meningkatkan hasil belajar matematika dan rasa...
TRANSCRIPT
i
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN RASA
PERCAYA DIRI SISWA KELAS III SD NEGERI PERUMNAS
CONDONGCATUR MELALUI PENERAPAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Dwi Nova Lestari
NIM: 141134090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Allah Subhanahuwata‟ala
Orangtuaku Sugino dan Martini
Ika Septi Susanti
Keluarga besar Raji dan Radikun
Safrizal
Sahabat-sahabatku yang tidak bisa kusebut satu persatu
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari pada sedekah yang
diiringi tindakan menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Pengampun”
(Al – Baqarah : 263)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN RASA
PERCAYA DIRI SISWA KELAS III SD NEGERI PERUMNAS
CONDONGCATUR MELALUI PENERAPAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
Dwi Nova Lestari
141134090
Latar belakang penelitian ini adalah masih kurangnya hasil belajar dan
rasa percaya diri siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur pada mata
pelajaran matematika materi perkalian berdasarkan hasil observasi dan
wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan meningkatkan
hasil belajar serta meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur melalui Penerapan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur yang
berjumlah 29 siswa pada tahun ajaran 2017/2018. Objek penelitian ini adalah hasil
belajar dan rasa percaya diri siswa pada materi perkalian kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur melalui Penerapan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi, lembar wawancara, lembar kuesioner, dan tes. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peningkatan hasil belajar dan
rasa percaya diri siswa melalui Penerapan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dilakukan dengan langkah a) memahami masalah kontekstual, b)
menjelaskan masalah kontekstual, c) menyelesaikan masalah kontekstual, d)
membandingkan dan mendiskusikan jawaban, e) menarik kesimpulan ; (2)
penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dari nilai kondisi awal 65.45 dengan persentase siswa yang
mencapai KKM 52% meningkat menjadi 75 dengan persentase siswa yang
mencapai KKM sebesar 68.97% pada siklus I dan pada siklus II meningkat
kembali dengan nilai rata-rata 79.65 dengan persentase siswa yang mencapai
KKM sebesar 79.3% ; (3) penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dengan rata-rata kondisi awal 58.9
meningkat pada siklus I sebesar 77.24 dan pada siklus II sebesar 80.3 dengan
kategori sangat percaya diri.
Kata kunci: Hasil Belajar, Rasa Percaya Diri, dan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The improvment of learning outcomes and self-confidence grade third students
by Realistic Mathematics Education in SD Negeri Perumnas Condongcatur
Dwi Nova Lestari
141134090
The background of this research was the students’ lack of learning
outcomes and selft-confidence in mathematics based on an observation and
interview. This research aims to describe, improve learning outcomes and self-
confidence for grade third students in SD Negeri Perumnas Condongcatur
through Realistic Mathematics Education.
This research is a Classroom Action Research and the subject of this
research was grade third SD Negeri Perumnas Condongcatur. There were 29
students in academic year 2017/2018. The research objects were learning
outcome and self-confidence on multiplication materials. This instrumens were
observation, interview, questionnaire, and test. The data analysis techniques were
quantitatif and qualitatif descriptive.
The result show that: (1) the improvement of the learning outcome and
self-confidence through Realistic Mathematics Education with step a)
understanding contextual issues b) describes contextual issues c) resolving
contextual issues d) compare and discuss answers e) make a conclusion ; (2) the
implementation of Realistic Mathematics Education could improve the students;
learning outcome from 65.45 with 52% of the students who achieved the standard
into 75 with 68.97 of the students who achieved the standard on cycle I, and on
cycle II it’s increases to 79.65 with 79.3% of the students who achieved the
standard ; (3) the implementation of Realistic Mathematic Education could
improve the students’ self-confidence from 58.9 into 77.24 on cycle I and 80.3 on
cycle II that was categorized very convident.
Keywords: Learning Outcome, self-confidence, and Realistic Mathematics
Education.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan
Hasil Belajar dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas III SD Negeri Perumnas
Condongcatur Melalui Penerapan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada banyak pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penelitian dan
penulisan skripsi.
5. Drs. Albertus Hartana, SJ., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penelitian dan
penulisan skripsi.
6. Mukija, S.Pd.SD. selaku Kepala SD Negeri Perumnas Condongcatur
yang bersedia memberikan izin, membantu, serta memberikan semangat
selama proses penelitian.
7. Para ahli yang telah bersedia melakukan validasi instrumen penelitian ini.
8. Kedua orangtua Bapak Sugino dan Ibu Martini yang senantiasa
mendoakan dan memberikan semangat.
9. Kakak tercinta Ika Septi Susanti yang selalu memberikan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... I
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 10
C. Perumusan Masalah ......................................................................... 11
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Pemecahan Masalah ........................................................................ 12
F. Definisi Operasional ........................................................................ 13
G. Manfaat Penelitian ........................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 16
A. Kajian Pustaka ................................................................................. 16
1. Hasil Belajar ................................................................................ 16
a. Pengertian Belajar .................................................................. 16
b. Prinsip-prinsip Belajar ............................................................ 18
c. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ........... 19
d. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 23
2. Matematika .................................................................................. 24
a. Pengertian Matematika ........................................................... 24
b. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar .......................... 25
c. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ............. 26
3. Rasa Percaya Diri ........................................................................ 28
a. Pengertian Rasa Percaya Diri ................................................. 28
b. Aspek-aspek Kepercayaan Diri .............................................. 30
c. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri Individu ....... 31
d. Indikator Rasa Percaya Diri ................................................... 32
4. Pengertian Perkalian ................................................................... 33
5. Materi Perkalian .......................................................................... 34
a. Mengalikan Bilangan dengan Cara Penjumlahan Berulang ... 34
b. Mengalikan Bilangan Satu Angka dengan Bilangan Tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Angka ..................................................................................... 34
6. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ................. 36
a. Sejarah PMRI ........................................................................ 36
b. Pengertian PMRI .................................................................... 37
c. Peran Guru dalam PMRI ........................................................ 38
d. Prinsip-prinsip dalam PMRI ................................................... 39
e. Aspek-aspek dalam pengajaran PMRI ................................... 39
f. Langkah-langkah Pembelajaran dalam PMRI ........................ 41
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 42
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 47
D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 50
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 51
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 51
B. Setting Penelitian ............................................................................. 53
C. Rencana Tindakan ........................................................................... 53
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 72
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 75
F. Validitas dan Reliabilitas Intrumen Penelitian ................................ 79
1. Validitas Instrumen ..................................................................... 79
a. Validasi Perangkat Pembelajaran .......................................... 81
b. Validasi Soal Evaluasi .......................................................... 83
2. Reliabilitas Instrumen ................................................................. 85
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Analisis Data Variabel Hasil Belajar .......................................... 88
2. Analisis Data Variabel Rasa Percaya Diri .................................. 88
H. Indikator Penelitian .......................................................................... 90
I. Jadwal Penelitian ............................................................................. 91
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 92
A. Kondisi Awal ................................................................................... 92
B. Pelaksanaan Tiap Siklus .................................................................. 95
1. Pelaksanaan Siklus I .................................................................... 95
2. Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 105
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 114
D. Pembahasan ..................................................................................... 120
1. Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ............. 120
2. Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 122
3. Rasa Percaya Diri Siswa ............................................................. 125
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 128
A. Kesimpulan ...................................................................................... 128
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 129
C. Saran ................................................................................................ 130
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 131
LAMPIRAN ................................................................................................ 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Rasa Percaya Diri Siswa Kondisi Awal ......................... 5
Tabel 1.2 Data Awal Hasil Belajar Siswa Kelas III ................................ 7
Tabel 3.1 Penskoran Soal Evaluasi ......................................................... 75
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ......................... 76
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Sika Percaya Diri ................................... 77
Tabel 3.4 Lembar Observasi Rasa Percaya Diri ..................................... 77
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara .............................................................. 78
Tabel 3.6 Pedoman Acuan Penilaian ...................................................... 81
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran .............. 82
Tabel 3.8 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I ..................................... 84
Tabel 3.9 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II .................................... 85
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Soal Tes .................................................. 87
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi .......................... 87
Tabel 3.12 Kategori Rasa Percaya Diri ..................................................... 88
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan ............................................................ 90
Tabel 3.14 Jadwal Penelitian .................................................................... 91
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Rasa Percaya Diri Siswa ......................... 93
Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Matematika Kelas III ........ 94
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................... 114
Tabel 4.4 Data Rasa Percaya Diri Siswa Siklus I ................................... 116
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siklus II .................................................... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.6 Data Rasa Percaya Diri Siswa Siklus II .................................. 119
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II .................. 122
Tabel 4.8 Hasil Capaian Hasil Belajar dan Rasa Percaya Diri Siswa ..... 124
Tabel 4.9 Perbandingan Percaya Diri Kondisi Awal, Siklus I, dan
Siklus II ...................................................................................
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penelitian yang Relevan .......................................................... 47
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin ................................................ 51
Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas III .................... 123
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa .......................... 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus .............................................................................. 137
Lampiran 2 a. RPP Pertemuan I Siklus I ................................................ 162
b. RPP Pertemuan II Siklus I ............................................... 174
c. RPP Pertemuan I Siklus II ............................................... 187
d. RPP Pertemuan II Siklus II ............................................. 198
Lampiran 3 Lembar Observasi ................................................................. 211
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Percaya Diri ........................................... 212
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ....................... 214
Lampiran 6 a. Soal Evaluasi 1 ................................................................ 215
b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1 ...................................... 217
Lampiran 7 a. Soal Evaluasi 2 ................................................................ 218
b. Kunci Jawaban Soal Evalusai 2 ...................................... 220
Lampiran 8 a. Data Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus I ...................... 221
b. Data Validasi Soal Esai Siklus I ...................................... 227
c. Data Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II .................... 230
d. Data Validasi Soal Esai Siklus II .................................... 238
Lampiran 9 a. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran (oleh
Dosen) .............................................................................
241
b. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran (oleh
Dosen) .............................................................................
244
c. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran (oleh Guru) 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
d. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran (oleh Guru) 250
e. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ...... 253
Lampiran 10 a. Validasi Lembar Kuesioner (oleh Dosen) ....................... 254
b. Validasi Lembar Kuesioner (oleh Dosen) ....................... 255
c. Validasi Lembar Kuesioner (oleh Guru) ......................... 256
d. Validasi Lembar Kuesioner (oleh Guru) ......................... 257
Lampiran 11 a. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ......................... 258
b. Reliabilitas Soal Esai Siklus I ......................................... 259
c. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ........................ 260
d. Reliabilitas Soal Esai Siklus II ........................................ 261
Lampiran 12 Data Awal Hasil Belajar Siswa Kelas III ............................. 262
Lampiran 13 Perhitungan Skor Kuesioner Percaya Diri Kondisi Awal .... 263
Lampiran 14 Perhitungan Skor Observasi Percaya Diri Kondisi Awal ..... 265
Lampiran 15 Perhitungan Skor Kuesioner Percaya Diri Siklus I .............. 267
Lampiran 16 Perhitungan Skor Kuesioner Percaya Diri Siklus II ............. 269
Lampiran 17 a. Evaluasi 1 ........................................................................ 271
b. Evaluasi 2 ........................................................................ 273
Lampiran 18 a. Lembar Kerja Siswa 1 ..................................................... 275
b. Lembar Kerja Siswa 2 ..................................................... 276
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ............................................................. 277
Lampiran 20 Surat Keterangan Selesai Penelitian ..................................... 278
Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian ........................................................ 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini mengulas tentang latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pemecahan masalah, definisi
operasional, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara (Undang-undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan).
Basri (dalam Tatang, 2012: 14) mengatakan bahwa inti pendidikan adalah
usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh dirinya
sendiri maupun orang lain, dalam arti tuntutan agar anak didik memiliki
kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak serta percaya diri
dengan penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku
sehari-hari. Soyomukti (2015:22) mengatakan bahwa pendidikan adalah
segala sesuatu dalam kehidupan yang memengaruhi pembentukan berpikir
dan bertindak individu. Priatna (dalam Tatang, 2012:15) mengatakan
bahwa pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan
tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu
dan lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling memengaruhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendidikan juga dapat dipandang sebagai sistem. Pendekatan sistem dalam
pendidikan merupakan upaya memahami pendidikan sebagai suatu yang
integral dari seluruh unsur pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan
merupakan keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Dalam sistem pendidikan terjadi proses
transformasi, yang pada hakikatnya merupakan proses mengubah raw
input (peserta didik) agar menjadi output (manusia terdidik sesuai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan). Idealnya, semua komponen pendidikan
melaksanakan fungsi masing-masing dan berinteraksi satu sama lain yang
mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Muhammad (dalam Tatang,
2012: 16) mengatakan bahwa pendidikan menekankan aspek produktivitas
serta kreativitas manusia sehingga mereka bisa berperan serta berprofesi
dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam kehidupan sehari-hari, matematika tidak terlepas dari diri
manusia sebagai alat bantu (Abdurrahman, 2003: 251). Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat
meskipun beberapa pendapat mengatakan bahwa matematika adalah mata
pelajaran yang menakutkan. Abdurrahman (2003: 252) mengatakan bahwa
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para
siswa. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di
sekolah dasar. Matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan
berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga
terorganisasi dengan baik (Beth & Piaget (dalam Kondou dan Runtukahu,
2014: 28)). Menurut Reys dkk (dalam Kondou dan Runtukahu, 2014: 28)
matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan
strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk
memecahkan masalah-masalah abstrak.
Peneliti menemukan permasalahan pada saat melakukan observasi
kegiatan pembelajaran matematika pada tanggal 02 September 2017.
Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
pedoman observasi dengan menggunakan indikator yang diambil dari
indikator percaya diri menurut beberapa ahli. Indikator percaya diri dari
pengertian rasa percaya diri menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1) seseorang dapat meyakini kemampuan yang dimilikinya, 2) mengakui
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, 3) mampu menunjukkan
keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial. Bambang (dalam
Hartinah, 2011: 99) mengatakan bahwa indikator rasa percaya diri adalah
sebagai berikut: 1) berani menyatakan pendapatnya, 2) menjadi seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang optimis, 3) cenderung lebih tenang dibandingkan mereka yang
kurang yakin akan kemampuan dirinya, 4) tidak menganggap kegagalan
sebagai sesuatu yang menyedihkan, memalukan, dan mematahkan
semangat, 5) cenderung kreatif, senang bereksperimen, dan berani
menempuh resiko. Indikator rasa percaya diri yang peneliti gunakan untuk
mengukur rasa percaya diri siswa meliputi: 1) berani menyatakan
pendapatnya, 2) menjadi seseorang yang optimis dan percaya diri, 3)
cenderung lebih tenang dibandingkan mereka yang kurang yakin akan
kemampuan dirinya, 4) tidak menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang
menyedihkan, memalukan, dan mematahkan semangat, 5) cenderung
kreatif, senang bereksperimen, dan berani menempuh resiko. Indikator
rasa percaya diri tersebut peneliti ambil dari indikator percaya diri menurut
beberapa ahli di atas. Dalam melakukan observasi, peneliti masuk ke
dalam kelas untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan
mengamati rasa percaya diri siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran. Peneliti melihat bahwa kegiatan pembelajaran yang
dilakukan masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Metode
ceramah dan tanya jawab ini membuat siswa sulit memahami materi yang
dijelaskan oleh guru. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa adalah
kurangnya pemahaman mengenai materi perkalian yang diajarkan oleh
guru sehingga hal ini memperngaruhi hasil belajar dan rasa percaya diri
menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengerjakan soal
latihan, masih ada beberapa siswa yang masih bingung dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang telah dijelaskan oleh guru. Selain itu, tanya jawab yang dilakukan
pada saat proses pembelajaran membuat siswa kurang percaya diri karena
kegiatan tanya jawab dilakukan dengan cara guru menunjuk siswa satu
persatu, akibatnya siswa yang kurang memahami materi ataupun kurang
percaya diri hanya diam (tidak berani menjawab pertanyaan dari guru).
Saat guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan,
hanya beberapa siswa yang duduk di depan yang berani menjawab.
Berikut ini merupakan tabel hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 02 September 2017:
Tabel 1.1 Data Rasa Percaya Diri Siswa pada Kondisi Awal
Rata-rata
hasil
observasi
Rata-rata
hasil
kuesioner
Rata-rata
Keterangan
50.4 67.4 58.9 Kurang Percaya Diri
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata rasa percaya diri
siswa adalah 58.9 dengan kategori kurang percaya diri.
Selain melakukan observasi pada saat pembelajaran pada siswa
kelas III, peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas III di SD
Negeri Perumnas Condongcatur untuk memperoleh informasi mengenai
kondisi siswa pada saat mengikuti pembelajaran di kelas pada mata
pelajaran matematika. Guru menjelaskan kepada peneliti bahwa siswa
kelas III mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran
matematika pada materi perkalian karena menganggap bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pembelajaran siswa cenderung sibuk dengan teman di sebelahnya. Siswa
masih mengalami kesulitan dalam melakukan hitungan perkalian
sederhana, seperti 8 x 8. Guru mengatakan bahwa hal ini terlihat ketika
guru memberikan pertanyaan secara langsung kepada siswa, seperti pada
saat pulang siswa diberi beberapa soal secara langsung dan siswa yang
bisa menjawab dengan jawaban tepat boleh langsung pulang. Dari soal-
soal sederhana yang diberikan oleh guru, hanya ada beberapa siswa saja
yang berani dan bisa menjawab. Hal ini mengakibatkan nilai siswa pada
materi perkalian cenderung rendah dan belum memenuhi KKM. Selain itu,
siswa juga kurang percaya diri pada saat mengikuti mata pelajaran
matematika karena siswa menganggap bahwa matematika sulit dan siswa
takut salah dalam mengerjakan soal atau menjawab pertanyaan langsung
dari guru pada saat pembelajaran. Misalnya, ketika guru meminta siswa
untuk mengerjakan soal di papan tulis, siswa cenderung tidak berani maju
mengerjakannya. Guru mengatakan bahwa hanya ada beberapa siswa saja
yang berani maju untuk mengerjakan soal di depan kelas. Guru juga
mengatakan bahwa ada beberapa siswa yang sebenarnya bisa menjawab
soal yang diberikan oleh guru, tetapi siswa tersebut tidak berani maju ke
depan kelas untuk menuliskan jawabannya dengan alasan takut salah.
Selain pada mata pelajaran matematika, guru juga menjelaskan bahwa
siswa juga kurang percaya diri pada saat mengikuti mata pelajaran lain,
seperti pada mata pelajaran IPS. Siswa cenderung ragu dan malu ketika
maju di depan kelas untuk mengkomunikasikan hasil belajarnya. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kurangnya rasa percaya diri pada siswa tersebut, guru sulit untuk
mengetahui apakah siswa sudah benar-benar memahami materi perkalian
atau belum. Kurangnya pemahaman siswa dalam materi perkalian dapat
diketahui ketika guru sudah memberikan soal latihan secara individu.
Hasil yang diperoleh dari nilai ulangan membuktikan bahwa siswa masih
mengalami kesulitan pada materi yang telah diberikan oleh guru. Rata-rata
hasil ulangan yang diperoleh siswa pada materi perkalian adalah 65.45,
sedangkan KKM pada mata pelajaran matematika adalah 67. Hal ini
mengakibatkan nilai siswa pada materi perkalian cenderung rendah dan
belum memenuhi KKM.
Untuk data hasil belajar kondisi awal siswa kelas III, peneliti
menggunakan data hasil nilai ulangan harian siswa kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur tahun ajaran 2016/2017. Data hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika khususnya pada Kompetensi Dasar 1.3
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka. Berikut ini adalah tabel ulangan harian mata pelajaran
matematika pada kondisi awal siswa kelas III SD Negeri Perumnas
Condongcatur:
Tabel 1.2 Data awal hasil belajar siswa kelas III
Ulangan
Harian Tahun
Pelajaran
KKM
Rata-rata
Ketuntasan Jumlah
siswa Ya Tidak
2016/2017 67 65.45 13 siswa
(52%)
12 siswa
(48%)
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Dari tabel 1.2 di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar
matematika kelas 3 dari ulangan harian 1, 2, 3, dan 4 adalah 65.45 pada
tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 25. Siswa yang memenuhi
KKM sebanyak 13 siswa dengan persentase 52% dan siswa yang belum
memenuhi KKM sebanyak 12 dengan persentase 48%.
Berdasarkan kedua permasalahan di atas, peneliti berupaya untuk
mencari solusi yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar
dan rasa percaya diri siswa kelas III pada mata pelajaran matematika di SD
Negeri Perumnas Condongcatur. Salah satu cara yang dapat diterapkan
dalam meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa adalah
menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada
proses pembelajaran di kelas. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi perkalian
yang diajarkan oleh guru dan membantu siswa lebih berani serta percaya
diri dalam mengemukakan pendapatnya ketika proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti memilih Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) karena pada proses pembelajaran siswa akan diajak untuk belajar
secara individu dan kelompok, memecahkan masalah atau soal dengan
menggunakan caranya sendiri, dan saling menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau soal kepada temannya.
Melalui Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ini siswa akan belajar
menyelesaikan masalah atau soal dengan menggunakan caranya sendiri
dan menjelaskan cara yang digunakan kepada temannya. Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Matematika Realistik Indonesia akan mempermudah siswa dalam
memahami materi perkalian yang diajarkan oleh guru. Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia merupakan konsep pembelajaran yang
menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata yang dikenal siswa
serta proses konstruksi pengetahuan matematika oleh siswa itu sendiri.
Pada pembelajaran yang menggunakan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia, guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan mengelola
kelas agar pembelajaran di kelas dapat menarik dan menyenangkan. Siswa
akan belajar bersama kelompok selama pembelajaran berlangsung. Ketika
siswa belajar didalam kelompok, siswa akan lebih berani dalam
mengemukakan pendapatnya selama pembelajaran berlangsung. Hal ini
dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa selama mengikuti
pembelajaran. Peneliti menerapkan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa di
kelas. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dan Rasa Percaya Diri Siswa
Kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur Melalui Penerapan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia”. Penelitian tindakan kelas ini
berfokus pada peningkatan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa dengan
menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada materi
perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti maka tidak semua
masalah dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian maka
yang menjadi fokus utama penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa
pada materi perkalian kelas III SD Negeri Perumnas melalui PMRI.
2. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini difokuskan pada
aspek memahami soal atau masalah dan mencoba menyelesaikan
soal atau masalah.
3. Hasil belajar yang dimaksud yaitu siswa dapat mencapai KKM pada
mata pelajaran matematika materi perkalian.
4. Rasa percaya diri siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi
pada indikator sebagai berikut: a) berani menyatakan pendapatnya,
b) menjadi seseorang yang optimis dan percaya diri, c) cenderung
lebih tenang dibandaingkan mereka yang kurang yakin akan
kemampuan dirinya, d) tidak menganggap kegagalan sebagai sesuatu
yang menyedihkan, memalukan, dan mematahkan semangat, e)
cenderung kreatif, senang bereksperimen, dan berani menempuh
resiko.
5. Pembelajaran matematika pada:
a. Standar Kompetensi :
Bilangan
1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Kompetensi Dasar:
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian bilangan tiga angka
6. Pendekatan yang digunakan adalah Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dimana siswa menyelesaikan suatu permasalahan dengan
menggunakan cara mereka sendiri. Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dilakukan dengan langkah a) memahami masalah
kontekstual, b) menjelaskan masalah kontekstual, c) menyelesaikan
masalah kontekstual, d) membandingkan dan mendiskusikan
jawaban, e) menarik kesimpulan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar dan rasa percaya diri
melalui Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada
materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur?
2. Apakah Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Perumnas
Condongcatur?
3. Apakah Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat
meningkatkan rasa percaya diri pada siswa kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penggunaan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia pada materi perkalian dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur.
2. Mengetahui penggunaan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur.
3. Mengetahui penggunaan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur.
E. Pemecahan Masalah
Hal utama yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya
hasil belajar dan rasa percaya diri siswa pada kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur pada pelajaran matematika materi perkalian.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
kepada guru kelas, hasil belajar dan rasa percaya diri siswa kelas III pada
materi perkalian masih cenderung rendah. Mengarah pada permasalahan di
atas, peneliti menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada
proses pembelajaran di kelas, yaitu pada pelajaran matematika materi
perkalian. Peneliti memilih menggunakan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia dengan alasan bahwa penerapan Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Matematika Realistik Indonesia pada pelajaran matematika materi
perkalian dapat meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa
dengan cara belajar secara berkelompok dan mencoba memecahkan
masalah dengan menggunakan caranya sendiri untuk mempermudah siswa
memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Melalui penerapan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa kelas III SD Negeri
Perumnas Condongcatur.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan
diteliti, diperlukan batasan pengertian untuk menjelaskan dan membatasi
makna terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini. Di bawah
ini merupakan istilah-istilah yang terdapat pada penelitian, di antaranya:
1. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang dalam
mengatasi kendala yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor guna
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang sifatnya ke arah
yang lebih baik.
2. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai
hasil dari kegiatan belajar yang cenderung menetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Rasa percaya diri adalah keyakinan akan adanya kemampuan dalam
dirinya serta kelebihan dan kekurangan dalam dirinya sehingga ia
mampu untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan bersosial.
4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah pembelajaran
matematika yang berorientasi pada siswa yang menekankan akan
pentingnya konteks nyata yang dikenal oleh siswa.
5. Perkalian adalah penjumlahan yang sebanyak “n” atau hasil kali
bilangan a dan b yang merupakan bilangan cacah.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak.
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Menambah jumlah referensi yang berkaitan dengan cara mengajar
perkalian dengan menerapkan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)
b. Mengembangkan model pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran matematika
2. Manfaat praktis bagi sekolah adalah memberikan masukan kepada
pihak sekolah akan pentingnya Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa
3. Manfaat praktis bagi guru adalah sebagai acuan guru dalam
meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Manfaat praktis bagi siswa yaitu:
a. Dapat meningkatkan pemahaman pada materi perkalian
b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian
c. Dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan cara untuk memperdalam
ilmu pengetahuan dan memperoleh pengalaman pada saat menerapkan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada materi perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini, landasan teori digunakan sebagai acuan mendasar untuk
memecahkan permasalahan dalam penelitian. Pada landasan teori ini memuat
empat bagian yang meliputi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah belajar digunakan secara luas. Hal
ini disebabkan karena aktivitas yang disebut belajar itu muncul dari
berbagai macam bentuk. Hampir semua kecakapan, keterampilan,
pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk,
dimodifikasi dan berkembang karena belajar (Suryabarata, dalam
Nyayu, 2014: 47). Dengan demikian, belajar merupakan proses
penting yang terjadi dalam kehidupan setiap orang. Karenanya,
pemahaman yang benar tentang konsep belajar sangat diperlukan,
terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Crow (dalam Nyayu, 2014:48) mengatakan bahwa
belajar adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap, termasuk
cara baru untuk melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengatasi kendala atau menyesuaikan situasi yang baru. Belajar
memungkinkan seseorang memuaskan perhatian atau mencapai
tujuannya. Nyayu (2014: 50) mengatakan bahwa belajar adalah sebuah
proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk
kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru.
Siregar dan Nara (2010: 5) mengatakan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif
konstan. Seseorang dikatakan belajar apabila terdapat perubahan
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi akibat dari
interaksi dengan lingkungannya, tidak karena pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-
obatan. Perubahan tersebut haruslah bersifat relatif permanen, tahan
lama dan tidak berlangsung sesaat saja. Menurut Djamarah (2011:13)
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif,
dan psikomotor. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah
perubahan jiwa yang memperngaruhi tingkah laku seseorang.
Dari beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan seseorang
dalam mengatasi kendala yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang sifatnya relatif ke
arah yang lebih baik.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Mustaqim (2008:69) mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar antara
lain sebagai berikut:
1) Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu
2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan, dan
ulangan
3) Belajar akan berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan
4) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan
aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan
kebutuhan hidupnya
5) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari
dipahami, bukan sekedar menghafal fakta
6) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan
orang lain
7) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si
pelajar
8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh
pemahaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Setyosari (dalam Rusydiyah, Fatimatur dan Mudlofir, 2016:240)
mengatakan bahwa hasil belajar dapat dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu sifat belajar, perbedaan tugas pembelajar, dan metode
pembelajaran.
1) Sifat belajar (peserta didik)
Sifat atau karakteristik peserta didik adalah hal yang
menentukan seberapa jauh pembelajaran dilaksanakan.
Perbedaan karakteristik peserta didik akan menentukan
pemilihan media apa yang akan digunakan dalam kelas.
2) Perbedaan tugas pembelajar (peserta didik)
Tugas yang diberikan peserta didik dapat mempengaruhi hasil
belajar mereka, dengan kata lain hasil belajar yang diperoleh
peserta didik tergantung pada tugas yang diberikan guru
kepada mereka.
3) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran berimplikasi terhadap hasil belajar
peserta didik. Guru yang kreatif dalam menggunakan metode
terbukti dapat memberikan stimulus peserta didik dalam
belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan
metode yang variatif berpengaruh terhadap motivasi dan
prestasi belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Djamarah (2011:176) mengatakan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.
Dalam lingkungan, anak didik hidup dan berinteraksi dalam
mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup
anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami
dan lingkungan sosial budaya. Keduanya mempunyai pengaruh
cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah.
a Lingkungan alami
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan
sekolah yang didalamnya dihiasi dengan
tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik.
Kesejukan lingkungan membuat anak didik betah
tinggal berlama-lama didalamnya.
b Lingkungan sosial budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa
melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang
terbentuk mengikat peilaku anak didik untuk tunduk
pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang
berlaku dalam masyarakat. Ketika anak didik berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dilingkungan sekolah, maka dia berada dalam sistem
sosial di sekolah.
2) Faktor Instrumental
Djamarah (2011:180) mengatakan bahwa didalam faktor
instrumental terdapat beberapa kelengkapan dalam berbagai
bentuk dan jenisnya yang dimiliki oleh setiap sekolah guna
mencapai suatu tujuan. Seperangkat kelengkapan tersebut
adalah sebagai berikut:
a Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan
unsur subtansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum
kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung.
Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas
sasarannya. Muatan kurikulum akan mempengaruhi
intensitas dan frekuensi belajar anak didik.
b Program
Setiap sekolah memiliki program pendidikan. Program
pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan
pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah
tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang
dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial,
dan sarana prasarana.
c Sarana dan Fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.
Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis
bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu
sekolah adalah pemilikan gedung sekolah yang di
dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang
dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata
usaha, auditorium, dan halaman sekolah yang memadai.
Semua sarana dan fasilitas tersebut bertujuan untuk
memberikan kemudahan pelayanan anak didik.
d Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan.
Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya.
(Soelaeman dalam Djamarah, 2011:185) mengatakan
bahwa untuk menjadi guru yang baik itu tidak dapat
diandalkan kepada bakat ataupun hasrat (emansipasi)
ataupun lingkungan belaka, namun harus disertai
kegiatan studi dan latihan serta praktek atau
pengalaman yang memadai agar muncul sikap guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang diinginkan sehingga melahirkan kegairahan kerja
yang menyenangkan.
Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Setyosari (dalam Rusdiyah dan Mudlofur, 2016: 240) dan
Djamarah (2011: 176) adalah 1) sifat belajar, 2) perbedaan tugas
pembelajar, 3) metode pembelajaran, 4) faktor lingkungan yang
terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya, dan 5)
faktor instrumental yang terdiri dari kurikulum, program, sarana
dan fasilitas, dan guru.
d. Pengertian Hasil Belajar
Abdurahman (dalam Haris dan Jihad, 2012: 14) mengatakan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional. Menurut Haris dan Jihad (2012: 14) hasil belajar adalah
pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari
ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang
dilakukan dalam waktu tertentu. Nawawi (dalam Susanto, 2015:5)
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dari beberapa pengertian hasil belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar yang cenderung menetap.
2. Matematika
a. Pengertian Matematika
Beth & Piaget (dalam Kandou dan Runtukahu, 2014:28)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan matematika adalah
pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan
hubungan antar-struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik.
Sementara, Klien (dalam Kandou dan Runtukahu, 2014: 28)
mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri
sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan
memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Dipihak lain,
Reys dkk (dalam Kandou dan Runtukahu, 2014: 28) mengatakan
bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara
berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa,
dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis.
Dari pengertian matematika menurut para ahli, dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri atau
pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur yang dapat
membantu untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Damiyanti (dalam Susanto, 2013: 186) mengatakan bahwa
pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara efektif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran
matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang dibangun
oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar
yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Kegiatan
tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan
berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi
interaksi antar siswa dengan guru, antar siswa dengan siswa, dan
antara siswa dengan lingkungan disaat pembelajaran matematika
sedang berlangsung. Dalam proses pembelajaran matematika, baik
guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil
yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif.
Pembelajaran yang efektif merupakan pembelajaran yang mampu
melibatkan seluruh siswa secara aktif. Menurut Wragg (dalam
Susanto, 2013: 188) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat,
seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi
dengan sesama, atau suatu hasil belajar yang diinginkan. Kualitas
pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari
segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik
fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Dari segi
hasil, pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan
tingkah laku ke arah positif dan terciptanya tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
c. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Depdiknas (dalam Susanto, 2013:189) mengatakan bahwa
kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di
sekolah dasar sebagai berikut:
1) Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian beserta operasi campurannya,
termasuk yang melibatkan pecahan
2) Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan
bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut,
keliling, luas, dan volume
3) Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem
koordinat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4) Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan,
dan penaksiran pengukuran
5) Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti:
ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus,
mengumpulkan, dan menyajikannya
6) Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan
mengkomunikasikan gagasan secara matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar,
sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas (dalam Susanto,
2013:189-190) sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
menipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model,
dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Rasa Percaya Diri
a. Pengertian Rasa Percaya Diri
Fatimah (2010: 146) mengatakan bahwa percaya diri adalah sikap
positif individu yang merasa mampu dengan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan dan situasi yang dihadapinya, sedangkan menurut
Prayitno (dalam Suhardita, 2011:130) percaya diri adalah sikap positif
seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan
penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan/situasi yang dihadapinya. Percaya diri adalah keyakinan
pada diri sendiri baik itu tingkah laku, emosi, dan kerohanian yang
bersumber dari hati nurani untuk mampu melakukan segala sesuatu
sesuai dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup agar
hidup lebih bermakna (Suhardita, 2011:130).
Rasa percaya diri merupakan salah satu aspek yang sangat penting
bagi seseorang untuk mengembangkan potensinya. Seseorang yang
memiliki rasa percaya diri cenderung akan berpengaruh terhadap
potensi diri atau hasil belajarnya. Seseorang yang percaya diri akan
lebih terbuka terhadap kekurangan ataupun kelebihan yang dimiliki.
Hartinah (2011: 98) mengatakan kepercayaan diri ialah keyakinan
terhadap diri sendiri bahwa ia memiliki kemampuan dan
kelemahannya, dengan kemampuan tersebut ia merasa optimis dan
yakin akan mampu menghadapi masalahnya dengan baik. Rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
percaya diri pada umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan
atau terlibat didalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah
untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Orang yang dikatakan
memiliki kepercayaan diri ialah orang yang puas dengan dirinya.
Lindenfield (1997:3) mengatakan bahwa orang yang puas dengan
dirinya ialah orang yang merasa mengetahui dan mengakui
keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta mampu
menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial.
Ghufron (2016:34) mengatakan bahwa percaya diri adalah keyakinan
untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi
yang didalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis,
objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis. Individu yang
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi akan terlihat lebih tenang,
tidak memiliki rasa takut dan mampu memperlihatkan kepercayaan
dirinya setiap saat.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang rasa percaya diri di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa percaya diri adalah keyakinan akan
adanya kemampuan dalam dirinya serta kelebihan dan kekurangan
dalam dirinya sehingga ia mampu untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan bersosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Aspek-aspek Kepercayaan diri
Ghufron (2016:35) mengatakan bahwa orang yang memiliki
kepercayaan diri yang positif adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan kemampuan diri
Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang
dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya.
2. Optimis
Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan
kemampuannya.
3. Objektif
Objektif adalah orang yang memandang permasalahan atau
sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut
kebenaran pribadi atau menurut dirinya.
4. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
5. Rasional dan realistis
Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah,
suatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran
yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Jadi, seseorang dapat dikatakan percaya diri apabila
memiliki kepercayaan diri yang positif , yaitu : 1) keyakinan
kemampuan diri, 2) optimis, 3) objektif, 4) bertanggung jawab, 5)
rasional dan realistis.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri individu
Ghufron (2016:37) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kepercayaan diri individu adalah sebagai beriku:
1. Konsep diri
Anthony (dalam Ghufron, 2016:37) mengatakan bahwa
terbentuknya kepercayaan diri pada diri seseorang diawali dengan
perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya
dalam suatu kelompok.
2. Harga diri
Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri.
Harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan
diri seseorang.
3. Pengalaman
Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri,
tetapi juga dapat menjadi faktor menurunnya rasa percaya diri
seseorang.
4. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat
kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menjadikan orang tersebut tergantung dan berada di bawah
kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Sebaliknya,
orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki tingkat
kepercayaan diri lebih dibandingkan yang berpendidikan rendah.
d. Indikator Rasa Percaya Diri
Dari pengertian rasa pecaya diri menurut para ahli di atas, dapat
diambil indikator rasa percaya diri sebagai berikut:
1) Seseorang dapat meyakini kemampuan yang dimilikinya
2) Mengakui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
3) Mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam
kehidupan bersosial.
Bambang (dalam Hartinah, 2011: 99) mengatakan bahwa indikator
rasa percaya diri adalah sebagai berikut:
1) Berani menyatakan pendapatnya
2) Menjadi seseorang yang optimis dan penuh percaya diri
3) Cenderung lebih tenang dibandingkan mereka yang kurang
yakin akan kemampuan dirinya
4) Tidak menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang
menyedihkan, memalukan, dan mematahkan semangat
5) Cenderung kreatif, senang bereksperimen, dan berani
menempuh resiko.
Dari beberapa indikator menurut para ahli di atas, peneliti
menggunakan 5 indikator yang digunakan dalam menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
angket dan lembar observasi rasa percaya diri siswa. Indikator
tersebut adalah sebagai berikut: 1) berani menyatakan
pendapatnya, 2) menjadi seseorang yang optimis dan percaya
diri, 3) cenderung lebih tenang dibandingkan mereka yang
kurang yakin akan kemampuan dirinya, 4) tidak menganggap
kegagalan sebagai sesuatu yang menyedihkan, memalukan, dan
mematahkan semangat, 5) cenderung kreatif, senang
bereksperimen, dan berani menempuh resiko.
4. Pengertian Perkalian
Spiegel (1996: 1) mengatakan bahwa perkalian merupakan hasil kali dua
bilangan a dan b adalah bilangan c sehingga a × b = c. Operasi perkalian
ditunjukkan dengan tanda silang atau titik atau kurung. Pada hakikatnya
perkalian adalah penjumlahan bilangan yang sama sebanyak “n” kali.
Negoro dan B. Harahap (1999: 263) mengatakan bahwa perkalian
didefinisikan jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka a × b adalah
penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan
b.
Dari pengertian menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
perkalian adalah penjumlahan yang sebanyak “n” atau hasil kali bilangan a
dan b yang merupakan bilangan cacah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5. Materi Perkalian (Menyelesaikan Perkalian yang Hasilnya Bilangan
Tiga Angka)
a. Mengalikan Bilangan dengan Cara Penjumlahan Berulang
Perhatikan contoh berikut ini:
Kevin mempunyai 6 kotak jeruk. Tiap kotak berisi 3 jeruk. Dapatkah
kamu menghitung jumlah jeruk Kevin?
Jawab: 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 18
Banyak jeruk Kevin semua ada 18. Menentukan nilai 18 dengan
menjumlahkan bilangan 3 sebanyak 6 kali.
Ditulis 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 6 x 3 = 18.
Dibaca enam dikali tiga sama dengan delapan belas. Jadi, 6 x 3 = 18
b. Mengalikan Bilangan Satu Angka dengan Bilangan Tiga Angka
Untuk dapat menyelesaikan perkalian satu angka dengan bilangan satu
angka, kamu dapat menyelesaikannya dengan menggunakan dua cara,
yaitu cara mendatar dan cara bersusun.
1) Cara Mendatar
Contoh:
5 x 152 = .....
5 x 152 = 5 x (100 + 50 + 2)
(5 x 100) + (5 x 50) + (5 x 2)
500 + 250 + 10
500 + 200 + 50 + 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
700 + 60
760
Jadi, 5 x 152 adalah 760.
2) Cara Bersusun
Mengalikan bilangan dengan cara bersusun dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu cara bersusun panjang dan cara bersusun
pendek.
a) Bersusun Panjang
Contoh:
6 x 124 = ......
Jawab:
Jadi, 6 × 124 = 744
b) Bersusun Pendek
Contoh:
6 × 123 = ......
Langkah-langkah:
1. 6 × 3 = 18
Ditulis 8, 1 disimpan sebagai puluhan
124 6 ⬚
𝑥
24120600 744
𝑥
6 × 4
6 × 20
6 × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. 6 × 2 = 12
Ditambah simpanan 1 puluhan menjadi 12 + 1 = 13
3 ditulis sebagai puluhan, 1 disimpan sebagai ratusan
3. 6 × 1 = 6
Ditambah simpanan 1 ratusan menjadi 6 + 1 = 7
6. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
a. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Daryanto dan Tarsial (2012: 149-150) mengatakan bahwa Pendidikan
Matematika Realistik (PMR) dikembangkan berdasarkan pemikiran
Hans Freudenthal yang berpendapat bahwa matematika merupakan
aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas.
PMR tidak dapat dipisahkan dari Institut Freudenthal. Institut ini
didirikan pada tahun 1971, berada di bawah Ultrecht University
Belanda. Nama Institut diambil dari pendirinya yaitu Profesor Hans
Freduenthal (1905-1990), seorang penulis, pendidik, dan
matematikawan berkebangsaan Jerman/Belanda. Sejak tahun 1971,
Institut Freduenthal mengembangkan suatu pendekatan teoritis
terhadap pembelajaran matematika yang dikenal dengan RME
(Realistic Mathematics Education). RME menggabungkan pandangan
tentang apa itu matematika, bagaimana siswa belajar matematika, dan
123 6 738
𝑥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
bagaimana matematika harus diajarkan. Freduenthal berkeyakinan
bahwa siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-
made mathematics (penerima pasif matematika yang sudah jadi).
Menurutnya pendidikan harus mengarahkan siswa kepada penggunaan
berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan kembali
matematika dengan cara mereka sendiri. Banyak soal yang dapat
diangkat dari berbagai situasi (konteks), yang dirasakan bermakna
sehingga menjadi sumber belajar. Konsep matematika muncul dari
proses matematisasi, yaitu dimulai dari penyelesaian yang berkaitan
dengan konteks (context-link solution), siswa secara perlahan
mengembangkan alat dan pemahaman matematik ke tingkat yang lebih
formal. Model-model yang muncul dari aktivitas matematik siswa
dapat mendorong terjadinya interaksi di kelas, sehingga mengarah
pada level berpikir matematik yang lebih tinggi.
b. Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Susanto (2013: 205) mengatakan bahwa pendidikan Matematika
Realistik Indonesia merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah
aktivitas manusia yang harus dihubungkan secara nyata terhadap
konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang
berorientasi pada hal-hal yang real atau nyata. Tarigan (2006: 3)
menyatakan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia
menekankan akan pentingnya konteks nyata yang dikenal murid dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
proses konstruksi pengetahuan matematika oleh murid sendiri.
Masalah konteks nyata merupakan bagian inti dan dijadikan starting
point dalam pembelajaran matematika. Sembiring (2010: 13)
mengatakan bahwa kata real dalam „realistik‟ maksudnya real dalam
arti bermakna bagi siswa. Dalam teori PMRI pelajaran diawali dari
bahan yang konstekstual yang real dari segi pengalaman siswa.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah
pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa yang
menekankan pentingnya konteks nyata yang dikenal oleh siswa.
c. Peran Guru Dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Menurut Daryanto dan Tasrial (2012: 152), peran guru dalam
pendidikan matematika realistik adalah sebagai berikut:
1) Guru hanya sebagai fasilitator belajar
2) Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif
3) Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara
aktif menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara aktif
membantu siswa dalam menafsirkan persoalan riil
4) Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam
kurikulum, melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia
riil, baik fisik maupun sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Prinsip-prinsip dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonsia
(PMRI)
Suherman (dalam Susanto, 2013:206) mengatakan bahwa prinsip-
prinsip dalam PMRI adalah sebagai berikut:
1) Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal
yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika
2) Perhatian diberikan pengembangan model-model, situasi, skema,
dan simbol-simbol
3) Sumbangan dari para siswa sehingga dapat membuat pembelajaran
menjadi konstruktif dan produktif
4) Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran
matematika
5) Membuat jalinan antartopik atau antarpokok bahasan atau
antarstrad.
e. Aspek-aspek dalam Pengajaran Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)
De Lange (dalam Daryanti dan Tarsial, 2012:152) mengatakan bahwa
pengajaran matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia meliputi aspek berikut ini:
1) Memulai pengajaran dengan mengajukan masalah atau soal
yang “riil” bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat
pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pelajaran
secara bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2) Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut
3) Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model
simbolik secara informal terhadap persoalan atau masalah yang
diajukan
4) Pengajaran berlangsung secara interaktif: siswa menjelaskan
dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya,
memahami jawaban temannya (siswa lain), setuju terhadap
jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari
alternatif penyelesaian yang lain dan melakukan refleksi
terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil
pelajaran.
Sejalan dengan paradigma baru pendidikan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Zamroni (dalam Daryanti dan Tarsial, 2012:153),
pada aspek perilaku diharapkan siswa mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Di kelas mereka aktif dalam diskusi, mengajukan pertanyaan
dan gagasan, serta aktif dalam mencari bahan-bahan pelajaran
yang mendukung apa yang tengah dipelajari
2) Mampu bekerja sama dengan membuat kelompok-kelompok
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3) Bersifat demokratis, yakni berani menyampaikan gagasan,
mempertahankan gagasan dan sekaligus berani pula menerima
gagasan orang lain
4) Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
f. Langkah-langkah pembelajaran dalam Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia
Suherman (dalam Susanto, 2013:208) mengatakan bahwa langkah-
langkah pembelajaran pendidikan matematika realistik Indonesia
adalah:
1) Memahami masalah kontekstual (Langkah I PMRI)
Memahami masalah kontekstual dilakukan dengan cara guru
memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari
kepada siswa dan meminta siswa untuk memahami masalah
tersebut.
2) Menjelaskan masalah kontekstual (Langkah II PMRI)
Ketika memahami masalah, siswa kadang menemukan kesulitan.
Oleh sebab itu, guru menjelaskan maksud dari soal dengan cara
memberikan petunjuk-petunjuk atau saran seperlunya.
3) Menyelesaikan masalah kontekstual (Langkah III PMRI)
Siswa secara individual mendeskripsikan masalah kontekstual,
melakukan interpretasi aspek matematika yang ada pada masalah
dan memikirkan strategi pemecahan masalah. Selanjutnya siswa
berusaha menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya, sehingga
dimungkinkan adanya perbedaan penyelesaian antara siswa satu
dengan siswa lainnya.
4) Membandingkan dan mendiskusikan jawaban (Langkah IV PMRI)
Guru mengamati apa yang dilakukan siswa dan memberi bantuan
jika dibutuhkan. Setelah siswa mengerjakan lembar kerja siswa,
guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas
menjelaskan hasil pekerjaannya.
5) Menarik kesimpulan (Langkah V PMRI)
Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan suatu
rumusan konsep atau prinsip dari topik yang dipelajari.
Lima langkah pembelajaran dalam Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia ini digunakan digunakan oleh peneliti dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus.
B. Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti mencoba untuk memaparkan hasil penelitian yang
memiliki judul hampir sama dengan judul yang telah dipilih oleh peneliti.
1. Prasetyani (2009) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menghitung Perkalian Melalui Pendekatan
Matematika Realistik Pada Siswa Kelas II SD Negeri II Simo
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2010. Jenis penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, setiap
siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa
kelas II SD Negeri Simo yang berjumlah 26 siswa. Penelitian
Prasetyani (2009) memaparkan bahwa penggunaan pendekatan
matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi perkalian dan pembagian pada siswa kelas II SD Negeri II
Simo Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian
ini menggunakan pendekatan matematika realistik dengan jenis
penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian ini adalah adanya
peningkatan rata-rata yang diperoleh siswa dari sebelumnya pada
tes awal, yaitu 55.12. Hasil tes pada siklus I adalah 73,27 dan pada
siklus II menjadi 83.46. Peneliti menggunakan penelitian
Prasetyani (2009) karena memiliki persamaan variabel yang
ditingkatkan, yaitu hasil belajar siswa. selain itu, persamaan
peneliti dengan penelitian Prasetyani (2009) adalah persamaan
dalam menggunakan pendidikan matematika realistik. Kedua
persamaan tersebut menjadi alasan peneliti untuk menggunakan
penelitian Prasetyani (2009). Berdasarkan hasil tersebut, maka
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi perkalian kelas III.
2. Pertiwi (2012) melakukan penelitian dengan judul “Upaya
Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas IV B
MIN Tempel Yogyakarta”. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas IV B MIN Tempel Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana
setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian Pertiwi
(2012) memaparkan bahwa pendekatan matematika realistik dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika
pada siswa kelas IV B MIN Tempel Yogyakarta tahun ajaran
2011/2012. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan
keaktifan siswa rata-rata pada siklus I dengan presentase presentase
81.86% dan 84.33% pada siklus II, serta hasil evaluasi belajar
dengan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 82.23 dengan
ketuntasan belajar siswa sebesar 74.19% dan pada siklus II
memperoleh nilai rata-rata sebesar 90.65 dengan ketuntasan belajar
siswa sebesar 90.32%. Pertiwi (2012) dalam penelitiannya
mengatakan bahwa pendekatan matematika realistik dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar dan bekerjasaam
didalam kelompok. Hal ini akan berpengaruh pada rasa percaya
diri siswa dalam mengemukakan pendapat ketika pembelajaran
berlangsung. Siswa yang aktif akan memiliki rasa percaya diri
yang tinggi sehingga siswa mampu mengkomunikasikan hasil yang
diperoleh atau ide yang diperoleh baik dalam kelompok maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
didepan kelas. Dengan adanya persamaan permasalahan yang
ditingkatkan, peneliti mengambil penelitian Pertiwi sebagai
penelitian yang relevan yang memiliki tujuan yang sama, yaitu
meningkatkan rasa percaya diri siswa. Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa.
3. Nurwidayanti (2013) melakukan penelitian dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pembelajaran
Matematika Realistik (PMR) untuk Siswa Kelas V SD N
Malangrejo Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/2012”. Peneltian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Subyek dari penelitian ini
adalah siswa kelas V SD N Malangrejo Ngemplak dengan jumlah
siswa 29. Nurwidayanti (2013) memaparkan bahwa pendekatan
matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika
pada kelas V SD N Malangrejo Ngemplak tahun ajaran 2011/2012.
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa ada 19 siswa
dengan persentase 65.52% yang memperoleh nilai diatas KKM dan
10 siswa dengan persentase 34.48% yang memperoleh nilai di
bawah KKM. Sedangkan hasil peneltian pada siklus II
menunjukkan bahwa ada 25 siswa dengan persentase 86.21% yang
memperoleh nilai di atas KKM dan 4 siswa dengan persentase
13.79% yang memperoleh nilai di bawah KKM. Peneliti memilih
penelitian yang dilakukan oleh Nurwidayanti karena adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
persamaan permasalahan yang akan ditingkatkan, yaitu hasil
belajar siswa dalam materi perkalian dengan menggunakan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian relevan yang
pertama adalah penggunaan PMRI pada pelajaran matematika
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian.
Sedangkan kesamaan penelitian ini dengan penelitian relevan yang
kedua adalah penggunaan PMRI dalam meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran matematika yang berpengaruh pada rasa
percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat ketika
pembelajaran berlangsung. Sedangkan persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang relevan ketiga adalah penggunaan PMRI
dalam meningkatkan hasil belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 2.1 Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan dalam dunia
kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013: 185). Kebutuhan akan aplikasi
matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-
hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung
Peningkatan Kemampuan
Menghitung Perkalian
Melalui Pendekatan
Matematika Realistik
Pada Siswa Kelas II SD
Negeri II Simo
Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran
2009/2010
Prasetyani (2010)
Upaya Meningkatkan
Keaktifan Siswa dalam
Pembelajaran
Matematika melalui
Pendekatan
Matematika Realistik
pada Siswa Kelas IV B
MIN Tempel
Yogyakarta
Pertiwi (2012)
Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar
Matematika dengan
Pembelajaran
Matematika Realistik
(PMR) untuk Siswa
Kelas V SD N
Malangrejo Ngemplak
Tahun Pelajaran
2011/2012
Nurwidayanti (2013)
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dan
Rasa Percaya Diri Siswa Kelas III SDN
Perumnas Condongcatur Melalui Penerapan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, matematika sebagai ilmu
dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah
dasar. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dikembangkan
berdasarkan pemikiran Hans Freudental yang berpendapat bahwa
matematika merupakan aktivitas insiani (human activities) dan harus
dikaitkan dengan realitas. Hal ini akan membantu siswa dalam memahami
materi perkalian pada kelas III sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat. Siswa akan belajar di dalam kelompok dan bertukar ide
bersama anggota kelompok ataupun teman satu kelas bagaimana
menyelesaikan masalah atau soal yang sudah diberikan. Hal ini akan
membuat siswa untuk saling menjelaskan cara yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah atau soal. Dengan ini, siswa akan lebih aktif dalam
belajar bersama anggota kelompoknya. Keaktifan siswa dalam belajar
bersama anggota kelompok akan mempengaruhi rasa percaya diri dalam
diri siswa. Siswa akan lebih berani dan lebih percaya diri dalam
mengemukkan pendapat ketika berada didalam kelompok selama proses
pembelajaran berlangsung.
Kesulitan yang dihadapi siswa adalah kurangnya pemahaman
mengenai materi perkalian yang diajarkan oleh guru sehingga hal itu
mempengaruhi hasil belajar dan rasa percaya diri siswa menjadi rendah.
Dalam meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa pada saat
pembelajaran berlangsung diperlukan adanya metode, strategi, atau
pendekatan pembelajaran yang tepat. Salah satu pendekatan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
digunakan adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat membantu siswa untuk
lebih mudah memahami materi perkalian yang diajarkan oleh guru dan
membantu siswa untuk lebih berani serta percaya diri dalam
mengemukakan pendapatnya ketika proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti pada wali kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur, peneliti
menemukan permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang berkaitan
dengan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa kelas III pada materi
perkalian. Menanggapi permasalahan tersebut peneliti memutuskan untuk
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas III dengan judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dan Rasa Percaya Diri Siswa
Kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur Melalui Penerapan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia”.
Kondisi akhir dari penerapan Pendidikan Matematika Realistik
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan rasa percaya diri siswa.
Saat siswa belajar bersama kelompok, diharapkan siswa dapat lebih
percaya diri dalam mengemukakan atau menjelaskan cara menyelesaikan
soal yang digunakan kepada teman anggota kelompoknya. Selain itu,
siswa juga diharakan untuk lebih percaya diri dalam menyelesaikan
masalah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada materi perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan hasil belajar matematika dan rasa percaya diri
siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur melalui Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat ditempuh melalui 5
langkah dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
2. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condong
Catur.
3. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan rasa
percaya diri siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condong Catur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini mengulas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan
reliabilitas instrumen, penelitian, analisis data, dan kriteria keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian tindakan
kelas model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin menjelaskan bahwa ada 4 hal
yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan, yakni
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Sanjaya, 2009: 49).
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus
untuk memperkuat hasil penelitian.
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
1. Perencanaan Siklus I
2. Tindakan
Siklus II 1. Perencanaan 3. Observasi
4. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan penelitian
tindakan kelas model Kurt Lewin yang mengacu pada keempat tahap dari
penelitian tindakan kelas yang meliputi rencana, tindakan, observasi, dan
refleksi. Adapun keterangan dari setiap model Kurt Lewin adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan
yang berangkat dari suatu ide gagasan peneliti
2. Tindakan
Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk
mengetahui efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi
tentang berbagai kelemahan atau kekurangan tindakan yang
telah dilakukan.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga
memunculkan program atau perencanaan baru.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, apabila belum
berhasil maka peneliti akan melanjutkan pada siklus selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Perumnas Condongcatur
yang terletak di jalan Flamboyan No. 11, Condongcatur, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Perumnas
Condongcatur.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
matematika dan rasa percaya diri siswa pada materi perkalian kelas III
SD Negeri Perumnas melalui Penerapan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI).
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2017/2018, yaitu pada semester 1.
C. Rencana Tindakan
Kegiatan yang peneliti lakukan pada rencana tindakan meliputi persiapan
dan rencana setiap siklus.
1. Persiapan
Sebelum peneliti melaksanakan siklus I dan siklus II, peneliti terlebih
dahulu melakukan persiapan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
a. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Negeri Perumnas
Condongcatur untuk melakukan penelitian di kelas III
b. Meminta surat izin penelitian dari kampus Universitas Sanata
Dharma untuk melakukan penelitian di SD Negeri Perumnas
Condongcatur
c. Melakukan wawancara kepada wali kelas III untuk memperoleh
informasi mengenai hasil belajar dan rasa percaya diri siswa
selama mengikuti kegiatan pembelajaran
d. Melakukan observasi untuk mengetahui kondisi siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran, menganalisis permasalahan dan
menentukan solusi dari permasalahan yang terjadi pada kegiatan
pembelajaran
e. Menyusun proposal penelitian
f. Merumuskan masalah
g. Menyusun instrumen penelitian berupa angket dan lembar
observasi
h. Menyusun perangkat pembelajaran untuk setiap siklus berupa RPP,
silabus, lembar kerja siswa, dan soal evaluasi
i. Melakukan validasi instrumen penelitian kepada ahli
j. Melaksanakan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Rencana Setiap Siklus
Setelah melakukan persiapan, langkah berikutnya adalah
melaksanakan tindakan dalam setiap siklus. Rencana tindakan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Rencana tindakan
Rencana yang peneliti lakukan pada siklus I adalah:
a) Membuat (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RPP
b) Menyiapkan materi
c) Menyiapkan soal evaluasi
d) Menyiapkan sumber belajar.
2) Pelaksanaan tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pertemuan
pembelajaran sebanyak 2 kali dengan menggunakan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Berikut
ini merupakan proses pelaksanaan yang dilakukan pada siklus
I:
a) Pertemuan 1
Pada pertemuan 1, peneliti memberikan materi tentang
mengalikan bilangan dengan cara pembagian berulang
dengan menggunakan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI). Berikut ini merupakan langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada
pertemuan 1:
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi salam kepada siswa
b. Salah satu siswa memimpin
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk menyanyikan lagu “Potong bebek angsa”
yang sudah diubah liriknya. Sebelum bernyanyi,
guru menuliskan lirik lagu di papan tulis
e. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari
dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pembelajaran, peneliti sebagai
guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pada Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia.
a. Guru membagi masalah atau soal kepada siswa
secara individu dan meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal yang sudah
dibagikan (Langkah 1 PMRI: memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
masalah kontekstual). (Prinsip 1 PMRI:
didominasi masalah dalam konteks)
b. Siswa yang belum memahami masalah atau soal
diminta untuk bertanya kepada guru
c. Guru menjelaskan masalah atau soal yang belum
dipahami oleh siswa (Langkah 2 PMRI:
menjelaskan masalah kontekstual)
d. Guru meminta siswa untuk mencari strategi atau
cara yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah atau soal secara individu
e. Siswa mencari ide dan strategi untuk
menyelesaikan masalah atau soal dan
menyelesaikannya secara individu.
f. Siswa mencoba menyelesaikan masalah atau soal
dengan menggunakan caranya sendiri. (Langkah
3 PMRI: menyelesaikan masalah kontekstual).
(Prinsip 2 PMRI: Pengembangan model, situasi,
skema, dan simbol) dan (Prinsip 3 PMRI:
pembelajaran yang konstruktif dan produktif)
g. Guru diharapkan untuk tidak memberikan
jawaban atau cara kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah atau soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
h. Guru mengamati siswa dengan berkeliling
melihat pekerjaan siswa.
i. Setelah siswa menyelesaikan soal, guru membagi
siswa menjadi 7 kelompok.
j. Guru meminta siswa untuk membandingkan
jawaban dari soal yang sudah dikerjakan pada
anggota kelompoknya (Langkah 4 PMRI:
membandingkan dan mendiskusikan jawaban)
k. Guru meminta siswa untuk saling menjelaskan
ide dan strategi yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah atau soal
l. Guru mengamati siswa dengan cara berkeliling
pada tiap kelompok
m. Salah satu anggota kelompok maju ke depan
untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau
soaL. (Prinsip 4 PMRI: interaktif sebagai
karakteristik)
n. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai
cara yang digunakan oleh siswa dalam
menyelesaikan masalah atau soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
(Langkah 5 PMRI: menarik kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI: membuat jalinan antar topik)
b. Untuk melihat pemahaman siswa mengenai
materi yang sudah dipelajari pada kegiatan
pembelajaran, guru membagikan soal evaluasi
yang berisi 3 soal secara individu
c. Guru dan siswa melakukan refleksi untuk
mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa selama
proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
b) Pertemuan II
Pada pertemuan II, peneliti sebagai guru memberikan
materi tentang menyelesaikan perkalian yang hasilnya
bilangan tiga angka dengan menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Berikut ini merupakan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pada pertemuan II:
1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi salam kepada siswa
b. Salah satu siswa memimpin doa
c. Guru mengecek kehadiran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d. Guru mengajak siswa untuk bermain “Simon
Berkata” untuk memotivasi siswa
e. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab mengenai materi yang sudah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya dan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai kepada siswa.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pembelajaran, peneliti sebagai
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran pada
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
a. Guru membagikan masalah kontekstual atau soal
kepada siswa dan meminta siswa untuk
memahaminya secara individu (Langkah 1
PMRI: memahami masalah kontekstual)
(Prinsip 1 PMRI: didominasi masalah dalam
konteks)
b. Siswa yang belum memahami soal atau masalah
diharapkan untuk bertanya kepada guru
c. Guru menjelaskan masalah atau soal yang belum
dipahami oleh siswa (Langkah 2 PMRI:
menjelaskan masalah kontekstual)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
d. Guru meminta siswa untuk mencari ide atau
strategi dalam menyelesaikan masalah atau soal
yang sudah dibagikan
e. Siswa secara individu mencari ide atau strategi
untuk menyelesaikan masalah atau soal
f. Siswa mencoba menyelesaikan masalah atau soal
tersebut dengan menggunakan ide dan strategi
yang telah ditemukan. (Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan masalah kontekstual) (Prinsip 2
PMRI: pengembangan model, situasi, skema, dan
simbol) (Prinsip 3 PMRI: pembelajaran yang
konstruktif dan produktif).
g. Guru diharapkan tidak memberitahu cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau
soal kepada siswa
h. Guru mengamati siswa dengan berkeliling
melihat pekerjaan siswa.
i. Guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok
j. Guru meminta siswa untuk membandingkan dan
membandingkan jawaban soal yang telah
diselesaikan dengan menggunakan cara mereka
sendiri kepada anggota kelompoknya (Langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4 PMRI: membandingkan dan mendiskusikan
jawaban)
k. Guru meminta agar siswa saling menjelaskan cara
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
atau soal kepada anggota kelompoknnya
l. Salah satu anggota kelompok maju kedepan
untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau
soal yang digunakan. (Prinsip 4 PMRI: interaktif
sebagai karakteristik)
m. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai
cara yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah atau soal.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
(Langkah 5 PMRI: menarik kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI: membuat jalinan antartopik)
b. Guru membagikan soal evaluasi yang berisi 3
soal kepada siswa secara individu untuk melihat
pemahaman siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
c. Guru dan siswa melakukan refleksi untuk
mengetahui kesulitan yang dihadapi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung
3) Observasi
Peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang
dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selain itu, peneliti dapat mengetahui rasa percaya diri siswa
selama mengikuti kegiatan pembelajaran melalui lembar
angket dan observasi pada pertemuan I dan II siklus I.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari
kegiatan pembelajaran pada siklus I. Peneliti melakukan
evaluasi mengenai tingkat keberhasilan belajar dan kendala
yang dihadapi selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Apabila didalam refleksi terdapat beberapa aspek
yang belum tercapai, maka akan dilakukan perbaikan pada
siklus II.
b. Siklus II
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti pada siklus II pada
dasarnya tidak jauh berbeda pada kegiatan yang dilakukan pada
siklus I. Hal yang menjadi pembeda adalah pemberian tindakan
melihat dari refleksi yang telah dilakukan pada siklus I dan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
soal evaluasi dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada
pelaksanaan siklus II, peneliti menerapkan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
berikut ini merupakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang dilakukan pada pertemuan I siklus II:
1) Rencana Tindakan
Rencana yang peneliti lakukan pada siklus I adalah:
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b) Menyiapkan materi
c) Menyiapkan soal evaluasi
d) Menyiapkan sumber belajar.
2) Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan pertemuan
sebanyak dua kali dengan menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Berikut ini merupakan
langkah-langkah proses pembelajaran pada pertemuan I siklus
II:
a) Pertemuan I
Pada pertemuan I siklus II, peneliti sebagai guru
memberikan materi mengenai mengalikan bilangan
dengan cara penjumlahan berulang dengan
menggunakan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia. Berikut ini merupakan langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan
I siklus II:
1. Kegiatan Awal
a. Siswa memberi salam kepada guru
b. Salah satu siswa memimpin doa
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
“menanam jagung” untuk memotivasi siswa agar
semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
e. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai
materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini pembelajaran, peneliti sebagai
guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pada Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia.
a. Guru membagi masalah atau soal kepada siswa
secara individu dan meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal yang telah
dibagikan (Langkah 1 PMRI: memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
masalah kontekstual) (Prinsip 1 PMRI:
didominasi masalah dalam konteks)
b. Siswa yang belum memahami masalah atau soal
diminta untuk bertanya kepada guru
c. Guru menjelaskan masalah atau soal yang belum
dipahami oleh siswa (Langkah 2 PMRI:
menjelaskan masalah kontekstual)
d. Guru meminta siswa untuk mencari ide atau
strategi untuk menyelesaikan masalah atau soal
yang dihadapi
e. Siswa secara individu mencari ide dan strategi
untuk menyelesaikan masalah atau soal yang
telah dibagikan.
f. Siswa mencoba menyelesaikan masalah atau soal
dengan caranya sendiri (Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan masalah kontekstual) (Prinsip 2
PMRI: pengembangan model, situasi, skema, dan
simbol) (Prinsip 3 PMRI: pembelajaran yang
konstruktif dan produktif)
g. Guru diharapkan tidak memberitahu cara untuk
menyelesaikan masalah atau soal kepada siswa
h. Guru berkeliling untuk mengamati pekerjaan
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
i. Setelah itu, guru membagi siswa menjadi 5
kelompok
j. Guru meminta siswa untuk membandingkan dan
mendiskusikan jawaban yang sudah dikerjakan
serta menjelaskan cara yang sudah digunakan
kepada teman anggota kelompoknya (Langkah 4
PMRI: membandingkan dan mendiskusikan
jawaban)
k. Salah satu dari anggota kelompok maju ke depan
untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau
soal. (Prinsip 4 PMRI: interaktif sebagai
karakteristik)
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan
(Langkah 5 PMRI: menarik kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI: membuat jalinan antartopik)
b. Guru membagi soal evaluasi kegiatan
pembelajaran untuk melihat pemahaman siswa
selama mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa
kembali ketempat duduknya dan menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
perasaan dan kesulitan yang dialami siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran.
b) Pertemuan II
Pada pertemuan II, peneliti memberikan materi
mengenai menyelesaikan perkalian yang hasilnya
bilangan tiga angka dengan menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Berikut ini adalah
langkah-langkah proses pembelajaran pertemuan II
pada siklus II:
1. Kegiatan Awal
a. Salah satu siswa memimpin doa
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru mengajak siswa untuk bermain “Pesan
Berantai” untuk memotivasi siswa agar semangat
belajar
d. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan
pada pertemuan sebelumnya
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peneliti sebagai guru melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
langkah Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia.
a. Guru membagi masalah atau soal kepada siswa
secara individu
b. Guru meminta siswa untuk memahami masalah
atau soal yang sudah dibagikan (Langkah 1
PMRI: memahami masalah kontekstual)
(Prinsip 1 PMRI: didominasi masalah dalam
konteks)
c. Siswa yang belum memahami masalah atau soal
diminta untuk bertanya kepada guru
d. Guru menjelaskan masalah atau soal yang belum
dipahami oleh siswa (Langkah 2 PMRI:
menjelaskan masalah kontekstual)
e. Guru meminta siswa untuk mencari ide dan
strategi untuk menyelesaikan masalah atau soal
f. Siswa secara individu mencari ide atau strategi
untuk menyelesaikan masalah atau soal
g. Siswa mencoba untuk menyelesaikan masalah
atau soal dengan menggunakan caranya sendiri
secara individu (Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan masalah kontekstual) (Prinsip 2
PMRI: pengembangan model, situasi, skema, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
simbol) (Prinsip 3 PMRI: pembelajaran yang
konstruktif dan produktif)
h. Guru diharapkan untuk tidak memberi tahu cara
untuk menyelesaikan masalah atau soal kepada
siswa
i. Guru mengamati siswa dengan cara berkeliling
melihat pekerjaan siswa
j. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
k. Guru meminta siswa untuk membandingkan dan
mendiskusikan jawaban yang sudah dikerjakan
siswa dan menjelaskan cara yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah atau soal kepada
anggota kelompoknya (Langkah 4 PMRI:
membandingkan dan mendiskusikan jawaban)
l. Guru mengamati siswa dengan berkeliling pada
tiap kelompok
m. Salah satu anggota kelompok maju ke depan
untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesakan masalah atau
soal. (Prinsip 4 PMRI: interaktif sebagai
karakteristik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
n. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai
cara yang dilakukan untuk menyelesaikan
masalah atau soal.
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan
dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
(Langkah 5 PMRI: menarik kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI: membuat jalinan antartopik)
b. Guru membagikan soal evaluasi dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan untuk
melihat pemahaman siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran
c. Setelah selesai, siswa kembali ketempat duduk
masing-masing
d. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan
melakukan tanya jawab mengenai apa yang
dirasakan siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dan kesulitan yang dialaminya.
3) Observasi
Peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang
dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selain itu, peneliti dapat mengetahui rasa percaya diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
selama mengikuti kegiatan pembelajaran melalui lembar
angket pada pertemuan I dan II siklus II.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari
kegiatan pembelajaran pada siklus II. Peneliti melakukan
evaluasi mengenai tingkat keberhasilan belajar dan kendala
yang dihadapi selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peneliti juga membuat perbandingan data kondisi
siklus I hasil belajar dan rasa percaya diri siswa dengan data
kondisi siklus II hasil belajar dan rasa percaya diri siswa.
Pedoman yang peneliti gunakan dalam membandingkan kedua
data tersebut mengacu pada indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Cara mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu tes, kuisioner,
observasi, dan wawancara. Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan siklus,
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan
wawancara. Teknik pengumpulan data pada silus I dan siklus II meliputi
observasi, kuisioner, dan tes. Berikut ini merupakan uraian teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti:
1. Tes
Sanjaya (2011:103) mengatakan bahwa tes adalah instrumen
pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Sebagai alat
ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria yaitu
validitas dan reliabilitas. Peneliti menggunakan tes untuk mengetahui
adanya peningkatan hasil belajar siswa. Tes yang diberikan kepada
siswa berbentuk soal evaluasi yang diberikan pada akhir setiap siklus.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya,
2011:86). Kusumah (2010: 66) mengatakan observasi adalah proses
pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat
melihat situasi peneltian. Yusuf (2014:384) mengatakan bahwa kunci
keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data sangat
banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat,
mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu objek penelitian dan
kemudian ia menyimpulkan dari apa yang diamati itu. Observasi pada
penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data dengan melihat
permasalahan yang muncul dilapangan. Tujuan peneliti melakukan
observasi ini adalah untuk mengetahui rasa percaya diri siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat daftar pernyataan tertulis kepada responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
untuk dijawab sesuai dengan kondisi kepribadiannya (Sanjaya,
2013:255). Widoyoko (2014: 154) mengatakan bahwa kuesioner
merupakan salah satu bentuk instrumen penilaian yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada siswa untuk diberikan respon sesuai dengan keadaan siswa.
Tujuan peneliti menggunakan kuesioner ini agar peneliti dapat
mengetahui apa yang dirasakan oleh siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalam kelas. Peneliti memberikan kuesioner sebanyak
dua kali, yaitu pada siklus I pertemuan 1 dan siklus II pertemuan 2.
4. Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan menggunakan
bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media
tertentu (Sanjaya, 2011: 96). Kusumah (2009: 77) mengatakan bahwa
wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Wawancara
memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat
disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang ingin
diungkap dapat digali dengan baik. Yusuf (2014: 372) mengatakan
bahwa wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi
antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang
yang diwawancarai (interviewee). Wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara secara langsung atau dialog secara
langsung dengan meminta ijin terlebih dahulu kepada narasumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan wali kelas III SD
Negeri Perumnas Condongcatur yang bertujuan untuk mengetahui
kondisi awal.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa soal evaluasi,
lembar kuesioner, lembar observasi, dan lembar pertanyaan wawancara.
1. Soal evaluasi
Peneliti menggunakan soa evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa
dalam ranah kognitif. Tes dilaksanakan diakhir siklus I dan siklus II.
Peneliti menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 10 soal dan soal
esai sebanyak 5. Pemberian skor pada soal pilihan ganda dan esai
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penskoran soal evaluasi
Kriteria soal Skor
Jawaban benar 1
Jawaban salah 0
Dalam pembuatan soal-soal evaluasi, peneliti berpedoman pada kisi-
kisi soal yang telah disusun pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II
Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/I
Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai
tiga angka
Kompetensi Dasar : 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan
tiga angka dan pembagian bilangan tiga
angka
Materi Pelajaran Indikator Nomor soal
Hitungan perkalian 1.3.1Memecahkan
masalah perkalian
yang hasilnya
bilangan tiga
angka
Soal Pilihan Ganda:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19,
20.
Soal Esai:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10.
2. Lembar kuesioner
Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengisi
lembar kuesioner. Lembar kuesioner yang diberikan berupa pernyataan
yang berjumlah 8 pernyataan yang dikembangkan oleh peneliti untuk
melihat kemajuan atau perkembangan rasa percaya diri siswa terhadap
kemampuannya selama pembelajaran berlangsung.
Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar kuesioner rasa percaya diri:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner rasa percaya diri
Aspek Nomor
kuesioner
Berani menyatakan pendapatnya 1, 2
Menjadi seseorang yang optimis dan penuh percaya
diri
7
Tidak menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang
menyedihkan, memalukan, dan mematahkan
semangat
4, 5, 6,
Cenderung kreatif, senang bereksperimen, dan berani
menempuh resiko
3
3. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sikap percaya diri
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar
observasi pada penelitian ini berisi 8 pernyataan. Berikut ini
merupakan lembar observasi yang digunakan oleh peneliti:
Tabel 3.4 Lembar observasi sikap percaya diri
No Aspek Ya Tidak
1 Siswa berani menyatakan pendapatnya kepada teman atau
gurunya
2 Siswa berani untuk menanyakan kepada guru tentang hal-
hal atau materi yang belum dipahaminya.
3 Siswa mampu mengerjakan soal tanpa menyontek
4 Siswa lebih tenang dalam mengerjakan soal
5 Siswa aktif mengikuti pembelajaran di kelas
6 Siswa tidak sedih apabila mengalami kegagalan
7 Siswa tetap semangat apabila mengalami kegagalan
8 Siswa mampu tampil ke depan kelas mengerjakan soal
tanpa ragu-ragu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4. Lembar pertanyaan wawancara
Peneliti melakukan wawancara untuk menggali informasi kondisi awal
siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur sebelum
menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Hal-hal yang
digali meliputi kondisi kelas dan siswa, metode pembelajaran yang
digunakan pada saat pembelajaran, dan rasa percaya diri siswa ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran. Berikut ini merupakan pedoman
yang digunakan oleh peneliti ketika melakukan wawancara dengan
wali kelas III.
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara
No Pertanyaan wawancara
1 Metode pembelajaran apakah yang sering digunakan dalam
melakukan kegiatan pembelajaran di kelas?
2 Bagaimana keadaan siswa ketika guru sedang menjelaskan?
3 Selama mengikuti pembelajaran siswa belajar secara
berkelompok atau individu?
4 Apakah siswa berani bertanya kepada guru pada saat kegiatan
pembelajaran di dalam kelas?
5 Bagaimana respon siswa ketika ditunjuk untuk menjawab
pertanyaan dari guru mengenai materi yang sudah dijelaskan?
6 Apakah siswa percaya diri ketika menjawab pertanyaan tersebut?
7 Apakah siswa berani maju ke depan kelas untuk menjawab
pertanyaan atau mengerjakan soal dari guru?
5. Instrumen Perangkat Pembelajaran (terlampir)
Instrumen perangkat pembelajaran pada penelitian ini berisi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, soal evaluasi, dan lembar
kerja siswa (LKS) yang digunakan pada proses pembelajaran siklus I
dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang
hendak diukur Arikunto (dalam Prijowuntato, 2016: 130). Jika guru
ingin mengukur kemampuan peserta didik berhitung, maka soal yang
dibuat tidak perlu banyak kalimat sehingga memungkinkan peserta
didik yang kurang mampu memahami kalimat terjebak atau tidak dapat
mengerjakan hitungan. Wayan dan Sunartana (dalam Prijowuntato,
2016:131) menyebutkan ada empat macam jenis validitas, yaitu
validitas kriteria, validitas isi, validitas konstruk, dan validitas
permukaan.
a) Validitas konstruk
Validasi konstruk sering juga disebut validasi logis.
Validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan hingga
mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan
mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi
perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut.
Validasi konstruk dikenal dan digunakan dalam tes-tes
psikologis untuk mengukur gejala perilaku yang abstrak,
seperti kesetiakawanan, kematangan emosi, sikap, motivasi,
minat, dan sebagainya (Arifin, 2009:257).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b) Validitas isi (Content Validity)
Validasi isi adalah derajat tes yang menggambarkan esensi,
topik-topik dan ruang lingkup tes yang dirancang untuk
pengukuran (Prijowuntato, 2016: 131). Arifin (2009: 248)
mengatakan bahwa validitas isi sering digunakan dalam
penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai mata
pelajaran yang telah disampaikan dan perubahan-perubahan
psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut
setelah mengalami proses pembelajaran.
c) Validitas empiris
Arifin (2009: 249) mengatakan bahwa validitas empiris
biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis
korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari
hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu
yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang
bersangkutan.
Instrumen rasa percaya diri, wawancara dan observasi diuji
dengan validitas isi dan konstruk oleh dosen dan dua guru SD Negeri
Perumnas Condongcatur. Tes prestasi siklus I dan siklus II diuji
validitasnya kepada siswa kelas III SD Negeri Perumnas
Condongcatur dan instrumen skala rasa percaya diri diujikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur. Perhitungan
validitas secara empiris dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang divalidasi antara lain:
Silabus, RPP, soal evaluasi, materi, dan penilaian. Dalam
menentukan kriteria perangkat pembelajaran, peneliti
menggunakan pedoman penilaian menurut Masidjo (1995:151)
yang mengatakan bahwa penilaian acuan patokan berorientasi
pada patokan keberhasilan yang sifatnya pasti. Berikut ini
merupakan pedoman yang digunakan oleh peneliti menurut
Masidjo (1995:151) :
Tabel 3.6 Pedoman Acuan Penilaian
Rentan Nilai Nilai Huruf Kriteria
9 – 10 A Sangat Baik
8 – 8,9 B Baik
6,5 – 7,9 C Cukup
5,5 – 6,4 D Kurang Baik
Di bawah 5,5 E Sangat Kurang Bik
Pada tabel 3.6 pedoman acuan penilaian, untuk rentan 9-
10 termasuk kriteria sangat baik, rentan 8-8,9 termasuk kriteria
baik, rentan 6,5-7,9 termasuk rentan cukup, rentan 5,5-6,4
termasuk kriteria kurang baik, dan rentan di bawah 5,5 termasuk
kriteria sangat kurang baik.
Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran yang
digunakan dalam pelaksanaan penelitian kepada 4 ahli, yaitu dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dosen dan dua guru Sekolah Dasar. Berikut ini merupakan hasil
perhitungan validasi perangkat pembelajaran:
Tabel 3.7 Hasil perhitungan validasi perangkat
pembelajaran
Instrumen Skor
Maksimal
Validator Total
skor
Nilai Rata-
rata
A. Perangkat Pembelajaran
Silabus
45
Dosen
PGSD
42 9.3
8.7 Dosen
Matematika
36
8
Guru Kelas
III
37 8.2
Guru Kelas
III
43 9.5
RPP
90
Dosen
PGSD
86 9.5
8.3 Dosen
Matematika
70
7.7
Guru Kelas
III
71 7.8
Guru Kelas
III
75 8.3
Soal
Evaluasi
20
Dosen
PGSD
19 9.5
7.6 Dosen
Matematika
12
6
Guru Kelas
III
14 7
Guru Kelas
III
16 8
B. Rasa Percaya Diri
Lembar
Kuesioner
25
Dosen
PGSD
16 6.4
7.4 Dosen
Psikologi
19 7.6
Guru Kelas
III
18 7.2
Guru Kelas
III
21 8.4
Rata-rata keseluruhan 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Keterangan tabel 3.7: Nilai diperoleh dari total skor dibagi
skor maksimal dikali 10.
Nilai =
10
Berdasarkan hasil perhitungan validasi instrumen dan
perangkat pembelajaran pada tabel 3.7, diketahui bahwa
rata-rata silabus adalah 8.7 dengan kriteria baik, rata-rata
RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah 8.3
dengan kriteria baik, rata-rata soal evaluasi adalah 7.6
dengan kriteria cukup, dan rata-rata lembar kuesioner 7.4
dengan kriteria cukup. Dari hasil perhitungan, diperoleh
rata-rata keseluruhan 8 dengan kriteria baik. Peneliti
melakukan perbaikan berdasarkan saran dari validator.
Maka setelah diperbaiki, perangkat ini layak digunakan
untuk penelitian.
b. Validasi Soal Evaluasi
Peneliti melakukan validasi soal evaluasi dengan cara
mengujikan tes kepada siswa kelas III SD Negeri Sarikarya.
Subjek yang dipakai untuk uji validasi soal evaluasi siklus I dan
siklus II adalah 28 siswa. Soal evaluasi yang diujikan masing-
masing berjumlah 20 soal pilihan ganda dan 10 soal esai. Setelah
diujikan, soal dihitung dengan menggunakan SPSS 16. Hasil
validasi soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 3.8 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
Soal Evaluasi Siklus I
Jenis
Soal
No
Item
Nilai
Korelasi
(r)
Nilai r
tabel
N=28
Keterangan
Kesimpulan
No
soal
Pilihan
ganda
1 0.519 0.3739 rhitung> rtabel Valid 1
2 0.533 0.3739 rhitung> rtabel Valid 2
3 0.303 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
4 0.295 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
5 0.468 0.3739 rhitung> rtabel Valid 3
6 0.518 0.3739 rhitung> rtabel Valid 4
7 0.285 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
8 0.305 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
9 0.629 0.3739 rhitung> rtabel Valid 5
10 0.205 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
11 0.331 0.3739 rhitung> rtabel Valid -
12 0.451 0.3739 rhitung> rtabel Valid 6
13 0.185 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
14 0.378 0.3739 rhitung> rtabel Valid 7
15 0.251 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
16 0.721 0.3739 rhitung> rtabel Valid 8
17 0.605 0.3739 rhitung> rtabel Valid 9
18 0.334 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
19 0.096 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
20 0.328 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
Esai
1 0.317 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
2 0.350 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
3 0.425 0.3739 rhitung> rtabel Valid 1
4 0.366 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
5 0.722 0.3739 rhitung> rtabel Valid 2
6 0.675 0.3739 rhitung> rtabel Valid 3
7 0.507 0.3739 rhitung> rtabel Valid 4
8 0.473 0.3739 rhitung> rtabel Valid 5
9 0.340 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
10 - 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
Berdasarkan tabel 3.8 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 9
soal pilihan ganda yang valid pada soal evaluasi siklus I dan 11
soal yang tidak valid. Sedangkan untuk soal esai terdapat 5 soal
yang valid dan 5 soal yang tidak valid. Peneliti mengambil satu
soal pilihan ganda pada soal evaluasi siklus II sebagai pelengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
soal pada soal evaluasi siklus I. Oleh sebab itu, soal evaluasi yang
diambil sebanyak 10 soal pilihan ganda dan 5 soal esai. 15 soal
evaluasi siklus I yang valid digunakan sebagai soal evaluasi siklus I
pada saat penelitian.
Tabel 3.9 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
Soal Evaluasi Siklus II
Jenis
Soal
No
Item
Nilai
Korelasi
(r)
Nilai r
tabel
N=28
Keterangan
Kesimpulan
No
soal
Pilihan
ganda
1 0.729 0.3739 rhitung> rtabel Valid 1
2 0.518 0.3739 rhitung> rtabel Valid 2
3 0.697 0.3739 rhitung> rtabel Valid 3
4 0.524 0.3739 rhitung> rtabel Valid 4
5 0.216 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
6 0.632 0.3739 rhitung> rtabel Valid 5
7 0.396 0.3739 rhitung> rtabel Valid 6
8 0.611 0.3739 rhitung> rtabel Valid 7
9 0.414 0.3739 rhitung> rtabel Valid 8
10 0.352 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
11 0.069 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
12 0.358 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
13 0.376 0.3739 rhitung> rtabel Valid 9
14 0.315 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
15 0.298 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
16 0.649 0.3739 rhitung> rtabel Valid 10
17 0.226 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
18 0.492 0.3739 rhitung> rtabel Valid -
19 0.329 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
20 0.691 0.3739 rhitung> rtabel Valid -
Esai 1 0.736 0.3739 rhitung> rtabel Valid 1
2 0.113 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
3 0.327 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
4 0.526 0.3739 rhitung> rtabel Valid 2
5 0.492 0.3739 rhitung> rtabel Valid 3
6 0.634 0.3739 rhitung> rtabel Valid 4
7 0.716 0.3739 rhitung> rtabel Valid 5
8 0.387 0.3739 rhitung> rtabel Valid -
9 0.448 0.3739 rhitung> rtabel Valid -
10 0.286 0.3739 rhitung> rtabel Tidak Valid -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan tabel 3.9 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat
8 soal pilihan ganda yang tidak valid dan 12 soal pilihan ganda
yang valid pada soal evaluasi siklus II. Soal pilihan ganda pada
nomor 20 digunakan sebagai soal nomor 10 pada soal evaluasi
siklus I. Sedangkan untuk soal esai, terdapat 3 soal esai yang
tidak valid dan 7 esai yang valid pada soal evaluasi siklus II. 15
soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal esai yang
valid digunakan untuk soal evaluasi siklus II pada saat penelitian.
2. Reliabilitas Instrumen
Yusuf (2014:242) mengatakan bahwa reliabilitas merupakan
konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap
individu yang sama dan diberikan dalam waktu yang berneda. Masidjo
(2010:209) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah taraf
sampai suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran
yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes
dikatakan reliabel jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil
dalam satu atau berbagai pengukuran. Interpretasi reliabilitas suatu
instrumen dilakukan dengan melihat koefisien reliabilitas yang
mendekati 0,900. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengukuran
pada variabel soal tes dengan berpedoman pada kriteria reliabilitas
menurut Masidjo, 1995: 243 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Soal Tes
Interval Koefisien
Reliabilitas
Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Hasil perhitungan reliabilitas soal pilihan ganda dan soal
esai pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi
Soal Tiap Siklus Koefisien Korelasi Kualifikasi
Soal pilihan ganda siklus I 0.689 Cukup
Soal pilihan ganda siklus II 0.720 Tinggi
Soal esai siklus I 0.685 Cukup
Soal esai siklus II 0.702 Cukup
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2012:89) mengatakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, dan memilih mana yang penting, serta membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. Analisis data variabel hasil belajar
Perhitungan skor hasil belajar dilakukan dengan melihat adanya
peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar siswa dapat diukur
dengan melihat beberapa perhitungan skor di bawah ini:
a) Perhitungan Skor Hasil Belajar
100
b) Rata-rata Skor Hasil Belajar Kelas
2. Analisis data variabel rasa percaya diri
Angket yang dibagikan pada setiap siswa bertujuan untuk melihat
atau mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah melakukan
penelitian. Kategori rasa percaya diri siswa dapat diketahui dengan
pedoman rasa percaya diri menurut Haryono (2012: 95). Adapun
pedoman rasa percaya diri dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.12 Kategori Rasa Percaya Diri
Persentase Nilai Huruf Kategori
80% - 100% A Sangat Percaya Diri
70% - 79% B Percaya Diri
60% - 69% C Cukup Percaya Diri
50% - 59% D Kurang Percaya Diri
Di bawah 50% E Tidak Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pada analisis data variabel rasa percaya diri, peneliti menggunakan
ketentuan sebagai berikut:
Jawaban yang sesuai dengan aspek rasa percaya diri = 1
Jawaban yang tidak sesuai dengan aspek rasa percaya diri = 0
a) Perhitungan Skor Observasi siswa
100
b) Perhitungan Skor Observasi Keseluruhan
100
c) Perhitungan Skor Kuesioner Setiap Siswa
100
d) Perhitungan Skor Kuesioner Keseluruhan
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi tercapainya
indikator keberhasilan dari variabel hasil belajar matematika dan rasa
percaya diri siswa. KKM untuk SD Negeri Perumnas Condongcatur adalah
67. Namun faktanya masih ada beberapa siswa yang belum mencapai
KKM tersebut. Sedangkan rata-rata nilai rasa percaya diri siswa kelas III
rendah, oleh sebab itu peneliti mencoba menerapkan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia yang diharapkan agar siswa dapat
mencapai KKM hasil belajar pada materi perkalian dan dapat
meningkatkan rasa percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di
dalam kelas. Berikut ini adalah tabel indikator keberhasilan dalam
penelitian ini:
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan
Indikator Kondisi Awal Target Akhir
Siklus I
Target Akhir
Siklus II
Nilai rata-rata hasil
belajar siswa
65.45 70 75
Persentase jumlah
siswa yang mencapai
KKM
52% 70% 75%
Rasa Percaya Diri
Siswa
67.4 70 75
Pada penelitian ini dilakukan dua kali siklus untuk memperkuat hasil akhir
penelitian meskipun pada siklus I sudah memperoleh hasil di atas target
yang telah ditentukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
I. Jadwal Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai
Januari 2018.
Tabel 3.14 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan
1 Permohonan
ijin
penelitian
2 Penyusunan
proposal
penelitian
3 Pengumpula
n data awal
4 Pelaksanaan
penelitian
5 Pengolahan
data
6 Penyusunan
hasil
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan.
A. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi dan
wawancara. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran dan
wawancara kepada guru kelas III. Berdasarkan hasil observasi yang
peneliti amati pada proses pembelajaran, peneliti melihat bahwa guru
menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
Siswa masih terlihat asik dengan kesibukan mereka sendiri, seperti
berbicara dengan teman satu bangku dan asik bermain sendiri. Siswa yang
memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran adalah siswa yang
duduk pada barisan depan. Pada saat guru memberikan pertanyaan dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan
menyelesaikan soal, tidak ada siswa yang berani maju untuk mengerjakan
soal di depan kelas.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti diperkuat oleh
wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III. Guru kelas III
mengatakan bahwa siswa tidak percaya diri ketika ditunjuk untuk maju ke
depan kelas ataupun diberikan pertanyaan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Ketika guru menjelaskan di depan kelas, masih ada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
yang asik dengan kesibukannya sendiri. Seperti mengobrol ataupun
bermain pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Akibatnya, guru
mengalami kesulitan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi
yang telah dijelaskan. Selain rasa percaya diri, nilai hasil ulangan siswa
masih banyak yang di bawah KKM.
Setelah melakukan observasi dan wawancara, peneliti meminta ijin
kepada guru kelas untuk menyebarkan kuesioner rasa percaya diri kepada
siswa. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
selama mengikuti proses pembelajaran. Data kondisi awal rasa percaya
diri siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Rasa Percaya Diri Siswa
No
Nama
Siswa
Data
Awal
Observasi
Data
Awal
Kuesioner
Rata-rata
Kategori
1 GND 37.5 42.8 40.1 Tidak Percaya Diri
2 FAK 62.5 71.4 66.9 Cukup Percaya Diri
3 NDA 62.5 85.7 74.1 Percaya Diri
4 CEP 50 42.8 46.4 Tidak Percaya Diri
5 MAL 12.5 42.8 27.6 Tidak Percaya Diri
6 HMS 75 85.7 80.3 Sangat Percaya Diri
7 NAS 62.5 85.7 74.1 Percaya Diri
8 HRS 50 57.1 53.5 Kurang Percaya Diri
9 LFA 75 71.4 73.2 Percaya Diri
10 KVN 62.5 71.4 66.9 Cukup Percaya Diri
11 ALZ 37.5 71.4 54.4 Kurang Percaya Diri
12 IBM 50 57.1 55.3 Kurang Percaya Diri
13 RN 37.5 57.1 47.3 Tidak Percaya Diri
14 GN 75 85.7 80.3 Sangat Percaya Diri
15 MNR 62.5 71.4 66.9 Cukup Percaya Diri
16 IZH 37.5 71.4 54.4 Kurang Percaya Diri
17 KRN 62.5 85.7 74.1 Percaya Diri
18 NLK 62.5 85.7 74.1 Percaya Diri
19 ST 37.5 57.1 47.3 Tidak Percaya Diri
20 MFA 37.5 57.1 47.3 Tidak Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
21 JHS 37.5 71.4 54.4 Kurang Percaya Diri
22 LVN 37.5 57.1 47.3 Tidak Percaya Diri
23 SBL 62.5 85.7 74.1 Percaya Diri
24 KHM 62.5 71.4 66.9 Cukup Percaya Diri
25 AR 25 42.8 33.9 Tidak Percaya Diri
26 PND 37.5 42.8 40.1 Tidak Percaya Diri
27 MLK 62.5 85.7 74.1 Percaya Diri
28 SR 37.5 71.4 54.4 Kurang Percaya Diri
29 SAK 50 71.4 60.7 Cukup Percaya Diri
Rata-rata 50.4 67.4 58.9 Kurang Percaya
Diri
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata rasa
percaya diri siswa adalah 58.9 dengan kategori kurang percaya diri.
Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga meminta
data hasil belajar kepada guru kelas III. Data tersebut diperlukan untuk
mengetahui kondisi awal hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa pada
materi perkalian kondisi awal diperoleh dari hasil nilai ulangan harian
siswa kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur. Berikut ini adalah data
awal hasil belajar siswa kelas III:
Tabel 4.2 Data kondisi awal hasil belajar matematika kelas III
No Nama
Siswa
Nilai Ulangan Harian Rata-rata
nilai UH
Keterangan
I 11 III IV Tuntas Tidak tuntas
1 DKS 55 62 64 60 60.25 √
2 DPN 70 74 80 80 76 √
3 EIS 70 64 65 70 67.25 √
4 ERP 60 64 50 70 61 √
5 FS 76 68 76 80 75 √
6 HDM 70 70 80 72 73 √
7 HPM 62 60 50 64 59 √
8 JBI 50 60 70 62 60.50 √
9 KLA 70 78 73 70 72.75 √
10 KA 70 72 72 68 70.50 √
11 KS 70 72 70 80 73 √
12 KFM 60 62 68 74 66 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
13 KHS 50 60 62 70 60.50 √
14 LRJ 71 70 74 70 71.25 √
15 MAS 60 50 70 65 61.25 √
16 MFDC 52 50 60 62 56 √
17 MAWC 62 50 60 70 60.50 √
18 MFZ 62 70 70 75 69.25 √
19 MRNN 62 70 70 75 69.25 √
20 MZA 50 50 62 70 58 √
21 MZG 64 63 70 71 67 √
22 NEP 62 70 72 70 68.50 √
23 ADP 50 60 62 60 58 √
24 NDW 52 50 58 62 55.50 √
25 ARS 60 68 68 72 67 √
Rata-rata 65.45
Persentase 65% 52% 48%
Peneliti memperoleh data bahwa nilai ulangan harian siswa pada
kondisi awal yaitu 65.45 dengan persentase 65%. Siswa yang memenuhi
KKM sebanyak 13 siswa dengan persentase 52% dan siswa yang belum
memenuhi KKM sebanyak 12 siswa dengan persentase 48%. Dengan batas
tuntas atau KKM pada mata pelajaran matematika kelas III adalah 67.
B. Pelaksanaan Tiap Siklus
Pada sub bab ini akan membahas pelaksanaan siklus I dan siklus II.
Berikut ini merupakan pelaksanaan siklus I dan siklus II:
1. Pelaksanaan siklus I
Peneliti melaksanakan penelitian pada siklus I sebanyak dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 13
September 2017 yang dimulai pada pukul 07.50 – 09.00 dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Sabtu 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
September 2017 yang dimuali pada pukul 09.20 – 10.30 dengan alokasi
waktu 2x35 menit.
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi
siklus I. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan lembar kuesioner
rasa percaya diri untuk siklus I.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak dua kali dengan
menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
pada proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran, peneliti
membagi siswa menjadi 7 kelompok. Pembagian kelompok ini
dilakukan dengan cara berhitung 1 sampai 7, kemudian siswa akan
bergabung menjadi satu kelompok pada teman yang memiliki nomor
yang sama. Berikut ini merupakan uraian dari pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I.
1) Pertemuan I
Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti bertindak
sebagai guru yang mengajar dengan materi perkalian.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama yang
dipimpin oleh satu siswa yang bertugas mempin doa di depan
kelas, siswa memberikan salam kepada guru, kemudian guru
mengecek kehadiran siswa. Guru melanjutkan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pembelajaran dengan melakukan apersepsi. Guru melakukan
apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,
guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama. Sebelum
bernyanyi, guru membagi kertas kecil yang berisi teks lagu
menanam jagung yang sudah diubah liriknya. Guru
memberikan contoh dengan bernyanyi terlebih dahulu.
Setelah itu, guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama-
sama. Beranjak dari lagu yang sudah dinyanyikan, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai
menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
Pada langkah pertama, guru membagi masalah atau soal
kepada siswa secara individu dan meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal yang sudah dibagikan secara
individu dan meminta siswa untuk bertanya kepada guru
mengenai masalah atau soal yang belum dipahami. Langkah
kedua, guru menjelaskan masalah atau soal kepada siswa dan
meminta siswa untuk mencari ide dan strategi untuk
menyelesaikan masalah atau soal. Kemudian, siswa mencari
ide dan strategi untuk menyelesaikan masalah atau soal yang
telah dibagikan secara individu. Pada tahap elaborasi, yaitu
pada langkah ketiga siswa mencoba menyelesaikan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
atau soal dengan caranya sendiri. Guru mengamati siswa
dengan berkeliling melihat pekerjaan siswa. Setelah siswa
selesai menyelesaikan masalah atau soal dengan
menggunakan caranya sendiri, guru kemudian membagi
siswa menjadi 7 kelompok dengan cara berhitung 1 sampai 7.
Kemudian siswa bergabung dengan anggota yang memiliki
angka yang sama.
Pada tahap konfirmasi yaitu pada langkah keempat
yaitu guru meminta siswa untuk membandingkan dan
mendiskusikan jawaban dari masalah atau soal yang sudah
diselesaikan dengan menggunakan caranya sendiri pada
anggota kelompoknya. Guru kemudian meminta siswa untuk
menjelaskan cara yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah atau soal kepada anggota kelompoknya. Pada
kegiatan ini, guru berkeliling untuk mengamati siswa pada
saat menjelaskan cara yang sudah digunakan kepada anggota
kelompoknya. Kemudian, salah satu siswa maju ke depan
kelas untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau soal. Tahap
dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan cara yang
digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah atau
soal. Kemudian, guru menjelaskan materi dengan
memberikan contoh lain dipapan tulis. Guru menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
cara menyelesaikan dengan menggunakan cara bersusun
pendek. Beberapa siswa sudah menggunakan cara bersusun
pendek untuk menyelesaikan masalah atau soal. Guru juga
menjelaskan cara lain yang digunakan oleh siswa dengan
memberikan contoh lain dipapan tulis. Cara lain yang
digunakan siswa yaitu dengan menjumlahkan angka secara
berulang. Setelah menjelaskan materi dan cara yang sudah
digunakan oleh siswa didepan kelas, guru juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
atau cara yang belum dipahami.
Pada bagian penutup yaitu pada langkah kelima, guru
dan siswa membuat kesimpulan mengenai kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Setelah itu, guru
membagikan soal kepada siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kemudian siswa menuliskan perasaan selama mengikuti
kegiatan pembelajaran dan kesulitan yang dihadapi mengenai
materi yang sudah diajarkan. Lalu, kegiatan pembelajaran
ditutup dengan guru memberi salam kepada siswa.
2) Pertemuan II
Pada pertemuan kedua, guru memberikan materi
tentang melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga
angka. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
bersama yang dipimpin oleh salah satu siswa, kemudian
siswa memberi salam kepada guru, lalu guru mengecek
kehadiran siswa. Untuk memotivasi belajar siswa, guru
mengajak siswa untuk bermain “Simon Berkata” yang
dipimpin oleh guru. Sebelum bermian, guru menjelaskan cara
bermain dan memberikan beberapa contoh terlebih dahulu.
Kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab
kepada siswa tentang materi yang sudah dilakukan pada
pertemuan sebelumnya, kemudian mengaitkan materi yang
sudah dipelajari dengan materi yang akan diajarkan dan
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
Pada kegiatan inti, guru menerapkan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Langkah pertama yaitu pada
tahap eksplorasi, guru membagi masalah atau soal yang berisi
4 soal kepada siswa secara individu dan meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal yang sudah dibagikan. Siswa
yang belum memahami masalah atau soal diminta untuk
bertanya kepada guru dengan mengangkat tangan terlebih
dahulu. Langkah kedua, guru menjelaskan masalah atau soal
yang belum dipahami oleh siswa. Lalu, guru meminta siswa
untuk mencari ide dan strategi untuk menyelesaikan masalah
atau soal yang sudah dipahami secara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pada tahap elaborasi, siswa mencari ide dan strategi
untuk menyelesaikan masalah atau soal yang sudah dibagikan
secara individu. Pada langkah ketiga, siswa mencoba
menyelesaikan masalah atau soal dengan menggunakan cara
mereka sendiri. Guru diharapkan tidak memberitahu cara
untuk menyelesaikan masalah atau soal kepada siswa. Guru
mengamati siswa dengan cara berkeliling melihat pekerjaan
siswa. Setelah siswa selesai menyelesaikan masalah atau soal,
guru membagi siswa menjadi 7 kelompok dengan cara
berhitung 1 sampai 7. Kemudian, siswa bergabung dengan
teman yang memiliki angka yang sama.
Pada tahap konfirmasi yaitu langkah keempat, guru
meminta siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan
jawaban serta menjelaskan cara yang digunakan dalam
menyelesaiakan masalah atau soal kepada anggota
kelompoknya. Pada saat siswa menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau soal kepada
anggota kelompoknya, guru berkeliling untuk mengamati
siswa. Setelah itu, salah satu siswa dari anggota kelompok
maju kedepan untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
sudah digunakan dalam menyelesaikan masalah atau soal.
Lalu, guru menjelaskan materi dan menjelaskan cara-cara
yang sudah dituliskan dipapan tulis oleh siswa agar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
yang memiliki cara yang berbeda bisa memahami cara yang
digunakan oleh teman lainnya. Guru juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
atau cara yang belum dipahami.
Pada bagian penutup yaitu langkah kelima, guru
bersama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Kemudian, guru
membagikan soal kepada siswa secara individu untuk melihat
pemahaman siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Setelah selesai, siswa melakukan refleksi dengan menuliskan
kendala yang dihadapi selama mengikuti kegiatan
pembelajaran, lalu kegiatan pembelajaran ditutup dengan
guru memberi salam kepada guru.
c. Observasi
Dalam melakukan observasi, peneliti meminta bantuan
guru untuk melakukan observasi selama proses kegiatan belajar
berlangsung. Guru ikut ke dalam kelas untuk melihat cara
mengajar dengan pedoman RPP dari peneliti. Selain itu, guru juga
mengamati siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran untuk
melihat rasa percaya diri siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran. Bantuan dari guru memudahkan peneliti untuk
mengetahui kendala ataupun keberhasilan siswa selama mengikuti
proses kegiatan berlangsung. Selama kegiatan belajar berlangsung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
guru tidak ikut membantu peneliti dalam mengkondisikan siswa
ataupun hal-hal lain. Guru hanya duduk di belakang siswa dengan
membawa RPP dan mengamati proses kegiatan pembelajaran.
Hasil observasi diberikan kepada peneliti dengan beberapa
catatan yang mengatakan bahwa peneliti masih terlihat ragu-ragu
pada saat berbicara di depan kelas. Selain itu, guru atau peneliti
kurang menguasai kelas sehingga masih ada beberapa siswa yang
duduk di bangku belakang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri.
Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang ada pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Beberapa siswa sudah terlihat
aktif dan berani untuk bertanya ataupun maju ke depan kelas untuk
menuliskan jawaban mereka. Selain itu, dengan menggunakan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia selama proses
pembelajaran memudahkan siswa untuk mengerjakan soal yang
diberikan dengan menggunakan cara yang menurut siswa lebih
mudah untuk dipahami. Hal ini akan membuat siswa lebih mudah
memahami materi yang dijelaskan oleh guru.
d. Refleksi
Pelaksanaan penelitian pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua pada siklus I memiliki beberapa catatan dari
observasi yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan observasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dilakukan oleh guru pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran
siklus I, peneliti masih terlihat ragu ketika berbicara dan
memberikan motivasi kepada siswa di depan kelas. Selain itu,
peneliti juga belum menguasai kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung sehingga masih ada beberapa siswa yang terlihat sibuk
sendiri atau ngobrol dengan teman satu kelompoknya.
Menanggapi adanya catatan dari hasil observasi yang
dilakukan selama proses pembelajaran, peneliti berupaya untuk
membenah diri agar bisa memanajeman kelas dengan baik pada
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan oleh peneliti
dengan melakukan latihan mengajar di depan cermin. Latihan ini
bertujuan agar pada proses pembelajaran siklus II lebih baik dari
proses pembelajaran pada siklus I.
Hasil pengumpulan data yang diperoleh dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua pada siklus I adalah hasil belajar dan
rasa percaya diri siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dari soal evaluasi
pada siklus I adalah 75. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di
atas KKM adalah 20 siswa dengan persentase 68.97% dan siswa
yang memperoleh nilai di bawah KKM adalah 9 siswa dengan
persentase 31.03%. Data tersebut menunjukkan adanya
peningkatan pada hasil belajar siswa. Selain itu, nilai rata-rata rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
percaya diri siswa yang diperoleh dari kuesioner adalah 77.24.
Data tersebut termasuk dalam kategori percaya diri.
2. Pelaksanaan siklus II
Peneliti melaksanakan penelitian pada siklus II sebanyak dua kali
pertemuan dengan menggunakan Pedidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) pada proses pembelajaran. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu, 23 September 2017 yang dimulai pada
pukul 07.50 – 09.00 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 September 2017 yang dimulai
pada pukul 09.20 – 10.30 dengan alokasi waktu 2x35 menit.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, soal evaluasi siklus
II. Disamping itu, peneliti juga mempersiapkan lembar kuisioner
rasa percaya diri siswa siklus II.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak dua kali dengan
menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Pada
kegiatan pembelajaran, peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok
dengan cara berhitung 1 sampai 5. Pelaksanaan penelitian siklus II
peneliti uraikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1) Pertemuan I
Pelaksanaan penelitian ini peneliti bertindak sebagai
guru matematika yang mengajar materi perkalian. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin
oleh siswa yang datang paling awal, kemudian siswa
memberi salam kepada guru dan guru mengecek kehadiran
siswa dengan mengajak siswa untuk berdiri untuk mengecek
kehadiran teman di sebelahnya. Guru melanjutkan kegiatan
pembelajaran dengan mengajak siswa untuk bernyanyi
bersama. Lagu dinyanyikan adalah lagu “Menanam Jagung”
yang liriknya sudah diganti sesuai dengan materi
pembelajaran hari ini. Sebelum bernyanyi, guru meminta
salah satu siswa maju kedepan kelas untuk mengajak
bernyanyi sambil bertepuk tangan. Beranjak dari lagu yang
sudah dinyanyikan bersama-sama, guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab mengenai lirik lagu yang sudah
dinyanyikan serta sedikit mengulang materi yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Memasuki kegiatan inti, guru mulai menerapkan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Kegiatan inti ini diawali degan guru membagi masalah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
soal kepada siswa secara individu. Kemudian, pada langkah
pertama PMRI ini merupakan tahap eksplorasi dimana siswa
diminta untuk memahami masalah atau soal yang sudah
dibagikan oleh guru. Kemudian, guru meminta agar siswa
yang belum memahami masalah atau soal untuk bertanya
kepada guru dengan cara mengangkat tangan terlebih dahulu.
Langkah kedua, guru menjelaskan masalah atau soal yang
belum dipahami oleh siswa. Lalu, guru meminta siswa untuk
mencari ide dan strategi untuk menyelesaikan masalah atau
soal yang telah dibagikan secara individu. Kemudian, siswa
secara individu mencari ide dan strategi untuk menyelesaikan
masalah atau soal secara individu.
Pada tahap elaborasi yaitu pada langkah ketiga, siswa
mencoba menyelesaikan masalah atau soal dengan cara yang
sudah ditemukan secara individu, melalui cara ini
memungkinkan adanya perbedaan cara penyelesaian yang
digunakan oleh siswa. Pada tahap ini guru diharapkan untuk
tidak memberitahu cara untuk menyelesaikan masalah atau
soal kepada siswa. Pada saat siswa mencoba menyelesaikan
masalah atau soal dengan menggunakan cara yang sudah
ditemukan, guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung 1 sampai 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Siswa yang memiliki nomor yang sama bergabung menjadi
satu kelompok.
Pada langkah keempat yaitu pada tahap konfirmasi,
guru meminta siswa untuk membandingkan dan
mendiskusikan jawaban dari soal yang sudah dikerjakan dan
menjelaskan cara yang digunakan kepada anggota
kelompoknya. Pada kegiatan ini, guru mengamati siswa
kembali dengan berkeliling pada tiap kelompok. Setelah
selesai, salah satu siswa dari anggota kelompok maju ke
depan untuk menuliskan dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau soal. Siswa
yang sudah pernah maju tidak boleh maju lagi menuliskan
dan menjelaskan cara yang digunakan agar bisa bergantian
dengan teman yang lain. Setelah itu, guru menjelaskan cara-
cara yang digunakan oleh siswa dengan memberikan
beberapa contoh soal. Guru juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi atau cara yang
belum dipahami.
Pada bagian penutup yaitu pada langkah kelima, guru
dan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan. Kemudian guru membagi soal kepada
siswa untuk melihat pemahaman siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran. Setelah selesai, siswa kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
ketempat duduknya masing-masing dan membuat refleksi
dari kegiatan yang telah dilakukan, lalu kegiatan
pembelajaran ditutup dengan guru memberi salam kepada
siswa.
2) Pertemuan II
Pelaksanaan penelitian ini, peneliti bertindak sebagai
guru matematika yang mengajar perkalian. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada
siswa, salah satu siswa memimpin doa, lalu guru mengecek
kehadiran siswa. Kemudian guru memotivasi siswa agar
semangat belajar dengan mengajak siswa untuk bermain
“Pesan Berantai”. Sebelum bermain, guru menjelaskan cara
bermain pesan berantai terlebih dahulu kepada siswa.
Beranjak dari lagu yang sudah dinyanyikan bersama, guru
kemudian menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
Memasuki kegiatan inti, guru mulai menerapkan
langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
Langkah pertama yaitu tahap eksplorasi, guru membagikan
masalah atau soal kepada siswa dan meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal yang sudah dibagikan secara
individu. Siswa yang belum memahami soal diminta untuk
bertanya kepada guru secara langsung dengan mengangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
tangan terlebih dahulu. Langkah kedua, guru menjelaskan
masalah atau soal yang belum dipahami siswa, lalu meminta
siswa untuk mencari ide dan strategi untuk menyelesaikan
masalah atau soal secara individu.
Pada tahap elaborasi, siswa secara individu mencari
ide dan strategi pemecah masalah atau soal yang telah
dibagikan. Guru diharapkan untuk tidak memberitahu cara
menyelesaikan masalah atau soal kepada siswa. Pada langkah
ketiga, siswa mencoba untuk menyelesaikan masalah atau
soal dengan menggunakan caranya sendiri. Pada saat siswa
mencoba menyelesaikan masalah atau soal, guru mengamati
siswa dengan berkeliling melihat pekerjaan siswa. Setelah
siswa selesai menyelesaikan masalah atau soal, guru
kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan cara
berhitung 1 sampai 5. Siswa yang memiliki nomor sama akan
bergabung menjadi satu kelompok.
Pada tahap konfirmasi yaitu langkah keempat, guru
meminta siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan
jawaban dari masalah atau soal kepada anggota
kelompoknya. Pada saat siswa menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah atau soal, guru
mengamati siswa dengan berkeliling pada tiap kelompok.
Salah satu siswa maju ke depan untuk menuliskan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
menjelaskan cara yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah atau soal. Lalu, guru menjelaskan kembali cara-cara
yang digunakan oleh siswa dengan memberikan contoh lain
di depan kelas. Guru juga memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya kepada guru mengenai cara yang belum
dipahami.
Pada bagian penutup, yaitu pada langkah kelima,
siswa dan guru membuat kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberikan soal
untuk melihat pemahaman siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan siswa
menuliskan perasaan dan kesulitan yang dihadapi selama
pembelajaran, lalu ditutup dengan guru memberi salam
kepada siswa.
c. Observasi
Dalam melakukan penelitian, peneliti meminta bantuan
kepada guru kelas untuk ikut membantu dalam kegiatan
pembelajaran. Guru akan ikut masuk kedalam kelas tetapi tidak ikut
membantu dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti meminta bantuan
kepada guru untuk mengamati peneliti selama mengajar dan
mengamati siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Melalui
bantuan yang diberikan oleh guru membantu peneliti dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
mengetahui keberhasilan maupun kendala yang dihadapi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru memberikan
pendapat mengenai kegiatan pembelajaran. Pendapat yang diberikan
mencakup langkah-langkah yang digunakan peneliti, penguasaan
materi, cara mengajar, mengkondisikan siswa, merespon siswa
ketika siswa memberikan pertanyaan, dan mengamati rasa percaya
diri siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru
berpendapat bahwa peneliti sudah mengajar sesuai dengan langkah-
langkah yang ada pada RPP dan sudah melaksanakan pembelajaran
lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Pada saat siswa memberikan
pertanyaan, peneliti menjawab dengan memberikan kesempatan
kepada siswa lain yang ingin menjawab terlebih dahulu, sehingga
semua pertanyaan tidak harus dijawab oleh guru. Hal ini membantu
siswa lebih percaya diri ketika mengemukakan pendapatnya. Siswa
mulai aktif ketika guru memberikan kesempatan untuk menjelaskan
dan menuliskan cara yang digunakan selama pembelajaran. Dalam
menjelaskan materi, guru sudah menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan tidak terburu-buru, sehingga siswa lebih mudah untuk
memahaminya. Dalam mengkondisikan kelas, guru mengkondisikan
kelas dengan mendekati siswa yang mulai asik dengan kesibukannya
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
d. Refleksi
Kendala yang dihadapi peneliti pada siklus I sudah berhasil
peneliti atasi pada siklus II. Pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua peneliti sudah melakukan manajeman kelas sebaik-baiknya
dan menerapkan langkah-langkah Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia selama proses pembelajaran. Dari hasil positif yang sudah
diperoleh peneliti dapat disimpulkan bahwa peneliti telah berhasil
melaksanakan penelitian pada siklus II. Hasil penelitian pada siklus
II meliputi rata-rata hasil belajar siswa dan rata-rata rasa percaya diri
siswa kelas III. Untuk nilai hasil belajar, peneliti menggunakan nilai
evaluasi siklus II, sedangkan untuk nilai rasa percaya diri peneliti
menggunakan kuesioner.
Rata-rata nilai hasil belajar dari siklus II adalah 79.65. Data
tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I dengan nilai rata-rata 75 dengan KKM 67 pada mata
pelajaran matematika. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM
sebanyak 23 siswa dengan persentase 79.3% dan siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 6 siswa dengan
persentase 20.7%. Sedangkan untuk rata-rata nilai rasa percaya diri
siswa siklus II adalah 80.3 dengan kategori sangat percaya diri. Hasil
nilai rata-rata hasil belajar dan rasa percaya diri siswa yang diperoleh
pada siklus II sudah melampaui target yang peneliti tentukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
sehingga hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sudah berhasil.
C. Hasil Penelitian
Dalam sub bab ini peneliti mengulas tentang hasil penelitian pada
siklus I dan siklus II. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II mengenai
hasil belajar dan rasa percaya diri siswa dapat peneliti jabarkan sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
KKM Nilai Evaluasi
Siklus I
Keterangan
1 GND 67 50 Tidak Tuntas
2 FAK 67 75 Tuntas
3 NDA 67 80 Tuntas
4 CEP 67 50 Tidak Tuntas
5 MAL 67 45 Tidak Tuntas
6 HMS 67 95 Tuntas
7 NAS 67 100 Tuntas
8 HRS 67 50 Tidak Tuntas
9 LFA 67 65 Tidak Tuntas
10 KVN 67 70 Tuntas
11 ALZ 67 70 Tuntas
12 IBM 67 55 Tidak Tuntas
13 RN 67 95 Tuntas
14 GN 67 75 Tuntas
15 MNR 67 70 Tuntas
16 IZH 67 80 Tuntas
17 KRN 67 100 Tuntas
18 NLK 67 95 Tuntas
19 ST 67 90 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
20 MFA 67 70 Tuntas
21 JHS 67 100 Tuntas
22 LVN 67 60 Tidak Tuntas
23 SBL 67 100 Tuntas
24 KHM 67 95 Tuntas
25 AR 67 50 Tidak Tuntas
26 PND 67 60 Tidak Tuntas
27 MLK 67 90 Tuntas
28 SR 67 70 Tuntas
29 SAK 67 70 Tuntas
Rata-rata nilai siswa 75
Persentase Tuntas 68.97%
Persentase Tidak Tuntas 31.03%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai
evaluasi pada siklus I adalah 75 dengan KKM 67 pada pelajaran
matematika. Diketahui siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa
dengan persentase 68.97% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9
siswa dengan persentase 31.03%. Pada siklus I peneliti
menargetkan nilai rata-rata untuk hasil belajar adalah 70 dengan
persentase 70%. Data yang telah diperoleh pada siklus I untuk rata-
rata nilai siswa dinyatakan berhasil karena sudah mencapai target
yang telah ditentukan, tetapi persentase siswa yang mencapai
KKM belum berhasil karena belum mencapai target yang telah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Rasa Percaya Diri
Data rasa percaya diri siswa diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan kepada siswa pada pelaksanaan siklus I berakhir. Data
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Rasa Percaya Diri Siswa Siklus I
No Nama Siswa Data Kuesioner Kategori
1 GND 57 Kurang Percaya Diri
2 FAK 86 Sangat Percaya Diri
3 NDA 86 Sangat Percaya Diri
4 CEP 71 Percaya Diri
5 MAL 57 Kurang Percaya Diri
6 HMS 71 Percaya Diri
7 NAS 71 Percaya Diri
8 HRS 71 Percaya Diri
9 LFA 86 Sangat Percaya Diri
10 KVN 71 Percaya Diri
11 ALZ 86 Sangat Percaya Diri
12 IBM 71 Percaya Diri
13 RN 86 Sangat Percaya Diri
14 GN 86 Sangat Percaya Diri
15 MNR 86 Sangat Percaya Diri
16 IZH 71 Percaya Diri
17 KRN 71 Percaya Diri
18 NLK 71 Percaya Diri
19 ST 86 Sangat Percaya Diri
20 MFA 86 Sangat Percaya Diri
21 JHS 100 Sangat Percaya Diri
22 LVN 57 Kurang Percaya Diri
23 SBL 86 Sangat Percaya Diri
24 KHM 100 Sangat Percaya Diri
25 AR 86 Sangat Percaya Diri
26 PND 71 Percaya Diri
27 MLK 71 Percaya Diri
28 SR 71 Percaya Diri
29 SAK 71 Percaya Diri
Rata-rata 77.24 Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata rasa percaya diri siswa dari kuesioner pada siklus I adalah
77.24 dengan kategori percaya diri. Data di atas menunjukkan
bahwa 13 siswa dengan kategori sangat percaya diri, 13 siswa
dengan kategori percaya diri, dan 3 siswa dengan kategori kurang
percaya diri.
2. Siklus II
a. Hasil Belajar
Berikut ini merupakan data hasil hasil belajar siswa pada siklus II:
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Evaluasi Siklus II Keterangan
1 GND 67 60 Tidak Tuntas
2 FAK 67 80 Tuntas
3 NDA 67 75 Tuntas
4 CEP 67 60 Tidak Tuntas
5 MAL 67 60 Tidak Tuntas
6 HMS 67 100 Tuntas
7 NAS 67 100 Tuntas
8 HRS 67 50 Tidak Tuntas
9 LFA 67 70 Tuntas
10 KVN 67 70 Tuntas
11 ALZ 67 70 Tuntas
12 IBM 67 70 Tuntas
13 RN 67 100 Tuntas
14 GN 67 80 Tuntas
15 MNR 67 70 Tuntas
16 IZH 67 80 Tuntas
17 KRN 67 100 Tuntas
18 NLK 67 100 Tuntas
19 ST 67 100 Tuntas
20 MFA 67 75 Tuntas
21 JHS 67 100 Tuntas
22 LVN 67 65 Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
23 SBL 67 90 Tuntas
24 KHM 67 100 Tuntas
25 AR 67 55 Tidak Tuntas
26 PND 67 70 Tuntas
27 MLK 67 90 Tuntas
28 SR 67 80 Tuntas
29 SAK 67 90 Tuntas
Rata-rata nilai siswa 79.65
Persentase Tuntas 79.3%
Persentase Tidak Tuntas 20.7%
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa rata-
rata nilai evaluasi siklus II adalah 79.65. Siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM sebanyak 23 siswa dengan persentase 79.3% dan
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 6 siswa
dengan persentase 20.7%. Pada siklus II, peneliti menargetkan nilai
rata-rata yang diperoleh adalah 75 dengan persentase 75%. jumlah
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Berdasarkan data yang
telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa peneliti telah berhasil
mencapai target yang sudah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. Rasa Percaya Diri
Data rasa percaya diri siswa pada siklus II diperoleh dari kuesioner
yang telah dibagikan kepada siswa. Data tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Data Rasa Percaya Diri Siswa Siklus II
No Nama Siswa Data Kuesioner Kategori
1 GND 71 Percaya Diri
2 FAK 86 Sangat Percaya Diri
3 NDA 86 Sangat Percaya Diri
4 CEP 86 Sangat Percaya Diri
5 MAL 86 Sangat Percaya Diri
6 HMS 100 Sangat Percaya Diri
7 NAS 86 Sangat Percaya Diri
8 HRS 86 Sangat Percaya Diri
9 LFA 71 Percaya Diri
10 KVN 86 Sangat Percaya Diri
11 ALZ 57 Kurang Percaya Diri
12 IBM 86 Sangat Percaya Diri
13 RN 86 Sangat Percaya Diri
14 GN 57 Kurang Percaya Diri
15 MNR 86 Sangat Percaya Diri
16 IZH 86 Sangat Percaya Diri
17 KRN 86 Sangat Percaya Diri
18 NLK 86 Sangat Percaya Diri
19 ST 86 Sangat Percaya Diri
20 MFA 86 Sangat Percaya Diri
21 JHS 71 Percaya Diri
22 LVN 71 Percaya Diri
23 SBL 86 Sangat Percaya Diri
24 KHM 71 Percaya Diri
25 AR 71 Percaya Diri
26 PND 71 Percaya Diri
27 MLK 86 Sangat Percaya Diri
28 SR 71 Percaya Diri
29 SAK 86 Sangat Percaya Diri
Rata-rata 80.3 Sangat Percaya
Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata rasa percaya diri siswa adalah 80.3 dengan kategori sangat
percaya diri. Data di atas terdapat 19 siswa dengan kategori sangat
percaya diri, 8 siswa dengan kategori percaya diri, dan 2 siswa
dengan kategori kurang percaya diri.
D. Pembahasan
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan
meningkatkan hasil belajar matematika dan rasa percaya diri siswa kelas
III SD Negeri Perumnas Condongcatur melalui penerapan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti
melakukan 4 kali pertemuan dalam 2 siklus. Pembahasan mengenai
penelitian hasil belajar dan rasa percaya diri siswa dapat peneliti uraikan
sebagai berikut:
1. Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Upaya yang telah ditempuh oleh peneliti dalam meningkatkan
hasil belajar dan rasa percaya diri siswa kelas III SD Negeri Perumnas
Condongcatur adalah dengan menggunakan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
pembelajaran meliputi: 1) memahami masalah kontekstual, 2)
menjelaskan masalah kontekstual, 3) menyelesaikan masalah
kontekstual, 4) membandingkan dan mendiskusikan jawaban, dan 5)
menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Suherman (dalam
Susanto, 2013: 208).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Langkah pertama guru membagikan masalah atau soal dan
meminta siswa untuk memahami masalah atau soal yang telah
dibagikan. Langkah kedua guru menjelaskan masalah atau soal yang
belum dipahami oleh siswa. Guru meminta siswa mencari ide dan
strategi untuk menyelesaikan masalah atau soal. Langkah ketiga siswa
menyelesaikan masalah atau soal dengan menggunakan cara yang
sudah ditemukan. Setelah siswa menyelesaikan masalah atau soal,
guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Langkah keempat
siswa membandingkan dan mendiskusikan jawaban bersama anggota
kelompoknya. Kemudian, salah satu siswa maju ke depan untuk
menuliskan dan menjelaskan cara yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Guru mulai menjelaskan materi setelah
melakukan tanya jawab mengenai beberapa cara yang digunakan
dalam menyelesaikan masalah atau soal. Langkah kelima guru dan
siswa membuat kesimpulan bersama-sama.
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis tentang
penggunaan Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan
hasil belajar matematika dan rasa percaya diri siswa kelas III SD
Negeri Perumnas Condongcatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
2. Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini diukur dengan
menggunakan data yang diperoleh dari kondisi awal, hasil evaluasi
siklus I, dan hasil evaluasi siklus II. Perbandingan hasil belajar dari
kondisi awal, siklus I dan siklus II tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II
Variabel Kondisi
awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Nilai rata-
rata hasil
belajar
65.45
70
75
75
79.65
Persentase
siswa yang
mencapai
KKM
52%
70%
68.97%
75%
79.3%
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Data yang diperoleh pada kondisi awal
sebelum peneliti melaksanakan penelitian, rata-rata hasil belajar siswa
kelas III tahun ajaran 2016/2017 yang diperoleh dari rata-rata hasil
ulangan harian adalah 65.45 dengan persentase siswa yang mencapai
KKM adalah 52%.
Pada akhir pelaksanaan siklus I dengan menerapkan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan
pada hasil belajar siswa kelas III. Nilai rata-rata hasil belajar yang
diperoleh siswa pada siklus I sebesar 75 dengan persentase siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM sebesar 68.97%. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
mencapai target yang telah ditentukan, tetapi untuk persentase siswa
yang mencapai KKM belum mencapai target yang telah ditentukan
oleh peneliti. Target nilai rata-rata hasil belajar yang ditentukan oleh
peneliti adalah 70 dengan persentase 70%. Sedangkan pada siklus I,
rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh sebesar 75 dengan
persentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM sebesar 68.97%.
Pada siklus II, peneliti memperoleh data pada akhir siklus II
dengan menerapkan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada
kegiatan belajar. Data yang diperoleh oleh peneliti menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar. Nilai rata-rata hasil belajar yang
dicapai pada siklus II adalah 79.65 dengan persentase siswa yang
mencapai KKM sebesar 79.3%. Data tersebut menunjukkan bahwa
hasil belajar pada siklus II telah mencapai target yang telah ditentukan,
yaitu 75 dengan persentase 75%. Data yang diperoleh pada penelitian
ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Capaian Hasil Belajar Siswa Kelas III
0
20
40
60
80
KondisiAwal
TargetSiklus Idan II
HasilSiklus Idan II
kondisi awal
siklus I
siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Hasil capaian hasil belajar dan rasa percaya diri siswa dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Hasil Capaian Hasil Belajar dan Rasa Percaya Diri
Siswa
Peubah
Indikator
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Hasil
belajar
Nilai rata-
rata hasil
belajar
65.45
70
75
75
79.65
Persentase
jumlah
siswa
yang
mencapai
KKM
52%
70%
68.97%
75%
79.3%
Rasa
Percaya
Diri
Nilai rata-
rata rasa
percaya
diri siswa
58.9
70
77.24
75
80.3
Berdasarkan keterangan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa
dua peubah yang menjadi objek penelitian telah mengalami
peningkatan. Pada hasil belajar telah menunjukkan adanya peningkatan
pada dua indikator. Data awal untuk rata-rata hasil belajar siswa adalah
65.45 dengan persentase siswa yang mencapai nilai KKM sebesar
52%. Pada siklus I target yang ditentukan untuk rata-rata hasil belajar
siswa adalah 70 dengan persentase 70%. Hasil belajar yang diperoleh
pada siklus I adalah 75 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai
KKM sebesar 68.97%. Pada siklus II target nilai rata-rata hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
adalah 75 dengan persentase 75%. Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dengan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 79.65 dengan
persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 79.3%,
sedangkan untuk rasa percaya diri siswa telah diperoleh nilai rata-rata
pada kondisi awal sebesar 58.9. Pada siklus I dengan target nilai rata-
rata rasa percaya diri sebesar 70 mengalami peningkatan menjadi
77.24. Pada siklus II dengan target nilai rata-rata rasa percaya diri
siswa sebesar 75 telah mengalami peningkatan juga dengan nilai rata-
rata sebesar 80.3.
3. Rasa Percaya Diri Siswa
Peningkatan rasa percaya diri siswa diukur berdasarkan data yang
telah diperoleh peneliti melalui kuesioner. Perbandingan rasa percaya
diri siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Perbandingan Rasa Percaya Diri dari Kondisi Awal,
Siklus I dan II
No Nama
Siswa
Kondisi awal Siklus I Siklus II
1 GND 40.1 TPD 57 KPD 71 PD
2 FAK 66.9 CPD 86 SPD 86 SPD
3 NDA 74.1 PD 86 SPD 86 SPD
4 CEP 46.4 TPD 71 PD 86 SPD
5 MAL 27.6 TPD 57 KPD 86 SPD
6 HMS 80.3 SPD 71 PD 100 SPD
7 NAS 74.1 PD 71 PD 86 SPD
8 HRS 53.5 KPD 71 PD 86 SPD
9 LFA 73.2 PD 86 SPD 71 PD
10 KVN 66.9 CPD 71 PD 86 SPD
11 ALZ 54.4 KPD 86 SPD 57 KPD
12 IBM 55.3 KPD 71 PD 86 SPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
13 RN 47.3 TPD 86 SPD 86 SPD
14 GN 80.3 SPD 86 SPD 57 KPD
15 MNR 66.9 CPD 86 SPD 86 SPD
16 IZH 54.4 KPD 71 PD 86 SPD
17 KRN 74.1 PD 71 PD 86 SPD
18 NLK 74.1 PD 71 PD 86 SPD
19 ST 47.3 TPD 86 SPD 86 SPD
20 MFA 47.3 TPD 86 SPD 86 SPD
21 JHS 54.4 KPD 100 SPD 71 PD
22 LVN 47.3 TPD 57 KPD 71 PD
23 SBL 74.1 PD 86 SPD 86 SPD
24 KHM 66.9 CPD 100 SPD 71 PD
25 AR 33.9 TPD 86 SPD 71 PD
26 PND 40.1 TPD 71 PD 71 PD
27 MLK 74.1 PD 71 PD 86 SPD
28 SR 54.4 KPD 71 PD 71 PD
29 SAK 60.7 CPD 71 PD 86 SPD
Rata-rata 58.9 77.24 80.3
Kategori Kurang
Percaya Diri
Percaya Diri Sangat
Percaya Diri
Keterangan:
TPD = Tidak Percaya Diri
KPD = Kurang Percaya Diri
CPD = Cukup Percaya Diri
PD = Percaya Diri
SPD = Sangat Percaya Diri
Dari data di atas terlihat adanya peningkatan rasa percaya diri
siswa pada setiap tahapnya. Data yang diperoleh pada kondisi awal
58.9 dengan kategori kurang percaya diri. Pada siklus I rata-rata rasa
percaya diri siswa meningkat menjadi 77.24 dengan kategori percaya
diri dan siklus II diperoleh rata-rata rasa percaya diri 80.3 dengan
kategori sangat percaya diri. Dengan demikian, dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
bahwa penelitian ini telah berhasil karena dua peubah yang menjadi
objek penelitian mengalami peningkatan.
Peningkatan rasa percaya diri siswa dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri siswa kelas III pada kondisi awal, akhir siklus I,
dan akhir siklus II telah mengalami peningkatan. Rata-rata rasa
percaya diri siswa pada kondisi awal sebesar 58.9 dengan kategori
kurang percaya diri, siklus I meningkat menjadi 77.24 dengan kategori
percaya diri, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 80.3 dengan
kategori sangat percaya diri.
0
20
40
60
80
KondisiAwal
AkhirSiklus I
AkhirSiklus II
Kondisi Awal
Target Siklus I dan II
Akhir Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV, kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Perumnas
Condong Catur tahun ajaran 2017/2018 ditempuh dengan
menggunakan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dengan
langkah-langkah sebagai berikut: a) Langkah pertama memahami
masalah kontekstual, b) Langkah kedua menjelaskan masalah
kontekstual, c) Langkah ketiga menyelesaikan masalah kontekstual, d)
Langkah keempat membandingkan dan mendiskusikan jawaban, e)
Langkah kelima menarik kesimpulan.
2. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III SDN Perumnas Condongcatur tahun ajaran
2017/2018 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar
meningkat dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar
75 dan persentase siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebesar
68.97%. Pada siklus II terjadi peningkatan lagi dengan rata-rata nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
hasil belajar sebesar 79.65 dan persentase siswa yang memperoleh
nilai diatas KKM sebesar 79.3%.
3. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan rasa percaya diri
siswa kelas III pada mata pelajaran matematika tahun ajaran
2017/2018 pada siklus I rasa percaya diri siswa meningkat dari rata-
rata kondisi awal 58.9 menjadi 77.24 dan pada siklus II terjadi
peningkatan lagi sebesar 80.3.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menyadari masih adanya
keterbatasan yang ada dalam penelitian. Keterbatasan yang ada dalam
penelitian ini adalah pada saat pelaksanaan siklus I, yaitu:
1. Peneliti menemukan kendala tentang manajemen kelas. Peneliti belum
bisa mengendalikan kelas sepenuhnya pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
2. Peneliti masih terlihat kurang percaya diri ketika berbicara di depan
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
C. Saran
Setelah melaksanakan penelitian, terdapat beberapa saran bagi peneliti
sendiri yaitu:
1. Peneliti sebagai guru sebaiknya lebih mempersiapkan diri dalam hal
manajemen kelas. Selain itu, peneliti juga sebaiknya lebih bersikap
tegas kepada siswa agar bisa mengatur siswa ketika pembelajaran
berlangsung.
2. Peneliti sebaiknya latihan berbicara terlebih dahulu dengan meminta
bantuan orang lain agar kemudian meminta saran mengenai latihan
yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Anak Kesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Kelas: Teori dan Aplikasinya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Penerbit
Gava Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: RINEKA CIPTA.
Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Seti.
Ghufron, Nur & Rini Risnawati. 2016. Teori-teori psikologi. Yogyakarta: AR-
Ruzz Media.
Haris, Abdul dan Asep Jihad. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Hartinah, Sitti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Rafika
Aditama.
Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:PT RAJA GRAFINDO
PERSADA.
Kandou, Selpius dan Tombokan Runtukahu. 2014. Pembelajaran Matematika
Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2009. Mengenal Peneltian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Lindenfield, Gael. 1997. SERI KELUARGA Mendidik Anak Agar Percaya Diri.
Jakarta: Penerbit Arcan.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
Negoro, ST dan B. Harahap. 1999. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Nurwidayanti, Siamsih. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
dengan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk Siswa Kelas V SD
N Malangrejo Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/2012. Diunduh pada tanggal
11 November 2017. Pukul 21.28 dari
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c
ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjcp7TnpbbaAhWJQI8KHZieCGMQFggnM
AA&url=http%3A%2F%2Feprints.uny.ac.id%2F15033%2F1%2FSiamsih%2
520Nurwidayanti%252809108247071%2529.pdf&usg=AOvVaw08co3-
Yt20Yn6UYjaFi0hv
Nyayu, Khodijah. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Pertiwi, Desiana Intan. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada
Siswa Kelas IV B MIN Tempel Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.
Diunduh pada tanggal 12 November 2017 pukul 23.22 dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&c
ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiIuO6JpbbaAhVJPo8KHXs0DEQQFggvMA
E&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uin-
suka.ac.id%2F10180%2F1%2FBAB%2520I%252C%2520IV%252C%2520
DAFTAR%2520PUSTAKA.pdf&usg=AOvVaw1Zea2_F_xc_WhzQoQnoBu
s
Prasetyani, Sella Dwi. 2009. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian
Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas II SD Negeri II
Simo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.
Diunduh pada tanggal 11 November 2017 pukul 20.13 dari
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c
ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjp5vzLo7baAhVMpY8KHbA4DRsQFggnM
AA&url=https%3A%2F%2Fdigilib.uns.ac.id%2Fdokumen%2Fdownload%2
F12810%2FMjczNjM%3D%2FPeningkatan-kemampuan-menghitung-
perkalian-melalui-pendekatan-matematika-realistik-pada-siswa-kelas-II-SD-
Negeri-II-Simo-Kecamatan-Simo-Kabupaten-Boyolali-tahun-pelajaran-
20092010-abstrak.pdf&usg=AOvVaw0CVTu-Guna-me_8Jk-APEB
Prijowuntato, Widanarto. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata
Dharma University Press.
R. Sembiring. 2010. “Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI):
Perkembangan dan Tantangannya”. IndoMS. Volume 1, No. 1.
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jme/article/view/791 . 11 November
2017.
Rusydiyah, Fatimatur dan Mudlofir, Ali. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif:
Teori ke Praktik. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana.
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Soyomukti, Nurani. 2015. Teori-teori pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA.
Spiegel, Murray R. 1996. Matematika Dasar (Terjemahan). Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Badung: Alfabeta.
Suhardita, Kadek. 2011. “Efektivitas Penggunaan Teknik Permainan dalam
Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa”. UPI
Bandung. Edisi Khusu No.1.
http://jurnal.upi.edu/abmas/view/641/efektivitas-penggunaan-teknik-
permainan-dalam-bimbingan-kelompok-untuk-meningkatkan-percaya-diri-
siswa(penelitian-quasi-eksperimen-pada-sekolah-menengah-atas-
laboratorium-(percontohan)-upi-bandung-tahun-ajaran-2010 . 24 November
2017.
Sunardi, Penta Hapsari, dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika Kelas 3 SD.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenada Media Grup.
Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Depdiknas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
SILABUS PEMBELAJARAN ( Siklus I)
Nama Sekolah : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/1
Standar Kompetensi : Bilangan
Mengalikan bilangan dengan cara pembagian berulang
Kompetensi
Dasar
Materi/
Submateri
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/ Media
1.3Melakukan
perkalian
yang hasilnya
bilangan tiga
angka dan
pembagian
bilangan tiga
angka
Menghitung
perkalian yang
hasilnya
bilangan tiga
angka
Pertemuan I
Eksplorasi
1. Guru membagi masalah
atau soal kepada siswa
secara individu
2. Guru meminta siswa
untuk memahami soal
atau masalah yang
sudah dibagikan secara
individu (Langkah 1
Pengetahuan
1.3.1 Menghitung 3
soal perkalian yang
hasilnya bilangan
tiga angka
Sikap
1.3.2 Percaya diri
dalam
mengemukakan
pendapat.
Teknik
Tes
Non tes
Bentuk
Tes tertulis
Obeservasi
2 x 35 menit Sumber:
Sunardi. 2009.
Ayo belajar
matematika.
Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
FaFajariyah, Nur &
Defi Triratnawati.
2008. Cerdas
Mnghitung
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PMRI: memahami
masalah kontekstual)
(Prinsip 1 PMRI:
didominasi masalah
dalam konteks)
3. Siswa yang belum
memahami soal diminta
untuk bertanya kepada
guru
4. Guru menjelaskan
masalah atau soal yang
belum dipahami oleh
siswa (Langkah 2
PMRI: menjelaskan
masalah kontekstual)
Elaborasi
5. Siswa secara individu
mencari ide dan strategi
untuk menyelesaikan
masalah yang telah
dibagikan oleh guru
Keterampilan
1.3.3Menyelesaikan
masalah degan
menggunakan
caranya sendiri
Matematika.
Jakarta: CV.
PUTRA
NUGRAHA.
Media:
a. Lembar kerja
siswa (berisi
soal)
b. Teks lagu
“Hitung
angka-angka”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
6. Siswa menyelesaikan
masalah atau soal
dengan menggunakan
cara mereka sendiri
(Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan
masalah kontekstual)
(Prinsip 2 PMRI:
pengembangan model,
situasi, skema, dan
simbol) (Prinsip 3
PMRI: pembelajaran
yang konstruktif dan
produktif)
7. Guru diharapkan tidak
memberitahu cara
menyelesaikan masalah
atau soal yang dihadapi
oleh siswa
8. Guru mengamati siswa
dengan berkeliling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
melihat pekerjaan siswa
9. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok
Konfirmasi
10. Guru meminta siswa
untuk membandingkan
dan mendiskusikan
jawaban dari soal yang
sudah dikerjakan pada
anggota kelompoknya
(Langkah 4 PMRI:
membandingkan dan
mendiskusikan
jawaban)
11. Guru meminta siswa
agar saling menjelaskan
masing-masing cara
yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah
12. Guru mengamati setiap
kelompok pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
siswa menjelaskan cara
penyelesaian soal pada
anggota kelompok
13. Salah satu siswa dari
anggota kelompok
maju ke depan untuk
menuliskan dan
menjelaskan cara yang
digunakan dalam
menyelesaikan soal
atau masalah. (Prinsip 4
PMRI: interaktif
sebagai karakteristik)
14. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab
mengenai cara
penyelesaian yang
digunakan oleh siswa.
Kesimpulan
Guru dan siswa membuat
kesimpulan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
(Langkah 5 PMRI:
menarik kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI: membuat
jalinan antartopik)
Pertemuan 2
Eksplorasi
1. Guru membagikan
masalah atau soal
kepada siswa secara
individu
2. Siswa memahami
masalah atau soal yang
telah dibagikan oleh
guru secara individu
(Langkah 1 PMRI:
memahami masalah
kontekstual) (Prinsip 1
PMRI: didominasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
masalah dalam
konteks)
3. Siswa yang belum
memahami masalah
atau soal yang
dibagikan oleh guru
diminta untuk bertanya
kepada guru
4. Guru menjelaskan
masalah atau soal yang
belum dipahami oleh
siswa (Langkah 2
PMRI: menjelaskan
masalah kontekstual)
Elaborasi
5. Guru meminta siswa
untuk mencari ide dan
strategi untuk
menyelesaikan masalah
atau soal
6. Siswa secara individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
mencari ide dan strategi
untuk menyelesaikan
masalah atau soal
7. Siswa mencoba
menyelesaikan masalah
dengan menggunakan
caranya sendiri
(Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan
masalah kontekstual)
(Prinsip 2 PMRI:
pengembangan model,
situasi, skema, dan
simbol) (Prinsip 3
PMRI: pembelajaran
yang konstruktif dan
produktif)
8. Guru diharapkan tidak
memberitahu
penyelesaian masalah
atau soal yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
oleh siswa
9. Guru mengamati siswa
dengan berkeliling
melihat pekerjaan siswa
10. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok
Konfirmasi
11. Guru meminta siswa
untuk membandingkan
dan mendiskusikan
jawaban dari soal yang
sudah dikerjakan pada
anggota kelompoknya
(Langkah 4 PMRI:
membandingkan dan
mendiskusikan
jawaban)
12. Guru meminta siswa
agar saling menjelaskan
masing-masing cara
yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
menyelesaikan masalah
13. Guru mengamati setiap
kelompok pada saat
siswa menjelaskan cara
penyelesaian soal
kepada anggota
kelompok
14. Salah satu dari anggota
kelompok maju ke depa
untuk menuliskan dan
menjelaskan cara yang
digunakan dalam
menyelesaikan masalah
(Prinsip 4 PMRI:
interaktif sebagai
karakteristik)
15. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab
mengenai cara
penyelesaian yang
digunakan oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kesimpulan
Guru dan siswa membuat
kesimpulan mengenai
kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
(Langkah 5 PMRI:
menarik kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI: membuat
jalinan antartopik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
SILABUS PEMBELAJARAN (Siklus II)
Nama Sekolah : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III/ 1
Standar Kompetensi : Bilangan
1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi
Dasar
Materi/Submateri
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/Media
1.3 Melakukan
perkalian
yang hasilnya
bilangan tiga
angka dan
pembagian
bilangan tiga
angka
Menghitung
perkalian yang
hasilnya bilangan
tiga angka
Pertemuan 1
Eksplorasi
1. Guru membagikan
masalah atau soal
kepada siswa secara
individu
2. Siswa memahami
masalah atau soal
yang dibagikan oleh
guru (Langkah 1
Pengetahuan
1.3.1 Menghitung 4
contoh soal
perkalian yang
hasilnya
bilangan tiga
angka
Sikap
1.3.2 Percaya diri
dalam
Teknik
Tes
Non tes
Bentuk
Tes tertulis
Obeservasi
2 x 35
menit
Sumber
Pembelajaran:
Sunardi. 2009.
Ayo belajar
matematika.
Yogyakarta:
Penerbit
Kanisius
Fajariyah, Nur &
Defi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PMRI: memahami
masalah
kontekstual)
(Prinsip 1 PMRI:
didominasi masalah
dalam konteks)
3. Siswa yang belum
memahami masalah
atau soal diminta
untuk bertanya
kepada guru
4. Guru menjelaskan
masalah atau soal
yang belum dipahami
oleh siswa (Langkah
2 PMRI:
menjelaskan
masalah
kontekstual)
Elaborasi
5. Guru meminta siswa
mengemukaka
n pendapat
Keterampilan
1.3.3Menggunakan
caranya sendiri
dalam
menyelesaikan
masalah atau
soal
Triratnawati.
2008. Cerdas
Mnghitung
Matematika.
Jakarta: CV.
PUTRA
NUGRAHA.
Media
Pembelajaran:
1. Lembar kerja
siswa (berisi
soal)
2. Teks lagu
hitung angka-
angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
untuk mencari
strategi dalam
menyelesaikan
msalah atau soal
yang telah dibagikan
6. Siswa secara
individu mencari
strategi untuk
menyelesaikan
masalah atau soal
yang telah dibagikan
oleh guru
7. Siswa menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan
caranya sendiri
(Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan
masalah
kontekstual)
(Prinsip 2 PMRI:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
pengembangan
model, situasi,
skema, dan simbol)
(Prinsip 3 PMRI:
pembelajaran yang
konstruktif dan
produktif)
8. Guru diharapkan
tidak memberitahu
cara menyelesaikan
masalah atau soal
yang dihadapi oleh
siswa
9. Guru mengamati
siswa dengan
berkeliling melihat
pekerjaan siswa
10. Guru membentuk
siswa menjadi 5
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Elaborasi
11. Guru meminta siswa
untuk
membandingkan dan
mendiskusikan
jawaban dari soal
yang sudah
dikerjakan pada
anggota kelompok
(Langkah 4 PMRI:
membandingkan
dan mendiskusikan
jawaban)
12. Guru meminta siswa
agar menjelaskan
masing-masing cara
yang digunakan
dalam menyelesaikan
masalah atau soal
13. Guru mengamati
setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
pada saat siswa
menjelaskan cara
menyelesaikan soal
pada anggota
kelompokknya
14. Salah satu siswa dari
anggota kelompok
maju kedepan untuk
menuliskan dan
menjelaskan cara
yang digunakan
dalam menyelesaikan
masalah atau soal
(kecuali siswa yang
sudah pernah maju
pada pertemuan
sebelumnya) (Prinsip
4 PMRI: interaktif
sebagai karakteristik)
15. Guru dan siswa
melakukan tanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
jawab mengenai cara
penyelesaian yang
digunakan oleh siswa
Kesimpulan
Guru dan siswa
membuat kesimpulan
dari kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilakukan
(Langkah 5 PMRI:
menarik
kesimpulan)
(Prinsip 5 PMRI:
membuat jalinan
antartopik)
Pertemuan 2
Eksplorasi
1. Guru membagikan
masalah atau soal
kepada siswa secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
individu
2. Guru meminta siswa
untuk memahami
masalah atau soal
yang telah dibagikan
secara individu
3. Siswa memahami
soal atau masalah
yang telah dibagikan
oleh guru (Langkah
1 PMRI:
memahami masalah
kontekstual)
(Prinsip 1 PMRI:
didominasi masalah
dalam konteks)
4. Siswa yang belum
memahami masalah
atau soal diminta
untuk bertanya
kepada guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
5. Guru menjelaskan
masalah atau soal
yang belum
dipahami oleh siswa
(Langkah 2 PMRI:
menjelaskan
masalah
kontekstual)
Elaborasi
6. Guru meminta siswa
untuk mencari ide
dan strategi dalam
menyelesaikan
masalah atau soal
yang telah dibagikan
7. Siswa secara
individu mencari ide
dan strategi untuk
menyelesaikan
msalah atau soal
yang telah dibagikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
8. Siswa menyelesaikan
masalah dengan
caranya sendiri
(Langkah 3 PMRI:
menyelesaikan
masalah
kontekstual)
(Prinsip 2 PMRI:
pengembangan
model, situasi,
skema, dan simbol)
(Prinsip 3 PMRI:
pembelajaran yang
konstruktif dan
produktif)
9. Guru diharapkan
tidak memberitahu
cara menyelesaikan
masalah atau soal
yang dihadapi oleh
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
10. Guru mengamati
siswa dengan
berkeliling melihat
pekerjaan siswa
11. Guru membentuk
siswa menjadi 5
kelompok
Konfirmasi
12. Guru meminta siswa
untuk
membandingkan dan
mendiskusikan
jawaban dari soal
yang sudah
dikerjakan kepada
anggota kelompok
(Langkah 4 PMRI:
membandingkan
dan mendiskusikan
jawaban)
13. Guru meminta siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
agar saling
menjelaskan masing-
masing cara yang
digunakan dalam
menyelesaikan
masalah atau soal
14. Guru mengamati
setiap kelompok
pada saat siswa
menjelaskan cara
penyelesaian
masalah atau soal
kepada anggota
kelompok
15. Salah satu siswa dari
anggota kelompok
maju ke depan untuk
menuliskan dan
menjelaskan cara
yang digunakan
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
menyelesaikan
masalah atau soal
(kecuali siswa yang
pernah maju pada
pertemuan
sebelumnya) (Prinsip
4 PMRI: interaktif
sebagai karakteristik)
16. Guru dan siswa
melakukan tanya
jawab tentang cara
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Kelas/Semester : III/1
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
A. Standar Kompetensi
Bilangan
1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan
tiga angka
C. Indikator Pembelajaran
Pengetahuan
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Sikap
1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
Keterampilan
1.3.3 Menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1.3.1.1 Siswa dapat menghitung 3 soal perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
secara individu
Sikap
1.3.2.1 Siswa percaya diri dalam menjelaskan cara menyelesaikan masalah atau soal
yang telah ditemukan
Lampiran 2a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Keterampilan
1.3.3.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka
sendiri.
E. Materi Pembelajaran
Menyelesaikan Perkalian yang Hasilnya Bilangan Tiga Angka
F. Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
2. Metode Pembelajaran
Diskusi dan tanya jawab
G. Karakter yang dikembangkan
Sikap percaya diri
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintaks Nilai Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Salam pembuka, doa, dan
absensi
1. Guru memberi salam kepada
siswa
2. Salah satu siswa memimpin
doa
3. Guru mengecek kehadiran
siswa
b. Motivasi
Guru bersama dengan siswa
menyanyikan lagu “Potong
bebek angsa” yang sudah diubah
liriknya menjadi “Hitung angka-
angka” untuk memotivasi siswa
agar semangat dalam belajar
c. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang
Religius
10
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
materi yang telah dipelajari
minggu lalu. Kemudian
mengaitkan materi penjumlahan
dengan materi perkalian
“perkalian merupakan
penjumlahan berulang dari
bilangan yang sama”
d. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
1. Guru membagi masalah atau
soal kepada siswa secara
individu
2. Guru meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal
yang telah dibagikan secara
individu
3. Siswa memahami soal yang
telah dibagikan oleh guru
4. Siswa yang belum memahami
soal diminta untuk bertanya
kepada guru
5. Guru menjelaskan masalah
atau soal yang belum dipahami
oleh siswa
b. Elaborasi
1. Guru meminta siswa untuk
mencari strategi dalam
menyelesaikan masalah atau
soal yang telah dibagikan
2. Siswa secara individu mencari
ide dan strategi untuk
Langkah
1 PMRI
Prinsip 1
PMRI
Langkah
2 PMRI
Rasa
InginTahu
Berpikir
kritis
55
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
menyelesaikan masalah atau
soal yang telah dibagikan oleh
guru
3. Siswa menyelesaikan masalah
dengan caranya sendiri
4. Guru diharapkan tidak
memberitahu cara
menyelesaikan soal atau
masalah yang dihadapi oleh
siswa
5. Guru mengamati siswa dengan
berkeliling melihat pekerjaan
siswa
6. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok
c. Konfirmasi
1. Guru meminta siswa untuk
membandingkan dan
mendiskusikan jawaban dari
soal yang sudah dikerjakan
pada anggota kelompok
2. Guru meminta siswa agar
saling menjelaskan masing-
masing cara yang digunakan
dalam menyelesaikan masalah
3. Guru mengamati setiap
kelompok pada saat siswa
menjelaskan cara penyelesaian
soal kepada anggota kelompok
4. Salah satu siswa dari anggota
kelompok maju ke depan
untuk menuliskan dan
menjelaskan cara yang
Langkah
3 PMRI
Prinsip 2
dan 3
PMRI
Langkah
4 PMRI
Prinsip 4
PMRI
Komunikasi
Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
digunakan dalam
menyelesaikan soal
5. Guru dan siswa melakukan
tanya jawab mengenai cara
penyelesaian yang digunakan
oleh siswa
Penutup Kesimpulan
1. Guru dan siswa membuat
kesimpulan mengenai kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
2. Guru membagikan soal
evaluasi dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan
secara individu
3. Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individu
4. Siswa yang sudah selesai
mengerjakan soal, kemudian
mengumpulkannya kepada
guru
5. Siswa kembali ketempat
duduknya masing-masing
Refleksi
6. Guru membagikan kertas kecil
kepada siswa secara individu
untuk menuliskan perasaan
dan kesulitan yang dialami
oleh siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran
7. Siswa memberi salam kepada
guru
Langkah
5 PMRI
Prinsip 5
PMRI
Komunikasi
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 1:
Materi
Mengalikan bilangan dengan cara pembagian berulang
Masih ingatkah kamu tentang perkalian dua bilangan yang hasilnya dibawah 100?
Selain menghitung cepat dari suatu perkalian, masih ingatkah kamu cara menghitung suatu
perkalian dengan penjumlahan? Perhatikan contoh berikut ini:
Kevin memiliki 6 kotak jeruk. Tiap kotak berisi 3 jeruk. Dapatkah
kamu menghitung jumlah jeruk Kevin?
Jawab: 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 18
Banyak jeruk Kevin semua ada 18. Menentukan nilai 18 dengan
menjumlahkan bilangan 3 sebanyak 6 kali.
Ditulis:
3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 6 x 3 = 18
Dibaca: enam dikali tiga sama dengan delaoan belas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa
Jawaban:
Kerjakan soal dibawah ini secara individu!
1. 5 x 10 = ..........
2. 3 x 120 = ..........
3. Susi memiliki 20 toples bola kasti. Setiap toples berisi 5 bola
kasti. Berapa banyak bola kasti yang dimiliki Susi?
Nama :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 3
Teks lagu
“Hitung Angka-angka”
Gubahan dari lagu Menanam Jagung
Ayo kawan kita belajar
B’lajar matika bersama-sama
Ambil bukumu ambil pensilmu
Belajar bersama ibu guru
Hitung hitung hitung angkanya
Hitung berulang itu caranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 4:
Instrumen Penilaian
1. Penilaian ranah pengetahuan
Indikator 1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi dan kunci jawaban
Soal evaluasi:
Hitunglah perkalian dibawah ini dengan benar!
1. 4 x 8 =
2. 3 x 11 =
3. 8 x 40 =
Kunci jawaban:
No 1 2 3
Jawaban 32 33 320
Pedoman Penskoran:
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0 (nol)
Nilai=
2. Penilaian ranah sikap
Observasi
Indikator 1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lembar observasi percaya diri
Petunjuk:
Berilah nilai pada tabel di bawah ini sesuai dengan pengamatan!
Nilai 1 = untuk aspek yang terlihat
Nilai 0 = untuk aspek yang tidak terlihat
No Nama Siswa Aspek yang diamati
(Percaya Diri)
Jumlah
Skor Nilai
1
Dst
Pedoman penilaian sikap percaya diri
Skor 4 : Jika suara jelas dan pendangan menyeluruh
Skor 3 : Jika suara kurang jelas dan pandangan menyeluruh
Skor 2 : Jika suara kurang jelas dan cenderung menunduk
Skor 1 : Jika suara tidak jelas dan menunduk
Pedoman Penskoran:
Sikap percaya diri setiap siswa
Nilai =
100
Sikap percaya diri keseluruhan siswa
Nilai =
100
3. Penilaian ranah keterampilan
Indikator 1.3.3 Menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka
sendiri
Teknik Observasi
Instrumen Lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lembar observasi
No Nama
Aspek yang dinilai
Menyelesaikan masalah dengan
menggunakan cara mereka
sendiri
Jumlah
Skor Nilai
1
Dst
Pedoman penskoran:
Skor 4 : Jika menyelesaikan masalah dengan menggunakan caranya sendiri dan
hasilnya tepat
Skor 2 : Jika menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka sendiri
namun hasilnya tidak tepat
Skor 0 (nol) : Jika siswa tidak mengerjakan atau mengerjakan dengan melihat teman
Lembar Penilaian:
No Nama siswa Kesesuaian
Materi
Total skor Nilai
1
2
Dst.
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : III (Tiga) / 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : 2
A. Standar Kompetensi
1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
C. Indikator
Pengetahuan
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Sikap
1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
Keterampilan
1.3.3 Menyelesaikan masalah atau soal dengan caranya sendiri
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1.3.1.1 Siswa dapat menghitung 3 soal perkalian yang hasilnya bilangan tiga
angka secara individu
Sikap
1.3.2.1 Siswa percaya diri dalam menjelaskan menjelaskan cara menyelesaikan
masalah atau soal yang telah ditemukan
Lampiran 2b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Keterampilan
1.3.3.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka
sendiri
E. Materi Pelajaran
Menyelesaikan Perkalian yang Hasilnya Bilangan Tiga Angka
F. Model dan Metode Pembelajaran
a) Pendekatan Pembelajaran
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
b) Metode Pembelajaran
Diskusi dan tanya jawab
G. Karakteristik yang dikembangkan
Sikap Percaya Diri
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintaks Nilai Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Salam pembuka, doa, dan absensi
1. Guru memberi salam kepada
siswa
2. Salah satu siswa memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
b. Motivasi
Guru bersama dengan siswa
bermain “Simon Berkata” untuk
memotivasi siswa agar
semangat dalam belajar
c. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi
dengan bertanyajawab tentang
materi yang telah dipelajari
minggu lalu. Kemudian
mengaitkan materi penjumlahan
dengan materi perkalian
“perkalian merupakan
Religius
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
penjumlahan berulang dari
bilangan yang sama”
d. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Guru membagikan masalah atau
soal kepada siswa secara individu
2. Guru meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal
yang telah dibagikan secara
individu
3. Siswa memahami masalah atau
soal yang dibagikan oleh guru
4. Siswa yang belum memahami
masalah atau soal yang dibagikan
oleh guru diminta untuk bertanya
kepada guru
5. Guru menjelaskan masalah atau
soal yang belum dipahami oleh
siswa
Elaborasi
6. Guru meminta siswa untuk
mencari strategi dalam
menyelesaikan masalah atau soal
yang telah dibagikan
7. Siswa secara individu mencari ide
dan strategi untuk menyelesaikan
masalah atau soal yang telah
dibagikan oleh guru
8. Siswa mencoba menyelesaikan
masalah dengan menggunakan
caranya sendiri
Langkah
1 PMRI
Prinsip 1
PMRI
Langkah
2 PMRI
Langkah
3 PMRI
Prinsip 2
Rasa
Ingin
tahu
Berpikir
Kritis
55
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
9. Guru diharapkan tidak
memberitahu penyelesaian
masalah atau soal yang dihadapi
oleh siswa
10. Guru mengamati siswa dengan
berkeliling melihat pekerjaan
siswa
11. Guru membentuk siswa menjadi 5
kelompok
Konfirmasi
12. Guru meminta siswa untuk
membandingkan dan
mendiskusikan jawaban dari soal
yang sudah dikerjakan pada
anggota kelompok
13. Guru meminta siswa agar saling
menjelaskan masing-masing cara
yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah
14. Guru mengamati setiap kelompok
pada saat siswa menjelaskan cara
penyelesaian soal kepada anggota
kelompok
15. Salah satu dari anggota kelompok
maju ke depan untuk menuliskan
dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam menyelesaikan
masalah
16. Guru dan siswa melakukan tanya
jawab mengenai cara
penyelesaian yang digunakan
oleh siswa
dan 3
PMRI
Langkah
4 PMRI
Prinsip 4
PMRI
Komunik
asi
Komunik
asi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Penutup Kesimpulan
1. Guru dan siswa menarik
kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
2. Guru membagi soal evaluasi dari
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan secara individu
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi
secara individu
4. Siswa yang sudah selesai
mengerjakan soal evaluasi
kemudian mengumpulkannya
kepada guru
5. Siswa kembali ke tempat
duduknya masing-masing
Refleksi
6. Guru membagikan kertas kecil
kepada siswa untuk menuliskan
refleksi selama pembelajaran
berlangsung
7. Siswa membuat refleksi dengan
menuliskan perasaan mereka dan
kesulitan-kesulitan yang dialami
selama mengikuti kegiatan
pembelajaran
8. Siswa memberi salam kepada
guru
Langkah
5 PMRI
Prinsip 5
PMRI
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 1
Materi
Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan tiga angka
Untuk dapat menyelesaikan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka, kamu
dapat menyelesaikannya dengan menggunakan dua cara, yaitu cara mendatar dan
cara bersusun.
3) Cara Mendatar
Contoh:
5 x 152 = .....
5 x 152 = 5 x (100 + 50 + 2)
(5 x 100) + (5 x 50) + (5 x 2)
500 + 250 + 10
500 + 200 + 50 + 10
700 + 60
760
Jadi, 5 x 152 adalah 760.
4) Cara Bersusun
Mengalikan bilangan dengan cara bersusun dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu cara bersusun panjang dan cara bersusun pendek.
c) Bersusun Panjang
Contoh:
6 x 124 = ......
Jawab:
124 6 ⬚
𝑥
24120600 744
𝑥
6 × 4
6 × 20
6 × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Jadi, 6 × 124 = 744
d) Bersusun Pendek
Contoh:
6 × 123 = ......
Langkah-langkah:
7. 6 × 3 = 18
Ditulis 8, 1 disimpan sebagai puluhan
8. 6 × 2 = 12
Ditambah simpanan 1 puluhan menjadi 12 + 1 = 13
3 ditulis sebagai puluhan, 1 disimpan sebagai ratusan
9. 6 × 1 = 6
Ditambah simpanan 1 ratusan menjadi 6 + 1 = 7
123 6 738
𝑥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 2
Permainan “Simon Berkata”
Cara bermain:
1. Perminan ini dimulai dengan kata kunci “Simon Berkata”
2. Permainan ini dipimpin oleh guru atau salah satu siswa
3. Pemimpin bertugas untuk memberikan perintah dengan mengucapkan satu kalimat
contohnya “ Simon berkata berdiri” maka siswa harus berdiri. Jika guru mengucapkan
kalimat tanpa ada kata “simon berkata” maka siswa tidak perlu melakukanperintah
dari guru
4. Siswa yang salah dalam permainan ini bertugas untuk menggantika guru sebagai
pemimpin didepan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa
Jawaban:
Kerjakan soal dibawah ini secara individu!
1. 7 x 255 = ......
2. 5 x 234 = .......
3. Rizal memiliki 9 keranjang buah. Hari ini Rizal memanen buah
rambutan. Setiap keranjang diisi 125 buah rambutan.
Berapakah jumlah seluruh buah rambutan milik Rizal?
Nama :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 3
Instrumen Penilaian
1. Penilaian ranah pengetahuan
Indikator 1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi dan kunci jawaban
Soal evaluasi:
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. 4 x 115 = .........
2. 3 x 115 = .........
3. 7 x 121 = .........
Kunci jawaban:
No soal 1 2 3
Jawaban 460 345 874
Pedoman Penskoran:
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0 (nol)
Nilai=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Penilaian ranah sikap
Observasi
Indikator 1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi percaya diri
Petunjuk:
Berilah nilai pada tabel di bawah ini sesuai dengan pengamatan!
Nilai 1 = untuk aspek yang terlihat
Nilai 0 = untuk aspek yang tidak terlihat
No Nama Aspek yang diamati
(Percaya Diri)
Jumlah
Skor Nilai
1
2
Dst
Pedoman penilaian sikap percaya diri
Skor 4 : Jika suara jelas dan pendangan menyeluruh
Skor 3 : Jika suara kurang jelas dan pandangan menyeluruh
Skor 2 : Jika suara kurang jelas dan cenderung menunduk
Skor 1 : Jika suara tidak jelas dan menunduk
Pedoman Penskoran:
Sikap percaya diri setiap siswa
Nilai =
100
Sikap percaya diri keseluruhan siswa
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
2. Penilaian ranah keterampilan
Indikator 1.3.3 Menggunakan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah
atau soal
Teknik Observasi
Instrumen Lembar observasi
Lembar observasi
No Nama
Aspek yang dinilai
Menggunakan caranya sendiri
dalam menyelesaiakan soal
Jumlah
Skor Nilai
1
2
Dst
Pedoman penskoran:
Skor 4 : Jika menyelesaikan soal dengan menggunakan caranya sendiri dan hasilnya
tepat
Skor 2 : Jika menyelesaikan soal dengan menggunakan caranya sendiri namun
hasilnya tidak tepat
Skor nol (0) : Jika tidak mengerjakan atau mengerjakan soal dengan melihat teman
Lembar Penilaian:
No Nama
Kelompok
Kesesuaian
Materi
Total
Skor
Nilai
1
2
Dst.
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : III / 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : 1
A. Standar Kompetensi
1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
C. Indikator Pembelajaran
Pengetahuan
1.3.1 Menghitung 4 contoh soal perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Sikap
1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Keterampilan
1.3.3 Menggunakan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah atau soal
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1.3.1.1 Siswa mampu menghitung 4 soal perkalian yang hasilnya bilangan tiga
angka secara individu
Sikap
1.3.2.1 Siswa percaya diri dalam menjelaskan cara menyelesaikan masalah atau
soal yang telah ditemukan
Lampiran 2c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Keterampilan
1.3.3.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka
sendiri
E. Materi Pembelajaran
Mengalikan Bilangan dengan Cara Pembagian Berulang
F. Model dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
b. Metode Pembelajaran
Diskusi dan tanya jawab
G. Karakteristik yang dikembangkan
Rasa Percaya Diri
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Sintaks Nilai Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Siswa memberi salam kepada
guru
2. Salah satu siswa memimpin
doa
3. Guru mengecek kehadiran
siswa
Motivasi
4. Guru mengajak siswa
menyanyikan lagu “Menanam
Jagung” yang sudah diubah
menjadi “Hitung Angka”
untuk memotivasi siswa agar
semangat belajar
Apersepsi
5. Guru melakukan tanya jawab
mengenai materi yang telah
dipelajari minggu lalu
Religius
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Orientasi
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan inti Eksplorasi
1. Guru membagi masalah atau
soal kepada siswa secara
individu
2. Guru meminta siswa untuk
memahami masalah atau soal
yang telah dibagikan secara
individu
3. Siswa memahami masalah atau
soal yang dibagikan oleh guru
4. Siswa yang belum memahami
soal diminta untuk bertanya
kepada guru
5. Guru menjelaskan masalah
atau soal yang belum dipahami
oleh siswa
Elaborasi
6. Guru meminta siswa untuk
mencari strategi dalam
menyelesaikan masalah atau
soal yang telah dibagikan
7. Siswa secara individu mencari
ide dan stretegi untuk
menyelesaikan masalah atau
soal yang telah dibagikan oleh
guru
8. Siswa menyelesaikan masalah
dengan caranya sendiri
9. Guru diharapkan tidak
memberitahu cara
Langkah 1
PMRI
Prinsip 1
PMRI
Langkah 2
PMRI
Langkah 3
PMRI
Prinsip 2
dan 3 PMRI
Rasa Ingin
Tahu
Komunika
si
Berpikir
Kritis
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
menyelesaikan soal atau
masalah yang dihadapi oleh
siswa
10. Guru mengamati siswa dengan
berkeliling melihat pekerjaan
siswa
11. Guru membentuk siswa
menjadi 5 kelompok
Konfirmasi
12. Guru meminta siswa untuk
membandingkan dan
mendiskusikan jawaban dari
soal yang sudah dikerjakan
pada anggota kelompok
13. Guru meminta siswa agar
saling menjelaskan masing-
masing cara yang digunakan
dalam menyelesaikan masalah
atau soal
14. Guru mengamati setiap
kelompok pada saat siswa
menjelaskan cara
menyelesaikan soal kepada
anggota kelompokknya
15. Salah satu siswa dari anggota
kelompok maju ke depan
untuk menuliskan dan
menjelaskan cara yang
digunakan dalam
menyelesaikan soal (kecuali
siswa yang sudah pernah maju
pada pertemuan sebelumnya)
16. Guru dan siswa melakukan
Langkah 4
PMRI
Prinsip 4
PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
tanya jawab mengenai cara
penyelesaian yang digunakan
oleh siswa
Penutup Kesimpulan
17. Guru dan siswa membuat
kesimpulan mengenai kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
18. Guru membagikan soal tes
hasil belajar kepada siswa
secara individu
19. Siswa mengerjakan soal tes
secara individu
20. Siswa yang sudah selesai
mengerjakan soal, kemudian
mengumpulkan soal kepada
guru
21. Siswa kembali ketempat
duduknya masing-masing
Refleksi
22. Guru membagikan kertas kecil
kepada siswa untuk
menuliskan refleksi selama
pembelajaran berlangsung
23. Siswa membuat refleksi
dengan menuliskan persaan
mereka dan kesulitan-kesulitan
yang dialami selama mengikuti
kegiatan pembelajaran
24. Siswa memberi salam kepada
guru
Langkah 5
PMRI
Prinsip 5
PMRI
Komunika
si
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 1
Materi
Mengalikan bilangan dengan cara pembagian berulang
Masih ingatkah kamu tentang perkalian dua bilangan yang hasilnya dibawah 100?
Selain menghitung cepat dari suatu perkalian, masih ingatkah kamu cara menghitung suatu
perkalian dengan penjumlahan? Perhatikan contoh berikut ini:
Kevin memiliki 6 kotak jeruk. Tiap kotak berisi 3 jeruk. Dapatkah
kamu menghitung jumlah jeruk Kevin?
Jawab: 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 18
Banyak jeruk Kevin semua ada 18. Menentukan nilai 18 dengan
menjumlahkan bilangan 3 sebanyak 6 kali.
Ditulis:
3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 6 x 3 = 18
Dibaca: enam dikali tiga sama dengan delaoan belas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa
Jawaban:
Kerjakan soal dibawah ini secara individu!
1. Ibu memiliki 3 kotak makanan. Masing-masing kotak makanan
di isi dengan 120 buah biskuit. Berapa banyak biskuit yang
tersimpan didalam kotak milik ibu?
2. 85 x 8 = .....
3. 10 x 3 = .....
Nama :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 3
Instrumen Penilaian
1. Penilaian ranah pengetahuan
Indikator 1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi dan kunci jawaban
Soal evaluasi:
Hitunglah perkalian dibawah ini dengan tepat!
1. 20 x 5 =
2. 3 x 42 =
3. 53 x 4 =
4. Hari ini Pak Kumis memanen buah jeruk dikebunnya. Pak Kumis memasukkan
buah jeruk hasil panennya kedalam keranjang sebanyak 5 keranjang. Setiap
keranjang berisi 35 buah jeruk. Buah jeruk tersebut akan di jual ke pasar.
Berpakah jumlah jeruk milik Pak Kumis yang sudah dimasukkan ke dalam
keranjang?
Kunci jawaban:
No soal 1 2 3 4
Jawaban 100 126 212 175
Pedoman Penskoran:
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0 (nol)
Nilai=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
2. Penilaian ranah sikap
Observasi
Indikator 1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi percaya diri
Petunjuk:
Berilah nilai pada tabel di bawah ini sesuai dengan pengamatan!
Nilai 1 = untuk aspek yang terlihat
Nilai 0 = untuk aspek yang tidak terlihat
No Nama Aspek yang diamati
(Percaya Diri)
Jumlah
Skor Nilai
1
Dst
Pedoman penilaian sikap percaya diri
Skor 4 : Jika suara jelas dan pendangan menyeluruh
Skor 3 : Jika suara kurang jelas dan pandangan menyeluruh
Skor 2 : Jika suara kurang jelas dan cenderung menunduk
Skor 1 : Jika suara tidak jelas dan menunduk
Pedoman Penskoran:
Sikap percaya diri setiap siswa
Nilai =
100
Sikap percaya diri keseluruhan siswa
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
3. Penilaian ranah keterampilan
Indikator 1.3.3 Menggunakan benda- benda di sekitar
Teknik Observasi
Instrumen Lembar observasi
Lembar observasi
No Nama
Aspek yang dinilai
Menggunakan masalah dengan
menggunakan cara mereka sendiri
Jumlah
Skor Nilai
1
2
Dst
Pedoman penskoran:
Skor 4 : Jika menyelesaikan masalah dengan menggunakan caranya sendiri dan
hasilnya tepat
Skor 2 : Jika menyelesaikan masalah dengan menggunakan caranya sendiri, namun
hasilnya tidak tepat
Skor nol (0): Jika tidak mengerjakan atau mengerjakan tetapi melihat teman
Lembar Penilaian:
No Nama
Kelompok
Kesesuaian
Materi
Total Skor Nilai
1
2
Dst.
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : III (Tiga) / 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : 2
A. Standar Kompetensi
1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
C. Indikator
Pengetahuan
1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Sikap
1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Keterampilan
1.3.3 Menyelesaikan masalah atau dengan caranya sendiri
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1.3.1.1 Siswa dapat menghitung 4 soal perkalian yang hasilnya bilangan tida
angka secara individu
Sikap
1.3.2.1 Siswa percaya diri dalam menjelaskan cara menyelesaikan masalah atau
soal yang telah ditemukan
Lampiran 2d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Keterampilan
1.3.3.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka
sendiri
E. Materi Pelajaran
Menyelesaikan Perkalian yang Hasilnya Bilangan Tiga Angka
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a) Pendekatan Pembelajaran
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
b) Metode Pembelajaran
Diskusi dan tanya jawab
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Sintaks Nilai Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
1. Siswa memberi salam
kepada guru
2. Salah satu siswa memimpin
doa
3. Guru mengecek kehadiran
siswa
Motivasi
4. Guru mengajak siswa untuk
bermain “Pesan Berantai”
agar dapat memotivasi
belajar siswa
Apersepsi
5. Guru melakukan tanya
jawab mengenai materi
yang sudah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya
Orientasi
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Religius
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
7. Guru membagi masalah
atau soal kepada siswa
secara individu
8. Guru meminta siswa untuk
memahami masalah atau
soal yang telah dibagikan
secara individu
9. Siswa memahami soal yang
telah dibagikan oleh guru
10. Siswa yang belum
memahami soal diminta
untuk bertanya kepada guru
11. Guru menjelaskan masalah
atau soal yang belum
dipahami oleh siswa
Elaborasi
12. Guru meminta siswa untuk
mencari ide dan strategi
dalam menyelesaikan
masalah atau soal yang
telah dibagikan
13. Siswa secara individu
mencari ide dan strategi
untuk menyelesaikan
masalah atau soal yang
tekah dibagikan oleh guru
14. Siswa menyelesaikan
masalah dengan caranya
sendiri
15. Guru diharapkan tidak
memberitahu cara
menyelesaikan soal atau
Langkah
1 PMRI
Prinsip 1
PMRI
Langkah
2 PMRI
Langkah
3 PMRI
Prinsip 2
dan 3
PMRI
Rasa Ingin
tahu
Komunikasi
Berpikir
kritis
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
masalah yang dihadapi oleh
siswa
16. Guru mengamati siswa
dengan berkeliling melihat
pekerjaan siswa
17. Guru membentuk siswa
menjadi 5 kelompok
Konfirmasi
18. Guru meminta siswa untuk
membandingkan dan
mendiskusikan jawaban
dari soal yang sudah
dikerjakan pada anggota
kelompok
19. Guru meminta siswa agar
saling menjelaskan masing-
masing cara yang
digunakan dalam
menyelesaikan masalah
20. Guru mengamati setiap
kelompok pada saat siswa
menjelaskan cara
penyelesaian soal kepada
anggota kelompok
21. Salah satu siswa dari
anggota kelompok maju ke
depan untuk menuliskan
dan menjelaskan cara yang
digunakan dalam
menyelesaikan soal (kecuali
siswa yang sudah pernah
maju pada pertemuan
sebelumnya)
Langkah
4 PMRI
Prinsip 4
PMRI
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
22. Guru dan siswa melakukan
tanya jawab mengenai cara
penyelesaian yang
digunakan oleh siswa
Penutup Kesimpulan
23. Siswa bersama guru
menarik kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan
24. Guru membagikan soal
evaluasi dari kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan kepada siswa
25. Siswa mengerjakan soal
secara individu
26. Siswa yang sudah selesai
mengerjakan soal kemudian
mengumpulkannya kepada
guru dan kembali duduk
secara individu
Refleksi
27. Guru membagikan kertas
kecil kepada siswa untuk
menuliskan refleksi selama
pembelajaran berlangsung
28. Siswa membuat refleksi
dengan menuliskan persaan
mereka dan kesulitan-
kesulitan yang dialami
selama mengikuti kegiatan
pembelajaran
29. Siswa memberi salam
kepada guru
Langkah
5 PMRI
Prinsip 5
PMRI
Komunikasi
5 me
nit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 1
Materi
Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan tiga angka
Untuk dapat menyelesaikan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka, kamu
dapat menyelesaikannya dengan menggunakan dua cara, yaitu cara mendatar dan
cara bersusun.
5) Cara Mendatar
Contoh:
5 x 152 = .....
5 x 152 = 5 x (100 + 50 + 2)
(5 x 100) + (5 x 50) + (5 x 2)
500 + 250 + 10
500 + 200 + 50 + 10
700 + 60
760
Jadi, 5 x 152 adalah 760.
6) Cara Bersusun
Mengalikan bilangan dengan cara bersusun dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu cara bersusun panjang dan cara bersusun pendek.
a) Bersusun Panjang
Contoh:
6 x 124 = ......
Jawab:
Jadi, 6 × 124 = 744
124 6 ⬚
𝑥
24120600 744
𝑥
6 × 4
6 × 20
6 × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
b) Bersusun Pendek
Contoh:
6 × 123 = ......
Langkah-langkah:
6 × 3 = 18
Ditulis 8, 1 disimpan sebagai puluhan
6 × 2 = 12
Ditambah simpanan 1 puluhan menjadi 12 + 1 = 13
3 ditulis sebagai puluhan, 1 disimpan sebagai ratusan
6 × 1 = 6
Ditambah simpanan 1 ratusan menjadi 6 + 1 = 7
123 6 738
𝑥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 2
Permainan Pesan Berantai
Petunjuk permainan:
1. Bentuklah menjadi beberapa kelompok (misalnya 4 kelompok)!
2. Berilah nama masing-masing kelompok (misalnya kelompok A,B,C dan D)!
3. Masing-masing anggota kelompok membuat barisan sesuai dengan kelompoknya.
4. Angota yang baris paling depan maju ke depan sebagai penyampai pesan dari
gurumu!
5. Anggota yang baris paling belakang bertugas menyebutkan pesan yang sudah
diterima.
6. Mintalah pesan kepada gurumu agar dapat kamu sampaikan kepada teman-temanmu!
7. Menyampaikan pesan dilakukan secara berantai (satu persatu dari anggota paling
depan).
8. Meyampaikan pesan harus dilakukan dengan cara berbisik kepada teman yang baris di
belakangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa
Jawaban:
Kerjakan soal dibawah ini secara individu!
1. Ibu memiliki 5 kotak makanan. Masing-masing kotak makanan
di isi dengan 100 buah biskuit. Berapa banyak biskuit yang
tersimpan didalam kotak milik ibu?
2. 17 x 8 = .....
3. 42 x 5 = .....
Nama :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 4
Instrumen Penilaian
1. Penilaian ranah pengetahuan
Indikator 1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi dan kunci jawaban
Soal evaluasi:
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. 32 x 4 =
2. Nova memasukkan kelerengnya kedalam 7 kantong plastik berwarna hitam. Setiap
kantong plastik berisi 25 kelereng. Hitunglah jumlah seluruh kelereng yang
dimiliki Nova!
3. 27 x 5 =
4. 2 x 82 =
Kunci jawaban:
No soal 1 2 3 4
Jawaban 128 175 135 164
Pedoman Penskoran:
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0 (nol)
Nilai=
2. Penilaian ranah sikap
Observasi
Indikator 1.3.2 Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Teknik Observasi
Instrumen Lembar Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lembar observasi percaya diri
Petunjuk:
Berilah nilai pada tabel di bawah ini sesuai dengan pengamatan!
Nilai 1 = untuk aspek yang terlihat
Nilai 0 = untuk aspek yang tidak terlihat
No Nama Aspek yang diamati
(Percaya Diri)
Jumlah
Skor Nilai
1
2
Dst
Pedoman penilaian sikap percaya diri
Skor 4 : Jika suara jelas dan pendangan menyeluruh
Skor 3 : Jika suara kurang jelas dan pandangan menyeluruh
Skor 2 : Jika suara kurang jelas dan cenderung menunduk
Skor 1 : Jika suara tidak jelas dan menunduk
Pedoman Penskoran:
Sikap percaya diri setiap siswa
Nilai =
100
Sikap percaya diri keseluruhan siswa
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
3. Penilaian ranah keterampilan
Indikator 1.3.3 Menyelesaikan masalah atau soal dengan caranya sendiri
Teknik Observasi
Instrumen Lembar observasi
Lembar observasi
No Nama
Aspek yang dinilai
Menyelesaikan masalah dengan
menggunakan cara mereka sendiri
Jumlah
Skor Nilai
1
2
Dst
Pedoman penskoran:
Skor 4 : Jika menyelesaikan masalah dengan menggunakan caranya sendiri dan
hasilnya tepat
Skor 2 : Jika menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka sendiri
namun hasilnya tidak tepat
Skor nol (0) : Jika tidak mengerjakan atau mengerjakan tetapi melihat teman
Lembar Penilaian:
No Nama
Kelompok
Kesesuaian
Materi
Total Skor Nilai
1
2
Dst.
Nilai =
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Lembar observasi sikap percaya diri
Petunjuk observasi:
Berilah nilai pada tabel dibawah ini sesuai dengan hasil pengamatan!
Nilai 1 = Asperk terlihat (YA)
Nilai 0 = Aspek tidak terlihat (TIDAK)
No Aspek Ya Tidak
1 Siswa berani menyatakan pendapatnya kepada teman atau
gurunya
2 Siswa berani untuk menanyakan kepada guru tentang hal-hal
atau materi yang belum dipahaminya.
3 Siswa mampu mengerjakan soal tanpa menyontek
4 Siswa tenang dalam mengerjakan soal
5 Siswa aktif mengikuti pembelajaran di kelas
6 Siswa tidak sedih apabila mengalami kegagalan dalam
mengerjakan soal
7 Siswa tetap semangat apabila mengalami kegagalan dalam
mengerjakan soal
8 Siswa mampu tampil ke depan kelas mengerjakan soal tanpa
ragu-ragu
Pedoman Penskoran:
Rasa percaya diri keseluruhan siswa
Nilai =
100
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lembar angket sikap percaya diri
Petunjuk:
1. Isilah terlebih dahulu identitas di bawah ini!
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberikan tanda centang (√)
pada kolom yang sudah dipersiapkan!
Nama :
Jenis kelamin :
Kelas :
No absen :
Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom YA jika kamu pernah melakukan atau
kolom TIDAK jika tidak melakukan!
No Aspek Ya Tidak
1 Saya berani menyatakan pendapat saya kepada
teman atau guru
2 Saya berani untuk menanyakan kepada guru tentang
hal-hal atau materi yang belum saya pahami
3 Saya berani untuk mencoba hal-hal baru
4 Saya tidak malu apabila mengalami kegagalan
5 Saya tidak sedih jika mengalami kegagalan
6 Saya tetap semangat apabila mengalami kegagalan
7 Saya mampu tampil ke depan kelas mengerjakan
soal tanpa ragu-ragu
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Ketentuan:
Jawaban YA = 1
Jawaban TIDAK = 0
Rasa percaya diri siswa
Nilai =
100
Rasa percaya diri keseluruhan siswa
Nilai =
100
No Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria
1 80 – 100 A Sangat Percaya Diri
2 70 – 79 B Percaya Diri
3 60 – 69 C Cukup Percaya Diri
4 50 – 59 D Kurang Percaya Diri
5 Dibawah 50 E Tidak Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Perumnas Condongcatur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/I
Standar Kompetensi : 1 Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi Dasar : 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
dan pembagian bilangan tiga angka.
Materi Pelajaran Indikator No. Item soal
Hitungan perkalian 1.3.1 Memecahkan masalah
perkalian yang hasilnya
bilangan tiga angka
Soal Pilihan Ganda:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20.
Soal Essay:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10.
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Soal Evaluasi 1
Nama :
Kelas :
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!
1. Hasil dari 6 × 20 adalah .....
a. 120 b. 210 c. 122 d. 123
2. Hasil dari 10 × 32 adalah .....
a. 320 b. 230 c. 302 d. 330
3. Hasil dari × adalah .....
a. 181 b. 182 c. 183 d. 184
4. Hasil dari × adalah .......
a. 294 b. 292 c. 246 d. 244
5. Hasil dari 95 × 5 adalah .......
a. 754 b. 457 c. 475 d. 445
6. Hasil dari 80 × 5 adalah .....
a. 400 b. 300 c. 200 d. 100
7. Hasil dari 20 × 7 adalah ....
a. 110 b. 120 c. 130 d. 140
8. Hasil dari 30 × 6 adalah .....
a. 180 b. 150 c. 130 d. 120
9. Pak Harun memiliki 4 keranjang buah mangga. Setiap keranjang berisi 40 buah
mangga. Berapakah jumlah seluruh mangga milik Pak Harun?
a. 130 buah mangga c. 150 buah mangga
b. 140 buah mangga d. 160 buah mangga
10. Hasil dari 40 × 6 adalah ......
a. 240 b. 241 c. 241 d. 243
Lampiran 6a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
B. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar!
1. Hasil dari 8 × 30 adalah .........
2. Sinta memiliki 7 kotak manik-manik. Setiap kotak berisi 25 manik-manik. Berapakah
jumlah manik-manik yang dimiliki Sinta?
3. Hasil dari 12 × 9 adalah ........
4. Hasil dari 36 × 4 adalah ........
5. Hasil dari 7 × 21 adalah ........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1
Soal Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. B
4. A
5. C
6. A
7. D
8. A
9. D
10. A
Soal Esai
1. 240
2. 175
3. 108
4. 144
5. 147
Lampiran 6b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Soal Evaluasi 2
Nama:
Kelas :
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!
1. Hasil dari 10 × 24 adalah .....
a. 420 b. 140 c. 240 d. 124
2. Hasil dari 5 × 35 adalah .....
a. 125 b. 335 c. 235 d. 175
3. Hasil dari 9 × 50 adalah .....
a. 540 b. 440 c. 450 d. 235
4. Hasil dari 72 × 8 adalah .....
a. 576 b. 556 c. 567 d. 565
5. Hasil dari × adalah .....
a. 468 b. 466 c. 486 d. 444
6. Hasil dari × adalah ......
a. 120 b. 380 c. 680 d. 681
7. Hasil dari 35 × 10 adalah ....
a. 150 b. 250 c. 350 d. 450
8. Siska mempunyai 25 kelereng pada setiap kaleng. Kaleng siska berjumlah 10
kaleng. Berapakah jumlah kelereng Siska seluruhnya?
a. 150 b. 250 c. 255 d. 235
9. Hasil dari 40 × 3 adalah .......
a. 140 b. 130 c. 120 d. 110
10. Hasil dari 7 × 20 adalah ......
a. 130 b. 140 c. 150 d. 160
Lampiran 7a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
B. Kerjakan soal-soal berikut ini degan benar!
1. Hasil dari 25 × 8 adalah .....
2. Udin memiliki 15 kotak kelereng. Setiap kotak berisi 20 kelereng. Berapakah
jumlah seluruh kelereng milik Udin?
3. Ibu membeli 8 kantong plastik buah jeruk. Setiap kantong plastik berisi 20 buah
jeruk. Berapakah jumlah buah jeruk yang dibeli ibu?
4. Hasil dari 24 × 5 adalah .....
5. Hasil dari 3 × 45 adalah ......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Kunci Jawaban Soal Evaluasi 2
Soal Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. C
4. A
5. A
6. C
7. C
8. B
9. C
10. B
Soal Esai
1. 200
2. 300
3. 160
4. 120
5. 135
Lampiran 7b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
DATA VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
No Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Jumlah
1 CHY 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9
2 AFN 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 10
3 ARL 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11
4 RNT 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 12
5 KYP 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14
6 KA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 13
7 FKA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16
8 SA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 16
9 HMR 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13
10 GYP 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 16
11 GVT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 13
12 BR 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 6
13 SO 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6
14 RV 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9
15 AU 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 12
16 DST 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 12
17 FFP 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16
18 GP 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
19 ARD 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12
20 RAP 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17
21 ARK 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 11
22 HBB 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15
23 HA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
24 IA 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 13
25 DAM 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15
26 HST 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 10
Lampiran 8a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
27 DNU 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14
28 NUH 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
Keterangan: soal yang tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
Correlations
soal_1 soal_2 soal_3 soal_4 soal_5 soal_6 soal_7 soal_8 soal_9 soal_10 soal_11 soal_12 soal_13 soal_14 soal_15 soal_16 soal_17 soal_18 soal_19 soal_20 jumlah
soal_1 Pearson Correlation
1 .519** -.013 -.061 .211 .055 .036 .193 .519
** -.173 -.101 .115 -.156 .211 .101 .427
* .519
** .115 .061 .251 .519
**
Sig. (2-tailed)
.005 .946 .759 .281 .781 .858 .325 .005 .379 .611 .562 .429 .281 .611 .023 .005 .562 .759 .197 .005
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_2 Pearson Correlation
.519** 1 .034 -.208 .042 .189 .122 .083 .378
* -.353 -.086 .164 .089 .236 .086 .258 .222 .469
* .208 .258 .533
**
Sig. (2-tailed)
.005
.863 .289 .833 .337 .537 .676 .047 .065 .663 .406 .653 .226 .663 .185 .256 .012 .289 .185 .003
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_3 Pearson Correlation
-.013 .034 1 -.200 -.278 -.242 -.593** -.403
* -.445
* -.181 -.309 -.073 .285 -.278 .044 -.177 -.125 -.229 .013 -.177 -.303
Sig. (2-tailed)
.946 .863
.308 .152 .215 .001 .033 .018 .356 .110 .713 .142 .152 .823 .369 .525 .241 .946 .369 .117
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_4 Pearson Correlation
-.061 -.208 -.200 1 .438* .248 -.213 .193 .156 .200 .101 .115 -.156 .211 .101 .251 .337 -.064 -.152 -.276 .295
Sig. (2-tailed)
.759 .289 .308
.020 .204 .276 .325 .429 .308 .611 .562 .429 .281 .611 .197 .079 .748 .442 .155 .127
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_5 Pearson Correlation
.211 .042 -.278 .438* 1 .324 .076 .233 .042 .278 .162 .389
* -.236 .270 -.054 .538
** .431
* .007 -.211 -.027 .468
*
Sig. (2-tailed)
.281 .833 .152 .020
.092 .700 .233 .833 .152 .412 .041 .226 .165 .786 .003 .022 .973 .281 .892 .012
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_6 Pearson Correlation
.055 .189 -.242 .248 .324 1 -.032 .132 .189 .411* .183 .301 -.024 -.088 -.183 .571
** .354 .139 -.055 .091 .518
**
Sig. (2-tailed)
.781 .337 .215 .204 .092
.870 .505 .337 .030 .352 .120 .905 .654 .352 .002 .065 .481 .781 .644 .005
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_7 Pearson Correlation
.036 .122 -.593** -.213 .076 -.032 1 .283 .548
** .156 .236 .090 .091 .076 .000 .265 -.091 .090 -.036 .265 .285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Sig. (2-tailed)
.858 .537 .001 .276 .700 .870
.144 .003 .428 .227 .650 .644 .700 1.000 .173 .644 .650 .858 .173 .141
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_8 Pearson Correlation
.193 .083 -.403* .193 .233 .132 .283 1 .372 .106 .160 .061 -.083 .233 -.160 .320 .083 -.223 -.193 .320 .305
Sig. (2-tailed)
.325 .676 .033 .325 .233 .505 .144
.051 .591 .416 .758 .676 .233 .416 .097 .676 .254 .325 .097 .114
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_9 Pearson Correlation
.519** .378
* -.445
* .156 .042 .189 .548
** .372 1 -.034 .258 .011 -.067 .042 .086 .409
* .378
* .164 .026 .409
* .629
**
Sig. (2-tailed)
.005 .047 .018 .429 .833 .337 .003 .051
.863 .185 .956 .736 .833 .663 .031 .047 .406 .896 .031 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_10 Pearson Correlation
-.173 -.353 -.181 .200 .278 .411* .156 .106 -.034 1 .132 .073 .034 -.321 -.221 .331 .285 .073 -.013 -.132 .205
Sig. (2-tailed)
.379 .065 .356 .308 .152 .030 .428 .591 .863
.502 .713 .863 .096 .259 .085 .142 .713 .946 .502 .295
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_11 Pearson Correlation
-.101 -.086 -.309 .101 .162 .183 .236 .160 .258 .132 1 .042 -.086 .162 .238 .000 .258 -.127 .101 .333 .331
Sig. (2-tailed)
.611 .663 .110 .611 .412 .352 .227 .416 .185 .502
.831 .663 .412 .222 1.000 .185 .521 .611 .083 .085
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_12 Pearson Correlation
.115 .164 -.073 .115 .389* .301 .090 .061 .011 .073 .042 1 .294 .198 -.127 .338 .011 .251 .064 -.106 .451
*
Sig. (2-tailed)
.562 .406 .713 .562 .041 .120 .650 .758 .956 .713 .831
.128 .313 .521 .079 .956 .197 .748 .593 .016
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_13 Pearson Correlation
-.156 .089 .285 -.156 -.236 -.024 .091 -.083 -.067 .034 -.086 .294 1 .153 .086 .043 -.067 -.011 -.026 .043 .185
Sig. (2-tailed)
.429 .653 .142 .429 .226 .905 .644 .676 .736 .863 .663 .128
.437 .663 .828 .736 .956 .896 .828 .347
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_14 Pearson Correlation
.211 .236 -.278 .211 .270 -.088 .076 .233 .042 -.321 .162 .198 .153 1 .592** .162 .042 .007 .016 .162 .378
*
Sig. (2-tailed)
.281 .226 .152 .281 .165 .654 .700 .233 .833 .096 .412 .313 .437
.001 .412 .833 .973 .935 .412 .047
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_15 Pearson Correlation .101 .086 .044 .101 -.054 -.183 .000 -.160 .086 -.221 .238 -.127 .086 .592
** 1 .167 .086 .042 -.101 .167 .251
Sig. (2-tailed)
.611 .663 .823 .611 .786 .352 1.000 .416 .663 .259 .222 .521 .663 .001
.397 .663 .831 .611 .397 .197
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_16 Pearson Correlation .427
* .258 -.177 .251 .538
** .571
** .265 .320 .409
* .331 .000 .338 .043 .162 .167 1 .409
* .042 -.251 .125 .721
**
Sig. (2-tailed)
.023 .185 .369 .197 .003 .002 .173 .097 .031 .085 1.000 .079 .828 .412 .397
.031 .831 .197 .526 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_17 Pearson Correlation .519
** .222 -.125 .337 .431
* .354 -.091 .083 .378
* .285 .258 .011 -.067 .042 .086 .409
* 1 .011 .026 .258 .605
**
Sig. (2-tailed)
.005 .256 .525 .079 .022 .065 .644 .676 .047 .142 .185 .956 .736 .833 .663 .031
.956 .896 .185 .001
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_18 Pearson Correlation .115 .469
* -.229 -.064 .007 .139 .090 -.223 .164 .073 -.127 .251 -.011 .007 .042 .042 .011 1 .242 -.106 .334
Sig. (2-tailed)
.562 .012 .241 .748 .973 .481 .650 .254 .406 .713 .521 .197 .956 .973 .831 .831 .956
.215 .593 .083
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_19 Pearson Correlation .061 .208 .013 -.152 -.211 -.055 -.036 -.193 .026 -.013 .101 .064 -.026 .016 -.101 -.251 .026 .242 1 -.251 .096
Sig. (2-tailed)
.759 .289 .946 .442 .281 .781 .858 .325 .896 .946 .611 .748 .896 .935 .611 .197 .896 .215
.197 .628
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_20 Pearson Correlation .251 .258 -.177 -.276 -.027 .091 .265 .320 .409
* -.132 .333 -.106 .043 .162 .167 .125 .258 -.106 -.251 1 .328
Sig. (2-tailed)
.197 .185 .369 .155 .892 .644 .173 .097 .031 .502 .083 .593 .828 .412 .397 .526 .185 .593 .197
.089
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
jumlah Pearson Correlation .519
** .533
** -.303 .295 .468
* .518
** .285 .305 .629
** .205 .331 .451
* .185 .378
* .251 .721
** .605
** .334 .096 .328 1
Sig. (2-tailed)
.005 .003 .117 .127 .012 .005 .141 .114 .000 .295 .085 .016 .347 .047 .197 .000 .001 .083 .628 .089
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
DATA VALIDASI SOAL ESAI SIKLUS I
No Nama soal 1 soal 2 soal 3 soal 4 soal 5 soal 6 soal 7 soal 8 soal 9 soal 10 Jumlah
1 CHY 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7
2 AFN 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
3 ARL 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
4 RNT 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 6
5 KYP 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
6 KA 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 6
7 FKA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
8 SA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
9 HMR 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7
0 GYP 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6
11 GVT 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5
12 BR 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 5
13 SO 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6
14 RV 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4
15 AU 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7
16 DST 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
17 FFP 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
18 GP 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
19 ARD 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7
20 RAP 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 6
21 ARK 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6
22 HBB 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
23 HA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
24 IA 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
25 DAM 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
26 HST 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
27 DNU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 NUH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Keterangan: soal yang tidak valid
Lampiran 8b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL ESAI SIKLUS I
Correlations
esai_1 esai_2 esai_3 esai_4 esai_5 esai_6 esai_7 esai_8 esai_9 esai_10 jumlah
esai_1 Pearson
Correlation 1 -.111 -.200 -.333 .365 .183 .000 .086 .160 .
a .317
Sig. (2-tailed) .574 .308 .083 .056 .352 1.000 .663 .416 . .100
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_2 Pearson
Correlation -.111 1 .556
** .333 .122 .122 -.167 .258 -.053 .
a .350
Sig. (2-tailed) .574 .002 .083 .537 .537 .397 .185 .787 . .068
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_3 Pearson
Correlation -.200 .556
** 1 .333 -.037 .219 .167 .224 -.096 .
a .425
*
Sig. (2-tailed) .308 .002 .083 .854 .263 .397 .252 .627 . .024
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_4 Pearson
Correlation -.333 .333 .333 1 .365 .183 .000 -.086 -.160 .
a .366
Sig. (2-tailed) .083 .083 .083 .056 .352 1.000 .663 .416 . .055
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_5 Pearson
Correlation .365 .122 -.037 .365 1 .475
* .228 .141 .175 .
a .722
**
Sig. (2-tailed) .056 .537 .854 .056 .011 .243 .473 .372 . .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_6 Pearson
Correlation .183 .122 .219 .183 .475
* 1 .228 .141 .175 .
a .675
**
Sig. (2-tailed) .352 .537 .263 .352 .011 .243 .473 .372 . .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_7 Pearson
Correlation .000 -.167 .167 .000 .228 .228 1 .108 .320 .
a .507
**
Sig. (2-tailed) 1.000 .397 .397 1.000 .243 .243 .586 .097 . .006
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_8 Pearson
Correlation .086 .258 .224 -.086 .141 .141 .108 1 .083 .
a .473
*
Sig. (2-tailed) .663 .185 .252 .663 .473 .473 .586 .676 . .011
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
esai_9 Pearson
Correlation .160 -.053 -.096 -.160 .175 .175 .320 .083 1 .
a .340
Sig. (2-tailed) .416 .787 .627 .416 .372 .372 .097 .676 . .077
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_10 Pearson
Correlation .a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
jumlah Pearson
Correlation .317 .350 .425
* .366 .722
** .675
** .507
** .473
* .340 .
a 1
Sig. (2-tailed) .100 .068 .024 .055 .000 .000 .006 .011 .077 .
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
a. Cannot be computed because at least one of the
variables is constant.
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
DATA VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
No Nama S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 S 9 S 10 S 11 S 12 S 13 S 14 S 15 S 16 S 17 S 18 S 19 S 20 jumlah
1 CHY 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 7
2 AFN 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14
3 ARL 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12
4 RNT 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13
5 KYP 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
6 KA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 14
7 FKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
8 SA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
9 HMR 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13
10 GYP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
11 GVT 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
12 BR 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
13 SO 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 9
14 RV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 4
15 AU 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 12
16 DST 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11
17 FFP 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15
18 GP 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
19 ARD 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16
20 RAP 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
21 ARK 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14
22 HBB 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
23 HA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
24 IA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15
25 DAM 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15
26 HST 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
Lampiran 8c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
27 DNU 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 14
28 NUH 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Keterangan : soal yang tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
Correlations
soal_
1
soal_
2
soal_
3
soal_
4
soal_
5
soal_
6
soal_
7
soal_
8
soal_
9
soal_1
0
soal_1
1
soal_1
2
soal_1
3
soal_1
4
soal_1
5
soal_1
6
soal_1
7
soal_1
8
soal_1
9
soal_2
0
jumla
h
soal_1 Pearson
Correlatio
n
1 .354 .533** .408
* -.119 .707
** .375
* .471
* .204 .281 .036 .519
** .375
* .036 .076 .508
** .036 .417
* .090 .375
* .729
**
Sig. (2-
tailed)
.065 .003 .031 .545 .000 .050 .011 .297 .148 .858 .005 .050 .858 .700 .006 .858 .027 .650 .050 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_2 Pearson
Correlatio
n
.354 1 .276 .289 -.042 .333 -.022 .167 .289 .177 -.251 .300 -.022 .101 .027 .401* .101 .354 .401
* .287 .518
**
Sig. (2-
tailed) .065
.155 .136 .831 .083 .911 .397 .136 .369 .197 .121 .911 .611 .892 .034 .611 .065 .034 .139 .005
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_3 Pearson
Correlatio
n
.533** .276 1 .348 .293 .503
** .200 .302 .000 -.013 -.061 .382
* .386
* .152 .211 .649
** .152 .284 .115 .572
** .697
**
Sig. (2-
tailed) .003 .155
.069 .131 .006 .308 .119 1.000 .946 .759 .045 .042 .442 .281 .000 .442 .143 .562 .001 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
soal_4 Pearson
Correlatio
n
.408* .289 .348 1 .512
** .412
* .076 .247 .000 -.076 .000 .346 -.076 -.174 .280 .512
** -.174 .204 .219 .229 .524
**
Sig. (2-
tailed) .031 .136 .069
.005 .029 .699 .204 1.000 .699 1.000 .071 .699 .376 .149 .005 .376 .297 .262 .240 .004
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_5 Pearson
Correlatio
n
-.119 -.042 .293 .512** 1 .042 .229 .042 -.366 -.386
* -.064 .194 .073 -.064 .198 .102 -.064 -.119 .102 .229 .216
Sig. (2-
tailed) .545 .831 .131 .005
.831 .241 .831 .056 .043 .748 .322 .713 .748 .313 .607 .748 .545 .607 .241 .270
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_6 Pearson
Correlatio
n
.707** .333 .503
** .412
* .042 1 .132 .429
* .082 .221 -.101 .333 .132 .101 .162 .380
* .101 .236 .042 .486
** .632
**
Sig. (2-
tailed) .000 .083 .006 .029 .831
.502 .023 .676 .259 .611 .083 .502 .611 .412 .046 .611 .227 .831 .009 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_7 Pearson
Correlatio
n
.375* -.022 .200 .076 .229 .132 1 .309 .076 -.018 .013 .009 .509
** -.173 .078 .229 .200 .156 -.084 .181 .396
*
Sig. (2-
tailed) .050 .911 .308 .699 .241 .502
.110 .699 .929 .946 .964 .006 .379 .692 .241 .308 .428 .671 .356 .037
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
soal_8 Pearson
Correlatio
n
.471* .167 .302 .247 .042 .429
* .309 1 .412
* .397
* -.101 .067 -.044 .101 .162 .549
** .101 .236 .211 .309 .611
**
Sig. (2-
tailed) .011 .397 .119 .204 .831 .023 .110
.029 .036 .611 .736 .823 .611 .412 .002 .611 .227 .281 .110 .001
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_9 Pearson
Correlatio
n
.204 .289 .000 .000 -.366 .082 .076 .412* 1 .535
** -.174 -.115 .076 .348 -.093 .366 .174 .204 .219 .229 .414
*
Sig. (2-
tailed) .297 .136 1.000 1.000 .056 .676 .699 .029
.003 .376 .558 .699 .069 .637 .056 .376 .297 .262 .240 .029
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
0
Pearson
Correlatio
n
.281 .177 -.013 -.076 -.386* .221 -.018 .397
* .535
** 1 -.013 -.009 -.018 .359 -.078 .084 .173 .062 .240 .146 .352
Sig. (2-
tailed) .148 .369 .946 .699 .043 .259 .929 .036 .003
.946 .964 .929 .060 .692 .671 .379 .752 .218 .458 .066
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
1
Pearson
Correlatio
n
.036 -.251 -.061 .000 -.064 -.101 .013 -.101 -.174 -.013 1 .101 .013 .152 .666** -.242 .152 .036 -.242 .013 .069
Sig. (2-
tailed) .858 .197 .759 1.000 .748 .611 .946 .611 .376 .946
.611 .946 .442 .000 .215 .442 .858 .215 .946 .728
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
soal_1
2
Pearson
Correlatio
n
.519** .300 .382
* .346 .194 .333 .009 .067 -.115 -.009 .101 1 .256 .101 .140 .194 -.181 -.141 -.042 .009 .358
Sig. (2-
tailed) .005 .121 .045 .071 .322 .083 .964 .736 .558 .964 .611
.188 .611 .477 .322 .357 .473 .831 .964 .061
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
3
Pearson
Correlatio
n
.375* -.022 .386
* -.076 .073 .132 .509
** -.044 .076 -.018 .013 .256 1 .200 -.121 .073 .200 .156 -.084 .345 .376
*
Sig. (2-
tailed) .050 .911 .042 .699 .713 .502 .006 .823 .699 .929 .946 .188
.308 .539 .713 .308 .428 .671 .072 .048
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
4
Pearson
Correlatio
n
.036 .101 .152 -.174 -.064 .101 -.173 .101 .348 .359 .152 .101 .200 1 -.016 -.064 .152 .036 .115 .386* .315
Sig. (2-
tailed) .858 .611 .442 .376 .748 .611 .379 .611 .069 .060 .442 .611 .308
.935 .748 .442 .858 .562 .042 .102
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
5
Pearson
Correlatio
n
.076 .027 .211 .280 .198 .162 .078 .162 -.093 -.078 .666** .140 -.121 -.016 1 .007 .211 .076 -.184 .078 .298
Sig. (2-
tailed) .700 .892 .281 .149 .313 .412 .692 .412 .637 .692 .000 .477 .539 .935
.973 .281 .700 .348 .692 .124
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
soal_1
6
Pearson
Correlatio
n
.508** .401
* .649
** .512
** .102 .380
* .229 .549
** .366 .084 -.242 .194 .073 -.064 .007 1 -.064 .299 .251 .386
* .649
**
Sig. (2-
tailed) .006 .034 .000 .005 .607 .046 .241 .002 .056 .671 .215 .322 .713 .748 .973
.748 .123 .197 .043 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
7
Pearson
Correlatio
n
.036 .101 .152 -.174 -.064 .101 .200 .101 .174 .173 .152 -.181 .200 .152 .211 -.064 1 .036 -.242 .013 .226
Sig. (2-
tailed) .858 .611 .442 .376 .748 .611 .308 .611 .376 .379 .442 .357 .308 .442 .281 .748
.858 .215 .946 .248
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
8
Pearson
Correlatio
n
.417* .354 .284 .204 -.119 .236 .156 .236 .204 .062 .036 -.141 .156 .036 .076 .299 .036 1 .299 .593
** .492
**
Sig. (2-
tailed) .027 .065 .143 .297 .545 .227 .428 .227 .297 .752 .858 .473 .428 .858 .700 .123 .858
.123 .001 .008
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
soal_1
9
Pearson
Correlatio
n
.090 .401* .115 .219 .102 .042 -.084 .211 .219 .240 -.242 -.042 -.084 .115 -.184 .251 -.242 .299 1 .229 .329
Sig. (2-
tailed) .650 .034 .562 .262 .607 .831 .671 .281 .262 .218 .215 .831 .671 .562 .348 .197 .215 .123
.241 .087
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
soal_2
0
Pearson
Correlatio
n
.375* .287 .572
** .229 .229 .486
** .181 .309 .229 .146 .013 .009 .345 .386
* .078 .386
* .013 .593
** .229 1 .691
**
Sig. (2-
tailed) .050 .139 .001 .240 .241 .009 .356 .110 .240 .458 .946 .964 .072 .042 .692 .043 .946 .001 .241
.000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
jumlah Pearson
Correlatio
n
.729** .518
** .697
** .524
** .216 .632
** .396
* .611
** .414
* .352 .069 .358 .376
* .315 .298 .649
** .226 .492
** .329 .691
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .005 .000 .004 .270 .000 .037 .001 .029 .066 .728 .061 .048 .102 .124 .000 .248 .008 .087 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
DATA VALIDASI SOAL ESAI SIKLUS II
No Nama S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 S 9 S 10 jumlah
1 CHY 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3
2 AFN 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
3 ARL 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
4 RNT 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6
5 KYP 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
6 KA 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5
7 FKA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
8 SA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
9 HMR 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5
10 GYP 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
11 GVT 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 3
12 BR 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
13 SO 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4
14 RV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
15 AU 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
16 DST 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 3
17 FFP 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6
18 GP 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
19 ARD 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6
20 RAP 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7
21 ARK 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
22 HBB 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
23 HA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
24 IA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
25 DAM 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
26 HST 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6
27 DNU 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
28 NUH 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
Keterangan: soal yang tidak valid
Lampiran 8d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL ESAI SIKLUS II
Correlations
esai_1 esai_2 esai_3 esai_4 esai_5 esai_6 esai_7 esai_8 esai_9 esai_10 jumlah
esai_1 Pearson
Correlation 1 .101 .389
* .302 .420
* .666
** .337 .137 -.016 .101 .736
**
Sig. (2-tailed) .611 .041 .119 .026 .000 .079 .487 .935 .611 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_2 Pearson
Correlation .101 1 -.224 -.333 .042 .140 -.017 .091 .140 -.120 .113
Sig. (2-tailed) .611 .252 .083 .831 .477 .931 .645 .477 .543 .566
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_3 Pearson
Correlation .389
* -.224 1 .258 -.294 .348 .244 -.096 -.042 -.224 .327
Sig. (2-tailed) .041 .252 .185 .128 .070 .210 .627 .833 .252 .089
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_4 Pearson
Correlation .302 -.333 .258 1 .211 .054 .258 .124 .269 .200 .526
**
Sig. (2-tailed) .119 .083 .185 .281 .786 .185 .529 .166 .308 .004
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_5 Pearson
Correlation .420
* .042 -.294 .211 1 .184 .294 .131 -.007 .279 .492
**
Sig. (2-tailed) .026 .831 .128 .281 .348 .128 .507 .973 .151 .008
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_6 Pearson
Correlation .666
** .140 .348 .054 .184 1 .431
* .060 .026 .140 .634
**
Sig. (2-tailed) .000 .477 .070 .786 .348 .022 .761 .895 .477 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_7 Pearson
Correlation .337 -.017 .244 .258 .294 .431
* 1 .096 .431
* .224 .716
**
Sig. (2-tailed) .079 .931 .210 .185 .128 .022 .627 .022 .252 .000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_8 Pearson
Correlation .137 .091 -.096 .124 .131 .060 .096 1 .247 -.141 .387
*
Sig. (2-tailed) .487 .645 .627 .529 .507 .761 .627 .205 .476 .042
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
esai_9 Pearson
Correlation -.016 .140 -.042 .269 -.007 .026 .431
* .247 1 .140 .448
*
Sig. (2-tailed) .935 .477 .833 .166 .973 .895 .022 .205 .477 .017
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
esai_10 Pearson
Correlation .101 -.120 -.224 .200 .279 .140 .224 -.141 .140 1 .286
Sig. (2-tailed) .611 .543 .252 .308 .151 .477 .252 .476 .477 .139
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
jumlah Pearson
Correlation .736
** .113 .327 .526
** .492
** .634
** .716
** .387
* .448
* .286 1
Sig. (2-tailed) .000 .566 .089 .004 .008 .000 .000 .042 .017 .139
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran 9a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran 9b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran 9c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
INSTRUMEN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran 9d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
HASIL PERHITUNGAN VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
Instrumen Skor
Maksimal
Validator Total
skor
Nilai Rata-
rata
A. Perangkat Pembelajaran
Silabus
45
Dosen PGSD 42 9.3
8.7 Dosen
Matematika
36
8
Guru Kelas III 37 8.2
Guru Kelas III 43 9.5
RPP
90
Dosen PGSD 86 9.5
8.3 Dosen
Matematika
70
7.7
Guru Kelas III 71 7.8
Guru Kelas III 75 8.3
Soal Evaluasi
20
Dosen PGSD 19 9.5
7.6 Dosen
Matematika
12
6
Guru Kelas III 14 7
Guru Kelas III 16 8
B. Rasa Percaya Diri
Lembar Kuesioner
25
Dosen PGSD 16 6.4
7.4 Dosen
Psikologi
19 7.6
Guru Kelas III 18 7.2
Guru Kelas III 21 8.4
Rata-rata keseluruhan 8
Keterangan: Nilai diperoleh dari total skor dibagi skor maksimal dikali
10.
Skor Maksimal Instrumen Penelitian
Skor Maksimal Instrumen
45 Silabus
90 RPP
20 Soal Evaluasi
25 Lembar Kuesioner
Lampiran 9e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
VALIDASI LEMBAR KUESIONER
Validasi Lembar Kuesioner Sikap Percaya Diri Siswa
Yth. Bapak/ Ibu .............
Mohon Bapak/ Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari salah satu angka 1, 2, 3,
4, dan 5 pada kolom skor, serta memberi komentar desain pembelajaran berikut pada kolom
yang sudah tersedia. Skor 1 : sangat kurang, 2 : kurang, 3 : cukup, 4 : baik, 5 : sangat baik.
No. Komponen Penilaian Skor Komentar
1 Penggunaan tata bahasa sesuai
EYD
1 2 3 4 5
2 Kejelasan cara pengisian 1 2 3 4 5
3 Pernyataan tidak terlalu panjang 1 2 3 4 5
4 Pernyataan tidak membuat
responden berpikir terlalu berat
1 2 3 4 5
5 Kesesuaian antara indikator dengan
pernyataan
1 2 3 4 5 Mohon lain kali
melampirkan indikator
Jumlah 19
Rata-rata 3,5
Yogyakarta, 9 September 2017
Validator
Diana Permata Sari, S.Psi., M.Sc
Lampiran 10a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
VALIDASI LEMBAR KUESIONER
Lampiran 10b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
VALIDASI LEMBAR KUESIONER
Lampiran 10c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
VALIDASI LEMBAR KUESIONER
Lampiran 10d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.689 21
Dengan mengacu pada tabel koefisien Alpha, diketahui bahwa reliabilitas soal pilihan
ganda siklus I dikategorikan cukup.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 11a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
RELIABILITAS SOAL ESAI SIKLUS I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.685 11
Dengan mengacu pada tabel koefisien Alpha, dapat diketahui bahwa soal esai pada
siklus I ini dikategorikan cukup.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 11b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.720 21
Dengan mengacu pada tabel koefisien Alpha, dapat diketahui bahwa soal pilihan ganda
pada siklus II ini dikategorikan tinggi.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 11c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
RELIABILITAS SOAL ESAI SIKLUS II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.702 11
Dengan mengacu pada tabel koefisien Alpha, dapat diketahui bahwa soal esai pada
siklus II ini dikategorikan cukup.
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Lampiran 11d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
DATA KONDISI AWAL PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III
No Nama
Siswa
Nilai Ulangan Harian Rata-rata
nilai UH
Keterangan
I 11 III IV Tuntas Tidak tuntas
1 DKS 55 62 64 60 60.25 √
2 DPN 70 74 80 80 76 √
3 EIS 70 64 65 70 67.25 √
4 ERP 60 64 50 70 61 √
5 FS 76 68 76 80 75 √
6 HDM 70 70 80 72 73 √
7 HPM 62 60 50 64 59 √
8 JBI 50 60 70 62 60.50 √
9 KLA 70 78 73 70 72.75 √
10 KA 70 72 72 68 70.50 √
11 KS 70 72 70 80 73 √
12 KFM 60 62 68 74 66 √
13 KHS 50 60 62 70 60.50 √
14 LRJ 71 70 74 70 71.25 √
15 MAS 60 50 70 65 61.25 √
16 MFDC 52 50 60 62 56 √
17 MAWC 62 50 60 70 60.50 √
18 MFZ 62 70 70 75 69.25 √
19 MRNN 62 70 70 75 69.25 √
20 MZA 50 50 62 70 58 √
21 MZG 64 63 70 71 67 √
22 NEP 62 70 72 70 68.50 √
23 ADP 50 60 62 60 58 √
24 NDW 52 50 58 62 55.50 √
25 ARS 60 68 68 72 67 √
Rata-rata 65.45
Persentase 65% 52% 48%
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PERHITUNGAN SKOR KUESIONER PERCAYA DIRI KONDISI AWAL
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Skor Kategori
1 GND 1 1 1 0 0 0 0 3 42.8 Tidak Percaya Diri
2 FAK 1 1 1 0 0 1 1 5 71.4 Percaya Diri
3 NDA 1 1 1 1 1 1 0 6 85.7 Sangat Percaya Diri
4 CEP 1 1 0 1 0 0 0 3 42.8 Tudak Percaya Diri
5 MAL 0 0 1 0 0 1 1 3 42.8 Tidak Percaya Diri
6 HMS 1 1 1 0 1 1 1 6 85.7 Sangat Percaya Diri
7 NAS 1 1 1 0 1 1 1 6 85.7 Sangat Percaya Diri
8 HRS 0 1 0 1 0 1 1 4 57.1 Kurang Percaya Diri
9 LFA 1 1 1 1 0 1 0 5 71.4 Percaya Diri
10 KVN 1 1 1 1 1 0 0 5 71.4 Percaya Diri
11 ALZ 1 1 1 1 1 0 0 5 71.4 Percaya Diri
12 IBM 0 0 1 0 1 1 1 4 57.1 Kurang Percaya Diri
13 RN 0 1 1 1 1 0 0 4 57.1 Kurang Percaya Diri
14 GN 1 1 1 1 1 1 0 6 85.7 Sangat Percaya Diri
15 MNR 1 0 1 0 1 1 1 5 71.4 Percaya Diri
16 IZH 0 1 1 1 1 1 0 5 71.4 Percaya Diri
17 KRN 1 1 1 1 1 1 0 6 85.7 Sangat Percaya Diri
18 NLK 1 1 1 1 1 0 1 6 85.7 Sangat Percaya Diri
19 ST 0 0 1 0 1 1 1 4 57.1 Kurang Percaya Diri
20 MFA 1 1 1 0 0 1 0 4 57.1 Kurang Percaya Diri
21 JHS 0 1 1 0 1 1 1 5 71.4 Percaya Diri
22 LVN 1 0 0 1 1 0 1 4 57.1 Kurang Percaya Diri
23 SBL 1 1 0 1 1 1 1 6 85.7 Sangat Percaya Diri
24 KHM 1 0 1 1 0 1 1 5 71.4 Percaya Diri
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
25 AR 0 0 1 1 0 1 0 3 42.8 Tidak Percaya Diri
26 PND 0 0 1 0 1 0 1 3 42.8 Tidak Percaya Diri
27 MLK 1 1 0 1 1 1 1 6 85.7 Sangat Percaya Diri
28 SR 1 1 1 0 1 1 0 5 71.4 Percaya Diri
29 SAK 0 0 1 1 1 1 1 5 71.4 Percaya Diri
Rata-rata 67.4
Kategori Cukup Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PERHITUNGAN SKOR OBSERVASI PERCAYA DIRI KONDISI AWAL
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Skor Kategori
1 GND 1 1 1 0 0 0 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
2 FAK 1 1 1 0 0 1 1 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
3 NDA 1 1 1 1 0 1 0 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
4 CEP 1 1 0 1 0 0 0 1 4 50 Kurang Percaya Diri
5 MAL 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12.5 Tidak Percaya Diri
6 HMS 1 1 1 0 1 1 1 0 6 75 Percaya Diri
7 NAS 1 0 1 0 1 1 1 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
8 HRS 0 1 0 1 0 1 1 0 4 50 Kurang Percaya Diri
9 LFA 1 1 1 1 0 1 0 1 6 75 Percaya Diri
10 KVN 1 1 1 1 1 0 0 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
11 ALZ 0 0 1 1 1 0 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
12 IBM 0 0 1 0 1 1 1 0 4 50 Kurang Percaya Diri
13 RN 0 0 1 1 1 0 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
14 GN 1 1 1 1 1 0 0 1 6 75 Percaya Diri
15 MNR 1 0 1 0 1 1 0 1 5 62.5 Cukup Percaya Diri
16 IZH 0 0 0 1 1 1 0 1 3 37.5 Tidak Percaya Diri
17 KRN 0 1 1 1 1 1 0 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
18 NLK 1 0 0 1 1 0 1 1 5 62.5 Cukup Percaya Diri
19 ST 0 0 1 0 1 1 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
20 MFA 0 0 1 0 1 1 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
21 JHS 0 1 0 0 1 1 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
22 LVN 0 0 0 1 1 0 1 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
23 SBL 1 1 0 1 1 1 0 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
24 KHM 1 0 1 1 0 1 1 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
25 AR 0 0 1 0 0 1 0 0 2 25 Tidak Percaya Diri
26 PND 0 0 1 0 1 0 1 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
27 MLK 0 1 0 1 1 1 1 0 5 62.5 Cukup Percaya Diri
28 SR 0 0 1 0 1 1 0 0 3 37.5 Tidak Percaya Diri
29 SAK 0 0 1 1 1 1 0 0 4 50 Kurang Percaya Diri
Rata-rata 50.4
Kategori Kurang Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PERHITUNGAN SKOR KUESIONER PERCAYA DIRI SIKLUS I
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Skor Kategori
1 GND 1 1 0 1 1 0 0 4 57 Kurang Percaya Diri
2 FAK 1 1 1 0 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
3 NDA 1 1 1 1 1 1 0 6 86 Sangat Percaya Diri
4 CEP 1 1 1 1 0 1 0 5 71 Percaya Diri
5 MAL 0 0 1 1 0 1 1 4 57 Kurang Percaya Diri
6 HMS 1 0 1 0 1 1 1 5 71 Percaya Diri
7 NAS 0 1 1 0 1 1 1 5 71 Percaya Diri
8 HRS 0 1 1 1 0 1 1 5 71 Percaya Diri
9 LFA 1 1 1 1 0 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
10 KVN 1 1 1 1 1 0 0 5 71 Percaya Diri
11 ALZ 1 1 1 1 1 1 0 6 86 Sangat Percaya Diri
12 IBM 1 0 1 0 1 1 1 5 71 Percaya Diri
13 RN 0 1 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
14 GN 1 1 1 1 1 1 0 6 86 Sangat Percaya Diri
15 MNR 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
16 IZH 0 1 1 1 1 1 0 5 71 Percaya Diri
17 KRN 1 1 1 1 0 1 0 5 71 Percaya Diri
18 NLK 1 0 1 1 1 0 1 5 71 Percaya Diri
19 ST 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
20 MFA 1 1 1 0 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
21 JHS 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Sangat Percaya Diri
22 LVN 1 0 0 1 1 0 1 4 57 Kurang Percaya Diri
23 SBL 1 1 0 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
24 KHM 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Sangat Percaya Diri
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
25 AR 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
26 PND 1 0 1 0 1 1 1 5 71 Percaya Diri
27 MLK 1 0 0 1 1 1 1 5 71 Percaya Diri
28 SR 1 1 1 0 1 1 0 5 71 Percaya Diri
29 SAK 0 0 1 1 1 1 1 5 71 Percaya Diri
Total 2.240
Rata-rata 77
Kategori Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PERHITUNGAN SKOR KUESIONER PERCAYA DIRI SIKLUS II
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Skor Kategori
1 GND 1 1 0 1 1 1 0 5 71 Percaya Diri
2 FAK 1 1 1 0 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
3 NDA 1 1 1 1 1 1 0 6 86 Sangat Percaya Diri
4 CEP 1 1 1 1 0 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
5 MAL 1 1 1 1 0 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
6 HMS 1 1 1 1 1 1 1 7 100 Sangat Percaya Diri
7 NAS 1 1 1 0 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
8 HRS 0 1 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
9 LFA 0 1 1 1 0 1 1 5 71 Percaya Diri
10 KVN 1 1 1 1 1 0 1 6 86 Sangat Percaya Diri
11 ALZ 0 0 1 1 1 1 0 4 57 Kurang Percaya Diri
12 IBM 1 1 1 0 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
13 RN 0 1 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
14 GN 1 1 0 1 0 1 0 4 57 Kurang Percaya Diri
15 MNR 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
16 IZH 0 1 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
17 KRN 1 1 1 1 1 1 0 6 86 Sangat Percaya Diri
18 NLK 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
19 ST 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
20 MFA 1 1 1 0 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
21 JHS 1 1 1 1 1 0 0 5 71 Percaya Diri
22 LVN 1 0 0 1 1 1 1 5 71 Percaya Diri
23 SBL 1 1 0 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
24 KHM 1 0 1 1 1 1 0 5 71 Percaya Diri
Lampiran 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
25 AR 1 0 1 1 1 1 0 5 71 Percaya Diri
26 PND 1 0 1 0 1 1 1 5 71 Percaya Diri
27 MLK 1 1 0 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
28 SR 1 1 1 0 1 1 0 5 71 Percaya Diri
29 SAK 1 0 1 1 1 1 1 6 86 Sangat Percaya Diri
Total 2.330
Rata-rata 80.3
Kategori Sangat Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
Lampiran 17a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
Lampiran 17b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Lampiran 18a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
Lampiran 18b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
Lampiran 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
DOKUMENTASI PENELITIAN
Guru dan siswa melakukan tanya jawab
Salah satu siswa maju ke depan kelas
Salah satu siswa maju ke depan kelas Siswa menjelaskan cara penyelesaian soal
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
BIOGRAFI PENULIS
Dwi Nova Lestari lahir di Musi Rawas pada tanggal
03 November 1996. Anak kedua dari dua bersaudara,
dari Bapak Sugino dan Ibu Martini. Tinggal di Dusun
II RT 09 Megang Sakti III, Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Skunder 6
dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008
melanjutkan studi di SMP Xaverius Tugumulyo.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah pertama, kemudian melanjutkan studi di SMA
Xaverius Lubuklinggau dan lulus pada tahun 2014. Sejak tahun 2014 terdaftar sebagai
mahasiswa di Universitas Sanata Dharma pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Studi diakhiri dengan menempuh tugas akhir skripsi dengan judul “Meningkatkan
Hasil Belajar dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas III SD Negeri Perumnas Condongcatur
Melalui Pendidikan Matematika Realistik Indonesia”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI