menguji sifat larutan dengan indikator

8
Menguji Sifat Larutan dengan Indikator BAB I Landasan Teori Standar kompetensi : memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. A. Tujuan Memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan indikator. B. Teori Indikator asam-basa adalah zat yang warnanya berubah bergantung pada pH larutan. Indikator asam-basa dapat digunakan untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH < 7, larutan netral mempunyai pH = 7, dan larutan basa mempunyai pH > 7. Semua indikator asam-basa merupakan asam lemah atau basa lemah yang dapat memperlihatkan perbedaan warna di dalam larutan asam atau basa. Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang merupakan daerah transisi perubahan warna. Indikator yang berbeda mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda. Sebagai contoh, larutan lakmus akan berwarna merah pada pH < 5,5 dan berwarna biru pada pH > 8. Pada larutan dengan pH = 5,5 – 8, warna lakmus merupakan kombinasi antara warna merah dan biru. Jadi, bisa dikatakan trayek perubahan warna lakmus adalah pH = 5,5 dan pH = 8. Sebuah indikator biasanya hanya menunjukkan sebuah rentang pH tertentu dan tidak menunjukkan sebuah nilai pH yang pasti. Karenanya, diperlukan indikator lain untuk mempersempit rentang perkiraan pH sampel yang diuji. Berikut adalah rentang pH dari beberapa indikator. Indikator Rentang pH Perubahan Warna Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – kuning 1

Upload: weniwidyastuti

Post on 18-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Asam-Basa

TRANSCRIPT

Menguji Sifat Larutan dengan IndikatorBAB ILandasan TeoriStandar kompetensi: memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.Kompetensi dasar: mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.A. TujuanMemperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan indikator.B. TeoriIndikator asam-basa adalah zat yang warnanya berubah bergantung pada pH larutan. Indikator asam-basa dapat digunakan untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH < 7, larutan netral mempunyai pH = 7, dan larutan basa mempunyai pH > 7.Semua indikator asam-basa merupakan asam lemah atau basa lemah yang dapat memperlihatkan perbedaan warna di dalam larutan asam atau basa.Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang merupakan daerah transisi perubahan warna. Indikator yang berbeda mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda. Sebagai contoh, larutan lakmus akan berwarna merah pada pH < 5,5 dan berwarna biru pada pH > 8. Pada larutan dengan pH = 5,5 8, warna lakmus merupakan kombinasi antara warna merah dan biru. Jadi, bisa dikatakan trayek perubahan warna lakmus adalah pH = 5,5 dan pH = 8.Sebuah indikator biasanya hanya menunjukkan sebuah rentang pH tertentu dan tidak menunjukkan sebuah nilai pH yang pasti. Karenanya, diperlukan indikator lain untuk mempersempit rentang perkiraan pH sampel yang diuji. Berikut adalah rentang pH dari beberapa indikator.IndikatorRentang pHPerubahan Warna

Metil jingga2,9 4,0Merah kuning

Metil merah4,2 6,3Merah kuning

Fenolftalein8,3 10Tidak berwarna merah

Bromtimol biru6,0 7,6Kuning biru

BAB IIKegiatanI. Alat dan BahanA. Alat1. Plat tetes2. Rak tabung reaksi3. Pipet tetesB. Bahan1

1. Air suling (aquades)2. Air gula3. Air sabun4. Asam cuka5. Larutan 6. Larutan 7. Larutan 8. Larutan 9. Larutan soda kue ()II. III. Cara Kerja(Langkah 1-5 berikut dilakukan terhadap semua bahan no. 1-9 di atas)1. Masukkan ke- 9 larutan ke dalam plat tetes secukupnya (sekitar 2-3 tetes)2. Celupkan kertas indikator lakmus merah dan biru ke dalam larutan. Amati perubahan warnanya. Periksa dan catat pH larutan sesuai trayek perubahan warna indikator.3. Buang semua larutan, lalu bersihkan plat tetes. Masukkan kembali ke- 9 larutan ke dalam plat tetes. Tambahkan 1-2 tetes indikator metil jingga. Amati perubahan warnanya. Periksa dan catat pH larutan sesuai trayek perubahan warna indikator.4. Lakukan langkah 3 dengan indikator fenolftalein (pp).5. Lakukan langkah 3 dengan indikator ekstraksi bunga mawar.6. Dengan menggabungkan hasil pencatatan pH tiap indikator, perkirakan harga pH masing-masing larutan tersebut.IV. Hasil PengamatanNo.Larutan/Zat CairpH Larutan dari Tiap IndikatorPerkiraan pH Larutan

Lakmus MerahLakmus BiruMetil JinggappLarutan Bunga Mawar

1.Air sulingTetapTetapKuningTidak berwarnaWarna lar. bunga4,0 - 8,3

2.Air gulaTetapTetapKuningTidak berwarnaWarna lar. bunga4,0 - 8,3

3.Air sabunBiruTetapKuningTidak berwarnacoklat>10

4.Asam cukaTetapMerahMerahTidak berwarnaMerah< 8,3

5.Larutan TetapMerahMerah Tidak berwarnaWarna lar. bunga< 8,3

6.Larutan TetapMerahMerahTidak berwarnaMerah< 8,3

7.Larutan TetapTetapKuningTidak berwarnaWarna lar. bunga4,0 - 8,3

8.Larutan BiruTetapKuningMerahHijau>10

9.Larutan soda kueBiruTetapKuningMerahHijau>10

V. Pembahasan1. Pengelompokkan larutana. Larutan asam : asam cuka, Larutan , Larutan

b. Larutan netral : air suling, air gula, Larutan

c. Larutan basa : air sabun, Larutan , Larutan soda kue

2. Dari hasil pengamatan, dapat dikelompokkan bahwa yang termasuk larutan asam yaitu asam cuka, larutan , dan Larutan . Hal ini dapat dilihat ketika larutan asam yaitu asam cuka, larutan , dan Larutan diuji dengan menggunakan beberapa indikator, yaitu dengan menggunakan lakmus merah, lakmus biru, metil jingga, pp, dan larutan bunga mawar. Ketika diuji menggunakan lakmus merah, ketiga larutan tersebut tidak mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Dan ketika diuji dengan menggunakan lakmus biru, ketiga larutan mengubah warna lakmus biru menjadi merah, begitupun saat ketiga larutan diuji menggunakan pp, ketiga larutan tidak berwarna. Dan ketika diuji menggunakan larutan bunga mawar, warna larutan bunga berubah menjadi merah kecuali pada larutan , warna larutan bunga tidak berubah. Hal ini terjadi kemungkinan karena larutan bunga yang berwarna merah muda hanya mengalami perubahan warna yang tidak begitu terlihat, kemungkinan juga kami yang telah salah memperkirakan warnanya. Dari semua keterangan tersebut menunjukkan bahwa ketiga larutan bersifat asam karena perkiraan pH yang terjadi adalah lebih kecil dari 8,3.Dan dari hasil pengamatan, dapat juga dikelompokkan bahwa yang termasuk larutan basa yaitu air sabun, larutan , dan larutan soda kue. Hal ini dapat dilihat ketika larutan basa yaitu air sabun, larutan , dan larutan soda kue diuji dengan menggunakan beberapa indikator, yaitu dengan menggunakan lakmus merah, lakmus biru, metil jingga, pp, dan larutan bunga mawar. Ketika diuji menggunakan lakmus merah, ketiga larutan tersebut mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Dan ketika diuji dengan menggunakan lakmus biru, ketiga larutan tersebut tidak mengubah warna lakmus biru menjadi merah, hal ini menandakan bahwa ketiga larutan tersebut bersifat basa. Saat ketiga larutan diuji menggunakan pp, warna larutan dan soda kue berubah menjadi merah dengan perkiraan pH lebih besar dari 10. Tetapi, warna air sabun tidak berubah saat diuji menggunakan pp. Hal ini terjadi karena berbagai kemungkinan, misalnya saat melarutkan sabun, perbandingan jumlah air jauh lebih banyak dari sabun sehingga larutan sabun hampir mendekati netral. Dan ketika diuji menggunakan larutan bunga mawar, warna dan soda kue berubah menjadi hijau, dan warna air sabun berubah menjadi coklat. Hal ini menandakan bahwa ketiga larutan tersebut bersifa basa.Dan dari hasil pengamatan, dapat dikelompokkan bahwa air suling, air gula, larutan bersifat netral karena saat diuji dengan menggunakan lakmus merah, warna tidak berubah menjadi biru. Begitupun saat diuji menggunakan lakmus biru, warna lakmus tidak berubah menjadi merah. Dan ketika diuji dengan menggunakan pp, warna ketiga larutan tidak berubah, dan saat diuji dengan menggunakkan larutan bunga mawar, warna masih sama seperti warna bunga mawar pada keadaan awal.

BAB III

Larutan asam memiliki pH < 7, larutan basa memiliki pH > 7 dan larutan netral memiliki pH = 7.Larutan asam dan basa akan memberikan reaksi terhadap indikator, yaitu terjadi perubahan warna tertentu, bergantung pada indikator yang digunakan. Sedangkan larutan netral cenderung mengikuti warna indikator atau tidak mengalami perubahan warna.Ada dua macam indikator pH, yaitu indikator alami, misalnya ekstrak kelopak bunga, dan indikator buatan, misalnya lakmus merah, lakmus biru, fenolftalein, dan metil jingga.Kesimpulan

Daftar PustakaHarnanto, Ari. Ruminten. 2007. Kimia.Sukoharjo : Seti-Aji.Utami, Budi, dkk. 2009. Kimia.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Tim Kreatif. LKS Kimia.Surakarta : Putra Nugraha.

4