa bentuk kerjasama ini adalah Joint Operation. Hal ini
terutama setelah memperhatikan fakta bahwa C sangat bergantung kepada PT A dan PT B baik
dalam sisi pembeli produk, penentuan harga jual, ataupun pemenuhan biaya produksi. Fakta ini
secara tidak langsung bahwa keseluruhan manfaat ekonomis dan liabilitas dari C diambil oleh
PT A dan PT B.
Hal ini berbeda jika penjualan produk dilakukan sepenuhnya kepada pihak eksternal. Dengan
begini C akan menanggung resiko, biaya dan tingkat ketergantungan terhadap PT A dan PT B
juga berkurang. Jika contohnya seperti ini maka bentuk kerjasamanya adalah Joint Venture
karena C memiliki hak atas aset dan kewajiban atas liabilitasnya.
4. Pembukuan untuk Joint Operator dan Joint Venturer
www.futurumcorfinan.com
Page 12
Dalam PSAK 66 perlu diperhatikan bahwa pembukuan yang diatur adalah pencatatan untuk
pihak investor di Joint Operation/Joint Venture. Bukan pembukuan untuk Joint Operation/Joint
Venture itu sendiri. Jika disederhanakan bentuk pembukuan dari kerjasama Joint Operation
ataupun Joint Venture adalah berikut:
Joint Operation Joint Venturer
Pihak Joint Operation/Joint
Venturer
Tidak diatur dalam PSAK 66 Sama seperti pembukuan
perseroan pada umumnya
Pihak Joint Operator/Joint
Venturer
Aset, Liabilitas, Pendapatan,
dan Biaya dicatat sesuai porsi
masing-masing
Metode Ekuitas
Untuk pembukuan laba rugi jika pihak tersebut merupakan joint operator ia akan membukukan
pendapatan sesuai dengan porsi haknya dan biaya sesuai dengan porsi biayanya yang ia
keluarkan. Sedangkan jika berbentuk Joint Venturer, pembukuan hanya dilakukan dengan
mengakui adanya laba atas Joint Venturer. Contohnya bisa dilihat pada ilustrasi berikut.
Akun Joint Operator Joint Venturer
Pendapatan 150,000
HPP 115,000
Laba Kotor 35,000
Beban Usaha 6,000
Laba Usaha 29,000
Beban Keuangan 4,000
Laba atas Joint Venturer 25,000
Laba Sebelum Pajak 25,000 25,000
www.futurumcorfinan.com
Page 13
Untuk pembukuan dalam neraca, joint operator mengakui aset yang merupakan porsinya dan
kewajiban atas liabilitas yang ia miliki. Sedangkan jika ia berbentuk joint venture maka ia hanya
mencatat aset netonya saja. Pencatatan dilakukan pada akun investasi pada Joint Venture
(aset tidak lancar). Ilustrasinya sebagai berikut.
Akun Joint Operator Joint Venturer
Aset Tidak Lancar 150,000 425,000
Aset Lancar 635,000
Liabilitas Jangka Pendek (85,000)
Liabilitas Jangka Panjang (125,000)
Aset Neto 425,000 425,000
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 14
Daftar Bacaan
Delloite. Clearly IFRS: IFRS 11 – Joint Arrangements. May 2011
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia. ED PSAK 65: Laporan
Keuangan Konsolidasian. Juli 2013
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia. ED PSAK 66: Pengaturan
Bersama. Juli 2013
EY. Challenges in adopting and applying IFRS. Applying IFRS: IFRS 11 Joint Arrangements. 11
June 2014
International Accounting Standards Board. IFRS 11 – joint Arrangements. May 2011
KPMG. First Impression: Joint Arrangements. May 2011
PWC. Practical guide to IFRS. Consolidated financial statements: redefining control. July 2011.
www.futurumcorfinan.com
Page 15
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been
compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from
the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not
intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors
for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved