meningkatkan kemampuan berhitung melalui kartu … · 2020. 2. 17. · salah satu cara yang...
TRANSCRIPT
i
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KARTU ANGKA
DENGAN PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK A DI RA AISYIYAH
KAMPUNG DAENG, KAB GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURFITRIANI SYAM
NIM 105450000315
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PPENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
2019
ii
iii
iv
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurfitriani Syam
NIM : 105450000315
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan : Pendidikan Anak Usia Dini
Judul Skripsi :”Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu
Angka Dengan Papan Flanel Pada Anak Kelompok A di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab Gowa”
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Gowa, Desember 2019
Yang Membuat Pernyataan
Nurfitriani Syam
v
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Nurfitriani Syam
NIM : 105450000315
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan : Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapa pun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Gowa, Desember 2019
Yang Membuat Pernyataan
Nurfitriani Syam
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Bernilailah Bukan Hanya untuk diri sendiri,
Tapi Bernilailah Pula Untuk Orang banyak disekeliling Kita
Kuperuntuhkan Karya ini buat:
Kedua Orang Tuaku, Suamiku Tercinta
Dan orang-orang yang telah memberikan Motivasi, dan semangat,
Atas Keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi Kenyataan.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan penulis begitu banyak nikmat yakni nikmat kesehatan dan nikmat
kemampuan begitupun limpahan rahmat, dan ilmu-Nya, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan
kepada Rasulullah Muhammad saw. Sebagai suri teladan bagi umat islam dalam
menjalankan segala aktivitas keseharian di atas permukaan bumi ini, juga kepada
keluarga beliau, para sahabatnya, dan orang-orang mukmin yang senantiasa
istiqomah meniti kehidupan, hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-
satunya agama yang diridhai Allah swt. Skripsi dengan judul “Meningkatkan
Kemampuan Berhitung Melalui Kartu Angka Dengan Papan Flanel Pada Anak
Kelompok A Di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab.Gowa” ini penulis hadirkan
sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar, sekaligus dengan harapan dapat memberikan
konstribusi positif bagi perkembangan dunia pengajaran secara khusus dan dunia
pendidikan secara umum, demi peningkatan kecerdasan masyarakat dan bangsa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud berkat uluran tangan dari
insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khaliq untuk memberikan
dukungan, bantuan dan bimbingan bagi penulis. Oleh karena itu, penulis
menghaturkan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga dan teristimewa
kepada kedua orang tuaku,saudaraku dan suami tercinta atas semangat dan
motivasi yang diberikan kepada penulis serta bantuan materi yang diberikan
kepada penulis, begitupun dengan teman dan sahabat penulis atas dorongan dan
semangat demi kesuksesan penulis. Semoga bantuan yang diberikan dapat bernilai
ibadah di sisi Allah swt. Amin.
viii
Selanjutnya ucapan terimakasih yang mendalam kepada kedua orang tuaku
ayahanda Suhardi, S.Pd.i yang selalu menjadi motivasi saya sehingga sampai pada
detik ini dan ibunda Mariati, S.Pd.i serta kepada kakek saya tercinta H.Abd
Rasyid Dg Kiyo selaku Ketua PC MUHAMMADIYAH ALLU yang tidak pernah
bosan memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir
skripsi ini sehingga, mampu merangkul gelar Sarjana Pendidikan yang InsyaAllah
sebentar lagi. Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula
kepada:
1. TasrifAkib, S.Pd.,M.Pd. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini, atas izin, pelayanan, kesempatan dan fasilitas yang diberikan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr.Baharullah, M.Pd. selaku
pembimbing I dan bapak M.Yusran Rahmat, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, arahan, motivasi serta
koreksi sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
3. Rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 2015, yang
telah menuai ilmu bersama, melewati kisah pahit manis perjuangan serta
memberikan semangat dan motivasi.
4. Terima kasih kepada teman dekat terbaik semasa perkuliahan Ica Muliani, Jumriani
dan Nurani H.Jainuddin, terima kasih kalian selalu ada di dalam keadaan susah
maupun senang, kalian selalu bisa menghibur dan memberikan semangat, terima
kasih atas hari-hari yang telah kalian berikan kepada saya dari awal perkuliahan
hingga saat ini.
5. Terima kasih kepada sahabat-sahabat tercinta Irawati, Nur Hikma Kasim dan
Nurhayati yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.
ix
6. Terima kasih juga kepada Ibu Nuraeni,S.Pd selaku Kepala Sekolah RA Aisyiyah
Kampung Daeng.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas
bantuan dan dorongannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang
sifatnya konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
dapat menjadi sumbangsi dalam penyusunan skripsi di masa mendatang, serta
menjadi sesuatu yang bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamiin.
Gowa, 20 November2019
Penulis
Nurfitriani Syam
Nim. 105450000315
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 4.1 Kemampuan berhitung pada Anak sebelum menggunakan kartu Angka………………………………………………………………………………….44 4.2 Pengembangan Kemampuan Berhitung Anak pada siklus pertemuan 1…………………………………………………………………………………….….49 4.3 Pengembangan Kemampuan Berhitung anak pada siklus 1& II………………………………………………………………………………………..55 4.4 Pengembangan kemampuan Berhitung Sesudah menggunakan kartu Angka………………………………………………………………………………….62
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 2.1 Skema Kerangka Fikir……………………………………………………………………………………31 2.2 Bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas…………………………………………………………………………………..34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling
fundamental karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat
ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. awal
kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan
atau upaya pengembangan anak dapat bekembang secara optimal.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini Anak
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai usia dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,
baik pendidikan secara formal maupun secara nonformal.
Taman kanak-kanak memiliki peran yang sangat strategis dalam proses
peletakan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa mendatang. Taman kanak-
kanak merupakan tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan secara
terstruktur dalam upaya pembentukan sumberdaya manusia Indonesia agar kelak
mampu membangun bangsanya serta memiliki harkat dan martabat yang mampu
bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu para pendidik dilembaga ini
harus dapat memberikan layanan secara baik dan propesional untuk
mengoptimalkan perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini, guru juga
2
harus menyajikan program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik anak dan
kebutuhan anak. Program pendidikan harus memberikan rangsangan-rangsangan,
dorongan dan motivasi kepada anak.
Pembelajaran anak usia dini memegang peranan yang sangat penting
dalam pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap lebih lanjut. Proses
pembelajaran, peran guru bukan semata-mata memberikan inforrmasi, melainkan
juga mengarahkan, dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning), agar proses belajar menjadi efektif.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal bertujuan
membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik
yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif,
bahasa, fisik motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar. Sehubungan
dengan beberapa potensi tersebut, maka salah satu pengetahuan yang perlu
dikembangkan adalah bidang pengembangan kognitif yang meliputi auditori,
visual, taktil, kinestetik, aritmatika, geometri dan sains permulaan.
Untuk belajar berhitung guru dapat menggunakan apa pun yang menarik
perhatian anak dan selalu tersedia disekitar anak, misalnya kancing baju, teman
yang ada disekitar anak, balok, kelereng atau alat penghitung. Sejak awal belajar
berhitung harus dihubungkan dengan benda-benda nyata agar mudah
mencocokkan dengan memorinya dan anak mudah memahaminya.
Hal yang perlu diperhartikan bahwa banyaknya pengetahuan baru yang
diperoleh anak akan sangat tergantung dari kemampuan dan kreatifitas seorang
guru dalam mengembangkan kegiatan dan melengkapi alat-alat dan sarana
3
penunjang yang diperlukan, bagaimana cara guru mengembangkan potensi-
potensi yang ada pada anak didiknya, bagaimana guru menerangkan dan
menjawab pertayaan-pertayaan yang timbul dari anak serta sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan guru memahami masa peka anak untuk menerima
kegiatan.
Metode berhitung meupakan suatu bagian dari matematika,hal ini
diperlukan untuk mengembangkan keterampilan berhitung yang penting dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam konsep bilangan yang merupakan suatu
dasar dalam pengembangan matematika. Berhitung di Taman kanak-kanak
diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika dalam
pendidikan selanjutnya, seperti halnya pengetahuan lambing bilangan, pengenalan
konsep bilangan, warna, bentuk, ruang dan posisi melalui berbagai alat, dan
kegiatan bermain yang menyenangkan.
Kemampuan berhitung merupakan kemampuan yang dimiliki setiap anak
untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai
dari lingkungan terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan
kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengetian mengenal jumlah, yaitu
berhubungan dengan jumlah dan pengurangan. Kemampuaan berhitung
merupakan suatu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat
dikatakan penting karena dalam melakukan semua aktifitas memelukan
kemampuan berhitung (Susanto, 2011: 98).
Namun faktanya, kebanyakan anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng.
Masih kurang berminat dalam pembelajaran berhitung, khususnya pada anak
4
kelompok A, kurangnya media yang menarik digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran, mempengaruhi minat belaajar peserta didik. Hal ini dapat telihat
bahwa dalam satu kelas hanya terdapat beberapa anak saja yang mampu mengenal
penjumlahan.
Hal tersebut disebabkan karena guru dalam memberikan pembelajaran
berhitung kurang begitu menarik dan menoton atau hanya menerangkan secara
abstrak saja, sehingga anak belum begitu memahami. Adapun hal ini yang
menyebabkan kemampuan berhitung anak masih kurang yaitu dari segi media,
media yang digunakan kurang menarik minat anak didik. Karena yang biasanya
digunakan dalam kegiatan belajar khususnya pada pembelajaran berhitung hanya
menggunakan tulisan di papan, serta hanya menggunakan lembar kerja peserta
didik, jadi anak merasa jenuh atau bosan, padahal pada usia prasekolah anak
masih berpikir kongkrit, anak juga membutuhkan materi nyata atau materi yang
dapat mengembangkan kemampuan berfikir anak.
Jadi pemilihan media harus lebih mengutamakan keaktifan anak dan
memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan berhitung.
Hal ini sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar yang
diharapkan. Media papan flanel akan menarik perhatian anak didik jika
digunakan sebagai media dalam belajar berhitung karena media ini dipadukan
aneka macam kartu gambar dan kartu bilangan berwarna yang dapat disesuaikan
dengan tema. Sehingga dapat dijadikan contoh konkret dalam pembelajaran
berhitung. Dengan media ini diharapkan anak dapat lebih aktif dan antusias
dalam mengikuti pelajaran.
5
Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan kartu angka
menggunakan papan flanel, dengan cara ini anak dilatih untuk bermain dengan
bilangan. Bilangan adalah dasar dari matematika. Jadi, jika anak didik telah
akrab dengan bilangan maka ia tidak akan merasa kesulitan lagi dengan pelajaran
berhitung.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada kelompok A di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa pada tanggal 1 juli sampai 6 juli 2019
dapat diketahui bahwa kemampuan berhitung masih rendah, dikarenakan guru
dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan poster dan jari-jari tangan
dalam kegiatan belajar berhitung. Media itu sudah biasa dan sering dilihat oleh
anak. Sehingga pada saat kegiatan berlangsung anak kurang memperhatikan
karena kurang menarik, dan ini juga disebabkan karena guru tidak mengajak anak
menghitung bersama-sama, asyik sendiri dengan kegiatannya, guru hanya
menjelaskan, menyebutkan bilangan kemudian memberikan lembar kerja.
Beberapa anak hanya menghafal bilangan dan sebagian belum mengenal dan
memahami bilangan inilah yang menyebabkan kemampuan anak dalam berhitung
masih rendah. Untuk itu penulis mengambil inisiatif untuk mengembangkan
kemampuan berhitung melalui kartu angka menggunakan Papan flanel. Papan
planel adalah salah satu media yang sering digunakan dalam pembelajaran di
Taman Kanak-kanak RA Aisyiyah Kampung Daeng, Namun masih dalam bentuk
pajangan di kelas dan tidak digunakan sebagai media pembelajaran berhitung.
Dengan dasar inilah yang mendorong peneliti ingin melihat penggunaan papan
flanel sebagai media dalam pembelajaran dan mencoba mengadakan penelitian
6
dengan judul Mengembangkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu angka
dengan menggunakan Media Papan flanel Pada anak di RA Aisyiyah Kampung
Daeng Kab Gowa
A. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi tentang proses
pembelajaran berhitung di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa, kurang
optimal sehingga penulis mengungkapkan beberapa masalah yang muncul dalam
proses pembelajaran berhitung di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa
sebagai berikut:
a. Kurangnya perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran
b. Proses pembelajaran kurang efektif, karena belum terjadi interaksi belajar
mengajar yang optimal
c. Peserta didik cenderung pasif
d. Motivasi dan teknik mengajar tidak menarik sehingga timbul kejenuhan bagi
peserta didik.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, langkah selanjutnya adalah peneliti
merencanakan altenatif pemecahan masalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu
penerapan media kartu angka dengan papan flanel dapat membantu meningkatkan
kemampuan berhitung anak kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab.
Gowa.
7
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan alternatif pemecahan masalah diatas, maka peneliti
mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaiman aktivitas peserta didik dalam proses meningkatkan kemampuan
berhitung melalui kartu angka dengan papan planel di RA Aisyiyah Kampung
Daeng, kab. Gowa?
b. Apakah Penggunaan media Kartu Angka dengan papan flanel dapat
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di RA Aisyiyah
Kampung Daeng, Kab. Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam proses meningkatkan
kemampuan berhitung melalui kartu angka dengan papan planel di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media Kartu Angka dengan papan
Flanel dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok A di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoeritis
8
a. Bagi sekolah menambah dan memberikan referensi tentang adanya satu media
pembelajaran dalam mengembangkan hasil belajar matematika pada anak
taman kanak-kanak.
b. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah informasi tentang media-
media pembelajaran matematika khususnya berhitung bagi anak taman kanak-
kanak.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru, dapat digunakan untuk membantu mengembangkan kemampuan
dalam pembelajaran berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung daeng, Kab.
Gowa
b. Bagi sekolah, dapat menjadi referensi pembelajaran di RA Aisyiyah
Kampung Daeng, Kab. Gowa
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian Relevan
Pada dasarnya suatu penelitian yang akan dibuat dalam memperhatikan
penelitian yang dapat dijadikan rujukan dalam mengadakan penelitian, adapun
penelitian terdahulu yang yang hampir sama diantaranya sebagai berikut:
Yulista (2019) dalam skripsinya “Penggunaan media papan flanel dalam
pengembangan kemampuan berhitung pada Anak kelompok A di Taman Kanak-
kanak alam Baradatu Waykanan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan berhitung. Hal
ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari Pra Siklus yang rata-rata
pencapaian kelas sebesar 30% meningkat pada Siklus I dengan rata-rata
pencapaian kelas sebesar 64%, ditambah lagi adanya peningkatan pada Siklus II
dengan rata-rata pencapaian kelas sebesar 94%. Jadi media papan Flanel terbukti
dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di Taman
Kanak-kanak alam Baradatu Waykanan.
Ratna (2013) dalam skripsinya “Mengembangkan kemampuan berhitung
penjumlahan media kartu bilangan pada papan flanel pada kelompok A di Taman
Bermain Paud Khodijah Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri”. Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui media kartu kartu
penjumlahan pada papan flanel dapat mengembangkan kemampuan berhitung
anak.
10
Ma’rufah 2013 d Sulistiyawati (2013).dalam Skripsi dengan judul
Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Angka Pada Anak
Kelompok B Di TK Aba Buntala 1 .Hasil penelitian pada kondisi awal, dapat
diketahui bahwa melalui permainan Kartu angka dapat meningkatkan kemampuan
berhitung anak di Kelompok B Di Tk Buntala 1.Presentase ketuntasan belajar
sebelum diberikan tindakan menunjukkan 54%.Setelah diberikan tindakan
pertama melalui permainan Kartu angka yang disesuaikan dengan tema,
kemampuan berhitung anak meningkat menjadi 66%.Guru memberikan tindakan
kedua melalui Kartu angka dengan benda-benda disesuaikan degan tema
pembelajaran, kemampuan berhitung anak meningkat menjadi 87%. Dengan hasil
peningkatan menjadi 87% ini penelitian dinyatakan berhasil karena melebihi
target penelitian sebesar 80%.
Saya dapat menyimpulkan bahwa persamaan penelitian ini dengan peneliti
sebelumnya yaitu sama-sama membahas mengenai meningkatkan kemampuan
berhitung. Dan adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah pada peneliti pertama membahas Penggunaan media papan flanel dalam
mengembangkan Kemampuan berhitung pada Anak Kelompok A di Taman
Kanak-kanak alam bermain Waykanan, sedangkan pada penelitian ini membahas
tentang Meningkatkan Kemempuan Berhitung Kartu Angka dengan Papan Flanel
Pada Anak Kelompok A di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.
Sedangkan peneliti kedua membahas tentang Mengembangkan Kemampuan
Berhitung penjumlahan media katu bilangan pada papan flanel pada Anak
Kelompok A di Taman Bermain Paud Khodijah Kecamatan Kabupaten Kediri.
dan peneliti ke tiga membahas tentang Peningkatan Kemampuan Berhitung
Melalui Permain Kartu Angka Pada Anak Kelompok B di TK Aba Buntala 1.
11
sehingga saya dapat menyimpulkan bahwa dari peneliti pertama dan ketiga
mempunyai perbedaan dari media dan hasil yang didapatkan.
2. Kemampuan Berhitung
a. Pengertian Berhitung
Berhitung dalam matematika dikenal dengan istilah aritmatika yang
merupakan salah satu bagian dari bidang pengembangan kognitif. Menurut bahasa
arimatika adalah cabang matematika yang menggunakan bilangan-bilangan atau
ilmu hitung.
Menurut Yuliani, (2004: 11.3) ”Matematika adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
persoalan mengenai bilangan”.
Gadner, (2006:77) menjelaskan bahwa: “ Dalam pengembangan
arimatika diperlukan kecerdasan matematika yang merupakan keterampilan untuk
mengolah angka, berhitung, logika pemecahan masalah dan penanganannyan”.
Menurut Yuliani, (2006: 48)
Berhitung adalah suatu proses dimana anak menyebut bilangan dengan nama
bilangannya. Menghitung awal biasanya dilakukan anak dengan membilang,
proses membilang menyangkut dua kegiatan yaitu: 1. anak dapat menghitung
bilangan mulai dari satu, 2. anak dapat menghitung urutan bilangan yang
sementara ia hitung.
Dari ketiga pendapat ahli diatas, dapat kami simpulkan bahwa berhitung
adalah pembelajaran matematika dikenal dengan istilah aritmatika yang
merupakan salah satu bagian dari bidang pengembangan kogniti, serta suatu
proses dimana anak menyebut bilangan dengan nama bilangannya.
12
Untuk anak usia taman kanak-kanak stimulasi awal dalam
mengembangkan kemampuan arimatika dapat diberikan dengan mengajak anak
untuk belajar sambil bermain dengan menggunakan objek-objek konkret. Dalam
mengembangkan kemampuan berhitung, anak usia taman kanak-kanak harus
memahami bilangan dengan cara mengenalkan bilangan.
Pengembangan kemampuan aritmatika ditaman kanak-kanak
dikembangkan pada kemampuan berhitung permulaan dan pemecahan masalah.
Menghitung merupakan cara belajar mengenai nama angka, kemudian
menggunakan nama angka tersebut mengidentifikasi jumlah benda. Menghitung
merupakan kemampuan akal untuk menjumlahkan suatu benda.
Pengembangan kemampuan berhitung permulaan di taman kanak-kanak
untuk mengenal dasar-dasar metematika yang disesuai dengan kurikulum pada
anak usia 4-6 tahun. Dikembangkan agar anak dapat mengenal bilangan dan
memahami konsep matematika sederhana. Salah satu konsep matematika yang
paling penting dipelajari anak usia 4-6 tahun ialah pengenalan dan pemahaman
pada bilangan. Pada anak usia dini kita sering mendengar menyebut misalnya
satu, dua, tiga , empat lima hanya serangkaian kata-kata yang tidak bermakna
yang berkaitan dengan bilangan. Untuk itu perlu pengungkapan berulang
menghitung dengan objek konkret akan membantu anak mempelajari nama-nama
bilangan.
Dalam mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak
dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang dikembangkan dalam
mengenalkan dan mengembangkan kemampuan berhitung pada permulaan
13
misalnya adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen,
bermain, atau pemberian tugas.
Menurut Renew (2002: 1), metode yang perlu diterapkan dalam
mengembangkan kemaampuan behitung pada anak dilakukan dengan permainan-
permainan yang menyenangkan, suasana belajar yang menggembirakan dan
bagaimana anak tertarik untuk belajar.
Menurut Depdiknas (2005: 11), dalam indikator kurikulum sesuai dengan
perkembangan anak dalam mengenalkan bilangan dan memberikan pemahaman
konsep matematika sederhana untuk anak usia taman kanak-kanak dalam belajar
berhitung dimulai dari tahapan-tahapan yang mudah ke tahapan-tahapan yang
lebih sulit dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Membilang atau menyebutkan urutan bilangan
Membilang atau menyebut urutan bilangan merupakan kegiatan awal
untuk mengenalkan bilangan pada anak usia taman kanak-kanak dengan bentuk
meniru mengucapkan urutan bilangan. Anak akan lebih cepat menghafal urutan
bilangan dengan menghitung benda yang ada disekitarnya, misalnya membilang
dengan daun-daunan, biji-bijian dan objek lain sambil menunjuk atau mengambil
satu persatu. Apabila dilakukan secara berulang anak akan fasih menyebutkannya
secara urut.
2. Membilang (mengenal konsep bilangan dengan gambar)
Membilang atau mengenal konsep bilangan merupakan kegiatan untuk
mengenal bilangan dengan menghitung gambar sesuai dengan jumlah bilangan.
14
Setelah anak cukup fasih menyebutkan nama bilangan, maka akan lebih mudah
mengajari anak mengenal konsep bilangan dengan gambar.
3. Menghubungkan dan memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1-10
Dalam mengenalkan dan memberi pemahaman tentang bilangan, anak
dapat melakukan kegiatan menghubungkan atau memasangkan bilangan
dengangambar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjodohkan atau menarik
garis dari lambang bilangan ke kumpulan gambar yang cocok atau sesuai jumlah
bilangan.
4. Mengenal himpunan sederhana dengan nilai yang sama dan nilai berbeda.
Mengenalkan himpunan sederhana baik dengan gambar yang sama maupun
dengan gambar yang berbeda merupakan bagian dari pembelajaran berhitung yang
penting untuk dipelajari anak usia taman kanak-kanak. Dengan menggunakan
mainan atau benda-benda yang ada disekitar anak untuk membedakan dan
membuat 2 himpunan atau kumpulan gambar yang sama, tidak sama, lebih
sedikit dan lebih banyak tentang bilangan dengan menghitung benda. Hal ini
sangat penting diketahui anak agar dapat membedakan bilangan mana yang sama,
tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit. Jika anak dapat membedakan bilangan-
bilangan tersebut maka akan lebih mudah untuk mengenalkan penambahan dan
pengurangan.
5. Mengenalkan konsep matematika sederhana dengan penjumlahan dan
pengurangan.
Konsep matematika sederhana ditaman kanak-kanak dapat diperkenalkan
dengan kegiatan menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan
15
menghitung benda-benda yang ada disekitar anak. Penambahan dan pengurangan
merupakan keterampilan yang dibutuhkan anak untuk memecahkan masalah yang
berhubungan dengan hitung menghitung dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum
masuk sekolah dasar anak-anak sudah belajar penambahan dan pengurangan
sederhana. Konsep penambahan dan pengurangan di taman kanak-kanak harus
dikembangkan dari pengalaman nyata anak. Dengan cara ini anak dapat
menggunakan gambar dan menggunakan bahasa yang diasosiasikan dengan
simbol penjumlahan dan pengurangan.
b. Tujuan dan Manfaat Permainan Matematika Dalam Berhitung
Setiap kegiatan yang diberikan untuk pengembangan kemampuan dasar
anak dalam bentuk permainan mempunyai tujuan-tujuan tertertentu seperti yang
dikemukakan Yuliani , (2006: 11.4) bahwa:
Secara umum pembelajaran berhitung dengan belajar sambil bermain dalam
matematika di taman kanak-kanak bertujuan agar anak dapat mengetahui dasar-
dasar pembelajaran berhitung dalam suasana yang menarik, nyaman ,aman dan
menyenangkan. Sehingga diharapkan nantinya anak akan memiliki kesiapan
dalam mengikuti pembelajatan matematika yang sesungguhnya di sekolah dasar.
Menurut Yuliani , (2006; 11) secara khusus bermain matematika
di taman kanak-kanak bertujuan agar dapat memilki kemampuan sebagai berikut:
1. Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap
benda-benda konkret berupa mainan, gambar-gambar atau pun angka yang
terdapat disekitar anak.
2. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang
dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.
16
3. Dapat memahami konsep ruang dan waktu serta dapat memikirkan
kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya.
4. Dapat melakukan suatu aktivitas melalui daya abstraksi, apresiasi serta
ketelitian yang tinggi.
5. Dapat berkreatifitas dan berimajinasi dalam menciptakan sesuatu secara
spontan.
Sesuai dengan pendapat Yuliani , (2006: 23) pembelajaran matematika
dapat diberikan pada anak usia dini dalam bentuk permainan dimana kegiatan
tersebut bermanfaat sebagai berikut:
1. Membelajarkan anak berdasarkan konsep matematika yang benar, menarik
dan menyenangkan.
Mengingat bahwa untuk memahami konsep dasar matematika bukanlah
merupakan sesuatu yang mudah, maka kegiatan belajar melalui bermain haruslah
menarik dan menyenangkan serta dapat memenuhi rasa keingintahuan anak.
2. Menghindari ketakutan terhadap matematika sejak awal.
Bahwa anak juga mengembangkan rasa takut terhadap matematika. Saat
anak menunjukkan perasaan kita kepada jawaban yang menunjukkan kekecewaan
kita atas jawaban anak yang tidak benar yaitu kekecewaan kita terhadap cara
berpikir, maka kita sudah terlibat mengembangkan perasaan ketidakmampuan.
Jadi harus diingat bahwa anak usia dini membutuhkan waktu untuk
mengeksplorasi dan menemukan konsep matematika dengan cara mereka sendiri
dalam situasi dan lingkungan yang mendukung, bukan yang menghakimi. Mereka
17
akan tumbuh menjadi individu yang memandang matematika sebagai suatu bagian
yang alami dan penting dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membantu anak belajar matematika secara alamiah melalui kegiatan bermain.
Anak akan menemukan rupa, bentuk, rasa serta bahan-bahan lain yang ada
disekelilingnya. Sehingga mereka akan menemukan suatu cara baru dalam
membandingkan benda.
c. Indikator Kemampuan Berhitung
Indikator pembelajaran yang akan dicapai oleh guru dan anak didik dalam
rangka meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A melalui kartu
Angka dengan papan planel Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia dini, tingkat pencapaian perkembangan anak adalah :
1. Dapat membilang/menyebutkan urutan lambang bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10
2. Dapat menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan bilangan
dengan gambar 1 sampai bilangan 10
3. Dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak
sama jumlahnya
4. Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
Jika semua indikator tersebut terlaksana dengan baik,maka pembelajaran
dikatakan terpacai secara optimal. Indikator tersebut merupakan tolak ukur
kemampuan perkembangan belajar anak yang dibuat dalam lembar penilaian yang
berbentuk observasi.
18
3. Kartu Angka, Kartu gambar dan Papan Flanel
a. Pengertian Kartu Angka, Kartu Gambar dan Papan Flanel
Menurut Anwar (2001: 220) “Kartu adalah kertas sedang yang biasanya
persegi panjang, dapat di gunakan untuk berbagai keperluan, Seperti tanda
anggota, permainan , domino dan lain-lain.”
Kartu angka merupakan kartu yang dapat digunakan dalam permainan
matematika, yang terbuat dari bahan bekas, dan bisa dari karton duplek berukuran
sesuai dengan kebutuhan dan dapat dibuat dalam bentuk – bentuk geometri seperti
lingkaran, segi tiga dan segi empat yang tengahnya berisi angka dan dapat dilapisi
dengan kertas warna-warni yang dapat menjadi salah satu daya tarik anak-anak.
Dengan demikian kartu angka dapat membantu guru menghidupkan suasana kelas
dan menghindari suasana monoton dan membosankan.
Yuliani, (2008: 30) “mengemukakan Kartu Gambar adalah kartu yang
berisi berbagai macam gambar seperti gambar buah, binatang , kendaraan dan
bentuk lainya”.
Jadi kartu angka dan kartu gambar adalah kartu yang berisi simbol atau
angka dan gambar-ganbar yang digunakan pada kegiatan pembelajaran berhitung
di taman kanak-kanak, yang dapat dihitung satu persatu dan secara visual,
gambar-gambar dan angka-angka itu sendiri harus menarik, sehingga mampu
menstimulasi anak untuk menyebutkan apa yang dilihatnya.
Pada umumnya media papan planel digunakan di dalam kelas dengan
tujuan guru dapat menjelaskan dengan contoh konkret dalam kegiatan
pembelajaran. sehingga peserta didik dapat melihat secara langsung proses
19
berhitung dalam matematika. Setiap konsep abstrak dapat dipahami oleh anak
setelah diberikan penguatan berupa media pembelajaran agar mengendap,
melekat, dan tahan lama sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun
dalam tindakannya. Oleh karena itu di dalam belajar berhitung pada anak usia
taman kanak-kanak diperlukan media pembelajaran.
b. Manfaat Kartu Angka dan Kartu Gambar
Guru dapat membuat kartu angka dan kartu gambar untuk memudahkan
anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari dan ini dapat dilakukan tanpa
bimbingan guru sehingga memungkinkan anak belajar secara mandiri. Ini dapat di
kembangkan dengan memberikan gambar dan konsep yang dimaksud dengan
menggunakan warna-warna yang menarik perhatian anak. Untuk memberikan
pemahaman yang jelas, maka manfaat kartu angka dan kartu gambar menurut
Yuliani , (2005: 53) sebagai berikut:
1. Menarik minat anak mengenal Angka.
Anak-anak terkadang malas belajar apabila tidak dirangsang dengan
sesuatu yang menarik perhatian mereka. Oleh sebab itu, dalam pengenalan
lambang bilangan, angka-angka sebaiknya di tulis dalam bentuk kartu angka agar
tampak lebih menarik. Hal ini akan meningkatkan minat anak untuk mengenal
angka.
2. Mengenalkan angka pada anak.
Kartu angka berisi angka yang dimulai dari angka 1 sampai 10, Dengan
kartu angka, anak dapat mengenal angka 1 sampai 10.
20
3. Mengelompokkan angka.
Melalui kartu angka anak- anak dapat mengelompokkan angka,
misalnya mengelompokkan angka 1 sampai 10 tergantung instruksi guru.
4. Menyusun angka.
Melalui kartu angka, anak akan mudah menyusun angka dari kecil
ke besar atau sebaliknya karena kartu angka tersebut sangat mudah di
pindah-pindahkan.
Penggunaan kartu angka dalam kegiatan pembelajaran adalah
memperlancar proses interaksi antara guru dengan anak didik. Dalam hal ini
membantu anak belajar secara optimal.
Menurut Martinis , (2007: 20) ada beberapa manfaat lain yang lebih
khsusus dalam pembelajaran dengan penggunaan kartu angka, yaitu:
1) Penyampaian materi pelajaran yang dapat diseragamkan, 2) Proses
Pembelajaran Lebih Menarik. 3) Proses Belajar siswa menjadi lebih interaktif. 4)
Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi. 5) Kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan. 6) Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. 7) Sikap
Positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri
dapat ditingkatkan. 8) Peran Guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan
produktif.
Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan
dapat dilihat (Visual). Media dapat membangkitkan keingintahuan siswa,
merangsang mereka untuk bereaksi terhadap penjelasan guru, membantu mereka
mengkonkretkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. Dengan demikian media
dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan menghindari suasana
monoton dan membosankan.
21
Media harus dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan
siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif, tanpa media, guru mungkin
akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa saja, namun dengan adanya
media, guru dapat mengatur kelas, sehingga bukan hanya kelas dominasi guru
atau guru yang aktif, tetapi juga siswa yang lebih banyak berperan. Seringkali
para guru menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan suatu
materi. Pada hal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu jika mereka
memanfaatkan media pendidikan dengan baik.
Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih
efisien tetapi membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam
dan utuh. Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Media
pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar
dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan
seorang guru.
Sikap positif anak terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses
belajar itu sendiri dapat ditingkatkan. Dengan media, proses belajar mengajar
menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa
terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri. Peran Guru
dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif. Pertama, guru tidak perlu
mengulang-ulang, penjelasan mereka bila media digunakan dalam pembelajaran.
Kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), guru dapat memberikan
perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dalam pembelajaran. Ketiga,
22
peran guru tidak lagi menjadi sekedar pengajar, tetapi juga konsultan, penasehat,
atau manajer pembelajaran.
Menurut Yuliani, (2006: 8.60), tujuan penerapan media dalam
pengembangan Kognitif anak adalah:
1) Merangsang anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian dan minat.
2) Bereksperimen (selalu ingin mencoba). 3) Menyelidiki atau meneliti. 4)
Sebagai alat Bantu, 5) Mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, 6) Untuk
memperjelas sesuatu. 7) Mengembangkan imajinasi, 8) Melaksanakan tugas yang
diberikan, 9) Melatih kepekaan berfikir, 10) Digunakan sebagai alat Permainan,
11) Untuk meningkatkan kemampuan kognisi anak.
Jadi dengan melalui media setiap anak didik yang melihat dan
mendengar uraian yang disampaikan akan menerima informasi yang persis sama
seperti yang diterima teman-temannya.
4.Langkah-langkah Penggunaan Kartu Angka Dengan Papan Flanel Dalam
Mengembangkan Kemampuan Berhitung Pada Anak.
Papan flanel adalah media untuk memasang atau menempel kartu gambar
dan kartu angka yang akan disajikan, dapat dipasang dan dicopot dengan mudah
sehingga dapat dipakai berkali-kali.
Beak, (2003:238) menyatakan bahwa:
Penggunaan papan planel dapat divariasikan dengan berbagai model
penyajian. Contoh: Gambar angka, gambar buah-buahan, binatang, kendaraan dan
angka-angka yang terbuat dari triplek tipis atau duplex ukuran dapat disesuaikan
dengan kondisi diberi lapisan amplas atau kain perekat.
Papan flanel salah satu media yang digunakan sebagai alat bantu
untuk memperlancar proses belajar mengajar untuk mengembangkan kemampuan
berhitung anak melalui permainan kartu-kartu yang dapat dipasang pada papan
flanel.
23
Menurut Yuliani. (2006: 233)
Dalam penerapan media papan flanel untuk pengembangan aritmatika/berhitung
antara lain: memperkenalkan konsep bilangan, menanamkan pengertian tentang
banyak, sedikit dan sama banyak, alat untuk menanamkan pengertian penambahan
dan pengurangan, latihan membilang, mengenal lambang bilangan, bercerita
dengan papan planel.
Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru dan orang tua untuk
mengembangkan atau meningkatkan kemampuan berhitung, kemampuan
berhitung merupakan kemampuan untuk menggunakan keterampilan berhitung.
Tahapan yang dapat dilakukan untuk membantu mempercepat penguasaan
berhitug. (Ahmad Susanto, 2014: 99)
Beberapa langkah-langkah penerapan kartu angka dan kartu gambar dengan
papan planel dalam pengembangan berhitung permulaan melalui kegiatan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengenal konsep bilangan
Mengenal konsep bilangan tiga, guru menempelkan 3 buah gambar Apel
dipapan planel lalu bertanya ini berapa? “anak menjawab tiga”.
Selanjutnya guru akan menempel gambar apel lagi berdekatan dengan dua
gambar apel yang tadi, lalu guru bertanya sekarang apelnya ada berapa? Mungkin
ada anak yang menjawab tiga, jika tidak ada yang menjawab maka guru akan
= 3
Tiga
24
membantu menyebutkan “tiga”. Untuk lebih jelasnya guru akan membilang
sambil menunjuk apel yang ditempel dipapan flanel. Satu, dua, tiga, empat anak
disuruh mengulang, guru bertanya “apelnya ada berapa ?”anak akan menjawab
“empat”.
b. Untuk menanamkan pengertian penjumlahan
Menambah bilangan satu, guru menempelkan satu gambar buah apel
dipapan flanel guru bertanya, ini berapa? Anak akan menjawab “satu.
Selanjutnya, guru menambah satu buah apel di papan dan bertanya, ini berapa?
“anak menjawab “dua”.Guru menambah satu dengan tiga dengan empat dan
seterusnya.
= 4
= 1
= 2
Empat
Satu
Dua
25
c. Menanamkan pengertian mengurang
Guru menempelkan 5 gambar pisang pada papan flanel, guru bertanya “ada
berapa buah pisang”? anak menjawab “lima”.
Guru melepas salah satu buah pisang dari 5 buah pisang yang ada dipapan
flanel, sambil guru berkata “ibu ambil satu , ada berapa sekarang”? anak disuruh
membilang sisa pengurangan satu, dua, tiga, empat dan begitu seterusnya sampai
anak memahami konsep pengurangan.
d. Menanamkan pengertian lebih banyak lebih sedikit
Guru menempel 5 buah apel dipapan planel bagian atas dan menempel 4
gambar pisang pada bagian bawah papan flanel lalu guru bertanya “mana yang
lebih banyak” apel atau pisang anak menjawab “apel” coba hitung apelnya sama-
sama. Selanjutnya guru bertanya mana yang lebih sedikit anak menjawab “pisang”
ayo kita hitung pisangnya. Begitu seterusnya berulang-ulang sampai anak
mengerti konsep yang lebih banyak dan sedikit.
= 5
= 4
Lima
Empat
26
NO AKTIVITAS GURU AKTIVITAS ANAK DIDIK
1
2
3
Guru mempersiapkan
anak didik sebanyak 15
orang
Guru menjelaskan
tentang alat peraga
yaitu: Kartu angka dan
papan flanel
Guru memperlihatkan
angka satu persatu dan
memasang pada papan
planel kemudian
menghitung bersama-
sama angka 1 sampai
dengan lambang
bilangan 10 dan
Anak duduk sesuai kelompoknya
Anak mendengarkan apaa yang
dijelskan oleh guru
Anak memperhatikan guru
menjelaskan, serta bersama sama
menghitung angka
1 sampai dengan lambang bilangan 10
= 5
= 4
Lima
Empat
27
4
memberi contoh terlebih
dahulu
Guru memberi
kesempatan satu persatu
pada anak untuk
melakukan sendiri
dengan teknik menunjuk
kartu angka dan gamba
pada papaan flanel
Anak mempraktekkan apa yang telah
dijelaskan oleh guru
B. Kerangka Berpikir
Perkembangan kognitif sangat penting untuk diasah sedini mungkin pada
anak usia taman kanak-kanak agar anak didik dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan mempersiapkan diri mereka untuk memasuki pendidikan dasar.
Aritmatika merupakan salah satu pengetahuan bidang pengembangan kognitif
yang berhubungan dengan berhitung atau konsep berhitung permulaan. Berhitung
permulaan di taman kanak-kanak dapat dikembangkan dengan mengenal,
memahami bilangan dan mengenal konsep-konsep matematika sederhana.
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat mengetahui dasar-dasar
pembelajaran berhitung dalam suasana yang menarik, aman, dan menyenangkan
secara alami seperti pada saat bermain. Untuk itu diperlukan suatu media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.
28
Papan flanel merupakan media pembelajaran yang sangat sederhana dan
dapat dibuat dengan mudah. Papan planel adalah media untuk menempel kartu
gambar dan kartu angka yang akan disajikan, dapat dipasang dan dicopot
dengan mudah sehingga dapat digunakan berkali-kali.
Untuk kepentingan anak, kartu angka atau gambar dan papan planel dapat
dibuat sedemikian rupa terutama variasi warna dasar dari papan planel yang
dipadukan dengan kartu-kartu bergambar yang dapat menarik minat anak dalam
mengikuti pelajaran. Ukurannya pun dapat disesuaikan dengan ruangan kelas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan kartu angka dengan papan
planel dalam mengajarkan anak taman kanak-kanak berhitung memiliki
fungsional praktis, dalam arti penggunaan kartu angka dengan papan flanel dapat
mendorong, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan anak dalam mengenal
serta mengikuti pelajaran berhitung. Dimana guru dapat dengan mudah
menanamkan konsep secara konkret pada anak untuk mengenal, memahami
bilangan-bilangan dan pengenalan konsep matematika sederhana dalam
berhitung, sehingga anak akan dengan mudah mengingat materi yang diajarkan
dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya
mengenai kerangka pikir dalam penelitian dapat dilihat dalam bagan berikut:
29
KERANGKA PIKIR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teoritis diatas, maka hipotesis tindakan penelitian ini
adalah jika digunakan kartu angka dengan papan flanel dalam proses
pembelajaran maka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru menggunakan
media pembelajaran
dengan kartu angka
Siklus 1
Menggunakan media
katu angka
Kemampuan
berhitung anak
meningkat
Siklus II
Menggunakan
media kartu
angka
Kondisi Awal Guru belum
menggunakan media
pembelajaran dengan
kartu angka
Anak masih
kesulitan dalam
kemampuan
berhitung serta
masih tebrbalik
balik dalam
menyebutkan
angka 1-0
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari
perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan, sekaligus memaparrkan apa saja
yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak
awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas atau PTK
adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses maupun hasil
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak RA Aisyah Kampung
Daeng, Kab Gowa. Lokasi penelitian diterapkan berdasarkan pertimbangan
karena masih banyak anak kelompok A disekolah tersebut yang memiliki
kemampuan berhitung sederhana dan mengenal angka masih sangat rendah.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu guru dan anak didik kelompok A di RA Aisyiyah
Kampung Daeng, Kab. Gowa tahun ajaran 2019/2020, subjek penelitian yaitu
1 orang guru kelompok A dan anak didik berjumlah 15 anak didik yang terdiri
dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
31
C. Faktor yang Diselidiki
Untuk mengetahui data pada penelitian ini maka faktor yang diselidiki
adalah:
1. Faktor input, yaitu anak didik yang menjadi subjek penelittian, media dan alat
bantu pembelajaran, suumber belajar.
2. Faktor proses, yaitu interaksi belajar mengajar, cara anak didik menggunakan
media kartu angka dengan papan flanel untuk meningkatkan kemampuan
berhitung.
3. Faktor output,yaitu meningkatkan kemampuan berhitung.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan
untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berhitung di RA Aisyiyah
Kampung Daeng, Kab. Gowa Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara
bertahap sampai penelitian ini berhasil.
32
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan yang telah
digambarkan Sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan menurut (Arikunto, 2016: 42)
Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam peningkatan
kemampuan berhitung anak melalui kartu angka dengan papan flanel dalam
pembelajaran berhitung yaitu dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan dari
1 sampai dengan lambang bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang
Identifikasi
masalah
Refleksi
Observasi
Tindakan
Observasi
refleksi Observasi
ervasi
Perencanaan
Tindakan
Perencanaan
1
2
3
SIKLUS II
4
1
2
3
4
SIKLUS I
33
bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, membedakan dan
membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit, dan menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
Penelitian tindakan kelas ini dirancang pelaksanaannya dalam dua siklus
yaitu siklus I dan Siklus Ke II.
Siklus I
Pada siklus pertama dilaksanakan dalam 4 tahap yang disesuaikan dengan
prosedur pelaksanaan tindakan kelas, yaitu:
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut:
1). Menentukan tema, sub tema dan indikator kegiatan pembelajaran yang
dilakukan
2). Menyusun RPPH (Rencana Pembelajaran Harian) yang memuat kegiatan
berhitung, melalui kartu angka dengan papan flanel
3). Mempesiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang akan
digunakan.
4). Menyiapkan alat dokumentasi
b. Pelaksanaan tindakan
Pertemuan I dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:
1) Indikator : (1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10
(2) Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan
gambar
34
(3) Membedakan 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama,
lebih banyak dan lebih sedikit.
(4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
2). Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan
papan flanel sebagai berikut :
a) Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang, terdiri dari 6 anak laki-
laki dan 9 anak perempuan
b) Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu angka, gambar dan papan flanel
c) Guru menjelaskan tentang alat peraga yaitu: kartu angka dan papan Flanel
d) Guru memperlihatkan angka satu persatu dan memasang pada papan flanel
kemudian menghitung bersama-sama dan memberi contoh terlebih dahulu.
e) Guru memberi kesempatan satu per satu pada anak untuk melakukan sendiri
dengan teknik menunjuk kartu angka dan gambar pada papan flanel.
Pertemuan II dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:
1). Indikator : (1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10
(2) Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan
gambar 1 sampai denngan lambang bilangan 10
(3) Membedakan 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama,
lebih banyak dan lebih sedikit
(4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
2). Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan
papan flanel sebagai berikut :
35
a) Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang
b) Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu angka.
c) Guru menjelaskan tentang alat peraga yaitu: kartu angka dan papan flanel
d) Guru memperlihatkan angka dan gambar yang akan digunakan dalam
berhitung satu persatu dan memasang pada papan flanel kemudian menghitung
bersama-sama secara berulang.
e) Guru memberi kesempatan satu per satu pada anak untuk melakukan sendiri
dengan teknik menempel atau memasang pada papan flanel.
Pertemuan III dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:
1). Indikator : (1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10
(2) Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan
gambar 1 sampai denngan lambang bilangan 10
(3) Membedakan 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama,
lebih banyak dan lebih sedikit
(4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
2). Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka dengan
papan flanel sebagai berikut :
a) Guru mempersiapkan anak didik sebanyak 15 orang
b) Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu angka.
c) Guru menjelaskan tentang alat peraga yaitu: kartu angka dan papan flanel
36
d) Guru memperlihatkan angka dan gambar yang akan digunakan dalam
berhitung satu persatu dan memasang pada papan planel kemudian
menghitung bersama-sama secara berulang.
e) Guru memberi kesempatan satu per satu pada anak untuk melakukan sendiri
dengan teknik menempel atau memasang pada papan planel.
c. Observasi dan evaluasi
Peniliti melakukan observasi langsung selama proses pembelajaran.
Peneliti juga bekerja sama dengan guru kelompok A untuk melihat peningkatan
kemampuan berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan tahap evaluasi dikumpulkan
kemudian dianalisi. Dengan demikian peneliti dapat menigkatkan pemahaman
anak dalam berhitung. Pada tahap ini peneliti dan guru mengadakan kegiatan
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka, gambar dengan
papan flanel.
2) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya.
3) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan metode dan tindakan
yang lebih baik.
37
Gambaran Siklus II
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II ini relative sama dengan
perencanaan dan pelaksanaa dalam siklus 1 dengan mengadakan beberapa
perbaikan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto dkk (2016;85) Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengmpulkan data dengan tentang semua proses
pembelajaran, jadi bukan hanya proses tindakan saja. Dalam penelitian tindakan
kelas yang menjadi instrument atau alat penelitian itu sendiri. Oleh karena itu
peneliti sebagai instumen juga harus divalidasi sebeapa jauh penelitian tindakan
kelas siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjung kelapangan. Instrument
untuk penelitian ini menggunakan lembar observasi berupa instrument untuk
mencatat kemampuan berhitung anak melalui kartu angka dengan papan flanel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik berikut ini:
1. Observasi
Untuk mendapatkan data tentang penggunaan kartu angka dengan papan
planel dalam mengembangkan kemampuan berhitung di RA Aisyiyah Kampung
Daeng Kab. Gowa. Peneliti melakukan observasi melalui sejumlah pengamatan
atas aktivitas pembelajaran di RA Aisyiyah Kampung Daeng. Peneliti secara
langsung sebagai observator penelitian tentang kegiatan yang dilakukan oleh
guru dan anak didik yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan kartu angka dengan papan planel untuk meningkatkan kemampuan
38
berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, misalnya: melihat perencanaan
pengajaran dan tingkat daya tanggap anak pada pembelajaran berhitung dengan
menggunakan kartu angka dengan papan flanel.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan berfokus pada keadaan guru dan anak, serta foto
berbagai aktivitas tentang meningkatkan kemampuan berhitung melalui kartu
angka dengan papan flanel di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa.
G. Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data dalam penelitian
ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi langsung pada proses
pembelajaran menggunakan media Kartu angka dengan papan flanel di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab.Gowa pada anak kelompok A.
Menurut Pardjono (2007) kualitatif yaitu menggambarkan data
menggunakan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi hasil
observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan anak di
kelas. Data yang diperoleh dalam penelitia ini berupa hasil observasi dan
dokumentasi.
H. Indikator Keberhasilan
1. Indikator Proses
Kreteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dapat
dicermati melalui kegiatan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
penelitian ini indikator proses kemampuan yang dilakukan dengan langkah-
langkah seperti memilih masalah sederhana, mengamati dan menganalisis,
39
menentukan tema dan lingkup kegiatan, mengamati dan mengiindentifikasi,
dialok dan Tanya jawab, membuat kesimpulan. Pada penelitian tindakan kelas ini
proses keberhasila guru berada pada skor keberhasilan. (1) Sangat tidak baik (2)
Tidak Baik (3) Baik dan (4) Sangat Baik.
2. Indikator Hasil
Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilihat indikator kinerjanya selain
anak juga guru, karena grru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh
terhadap kinerja anak. Kriteria keberhasilan pembelajaran berhitung permulaan
pada anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa, yaitu jika terjadi
peningkatan sebesar 80 % dari anak didik yang ada, setelah digunakannya
pembelajaran berhitung melalui kartu angka dengan papan flanel.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Kemampuan Berhitung Anak Kelompok A di RA Aisyiyah
Kampung Daeng, Kab. Gowa Sebelum Menggunakan Kartu Angka
Dengan Papan Flanel
Gambaran kemampuan berhitung pada anak di RA Aisyiyah Kampung
Daeng sebelum menggunakan kartu angka akan disajikan dalam bentuk tabel
dengan empat bentuk penilaian yaitu: BB ( Belum Berkembang), MB (Mulai
Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB (Berkembang sangat
Baik). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1. Kemampuan berhitung pada anak sebelum menggunakan kartu angka
dengan papan flanel .
No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah
anak BB MB BSH BSB
1 Dapat membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan bilangan 10 7 3 3 2 15
3
Dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan gambar 1 dengan
bilangan 10
7 3 3 2 15
4
Dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan gambar yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit.
8 4 2 1 15
5 Dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan 9 4 1 1 15
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak masih kurang
berkembang terlihat hasil pembelajaran yang diperoleh dengan pembelajaran
sebelum menggunakan kartu angka dengan papan flanel, dalam rangka
meningkatkan kemampuan berhitung anak di RA Aisyiyah Kampung Daeng
Kelas A sebelum menggunakan kartu angka dengan papan flanel masih kurang
41
berkembang, dimana dari 15 orang anak, masih banyak anak yang belum bisa
berhitung dengan benar, ada 7 orang anak belum bisa membilang/menyebutkan
urutan bilangan, 3 orang mulai berkembang, 3 orang berkembang sesuai harapan
dan berkembang sangat baik 2 orang. Pada item menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan bilangan 10, ada 3 orang belum
berkembang, 7 orang mulai berkembang, 3 orang berkembang sesuai harapan dan
2 orang berkembang sangat baik. Untuk item membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
ada 4 orang belum berkembang, 8 orang mulai berkembang, 2 orang berkembang
sesuai harapan dan 1 orang berkembang sangat baik. Pada item menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan ada 4 orang belum berkembang, 9 orang mulai
berkembang, 1 orang berkembang sesuai harapan dan 1 orang berkembang sangat
baik. Dari kelima item yang diamati masih dalam kategori belum berkembang
untuk itu perlu diadakan pengembangan kemampuan berhitung menggunakan
kartu angka dengan papan flanel.
2. Mengembangkan Kemampuan Berhitung Melalui Kartu Angka Dengan
Papan Flanel Pada Anak di Ra Aisyiyah Kampung Daeng
Penelitian tindakan kelas pada siklus I diadakan 3 kali pertemuan
pembelajaran yaitu pada tanggal 17-19 Oktober 2019 dapat dilihat pada tahap-
tahap berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan siklus I di laksanakan selama tiga kali pertemuan, pada
Tanggal 17-19 Oktober 2019 hal yang dilakukan dengan memperhatikan rencana
pembelajaran dengan membuat Rencana Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai
42
tema yang sedang berlangsung dan sebagai bahan acuan untuk dijadikan bahan
pengajaran, menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan, metode yang sesuai
dengan pembelajaran yang akan diberikan, membuat bahan observasi untuk
melihat pengembangan kemampuan berhitung anak melalui kartu angka dan
gambar dengan papan flanel. Pada tahap ini penelitian mengidentifikasi
kemampuan berhitung anak yang kurang, dalam hal ini kemampuan dalam
Membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang billangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan yang sama, tidak
sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit dan menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan.
b. Pelaksanaan
Guna menggambarkan peningkatan kemampuan berhitung anak sesudah
(Posttest) menggunakan kartu angka dengan papan flanel di RA Aisyiyah
Kampung Daeng sebanyak 2 siklus dengan 4 pelaksanaan, diuraikan sebagai
berikut :
Siklus I Pertemuan I
Pelaksanaan pertemuan pembelajaran I pada siklus I, dilaksanakan pada
hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2019 dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan
tindakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Untuk
lebih jelasnya dapat diuraikan dibawah ini.
Pada kegiatan awal anak berbaris didepan kelas sambil bernyanyi setelah
itu masuk kelas berdoa sebelum melaksanakan kegiatan awal dengan bercakap-
43
cakap dan menyanyi dilanjutkan dengan kegiatan fisik motorik kasar.Setelah itu
masuk pada kegiatan inti dilaksanakan dengan 3 kegiatan yang dipilih sesuai
bidang pengembangan salah satunya adalah kegiatan berhitung seperti
menyebutkan lambang urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 10, membedakan 2
kumpulan gambar yang sama tidak sama, lebih sedikit dan lebih banyak serta
menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan. Kemudian istirahat membaca
doa sebelum dan sesudah makan lalu bermain. Kegiatan terakhir penutup tanya
jawab tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya persiapan
pulang dengan merapikan kursi, berdoa, memberi salam dan pulang.
Pada saat kegiatan inti berlangsung sesuai indikator tentang kemampuan
berhitung anak. Guru membimbing anak dengan cara memberi contoh terlebih
dahulu dan diulang beberapa kali bersama anak. Kemudian guru memberi
kesempatan pada anak satu per satu untuk melakukan sendiri dengan cara
menunjuk angka atau benda yang dihitung. Guru mengamati setiap kegiatan dan
mencatat di lembar observasi yang telah disiapkan pada kegiatan hari ini baik
anak yang sudah bisa maupun anak yang belum bisa.
c. Observasi
Dari kelima item yang diamati yaitu membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda-benda 1 sampai dengan bilangan 10, membedakan dan
membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit dan dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan dengan
44
kartu angka pada papan flanel. Hasil observasi pengembangan kemampuan
berhitung anak dengan kartu angka dengan papan flanel pada siklus I pertemuan I
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Pengembangan kemampuan berhitung anak sesudah menggunakan
kartu angka dengan papan flanel pada Siklus Pertemuan I
No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah
anak BB MB BSH BSB
1 Membilang / menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan bilangan 10 2 6 5 2 15
2
Menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan gambar 1 sampai dengan
bilangan 10
2 6 5 2 15
3
Membedakan dan membuat 2 kumpulan
gambar yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih
sedikit.
3 7 3 2 15
4 Menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan 3 8 3 1 15
Data Hasil Observasi
Dari hasil observasi diatas menunjukan bahwa pengembangan kemampuan
berhitung anak melalui kartu angka menggunakan papan flanel menunjukan
peningkatan pada siklus I Pelaksanaan I dapat di lihat pada daftar tabel 4.3 Proses
observasi siklus I pada kemampuan berhitung anak dapat dapat
membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10
dalam pembelajaran menggunakan kartu angka dengan papan flanel dalam
pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
1) Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10, ada 2 anak
belum bisa, yaitu Fathan dan Jabbar
2) Ada 6 anak mulai berkembang pada item dapat membilang/menyebutkan
bilangan 1 sampai dengan 10, yaitu Sakti, Nabila, Arini, Nabila, Yaya’, Serly
dan Dela
45
3) Ada 5 berkembang sesuai harapan Pada item dapat membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan bilangan 10, yaitu Alya, Aqila ,Inayah, Mila,
dan Andra
4) Ada 1 anak berkembang sangat baik pada item dapat membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan 10, yaitu Alifah
Berdasarkan daftar tabel 4.3 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan berhitung anak, anak dapat menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda 1 dengan 10, menggunakan kartu angka dengan papan
flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 2 orang anak belum bisa pada item dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu
Jabbar dan Andra
2) Ada 6 orang anak mulai bisa pada item dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan gambar 1-10, yaitu, Yaya’, Sakti, Andra, Arini dan
Serly, dan Alya
3) Ada 5 anak berkembang sesuai harapan pada item dapat
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1-10, yaitu
Aqila, Inayah, Mila, Nabila, Fathan.
4) Ada 2 orang anak berkembang sangat baik pada item dalam
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1-10, yaitu
Alifah dan Dela
Berdasarkan daftar tabel 4.3 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan anak dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,
46
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit menggunakan kartu angka
dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 3 orang anak belum bisa pada item dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
yaitu Jabbar, Andra, dan Indra.
2) Ada 7 orang anak mulai bisa pada dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
yaitu, Yaya’, Sakti, Nabila, Aqila, Serly, Mila,dan Arini.
3) Ada 3 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat membedakan
dan membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak
dan lebih sedikit, yaitu Yaya’, Inayah dan Dela
4) Ada 2 orang anak berkembang sangat baik pada item dapat membedakan dan
membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit, yaitu Alifah, dan Alya.
Berdasarkan daftar tabel 4.3 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan anak dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan
menggunakan kartu angka dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 3 orang anak belum bisa pada item dapat menyebutkan hasil penjumlahan
dan pengurangan, yaitu Jabbar, Andra, Indra.
2) Ada 8 orang anak mulai bisa pada dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan, yaitu Arini, Yaya’, Inayah,Sakti, Nabila, Fathan dan Dela.
3) Ada 3 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat menyebutkan
hasil penjumlahan dan pengurangan, yaitu Alya, Aqia dan Mila.
47
4) Ada 1 orang anak berkembang sangat baik pada item dapat menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan, yaitu Alifah.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan I terdapat beberapa anak masih malu
untuk tampil ke depan untuk menghitung dengan kartu angka dan gambar pada
papan flanel. Sehingga masih ada anak belum bisa menghitung 1-10 dengan
benar, membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang
bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan gambar 1
sampai dengan lambang bilangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan
yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit dan dapat
menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan. Ada beberapa anak yang
membutuhkan stimulasi seperti penguatan agar anak berani mengerjakan
tugasnya, sehingga perlu diadakan pertemuan II pada siklus I.
Hasil evaluasi yang menunjukkan kemampuan anak kelas A di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab.Gowa pada siklus I Membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1 sampai
dengan lambang bilangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar
yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit dan dapat
menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan kartu
angka dengan papan flanel berdasarkan hasil observasi pada siklus I menunjukkan
bahwa masih sebagian besar anak yang belum bisa dan masih perlu bimbingan
kemampuan berhitungnya baik dengan menggunakan kartu angka dan gambar.
48
Hasil dari penelitian siklus I pertemuan I, ditemukan terdapat kelemahan
guru dalam mengajar yaitu anak kurang diberi pemahaman tentang konsep
bilangan, kemudian di suruh menyebutkan gambar yang diperlihatkan tanpa
memberikan penjelasan yang memuaskan kepada anak sehingga anak kurang
mengerti dan menguasai perhitungan yang sederhana sekalipun.
Siklus I Pelaksanaan II
Pelaksanaan pertemuan pelaksanaan II pada siklus I, dilaksanakan pada hari
Rabu, tanggal 23-25 Oktober 2019
Dalam pelaksanaan II siklus I akan dilakukan beberapa tahap seperti
pada tahap I yaitu :
a. Perencanaan
Pada tahap ini langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu :
1) Mendeteksi perolehan pada siklus I pelaksanaan I
2) Membuat rancangan stimulasi
3) Menyiapkan media yang akan digunakan
4) Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian)
5) Menyiapkan instrument pengamatan berupa lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Kegiatan awal selama 15 menit, dimulai dengan salam, berdoa, menyanyi,
bercakap-cakap dan melaksanakan kegiatan fisik motorik lalu penenangan dan
masuk pada kegiatan inti.
Kegiatan inti meliputi 3 bidang pengembangan satu diantaranya selama 4
kali pertemuan yaitu kegiatan inti menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
49
lambang bilangan 10, memasangkan lambang bilangan dengan kartu gambar
sesuai dengan jumlahnya, membedakan 2 kumpulan gambar yang sama tidak
sama lebih banyak dan lebih sedikit serta menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan pada papan flanel dan kegiatan selanjutnya istitrahat, cuci tangan,
berdoa, makan kegiatan penutup menyanyikan lagu tanah airku, tanya jawab
tentang kegiatan hari ini, berdoa salam lalu pulang.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung dan hasil
observasi diatas menunjukan bahwa pengembangan kemampuan berhitung anak
melalui kartu angka dengan papan flanel menunjukkan peningkatan pada siklus I
Pelaksanaan II dapat di lihat pada table berikut:
Tabel 4.3. Pengembangan kemampuan berhitung anak sesudah menggunakan
kartu angka menggunakan papan flannel pada Siklus I Pelaksanaan II
No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah
anak BB MB BSH BSB
1 Membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan 10 1 3 6 5 15
2
Menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan gambar 1 sampai dengan
bilangan10
1 3 6 5 15
3
Membedakan dan membuat 2 kumpulan
gambar yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih
sedikit.
2 3 6 4 15
4 Menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan 2 6 5 2 15
Data Primer Hasil Observasi
Dari hasil observasi diatas menunjukan bahwa pengembangan kemampuan
berhitung anak melalui kartu angka menggunakan papan flanel menunjukkan
peningkatan pada siklus I Pertemuan II dapat di lihat pada daftar tabel 4.4 Proses
observasi siklus I pada kemampuan berhitung anak dapat
50
membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10 dalam pembelajaran menggunakan
kartu angka dengan papan flanel dalam pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
1) Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, ada 1 anak belum bisa, yaitu Andra
2) 3 mulai berkembang, Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan
bilangan1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu Indra, Fathan dan Jabbar
3) 6 berkembang sesuai harapan Pada item dapat membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu Yaya’,
Fathan.Arini,Alya, Aqila, dan Mila.
4) 5 anak berkembang sangat baik Pada item dapat membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu Alifah, Inayah,
Sakti, Dela dan Nabila
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan berhitung anak, anak dapat menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, menggunakan kartu
angka dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 1 orang anak belum bisa pada item dapat
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Jabbar.
2) Ada 3 orang anak mulai bisa pada item dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu
Andra, Indra, Fathan
51
3) Ada 6 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Yaya’, Alya, Aqila, Arini, Serly, dan Inayah
4) Ada 5 orang anak berkembang sangat baik pada item dalam
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Emilia, Alifah, Dela, Mila
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan anak dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit menggunakan kartu angka
dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 2 orang anak belum bisa pada item dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
yaitu Andra dan Indra
2) Ada 3 orang anak mulai bisa pada dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
yaitu Yaya’, Sakti dan Jabbar
3) Ada 6 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat membedakan
dan membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak
dan lebih sedikit, yaitu , Fathan, Arini, Alya, Dela, Nabila, dan Mila
4) Ada 4 orang anak berkembang sangat baik pada item dapat membedakan dan
membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit, yaitu Annisa, Aqila, Alifah dan Inayah.
52
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan anak dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan
menggunakan kartu angka dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut:
1) Ada 2 orang anak belum bisa pada item dapat menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan, yaitu Jabbar dan Andra.
2) Ada 6 orang anak mulai bisa pada dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan, yaitu Indra, Serly, Fathan, Nabila, Sakti, dan Fathan
3) Ada 5 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat menyebutkan
hasil penjumlahan dan pengurangan, yaitu Mila, Dela, Aqila, Alya dan Yaya’
4) Ada 2 orang anak berkembang sangat baik pada item dapat menyebutkan
hasil penjumlahan dan pengurangan, yaitu Alifah dan Inayah
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi yang dilaksanakan pada
siklus I pelaksanaan I dan II terlihat hasil masih membutuhkan perbaikan untuk
itu akan dilaksanakan siklus II untuk mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu
anak mampu membilang/menyebutkan urutan bilangan urutan bilangan dari 1
sampai dengan lambang bilangan , menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, membedakan dan
membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit, menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan
Siklus II Pelaksanaan I
Siklus ke dua di laksanakan sebagai perbaikan dan penyempurnaan dari
hasil pembelajaran I siklus I dan pembelajaran II siklus I Siklus II dilaksanakan
53
dalam dua kali pertemuan yaitu pembelajaran pertama siklus I dan pembelajaran
II siklus II.
Penelitian tindakan kelas pada siklus II di adakan 3 kali pertemuan
pembelajaran yaitu pada tanggal 23- 25 Oktober 2019. dapat dilihat pada tahap-
tahap berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan siklus II pelaksanaan I, hal-hal yang dilakukan dengan
memperhatikan rencana pembelajaran dengan membuat silabus pembelajaran
yang dituangkan dalam RPPH sesuai tema yang sedang berlangsung dan sebagai
bahan acuan untuk dijadikan bahan pengajaran, menyiapkan bahan dan alat yang
akan digunakan, metode yang sesuai dengan pembelajaran yang akan diberikan,
membuat bahan observasi untuk melihat peningkatan kemampuan berhitung anak
melalui kartu angka dengan papan flanel. Pada tahap ini penelitian
mengidentifikasi kemampuan berhitung anak yang kurang, dalam hal ini
kemampuan anak dalam membilang/menyebutkan urutan bilangan urutan
bilangan dari 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai denan
lambang bilangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan.
54
a. Pelaksanaan
Guna menggambarkan peningkatan kemampuan berhitung anak sesudah
(Posttest) menggunakan kartu angka di Taman kanak-kanak Alternatif sebanyak 2
siklus , diuraikan sebagai berikut :
Siklus II Pertemuan I
Pelaksanaan pertemuan pembelajaran I pada siklus II, dilaksanakan pada
hari Rabu Tanggal 23 Oktober 2019 dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan
tindakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Untuk
indikator berhitung dilaksanakan pada kegiatan inti.
Pada saat kegiatan inti berlangsung beberapa anak masih mengalami
kesulitan dalam membilang/menyebutkan urutan bilangan dari 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan
benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan. Guru mengamati setiap
kegiatan yang diamati dan mencatat di lembar observasi yang telah dipersiapkan
kegiatan yang berlangsung hari ini baik anak yang sudah bisa maupun anak yang
belum bisa.
b. Observasi
Dari kelima item yang diamati yaitu membilang/menyebutkan urutan
bilangan dari 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, Membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama,
55
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan. Hasil observasi pengembangan kemampuan
berhitung anak dengan kartu angka pada siklus II pelaksanaan I.
Tabel 4.4. Pengembangan kemampuan berhitung anak sesudah
menggunakan kartu angka dengan papan flannel pada Siklus II Pertemuan I
No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah
anak BB MB BSH BSB
1 Dapat membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan bilangan10 _ 1 4 9 15
2
Dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan gambar 1
sampai dengan 10
1 1 4 9 15
3
Dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan gambar yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih
sedikit.
1 1 4 9 15
4 Dapat menyebutkan hasil penjumlahan
dan pengurangan 1 1 5 8 15
Data Primer Hasil Observasi
Dari hasil observasi diatas menunjukan bahwa pengembangan kemampuan
berhitung anak melalui kartu angka menggunakan papan flanel menunjukan
peningkatan pada siklus I Pelaksanaan I dan II dapat di lihat pada daftar tabel 4.4
Proses observasi siklus II pelaksanaan I pada kemampuan berhitung, anak dapat
membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10 dalam pembelajaran menggunakan
kartu angka dengan papan flanel dalam pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
1) Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, tidak ada lagi anak tidak bisa membilang
2) 1 mulai berkembang, Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu Indra
56
3) 5 berkembang sesuai harapan Pada item dapat membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai denggan lambang bilangan 10, yaitu Fathan,
Jabbar,Serly,Arini, dan Andra
4) 9 anak berkembang sangat baik Pada item dapat membilang/menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai degan lambang bilangan 10, yaitu Alifah, Inayah, Dela,
Aqila, Alya, Mila, Yaya’, Sakti dan Nabila
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan berhitung anak, anak dapat menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, menggunakan kartu
angka dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 1 orang anak belum bisa pada item dapat
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Andra.
2) Ada 1 orang anak mulai bisa pada item dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, yaitu
Indra.
3) Ada 4 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Sakti, Yaya’, Fathan dan Jabbar
4) Ada 9 orang anak berkembang sangat baik pada item dalam
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Alifah, Arini, Aqila, Alya,Inayah, Dela, Mila, Serly
dan Nabila
57
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan anak dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit menggunakan kartu angka
dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 1 orang anak belum bisa pada item dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit,
yaitu Andra.
2) Ada 1 orang anak mulai bisa pada dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih Indra
dan Jabbar.
3) Ada 4 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat membedakan
dan membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak.
4) Ada 9 orang anak berkembang sangat baik pada item dapat membedakan dan
membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit, yaitu Alifah, Inayah, Arini, Aqila, Alya, Mila, Serly, Dela dan Arini.
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus I pada
kemampuan anak dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan
menggunakan kartu angka dengan papan flanel diuraikan sebagai berikut :
1) Ada 1 orang anak belum bisa pada item dapat menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan, yaitu Andra.
2) Ada 1 orang anak mulai bisa pada dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan, yaitu Indra.
58
3) Ada 5 orang anak berkembang sesuai harapan pada item dapat menyebutkan
hasil penjumlahan dan pengurangan, yaitu Yaya’, Serly, Jabbar, Fathan dan Arini
4) Ada 8 orang anak berkembang sangat baik pada item dapat menyebutkan
hasil penjumlahan dan pengurangan, yaitu Alifah, Inayah, Aqila, Alya, Dela,
Mila, Sakti, dan Nabila
c. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi yang dilaksanakan pada
siklus II pelaksanaan I terlihat masih membutuhkan perbaikan untuk itu akan
dilaksanakan pelaksanaan ke II untuk mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu
a) Anak mampu membilang/menyebutkan urutan bilangan urutan bilangan dari
1 sampai dengan lambang bilangan 10.
Dengan cara meniru guru dalam menyebut urutan nama bilangan secara
berulang menggunakan kartu angka pada papan flanel akan memudahkan anak
untuk dapat menyebutkan urutan bilangan dengan benar dan mengenali lambang
bilangan. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang dan meminta anak satu persatu
membilang/menyebutkan urutan bilangan dari 1 sampai lambang bilangan 10 jika
anak sudah mampu dilanjutkan kembali dari angka 1 sampai dengan lambang
bilangan 10.
b) Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai
dengan lambang bilangan 10.
Dengan cara guru menyiapkan kartu gambar dan kartu angka, Dalam
kegiatan ini guru membagikan kartu gambar kepada anak masing-masing anak 5
kartu angka dan kartu gambar, kemudian anak diminta menempel pada papan
59
flanel sambil berhitung setelah mengetahui jumlahnya maka anak mencari
lambang bilangan yang sesuai dengan jumlah kartu gambar tersebut, kegiatan ini
diulang sampai semua anak mendapatkan giliran.
c) Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit.
Dengan cara kegiatan pertama memasang 2 macam kartu gambar yang
berbeda jenis dan jumlahnya sama dan tidak sama dengan cara berjejer ke
samping kemudian menghitung kartu gambar tersebut lalu memasang kartu
bilangannya dilanjutkan menghitung gambar yang dibawah dan juga memasang
lambang bilangannya. Pada kegiatan kedua kegiatan membedakan 2 kumpulan
benda yang jumlahnya lebih banyak dan sedikit pada papan flanel yaitu meminta
dua orang anak dan membagikan masing masing anak 5 kartu gambar papan
flannel, anak yang pertama memasangka kartu gambar yang berjumlah satu dan
anak yang kedua kartu yang berjumlah dua setelah itu dihitung bersama sama
kemudian bertanya pada anak yang mana yang banyak satu atau dua, kemudian
bertanya kembali yang mana sedikit, kegiatan ini diulang menggunakan bilangan
tiga, empat, lima dan seterusnya sampai semua anak mengetahui dan dapat
membedakan kumpulan benda yang sama tidak sama lebih banyak dan lebih
sedikit.
d) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
Guru menempel 1 gambar lalu ditambah lagi 1 gambar kemudian bertanya
pada anak berapa gambanya maka anak menjawab 2 dan seterusnya sampai
penjumlahan 10. Kegiatan selanjutnya kedua dengan menghitung sambil
60
menyanyikan lagu “satu ditambah satu”anak terlihat semangat dan
memperhatikan teman dalam melakukan proses perhitungan sehingga anak dapat
menyebutkan hasil penambahan dengan benar. Setelah anak sudah mahir dalam
menyebutkan hasil penjumlahan barulah guru mengenalkan anak dengan symbol
tambah (+) dengan benda (kartu gambar). Dengan beberapa kali latihan
menunjukkanan adanya perkembangan anak yang dari tidak bisa menjumlah
menjadi tahu pelahan-lahan dengan bimbingan guru melalui media papan flanel.
Siklus II Pelaksanaan I
Hasil dari penelitian siklus II pelaksanaan I, masih ditemukan kekurangan-
kekurangan dan anak kurang perhatian pada saat pembelajaran sehingga masih
ada yang anak kurang mengerti dan menguasai perhitungan untuk itu di lalukan
pelaksanaan II.
Siklus II Pelaksanaan II
Penelitian tindakan kelas pada siklus II pelaksanaan II pertemuan
pembelajaran yaitu pada hari kamis tanggal 24 Oktober 2019 dapat dilihat pada
tahap-tahap berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan siklus I di laksanakan pada kamis 24 oktoober 2019, hal hal
yang dilakukan dengan memperhatikan rencana pembelajaran dengan membuat
silabus Pembelajaran di Taman kanak-kanak yang dituangkan dalam RKM dan
RKH sesuai tema yang sedang berlangsung dan sebagai bahan acuan untuk
dijadikan bahan pengajaran, menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan,
metode yang sesuai dengan pembelajaran yang akan diberikan, membuat bahan
61
observasi untuk melihat pengembangan kemampuan berhitung anak melalui kartu
angkadengan papan flannel Pada tahap ini penelitian mengidentifikasi
kemampuan berhitung anak yang kurang, dalam hal ini membilang/menyebutkan
urutan bilangan dari 1-10, Membilang menghubungkan/memasangkan lambang
bilangan dengan benda 1-10, membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang
sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, menyebutkan hasil
penjumlahan dan pengurangan.
b. Pelaksanaan
Guna menggambarkan peningkatan kemampuan berhitung anak
sesudah (Posttest) menggunakan kartu angka di RA Aisyah Kampung Daeng,
Kab. Gowa sebanyak 2 siklus dengan 4 pelaksanaan, diuraikan sebagai berikut :
Pelaksanaan pertemuan pembelajaran II pada siklus II, dilaksanakan pada
tanggal 24 Oktober 2019 alokasi waktu 2 x 60 menit mulai jam 7.30 sampai
10.30 dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan terdiri dari kegiatan
awal 15 menit, kegiatan inti 60 menit dan kegiatan penutup 15 menit. Pada
kegiatan awal yang dilakukan adalah baris berbaris yang dilaksanakan di halaman
sekolah, kemudian menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan
urut, melakukan refleksi dengan meloncat dari atas meja kemudian pada kegiatan
inti, memberikan tugas menggunting gambar bintang, pemberian tugas
membedakan 2 kumpulan yang sama dan tidak sama jumlahnya lebih banyak dan
lebih sedikit pada papan flanel menggunakan kartu gambar dan kegiatan
berikutnya adalah istrahat cuci tangan, berdoa makan, bermain dan kegiatan
62
penutup mengurutkan dan menceritakan isi gambar, tanya jawab kegiatan hari ini
berdoa kemudian pulang.
Pada saat kegiatan berlangsung dari beberapa kali tindakan yang dilakukan
anak sudah mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan dimana
sebagian besar anak sudah dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan dari 1-
10, Membilang menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda
1-10, membedakan dan membuat 2 kumpulan gambar yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, menyebutkan hasil penjumlahan dan
pengurangan. Melalui bimbingan guru dalam pembelajaran berhitung
menggunakan kartu angka dengan papan flanel dengan kartu gambar yang
berbeda membuat anak terlihat antusias dan tetap semangat dalam belajar
berhitung. Guru meminta anak mengucapkan dan menyebutkan bilangan secara
urut bersama-sama, agar dapat mengingatnya dengan baik dan diulang beberapa
kali sampai anak bisa menyebutkannya secara urut dengan benar. Guru
mengamati setiap kegiatan yang diamati dan mencatat di lembar observasi yang
telah dipersiapkan kegiatan hari ini baik anak yang sudah bisa maupun anak yang
belum bisa.
c. Observasi
Dari kelima item yang diamati yaitu membilang/menyebutkan urutan
bilangan dari 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, menyebutkan hasil
63
penjumlahan dan pengurangan. Hasil observasi pengembangan kemampuan
berhitung anak dengan kartu angka pada siklus II pelaksanaan II.
Tabel 4.5. Pengembangan kemampuan berhitung anak sesudah
menggunakan kartu angka dengan papan flannel pada Siklus II Pelaksanaan II
No Kegiatan Yang di amati Penilaian Jumlah
anak BB MB BSH BSB
1 Dapat membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan bilangan 10 - - 1 14 15
2
Dapat menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan gambar 1
sampai dengan bilangan 10
- - - 15 15
3
Dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan gambar yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih
sedikit.
- - - 15 15
4 Dapat menyebutkan hasil penjumlahan
dan pengurangan - - - 15 15
Data Primer Hasil Observasi tgl 24 Oktober 2019
Dari hasil observasi diatas menunjukan bahwa pengembangan kemampuan
berhitung anak melalui kartu angka menggunakan papan flanel menunjukan
peningkatan pada siklus I Pelaksanaan I dan II dapat di lihat pada daftar tabel 4.4,
4.5. dan 4.6. Proses observasi siklus II pelaksanaan I dan II pada kemampuan
berhitung, anak dalam pembelajaran menggunakan kartu angka dengan papan
flanel. Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10, ada 1
anak berkembang sesuai harapan yaitu Andra Ada 14 anak berkembang sangat
baik Pada item dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
lambang bilangan 10, yaitu Alifah,Inayah, Sakti, Yaya’, Dela, Arini, Mila, Alya,
Aqila, Serly, Jabbar, Nabila, Indra dan Andra.
Berdasarkan daftar tabel 4.6 Proses observasi pada siklus II pelaksanaan
II pada kemampuan berhitung anak, anak dapat menghubungkan/memasangkan
64
lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
menggunakan kartu angka dengan papan flanel. Semua anak berkembang sangat
baik pada item dalam menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan
benda 1-10, yaitu Alifa, Inayah, Alya, Aqila, Serly, Mila, Dela, Arini, Nabila,
Yaya’, Sakti, Fathan, Jabbar, Andra dan Indra.
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus II
Pelaksanaan II pada kemampuan anak dapat membedakan dan membuat 2
kumpulan benda yang sama, tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit
menggunakan kartu angka dengan papan flanel. Semua anak berkembang sangat
baik pada item dapat membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama,
tidak sama jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, yaitu Alifa, Inayah,
Alya,Aqila, Nabila, Sakti, Arini, Serly, Dela, Mila, Yaya’, Mila, Jabbar, Andra
dan Indra.
Berdasarkan daftar tabel 4.4 Proses observasi pada siklus II Pelaksanaan II
pada kemampuan anak dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan
menggunakan kartu angka dengan papan flanel. Semua anak berkembang sangat
baik pada item dapat menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan.
d. Refleksi
Pada siklus II pelaksanaan II yang diamati adalah kegiatan
1) Membilang/menyebutkan urutan bilangan urutan bilangan dari 1 sampai
dengan lambang bilangan 10, yaitu dengan cara yaitu dengan cara menyebut
urutan bilangan secara berulang menggunakan kartu angka pada papan flanel
65
akan memudahkan anak untuk dapat menyebutkan urutan bilangan dengan benar
dan mengenali lambang bilangan.
2) Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai
dengan lambang bilangan 10, yaitu dengan cara guru menyiapkan kartu gambar
dan kartu angka, Dalam kegiatan ini anak diminta menempel pada papan flanel
sambil berhitung setelah mengetahui jumlahnya maka anak mencari lambang
bilangan yang sesuai dengan jumlah kartu gambar tersebut, dengan cara menarik
garis keangka.
3) Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama
jumlahnya lebih banyak dan lebih sedikit, yaitu dengan menghitung kartu
gambar tersebut lalu memasang kartu bilangannya dilanjutkan menghitung
gambar yang dibawah dan juga memasang lambang bilangannya. Pada kegiatan
kedua kegiatan membedakan 2 kumpulan benda yang jumlahnya lebih banyak dan
sedikit pada papan flanel yaitu meminta dua orang anak untuk memasangkan
jumlah gambar, anak yang pertama memasangka kartu, misalnya guru menempel
7 buah gambar apel, 9 buah gambar pisang, dan 5 buah gambar lainnya kemudian,
anak menghitung dan menempel jumlah gammbar buah tersebut, sesuai dengan
jumlah gambar. sampai semua anak mengetahui dan dapat membedakan
kumpulan benda yang sama tidak sama lebih banyak dan lebih sedikit
4) Menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan menyanyikan lagu “satu
ditambah satu”anak terlihat semangat dan memperhatikan teman dalam
melakukan proses perhitungan sehingga anak dapat menyebutkan hasil
penambahan dengan benar. Setelah anak sudah mahir dalam menyebutkan hasil
66
penjumlahan barulah guru mengenalkan anak dengan symbol tambah (+) dengan
benda (kartu gambar) 1 sampai dengan lambang bilangan 10. Dengan beberapa
kali latihan menunjukkanan adanya perkembangan anak yang dari tidak bisa
menjumlah menjadi tahu pelahan-lahan dengan bimbingan guru melalui media
papan flanel.
Hasil evaluasi yang menunjukkan kemampuan anak kelas A di RA
Aisyiyah Kampung Daeng, Kab. Gowa, pada siklus I dan II dengan pertemuan I
dan II menunjukkan hasil yang memuaskan dimana hampir semua anak mampu
meningkatkan kemampuan berhitung melalui kartu angka dengan papan flanel. Ini
terlihat pada tabel 4,2, 4.3. 4.4. 4.5 dan 4.6 menunjukkan peningkatan seperti yang
diharapkan. Peningkatan ini tidak terlepas bimbingan guru melalui stimulus dan
melalui penguatan pada anak didik sehingga anak menjadi bersemangat dan
percaya diri pada saat kegiatan berlangsung.
2) Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan. Pembahasan
difokuskan pada peningkatan kemampuan berhitung anak dalam membilang
/menyebutkan bilangan1-10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan
dengan benda 1-10, membedakan 2 kumpulan benda yang sama , tidak sama,
lebih banyak dan lebih sedikit serta dapat menyebut hasil penjumlahan dan
pengurangan menggunakan media kartu kata dengan papan flanel.
Pada siklus I, menggunakan kartu angka yang berbentuk gambar buah-
buahan kartu dengan teknik menunjuk kartu angka dan kartu gambar. Pada siklus
ini meningkat dalam aspek menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan
67
lambang bilangan 10 dari 15 anak, masih ada 1 anak yang belum bisa, ada 3 anak
sudah mulai bisa namun masih ada kesalahan. Ada 6 orang yang sudah bisa
namun masih lambat, 5 anak sangat baik dalam menyebutkan urutan bilangan.
Untuk aspek menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan
benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10 dari 15 anak masih ada 1 anak yang
belum bisa menghubungkan lambang bilangan, ada 3 anak sudah mulai bisa
namun masih ada kesalahan. Ada 6 orang yang sudah bisa namun masih lambat, 5
anak sangat baik dalam menghubungkan lambang bilangan dengan benda 1
sampai dengan lambang bilangan 10.
Pada aspek membedakan 2 kumpulan benda yang sama tidak sama,lebih
banyak dan lebih sedikit masih ada 2 anak yang belum bisa, ada 3 anak sudah
mulai bisa namun masih ada kesalahan Ada 6 orang yang sudah bisa namun masih
lambat, 4 anak sangat baik dalam membedakan 2 kumpulan benda yang sama,
tidak sama, lebih sedikit dan lebih banyak.
Pada aspek menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan masih ada 2
anak yang belum bisa, ada 6 anak sudah mulai bisa namun masih ada kesalahan,
ada 6 orang yang sudah bisa namun masih lambat, 4 anak sangat baik dalam
menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan.
Pada siklus II tetap menggunakan kartu angka, dengan gambar buah-
buahan dan benda dengan papan flanel dengan teknik anak memasang sendiri
kartu angka atau gambar yang dihitung sambil bernyanyi lagu berhitung membuat
anak semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran berhitung. Hasil pada siklus
68
II menunjukkan perkembangan yang sangat baik dimana pada setiap aspek yang
dinilai semua anak dapat melakukan kegiatan berhitung denganbaik dan benar.
1. Dengan penggunaan media kartu angka dan gambar dengan papan flanel
dengan teknik menunjuk, menempel atau memasang kartu angka dan gambar pada
papan flanel anak dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai
dengan lambang bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan
dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10, membedakan 2 kumpulan
benda yang sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit serta dapat
menyebutkan hasilpenambahan dan pengurangan.
2. Dengan penggunaan media kartu angka dan gambar baru dengan papan flanel
anak dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1 sampai dengan lambang
bilangan 10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda 1-
10, membedakan 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama, lebih banyak dan
lebih sedikit serta dapat menyebutkan hasilpenambahan dan pengurangan.
3. Dengan penggunaan kartu angka dan gambar pada papan flanel dengan teknik
memasang sambil bernyanyi anak dapat membilang/menyebutkan urutan
bilangan 1 sampai dengan lambang bilangan 10, menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan benda 1 sampai dengan lambang bilangan 10,
membedakan 2 kumpulan benda yang sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih
sedikit serta dapat menyebutkan hasilpenambahan dan pengurangan.
Kecocokan penggunaan alat bantu pengajaran mempunyai arti penting
ntuk mendapatkan umpan balik dari anak. Alat bantu yang penulis maksud disini
69
adalah kartu angka/bilangan seperti yang dikemukakan oleh (Ken, Adams, 2006 :
60)
Kartu angka merupakan cara yang sangat berguna untuk anak belajar tentang
berhitung, kartu-kartu digunakan untuk mencocokkan gambar benda dengan
jumlah yang sesuai dengan angka yang ada di sisi lainnya (gunakan dua set kartu
1-10), balikkan salah satu set dan mintalah anak untuk mencocokkan angka
dengan gambar yang ada dibaliknya.
Jadi melalui papan flanel dengan paduan kartu gambar dan kartu bilangan
dengan mudah dipasang dan dicopot dapat menarik perhatian anak sehingga
dapat mengikuti pembelajaran dasar-dasar berhitung yaitu mengenal dan
memahami bilangan dan konsep-konsep matematika sederhana.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
media kartu angka dengan papan flanel dalam pembelajaran berhitung mengenal
bilangan dengan benda dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan
kemampuan anak usia taman kanak-kanak dalam berhitung. Anak dapat
mengikuti pembelajaran sambil bermain dengan benda konkret berupa bermacam-
macam kartu gambar dan kartu angka yang dapat dipasang dan dicopot dengan
mudah pada papan flanel, Sehingga dapat mendorong, merangsang fikiran,
perasaan dan kemauan anak untuk belajar dasar-dasar berhitung sebagai persiapan
untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini nampak dari adanya
peningkatan sesudah menggunakan media kartu angka dengan papan flanel
melalui 2 siklus yang dalam setiap siklus mengalami peningkatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mengemukakan saran-saran
sebagai berikut:
1. Kepada Guru
Dalam menyajikan materi pelajaran hendaknya dalam suasana permainan
dengan menggunakan cara yang mudah dicerna oleh pikiran anak sehingga anak
tidak merasa terbebani tetapi menikmati pelajaran seperti sedang bermain gunakan
media-media yang menarik sehingga anak menikmati permainan berhitung serta
salah satunya menggunakan media kartu angka dengan papan flanel.
71
2. Kepada Orang Tua
Dengan penggunaan media papan flanel bukan hanya disekolah dapat
diterapkan tetapi orang tua dapat menerapkan cara yang sama di rumah untuk
mengembangkan kemampuan berhitung anak walaupan dalam bentuk yang lebih
sederhana.
72
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Yrama Widya. Bandung:
Pustaka Setia.
Arifin, Mulyati. 1986. Strategi Mengajar. Bandung: Jurusan Ilmu
Pendidikan FMIPA.
Astuti, 2006. Peningkatan Kemampuan Anak Mengenal Konsep Bilangan
Melalui Permainan Kartu Angka di Kelompok B di TK Aisyiah Pulau Payung
Kecamatan Rumbia Jaya. Vol 2
Arikunto Suharsimi, Dkk. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Babay Arfani, 2019, Langkah Mudah Melakukan Tindakan Kelas.
Pontianak: Tim Pustaka One.
Badru Zaman, dkk. 2004. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta:
Depdiknas.
Beak Joan, 1994. Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Pustaka
Delapratasa.
Diknas 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Ditjen Mendiknas.
Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2009. Standar Pendidikan Anak Usia
Dini. Ditjen Mendiknas.
Gadner, 2007. Warna warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya.
Yogyakarta: Tim Pustaka Familia.
Helmawati. 2018. Mendidik Anak Berprestasi Melalui 10
Kecerdasan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Octa N. Anggraeni, 2017. Implementasi Metode Bermain Kartu Angka
Bergambar dalam Pengenalan Angka Pada Anak Usia Dini Kelompok A di Pos
PAUD Merpati Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.
Patmonodewo, 2003. Bahan Ajar Pendidikan Prasekolah, Jakarta Dirjen
Dikti. Depdikbud.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 146, 2014. Tentang Kurikuum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Dinas Pendidikan.
73
Ratnaningsih Ana dan Suharso, 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Semarang: Widya Karya Drs,Ahmad Susanto, 2012, Perkembangan Anak Usia
Dini.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Santoso, Am Rukky, 2001. Mengembangkan Otak Kanan Anak-Anak.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yuliani Nurani Sujiono, dkk 2004. Konsep Pendidikan Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Yuliani Sujiono, dkk. 2014. Metode Pengembangan Kognitif. Tanggeran
Selatan. Universitas Terbuka.
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)
Nama Sekolah :
Kelompok Usia : A (4-5 Tahun)
Semester/Minggu :
Tema/ subtema/ sub subtema : Kes / Buah Kesukaanku / Apel
Hari/Tanggal : Kamis 17-Oktober 2019
1. Indikator Pembelajaran
- Mengenal ciptaan Allah
- Menghargai pendapat teman dan mau bebagi
- Berhitung menggunakan kartu Angka dengan pembelajaran
- Tertarik pada aktivitas seni
2. Madia Dan Sumber Pembelajaran
- Gambar
- Kartu Angka
- Papan flanel
- Krayon
3. Langkah Kegiatan
1.Pembukaan
-Berbaris masuk kelas, Salam, Mengaji dan Bernyanyi
-Bercakap-cakap sesuai tema dan sub tema
2. Inti
Menyebutkan dan mengurutkan angka 1 sampai dengan 10
secara urut
Mengelompokkan gambar sesuai angka
Mewarnai gambar apel
3.Istirahat
-Cuci Tangan, Berdoa, Makan, dan Bermain
75
4.Penutup
-Membicarakan tentang kegiatan Hari ini
-Berdoa, Menyanyi, Salam, Dan pulang
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)
Nama Sekolah :
Kelompok Usia : A (4-5 Tahun)
Semester/Minggu :
Tema/ subtema/ sub subtema : Binatang / BinatangDarat / Ayam
Hari/Tanggal : Jumat 18-Oktober 2019
1. Indikator Pembelajaran
- Mengenal ciptaan Allah
- Menghargai pendapat teman dan mau bebagi
- Berhitung menggunakan kartu Angka dengan pembelajaran
- Tertarik pada aktivitas seni
2. Madia Dan Sumber Pembelajaran
- Gambar Kelinci
- Kartu Angka
- Papan flanel
- Krayon
3. Langkah Kegiatan
1.Pembukaan
-Berbaris masuk kelas, Salam, Mengaji dan Bernyanyi
-Bercakap-cakap sesuai tema dan sub tema
2. Inti
Menyebutkan angka 1-10 secara urut
Berhitung dan mengelompokkan gambar sesuai angka “
Menebali garis pada gambar kelinci
3.Istirahat
-Cuci Tangan, Berdoa, Makan, dan Bermain
4.Penutup
-Membicarakan tentang kegiatan Hari ini
-Berdoa, Menyanyi, Salam, Dan pulang
77
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)
Nama Sekolah :
Kelompok Usia : A (4-5 Tahun)
Semester/Minggu :
Tema/ subtema/ sub subtema : Binatang / BinatangDarat / Ayam
Hari/Tanggal : Sabtu 19-Oktober 2019
1. Indikator Pembelajaran
- Mengenal ciptaan Allah
- Cerita pengalaman
- Menghargai pendapat teman dan mau bebagi
- Mengenal konsep bilangan
- Tertarik pada aktivitas seni
2. Madia Dan Sumber Pembelajaran
- Gambar
- Kartu Angka
- Papan Flanel
- Kertas Lipat
3. Langkah Kegiatan
1.Pembukaan
-Berbaris masuk kelas, Salam, Mengaji dan Bernyanyi
-Bercakap-cakap sesuai tema dan sub tema
2. Inti
Menyebutkan dan mengelompokkan angka 1-10“
Mengurutkan gambar ikan dari terkecil keterbesar
Melipat kertas menja dibentuk ikan
3.Istirahat
-Cuci Tangan, Berdoa, Makan, dan Bermain
4.Penutup
-Membicarakan tentang kegiatan Hari ini
-Berdoa, Menyanyi, Salam, Dan pulang
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)
Nama Sekolah :
Kelompok Usia : A (4-5 Tahun)
Semester/Minggu :
Tema/ subtema/ sub subtema : Binatang / BinatangDarat / Ayam
Hari/Tanggal : Sabtu 19-Oktober 2019
A. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak.
B. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini,dll
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
5. Berdoa setelah belajar.
C. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai makhluk
ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan keterampilan
a. Dapat menyebutkan binatang yang hidup di darat
b. Dapat Mengelompokkan antara gambar ayam dan gambar kelinci
c. Dapat Memasukkan gambarkelincike dalam tabung sesuai dengan
jumlah angka
d. Dapa Menebali garis pada gambar kelinci
80
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
Semester / Minggu : 1 / 2
Hari, tanggal : Senin
KelompokUsia : A (4-5 Tahun)
Tema/subtema/sub subtema : Binatang / Binatang di Air / Ikan
KompetensiDasar (KD) : 1.1, 2.4, 2.5, 2.12, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.15,
4.15
MateriKegiatan
- Macam-macam binatang hidup di air
- Cerita pengalaman anak
- Konsep bilangan
- Berenang seperti ikan
- Tertarik pada aktivitas seni
MateriPembiasaan
- Mengucapkan rasa syukur atas ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan
- Berdoa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk kedalam SOP
pembukaan
AlatdanBahan
- Gambar
- Kartu Angka
- Papan Flanel
- Kertas Lipat
A. PEMBUKA
1. Menerapkan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang jenis-jenisikan
3. Berdiskusi tentang ciri-ciri ikan
4. Berenang seperti ikan
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan dalam bermain
B. INTI
1. Menyebutkan dan mengelompokkan angka 1-10“
2. Mengurutkan gambar ikan dari terkecil keterbesar
3. Melipat kertas menja dibentuk ikan
82
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak.
D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannyaselama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini,dan
kegiatan apa yang paling disukai, dll
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
5. Berda setelah belajar.
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menyayangi binatang sebagai makhluk ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan keterampilan
a. Dapat menyebutkan macam-macam ikan
b. Dapat Memasukkaan gambar ikan ke dalam tabung sesuai dengan
jumlah angka
c. Melipat berbagai bentuk ikan
d. Dapat sportif dalam permainan
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
Semester / Minggu : 1 / 3
Hari, tanggal : Senin
KelompokUsia : A (4-5 Tahun)
Tema/subtema/sub subtema : Binatang / Binatangyang bisaterbang /Burung
KompetensiDasar (KD) : 1.1, 2.4, 2.12, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.8, 4.8, 3.15,
4.15
MateriKegiatan
- TidakmenyakiticiptaanTuhan
- Gerakanbinatang yang bisaterbang
- Konsepbilangan
- Terbangsepertiburung
- Tertarikpadaaktivitasseni
MateriPembiasaan
- Mengucapkan rasa syukuratasciptaanTuhan
- Mengucapkansalammasukdalam SOP penyambutandanpenjemputan
- Berdoasebelumbelajardanmengenalaturanmasukkedalam SOP pembukaan
AlatdanBahan
- Gambar
- Kartu angka
- Polagambar
- pensil
A. PEMBUKA
1. Menerapkan SOP pembukaan
2. Berdiskusitentangbinatang yang bisaterbang
3. Berdiskusitentangciri-ciribinatang yang bisaterbang
4. Terbangsepertiburung
5. Mengenalkankegiatandanaturan yang digunakandalambermain
B. INTI
1. Berdiridiatassatu kaki sepertiburungbangau
2. Menghitungjumlahtelurburungbangau
3. Bermaintabungangkamemasukkangambartelurburungbangaukedalamta
bung
4. Mengisipolagambarburungdengangarislengkung
84
C. RECALLING
1. Merapikanalat-alat yang telahdigunakan
2. Diskusitentangperasaandiriselamamelakukankegiatanbermain
3. Bilaadaperilaku yang kurangtepatharusdidiskusikanbersama
4. Menceritakandanmenunjukkanhasilkaryanya
5. Penguatanpengetahuan yang didapatanak.
D. PENUTUP
1. Menanyakanperasaannyaselamahariini
2. Berdiskusikegiatanapasaja yang sudahdimainkanhariini, mainanapa
yang paling disukai, dll
3. Berceritapendek yang berisipesan-pesan
4. Menginformasikankegiatanuntukesokhari
5. Berdoasetelahbelajar.
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. DapatmenyayangibinatangsebagaimakhlukciptaanTuhan
b. Menggunakan kata sopanpadasaatbertanya
2. Pengetahuandanketerampilan
a. Dapatmenyebutkanjenisburung
b. DapatMemasukkangambartelurburungbangaukedalamtabung
c. Dapatmenirukangerakanburung
d. Dapatmengisipolapadagambarburung
85
Berbaris Masuk Kedalam Kelas Berdoa sebelum memulai
pembelajaran
86
Membilang dan Menyebutkan angka 1-10
87
Menghubungkan atau Memasangkan lambang bilangan dengan gambar
88
Kegiatan membedakan dua kumpulan gambar yang tidak sama jumlahnya
89
Kegiatan Penjumlahan dengan menggunakan symbol tambah(+)
90
Kegiatan mengurang dengan menggunakan symbol kurang (-)
91
RIWAYAT HIDUP
NURFITRIANI SYAM dilahirkan, di Kampung Daeng
Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa pada
tanggal 23 Februari 1998, dari pasangan Ayahanda Suhardi
S.Pd.i Dan ibunda Mariati M S.Pd. Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di MI.Muhammadiyah Kampung Daeng dan
tamat tahun 2009, tamat MTS.Muhammadiyah Cambajawaya pada tahun 2012,
dan tamat MA.muhammadiyah Cambajawaya tahun 2015. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan pada Program Strata Satu (S1) Program studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.