meningkatkan mutu pembelajaran di perguruan tinggi melalui … · pemuliaan tanaman, kultur...
TRANSCRIPT
Jakarta, 5-6 Juli 2010
Meningkatkan Mutu Pembelajarandi Perguruan Tinggi Melalui ALFHE:
“Membangun Budaya Akademik Baru di abad 21”
Kumpulan Makalah Seminar
Seminar NasionalPembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi
(ALFHE)
DAFTAR ISI CD SEMINAR NASIONAL ALFHE
DESIGNS & LAMPIRAN 0.1 0.1.1 Banner Seminar ALFHE
0.1.2 E-Banner Seminar ALFHE 0.2 0.2.1 Sampul Buku Program Seminar ALFHE
0.2.2 Label CD Seminar ALFHE 0.2.3 Label CD Seminar ALDHE
0.3 0.3 Pengantar Seminar ALFHE 0.4 0.4 ISBN (978-602-97461-0-5)
1.0 KEGIATAN HARI KE-1 1.1 Sub-folder [1.1_SAMBUTAN]
1.1.1 Sambutan COP DBE 2 1.1.2 Sambutan Deputy Menkokesra 1.1.3 Sambutan Ketua BKS-PTN Barat 1.1.4 Sambutan Presiden KPTN-KTI 1.1.5 Sambutan Rektor Universitas Tidar
1.2 Sub-folder [1.2_AGENDA KEGIATAN] 1.3 Sub-folder [1.3_DAFTAR PT DAN PESERTA TERBAIK]
1.4
Sub-folder [1.4_CERITA SUKSES] 1.4.1 Presentasi Drs. Hari Wahyono, M.Pd. (UTM Tidar) 1.4.2 Presentasi Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S (UNDIKSHA) 1.4.3 Presentasi Dr. Muliyardi, M.Pd. (UNP) 1.4.4 Presentasi Khusnul Khotimah (Mahasiswi UIN SH) 1.4.5 Presentasi Gilang Pradika (Mahasiswa IPB)
1.5 Sub-folder [1.5_DIALOG KEBERLANJUTAN ALFHE] 1.5 Presentasi Dialog Prof. Darni M. Daud
1.6
Sub-folder [1.6_LESSON LEARNED ROLLOUT ALFHE] 1.6.1 Presentasi Rollout Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. 1.6.2 Paper Rollout Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. 1.6.3 Presentasi Rollout Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah
1.7
Sub-folder [1.7_PERS] 1.7.1 Siaran Pers Seminar ALFHE 1.7.2 Notulensi Konferensi Pers 1.7.3 Terbitan Pers
1.8
Sub-folder [1.8 FOTO KEGIATAN HARI KE-1] 1.8.1 Sesi Sambutan 1.8.2 Sesi Pemberian Sertifikat dan Penghargaan 1.8.3 Sesi Cerita Sukses 1.8.4 Sesi Dialog 1.8.5 Sesi Lesson Learned 1.8.6 Sesi Konferensi Pers 1.8.7 Sesi Foto Bersama
2.0 KEGIATAN HARI KE-2
2.1
Sub-folder [2.1 PRESENTASI PLENO] 2.1.1 Presentasi Topik 1 (4 materi presentasi) 2.1.2 Presentasi Topik 2 (6 materi presentasi) 2.1.3 Presentasi Topik 3 (3 materi presentasi) 2.1.4 Presentasi Topik 4 (4 materi presentasi)
2.2 Sub-folder [2.2 REKOMENDASI] 2.2.1 Rekomendasi Tim Perumus (Bahasa Indonesia) 2.2.2 Rekomendasi Tim Perumus (Bahasa Inggris)
2.3
Sub-folder [2.3 FOTO KEGIATAN HARI KE-2] 2.3.1 Sesi Pengantar 2.3.2 Sesi Pleno Topik 1 2.3.3 Sesi Pleno Topik 2 2.3.4 Sesi Pleno Topik 3 2.3.5 Sesi Pleno Topik 4 2.3.6 Sesi Rangkuman dan Tanggapan 2.3.7 Sesi Pidato Penutupan 2.3.8 Sesi Foto Bersama
3.0 MAKALAH 3.1 Makalah Topik 1: Model Roll Out dan Rencana Strategis Perencanaan ALFHE 3.2 Makalah Topik 2: Penerapan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 3.3 Makalah Topik 3: Penialian Otentik dalam Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 3.4 Makalah Topik 4: Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi
4.0 ABSTRAK BUKU PROGRAM 3.1 Abstrak Topik 1: Model Roll Out dan Rencana Strategis Perencanaan ALFHE 3.2 Abstrak Topik 2: Penerapan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 3.3 Abstrak Topik 3: Penialian Otentik dalam Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 3.4 Abstrak Topik 4: Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi
1
Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Aktif di
Universitas Udayana, Bali
Ida Ayu Astarini
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana, Bali
ABSTRAK
Sebagai salah satu universitas negeri terpenting di wilayah timur Indonesia, Universitas Udayana telah
mengembangkan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau lebih populer dengan dengan
istilah Information and Communication Technology (ICT) untuk proses pembelajaran aktif di
lingkungan Universitas Udayana. Hal ini dapat dilihat dengan telah didirikannya GDLN (Global
Distance Learning Network) pada tahun 2006 yang diikuti pengembangan perangkat network di
seluruh fakultas dan jurusan di Universitas Udayana. Realisasi pemanfaatan ICT berupa kuliah jarak
jauh yang diselenggarakan rutin oleh GDLN Universitas Udayana, penyediaan content e – library dan
juga pengembangan konten perkuliahan berbasis e – learning, dimana mahasiswa dapat mengakses
bahan kuliah, termasuk paper yang berkaitan serta latihan soal melalui internet. Bahan kuliah tersebut
dilengkapi dengan video dan animasi untuk membantu mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan
oleh dosen. Hasil pengamatan terhadap mahasiswa dalam pemanfaatan internet, konten e – learning
dan bahan pendukung kuliah berbasis ICT lainnya menunjukkan bahwa mahasiswa lebih mudah
memahami isi perkuliahan dan menyukai model pembelajaran aktif ini. Kegiatan pembelajaran aktif
lainnya seperti problem-based learning, project based learning, discovery learning, inquiry-based
learning, simulasi, game, menulis makalah, sepenuhnya sangat didukung oleh perkembangan ICT di
Universitas Udayana.
Keywords: e – learning, pembelajaran aktif, universitas udayana
Pendahuluan
Pendidikan di Perguruan tinggi secara umum, dan di Universitas Udayana
khususnya, menekankan pada dua hal yang harus dikuasai mahasiswa, yaitu penguasaan
bidang ilmu (course related skills) dan soft skills (meliputi kemampuan berkomunikasi,
presentasi dan bekerja sama menyelesaikan suatu proyek). Dalam usaha mencapai kedua
keahlian tersebut, peran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information
and Communication Technology) sangatlah penting. Tulisan singkat ini memaparkan
perkembangan ICT di Universitas Udayana serta perannya dalam mendukung proses
pembelajaran aktif.
Perkembangan ICT di Universitas Udayana
Universitas Udayana (Unud) yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 104/1962 tanggal 9
2
Agustus 1962, sejak tahun 2006 memberikan prioritas tinggi dalam pengembangan ICT, baik
dari sisi kelembagaan, maupun dari sisi infrastruktur ICT di tingkat universitas. Sejak tahun
2006 untuk pengembangan ICT, Unud mendapat dukungan pembiayaan dari beberapa
sumber, yaitu Program Hibah Kompetisi (PHK) INHERENT (Indonesia Higher Education
and Research Network) K-2 dari DIKTI, Hibah PT. Bank Mandiri, Program ABT dan
pembiayaan dari Unud sendiri. Sehingga di awal 2007 Unud sudah memiliki fasilitas ICT
terintegrasi yang meliputi infrastruktur jaringan, aplikasi dan informasi (Laporan Inherent K-
1, 2008).
Universitas Udayana dalam usahanya mengembangkan ICT telah membentuk Divisi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Divinkom) yang bertindak sebagai ICT – Center bagi
Unud dan juga menangani PUSKOM dan GDLN (Global Distance Learning Network).
Divinkom Universitas Udayana seperti terlihat pada Gambar 1, dibentuk dengan SK Rektor
no. 129/J14/HK.01.23/2006 pada tanggal 6 Mei 2006, dimana hal ini menandakan bahwa
Pucuk Pimpinan dan level Pimpinan UNUD menyadari akan pentingnya pemanfaatan ICT
dan memberikan prioritas sangat tinggi dalam pengembangan ICT di Universitas Udayana
(Laporan Inherent K-1, 2008).
Gambar 1. Struktur Organisasi Divinkom Universitas Udayana
Secara umum Divisi ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pusat
perencanaan, layanan dan penanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan TIK
di tingkat universitas. Divinkom memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun
infrastruktur jaringan, infrastruktur aplikasi serta sistem informasi dan manajemen universitas
(SIMU). Divisi ini juga memiliki tugas untuk membangun integrasi jaringan, sistem
3
informasi dan aplikasi serta pengelolaan aktifitas GDLN dan INHERENT. Secara fisik,
koneksi Inherent dan GDLN ditempatkan di satu gedung yaitu gedung GDLN di kampus
Sudirman.
Adapun aktivitas yang telah dilakukan meliputi kegiatan seminar, workshop,
diseminasi riset, diskusi yang memanfaatkan fasilitas video conference dan kegiatan in-site
workshop ICT. Koneksi Inherent di Unud juga dimanfaatkan untuk akses informasi
perguruan tinggi dan mempublikasikan informasi tentang Unud yaitu informasi penelitian,
jurnal, katalog perpustakaan, konten pembelajaran, dll. (Laporan Inherent K-1, 2008).
Sejak dibentuknya Divinkom, pemanfaatan teknologi informasi telah berkembang
dengan pesat, dimana hampir seluruh unit kerja, baik untuk kepentingan administrasi atau
akademik seperti jurusan, laboratorium, dan pusat penelitian telah menggunakan fasilitas
yang disediakan oleh universitas.
Salah satu laboratorium yang telah sering menggunakan fasilitas ini adalah
Laboratorium Bioteknologi Pertanian, Universitas Udayana. Beberapa video conference dan
seminar telah dilakukan dengan pihak luar untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang
ilmu terkait. Disamping itu pengembangan bidang Bioteknologi mendapat prioritas yang
khusus karena Bioteknologi dijadikan salah satu bidang unggulan Universitas Udayana.
Berbagai kegiatan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian yang memanfaatkan jaringan ICT
yang telah dibangun di Universitas Udayana antara lain:
Kegiatan proses belajar mengajar mulai memanfaatkan ICT, antara lain akses Internet,
akses Intranet Unud, dan akses Inherent.
Laboratorium Bioteknologi Pertanian telah menerbitkan E-Journal yaitu Journal of
Bioscience and Biotechnology di web www.unud.ac.id
Kegiatan e-learning telah dilakukan melalui video conference baik melalui jaringan
GDLN maupun Inherent seperti Metode Penelitian Bioteknologi, Genetika dan
Pemuliaan tanaman, Kultur Jaringan Tanaman, Kontroversi Tanaman Transgenik di
Indonesia, Bioetika, Rekayasa Genetika, dan lainnya.
Mahasiswa S2 Bioteknologi Pertanian yang ikut Program Twinning telah mengikuti
kuliah-kuliah melalui jangingan internet dan video conference.
Mahasiswa telah mengalami perubahan aktivitas dan metode belajar dengan lebih
memanfaatkan sumber-sumber dari internet yang disediakan oleh para dosen.
Sebagai penyelenggara International Biotechnology Conference, 2009.
4
Sebagai pembicara tentang Bioetika Nasional dalam Video Conference dengan Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2006.
Sebagai penyelenggara Seminar Kontroversi Tanaman Transgenik dan Bioetika, bekerja
sama dengan Kementrian Riset dan Teknologi, 2007.
Sebagai peserta dalam kegiatan Video Coference tentang Dengue Fever, Februari 2008.
Peran ICT dalam proses pembelajaran aktif di Universitas Udayana
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting terkait dengan modernisasi pendidikan
yaitu (1) bagaimana kita belajar (how people learn); (2) apa yang kita pelajari (what people
learn) dan (3) kapan dan di mana kita belajar (where and when people learn). Terkait dengan
ini, Pannen (2005) menyatakan bahwa saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran
terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru lagi (instructor
dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student-centered learning atau
instructor independent). Guru juga tidak lagi dijadikan satu-satunya rujukan semua
pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau konsultan (Resnick, 2002).
Dengan telah terbentuknya jaringan ICT di Universitas Udayana, fasilitas ini
selanjutnya digunakan untuk menunjang pembelajaran aktif di Universitas Udayana.
Realisasi pemanfaatan ICT di Universitas Udayana berupa kuliah jarak jauh yang
diselenggarakan rutin oleh GDLN Universitas Udayana, penyediaan content e – library di
perpustakaan dan juga pengembangan konten perkuliahan berbasis e – learning, dimana
mahasiswa dapat mengakses bahan kuliah, termasuk paper yang berkaitan serta latihan soal
melalui internet. Bahan kuliah tersebut dilengkapi dengan video dan animasi untuk
membantu mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. ICT telah
menghadirkan media baru dalam penyebaran informasi, yaitu media digital (Negroponte,
1998).
Berbagai aktivitas pembelajaran aktif dapat dilakukan dengan bantuan ICT. Tugas –
tugas otentik/kontekstual dapat diberikan kepada siswa dalam bentuk proyek, yang dapat
bersifat pengkajian, penelitian dan pemecahan masalah (problem solving) yang cenderung
bersifat kompleks. Untuk menyelesaikan tugas tersebut, mahasiswa bekerja dalam kelompok
dan dipersilahkan sepenuhnya memanfaatkan ICT. Sebagai contoh, pada mata kuliah
Pemuliaan Tanaman, siswa diberi penjelasan awal tentang keanekaragaman tumbuhan serta
5
adanya pusat – pusat keanekaragaman tumbuhan di dunia. Selanjutnya, siswa diberi tugas
kelompok untuk menemukan lokasi badan – badan/pusat - pusat yang menangani suatu jenis
tanaman serta aktivitas yang dilakukan badan tersebut.
Dalam menyelesaikan tugas tersebut, kegiatan pembelajaran aktif yang dilakukan
siswa meliputi:
1. Mencari referensi dan sumber pengetahuan yang berkaitan dengan keanekaragaman
jenis tanaman tertentu, lokasi dan kegiatan badan tersebut melalui internet.
2. membuat peta lokasi, gambar contoh tanaman yang dikoleksi, dll
3. Menyusun laporan dan mempresentasikan temuan mereka
4. berdiskusi dalam kelompok dan juga antar kelompok
Untuk dapat menggunakan ICT secara efektif, khususnya dalam pendekatan yang
berpusat pada siswa, para siswa dapat melakukannya secara berkelompok maupun sendiri.
Mahasiswa diijinkan untuk membawa laptop masing – masing atau sedikitnya 1 laptop per
kelompok. Dengan demikian mahasiswa dapat langsung melakukan penelusuran bahan –
bahan yang mereka perlukan untuk menyelesaikan tugas.
Contoh khusus untuk Laboratorium Bioteknologi, Universitas Udayana.
Laboratorium ini merupakan laboratorium yang unggul yang terbukti dari jumlah dana
penelitian yang dimenangkan oleh para peneliti di Laboratorium tersebut dan jumlah
publikasi nasional dan internasional yang telah dihasilkan. Oleh karena itu Laboratorium
Bioteknologi memiliki kapasitas untuk mengembangkan pembelajaran secara e-learning.
Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan
melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video
tape, TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy, 2002).
Terdapat lima bidang konten yang telah dikembangkan di bidang bioteknologi yaitu
pengembangan e-learning untuk mata kuliah: (1) Kultur Jaringan Tanaman, (2) Biologi Sel,
(3) Bioteknologi Tanaman, (4) Analisis Molekuler (5) Genetika dan Pemuliaan Tanaman.
Selain mata kuliah, dikembangkan juga virtual lab meliputi modul – modul kegiatan
praktikum virtual yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut diatas.
Konten yang telah dikembangkan ini telah digunakan oleh beberapa jurusan yang
berhubungan dengan bioteknologi tanaman dan mikroba di lingkungan Universitas Udayana
antara lain S1 Jurusan Biologi, Jurusan Farmasi, S2 Bioteknologi dan S3 Bio-medik.
Disamping itu konten ini juga dapat dimanfaatkan oleh universitas lain yang memiliki katian
ilmu bioteknologi seperti Universitas Nusa Cendana, Universitas Mataram, Universitas
6
Samratulangi, Universitas Tadulako, Universitas Hasanuddin, Universitas Jember, dan
Universitas Brawijaya.
Hasil pengamatan terhadap mahasiswa dalam pemanfaatan internet, konten e –
learning dan bahan pendukung kuliah berbasis ICT lainnya menunjukkan bahwa mahasiswa
lebih mudah memahami isi perkuliahan dan menyukai model pembelajaran aktif ini.
Kegiatan pembelajaran aktif lainnya seperti problem-based learning, project based learning,
discovery learning, inquiry-based learning, simulasi, game, menulis makalah, sepenuhnya
sangat didukung oleh perkembangan ICT di Universitas Udayana.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Universitas Udayana menaruh
perhatian yang tinggi untuk pengembangan ICT untuk mendukung proses pembelajaran di
perguruan tinggi. Introduksi model pembelajaran aktif sangat didukung oleh perkembangan
ICT di Universitas Udayana. Hingga saat ini berbagai kegiatan pembelajaran dilaksanakan
telah dilaksanakan dengan memanfaatkan ICT, seperti kuliah jarak jauh (teleconference), e-
learning, e-library dan model pembelajaran aktif lainnya. Diharapkan pengembangan ICT
dapat menyiapkan lulusan yang siap menghadapi kemajuan teknologi yang merupakan
persyaratan penting untuk memasuki dunia kerja.
Daftar Pustaka
Negroponte, N. (1998). Being Digital. Terjemahan, Bandung: Mizan.
Govindasamy, T. (2002). Successful Implementation of e-Learning: Pedagogical
Considerations. Internet and Higher Education, 4, 287–299.
Laporan Pelaksanaan INHERENT K-1. 2008. Pengembangan Pembelajaran E-learning dan
Virtual Laboratorium Bidang Bioteknologi Tanaman. Universitas Udayana, Bali.
Resnick, M. (2002). Rethinking Learning in the Digital Age. Dalam Porter, M. E., Sachs, J.
D., dan McArthur, J. W. The Global Information Technology Report 2001-2002:
Readiness for the Networked World.